Editing Sword Art Online Bahasa Indonesia:Aria Bagian 6 - 10

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 1: Line 1:
 
===Bagian 6=== <!-- Point of View (POV) is Asuna -->
 
===Bagian 6=== <!-- Point of View (POV) is Asuna -->
Pilihan makanan Asuna selama tiga—ataukah itu empat—hari terakhir terdiri dari roti hitam termurah dari NPC pembuat roti, dan sebotol air dari salah satu air mancur di kota.
+
Pilihan makanan Asuna selama tiga—ataukah itu empat—hari terakhir terdiri dari roti hitam termurah dari NPC pembuat roti, dan sebotol air dari salah satu air mancur di kota.
   
 
Dia tidak suka makan terlalu banyak bahkan di dunia nyata, dan makanan di dunia virtual ini terasa sangat kosong sehingga tidak dapat di katakan. Tidak peduli seberapa banyak kamu makan, tidak satu butirpun gula yang akan mencapai tubuhmu di dunia nyata. Dia berpikir bahwa akan lebih baik bila sistem makanan, mengenai lapar dan kenyang, tidak ada sama sekali. Tetapi, ketika perutmu kosong untuk beberapa lama, perasaan virtual dari kelaparan tidak akan menghilang hingga kamu memakan sesuatu.
 
Dia tidak suka makan terlalu banyak bahkan di dunia nyata, dan makanan di dunia virtual ini terasa sangat kosong sehingga tidak dapat di katakan. Tidak peduli seberapa banyak kamu makan, tidak satu butirpun gula yang akan mencapai tubuhmu di dunia nyata. Dia berpikir bahwa akan lebih baik bila sistem makanan, mengenai lapar dan kenyang, tidak ada sama sekali. Tetapi, ketika perutmu kosong untuk beberapa lama, perasaan virtual dari kelaparan tidak akan menghilang hingga kamu memakan sesuatu.
   
Waktu dia berada di dalam ruang bawah tanah, dia dapat menggunakan tekadnya untuk menghentikan rasa kosong di dalam perutnya, tetapi setelah kembali ke kota, dia perlu makan. Untuk mengkompensasi kekurangan tekadnya, dia membeli sebuah makanan yang paling murah dari menu: sebuah roti hitam yang kering dan keras. Dia merasakan rasa frustasi yang aneh dari rasa yang lumayan enak dari mengunyah roti itu sedikit demi sedikit.
+
Waktu dia berada di dalam ruang bawah tanah, dia dapat menggunakan menggunakan tekadnya untuk menghentikan rasa kosong di dalam perutnya, tetapi setelah kembali ke kota, dia perlu makan. Untuk mengkompensasi kekurangan tekadnya, dia membeli sebuah makanan yang paling murah dari menu: sebuah roti hitam yang kering dan keras. Dia merasakan rasa frustasi yang aneh dari rasa yang lumayan enak dari mengunyah roti itu sedikit demi sedikit.
   
 
Di tengah kota Tolbana, Asuna duduk diatas bangku kayu sederhana di sebelah air mancur dan terus mengunyah secara diam-diam potongan roti yang ada di mulutnya, yang tersembunyi di balik tudungnya. Walaupun ukuran rotinya lumayan besar, roti itu hanya berharga 1 col. Dia akhirnya menyelesaikan setengahnya sebelum—
 
Di tengah kota Tolbana, Asuna duduk diatas bangku kayu sederhana di sebelah air mancur dan terus mengunyah secara diam-diam potongan roti yang ada di mulutnya, yang tersembunyi di balik tudungnya. Walaupun ukuran rotinya lumayan besar, roti itu hanya berharga 1 col. Dia akhirnya menyelesaikan setengahnya sebelum—
Line 50: Line 50:
 
Dia dengan ragu-ragu mengigit roti hitam yang terolesi krim yang di pegang di tangan kirinya.
 
Dia dengan ragu-ragu mengigit roti hitam yang terolesi krim yang di pegang di tangan kirinya.
   
Pada saat itu, tekstur dari roti yang biasanya kering dan kadar berubah banyak. Rasa dari kue sederhana menyebar di dalam mulutnya; krimnya terasa manis dan licin, dengan rasa kecut yogurt yang menyegarkan. Bagian dalam pipinya terkena dengan sentakan-sentakan dari rasa penuh yang menggemparkan. Asuna dengan melamun mengisi mulutnya dengan dua, tiga gigitan.
+
Pada saat itu, tekstur dari roti yang biasanya kering dan kadar beruban banyak. Rasa dari kue sederhana menyebar di dalam mulutnya; krimnya terasa manis dan licin, dengan rasa kecut yogurt yang menyegarkan. Bagian dalam pipinya terkena dengan sentakan-sentakan dari rasa penuh yang menggemparkan. Asuna dengan melamun mengisi mulutnya dengan dua, tiga gigitan.
   
Ketika dia tersadar, roti yang berada di tangannya, seperti arti dari kata ini, benar-benar habis. Ketika dia melihat di sebelahnya, sepertinya dia selesai sekitar dua detik lebih cepat daripada pendekar pedang itu. Sekali lagi, rasa malu yang kuat timbul di dalam dirinya. Dia ingin melarikan diri dari tempat ini, tetapi setelah di traktir makanan, akan sangat buruk dalam hal kesopanan.
+
Ketika dia tersadar, roti yang berada di tangannya, seperti arti dari kata ini, benar-benar habis. Ketika dia melihat di sebelahnya, sepertinya dia selesai sekitar dua detik lebih cepat daripada pendekar pedang itu. Sekali lagi, rasa malu yang kuat timbul di dalam dirinya. Dia ingin melarikan diri dari tempat ini, tetapi etalah di traktir makanan, akan sangat buruk dalam hal kesopanan.
   
 
Setelah bernapas beberapa kali dan kembali tenang, Asuna mengatakan dengan suara lemah.
 
Setelah bernapas beberapa kali dan kembali tenang, Asuna mengatakan dengan suara lemah.
Line 62: Line 62:
 
Pendekar pedang itu menyelesaikan makanannya sendiri, menepuk kedua tangannya untuk menjatuhkan remahan-remahan roti dari tangannya yang memakai sarung tangan, lalu kembali berkata.
 
Pendekar pedang itu menyelesaikan makanannya sendiri, menepuk kedua tangannya untuk menjatuhkan remahan-remahan roti dari tangannya yang memakai sarung tangan, lalu kembali berkata.
   
"Quest sapi yang aku sebutkan sebelumnya, bila kamu ingin melakukannya aku dapat memberikan beberapa tips. Bila kamu melakukannya dengan efisien, kamu dapat menyelesaikannya dalam dua jam.”
+
"Quest sapi yang aku sebutkan sebelumnya, bila kamu ingin melakukannya aku dapat memberika beberapa tips. Bila kamu melakukannya dengan efisien, kamu dapat menyelesaikannya dalam dua jam.”
   
 
"..."
 
"..."
Line 92: Line 92:
 
Setelah beberapa detik, Asuna bertanya-tanya, ‘Mengapa dia mengatakan itu?’
 
Setelah beberapa detik, Asuna bertanya-tanya, ‘Mengapa dia mengatakan itu?’
   
Dia bertemu pendekar pedang itu untuk pertama kalinya hari ini, seharusnya tidak ada alasan baginya untuk meminta maaf. Dia melirik dari balik tudungnya kepada orang di sebelahnya; pria bermantel abu-abu itu masih sedikit terduduk di bangku, menyandar ke depan dan mengistirahatkan kedua sikunya pada lututnya. Mulutnya bergerak sedikit, dan dia mendengar kata-katanya lagi.
+
Dia bertemu pendekar pedang itu untuk pertama kalinya hari ini, seharusnya tidak ada alasan baginya untuk meminta maaf. Dia melirik dari balik tudungnya kepada orang di sebelahnya; pria bermantel abu-abu itu masih sedikit terduduk di bangku, menyandar ke depan dan mengistirahatkan kedua sikunya pada lututnya. Mulutnya bergerak sedikit, dan dia mendengar kata-katanya lagi.
   
 
"Maaf...—Keadaan saat ini sekarang... atau, dengan kata lain, apa yang mendorongmu hingga sejauh itu, bisa dibilang, mungkin adalah apa yang aku...”
 
"Maaf...—Keadaan saat ini sekarang... atau, dengan kata lain, apa yang mendorongmu hingga sejauh itu, bisa dibilang, mungkin adalah apa yang aku...”

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)