Editing Hakomari (Indonesia):Jilid 1 Prolog
Jump to navigation
Jump to search
Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.
Latest revision | Your text | ||
Line 7: | Line 7: | ||
Karena tidak ada apa pun dalam kehidupan sehari-hari ini yang dapat mengingatkanku tetang orang dihadapanku ini. |
Karena tidak ada apa pun dalam kehidupan sehari-hari ini yang dapat mengingatkanku tetang orang dihadapanku ini. |
||
β | "Apakah |
+ | "Apakah kamu punya sebuah permohonan?" |
Wajah dari pria(wanita?) yang menanyakan pertanyaan tersebut padaku dengan nada yang tenang berubah terus-menerus ke wajah lainnya. Meskipun ini adalah mimpi yang diciptakan oleh ingatanku, tapi aku tidak dapat mengingat wajahnya. Aku melihat wajahnya, mungkin. Wajahnya menyerupai siapapun, tapi tidak mirip siapapun. |
Wajah dari pria(wanita?) yang menanyakan pertanyaan tersebut padaku dengan nada yang tenang berubah terus-menerus ke wajah lainnya. Meskipun ini adalah mimpi yang diciptakan oleh ingatanku, tapi aku tidak dapat mengingat wajahnya. Aku melihat wajahnya, mungkin. Wajahnya menyerupai siapapun, tapi tidak mirip siapapun. |
||
Line 21: | Line 21: | ||
Aku menanyakan sesuatu kepadanya, "Kenapa kau memberikan benda ini padaku?" |
Aku menanyakan sesuatu kepadanya, "Kenapa kau memberikan benda ini padaku?" |
||
β | "Karena |
+ | "Karena kamu sangat menarik! Aku tidak dapat membedakan kalian para manusia karena sedikit sekali perbedaan di antara kalian. Aku tidak bisa membedakan manusia yang ini dengan manusia yang itu. Meski begitu, aku sangat tertarik pada kalian. Bukankah itu ironis?" |
Aku tidak mengerti apa maksud perkataannya, tapi aku hanya mengangguk saja. |
Aku tidak mengerti apa maksud perkataannya, tapi aku hanya mengangguk saja. |