Editing Suzumiya Haruhi ~ Indonesian Version:Jilid1 Bab04

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 33: Line 33:
 
Berdiri di sampingku, Koizumi memakai kemeja pink dengan jaket di atasnya, juga memamerkan dasi merah terang, membuatnya terlihat sangat formal. Aku merasa kesal tapi harus kuakui kalau dia terlihat agak keren, plus dia lebih tinggi dariku.
 
Berdiri di sampingku, Koizumi memakai kemeja pink dengan jaket di atasnya, juga memamerkan dasi merah terang, membuatnya terlihat sangat formal. Aku merasa kesal tapi harus kuakui kalau dia terlihat agak keren, plus dia lebih tinggi dariku.
   
Nagato, seperti biasa, berdiri di belakang mengenakan seragam sailornya. Walaupun dia benar-benar melihat dirinya sendiri sebagai anggota Brigade SOS, secara teknis dia masih anggota Klub Sastra. Mendengarnya mengatakan semua hal-hal aneh kepadaku di malam itu membuatku semakin prihatin akan ekspresi tenangnya. Omong-omong, kenapa dia masih pakai seragam sekolah bahkan di akhir pekan?
+
Nagato, seperti biasa, berdiri di belakang mengenakan seragam sailornya. Walaupun dia benar-benar melihat dirinya sendiri sebagai anggota Brigade SOS, secara teknis dia masih anggota Klub Sastra. Mendengarnya mengatakan semua hal-hal aneh kepadaku di malam itu membuatku semakin prihatin dengan ekspresi tenangnya. Omong-omong, kenapa dia masih pakai seragam sekolah bahkan di akhir pekan?
   
Saat Si Misteri Lima berjalan memasuki kafe dekat bunderan dan duduk di kursi masing-masing, seorang pelayan mulai mencatat pesanan kita. Hanya Nagato yang mempelajari menu dengan serius -- masih kelihatan tanpa ekspresi, tentunya -- berlama-lama untuk memutuskan. Sejujurnya, waktu yang diperlukannya untuk memutuskan apa yang mau diminum cukup untuk memasak semangkuk ramen!
+
Saat Si Misteri Lima berjalan memasuki kafe dekat bunderan dan duduk di kursi masing-masing, seorang pelayan mulai mencatat pesanan kita. Hanya Nagato yang mempelajari menu dengan serius -- masih tanpa ekspresi terlihat, tentunya -- berlama-lama untuk memutuskan. Sejujurnya, waktu yang diperlukannya untuk memutuskan apa yang mau diminum cukup untuk memasak semangkuk ramen!
   
 
"Teh almond." Katanya pada akhirnya.
 
"Teh almond." Katanya pada akhirnya.
Line 53: Line 53:
 
"Sekarang, yuk kita narik undian!"
 
"Sekarang, yuk kita narik undian!"
   
Haruhi mengambil lima tusuk gigi dari tempat tusuk gigi, lalu dengan bolpoin yang dipinjam dari pelayan, dia menandai dua tusuk gigi. Dia lalu membungkuskan jari-jarinya<!-- novel language, direct translation for this phrase is mengenggam; kalo gitu kenapa ga sekalian aja pake kata literalnya, "membungkus" --obakasan 25 Nov 2009 --> ke sekeliling tusuk gigi untuk kami undi.
+
Haruhi mengambil lima tusuk gigi dari tempat tusuk gigi, lalu dengan bolpoin yang dipinjam dari pelayan, dia menandai dua tusuk gigi. Dia lalu membungkuskan jari-jarinya<!-- novel language, direct translation for this phrase is mengenggam; kalo gitu kenapa ga sekalian aja pake kata literalnya, "membungkus" --obakasan 25 Nov 2009 --> ke sekeliling tusuk gigi untuk kita undi.
   
 
Aku menarik yang ada tandanya; begitu pula Asahina-san, yang berkata sambil melihat ke tusuk gigi bertandanya, "Hmmm, kombinasi yang luar biasa<!-- 'what' in here is refered to something unusual?; bukan. Rasa hebat, keren, luar biasa dll --obakasan 25 Nov 2009 -->, ya..."
 
Aku menarik yang ada tandanya; begitu pula Asahina-san, yang berkata sambil melihat ke tusuk gigi bertandanya, "Hmmm, kombinasi yang luar biasa<!-- 'what' in here is refered to something unusual?; bukan. Rasa hebat, keren, luar biasa dll --obakasan 25 Nov 2009 -->, ya..."
Line 61: Line 61:
 
"OK sudah!"
 
"OK sudah!"
   
Apa gue tadi baru ngeliatin pikiran gue ke dia ya? Apapun itu, ini mantap! Aku menari kegirangan di dalam hati saat kulihat Asahina-san yang menatap tusuk gigi bertanda sedang bersemu memerah hebat. Oh yes!<!-- dont know what is better expression, I(in Indonesian) usually using this too; benar cing! --obakasan 25 Nov 2009 -->
+
Apa gue tadi baru ngeliatin pikiran gue ke dia ya? Apapun itu, ini mantap! Aku menari kegirangan di dalam hati saat aku melihat Asahina-san menatap tusuk gigi bertanda sedang bersemu memerah hebat. Oh yes!<!-- dont know what is better expression, I(in Indonesian) usually using this too; benar cing! --obakasan 25 Nov 2009 -->
   
 
"Apa tepatnya yang kita cari?" Koizumi bertanya santai, sementara Nagato meminum tehnya secara metodis.
 
"Apa tepatnya yang kita cari?" Koizumi bertanya santai, sementara Nagato meminum tehnya secara metodis.
   
Menghabiskan tetes terakhir es kopinya, Haruhi mengibas rambut di belakang telinganya dengan ringan.
+
Menghabiskan tetes terakhir es kopinya, Haruhi menyibak rambut di belakang telinganya dengan ringan.
   
 
"Apa aja yang kelihatan mencurigakan. Apapun atau siapapun yang kelihatan aneh. Juga cari gerbang yang menuju dimensi lain dan alien yang nyamar sebagai manusia."
 
"Apa aja yang kelihatan mencurigakan. Apapun atau siapapun yang kelihatan aneh. Juga cari gerbang yang menuju dimensi lain dan alien yang nyamar sebagai manusia."
Line 226: Line 226:
 
"Ga papa, beneran..."
 
"Ga papa, beneran..."
   
Pertama ada Nagato yang ngomong ke gue kalo dia itu Antarmuka Manusia Buatan Hidup bikinan alien, sekarang ada Asahina-san yang ngaku kalo dia dari masa depan. Gimana gue bisa percaya begituan? Seseorang, tolongin gue!
+
Pertama ada Nagato yang ngomong ke gue kalo dia itu Antarmuka Manusia Buatan Hidup yang dibikin alien, sekarang ada Asahina-san yang ngaku kalo dia dari masa depan. Gimana gue bisa percaya begituan? Seseorang, tolongin gue!
   
 
Saat kutaruh tanganku di kursi, tak sengaja kusenggol tangan Asahina-san. Meskipun aku hanya menyapu ringan jari-jari mungilnya, Asahina-san menarik jari-jarinya secepat kilat dan menundukan kepalanya.
 
Saat kutaruh tanganku di kursi, tak sengaja kusenggol tangan Asahina-san. Meskipun aku hanya menyapu ringan jari-jari mungilnya, Asahina-san menarik jari-jarinya secepat kilat dan menundukan kepalanya.
Line 262: Line 262:
   
   
Sesudah itu, kami jalan-jalan di sekitar jalanan. Meski seruan Haruhi untuk tidak pergi kencan, aku tidak bermaksud untuk menaatinya. Kami pergi melihat-lihat etalase toko-toko mode di mall, asyik makan es krim, dan lihat-lihat kios suvenir di pinggir jalan...hal yang biasa dilakukan pasangan untuk mengisi waktu luang. Bakalan sempurna kalau aja kita bisa saling pegangan tangan...
+
Sesudah itu, kami jalan-jalan di sekitar jalan. Meski pembelaan Haruhi untuk tidak pergi kencan, aku tidak bermaksud untuk menaatinya. Kami pergi melihat-lihat etalase toko-toko mode di mall, asyik makan es krim, dan lihat-lihat kios suvenir di pinggir jalan...hal yang biasa dilakukan pasangan untuk mengisi waktu luang. Bakalan sempurna kalau aja kita bisa saling pegangan tangan...
   
 
Pada saat ini HPku berdering: Haruhi menelpon.
 
Pada saat ini HPku berdering: Haruhi menelpon.
Line 328: Line 328:
 
Haruhi memelototi ke tusuk gigi tak bertandanya bagai menatap orang yang telah membunuh ayahnya, lalu menoleh padaku dan Nagato, yang sibuk memakan chesseburgernya, dan mengernyit.
 
Haruhi memelototi ke tusuk gigi tak bertandanya bagai menatap orang yang telah membunuh ayahnya, lalu menoleh padaku dan Nagato, yang sibuk memakan chesseburgernya, dan mengernyit.
   
Kenapa loe marah banget sih?
+
Kenapa loe begitu marah?
   
 
"Kita ketemuan di depan stasiun jam empat. Pastiin nemuin sesuatu sebelum itu!"
 
"Kita ketemuan di depan stasiun jam empat. Pastiin nemuin sesuatu sebelum itu!"
Line 466: Line 466:
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
|-
 
|-
| Balik ke [[Suzumiya_Haruhi_%7E_Indonesian_Version:Jilid1_Bab03|Bab 3]]
+
| Back to [[Suzumiya_Haruhi_%7E_Indonesian_Version:Jilid1_Bab03|Bab 3]]
| Kembali ke [[Suzumiya_Haruhi_%7E_Indonesian_Version|Halaman Utama]]
+
| Return to [[Suzumiya_Haruhi_%7E_Indonesian_Version|Halaman Utama]]
| Lanjut ke [[Suzumiya_Haruhi_%7E_Indonesian_Version:Jilid1_Bab05|Bab 5]]
+
| Forward to [[Suzumiya_Haruhi_%7E_Indonesian_Version:Jilid1_Bab05|Bab 5]]
 
|-
 
|-
 
|}
 
|}

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)