Editing Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 1 Bab 15
Jump to navigation
Jump to search
Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.
Latest revision | Your text | ||
Line 3: | Line 3: | ||
“...Apa yang kau maksud dengan hal ini?” |
“...Apa yang kau maksud dengan hal ini?” |
||
− | Aku bertanya kepada |
+ | Aku bertanya kepada Godfrey secara perlahan. |
“Hmm, aku sudah tahu apa yang telah terjadi diantara kalian berdua. Tetapi karena sekarang mulai saat ini kalian adalah teman seperjuangan dari guild yang sama, aku berpikir saat ini adalah kesempatan yang baik untuk memperbaiki perseteruan diantara kalian berdua.” |
“Hmm, aku sudah tahu apa yang telah terjadi diantara kalian berdua. Tetapi karena sekarang mulai saat ini kalian adalah teman seperjuangan dari guild yang sama, aku berpikir saat ini adalah kesempatan yang baik untuk memperbaiki perseteruan diantara kalian berdua.” |
||
− | Sementara aku menatap |
+ | Sementara aku menatap Godfrey yang tertawa terbahak-bahak, Cradil berjalan secara perlahan kearahku. |
“…” |
“…” |
||
Line 13: | Line 13: | ||
Aku menjadi curiga dan bersiap untuk bereaksi terhadap situasi apapun. Walaupun kami berada dalam safe area, tidak ada yang tahu apa yang akan dia lakukan. |
Aku menjadi curiga dan bersiap untuk bereaksi terhadap situasi apapun. Walaupun kami berada dalam safe area, tidak ada yang tahu apa yang akan dia lakukan. |
||
− | Tetapi berlawanan dengan semua perkiraanku, |
+ | Tetapi berlawanan dengan semua perkiraanku, Cradil tiba-tiba menundukkan kepalanya. Dia kemudian menggumamkan sesuatu secara lirih dibalik rambut panjangnya. |
“Maaf... atas apa yang telah kuperbuat kepadamu...” |
“Maaf... atas apa yang telah kuperbuat kepadamu...” |
||
Line 29: | Line 29: | ||
“Ya, ya. Sekarang masalah sudah terselesaikan!!” |
“Ya, ya. Sekarang masalah sudah terselesaikan!!” |
||
− | + | Godfrey kembali tertawa terbahak-bahak. Aku merasa sangat curiga; Cradil pasti telah merencanakan sesuatu, tetapi aku tidak dapat menebaknya dengan melihat kepalanya yang tertunduk. Berkebalikan dengan emosi yang dilebih-lebihkan, SAO masih kesulitan untuk menampilkan ekspresi wajah yang semu. Aku hanya dapat menerima permintaan maafnya sekarang, tetapi aku mengingatkan diriku sendiri untuk tidak lengah. |
|
− | Anggota terakhir akhirnya tiba setelah beberapa waktu, dan kami mulai berangkat menuju labirin. Saat aku hendak melangkah, |
+ | Anggota terakhir akhirnya tiba setelah beberapa waktu, dan kami mulai berangkat menuju labirin. Saat aku hendak melangkah, Godfrey menghentikanku dengan nada kasar: |
“Tunggu... latihan hari ini akan dilakukan dalam keadaan yang paling realistis. Aku ingin melihat sebagaimana bagus kalian menghadapi keadaan genting, jadi aku akan mengambil semua kristal kalian...” |
“Tunggu... latihan hari ini akan dilakukan dalam keadaan yang paling realistis. Aku ingin melihat sebagaimana bagus kalian menghadapi keadaan genting, jadi aku akan mengambil semua kristal kalian...” |
||
Line 37: | Line 37: | ||
“...bahkan teleport crystal kami?” |
“...bahkan teleport crystal kami?” |
||
− | + | Godfrey hanya mengangguk. Aku ragu-ragu mengenai hal ini. Kristal, terutama teleport crystal, adalah jaring pengaman terakhir pada death game ini. Aku tidak pernah bertualang tanpa kristal-kristal ini. Aku hendak menolak, tetapi masalah ini mungkin saja membuat Asuna berada dalam situasi yang bermasalah, jadi aku memutuskan untuk menahan ucapanku. |
|
− | Melihat |
+ | Melihat Cradil dan yang lainnya menyerahkan kristal mereka dengan patuh, aku tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti. Godfrey bahkan memeriksa inventory-ku secara seksama setelah itu. |
“Hmm, baguslah. Sekarang mari kita berangkat” |
“Hmm, baguslah. Sekarang mari kita berangkat” |
||
− | Dibawah perintah |
+ | Dibawah perintah Godfrey, kami berjalan keluar dari Grandum dan berjalan menuju area labirin yang dapat kami lihat di arah barat dari kejauhan. |
− | Area latihan pada lantai lima puluh lima adalah daerah tandus nyaris tanpa tumbuhan. Aku hendak menyelesaikan latihan secepat mungkin, sehingga aku menyarankan untuk berlari sepanjang jalan ke arah labirin, tetapi saranku ditolak mentah-mentah dengan sebuah lambaian tangan dari |
+ | Area latihan pada lantai lima puluh lima adalah daerah tandus nyaris tanpa tumbuhan. Aku hendak menyelesaikan latihan secepat mungkin, sehingga aku menyarankan untuk berlari sepanjang jalan ke arah labirin, tetapi saranku ditolak mentah-mentah dengan sebuah lambaian tangan dari Godfrey.Hal ini mungkin karena dia memfokuskan untuk menaikkan strength stat-nya dan mengabaikan dexterity.Aku hanya dapat menyerah dan meneruskan perjalanan melalui gurun tanpa akhir ini. |
− | Kami beberapa kali bertemu dengan monster-monster. Tetapi mengenai hal ini, aku tidak mempunyai cukup kesabaran untuk menunggu perintah |
+ | Kami beberapa kali bertemu dengan monster-monster. Tetapi mengenai hal ini, aku tidak mempunyai cukup kesabaran untuk menunggu perintah Godfrey, jadi aku dengan mudahnya menebas mereka saat itu juga. |
Pada akhirnya, setelah melewati beberapa gunung yang tinggi dan berbatu, batu-batu kapur berwarna abu-abu dari labirin akhirnya terlihat... |
Pada akhirnya, setelah melewati beberapa gunung yang tinggi dan berbatu, batu-batu kapur berwarna abu-abu dari labirin akhirnya terlihat... |
||
Line 55: | Line 55: | ||
“Baiklah, kita sekarang beristirahat disini!” |
“Baiklah, kita sekarang beristirahat disini!” |
||
− | Setelah |
+ | Setelah Godfrey mengumumkan hal ini dengan nada kasar, kelompok ini berhenti. |
“...” |
“...” |
||
Line 63: | Line 63: | ||
“Aku akan membagikan makanannya..” |
“Aku akan membagikan makanannya..” |
||
− | + | Godfrey kemudian mengambil empat kantung kulit dan melemparkannya kepada masing masing anggota. Aku menangkap milikku dengan satu tangan dan membukanya tanpa mengharapkan apa-apa. Didalam kantong itu terdapat sebotol air dan roti keras yang dijual di toko milik NPC. |
|
Aku membuka botolnya dan meminum seteguk penuh sementara mengutuk keberuntunganku; aku bisa saja memakan sandwich buatan Asuna saat ini bila semuanya telah berjalan lancar. |
Aku membuka botolnya dan meminum seteguk penuh sementara mengutuk keberuntunganku; aku bisa saja memakan sandwich buatan Asuna saat ini bila semuanya telah berjalan lancar. |
||
− | Lalu, aku tiba-tiba menyadari bahwa |
+ | Lalu, aku tiba-tiba menyadari bahwa Cradil duduk di batu yang jauh. Dia bahkan tidak membuka kantungnya, dan kedua mata dibalik rambut panjangnya menatap dengan niat buruk kearah kami. |
Apakah yang mungkin sedang dia tatap...? |
Apakah yang mungkin sedang dia tatap...? |
||
Line 79: | Line 79: | ||
Tidak mungkin aku salah; apa yang baru aku minum adalah racun untuk melumpuhkan. |
Tidak mungkin aku salah; apa yang baru aku minum adalah racun untuk melumpuhkan. |
||
− | Saat aku melihat sekeliling, aku mengetahui bahwa |
+ | Saat aku melihat sekeliling, aku mengetahui bahwa Godfrey dan yang lainnya juga telah menggeliat ditanah. Aku langsung mencari kedalam kantung menggunakan tangan kiriku, tetapi hal ini hanya memperkuat rasa panik-ku. Aku telah menyerahkan semua antidote crystal-ku kepada Godfrey. Aku masih memiliki sebuah potion,tetapi potion ini tidak berpengaruh terhadap kelumpuhan. |
“Ku...kukuku...” |
“Ku...kukuku...” |
||
− | Tawa yang melengking mencapai telingaku. Sementara dia duduk di batu, |
+ | Tawa yang melengking mencapai telingaku. Sementara dia duduk di batu, Cradil memegang perutnya dengan kedua tangan dan tertawa terbahak-bahak. Kelopak matanya yang tebal menunjukkan ekstasi kegilaan yang aku ingat dengan sangat baik<!--dari “all too well”-->. |
“Waha! Haha! Hyahahahaha!!” |
“Waha! Haha! Hyahahahaha!!” |
||
− | Dia tertawa terbahak-bahak sambil menengadah ke langit, kelihatannya tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. |
+ | Dia tertawa terbahak-bahak sambil menengadah ke langit, kelihatannya tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. Godfrey menatapnya dengan ekspresi wajah kebingungan. |
− | “Apa... apa yang terjadi...? Bukankah airnya... disiapkan... olehmu, |
+ | “Apa... apa yang terjadi...? Bukankah airnya... disiapkan... olehmu, Cradil...” |
− | + | “Godfrey! Cepat, gunakan antidote crystal!!” |
|
− | Setelah mendengarkan teriakanku, |
+ | Setelah mendengarkan teriakanku, Godfrey akhirnya mulai mencari didalam kantung di sisi tubuhnya. |
“Hya-!!” |
“Hya-!!” |
||
− | Dengan teriakan yang aneh, |
+ | Dengan teriakan yang aneh, Cradil melompat dari batu tempat duduknya dan menendang tangan kiri Godfrey dengan sepatunya. Sebuah kristal hijau bergulir dari tangan Godfrey. Cradil mengambilnya, dan memasukkan tangannya kedalam kantung Godfrey, mengambil kristal yang tersisa dalam kantong, dan memasukkannya kedalam kantungnya sendiri. |
Semuanya telah berakhir. |
Semuanya telah berakhir. |
||
− | + | “Cradil… apa, apa yang kau lakukan? Apakah ini adalah semacam... latihan?” |
|
“Bo-doh!!”<!--dari kata “Retard”--> |
“Bo-doh!!”<!--dari kata “Retard”--> |
||
− | + | Cradil mengatakan hal ini sembari dia menendang Godfrey, yang masih belum dapat mengerti apa yang sedang terjadi dan menggumamkan hal bodoh ini, pada mulutnya. |
|
“Argh!” |
“Argh!” |
||
− | HP |
+ | HP Godfrey menurun sedikit, dan pada saat yang bersamaan cursor Cradil berubah dari kuning menjadi warna oranye yang menunjukkan status kriminal. Tetapi hal ini tidak mengubah apapun. Tidak mungkin seseorang akan melewati lantai yang telah diselesaikan. |
− | + | “Godfrey-san, aku selalu menganggap kamu sebagai seorang idiot, tetapi aku tidak pernah membayangkan bahwa kamu akan separah ini. Apakah otakmu juga terbuat dari otot? |
|
− | Tawa tajam |
+ | Tawa tajam Cradil membahana keseluruh gurun. |
“Masih banyak hal yang ingin aku katakan kepadamu... tetapi aku tidak ingin menghabiskan waktuku dengan makanan pembuka...” |
“Masih banyak hal yang ingin aku katakan kepadamu... tetapi aku tidak ingin menghabiskan waktuku dengan makanan pembuka...” |
||
− | + | Cradil menghunuskan two-handed sword miliknya sembari berkata. Dia mengangkatnya tinggi ke udara dan meregangkan tubuh kurusnya. Cahaya mentari terpantul dari bilah pedangnya yang tebal saat dia mengayun-ayunkan pedang itu. |
|
− | “T-tunggu, |
+ | “T-tunggu, Cradil! Kau... apa... apa yang kau katakan ... bukankah... bukankah ini adalah latihan?” |
“Tutup mulutmu dan matilah.” |
“Tutup mulutmu dan matilah.” |
||
− | + | Cradil meludah dan mengayunkan pedangnya tanpa ampun. Terdengar suara yang keras dan menjengkelkan <!--Dari kata ”heavy and dull”-->, dan HP Godfrey menurun secara drastis. |
|
− | + | Godfrey akhirnya menyadari seberapa serius keadaannya dan mulai berteriak. Tetapi sekarang sudah terlambat. |
|
− | Dua, tiga kali pedangnya terayun kebawah tanpa ampun dengan berkilatan cahaya, dan HP |
+ | Dua, tiga kali pedangnya terayun kebawah tanpa ampun dengan berkilatan cahaya, dan HP Godfrey berkurang banyak dalam setiap ayunan pedang itu. Kemudian, saat HP Godfrey mencapai area merah, Cradil berhenti. |
− | Saat aku baru saja berpikir bahwa dia tidak akan membunuh tidak peduli seberapa gilanya dia, |
+ | Saat aku baru saja berpikir bahwa dia tidak akan membunuh tidak peduli seberapa gilanya dia, Cradil membalik pegangan pedangnya dan secara perlahan menusukkannya ke tubuh Godfrey. Saat HP Godfrey berkurang sedikit demi sedikit, Cradil mulai mendorong pedang itu dengan seluruh tubuhnya. |
“Aaaaaaaahhh!!” |
“Aaaaaaaahhh!!” |
||
Line 135: | Line 135: | ||
“Hyahahahaha!!” |
“Hyahahahaha!!” |
||
− | Sementrara teriakan |
+ | Sementrara teriakan Godfrey menjadi semakin keras, Cradil mulai berteriak juga. Pedang itu mulai tertanam dalam tubuh Godfrey secara perlahan-lahan dan HP-nya berkurang secara stabil- |
− | Sementara anggota lain dan diriku melihat dalam diam, pedang |
+ | Sementara anggota lain dan diriku melihat dalam diam, pedang Cradil menembus tubuh Godfrey sepenuhnya, dan HP bar-nya menjadi nol pada saat yang bersamaan. Godfrey kemungkinan besar tetap tidak mengerti apa yang terjadi walaupun pada saat itu tubuhnya terpecah menjadi pecahan yang tak terhitung. |
− | + | Cradil secara perlahan menarik pedangnya dari tanah, lalu memalingkan mukanya seperti boneka mekanis <ref>http://en.wikipedia.org/wiki/Karakuri_ningyō</ref> dan melihat anggota lainnya. |
|
“Ah!! Ahhh!!” |
“Ah!! Ahhh!!” |
||
− | Dengan teriakan-teriakan pendek ini, anggota tersebut mengayun-ayunkan lengannya dalam usahanya untuk melarikan diri. |
+ | Dengan teriakan-teriakan pendek ini, anggota tersebut mengayun-ayunkan lengannya dalam usahanya untuk melarikan diri. Cradil mulai berjalan kearahnya dengan langkah yang aneh. |
“…Aku tidak ada dendam terhadapmu... tetapi menurut rencanaku, hanya aku saja yang kembali dengan selamat…” |
“…Aku tidak ada dendam terhadapmu... tetapi menurut rencanaku, hanya aku saja yang kembali dengan selamat…” |
||
Line 165: | Line 165: | ||
“Aku hanyalah satu-satunya yang tersisa, tetapi aku berhasil mengusir para kriminal itu dan berhasil bertahan hidup sebelum kembali ke HQ-.” |
“Aku hanyalah satu-satunya yang tersisa, tetapi aku berhasil mengusir para kriminal itu dan berhasil bertahan hidup sebelum kembali ke HQ-.” |
||
− | Setelah serangan ke-empat, HP dari anggota itu habis. Sebuah suara yang membuat tubuhku menggigil berbunyi. Tetapi |
+ | Setelah serangan ke-empat, HP dari anggota itu habis. Sebuah suara yang membuat tubuhku menggigil berbunyi. Tetapi Cradil bersikap seakan dia telah mendengarkan suara dari seorang dewi. Dia berdiri disana, di tengah ledakan serpihan-serpihan, dan mendengarkannya dengan ekspresi bahagia tergambar di wajahnya. |
Kali ini bukan hari pertamanya... |
Kali ini bukan hari pertamanya... |
||
Line 171: | Line 171: | ||
Aku sangat yakin akan hal ini. Cursor miliknya mungkin telah berubah menjadi warna oranye dari kriminal baru beberapa waktu yang lalu, tetapi masih ada banyak cara tercela untuk membunuh orang tanpa merubah warna cursor-nya. Akan tetapi, mengerti mengenai hal ini sekarang tidak akan memecahkan masalah apapun. |
Aku sangat yakin akan hal ini. Cursor miliknya mungkin telah berubah menjadi warna oranye dari kriminal baru beberapa waktu yang lalu, tetapi masih ada banyak cara tercela untuk membunuh orang tanpa merubah warna cursor-nya. Akan tetapi, mengerti mengenai hal ini sekarang tidak akan memecahkan masalah apapun. |
||
− | Akhirnya, |
+ | Akhirnya, Cradil berbalik untuk melihatku, dengan kegembiraan yang tak tertahankan tergambar jelas di wajahnya. Dia berjalan perlahan kearahku, pedangnya membuat suara yang memuakkan saat dia menggoreskannya di tanah sepanjang perjalanannya. |
“Hey.” |
“Hey.” |
||
Line 181: | Line 181: | ||
“Walaupun begitu kau terlihat sangat senang akan hal itu.” |
“Walaupun begitu kau terlihat sangat senang akan hal itu.” |
||
− | Aku merespon sementara aku dengan putus asa berusaha mencari jalan keluar dari situasi ini. Dari tubuhku, yang dapat bergerak hanyalah bibir dan tangan kiriku. Karena kelumpuhan mencegah seseorang untuk membuka menu window, berarti hal ini juga melarang player untuk mengirim pesan jenis apapun. Walaupun aku tahu bahwa hal ini tidak akan banyak membantu, aku berusaha untuk menggerakkan tangan kiriku, yang berada pada blind-spot dari |
+ | Aku merespon sementara aku dengan putus asa berusaha mencari jalan keluar dari situasi ini. Dari tubuhku, yang dapat bergerak hanyalah bibir dan tangan kiriku. Karena kelumpuhan mencegah seseorang untuk membuka menu window, berarti hal ini juga melarang player untuk mengirim pesan jenis apapun. Walaupun aku tahu bahwa hal ini tidak akan banyak membantu, aku berusaha untuk menggerakkan tangan kiriku, yang berada pada blind-spot dari Cradil, sementara aku terus berbicara. |
“Mengapa seseorang sepertimu bergabung dengan KOB? Sebuah criminal guild akan lebih cocok untukmu.” |
“Mengapa seseorang sepertimu bergabung dengan KOB? Sebuah criminal guild akan lebih cocok untukmu.” |
||
Line 193: | Line 193: | ||
“Woah, mengapa kamu menatapku seperti itu? Bukankah semuanya ini hanyalah sebuah permainan...? Jangan khawatir, aku akan menjaga wakil ketua-mu yang berharga itu. Lagipula,aku mempunyai banyak item yang berguna.” |
“Woah, mengapa kamu menatapku seperti itu? Bukankah semuanya ini hanyalah sebuah permainan...? Jangan khawatir, aku akan menjaga wakil ketua-mu yang berharga itu. Lagipula,aku mempunyai banyak item yang berguna.” |
||
− | + | Cradil mengambil botol air minum yang telah diracuninya dan mengguncangkannya untuk membuat suara percikan. Kemudian dia memberikan kedipan mata yang aneh dan meneruskan pembicaraanya. |
|
“Dan kamu baru saja mengatakan sesuatu yang sangat menarik, bahwa aku lebih cocok menjadi anggota criminal guild.” |
“Dan kamu baru saja mengatakan sesuatu yang sangat menarik, bahwa aku lebih cocok menjadi anggota criminal guild.” |
||
Line 203: | Line 203: | ||
Kekekeke. |
Kekekeke. |
||
− | + | Cradil sepertinya sedang memikirkan sesuatu saat dia tertawa. Kemudian dia tiba-tiba melepaskan sarung tangan kirinya.Dia menggulung lengan bajunya dan memperlihatkan lengan bawahnya sehingga aku dapat melihat apa yang ada dibaliknya. |
|
“...!!” |
“...!!” |
||
Line 211: | Line 211: | ||
“Itu... adalah lambang dari... «Laughing Coffin»?” |
“Itu... adalah lambang dari... «Laughing Coffin»?” |
||
− | Aku menanyakan hal itu dengan suara serak. |
+ | Aku menanyakan hal itu dengan suara serak. Cradil tersenyum dan mengangguk setuju. |
«Laughing Coffin» sebelumnya adalah grup PK terbesar dan terburuk di Aincrad. Mereka dipimpin oleh seseorang yang kejam dan licik, dan terus bereksperimen tanpa akhir dengan metode-metode baru untuk membunuh orang; pada akhirnya, jumlah pemain yang telah dibunuhnya berjumlah hingga tiga digit satuan. |
«Laughing Coffin» sebelumnya adalah grup PK terbesar dan terburuk di Aincrad. Mereka dipimpin oleh seseorang yang kejam dan licik, dan terus bereksperimen tanpa akhir dengan metode-metode baru untuk membunuh orang; pada akhirnya, jumlah pemain yang telah dibunuhnya berjumlah hingga tiga digit satuan. |
||
Line 221: | Line 221: | ||
“Apakah ini...untuk balas dendam? Kamu adalah orang yang selamat dari Laughing Coffin?” |
“Apakah ini...untuk balas dendam? Kamu adalah orang yang selamat dari Laughing Coffin?” |
||
− | Aku menanyakan hal ini dengan suara parau. |
+ | Aku menanyakan hal ini dengan suara parau. Cradil secara virtual meludahkan jawabannya: |
“Heh, tidak mungkin. Mengapa aku akan melakukan hal sebodoh itu? Aku baru-baru saja bergabung dengan Laughing Coffin, dan hanya dalam semangat. Aku belajar teknik meumpuhkan ini dari mereka... ah, cerita yang membosankan.” |
“Heh, tidak mungkin. Mengapa aku akan melakukan hal sebodoh itu? Aku baru-baru saja bergabung dengan Laughing Coffin, dan hanya dalam semangat. Aku belajar teknik meumpuhkan ini dari mereka... ah, cerita yang membosankan.” |
||
Line 231: | Line 231: | ||
Api berkobar di kedua matanya, yang terbuka lebar sekali hingga bernentuk lingkaran. Dia tersenyum sambil menjulurkan lidahnya, dan dia bahkan berjinjit saat dia bersiap untuk mengayunkan pedangnya. |
Api berkobar di kedua matanya, yang terbuka lebar sekali hingga bernentuk lingkaran. Dia tersenyum sambil menjulurkan lidahnya, dan dia bahkan berjinjit saat dia bersiap untuk mengayunkan pedangnya. |
||
− | Sesaat sebelum dia bergerak,aku melemparkan mata pisau di tangan kiriku hanya menggunakan pergelangan tanganku. Walaupun sebenarnya aku mengarahkannya ke arah wajah dimana cederanya akan lebih parah, accuracy penalty dari kelumpuhan meyebabkan mata pisau baja itu meleset dan menusuk lengan kiri |
+ | Sesaat sebelum dia bergerak,aku melemparkan mata pisau di tangan kiriku hanya menggunakan pergelangan tanganku. Walaupun sebenarnya aku mengarahkannya ke arah wajah dimana cederanya akan lebih parah, accuracy penalty dari kelumpuhan meyebabkan mata pisau baja itu meleset dan menusuk lengan kiri Cradil. HP cradil hanya berkurang sedikit, sementara aku jatuh kedalam situasi yang tanpa harapan. |
“...sakit juga <!--that hurt-->...” |
“...sakit juga <!--that hurt-->...” |
||
− | + | Cradil mengerutkan alisnya dan melebarkan senyumnya, kemudian menusuk lengan kananku dengan ujung pedangnya. Dia kemudian memelintirkannya dua kali, lalu tiga kali. |
|
“Argh...!” |
“Argh...!” |
||
Line 245: | Line 245: | ||
Aku menggertakan gigiku dan menunggu saat dimana tubuhku akan terbebas. Jangka waktu dari kelumpuhan berbeda-beda berdasarkan dari kekuatan racun lainnya. Tetapi kebanyakan racun penyebab kelumpuhan kehilangan efektivitasnya dalam waktu kurang lebih lima menit atau sekitar itu. |
Aku menggertakan gigiku dan menunggu saat dimana tubuhku akan terbebas. Jangka waktu dari kelumpuhan berbeda-beda berdasarkan dari kekuatan racun lainnya. Tetapi kebanyakan racun penyebab kelumpuhan kehilangan efektivitasnya dalam waktu kurang lebih lima menit atau sekitar itu. |
||
− | + | Cradil menarik pedangnya lalu menusuk kaki kiriku. Perasaan tidak mengenakkan kembali menyebar ke seluruh tubuhku, dan sistem dari permainan ini mengkalkulasikan tingkat cederanya tanpa ampun. |
|
“Jadi...? Bagaimana rasanya...? Bagaimana rasanya mengetahui bahwa kau akan mati sebentar lagi...? Maukah kau... beritahu aku...?” |
“Jadi...? Bagaimana rasanya...? Bagaimana rasanya mengetahui bahwa kau akan mati sebentar lagi...? Maukah kau... beritahu aku...?” |
||
− | + | Cradil mengatakan hal ini dengan hampir berbisik saat dia menatap wajahku dengan penuh perhatian. |
|
“Katakan sesuatu cumi-cumi... Menangis dan berteriaklah kalau kamu tidak ingin mati...”<!--Say something squirt… Cry and scream that you don’t want to die…--> |
“Katakan sesuatu cumi-cumi... Menangis dan berteriaklah kalau kamu tidak ingin mati...”<!--Say something squirt… Cry and scream that you don’t want to die…--> |
||
Line 263: | Line 263: | ||
“Hey, hey, katakan sesuatu. Aku benar-benar berusaha membunuhmu sekarang.” |
“Hey, hey, katakan sesuatu. Aku benar-benar berusaha membunuhmu sekarang.” |
||
− | + | Cradil menarik pedangnya dari kakiku dan kali ini menusuk perutku. HP-ku menurun secara drastis dan menuju ke area berbahaya warna merah.Tetapi aku merasa hal ini bukanlah hal yang menjadi perhatianku, seakan-akan ini semua terjadi di dunia lain yang jauh. Walaupun aku sedang disiksa dengan pedang ini, pikiranku sedang berjalan kearah jalan yang kelam, seakan-akan kain yang berat dan tebal perlahan-lahan menutupinya. |
|
Lalu kemudian—rasa takut yang kuat tiba-tiba mencengkeram hatiku. |
Lalu kemudian—rasa takut yang kuat tiba-tiba mencengkeram hatiku. |
||
− | Asuna. Bila aku meghilang dan meninggalkannya sendiri di dunia ini, Asuna akan jatuh ke tangan |
+ | Asuna. Bila aku meghilang dan meninggalkannya sendiri di dunia ini, Asuna akan jatuh ke tangan Cradil dan harus merasakan rasa sakit yang sama denganku. Kemungkinan itu membuat rasa sakit yang tak tertahankan yang mengejutkanku dan membuatku kembali sadar. |
“Kaaaah!!” |
“Kaaaah!!” |
||
− | Aku membuka mataku, mencengkeram pedang yang tertanam kedalam perutku, dan mulai menariknya keluar dengan kekuatan yang masih ada padaku. Aku hanya memiliki sekitar sepuluh persen HP tersisa. |
+ | Aku membuka mataku, mencengkeram pedang yang tertanam kedalam perutku, dan mulai menariknya keluar dengan kekuatan yang masih ada padaku. Aku hanya memiliki sekitar sepuluh persen HP tersisa. Cradil lalu berteriak kaget: |
“Huh... huh? Apa ini, kamu takut mati?” |
“Huh... huh? Apa ini, kamu takut mati?” |
||
Line 279: | Line 279: | ||
“Heh!! Hyahaha!! Begini lebih baik!!” |
“Heh!! Hyahaha!! Begini lebih baik!!” |
||
− | + | Cradil tertawa seperti burung yang aneh dan menekan pedangnya dengan seluruh berat tubuhnya. Aku menahannya dengan satu tangan. Sistemnya melakukan perhitungan-perhitungan yang rumit berdasarkan atas kekuatanku dan Cradil dan menetapkan hasilnya. |
|
Hasil akhirnya—pedangnya kembali menusukku lagi, perlahan tetapi pasti. Aku dipenuhi dengan rasa takut dan putus asa. |
Hasil akhirnya—pedangnya kembali menusukku lagi, perlahan tetapi pasti. Aku dipenuhi dengan rasa takut dan putus asa. |
||
Line 291: | Line 291: | ||
“Mati-!! Maaatiiii-!!”<!--Die-!! Diiieeeee-!!--> |
“Mati-!! Maaatiiii-!!”<!--Die-!! Diiieeeee-!!--> |
||
− | + | Cradil berteriak dengan suara yang melengking. |
|
Niat membunuh yang berbentuk pedang yang bersinar kusam mendekat sentimeter demi sentimeter. Lalu akhirnya, ujung dari pedang itu mencapai tubuhku—dan perlahan menusuk masuk... |
Niat membunuh yang berbentuk pedang yang bersinar kusam mendekat sentimeter demi sentimeter. Lalu akhirnya, ujung dari pedang itu mencapai tubuhku—dan perlahan menusuk masuk... |
||
Line 321: | Line 321: | ||
Asuna lalu berdiri, menghunuskan rapiernya dengan anggun, dan mulai berjalan. |
Asuna lalu berdiri, menghunuskan rapiernya dengan anggun, dan mulai berjalan. |
||
− | Sasarannya, |
+ | Sasarannya, Cradil masih berusaha untuk mengangkat tubuhnya dari tanah. Saat dia melihat orang yang berjalan kearahnya, kedua matanya terbelalak. |
“A-Asuna-sama... b-bagaimana anda sampai disini...? H-hal, ini, adalah latihan, ya, tadi ada kecelakaan ditengah latihan...” |
“A-Asuna-sama... b-bagaimana anda sampai disini...? H-hal, ini, adalah latihan, ya, tadi ada kecelakaan ditengah latihan...” |
||
− | + | Cradil melompat keatas seakan-akan dia memiliki pegas ditubuhnya dan berusaha untuk mengutarakan alasan dengan suaranya yang gugup. Tetapi sebelum dia selesai, tangan kanan Asuna bercahaya dan ujung pedangnya merobek mulut Cradil. Dia tidak menjadi kriminal karena musuhnya telah memiliki cursor oranye. |
|
“Ahh!!” |
“Ahh!!” |
||
− | + | Cradil menutupi mulutnya dengan tangannya, menyondorkan badan kebelakang, dan terhenti sesaat.Kemudian, sembari dia kembali berdiri tegak, kedua matanya penuh dengan amarah yang kukenal. |
|
“Kau perempuan jalang... kau berbuat terlalu jauh... Heh, tidak apa-apa. Aku hanya perlu mengurusmu juga...” |
“Kau perempuan jalang... kau berbuat terlalu jauh... Heh, tidak apa-apa. Aku hanya perlu mengurusmu juga...” |
||
− | Tetapi dia berhenti ditengah kata-katanya; Asuna telah mulai menyerang dengan ganas segera setelah dia mempererat genggaman pada pedangnya. Rapier miliknya menggambar lintasan-lintasan cahaya yang tak terhitung banyaknya saat rapier miliknya menyayat dan menusuk |
+ | Tetapi dia berhenti ditengah kata-katanya; Asuna telah mulai menyerang dengan ganas segera setelah dia mempererat genggaman pada pedangnya. Rapier miliknya menggambar lintasan-lintasan cahaya yang tak terhitung banyaknya saat rapier miliknya menyayat dan menusuk Cradil dengan kecepatan yang luar biasa. Bahkan aku tidak dapat melihat jalur pedangnya, dan aku berada beberapa level diatasnya. Aku hanya menyaksikan bidadari ini mengayunkan pedangnya hampir seakan-akan dia sedang menari. |
Tarian itu sangat indah. Asuna memukul mundur musuhnya dengan tanpa ekspresi, rambut cokelat kemerah-merahannya mengalir sementara percikan-percikan kemarahan menyelimuti sekujur tubuhnya; keindahannya tak terlukiskan. |
Tarian itu sangat indah. Asuna memukul mundur musuhnya dengan tanpa ekspresi, rambut cokelat kemerah-merahannya mengalir sementara percikan-percikan kemarahan menyelimuti sekujur tubuhnya; keindahannya tak terlukiskan. |
||
Line 339: | Line 339: | ||
“Ah!! Kaaaa!!” |
“Ah!! Kaaaa!!” |
||
− | + | Cradil sudah mulai panik, pedangnya terayun liar tanpa sekalipun menggores Asuna. Sementara HP-nya menurun dari daerah kuning ke daerah merah, Cradil akhirnya membuang pedangnya kesamping dan berteriak dengan kedua tangannya terangkat diudara. |
|
“B-baiklah!! Baiklah!! Aku minta maaf!!” |
“B-baiklah!! Baiklah!! Aku minta maaf!!” |
||
Line 349: | Line 349: | ||
Asuna mendengarkan permohonannya dalam diam. |
Asuna mendengarkan permohonannya dalam diam. |
||
− | Dia lalu mengangkat pedangya perlahan dan membalik pegangan pedangnya. Tangannya yang mungil menegang karena gugup, dan kemudian terangkat beberapa sentimeter saat dia bersiap untuk menusuk |
+ | Dia lalu mengangkat pedangya perlahan dan membalik pegangan pedangnya. Tangannya yang mungil menegang karena gugup, dan kemudian terangkat beberapa sentimeter saat dia bersiap untuk menusuk Cradil. Pada saat itu pembunuh itu berteriak lebih keras. |
“Heeeek! A-aku tidak mau mati-!!” |
“Heeeek! A-aku tidak mau mati-!!” |
||
Line 369: | Line 369: | ||
“Ahahahaha!” |
“Ahahahaha!” |
||
− | Aku tidak yakin kapan |
+ | Aku tidak yakin kapan Cradil mengambil pedangnya lagi, tetapi dia tiba-tiba mengayunkannya keatas dengan sebuah teriakan. |
Rapier milik Asuna berdentang dan terlempar dari genggaman tangan kanannya. |
Rapier milik Asuna berdentang dan terlempar dari genggaman tangan kanannya. |
||
Line 379: | Line 379: | ||
“Wakil-ketua, kamu masih terlaaaaaaaaaaaaluu naif.” |
“Wakil-ketua, kamu masih terlaaaaaaaaaaaaluu naif.” |
||
− | Dengan sebuah jeritan yang dipenuhi kegilaan, |
+ | Dengan sebuah jeritan yang dipenuhi kegilaan, Cradil mengayunkan pedangnya tanpa ragu-ragu, menggambarkan sebuah garis cahaya merah kelam. |
“Ahhhhhhh!!” |
“Ahhhhhhh!!” |
||
− | Kali ini,akulah yang berteriak. Aku melompat dari tanah dengan kaki kananku, yang telah pulih dari kelumpuhan, dan terbang sejauh beberapa meter sebelum mendorong Asuna kesamping dengan tangan kananku sementara aku menangkis pedang |
+ | Kali ini,akulah yang berteriak. Aku melompat dari tanah dengan kaki kananku, yang telah pulih dari kelumpuhan, dan terbang sejauh beberapa meter sebelum mendorong Asuna kesamping dengan tangan kananku sementara aku menangkis pedang Cradil dengan tangan kiriku. |
Buk. |
Buk. |
||
Line 389: | Line 389: | ||
Dengan suara yang tidak mengenakkan ini, tangan kiriku terpotong mulai dari siku kebawah. Icon kehilangan anggota tubuh menyala dibawah HP bar-ku. Sementara garis-garis merah darah mengalir keluar dari luka potong ditangan kiriku, tangan kananku meluruskan jari-jarinya dan-. |
Dengan suara yang tidak mengenakkan ini, tangan kiriku terpotong mulai dari siku kebawah. Icon kehilangan anggota tubuh menyala dibawah HP bar-ku. Sementara garis-garis merah darah mengalir keluar dari luka potong ditangan kiriku, tangan kananku meluruskan jari-jarinya dan-. |
||
− | Aku menusukkan tanganku kedalam celah diantara baju zirah |
+ | Aku menusukkan tanganku kedalam celah diantara baju zirah Cradil yang tebal. Tanganku berpendar kuning saat tanganku tertanam dalam kedalam perut Cradil. |
− | Aku telah dengan sukses membalas dengan teknik jarak sangat dekat <!--Kalau “point-blank” kelihatannya lebih dekat dari “jarak dekat”.--> «Embracer», yang segera menghabiskan sisa dua puluh persen HP |
+ | Aku telah dengan sukses membalas dengan teknik jarak sangat dekat <!--Kalau “point-blank” kelihatannya lebih dekat dari “jarak dekat”.--> «Embracer», yang segera menghabiskan sisa dua puluh persen HP Cradil. Tubuhnya yang kurus kering dan cekung bergetar dengan hebat disampingku, lalu kehilangan semua kekuatannya dan jatuh terkulai. |
Saat great sword miliknya jatuh ke tanah dan berdentang, dia berbisik kedalam telingaku: |
Saat great sword miliknya jatuh ke tanah dan berdentang, dia berbisik kedalam telingaku: |
||
Line 399: | Line 399: | ||
Dia mengejek dengan suara "kuku" |
Dia mengejek dengan suara "kuku" |
||
− | Seluruh tubuh |
+ | Seluruh tubuh Cradil terpecah menjadi banyak pecahan kaca. Aku terdorong oleh tekanan dingin dari poligon-poligon yang menghilang dan terjatuh kebelakang. |
Untuk sementara waktu, pikiranku yang kelelahan ,dan terbekukan hanya mengetahui suara dari angin yang berhembus. |
Untuk sementara waktu, pikiranku yang kelelahan ,dan terbekukan hanya mengetahui suara dari angin yang berhembus. |