Difference between revisions of "Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid3 Bab5"
Line 24: | Line 24: | ||
...Eh,onii chan? |
...Eh,onii chan? |
||
+ | Dengan kesadaran yang masih setengah, Kamito memiringkan kepalanya. |
||
− | Kamito yang masih |
||
+ | |||
+ | Pastinya, Kamito, yang yatim piatu, tidak mempunyai hal-hal semacam saudara. |
||
+ | |||
+ | Setelah mengedipkan matanya beberapa kali, dia langsung mengalihkan pandangannya ke sisinya— |
||
+ | |||
+ | “Apakah kau sudah bangun, Onii-chan?” |
||
+ | |||
+ | “E-Est!?” |
||
+ | |||
+ | Seorang perempuan cantik, telanjang dan hanya menyisakan stoking selutut, sedang melihat wajah Kamito tanpa ekspresi. |
||
+ | |||
+ | Dia bertubuh langsing nan ramping. Embun pagi membasahi kulit yang seperti susu dan bersinar. |
||
+ | |||
+ | “A-Apa yang terjadi!? Bukannya kau tidur di kamar Claire!?” |
||
+ | |||
+ | Kamito, yang wajahnya berubah menjadi merah cerah, mengalihkan padangannya dari payudara landai gadis itu dengan gugup. |
||
+ | |||
+ | “Supaya Onii-chan tidak mati beku, aku tidur denganmu dan menghangatkanmu. |
||
+ | |||
+ | “… I-Itu bohong, kan?” |
||
+ | |||
+ | “Apakah pahaku terasa nyaman, Onii-chan?” |
||
+ | |||
+ | “… Guaa.” |
||
+ | |||
+ | Kamito sangat kebingungan dan mengerang. |
||
+ | |||
+ | “Ngomong-ngomong, kenapa kau memanggilku ‘Onii-chan’?” |
||
+ | |||
+ | “Yah, aku mencoba berbagai cara untuk memanggilmu agar bangun, tapi kau tidak bangun sama sekali. Jadi, Est mencoba memanggilmu Onii-chan. Ketika aku melakukannya, Kamito langsung bangun.” |
||
+ | |||
+ | “Apa iya…?” |
||
+ | |||
+ | “Ya, Onii-chan.” |
||
+ | |||
+ | Est mengangguk tanpa ekspresi. |
||
+ | |||
+ | “… Est. Apa kau marah?” |
||
+ | |||
+ | “…” |
||
+ | |||
+ | Est menatap Kamito dengan mata violetnya. |
||
+ | |||
+ | “Kau tahu, aku adalah roh terkontrak milikmu.” |
||
+ | |||
+ | “Eh?” |
||
+ | |||
+ | Dengan lembut Est menekan jari telunjuknya ke bibir Kamito. |
||
+ | |||
+ | “Kamito, tolong berjanjilah kepadaku, bahwa kau tidak akan meninggalkanku semaumu.” |
||
+ | |||
+ | “…” |
||
+ | |||
+ | Sepertinya dia marah karena meninggalkan kamar Claire. |
||
+ | |||
+ | Sedangkan Kamito, dia hanya berfikir kasihan jika membuat Est tidur diluar dengannya, tapi— |
||
+ | |||
+ | “… Ahh, aku mengerti. Maaf.” |
||
+ | |||
+ | “Ini adalah janji, Kamito.” |
||
+ | |||
+ | Kamito mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Est yang sudah terulur dan berjanji. |
||
+ | |||
+ | “—Baiklah, aku harus ke tempat Ellis.” |
||
+ | |||
+ | Akademi juga punya hari libur sekarang karena <Festival Suci Varentia> , tapi akan diadakan rapat. |
||
+ | |||
+ | Kamito sudah memutuskan untuk bergabung dengan Ksatria, sepertinya dia harus bekerja hari ini juga. |
||
+ | |||
+ | “Ayo kita pergi, Est.” |
||
+ | |||
+ | “Oke,Kamito.” |
||
+ | |||
+ | Est memegang erat tangan Kamito, yang sudah berdiri. |
Revision as of 13:45, 16 February 2013
Bab 5: Ksatria Sylphid
Bagian 1
"...chan,tolong bangun."
Dia mendengar suara seseorang...
"...chan,onii-chan."
"uh."
Kamito ngengucek matanya dengan perlahan supaya bangun.
Punggunngnya terluka. Otot dan sendinya seakan menjerit.
"uh.."
Dia merasakan sesuau yang keras ditelapak tangannya.
Kamito akhirnya ingat
Kemarin malam, dia diusir dari kamar oleh Claire. Dengan terpaksa tidur di dekat hutan.
...Eh,onii chan?
Dengan kesadaran yang masih setengah, Kamito memiringkan kepalanya.
Pastinya, Kamito, yang yatim piatu, tidak mempunyai hal-hal semacam saudara.
Setelah mengedipkan matanya beberapa kali, dia langsung mengalihkan pandangannya ke sisinya—
“Apakah kau sudah bangun, Onii-chan?”
“E-Est!?”
Seorang perempuan cantik, telanjang dan hanya menyisakan stoking selutut, sedang melihat wajah Kamito tanpa ekspresi.
Dia bertubuh langsing nan ramping. Embun pagi membasahi kulit yang seperti susu dan bersinar.
“A-Apa yang terjadi!? Bukannya kau tidur di kamar Claire!?”
Kamito, yang wajahnya berubah menjadi merah cerah, mengalihkan padangannya dari payudara landai gadis itu dengan gugup.
“Supaya Onii-chan tidak mati beku, aku tidur denganmu dan menghangatkanmu.
“… I-Itu bohong, kan?”
“Apakah pahaku terasa nyaman, Onii-chan?”
“… Guaa.”
Kamito sangat kebingungan dan mengerang.
“Ngomong-ngomong, kenapa kau memanggilku ‘Onii-chan’?”
“Yah, aku mencoba berbagai cara untuk memanggilmu agar bangun, tapi kau tidak bangun sama sekali. Jadi, Est mencoba memanggilmu Onii-chan. Ketika aku melakukannya, Kamito langsung bangun.”
“Apa iya…?”
“Ya, Onii-chan.”
Est mengangguk tanpa ekspresi.
“… Est. Apa kau marah?”
“…”
Est menatap Kamito dengan mata violetnya.
“Kau tahu, aku adalah roh terkontrak milikmu.”
“Eh?”
Dengan lembut Est menekan jari telunjuknya ke bibir Kamito.
“Kamito, tolong berjanjilah kepadaku, bahwa kau tidak akan meninggalkanku semaumu.”
“…”
Sepertinya dia marah karena meninggalkan kamar Claire.
Sedangkan Kamito, dia hanya berfikir kasihan jika membuat Est tidur diluar dengannya, tapi—
“… Ahh, aku mengerti. Maaf.”
“Ini adalah janji, Kamito.”
Kamito mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Est yang sudah terulur dan berjanji.
“—Baiklah, aku harus ke tempat Ellis.”
Akademi juga punya hari libur sekarang karena <Festival Suci Varentia> , tapi akan diadakan rapat.
Kamito sudah memutuskan untuk bergabung dengan Ksatria, sepertinya dia harus bekerja hari ini juga.
“Ayo kita pergi, Est.”
“Oke,Kamito.”
Est memegang erat tangan Kamito, yang sudah berdiri.