Editing Tate no Yuusha Jilid 1 Bab 22 (Indonesia)

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 40: Line 40:
 
Bajingan itu!
 
Bajingan itu!
 
Hanya karena aku dianggap penjahat, sang raja langsung mengumumkan hasil pertandingannya.
 
Hanya karena aku dianggap penjahat, sang raja langsung mengumumkan hasil pertandingannya.
Walau begitu, sebagian orang dari kerumunan penonton tetap terlihat tidak setuju.
+
Walau begitu, sebagian orang dari kerumunan penonton tetap merasa tidak setuju. Mereka melihat ke sekeliling seakan ingin mengatakan sesuatu. Namun, tidak ada yang cukup bernyali untuk menentang keputusan sang raja.
 
Mereka melihat ke sekeliling seakan ingin mengatakan sesuatu. Namun, tidak ada yang cukup bernyali untuk menentang keputusan sang raja.
 
 
 
Dengan begini, sang raja telah membungkam semua suara rakyatnya.
 
Dengan begini, sang raja telah membungkam semua suara rakyatnya.
 
Ini benar-benar tindakan seorang diktator!
 
Ini benar-benar tindakan seorang diktator!
Line 70: Line 67:
   
   
“Ya... aku juga ingin membantu, demi mewujudkan perdamaian di dunia kita~”
+
“Ya... aku juga ingin membantu demi mewujudkan perdamaian di dunia kita~”
   
   
Line 77: Line 74:
   
 
Memang terasa aneh, melihat betapa mudahnya aku dijadikan tersangka kejahatan, hanya bermodal pengakuan si korban saja.
 
Memang terasa aneh, melihat betapa mudahnya aku dijadikan tersangka kejahatan, hanya bermodal pengakuan si korban saja.
  +
Jadi itu yang sebenarnya terjadi... Sang raja mengabaikan keegoisan bodoh puterinya, dan memberi tuduhan palsu padaku, dengan bukti palsu pula. Demi Pahlawan yang telah puterinya pilih, dia mengorbankanku dan “merampas” kembali uangku, karena aku adalah yang terlemah dari keempat Pahlawan.
Jadi itu yang sebenarnya terjadi.
 
 
... Sang raja mengabaikan keegoisan bodoh puterinya, dan memberi tuduhan palsu padaku, dengan bukti palsu pula. Demi Pahlawan yang telah puterinya pilih, dia mengorbankanku dan “merampas” kembali uangku, karena aku adalah yang terlemah dari keempat Pahlawan.
 
 
 
Dan karena Motoyasu telah “menyelamatkan” sang puteri dariku, Mine jadi lebih dekat dengannya dibanding gadis-gadis pengagum lain dalam grup-nya.
 
Dan karena Motoyasu telah “menyelamatkan” sang puteri dariku, Mine jadi lebih dekat dengannya dibanding gadis-gadis pengagum lain dalam grup-nya.
   
 
Ini juga menjelaskan kenapa dari awal aku mendapat uang yang lebih banyak.
 
Ini juga menjelaskan kenapa dari awal aku mendapat uang yang lebih banyak.
 
Dengan kata lain, sekalian dia bisa mendapat perlengkapan bagus dariku, agar bisa terus membantu Pahlawan pilihannya, Motoyasu.
 
Dengan kata lain, sekalian dia bisa mendapat perlengkapan bagus dariku, agar bisa terus membantu Pahlawan pilihannya, Motoyasu.
 
 
Jika Motoyasu yang mendapatkan perlengkapan lebih bagus dari keempat Pahlawan yang lain, orang seperti dia sekalipun akan merasa curiga dan lebih waspada.
 
Jika Motoyasu yang mendapatkan perlengkapan lebih bagus dari keempat Pahlawan yang lain, orang seperti dia sekalipun akan merasa curiga dan lebih waspada.
   
Line 91: Line 84:
   
 
Sedikit demi sedikit, semuanya jadi terasa semakin masuk akal.
 
Sedikit demi sedikit, semuanya jadi terasa semakin masuk akal.
Tidak ada bukti kalau aku telah terkena serangan dari rekan Motoyasu karena aku tidak terkena damage, walau sudah terhantam hingga tak bisa bergerak.
+
Tidak ada bukti kalau aku telah terkena serangan dari rekan Motoyasu, karena aku tidak terkena damage, walau sudah terhantam hingga tak bisa bergerak.
 
Tidak ada bukti jelas kalau sang puteri telah berbuat curang.
 
Tidak ada bukti jelas kalau sang puteri telah berbuat curang.
   
Line 104: Line 97:
   
   
Ini adalah kesempatan bagus untuk menguji calon suaminya, dan agar dia sendiri mendapat citra baik di mata semua orang. Untuk seseorang yang licik sepertinya, kesempatan seperti ini tidak mungkin dia sia-siakan.
+
Ini adalah kesempatan untuk menguji calon suaminya, dan agar dia sendiri mendapat citra baik di mata semua orang. Untuk seseorang yang licik sepertinya, kesempatan seperti ini tidak mungkin dia sia-siakan.
  +
Dan jika mereka berdua akhirnya menikah, ini akan menjadi suatu kisah kepahlawanan di mana mereka telah menyelamatkan seorang budak dari genggaman seorang penjahat.
 
Dan jika mereka berdua akhirnya menikah, ini akan menjadi suatu kisah kepahlawanan, tentang mereka yang telah menyelamatkan seorang budak dari genggaman seorang penjahat.
 
 
Dan jauh di masa depan, namanya akan terus dikenang sebagai istri dari Pahlawan terhormat yang mengalahkan Pahlawan yang jahat.
 
Dan jauh di masa depan, namanya akan terus dikenang sebagai istri dari Pahlawan terhormat yang mengalahkan Pahlawan yang jahat.
   
Sial! Raja sampah dan puteri pelacur ini!.
+
Sial! Raja sampah dan puteri lacur ini!.
   
Tidak, tunggu... sang puteri... seperti seorang pelacur..?
+
Tidak, tunggu... sifat sang puteri... seperti seorang pelacur..?
 
Kalimat ini, di mana aku pernah mendengarnya?
 
Kalimat ini, di mana aku pernah mendengarnya?
 
Dari mana? Dari mana aku tahu kalimat seperti ini?
 
Dari mana? Dari mana aku tahu kalimat seperti ini?
Line 117: Line 109:
 
... Aku ingat sekarang. Saat masih di duniaku, aku sedang membaca buku “Empat Senjata Suci”.
 
... Aku ingat sekarang. Saat masih di duniaku, aku sedang membaca buku “Empat Senjata Suci”.
 
Dalam buku itu, sang puteri mirip seperti pelacur, yang merayu kesemua Pahlawan dalam cerita.
 
Dalam buku itu, sang puteri mirip seperti pelacur, yang merayu kesemua Pahlawan dalam cerita.
  +
Jika buku yang kubaca di duniaku, berhubungan dengan dunia ini, bukanlah hal aneh kalau sang puteri di sini pun mirip seorang pelacur. Dan kejadian yang sama juga berlaku pada kesemua Pahlawan brengsek itu.
 
Jika buku yang kubaca di duniaku berhubungan dengan dunia ini, bukanlah hal aneh kalau sang puteri di sini mirip seorang pelacur. Dan kejadian yang sama juga berlaku pada kesemua Pahlawan brengsek itu.
 
   
 
Suatu amarah yang membara dalam diriku, mulai menyelimuti tubuhku.
 
Suatu amarah yang membara dalam diriku, mulai menyelimuti tubuhku.
Line 125: Line 116:
 
Syarat untuk membuka bentuk perisai ini telah terpenuhi.
 
Syarat untuk membuka bentuk perisai ini telah terpenuhi.
   
Pandanganku menjadi kabur, bersamaan perisaiku tertutupi emosi gelap yang menyeruak dari dalam hatiku.
+
Pandanganku menjadi kabur, bersamaan perisaiku tertutupi emosi gelap yang menyeruak dari dalam hatiku.
   
   
“Baiklah, Tuan Motoyasu, gadis yang telah diperbudak oleh Pahlawan Perisai, sedang menunggumu.”
+
“Baiklah, Tuan Motoyasu, gadis yang telah diperbudak oleh Pahlawan Perisai sedang menunggumu.”
   
   
Kerumunan penonton mulai mundur menjauh, saat para penyihir kerajaan mulai mencabut kutukan budak dalam tubuh Raphtalia. Mereka membawa sebuah wadah yang dipenuhi suatu cairan, dan mengoleskan cairan itu ke lambang kutukan yang tergambar di dada Raphtalia.
+
Kerumunan penonton mulai mundur menjauh, saat para penyihir kerajaan mulai mencabut kutukan budak dalam tubuh Raphtalia. Mereka membawa sebuah wadah yang dipenuhi suatu cairan, dan mengoleskannya cairan itu ke lambang kutukan yang tergambar di dada Raphtalia.
   
 
Tidak lama, kulihat stigma kutukan Raphtalia itu telah menghilang.
 
Tidak lama, kulihat stigma kutukan Raphtalia itu telah menghilang.
Line 138: Line 129:
 
Tubuhku terasa bergejolak, seiring ditelannya hatiku oleh kegelapan.
 
Tubuhku terasa bergejolak, seiring ditelannya hatiku oleh kegelapan.
 
Rasanya seluruh penghuni dunia ini sedang mengejek, mencemooh, dan menertawakan semua perjuanganku selama ini.
 
Rasanya seluruh penghuni dunia ini sedang mengejek, mencemooh, dan menertawakan semua perjuanganku selama ini.
 
 
Yang bisa kulihat... hanyalah tawa menyeringai dari siluet gelap mereka di sekitarku.
 
Yang bisa kulihat... hanyalah tawa menyeringai dari siluet gelap mereka di sekitarku.
   

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)