Editing Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 11 Bab 5
Jump to navigation
Jump to search
Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.
Latest revision | Your text | ||
Line 765: | Line 765: | ||
Tizei menunjuk dengan tangan kanannya kearah depan, membuat Eugeo sadar dari pikirannya. Mencari dimana tangan putih itu menunjuk arahnya, dia melihat kolam yang indah, dengan tanag yang tebal, dengan semak-semak yang pendek, itu sangat tepat menjadi tempat untuk makan. |
Tizei menunjuk dengan tangan kanannya kearah depan, membuat Eugeo sadar dari pikirannya. Mencari dimana tangan putih itu menunjuk arahnya, dia melihat kolam yang indah, dengan tanag yang tebal, dengan semak-semak yang pendek, itu sangat tepat menjadi tempat untuk makan. |
||
− | "Ya, tempat itu bagus. |
+ | "Ya, tempat itu bagus. —Hey, Kirito, Ronie! Ayo kita makan siang di kolam bebek itu!" |
Ketika Eugeo berbalik dan berteriak, sebuah senyum yang biasa muncul di muka temannya yang sedang menaikkan tangan kanannya. |
Ketika Eugeo berbalik dan berteriak, sebuah senyum yang biasa muncul di muka temannya yang sedang menaikkan tangan kanannya. |
||
Line 812: | Line 812: | ||
Setelah melihat Kirito yang menyegir dari sebelahnya, dia berbalik kearah Tizei dan Ronie yang terkejut dan berbicara dengan mengeluh. |
Setelah melihat Kirito yang menyegir dari sebelahnya, dia berbalik kearah Tizei dan Ronie yang terkejut dan berbicara dengan mengeluh. |
||
− | |||
"Orang ini selalu saja bersikap seperti ini sejak dulu. Itu juga sama sebelum kita mendaftar menjadi Zakkaria Guard Squadron dan perjalanan menuju Centoria, dia bertindak mencurigakan dan menakutkan saat pertama, tapi sebelum aku mengetahuinya, istri dan anak di pertanian dan penginapan menyayanginya. Jadi lebih baik kau berhati-hati dan tidak berakhir seperti itu, Ronie." |
"Orang ini selalu saja bersikap seperti ini sejak dulu. Itu juga sama sebelum kita mendaftar menjadi Zakkaria Guard Squadron dan perjalanan menuju Centoria, dia bertindak mencurigakan dan menakutkan saat pertama, tapi sebelum aku mengetahuinya, istri dan anak di pertanian dan penginapan menyayanginya. Jadi lebih baik kau berhati-hati dan tidak berakhir seperti itu, Ronie." |
||
− | Tetapi, sepertinya itu sudah terlambat saat novice trainee yang berambut |
+ | Tetapi, sepertinya itu sudah terlambat saat novice trainee yang berambut merah itu menundukkan kepalanya dengan pipi yang sedikit kemerahan. |
"Tidak, berakhir seperti itu, kau katakan...Kirito-senpai terlihat menakutkan, tapi aku menemukan bahwa dia adalah orang yang baik dan terbuka, jadi..." |
"Tidak, berakhir seperti itu, kau katakan...Kirito-senpai terlihat menakutkan, tapi aku menemukan bahwa dia adalah orang yang baik dan terbuka, jadi..." |
||
Line 879: | Line 878: | ||
"Sebenarnya, kau tahu, aku pernah berduel dengan Swordsman-in-training Humbert di ruangan praktik beberapa hari yang lalu. Hasilnya adalah seri, tapi Humbert sepertinya tidak puas dengan itu...Jadi alasan kenapa dia menjadi keras terhadap Frenica akhir-akhir ini mungkin karena duel itu..." |
"Sebenarnya, kau tahu, aku pernah berduel dengan Swordsman-in-training Humbert di ruangan praktik beberapa hari yang lalu. Hasilnya adalah seri, tapi Humbert sepertinya tidak puas dengan itu...Jadi alasan kenapa dia menjadi keras terhadap Frenica akhir-akhir ini mungkin karena duel itu..." |
||
− | " |
+ | "Geez, menggangu valetnya sendiri karena tidak dapat menang dari Eugeo, orang itu bukanlah seseorang yang pantas menjadi swordsman." |
Memikirkan kata-kata pedas yang keluar dari Kirito, dua gadis itu masih belum mengerti situasinya. Dengan alisnya yang terangkat, Tizei berkata dengan nada yang tidak pasti. |
Memikirkan kata-kata pedas yang keluar dari Kirito, dua gadis itu masih belum mengerti situasinya. Dengan alisnya yang terangkat, Tizei berkata dengan nada yang tidak pasti. |