Difference between revisions of "Kagerou Days:Volume 3 Kagerou 1 Indo"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "== Kabut Panas Memusingkan 01 Part 1== ===(Hibiya Pengen Punya Ponsel!)=== Dari arah yang tidak diketahui, melodi ‘(1)Yuuyake Koyake ’ terdengar di udara. Langit biru yan...")
 
Line 79: Line 79:
   
 
Bukan itu saja, biarpun aku jauh darinya, aku bisa melihat dengan jelas dia menggunakan ponsel imutnya.
 
Bukan itu saja, biarpun aku jauh darinya, aku bisa melihat dengan jelas dia menggunakan ponsel imutnya.
  +
[[File:Hiyori Ponsel.jpg|thumb|Hiyori Dengan Ponsel imutnya]]
  +
 
Dia pasti membeli ponsel itu di kota. Jadi, dia adalah orang yang paling pas ditanya soal ponsel.
 
Dia pasti membeli ponsel itu di kota. Jadi, dia adalah orang yang paling pas ditanya soal ponsel.
   
Line 99: Line 101:
 
Translator Note:
 
Translator Note:
 
*(1)Yuuyake Koyake(Cahaya Senja) adalah lagu anak-anak di Jepang
 
*(1)Yuuyake Koyake(Cahaya Senja) adalah lagu anak-anak di Jepang
*(2)Ikebana = seni merangkai bunga
+
*(2)Ikebana = seni merangkai bunga
   
 
==Kabut Panas Memusingkan 01 Part 2==
 
==Kabut Panas Memusingkan 01 Part 2==

Revision as of 12:49, 4 October 2013

Kabut Panas Memusingkan 01 Part 1

(Hibiya Pengen Punya Ponsel!)

Dari arah yang tidak diketahui, melodi ‘(1)Yuuyake Koyake ’ terdengar di udara.

Langit biru yang seperti terwarnai oleh melodi Yuuyake Koyake perlahan berubah menjadi warna oren.


Di dalam bus yang berjalan melalui jalanan yang kasar sambil bersuara ‘gadagadang’, penumpang yang perlahan berkurang, sampai pada akhirnya tinggal aku sendiri.

Biarpun teman sekelasku yang baru saja turun dari bus bukan teman baikku, setiap kali aku mendengar melodi ‘Yuuyake Koyake’ sendirian, dari dalam lubuk hatiku aku merasa kesepian.

Aku mencabik-cabik busa yang keluar dari tempat duduk untuk menghilangkan kebosanan. Saat aku kembali melihat keluar jendela, hanya ada pemandangan panen yang subur dari ladang dan tiang-tiang tua yang bejajar yang kulihat.

Ini sama sekali bukan sesuatu yang bisa menghilangkan rasa kebosananku.

Aku menghela napas dan menutup mataku.

Seandainya pada waktu seperti ini aku bisa bermain dengan ponsel

Aku tiba-tiba mengingat iklan yang kemarin kulihat di TV tempat temanku, setingnya di kota besar di dalam sebuah monorail.

Semuanya melihat ke Smart Phone masing-masing, seperti telah masuk ke dunia mereka masing-masing .

Untuk anak desa sepertiku yang mempunyai keinginan yang besar, melihatnya melalui CRT saja sudah cukup. Bahkan anak-anak itu yang seumuran denganku bisa mempunyai ponsel mereka sendiri sambil berjalan-jalan di kota besar, pergi kemanapun mereka mau.

Sepertinya mereka juga bisa berkomunikasi dengan teman mereka dan pergi keluar dan bermain bersama. Bahkan pada malam hari mereka bisa SMS-an atau telponan, online buat bikin satus, atau berdiskusi di forum.

Untuk keinginan inilah aku bahkan pergi ke toko elektronik saat aku berjalanan ingin pulang.

Di desa menyedihkan seperti ini dimana kau JARANG sekali menghabiskan uang untuk hiburan, aku hanya bisa menabung seperti orang bodoh setiap kali tahun baru datang dan mendapatkan parsel merah.

Aku yang mengambil uang tabunganku yang menyedihkan berkata “AKU AKAN MEMBELI PONSEL!!!" dengan arogan, berlari ke toko elektronik dan berusaha dengan keras menjelaskan apa itu ponsel kepada pemilik toko yang bahkan tidak tau apa itu.

Tentu saja aku tidak mendapatkan ponsel, tetapi aku malah direkomendasikan telepon antik yang sangat butut. Mungkin saja itu bisa memberiku pengalaman di kehidupan.

Tetapi,

Situasi sekarang, pengalaman kehidupan apapun, itu tidak penting sama sekali

Untuk benda seperti itu, biarpun aku ingin memintanya, kepada siapa aku memintanya?

Jika aku mengatakan itu kepada orang tuaku yang keras kepala, mereka pasti malah menasehatiku ‘Kau masih mempunyai 20 tahun lagi untuk itu, nak.’ dan mengunciku di luar rumah, membiarkanku merasakan horornya kegelapan malam dan anjing liar.

Uji nyali seperti itu tidak perlu. Biarpun aku ingin membeli ponsel tanpa ketahuan orang tuaku, aku tidak bisa membelinya disini.

Seandainya ada kesempatan dimana aku bisa pergi ke kota. Aku bahkan tidak mempunyai kesempatan itu sama sekali, bahkan pada tahun baru ataupun Festival Obon.

Atau mungkin seseorang bisa memberiku kesempatan itu.

Ah, tapi, tidak mungkin. Aku bukan orang yang bisa melakukan hal seperti itu.

Soal ponsel, aku hanya tau SMS-an, Telponan, dan Online.

Itu gara-gara orang tuaku.

Jika anak kecil menonton TV sendirian mereka akan menangis atau berteriak, tapi orangtua KU yang secara pribadi menolak masyarakat moderen, gara-gara mereka aku bahkan tidak mengetahui topik atau tren yang lagi terkenal, aku juga bahkan tidak mengetahui pengetahuan dasar di masyarakat.

Tetapi kalau ponsel sepertinya mudah disembunyikan di kantong, orang tuaku sepertinya tidak akan mengetahuinya.

Jadiiiii, jika aku bisa membeli ponsel seperti apa yang kuinginkan, semuanya akan baik-baik saja.

Masalahnya sekarang adalah bagaimana aku bisa mendapatkannya? Situasiku yang sekarang sangat kekurangan info. Aku harus bertanya pada seseorang.

Tapi...

"Jika aku bisa melakukan itu aku akan sangat bahagia…"

Aku menghela napas sambil membisikkan perasaan harapanku.

Yah, ada satu orang yang bisa kutanya tentang hal ini.

Sebenarnya, ini ‘mungkin’ bisa ditanyakan kepadanya, tetapi orang itu tidak terlalu mudah untuk ditanyai.

Dia, Hiyori Asahina, orang yang sangat sulit didekati dan sangat sulit untuk dibicarai.

Dia adalah anak dari salah satu 3 keluarga terkaya di desa, dan dia sejak kecil bermain piano, ikut kelas (2)Ikebana, kelas balet, dll, dia juga terkadang pergi ke kota setiap kali ada seminar di kota

Bukan itu saja, biarpun aku jauh darinya, aku bisa melihat dengan jelas dia menggunakan ponsel imutnya.

Hiyori Dengan Ponsel imutnya

Dia pasti membeli ponsel itu di kota. Jadi, dia adalah orang yang paling pas ditanya soal ponsel.

Tetapi, kesimpulan ini sudah berakhir duluuuuuuu sekali.

Masalahnya adalah, Hiyori Asahina SANGAT tidak bisa didekati, dan kesukaanku padanya SANGAT dalam.

'Biarpun aku hidup di desa kecil yang sangat membosankan ini, ada satu hal yang membuatnya unik di dunia ini, yaitu adalah fakta Hiyori Asahina dibesarkan disini.'

Beberapa minggu yang lalu, salah satu teman sekelasku menulis sebuah surat cinta dan memberikannya kepada Hiyori, dan surat itu sama sekali tidak diterima Hiyori karena dia langsung menolaknya dengan kata-kata tajam “MENJIJIKKAN...” yang menusuk hati anak itu menghancurkannya berkeping-keping.

Haaaaaah, yah tentu saja, itu menjijikkan, aku tau itu.

Hiyori Asahina sangat imut, aku tidak melebih-lebihkannya. Dia tidak hanya lebih imut dari siswi-siswi di kelas. Tapi dia bahkan lebih imut dari artis atau model anak-anak dari majalah atau poster.

Tentu saja, kepopulerannya sangatlah tinggi di sekitar para anak lelaki, bahkan ada rumor yang mengatakan satu-satunya cara anak lelaki di desa ini menjadi dewasa adalah dengan 'jatuh cinta dengan Hiyori Asahina.' dan juga rumor tentang 'Kau cukup melemparkan batu dan kau akan dengan mudah mengenai fan Asahina.'

Di tambah lagi, aku juga sebenarnya adalah fan berat Asahina.... bukanbukanbukan, lebih tepatnya bisa dibilang sebagai KECANDUAN ASAHINA. Dibanding dengan ‘fan penggila Asahina’, biarpun dari segi ‘tingginya rasa cinta’ atau ‘tinggi pengikutnya’ atau bahkan ‘tinggi jumlahnya (tidak resmi)’, aku pasti tidak akan kalah dari siapapun.

\(^o^)/  

Translator Note:

  • (1)Yuuyake Koyake(Cahaya Senja) adalah lagu anak-anak di Jepang
  • (2)Ikebana = seni merangkai bunga

Kabut Panas Memusingkan 01 Part 2

(Hibiya si Fan Profesional!)

akan Rilis Secepatnya