Difference between revisions of "Date A Live (Indonesia):Prolog"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
m (changing file names)
 
(3 intermediate revisions by one other user not shown)
Line 10: Line 10:
 
Tapi reaksi yang ditunjukkan oleh semua murid tidaklah sama.
 
Tapi reaksi yang ditunjukkan oleh semua murid tidaklah sama.
   
Kebanyakan murid tidak bisa mengerti arti dari kata-katanya, dan memiliki ekspresi seperti mengatakan "Cewek ini kenapa, ya? Apakah dia memang suka berkhayal? Atau adakah sesuatu yang salah dengannya?" pada wajah mereka yang tercengang.
+
Kebanyakan murid tidak bisa mengerti arti dari kata-katanya, dan memiliki ekspresi seperti mengatakan "Cewek ini kenapa, ya? Apakah dia memang suka berkhayal? Atau ada sesuatu yang salah dengannya?" pada wajah mereka yang tercengang.
   
Lebih jauh lagi, ada beberapa cowok yang terpesona oleh kecantikannya yang menakjubkan dan akhirnya mereka tidak bisa mendengar apa yang barusan dia katakan.
+
Lebih jauh lagi, ada beberapa cowok yang terpesona oleh kecantikannya yang menakjubkan sehingga akhirnya mereka tidak bisa mendengar apa yang barusan dia katakan.
   
-Bagaimanapun, reaksi Itsuka Shidou sama sekali berbeda dari teman-teman sekelasnya.
+
-Bagaimanapun, reaksi Itsuka Shidou sama sekali berbeda dengan teman-teman sekelasnya.
   
 
"...Ap-!"
 
"...Ap-!"
Line 24: Line 24:
 
Bagian yang paling menonjol pada dirinya adalah poninya. Meskipun cewek itu memilik kecantikan yang menakjubkan... poninya memiliki panjang yang tidak normal, hampir menutupi sisi kiri wajahnya.
 
Bagian yang paling menonjol pada dirinya adalah poninya. Meskipun cewek itu memilik kecantikan yang menakjubkan... poninya memiliki panjang yang tidak normal, hampir menutupi sisi kiri wajahnya.
   
Bagaimanapun, Shidou tidak bisa melakukan apapun selain merasa beruntung oleh karena hal itu.
+
Bagaimanapun, Shidou hanya bisa merasa beruntung oleh karena hal itu.
   
Mata kanannya yang tidak tertutupi oleh poninya-pada saat mereka saling menatap mata, Shidou terpesona seperti dirayu setan. Jadi, jika ia dilihat dengan kedua matanya, Shidou mungkin akan sama seperti sisa cowok yang dikatakan sebelumnya.
+
Mata kanannya yang tidak tertutupi oleh poninya-pada saat mereka saling menatap mata, Shidou terpesona bagai sedang tergoda rayuan iblis. Jadi, jika ia dilihat dengan kedua matanya, Shidou mungkin akan sama seperti cowok-cowok yang disebut tadi.
   
 
Shidou menelan ludahnya, dan melihat sekilas ke papan tulis.
 
Shidou menelan ludahnya, dan melihat sekilas ke papan tulis.
   
Pada titik ini, cewek itu mengambil kapur putih di papan tulis dan menulis namanya.
+
Pada titik ini, cewek itu mengambil sebuah kapur putih di papan tulis dan menuliskan namanya.
   
 
"Tokisaki...Kurumi."
 
"Tokisaki...Kurumi."
Line 40: Line 40:
 
Barusan saja-Kurumi memang benar mengatakan hal ini.
 
Barusan saja-Kurumi memang benar mengatakan hal ini.
   
Saat ini di kelas, hanya ada tiga orang yang benar-benar mengerti arti dari kata-kata itu.
+
Saat ini, di kelas, hanya ada tiga orang yang benar-benar mengerti arti dari kata itu.
   
 
"..."
 
"..."
   
Shidou melihat sekilas ke bangku sebelah kiri dan kanannya.
+
Shidou melihat sekilas ke bangku sebelah kanan dan kirinya.
   
Cewek yang duduk di kanannya- Yatogami Tohka -menunjukkan wajah yang terkejut dan tercengang yang sangat jelas hanya dengan sebuah tatapan saja.
+
Cewek yang duduk di kanannya- Yatogami Tohka -menunjukkan wajah yang terkejut dan tercengang yang dapat teramati dengan jelas hanya dengan sekali tatapan saja.
   
 
Kebalikannya, Tobiichi Origami, cewek yang duduk di sebelah kiri Shidou, meskipun wajahnya tidak menunjukkan perubahan apa pun, dia mengeluarkan tatapan yang dingin dan membunuh.
 
Kebalikannya, Tobiichi Origami, cewek yang duduk di sebelah kiri Shidou, meskipun wajahnya tidak menunjukkan perubahan apa pun, dia mengeluarkan tatapan yang dingin dan membunuh.
Line 56: Line 56:
 
Shidou menahan napasnya, sementara bahunya gemetar dalam sekejap.
 
Shidou menahan napasnya, sementara bahunya gemetar dalam sekejap.
   
Bagaimanapun, itu adalah hal yang benar-benar wajar. Karena Tokisaki Kurumi menggunakan mata kanannya, yang memiliki bulu mata yang panjang, untuk menatap Shidou.
+
Bagaimanapun, hal itu sangatlah wajar, karena Tokisaki Kurumi menatap Shidou dengan mata kanannya yang memiliki bulu mata yang panjang.
   
 
"...Ap-"
 
"...Ap-"
   
Shidou tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Pada titik ini, mata dan mulut Kurumi berubah untuk membentuk sebuah senyuman.
+
Shidou tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Pada titik ini, mata dan mulut Kurumi membentuk sebuah senyuman.
   
"Aku berharap Aku bisa berteman dengan semuanya di masa yang akan datang."
+
"Aku berharap aku bisa berteman dengan semuanya di masa yang akan datang."
   
 
Setelah menyelesaikan perkenalannya, dia agak membungkuk.
 
Setelah menyelesaikan perkenalannya, dia agak membungkuk.
   
Sementara tidak ada seorang pun yang menyadari ketakutan Shidou, kelas itu memberikan suara tepuk tangan yang bergema.
+
Sementara tidak ada seorang pun yang menyadari ketakutan Shidou, terdengar suara tepuk tangan yang bergema dari kelas itu.
[[Image:Pic015.jpg|thumb]]
+
[[Image:DAL_v03_015.jpg|thumb]]

Latest revision as of 05:04, 20 October 2015

Prolog: Pengunjung Hitam[edit]

"Aku adalah seorang Spirit. "

Senin, 5 Juni.

Setelah mendengarkan pernyataan murid pindahan yang sedang berdiri di depan papan tulis itu, Kelas 2 - 4 SMA Raizen tenggelam dalam keheningan.

Tapi reaksi yang ditunjukkan oleh semua murid tidaklah sama.

Kebanyakan murid tidak bisa mengerti arti dari kata-katanya, dan memiliki ekspresi seperti mengatakan "Cewek ini kenapa, ya? Apakah dia memang suka berkhayal? Atau ada sesuatu yang salah dengannya?" pada wajah mereka yang tercengang.

Lebih jauh lagi, ada beberapa cowok yang terpesona oleh kecantikannya yang menakjubkan sehingga akhirnya mereka tidak bisa mendengar apa yang barusan dia katakan.

-Bagaimanapun, reaksi Itsuka Shidou sama sekali berbeda dengan teman-teman sekelasnya.

"...Ap-!"

Dengan kerutan yang dalam yang muncul di antara alisnya dan keringat yang mengalir dari wajahnya, Itsuka Shidou mengamati murid pindahan yang riang itu yang berdiri di samping meja.

Dia adalah seorang cewek yang rambut hitamnya diikat menjadi dua ikat ekor kuda. Kulitnya seputih dan selembut kain sutra. Lehernya yang tampak sampai ke kerahnya sangatlah ramping seakan-akan lehernya akan hancur jika diberi kekuatan sekecil apapun.

Bagian yang paling menonjol pada dirinya adalah poninya. Meskipun cewek itu memilik kecantikan yang menakjubkan... poninya memiliki panjang yang tidak normal, hampir menutupi sisi kiri wajahnya.

Bagaimanapun, Shidou hanya bisa merasa beruntung oleh karena hal itu.

Mata kanannya yang tidak tertutupi oleh poninya-pada saat mereka saling menatap mata, Shidou terpesona bagai sedang tergoda rayuan iblis. Jadi, jika ia dilihat dengan kedua matanya, Shidou mungkin akan sama seperti cowok-cowok yang disebut tadi.

Shidou menelan ludahnya, dan melihat sekilas ke papan tulis.

Pada titik ini, cewek itu mengambil sebuah kapur putih di papan tulis dan menuliskan namanya.

"Tokisaki...Kurumi."

Shidou mengatakan nama ini dengan suara yang kecil yang tidak dapat didengar oleh siapapun.

Spirit.

Barusan saja-Kurumi memang benar mengatakan hal ini.

Saat ini, di kelas, hanya ada tiga orang yang benar-benar mengerti arti dari kata itu.

"..."

Shidou melihat sekilas ke bangku sebelah kanan dan kirinya.

Cewek yang duduk di kanannya- Yatogami Tohka -menunjukkan wajah yang terkejut dan tercengang yang dapat teramati dengan jelas hanya dengan sekali tatapan saja.

Kebalikannya, Tobiichi Origami, cewek yang duduk di sebelah kiri Shidou, meskipun wajahnya tidak menunjukkan perubahan apa pun, dia mengeluarkan tatapan yang dingin dan membunuh.

Setelah itu-setelah Shidou selesai mengamati reaksi keduanya, pada saat dia melihat kembali ke depan......

"..!"

Shidou menahan napasnya, sementara bahunya gemetar dalam sekejap.

Bagaimanapun, hal itu sangatlah wajar, karena Tokisaki Kurumi menatap Shidou dengan mata kanannya yang memiliki bulu mata yang panjang.

"...Ap-"

Shidou tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Pada titik ini, mata dan mulut Kurumi membentuk sebuah senyuman.

"Aku berharap aku bisa berteman dengan semuanya di masa yang akan datang."

Setelah menyelesaikan perkenalannya, dia agak membungkuk.

Sementara tidak ada seorang pun yang menyadari ketakutan Shidou, terdengar suara tepuk tangan yang bergema dari kelas itu.

DAL v03 015.jpg