Editing Sayonara Piano Sonata (Indonesia):Jilid 1 Bab 5
Jump to navigation
Jump to search
Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.
Latest revision | Your text | ||
Line 15: | Line 15: | ||
"Ah, jadi itu <Perpisahan>?" |
"Ah, jadi itu <Perpisahan>?" |
||
− | Aku juga sudah pernah mendengar < |
+ | Aku juga sudah pernah mendengar <Farewell> dalam versi gitar. Awalnya Chopin menggubah lagu itu untuk dimainkan dalam tempo yang cepat — kira-kira empat kali lebih cepat dari tafsiran sekarang — jadi pada pengartian tertentu, permainan Mafuyu itu sesungguhnya adalah versi yang benar. Aku ingin mengatakan itu, tapi semuanya pasti akan menjulukiku ''kritikus maniak'' atau ''penguntit'', makanya aku memilih tetap diam. Tunggu, ada apa ini? Apa gen kritikus dari Tetsurou melakukan sesuatu yang aneh pada tubuhku? Cepat hentikan! |
Guru kami membuka pintu kelas sebelum bel sekolah selesai berbunyi, yang kemudian diikuti Mafuyu dari belakang. Seluruh kelas tiba-tiba tenggelam dalam kesunyian. Semuanya saling bertukar pandang sejenak sebelum kembali ke kursi masing-masing, seolah tidak sedang terjadi apa-apa — satu-satunya yang tidak sadar dengan situasi ini adalah perempuan itu sendiri. Meski begitu, tampaknya Mafuyu sempat merasa kalau ada sesuatu yang sedang terjadi. Saat ia berjalan menuju kursinya, ia menatap semuanya dengan pandangan bingung. |
Guru kami membuka pintu kelas sebelum bel sekolah selesai berbunyi, yang kemudian diikuti Mafuyu dari belakang. Seluruh kelas tiba-tiba tenggelam dalam kesunyian. Semuanya saling bertukar pandang sejenak sebelum kembali ke kursi masing-masing, seolah tidak sedang terjadi apa-apa — satu-satunya yang tidak sadar dengan situasi ini adalah perempuan itu sendiri. Meski begitu, tampaknya Mafuyu sempat merasa kalau ada sesuatu yang sedang terjadi. Saat ia berjalan menuju kursinya, ia menatap semuanya dengan pandangan bingung. |