Difference between revisions of "Mushoku Tensei (Indonesia):Volume 1 Chapter 4"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
 
m
 
(One intermediate revision by the same user not shown)
Line 1: Line 1:
  +
==Bab 4 – Guru==
Usiaku sekarang 3 tahun.
 
   
  +
Umur 3 tahun.
Baru-baru ini, aku akhirnya tahu nama orang tuaku.
 
   
Nama Ayah adalah Paul Greyrat. Nama Ibu adalah Zenith Greyrat.
 
   
  +
Baru-baru ini, akhirnya aku tahu nama orang tuaku.
Namaku adalah Rudeus Greyrat.
 
   
Anak tertua dalam keluarga Greyrat.
 
   
  +
Nama ayahku adalah Paul Greyrat.
Meskipun aku dinamai Rudeus, orang tuaku selalu menggunakan nama pertama, dan bahkan menyingkat namaku menjadi Rudi, jadi aku baru mengetahui nama panjangku setelah waktu yang lama.
 
   
"Ara ara, Rudei benar-benar menyukai buku."
 
   
  +
Dan nama ibuku adalah Zenith Greyrat.
Zenith selalu tertawa sambil mengatakan itu, karena aku sering berjalan-jalan sambil membawa buku.
 
   
Mereka tidak mengkritikku, ataupun mengambil buku yang kubawa.
 
   
  +
Namaku sendiri adalah Rudeus Greyrat.
Bahkan saat makan, tanganku juga masih menenteng buku. Hanya saja, aku tidak membaca buku sihir di hadapan keluargaku.
 
   
Bukan karena apa-apa. Hanya saja, aku tidak tahu seperti apa sihir diperlakukan di dunia ini.
 
   
  +
Putra tertua dari keluarga Greyrat.
Di duniaku dahulu, pernah ada pembunuhan massal orang-orang yang diduga penyihir di sekitar abad 14 sampai 16 masehi.
 
   
Orang-orang menganggap mereka sebagai makhluk yang tidak normal, dan membakar mereka.
 
   
  +
Meskipun aku bernama Rudeus, orang tuaku selalu menyingkat nama panggilan mereka setiap kali mereka saling memanggil, dan memperpendek namaku menjadi Rudi. Jadi, aku hanya tahu nama lengkapku sendiri setelah waktu yang sangat lama.
Meskipun ada penggunaan buku sihir di dunia ini, jadi sihir mungkin tidak dianggap sebagai sesuatu yang tidak normal, tapi mungkin saja masih banyak orang yang tak mau mengakui ilmu sihir.
 
   
Mungkin sihir hanya bisa digunakan ketika orang sudah dewasa.
 
   
  +
"Oh, Rudi benar-benar menyukai buku."
Karena kamu mungkin pingsan jika menggunakannya secara berlebihan.
 
   
Itu bisa saja dianggap sebagai kerusakan pada pertumbuhan.
 
   
  +
Karena aku selalu berjalan berkeliling sambil mwmbawa sebuah buku, Zenith tertawa.
Jadi, aku memutuskan untuk merahasiakan latihan sihirku dari keluargaku.
 
   
Tapi, aku mungkin ketahuan bila aku menembakan sihir keluar jendela.
 
   
  +
Mereka tidak pernah memarahiku atau mencoba untuk mengambil buku itu.
Tidak ada pilihan lain, aku ingin mencoba seberapa cepat aku bisa menembakkan sihir.
 
   
Si pembantu (kalau gak salah namanya Lilia) kadang-kadang memandangku dengan ekspresi berbahaya di matanya, tapi karena orang tuaku masih bersikap santai, aku merasa semuanya masih baik-baik saja.
 
   
  +
Aku selalu memiliki buku yang terselip di bawah ketiakku bahkan ketika aku makan. Namun, aku tidak akan membaca buku sihir di depan keluargaku.
Bakat akan tumpul jika tidak dilatih selama periode pertumbuhan.
 
   
Aku harus terus berlatih pada masa-masa ini.
 
----
 
<nowiki>***</nowiki>
 
   
  +
Ini bukan untuk menyembunyikan bakat. Hanya saja aku tidak tahu secara tepat bagaimana pandangan orang-orang terhadap sihir didalam dunia ini.
Meski begitu, latian rahasiaku terhenti.
 
   
Di suatu siang.
 
   
  +
Dalam duniaku sebelumnya, penyihir dihukum selama Abad Pertengahan.
Kapasitas mana ku telah tumbuh cukup banyak, dan aku mulai mencoba sihir intermediate, dengan niat untuk mencoba mengeluarkan Water Cannon(meriam air) menggunakan voiceless incantation.
 
   
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
|-
 
|'''Ukuran:''' 1||'''Kecepatan:''' 0
 
|-
 
|}
 
   
  +
Itu ketika salah satu perapal mantra diperlakukan sebagai bidah dan dibakar.
Aku hanya ingin melakukan ini seperti sebelumnya, yaitu menembakan sihirku kedalam gentong untuk mengisinya dengan air.
 
   
Aku pikir, paling-paling yang akan terjadi hanyalah air akan meluap dari gentong.
 
   
  +
Ada buku-buku praktis seperti ini di dunia ini, sehingga penggunaan sihir mungkin tidak akan dianggap sebagai ajaran sesat, tetapi belum tentu hal ini dilihat dalam sikap yang positif.
Tapi secara tak terduga, apa yang keluar adalah pilar air besar, yang menciptakan lubang besar di dinding rumah.
 
   
Aku tidak bisa memikirkan apapun untuk sesaat karena syok yang aku terima.
 
   
  +
Mungkin dalam pemahaman umum adalah bahwa sihir hanya dapat digunakan setelah menjadi dewasa.
Sebuah lubang di  dinding, bila melihatnya, keluargaku pasti akan mengetahui rahasia kalau aku bisa menggunakan sihir.
 
   
Aku tak bisa melakukan apapun untuk menghindari itu.
 
   
  +
Karena hal itu adalah tindakan berbahaya yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran setelah dilakukan secara berlebihan.
Dengan segera, aku pasrah.
 
   
"Apa yang terjadi!! Whoa......"
 
   
  +
Beberapa orang mungkin berpikir itu sebagai kerugian bagi pertumbuhan.
Pertama-tama, Paul bergegas masuk ke ruangan tempatku berlatih.
 
   
Dan kemudian, ia memandang dinding dengan mulut menganga.
 
   
  +
Dan dengan pikiran itu, aku memutuskan untuk tetap merahasiakan pengetahuanku tentang sihir dari keluargaku.
"Ini, hey, apa yang...... Rudi, apa kau baik-baik saja.......?"
 
   
Ya, Paul memang pria baik seperti itu.
 
   
  +
Mungkin fakta itu sudah lama terungkap ketika aku menembak mantra sihir ke arah jendela.
Tidak peduli bagaimanapun kau melihatnya, sudah jelas lubang ini disebabkan olehku, tapi dia hanya mementingkan keselamatan diriku.
 
   
Bahkan sekarang dia bergumam "Monster.....? Tapi di daerah ini...." dan hal seperti itu, sambil mengamati daerah sekeliling dengan penuh waspada.
 
   
  +
Dan aku tidak punya pilihan saat itu. Aku ingin melihat seberapa cepat aku bisa menembakkan sihirku.
"Ara ara......"
 
   
Dan tak lama kemudian Zenith juga memasuki ruangan.
 
   
  +
Si Pelayan (Aku pikir namanya Lilia) sesekali menatapku dengan ekspresi yang berbahaya, tapi orang tua saya tetap bersikap biasa, jadi aku merasa itu masih baik-baik saja.
Dia jauh lebih tenang bila dibandingkan dengan ayah.
 
   
Setelah melihat dinding yang rusak dan genangan air di lantai.
 
   
  +
Jika aku berhenti di sini, tapi apa boleh buat, aku tidak ingin kehilangan masa pertumbuhanku.
"Eh...........?"
 
   
Pandangannya berhenti pada halaman buku panduan sihir yang sedang aku buka.
 
   
  +
Bakat akan tumpul jika tidak diasah ketika itu perlu untuk dikembangkan.
Setelah menatapku dan buku panduan sihir, ia berdiri di hadapanku, dan menatap kedua mataku dengan lemah lembut.
 
   
Menyeramkan.
 
   
  +
Aku harus memanfaatkan periode ini sebanyak yang aku bisa.
Tidak ada senyuman di matanya.
 
   
Aku terus memfokuskan pandanganku pada Jenith.
 
   
  +
Namun, aku harus menyudahi pelatihan sihir rahasia ini.
Aku mempelajari sesuatu ketika aku masih menjadi NEET. Saat kau membuat kesalahan, sikap keras kepala hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk.
 
   
Oleh karena itu, aku tak boleh menghindari pandangan Zenith.
 
   
Pada detik ini, sikap jujur diperlukan.
 
   
  +
Itu ketika saat sore hari di hari tertentu.
Jangan hindari pandangan orang, tatap mereka secara langsung. Cukup dengan melakukan itu, kamu akan tampak jujur.
 
   
Tak peduli apa yang sebenarnya ada di pikiranmu. Setidaknya, kau kelihatan jujur.
 
   
  +
Kapasitas mana milikku telah tumbuh cukup banyak, jadi aku mulai mencoba beberapa mantra tingkat intermediate, membaca mantra water cannon dengan tujuan untuk hanya mencobanya.
"Rudei, apa kau membaca dan mengikuti buku panduan sihir ini?"
 
   
"Aku minta maaf."
 
   
  +
Ukuran: 1, kecepacatan: 0.
Ketika sesuatu yang salah telah kau lakukan, meminta maaf secara langsung akan memberikan hasil yang lebih baik.
 
   
Bagaiamanapun, tak ada orang lain kecuali aku yang bisa melakukan ini.
 
   
  +
Seperti biasa, aku hanya ingin melakukannya untuk botol dengan air.
Berbohong dan langsung ketahuan, hanya akan membuat kepercayaan mereka terhadapku menurun.
 
  +
  +
  +
Aku hanya berpikir, paling tidak itu akan berakhir dengan air yang meluap.
  +
  +
  +
Tapi tiba-tiba, sejumlah air yang sangat banyak dilepaskan, menghantam dinding dan membuat lubang besar.
  +
  +
  +
Terkejut, aku tidak dapat memikirkan apa yang harus dilakukan karena terkejut.
  +
  +
  +
Sebuah lubang terbuka di dinding adalah bukti yang tidak diragukan lagi bahwa aku telah menggunakan sihir.
  +
  +
  +
Dan tidak ada yang bisa aku lakukan tentang hal itu.
  +
  +
  +
Aku dengan cepat menyerah.
  +
  +
  +
"Apa yang terjadi!? Whoa ........ "
  +
  +
  +
Pada awalnya, adalah Paul yang bergegas.
  +
  +
  +
Dan kemudian dia menatap dinding dengan mulut ternganga.
  +
  +
  +
"Ada ap-hei,.......... Rudi, kau baik-baik saja......?"
  +
  +
  +
Paul benar-benar pria yang baik.
  +
  +
  +
Tidak peduli bagaimana seseorang melihat itu, aku pastilah orang yang melakukan ini. Namun, dia khawatir tentang tubuhku.
  +
  +
  +
"Monster...? Tapi di sekitar ini?" Bahkan sekarang, dia bergumam hal-hal seperti itu, sambil melihat sekeliling dengan hati-hati.
  +
  +
  +
"Astaga..."
  +
  +
  +
Dan Zenith mengikutinya ke ruangan.
  +
  +
  +
Dia lebih tenang dari Ayah.
  +
  +
  +
Setelah melihat dinding yang hancur dan genangan air di lantai,
  +
  +
  +
"Oh ...?"
  +
  +
  +
Matanya berubah tajam saat ia menatap halaman buku sihir di mana aku telah meninggalkannya terbuka.
  +
  +
  +
Setelah melihat aku dan buku, ia berjongkok di depanku, dan menatap mataku dengan ekspresi lembut.
  +
  +
  +
Mengerikan.
  +
  +
  +
Tidak ada senyum di matanya.
  +
  +
  +
Dan aku terus mefokuskan tatapan goyahku pada Zenith dengan sekuat tenaga.
  +
  +
  +
Aku belajar sesuatu ketika aku masih menjadi NEET. Itu Ketika kau melakukan sesuatu yang salah, sikap keras kepala hanya akan membuat hal-hal menjadi buruk.
  +
  +
  +
Oleh karena itu, aku tidak boleh menghindari tatapan matanya.
  +
  +
  +
Ini adalah saat ketika sikap tulus diperlukan.
  +
  +
  +
Aku tidak boleh mengalihkan pandanganku dari mata seseorang, dan aku harus menghadap mereka secara langsung. Ini akan membuat aku terlihat lebih tulus.
  +
  +
  +
Tidak peduli apa yang orang lain pikir. Tujuan utama adalah untuk tampil tulus.
  +
  +
  +
"Rudi, kau membaca apa yang tertulis di buku ini?"
  +
  +
  +
"Maafkan aku"
  +
  +
  +
Aku mengangguk, dan meminta maaf.
  +
  +
  +
Ketika sesuatu yang salah dilakukan, yang terbaik adalah untuk meminta maaf.
  +
  +
  +
Lagi pula, hanya ada aku, tidak ada orang lain, yang bisa melakukan ini.
  +
  +
  +
Jika aku mengatakan kebohongan yang buruk, kepercayaan terhadapku akan menurun.
  +
  +
  +
Aku berbohong sebanyak yang aku inginkan di masa lalu, dan menjadi tidak dapat dipercaya sebagai hasilnya.
   
Dimasa lalu aku berbohong secara bebas, dan pada akhirnya aku kehilangan banyak kepercayaan.
 
   
 
Aku tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi.
 
Aku tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi.
   
"Oi, itu tingkat intermediate......"
 
   
  +
"Tidak, tunggu, ini adalah tingkat intermediate......"
"Kyaa! Apa kau dengar itu sayang!! Berarti anak kita memang benar jenius!!"
 
   
  +
"Kyaa! Kau dengar itu, Sayang!? Anak kita memang jenius!!"
Kecurigaan Paul ditutupi oleh teriakan Zenith.
 
   
Ia meraih kedua tangan Paul, dan melompat-lompat dengan senang.
 
   
  +
Kata-kata Paul kalah oleh jeritan Zenith.
Betapa enerjiknya.
 
   
Apa permintaan maafku diabaikan?
 
   
  +
Dia meraih tangan Paul dan melompat dengan gembira.
"Itu tidak benar, sayang, kita belum mengajarkan dia cara membaca...."
 
   
"Cepat, pergi cari guru privat sekarang juga!! Anak ini akan menjadi penyihir yang luar biasa di masa depan!!"
 
   
  +
Sangat energik.
Paul masih bermasalah dengan itu, sementara Zenith sudah senang bukan kepalang.
 
   
Sepertinya Zenith sangat bersemangat ketika mengetahui bahwa aku bisa menggunakan sihir.
 
   
  +
Apakah permintaan maafku diabaikan?
Kelihatannya aku berpikir berlebihan mengenai fakta bahwa anak-anak tidak seharusnya menggunakan sihir.
 
   
Lilia tidak menunjukan sedikitpun tanda-tanda keterkejutan, dan hanya membersihkan ruangan tanpa banyak kata.
 
   
  +
"Tidak, Kau, erm, aku belum mengajari dia kata-kata lho!"
Aku khawatir pembantu ini sebenarnya sudah tahu kalau aku bisa menggunakan sihir, atau ia sudah merasakan kalau entah bagaimana caranya aku bisa melakukannya.
 
   
Mungkin ia tidak menganggap insiden ini adalah hal yang buruk, jadi ia tidak terlalu memikirkannya.
 
   
  +
"Mari kita menyewa guru privat sekarang!! Anak ini akan menjadi penyihir yang luar biasa di masa depan!!"
Atau mungkin, ia diam hanya karena melihat ekspresi bahagia yang ditunjukkan orang tuaku.
 
   
"Sayang, pergilah ke Roa dan buatlah brosur penawaran kerja!! Bakat harus dikembangkan dengan benar!!"
 
   
  +
Paul masih bingung, sementara Zenith benar-benar senang.
Zenith dengan senang meneriakkan kata jenius, atau bakat, atau sesuatu seperti itu lah.
 
   
Mendadak, bisa menggunakan sihir dianggap sebuah bakat?
 
   
Apa ini pendapat bias orang tuaku? Atau fakta bahwa menggunakan sihir intermediate dianggap luar biasa? Aku tak bisa menyimpulkan dengan jelas.
+
Sepertinya kegembiaraan Zenith ini atas fakta bahwa aku dapat menggunakan sihir.
   
Nah, mungkin itu memang pendapat bias orang tuaku.
 
   
Aku tidak pernah menggunakan sihir didepan Zenith.
+
Dan mungkin aku terlalu khawatir, berpikir bahwa anak-anak tidak boleh menggunakan sihir.
   
Tapi ia mengatakan "memang benar" – jadi ia sudah berpikir kalau aku adalah anak yang jenius.
 
   
  +
Lilia tetap tenang saat ia dengan tenang membersihkan kamar.
Tidak ada bukti......
 
   
Ah, bukan.
 
   
  +
Pelayan ini mungkin tahu aku menggunakan sihir untuk beberapa waktu, atau dia sudah punya perasaan bahwa aku entah bagaimana bisa melakukannya.
Aku tiba-tiba ingat.
 
   
Karena aku selalu suka sendirian.
 
   
  +
Mungkin dia tidak berpikir itu hal yang buruk, sehingga dia tidak menanggapinya dengan biasa.
Ketika aku sedang membaca, aku kadang-kadang akan membaca atau mengulangi kata-kata yang aku sukai.
 
   
Ketika aku baru datang ke dunia ini, terkadang aku akan bergumam sendiri sambil membaca.
 
   
  +
Atau mungkin dia hanya ingin melihat wajah bahagia dari orang tuaku.
Pada awalnya aku menggunakan bahasa Jepang, tapi ketika aku sudah bisa bicara, aku secara tidak sadar menggunakan bahasa dunia ini.
 
   
Dan kemudian, ketika aku menggumam sendiri, Zenith akan mengatakan padaku "Rudei, itu adalah....." dan mengatakan padaku arti dari kosakata tersebut.
 
   
  +
"Hei sayang, pergi ke Roa besok dan segera pasang permintaan pekerjaan!! Bakat ini harus segera dilatih dengan baik!!"
   
Karena Zenith lah aku bisa mengingat cukup banyak nama-nama sesuatu di dunia ini - yah, itu, gak usah dipikirin.
 
   
  +
Zenith terlihat begitu bersemangat, membuat keributan tentang jenius dan bakat.
Meskipun aku bilang biasa saja, tapi aku bisa mempelajari sendiri tulisan dan bahasa dunia ini.
 
   
Orang tuaku bahkan tidak mengajarkanku cara berbicara.
 
   
  +
Apakah aku dianggap jenius karena tiba-tiba mampu mengaktifkan sihir?
Dari sudut pandang orang tuaku ''Anak kita bisa membaca kalimat yang tidak pernah diajarkan padanya, dan bahkan bisa membaca buku'' dan menganggapnya seperti itu.
 
   
Anak seperti itu sudah pasti merupakan seorang anak yang jenius.
 
   
  +
Apakah orang tuaku terlalu memanjakan aku? Atau menggunakan mantra sihir tingkat intermediate dianggap menakjubkan? Aku tidak dapat mengetahuinya.
Jika itu anakku, aku juga akan berpikir bahwa dia itu jenius.
 
   
Di masa lalu, aku berpikiran seperti itu ketika adikku lahir.
 
   
  +
Tidak, mungkin memang orang tuaku terlalu memanjakan aku.
Dia tumbuh dengan cepat, mampu melakukan berbagai hal lebih cepat dari aku dan kakakku.
 
   
Berbicara, berjalan dengan kakinya sendiri.
 
   
  +
Aku tidak pernah menggunakan sihir di depan Zenith sebelumnya.
Orang tuaku juga optimis. Setiap kali anak mereka melakukan sesuatu, mereka akan mengatakan "Anak itu mungkin saja jenius", meskipun yang dilakukan bukanlah hal yang terlalu berarti.
 
   
Yah, meskipun aku pecundang NEET yang tak lulus SMA, usia mentalitasku sudah lebih dari 30 tahun.
 
   
  +
"Aku kira itu benar." Tapi karena dia mengucapkan kata-kata itu, mungkin dia sudah berpikir aku adalah seorang jenius.
Jika aku tidak mempunyai itu, bagaimana caranya aku bisa menjalani hidup?
 
   
Itu 10 kali banyak dari anak berusia 3 tahun!!
 
   
  +
Ini tak berdasar .......
"Sayang, cepat!! Kita pasti bisa menemukan guru sihir yang cocok di kota Roa!!"
 
   
Dan untuk mengajari anak yang berbakat dengan benar, tidak peduli orang tua manapun, mereka akan mempunyai pikiran yang sama.
 
   
  +
Ah, tidak.
Orang tuaku di kehidupanku yang dulu memuji bakat adikku, dan membiarkan dia mempelajari berbagai hal.
 
   
Jadi Zenith menyarankan untuk mempekerjakan seorang penyihir untuk menjadi guru privatku.
 
   
  +
Aku tiba-tiba teringat.
Tapi Paul keberatan.
 
   
"Tunggu, bukankah keputusannya kalau anak kita seorang laki-laki, kita akan membiarkan dia menjadi swordsman(pendekar pedang)?"
 
   
  +
Karena aku selalu sendirian.
Kalau anak laki-laki, dia akan mempelajari ilmu pedang. Kalau perempuan, dia akan mempelajari ilmu sihir.
 
   
Tampaknya itu telah diputuskan sebelum aku lahir.
 
   
  +
Ketika aku sedang membaca, aku kadang-kadang akan membaca atau mengulangi frase yang aku suka.
"Tapi, dia bisa mengaktifkan sihir tingkat menengah pada usia segini!! Jika dia berlatih mulai dari sekarang, dia akan menjadi seorang penyihir luar biasa!!"
 
   
"Tapi janji adalah janji!!"
 
   
  +
Dan sejak aku datang ke dunia ini, aku akan bergumam pada diri sendiri saat membaca buku.
"Janji apa!! Kau selalu melanggar janjimu!!"
 
   
  +
Awalnya bahasa Jepang, tapi setelah aku belajar bagaimana berbicara, aku tanpa sadar menggunakan bahasa dunia ini.
"Hal itu tidak ada hubungannya dengan masalah ini, kan!!"
 
   
Tepat disini, di hadapanku, pasangan itu mulai bertikai.
 
   
  +
Dan kemudian, ketika aku bergumam pada diri sendiri, "Rudi, ini -----" Zenith akan mengajariku arti dari kata-kata tersebut.
Lilia masih membersihkan ruangan dengan tenang.
 
"Biarkan dia mempelajari sihir di pagi hari, kemudian ilmu pedang di siang hari. Bisa kan?"
 
   
Setelah pertikaian Paul dan Zenith berlanjut untuk beberapa saat, dan Lilia telah selesai bersih-bersih, ia menghela napas dan memberi saran itu. Pertikaian pun berakhir.
 
   
  +
Karena itu, aku ingat cukup banyak tentang terminologi dari dunia ini. Yah, lupakan tentang itu.
Yah, kedua orang tua baka(bodoh) itu tidak mempertimbangkan apa yang diinginkan oleh anak mereka, dan memaksaku mempelajari hal yang mereka inginkan begitu saja.
 
   
Oh terserah dah. Karena aku memutuskan untuk menjalani hidup dengan sikap serius, aku menganggap ini adalah hal yang baik.
 
----
 
<nowiki>***</nowiki>
 
   
  +
Aku tidak pernah mengatakan apa-apa kepada siapa pun, tapi aku belajar huruf dari dunia ini sendiri.
Untuk alasan diatas, keluarga kami memutuskan untuk mempekerjakan guru privat.
 
   
Tampaknya bahwa pendapatan bagi guru yang mengajar anak bangsawan tidaklah buruk.
 
   
  +
Orang tuaku bahkan tidak mengajari aku bagaimana cara berbicara.
Paul adalah seorang knight, yang jarang ada di wilayah ini, dan dia masih punya status sebagai bangsawan kelas bawah, dan oleh karenanya dia punya pendapatan yang cocok baginya.
 
   
Tapi, tempat ini adalah sebuah desa yang jauh dari ibu kota.
 
   
  +
Dari sudut pandang orang tuaku, itu akan tampak seperti "Anak kita bisa membaca kata-kata yang tidak pernah kita ajari, dan dapat
Oleh karena itu, wilayah ini punya personel yang sesuai dengan wilayah ini. Lupakan orang berbakat - bahkan seorang penyihir dianggap langka disini.
 
  +
membaca isi buku.”
   
Hanya dengan bergantung pada Magician’s Association(asosiasi penyihir) dan Adventurer’s Guild(serikat petualang), ada ada seseorang yang mau melamar untuk bekerja disini......
 
   
  +
Itu pasti jenius.
Meskipun ada kekhawatiran seperti itu, ternyata tak butuh waktu lama untuk menemukan seseorang yang memiliki minat untuk bekerja disini, dan orang itu akan datang keesokan harinya.
 
   
Desa ini tidak memiliki penginapan, jadi kontrak kerja meliputi tempat tinggal.
 
   
  +
Jika itu anakku, aku juga akan berpikir bahwa dia jenius.
Menurut prediksi orang tuaku, guruku mungkin adalah petualang yang sudah pensiun.
 
   
Orang muda tidak akan datang ke wilayah terpencil ini, dan penyihir istana akan mampu mencari pekerjaan di ibukota dengan mudah.
 
   
Di dunia ini, hanya penyihir dengan kelas advanced yang bisa memiliki kualifikasi untuk menjadi guru penyihir lain.
 
   
  +
Di masa lalu, hal yang sama terjadi ketika adikku lahir.
Jadi, seorang petualang biasanya memiliki sihir tingkatan intermediate keatas.
 
   
Oleh karena itu, orang yang akan datang kemungkinan adalah orang yang sudah tua, atau orang yang umurnya sudah lebih dari separuh abad, memiliki jenggot panjang, dan memberikan kesan seperti seorang penyihir sungguhan.
 
   
  +
Dia tumbuh dengan cepat, dan melakukan segala sesuatu lebih cepat dari aku dan kakak-kakakku.
"Aku Roxy. Mohon bimbingannya."
 
   
  +
  +
Mengucapkan kata-kata, berjalan di atas kakinya sendiri.
  +
  +
  +
Orang tuaku juga optimis; setiap kali anak-anak mereka melakukan sesuatu, bahkan jika itu tidak terlalu besar, mereka akan mengatakan "Anak itu pasti jenius"
  +
  +
  +
Yah, aku adalah NEET terkutuk yang putus SMA, dan usia mentalku berusia lebih dari 30 tahun.
  +
  +
  +
Tanpa banyak pengalaman, aku akan menjadi celaka dan sengsara.
  +
  +
  +
Itu 10 kali! 10 Kali!
  +
  +
  +
"Sayang, cari seorang guru!! Kaita pasti akan menemukan guru sihir yang baik di Roa!!"
  +
  +
  +
Dan kemudian, ketika mereka menemukan seseorang yang berbakat, satu hal yang semua orang tua akan lakukan adalah membuatnya mendapatkan pendidikan yang terbaik baginya.
  +
  +
  +
Dalam kehidupanku sebelumnya, orang tuaku memuji bakat adikku, dan membiarkan dia belajar segala macam hal.
  +
  +
  +
Dan kemudian, Zenith menyarankan untuk menyewa seorang penyihir untuk menjadi guru privat.
  +
  +
  +
Tapi Paul keberatan dengan ide ini.
  +
  +
  +
"Tunggu, bukankah kita telah memutuskan bahwa jika dia laki-laki, kita akan membuat dia menjadi pendekar pedang bukan?"
  +
  +
  +
Jika itu seorang pria, dia akan berlatih pedang. Jika itu seorang gadis, dia akan belajar sihir.
  +
  +
  +
Tampaknya itu diputuskan sebelum aku lahir.
  +
  +
  +
"Tapi dia bisa mengaktifkan mantra tingkat intermediate pada usia ini!! Jika dia mulai berlatih sejak sekarang, dia akan menjadi penyihir yang luar biasa!!"
  +
  +
  +
"Tapi janji adalah janji, kan!?"
  +
  +
  +
"Janji apanya!? Bukankah kau yang selalu melanggar janji!?"
  +
  +
  +
"Hal-hal itu tidak ada hubungannya dengan ini sekarang, kan!?"
  +
  +
  +
Dan, sepasangan suami istri ini mulai bertengkar pada saat itu.
  +
  +
  +
Lilia dengan tenang membersihkan kamar.
  +
  +
  +
"Biarkan dia belajar sihir di pagi hari, dan belajar ilmu pedang di sore hari. bagaimana?"
  +
  +
  +
Setelah pertengkaran itu masih berlangsung, Lilia selesai membersihkan ruangan, mendesah, dan menyarankan hal itu, mengakhiri argumen.
  +
  +
  +
Dan, kedua orang tua bodoh ini menyuruhku untuk belajar, mengabaikan apa yang anak mereka inginkan.
  +
  +
  +
Oh, baiklah. Aku kira itu bagus karena aku telah memutuskan untuk hidup dengan serius.
  +
  +
  +
Dan karena alasan tersebut, keluargaku memutuskan untuk menyewa seorang guru privat.
  +
  +
  +
Tampaknya pendapatan sebagai guru untuk anak bangsawan cukup baik.
  +
  +
  +
Paul adalah salah satu dari beberapa ksatria di daerah ini, dan masih memiliki status sebagai bangsawan kelas bawah. Dengan demikian, dia mampu memberikan gaji yang sesuai untuk statusnya.
  +
  +
  +
Tapi ini adalah wilayah desa jauh dari ibukota.
  +
  +
  +
Dengan demikian, ini cocok disebut perbatasan, sangat jarang untuk mendapatkan bakat luar biasa lahir di sini, bahkan penyihir.
  +
  +
  +
Apakah mereka dapat mempekerjakan seseorang hanya dengan mengirim permintaan ke Magic guild dan Adventurer guild?
  +
  +
  +
Meskipun aku memiliki kekhawatiran seperti itu, hal yang tak terduga adalah bahwa kami dengan cepat dapat menemukan seorang guru, dan guru itu akan datang besok.
  +
  +
  +
Desa ini tidak memiliki penginapan, sehingga tawaran pekerjaan termasuk akomodasinya juga.
  +
  +
  +
Menurut dugaan orang tuaku, yang tiba mungkin seorang petualang yang telah pensiun.
  +
  +
  +
Orang-orang muda tidak akan datang ke pedesaan, dan seorang penyihir istana dapat dengan mudah menemukan pekerjaan di ibukota.
  +
  +
  +
Di dunia ini, hanya penyihir tingkat advance dan di atasnya yang memenuhi syarat untuk menjadi guru sihir.
  +
  +
  +
Akibatnya, peringkat seorang petualang adalah mungkin di atas intermediate.
  +
  +
  +
Yang datang mungkin seorang pria paruh baya atau orang tua yang menghabiskan hidupnya yang ditujukan untuk meneliti tentang sihir.
  +
  +
  +
Orang itu mungkin memiliki jenggot, memberikan kesan bijak.
  +
  +
  +
"Aku Roxy. Mohon kerjasamanya."
 
[[File:Mushoku1 07.jpg|thumbnail]]
 
[[File:Mushoku1 07.jpg|thumbnail]]
   
Tapi, berlawanan dengan dugaan awal, yang datang adalah seorang gadis muda.
 
   
  +
Tapi bertentangan dengan dugaanku, seorang gadis muda datang sebagai gantinya.
Kira-kira umurnya masih setara dengan anak SMP.
 
   
Mengenakan jubah penyihir coklat, mempunyai rambut berwarna biru air yang dikuncir seperti kelopak bunga wijen, ia memiliki penampilan seorang gadis yang cantik.
 
   
  +
Dia mungkin berada pada usia yang sama dengan siswi SMP.
Kulit yang cerah, didampingi dengan mata setengah tertutup, yang dipenuhi dengan sedikit kebosanan dan ekspresi mengantuk. Sudut bibirnya membuat orang merasa ia sedikit tak bersahabat. Meskipun ia tidak memakai kacamata, ia memberikan gambaran seorang gadis rajin yang selalu belajar di dalam perpustakaan dengan sempurna.
 
   
Satu tangan membawa sebuah tas, sementara yang lainnya memegang long staff(tongkat panjang) yang biasa digunakan seorang penyihir.
 
   
  +
Dia mengenakan jubah penyihir coklat, rambutnya biru muda di kepang, dan tubuh pendeknya terlihat proporsional.
Dan demikianlah, ia bertemu dengan kami bertiga yang ada di dalam rumah.
 
   
"........."
 
   
  +
Kulit putih, tanpa warna coklat karena sinar matahari, disertai dengan mata setengah terbuka yang mengantuk. Dia memiliki bibir singkat yang tampak, dan meskipun dia tidak memakai kacamata, dia memberikan gambaran seorang gadis yang rajin ysng selalu bekerja di perpustakaan.
"........."
 
   
Reaksi ini wajar.
 
   
  +
Dia memegang tas di satu tangan, tangan lainnya memegang tongkat yang biasa penyihir gunakan.
Ini diluar perkiraan kami.
 
   
Dalam gambaran kami, seorang guru adalah seseorang yang memiliki pengalaman bertahun-tahun.
 
   
  +
Dan dengan demikian, ia bertemu dengan kami bertiga di rumah ini.
Tapi yang datang adalah orang yang kecil seperti ini.
 
   
Meski bagi seseorang yang telah memainkan banyak game sepertiku, penyihir bertipe loli ini bukanlah sesuatu yang luar biasa.
 
   
  +
"......"
Loli, mata setengah tertutup, nggak sok imut (acuh).
 
  +
  +
  +
"......"
  +
  +
  +
Orang tuaku tidak mampu berkata-kata saat mereka melihat ke arahnya.
  +
  +
  +
Itu sangat maklum.
  +
  +
  +
Itu melampaui apa yang kami harapkan.
  +
  +
  +
Kami membayangkan guru tersebut adalah seseorang yang sudah tua.
  +
  +
  +
Tetapi orang yang datang adalah orang mungil seperti ini.
  +
  +
  +
Bagiku, yang telah memainkan banyak pertandingan, penyihir loli seperti itu bukan sesuatu yang luar biasa.
  +
  +
  +
Loli, setengah mata yang terbuka, kasar.
  +
  +
  +
Dengan 3 kualitas ini, dia sempurna.
   
Memiliki 3 kualitas itu - sempurna.
 
   
 
Tolong jadilah istriku.
 
Tolong jadilah istriku.
   
"Ah, ah, kau, itu, guru privat?"
 
   
"Ah, itu, sungguh---"
+
"Ah-ah, kau, guru privat itu?"
  +
  +
  +
"Ah, itu, benar-benar ---"
  +
  +
  +
Dengan orang tuaku yang tergagap, aku cepat-cepat menambahkan,
  +
  +
  +
"Kau benar-benar kecil."
  +
  +
  +
"Aku tidak ingin mendengar itu darimu."
  +
  +
  +
Aku segera dibantah.
  +
  +
  +
Mungkin dia memiliki masalah tentang hal itu.
  +
  +
  +
Meskipun aku tidak mengacu pada dadanya.
  +
  +
  +
Roxy mendesah.
  +
  +
  +
"Hah. Pokoknya, mana murid yang akan aku ajari?"
  +
  +
  +
Dia melihat sekeliling saat ia bertanya,
  +
  +
  +
"Ah, itu anak ini."
  +
  +
  +
Zenith memperkenalkanku, yang berada di pelukannya.
  +
  +
  +
Aku memberinya kedipan mata. (ゝω・)
  +
  +
  +
Dan ia segera melebarkan matanya, mengeluarkan sebuah desahan,
  +
   
  +
"Haaa. Aku kira itu yang terjadi dari waktu ke waktu, ya, memang ada orang tua idiot yang berpikir anak mereka memiliki bakat setelah hanya berkembang sedikit... "
Dengan kegagapan orang tuaku, aku dengan cepat menambahkan:
 
   
"Kau benar-benar kecil"
 
   
  +
Dia diam-diam menggerutu.
"Aku tak mau mendengar kalimat itu darimu."
 
   
Ucapanku segera dibantah.
 
   
  +
Aku mendengar itu!! Nona Roxy!!
Sepertinya ia benci dipanggil kecil.
 
   
Meskipun maksudku bukan soal dadanya.
 
   
  +
Yah, aku tidak bisa setuju dengan itu.
Roxy menghela napas.
 
   
"Hah. Baiklah, dimana murid yang harus aku ajari?"
 
   
  +
"Ada apa?"
Ia melihat-lihat daerah sekitar sambil bertanya.
 
   
"Ah, anak kecil ini."
 
   
  +
"Tidak ada. Namun, aku pikir anak kalian tidak memahami konsep sihir, benar?"
Zenith memperkenalkanku, yang sedang berada di gendongannya.
 
   
Aku mengedip ke arah Roxy.
 
   
  +
"Tidak apa-apa. Rudi kami ini sangat berbakat!!"
Kemudian, kedua matanya terbelalak, dan pada akhirnya ia menghela napas.
 
   
"Hah. Kadang-kadang hal seperti ini terjadi huh, anak-anak yang tumbuh lebh cepat dari biasanya, dan orang tua baka yang berpikir kalau anak mereka punya bakat."
 
   
  +
Zenith mengatakan sesuatu seperti setiap orang tua bodoh akan katakan.
Ia bergumam pelan.
 
   
Aku dengar itu!! Roxy-san!!
 
   
  +
Roxy mendesah lagi.
Yah, meskipun aku sangat setuju dengan pendapatmu.
 
   
"Kenapa?"
 
   
  +
"Haa, aku mengerti. Aku akan mencoba yang terbaik."
"Tak apa. Cuma, aku pikir anakmu tidak mengerti konsep dari sihir kan?"
 
   
"Tak masalah, Rudi-chan sangat berbakat!!"
 
   
  +
Dia mungkin mengira itu tidak berguna untuk mengatakan apa-apa lagi.
Zenith mengatakan kalimat yang biasa dikatakan orang tua baka.
 
   
Roxy menghela napas lagi.
 
   
  +
Dan dengan itu, diputuskan bahwa di pagi hari, aku akan belajar sihir dengan Roxy, dan di sore hari, aku akan berlatih ilmu pedang di bawah arahan Paul.
"Hah. Aku mengerti. Aku akan mencoba sebisa mungkin."
 
   
Ia beranggapan kalau tak akan ada gunanya lagi untuk mengatakan apapun.
 
   
  +
"Nah, mari kita mulai dari buku sihir ...... Tidak, sebelum itu, mari kita uji seberapa banyak sihir yang dapat kau gunakan, Rudi."
Dengan itu, diputuskan bahwa aku akan menerima kelas Roxy di pagi hari, dan mempelajari ilmu pedang dari Paul di sore hari.
 
----
 
<nowiki>***</nowiki>
 
   
"Baik, mari mulai dari buku panduan sihir.... Tidak, sebelum itu, mari kita tes seberapa banyak sihir yang bisa Rudi gunakan."
 
   
 
Untuk pelajaran pertama, Roxy membawaku ke halaman.
 
Untuk pelajaran pertama, Roxy membawaku ke halaman.
   
Sihir sebagian besar dilakukan di luar ruangan.
 
   
  +
Pelajaran sihir sebagian besar dilakukan di luar ruangan.
Ia juga paham tentang apa yang akan terjadi jika sihir digunakan didalam rumah.
 
   
Jadi ia tidak akan melakukan sesuatu seperti menghancurkan dinding, seperti yang aku lakukan.
 
   
  +
Dia juga mengerti apa yang akan terjadi jika sihir digunakan di dalam rumah.
"Aku akan mendemonstrasikannya. Anugerahkan perlindungan air ke tempat dimana engkau kehendaki, biarkan air yang jernih mengalir ke arahnya, 『WATER BULLET.』"
 
   
Pada waktu yang sama ketika Roxy membaca mantera, ada bola air seukuran bola basket.
 
   
  +
Dan dia tidak akan merusak dinding seperti yang kulakukan.
Dan bola air itu terbang ke salah satu pohon di halaman dengan kecepatan tinggi.
 
   
<nowiki>*KRASH!*</nowiki>
 
   
  +
"Biarkan aku tunjukkan. Melimpahkan perlindungan air ke tempat dimana engkau minta, biarkan aliran jernih muncul di sini, 「Water Ball.」 "
Ranting-ranting pohon dengan mudah dipatahkan, dan pagar rumah menjadi basah.
 
   
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
|-
 
|'''Ukuran:''' 3||'''kecepatan:''' sekitar 4
 
|-
 
|}
 
   
  +
Ketika Roxy membacakan mantra, peluru air berukuran bola basket terbentuk di tangannya.
   
"Bagaimana?"
 
   
  +
Bola air itu terbang menuju salah satu pohon dengan kecepatan tinggi.
"Ya. Pohon itu dirawat dengan hati-hati oleh ibuku, jadi aku pikir ibuku akan marah."
 
   
"EH? Benarkah begitu!?"
 
   
  +
Crash….. (sfx pohon jatuh)
"Aku sangat yakin."
 
   
Pernah sekali, ketika Paul mengayunkan pedangnya dan tak sengaja memotong ranting pohon. Kemarahan yang ditunjukkan Zenith, sangat jauh dari kata normal .
 
   
  +
Cabang-cabang patah dengan mudah, dan pagar menjadi basah.
"Ini benar-benar buruk, pikirkan sesuatu....!!"
 
   
Roxy buru-buru berlari ke pohon itu, dan mengambil ranting-ranting yang jatuh.
 
   
  +
Ukuran 3, kecepatan 4. Sekitar itu, aku kira.
Ia memegang ranting-ranting pohon itu dengan wajahnya memerah karena panik,
 
   
"Oooh, Biarkan kuasa Tuhan diubah menjadi rejeki yang melimpah, dan diberikan pada orang yang telah kehilangan kekuatan mereka agar bisa bangkit sekali lagi, 『HEALING』"
 
   
  +
"Bagaimana dengan itu?"
Ranting-ranting itu itu kembali ke kondisi mereka sebelumnya.
 
   
"Phew."
 
   
  +
"Ya. Pohon yang satu itu Ibu besarkan dengan perawatan khusus. Aku kira Ibu akan marah."
"Sensei bisa juga menggunakan healing magic!!"
 
  +
  +
  +
"Eh!? Yang benar?"
  +
  +
  +
"Pasti."
  +
  +
  +
Satu kali ketika Paul mengayunkan pedangnya dan memotong cabang. Kemarahan Zenith tidak hanya sebatas level horror biasa, sangat mengerikan.
  +
  +
  +
"Bukankah ini buruk? Harus memikirkan sesuatu ..... !!"
  +
  +
  +
Roxy dengan panik berlari ke pohon, dan mengambil cabang yang jatuh.
  +
  +
  +
Dan dengan wajah yang merah, dia mengambil cabang.
  +
  +
  +
"Uu .... biarkan kuasa dewa dikonversi menjadi tanaman melimpah, dan berikan pada seseorang yang telah kehilangan kekuatan mereka untuk berdiri sekali lagi, 「 Healing 」"
  +
  +
  +
Ini sebuah mantera yang berbeda.
  +
  +
  +
Dan cabang-cabang kembali ke bagaimana bentuk mereka sebelumnya.
  +
  +
  +
"Fiuh."
  +
  +
  +
Wow. Menakjubkan.
  +
  +
  +
Pokoknya, aku harus memuji dia.
  +
  +
  +
"Fiuh."
  +
  +
  +
"Guru, kau tahu bagaimana cara menggunakan healing magic!!?"
  +
  +
  +
"Eh, ya. Aku tidak memiliki masalah sampai ke tingkat intermediate."
   
"Eh, ya. Aku bisa menggunakan healing magic sampai tingkat intermediate tanpa masalah."
 
   
 
"Luar biasa!! Itu luar biasa!!"
 
"Luar biasa!! Itu luar biasa!!"
   
"Tidak, jika kau berlatih dengan benar siapapun bisa melakukan itu."
 
   
  +
"Tidak, jika kau berlatih dengan benar siapa pun bisa melakukan hal-hal sejauh itu."
Meskipun responnya terdengar ketus, sudut-sudut bibirnya menghianatinya dengan melengkung ke atas, dan hidungnya tampak bergerak sedikit dalam kebanggaan. Ia terlihat cukup senang.
 
   
Aku hanya meneriakkan "luar biasa" dua kali dan dia sudah sesenang ini, itu benar-benar terlalu mudah.
 
   
  +
Tapi meskipun tanggapannya agak sinis, sudut-sudut di bibirnya menunjukkan hal sebaliknya dengan membentuk sebuah senyuman, dan hidungnya tampak berkedut sedikit, dengan bangga. Dia merasa bahagia.
"Kalau begitu, Rudi, cobalah itu."
 
  +
  +
  +
Aku hanya berteriak "Menakjubkan" dua kali, dan dia sudah sesenang ini. Itu terlalu mudah.
  +
  +
  +
"Nah, Rudi. Coba itu."
  +
   
 
"Baik."
 
"Baik."
   
Aku mengangkat tanganku.......
 
   
  +
Aku mencoba mengangkat tanganku.......
Oops, aku tak pernah menggunakan chanting ketika mengeluarkan water bullet selama hampir setahun. Aku tidak bisa mengingatnya.
 
   
Mencoba apa yang Roxy baru katakan, mmm, itu.
 
   
  +
Ups, aku belum pernah menggunakan mantera pada water bullet selama hampir satu tahun. Sekarang aku tidak dapat mengingatnya.
"Maaf, bagaimana tadi manteranya?"
 
   
"Anugerahkan perlindungan air ke tempat dimana engkau kehendaki, biarkan air yang jernih mengalir ke arahnya."
 
   
  +
Mari kita coba apa yang baru saja dikatakan Roxy, Erm, erm,
Roxy menjawab dengan acuh. Apa situasi ini sudah kau perkirakan sebelumnya?
 
   
Tapi, meskipun kau mengulangi mantera itu, aku tidak bisa mengingatnya dalam sekali coba.
 
   
  +
"Mm, bagaimana kau mengatakan mantra tadi?"
"Ke tempat dimana engkau kehendaki.....WATER BULLET"
 
   
Aku benar-benar tidak bisa mengingatnya, jadi aku tinggal menyingkatnya saja.
 
   
  +
"Melimpahkan perlindungan air ke tempat dimana engkau minta, biarkan aliran jernih muncul di sini."
Dibandingkan peluru air dari Roxy, punyaku sedikit lebih kecil dan lebih lambat.
 
   
Jika aku melakukan ini lebih baik darinya, ia mungkin akan membuat keributan.
 
   
  +
Roxy menjawab acuh tak acuh. Mungkin dia sudah menduga ini.
Aku sangat murah hati pada gadis muda.
 
   
Peluru air seukuran bola basket kutembakkan.
 
   
  +
Tetapi bahkan jika kau menjawab begitu acuh tak acuh, aku tidak dapat mengingatnya dalam satu kali percobaan.
Hasilnya, pohon kesayangan Zenith mengeluarkan suara "kkrakk", dan tumbang.
 
   
Roxy menatapku dengan ekspresi rumit.
 
   
  +
"Melimpahkan perlindungan air ke tempat di mana engkau meminta....... water ball."
"Kau menyingkat manteranya?"
 
  +
  +
  +
Aku benar-benar tidak bisa mengingatnya, jadi aku hanya mempersingkatnya.
  +
  +
  +
Aku membuatnya sedikit lebih kecil dan lebih lambat dibandingkan dengan peluru air yang dibuat Roxy.
  +
  +
  +
Jika aku membuatnya lebih besar daripada miliknya, dia mungkin berakhir cemberut.
  +
  +
  +
Aku sangat murah hati ketika menyangkut perihal gadis-gadis muda.
  +
  +
  +
Peluru air berukuran bola basket terbang dengan kekuatan besar dan Whoosshhh.
  +
  +
  +
Dan pohon itu terjatuh dengan suara keras.
  +
  +
  +
Roxy menatapku dengan wajah yang rumit.
  +
  +
  +
"Kau mempersingkat mantera?"
  +
   
 
"Ya."
 
"Ya."
   
Apa itu sesuatu yang buruk?
 
   
  +
Apakah itu buruk?
Kalau dipikir-pikir, buku panduan pada dasarnya tidak pernah mencatat cara untuk melakukan voiceless incantation.
 
  +
  +
  +
Kalau dipikir-pikir, voiceless incantation tidak pernah tercatat dalam buku sihir.
  +
  +
  +
Aku sudah menggunakannya dengan santai, tapi mungkin aku menyentuh sesuatu yang tabu, aku kira?
  +
  +
  +
Atau dia marah karena itu 10 tahun terlalu dini bagiku untuk menggunakan voiceless incantation......
  +
  +
  +
Di bawah skenario itu, adalah lebih baik bagiku untuk menolak dengan mengatakan, Apa ada masalah tentang hal itu, siapa coba yang mau menggunakan menggunakan pelafalan mantera yang norak seperti itu?
  +
  +
  +
"Apa kau biasanya mempersingkat perapalan manteramu?"
  +
  +
  +
"Biasanya ...... Aku tidak merapalkan mantera."
  +
  +
  +
Aku tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan itu, jadi aku hanya mengatakan yang sebenarnya.
  +
  +
  +
Ini akan ketahuan juga ketika aku menghadiri pelajarannya dari sekarang.
  +
  +
  +
"Voiceless Incantation!?"
  +
  +
  +
Roxy melebarkan matanya, menatapku dengan tatapan skeptis.
  +
  +
  +
"......Aku mengerti. Jadi kau biasanya menggunakan voiceless incantation. Aku mengerti. Apakah kau merasa lelah?"
  +
  +
  +
Namun, ia segera kembali ke ekspresi normalnya.
  +
  +
  +
"Ya. Aku baik-baik saja. "
  +
  +
  +
"Apakah begitu? Tidak ada keluhan tentang ukuran dan kekuatan water bullet di sini."
  +
  +
  +
"Terima kasih banyak."
  +
  +
  +
Roxy akhirnya memberi senyum.
  +
  +
  +
Sebuah senyuman lebar lebih tepatnya.
  +
  +
  +
Dan dia bergumam,
  +
  +
  +
"...... Sepertinya dia terlihat layak untuk diajari, ya?"
  +
  +
  +
Seperti yang ku katakan, aku mendengar apa yang kau katakan.
   
Meskipun aku biasanya menggunakan itu, apa mungkin aku telah melakukan sesuatu yang terlarang?
 
   
  +
"Nah, mari kita bergegas ke mantra berikutnya ..."
Atau, apakah karena ia pikir aku 10 tahun terlalu awal untuk menggunakan voiceless incantation dan jadi marah.....
 
   
Dengan skenario itu, apakah lebih baik jika aku membantah dengan mengatakan "Terus kenapa, siapa yang mau menggunakan mantera kuno seperti itu?"
 
   
  +
Roxy tampak agak bersemangat, dan hanya ketika dia hendak membuka buku sihir,
"Apa kau biasanya menyingkat manteramu?"
 
   
"Biasanya..... Aku menggunakan voiceless incantation."
 
   
  +
"AHHHH!!!"
Aku tidak tahu cara menjawab itu, jadi aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya.
 
   
Toh cepat atau lambat rahasia itu akan terungkap kalau aku terus mengikuti kelas Roxy.
 
   
  +
Sebuah teriakan berdering di belakangku.
"Voiceless incantation!?"
 
   
Mata Roxy terbelalak, seolah-olah mencurigaiku.
 
   
  +
Itu Zenith, yang datang untuk memeriksa kami.
".....Begitukah. Kau biasa menggunakan voiceless incantation. Begitu. Apa kau merasa lelah?"
 
   
Tapi Roxy segera kembali menunjukkan ekspresinya yang biasa.
 
   
  +
Minuman di atas nampan yang dia pegang jatuh ke tanah, tangannya menutupi mulutnya saat ia menatap pohon yang patah.
"Um, tak ada masalah."
 
   
"Jadi begitu. Untuk water bullet mu, ukuran dan kecepatannya sudah bagus"
 
   
  +
Sebuah ekspresi sedih.
"Terima kasih atas pujiannya."
 
   
Roxy akhirnya menunjukan senyuman kecil.
 
   
  +
Diganti dengan warna kemarahan berikutnya.
Senyuman yang sangat kecil.
 
   
Kemudian ia menggumam sendiri.
 
   
  +
Ah, ini buruk.
"...... Sepertinya ia layak aku ajari, hmm."
 
   
Seperti yang sudah kukatakan, aku bisa dengar apa yang baru saja kau katakan.
 
   
  +
Zenith menyerbu ke arah kami dan mendekati Roxy.
"AAAAAH=====!!"
 
   
Sebuah teriakan keras terdengar dari belakang punggungku.
 
   
  +
"Nona Roxy!! Tolong jangan memperlakukan rumah kami sebagai tempat eksperimen!!"
Zenith datang kemari untuk memeriksa keadaan.
 
   
Minuman pada nampan yang ia bawa jatuh ke tanah. Zenith menatap cabang-cabang pohon yang patah sambil menutupi mulut dengan kedua tangannya.
 
   
  +
"Ehh!! Tapi ini dilakukan oleh Rudi...... "
Sebuah wajah dipenuhi kesedihan.
 
   
Dan dalam sekejap, ekspresi itu diganti oleh kemarahan.
 
   
  +
"Bahkan jika Rudi melakukan ini, kaulah yang mengijinkan dia, kan!?"
Ah, uh, oh.
 
   
Zenith melangkah ke hadapan Roxy.
 
   
  +
Roxy tampak seperti tersambar petir, benar-benar terkejut, matanya kosong sambil menunduk.
"Nona Roxy!! Bisa tidak kau tak memperlakukan rumah kami sebagai tempat yang bisa kau gunakan dengan seenaknya untuk bereksperimen dengan sihir!!"
 
   
"Eh! Tapi ini dilakukan oleh Rudi....."
 
   
  +
Yah, kau tidak bisa melimpahkan kesalahan pada anak berumur 3 tahun.
"Meskipun itu dilakukan oleh Rudi, kau yang membiarkan dia melakukan ini!!"
 
   
Roxy bertingkah seolah-olah ia tersambar petir, menerima kejutan besar, kemudian menundukkan kepalanya.
 
   
  +
"Ya……. kau benar."
Yah, kau tidak bisa menyalahkan anak berusia 3 tahun.
 
   
"Ya..... Kau benar."
 
   
 
"Aku harap ini tidak akan terjadi lagi!!!"
 
"Aku harap ini tidak akan terjadi lagi!!!"
   
"Ya, aku benar-benar minta maaf, nyonya......"
 
   
  +
"Ya, aku sangat menyesal, Nyonya......"
Setelah itu, Zenith menggunakan healing magic dan memperbaiki pohon. kemudian kembali ke dalam rumah.
 
   
"Aku tak percaya aku akan membuat kesalahan begitu cepat......."
 
   
  +
Dan dengan itu, Zenith melafalkan healing magic untuk memperbaiki pohon, dan kembali ke dalam rumah.
"Sensei....."
 
   
"Haha, aku mungkin dipecat besok."
 
   
  +
"Tak disangka aku membuat kesalahan begitu cepat......"
Roxy duduk di tanah dan mulai menggambar [の]dengan jarinya.
 
   
Ia benar-benar tidak bisa menerima syok sedikitpun.
 
   
  +
"Sensei..."
Aku menepuk pundaknya.
 
  +
  +
"Haha, aku mungkin akan dipecat besok."
  +
  +
  +
Roxy duduk di tanah dan mulai menggambar [[の]].
  +
  +
  +
Dia benar-benar tidak bisa menyikapi kegagalan apapun.
  +
  +
  +
Aku menepuk bahunya.
  +
   
 
"........."
 
"........."
  +
   
 
"Rudi?"
 
"Rudi?"
   
Meskipun aku menepuk pundaknya, tapi karena aku belum pernah berkomunikasi dengan seseorang secara normal selama 20 tahun lebih, jadi aku tak mempunyai satupun ide tentang bagaimana caranya aku bisa menghiburnya.
 
   
  +
Meskipun aku menepuk bahunya, aku tidak tahu harus berkata apa untuk menghiburnya, karena aku belum bisa berkomunikasi dengan baik dengan siapa pun selama hampir 20 tahun.
Maaf, apa yang bisa aku katakan di waktu seperti ini.......
 
  +
  +
  +
Maaf, aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku katakan saat ini...
  +
   
 
Tidak, tenanglah.
 
Tidak, tenanglah.
   
Pikirkan dengan baik. Apa yang akan dikatakan oleh protagonis dalam ero-game ketika menghadapi keadaan semacam ini?
 
   
  +
Pikirkan tentang hal ini dengan hati-hati. Bagaimana seorang protagonis dalam ero-game akan coba lakukan untuk menghiburnya dalam situasi seperti ini.
Hmmmhmmm, sesuatu seperti ini.
 
  +
  +
  +
Hmm, aku yakin itu adalah sesuatu seperti ini.
  +
  +
  +
"Kau tidak gagal barusan, sensei."
  +
  +
  +
"Ru-Rudi...?"
  +
  +
  +
"Kau mengumpulkan pengalamanmu."
  +
  +
  +
Roxy menatapku dengan heran.
  +
  +
  +
"It-itu benar. Terima kasih."
  +
  +
  +
"Iya. Silakan lanjutkan pelajarannya."
  +
  +
  +
Dan, dari hari pertama dan seterusnya, aku berhasil mengakrabkan diri dengan Roxy.
  +
  +
  +
Sore hari saat pelatihan dengan Paul.
  +
  +
  +
Tidak ada pedang kayu yang pas dengan ukuran tubuhku, jadi pelatihan hanya berupa latihan fisik.
  +
  +
  +
Jogging, push-up, sit-up, dan sebagainya.
  +
   
  +
Pokoknya, tampaknya rencana Paul didasarkan untuk menmbuatku bergerak terlebih dulu.
"Sensei tidak salah."
 
   
"Ru, Rudi?"
 
   
  +
Pada hari-hari ketika Paul tidak dapat melatihku karena pekerjaan, dapat dikatakan bahwa pelatihan dasar tubuh adalah sesuatu yang tidak bisa dilewatkan setiap hari.
"Kau sedang mengumpulkan pengalaman."
 
   
Roxy menatapku.
 
   
  +
Itu sama tidak peduli d idunia manapun.
"Be, benar. Terima kasih."
 
   
"Tak masalah. Kalau begitu, mari kita teruskan pelajarannya."
 
   
  +
Aku akan mencoba yang terbaik.
Dengan begitu, aku memiliki hubungan yang baik dengan Roxy.
 
----
 
<nowiki>***</nowiki>
 
   
Siang hari adalah waktunya untuk berlatih dengan Paul.
 
   
  +
Sebagai seorang anak kecil, tubuh fisikku tidak bisa bertahan dalam latihan selama siang hari, sehingga latihan pedang akan berakhir pada sore hari.
Karena tidak ada pedang kayu yang cocok ukuran tubuhku, jadi pada dasarnya latihan Paul adalah untuk melatih tubuhku.
 
   
Jogging, push up, sit up.
 
   
  +
Karena itu, aku akan mengeluarkan manaku sampai waktu makan malam tiba.
Rencana Paul adalah untuk membuatku berolah raga.
 
   
Meskipun ada beberapa hari dimana Paul harus bekerja dan tak bisa melatihku, olah raga adalah sesuatu yang tidak bisa aku lewatkan.
 
   
  +
Mana yang dibutuhkan untuk mantra sihir jumlahnya berbeda tergantung dari 'perubahan ukuran'.
Di dunia manapun, hal ini sama.
 
   
Aku akan mencoba sebisa mungkin.
 
   
  +
Sebagai contoh, jika standarnya adalah 1 untuk voiceless incantation, mana tambahan akan dikeluarkan semakin banyak saat aku mengembangkan mantra dan meningkatkan kecepatannya.
Sebagai anak kecil, fisikku tidak bisa bertahan lama, jadi kelas ilmu pedang berakhir sekitar jam 2 siang.
 
   
Jadi, sebelum waktu makan malam tiba, aku akan menggunakan mana ku sampai mencapai batas.
 
   
  +
Hukum kekekalan massa bekerja dalam hal ini.
Sihir akan membutuhkan jumlah mana yang berbeda, tergantung pada ukuran sihir.
 
   
Jika ukuran biasa adalah 1 untuk voiceless incantation, untuk apapun yang lebih besar, jumlah mana yang digunakan akan bertambah juga.
 
   
  +
Tapi sebaliknya, untuk beberapa alasan, semakin kecil aku membuatnya, semakin banyak mana yang harus aku gunakan.
Hukum konservasi massa.
 
   
Tapi, sebaliknya, semakin kecil sihir, jumlah mana yang digunakan juga akan bertambah.
 
   
 
Aku benar-benar tidak mengerti logikanya.
 
Aku benar-benar tidak mengerti logikanya.
   
Membuat setetes air akan membutuhkan lebih banyak mana dari pada membuat peluru air sebesar tangan.
 
   
  +
Membuat setetes air mengharuskan aku untuk menggunakan lebih banyak mana daripada menciptakan water bullet berukuran kepalan tangan.
Itu benar-benar aneh.
 
   
Aku bertanya pada Roxy tentang penemuanku ini, tapi aku hanya menerima jawaban "Ya memang begitu."
 
   
  +
Ini benar-benar aneh.
Tampaknya pertanyaan itu masih belum terjawab.
 
   
Meskipun aku tidak mengerti logikanya, aku menganggap ini bukanlah hal buruk dalam latihan.
 
   
  +
Aku bertanya pada Roxy pertanyaan yang selalu aku miliki, tapi satu-satunya jawaban yang aku dapatkan adalah "Memang begitulah biasanya".
Kapasitas mana ku telah bertambah cukup banyak baru-baru ini. Jadi jika aku tidak menggunakan beberapa sihir yang menghabiskan banyak mana, aku tidak akan bisa menghabiskan semuanya.
 
   
Hanya untuk menghabiskan mana ku saja, aku harus mengerahkan seluruh kekuatanku sebelum aku lelah.
 
   
  +
Sepertinya itu masih belum terpecahkan.
Tapi, ini adalah waktu untuk mencoba melatih ketangkasanku.
 
   
Demikianlah, aku memutuskan untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan ketangkasan tinggi.
 
   
  +
Aku masih tidak mengerti alasannya.
Menggunakan sihir untuk menciptakan sesuatu yang rumit, kecil, dan rapuh.
 
   
Contohnya, membuat patung es, menyalakan api di ujung jari tangan, atau menulis kata-kata di papan papan.
 
   
  +
Tapi ini bukan metode yang buruk untuk pelatihanku.
Mengambil tanah dari halaman dan memisahkan isi-isinya.
 
   
Membuka kunci dan menutupnya kembali.
 
   
  +
Kapasitas mana milikku telah sedikit meningkat baru-baru ini. Jika aku tidak menggunakan beberapa mantra besar, aku tidak akan bisa menghabiskan semua mana ku.
Sihir tanah punya beberapa pengaruh terhadap benda yang memiliki sifat seperti metalik dan mineralistik.
 
   
Tapi, makin tinggi kualitas metalik suatu benda, semakin banyak pula mana yang harus digunakan.
 
   
  +
Jika aku hanya ingin menghaiskan pasokan manaku, aku hanya perlu menggunakan output maksimum sampai mana ku habis.
Ketika melakukan sesuatu, semakin kecil aksi itu, semakin sulit aksi itu, semakin rumit aksi itu, semakin akurat aksi itu, dan semakin efisien aksi itu, semakin banyak pula mana yang harus dikeluarkan.
 
   
Melempar bola baseball dengan seluruh kekuatanmu.
 
   
  +
Tapi sekarang saatnya untuk mencoba melatih ketangkasanku.
Perlahan-lahan memasukan benang melewati lubang jarum.
 
   
Jumlah mana yang dikeluarkan kasarnya sama.
 
   
  +
Jadi, aku memutuskan untuk melakukan beberapa pekerjaan yang sangat halus.
Juga, aku mencoba berbagai jenis sihir yang berbeda pada waktu yang sama.
 
   
Dibandingkan dengan menggunakan 2 sihir dengan jenis yang sama, aku perlu menggunakan setidaknya 3 kali lebih banyak mana.
 
   
  +
Menggunakan sihir untuk melakukan pekerjaan kecil, halus dan lembut.
Jadi, jika aku mengaktifkan 2 tipe sihir, secara ringan, akurat, dan cepat, pada waktu yang sama, aku bisa dengan mudah menghabiskan semua manaku.
 
   
Dengan latihan seperti ini setiap hari---
 
   
  +
Misalnya, menciptakan patung es, menyalakan api pada ujung jari, atau menulis kata-kata di papan tulis.
Aku tidak bisa menghabiskan manaku, bahkan sekalipun aku menggunakan metode seperti itu selama lebih dari setengah hari sekarang.
 
   
Ini seharusnya cukup, hatiku mulai ragu-ragu.
 
   
  +
Aku mencoba membelah tanah yang aku peroleh dari halaman menjadi bagian-bagian kecil...
Kemalasan dalam diriku mulai mengatakan padaku bahwa ini seharusnya cukup.
 
   
Setiap waktu, aku berteriak dan memarahi diriku sendiri.
 
   
  +
Dan bahkan hal-hal seperti menggantung kunci di depan kenop.
Melatih otot-otot juga sama. Sekali aku mulai malas, tubuhku akan melambat.
 
   
Mana ku kemungkinan bisa jadi sama. Hanya karena aku mempunyai sedikit penambahan dalam kapasitas, aku tidak boleh berhenti berlatih.
 
----
 
<nowiki>***</nowiki>
 
   
  +
Sihir tanah tidak mempengaruhi logam dan mineral sampai batas tertentu.
Ketika aku menggunakan sihir di malam hari, aku bisa mendengar suara 'rawr rawr nyan nyan' yang mengganggu.
 
   
Dimana itu? Apa kau perlu bertanya? Itu jelas-jelas datang dari ruangan Paul dan Zenith.
 
   
  +
Tapi semakin banyak kandungan logam suatu benda, semakin banyak mana yang harus dikeluarkan.
Sibuk bekerja, hmph.
 
   
Mungkin tidak lama lagi, adik laki-laki atau perempuanku akan segera lahir.
 
   
  +
Aku kira itu benar-benar sulit untuk mengubah hal-hal yang lebih kokoh.
Aku pikir mempunyai adik perempuan itu lebih baik.
 
  +
  +
  +
Semakin kecil target kontrol, lebih halus, rumit, dan lebih akurat dan efisien pekerjaan itu, semakin banyak mana yang harus dikeluarkan.
  +
  +
  +
Melempar bola bisbol dengan segenap kekuatanku.
  +
  +
  +
Perlahan memasukan benang melalui lubang jarum.
  +
  +
  +
Jumlah mana yang diperlukan untuk dua tindakan ini kira-kira sama.
  +
  +
  +
Juga, aku mencoba menggunakan berbagai jenis sihir pada waktu yang sama.
  +
  +
  +
Aku perlu menggunakan setidaknya 3 kali lebih banyak mana.
  +
  +
  +
Jadi jika aku menggunakan 2 sistem sihir yang berbeda pada saat yang sama, dan mengaktifkan mereka dengan lembut, tepat, dan dengan cepat pada saat yang sama, aku bisa dengan mudah menguras semua manaku.
  +
  +
  +
Dan setelah melanjutkan pelatihan tersebut setiap hari ------
  +
  +
  +
Aku berakhir tidak dapat menguras semua manaku bahkan setelah mengaktifkan mantra-mantra selama setengah hari atau lebih.
  +
  +
  +
Aku kira ini harusnya cukup. hatiku mulai goyah.
  +
  +
  +
Kemalasanku mulai untuk memberitahuku bahwa ini harusnya sudah cukup, kan?
  +
  +
  +
Setiap kali, aku berteriak dan memaki diriku sendiri.
  +
  +
  +
Otot akan kebas jika seseorang bermalas-malasan saat berlatih.
  +
  +
  +
Tentunya mana bekerja dengan cara yang sama. Aku tidak bisa mengabaikan pelatihan hanya karena aku punya beberapa peningkatan kapasitas.
  +
  +
  +
Saat mengaktifkan sihir di tengah malam, aku bisa mendengar beberapa suara teriakan menjengkelkan.
  +
  +
  +
Dari mana suara itu berasal? Tentu saja itu dari kamar Paul dan Zenith.
  +
  +
  +
Sibuk "''bekerja''".
  +
  +
  +
Mungkin dalam waktu yang tidak terlalu jauh, adik laki-laki atau perempuanku akan lahir, aku kira.
  +
  +
  +
Aku pikir itu baik untuk memiliki adik perempuan.
  +
   
 
Yup, aku tidak ingin adik laki-laki.
 
Yup, aku tidak ingin adik laki-laki.
   
  +
Dalam ingatanku, gambaran adik laki-lakiku yang menggunakan tongkat baseball untuk merusak komputerku masih membekas dengan jelas.
 
  +
Bayangan adik laki-laki ku menghancurkan komputerku dengan tongkat dengan semua kekuatannya masih teringat jelas.
  +
   
 
Aku tidak ingin adik laki-laki.
 
Aku tidak ingin adik laki-laki.
   
Adik perempuan yang manis jelas lebih baik.
 
   
  +
Seorang adik perempuan yang imut lebih baik.
Di kehidupanku yang lalu, jika aku mendengar sesuatu yang begitu mengganggu, aku akan segera menghantam dinding dan lantai untuk membuat mereka diam.
 
   
Jadi kakak perempuanku tidak pernah membawa pria kembali lagi.
 
   
  +
"Aduh, ya tuhan..."
Jadi nostalgia.
 
   
Pada waktu itu, aku selalu menganggap orang-orang yang melakukan itu adalah orang yang ingin membuat warna kehidupanku menjadi gelap.
 
   
  +
Dalam kehidupan masa laluku, jika aku mendengar sesuatu yang mengganggu, aku akan segera menggedor dinding dan lantai untuk menutup mulut mereka.
Aku selalu berpikir bahwa mereka adalah para pengganggu yang mengejekku, karena tidak bisa meraih tempat itu dengan tanganku sendiri, jadi aku selalu punya kemarahan dalam diriku yang tak bisa aku lepaskan.
 
   
Dan mereka yang membuatku jadi seperti itu, kenapa gak mati saja kalian?
 
   
  +
Karena itu, kakak perempuanku tidak pernah membawa seorang pria ke rumah lagi.
Itu adalah hal yang paling memalukan bagiku.
 
   
Tapi, baru-baru ini aku mengubah gaya pikiranku.
 
   
  +
Sangat nostalgia.
Aku tidak yakin entah itu karena tubuhku adalah seorang anak kecil, atau karena yang sedang melakukan itu adalah orang tuaku, atau karena aku sedang bekerja keras untuk mencerahkan masa depanku.
 
   
Aku bisa mendukung dan memberi mereka toleransi, sambil mendengarkan erangan mereka berdua.
 
   
  +
Pada saat itu, aku selalu berpikir orang-orang yang melakukan itu adalah kebencian yang telah mewarnai duniaku.
Hmph, aku juga orang dewasa.....
 
   
Hanya dengan mendengar suara itu, aku kurang lebih bisa menebak apa yang sedang terjadi.
 
   
  +
Aku selalu berpikir para pengganggu mengejekku dari tempat yang tidak bisa kujangkau. Jadi, aku selalu memiliki beberapa kemarahan dalam diriku yang tidak bisa aku lampiaskan.
Tampaknya, Paul sangat ahli soal hal itu.
 
   
Zenith akan menyerah setelah beberapa saat, tapi Paul akan mengatakan sesuatu seperti "Ini masih terlalu awal~", dan terus menyerang.
 
   
  +
Orang-orang yang mendorongku ke dalam ruang kegelapan yang tidak menyenangkan, namun memandang rendah padaku, mengatakan: Kenapa kau masih di tempat itu?
Sama seperti seorang protagonis dalam beberapa game ero.
 
   
Jumlah stamina yang tidak bisa dibayangkan......
 
   
  +
Tidak ada yang lebih memalukan daripada itu.
Hah, mungkin sebagai anak Paul, aku juga punya energi semacam itu!?
 
  +
  +
  +
Namun baru-baru ini, aku mengubah pemikiranku.
  +
  +
  +
Aku tidak yakin apakah itu karena tubuhku yang menjadi seorang anak kecil, karena orang tuaku, atau karena aku bekerja keras untuk masa depanku sendiri.
  +
  +
  +
Tapi aku akan menguping tindakan mereka dengan sikap murah hati dan mendukung mereka.
  +
  +
  +
Hmph, aku juga orang dewasa......
  +
  +
  +
Aku bisa lebih atau kurang menebak apa yang terjadi hanya dari mendengarkan suara-suara.
  +
  +
  +
Tampaknya Paul sangat pandai dalam hal ini.
  +
  +
  +
Adapun Zenith, dia akan roboh setelah beberapa saat, menjadi terengah-engah dan semacamnya, tapi Paul akan mengatakan sesuatu seperti "Ini masih terlalu awal~", dan terus menyerang.
  +
  +
  +
Sama seperti protagonis di beberapa ero-game.
  +
  +
  +
Jumlah stamina yang tak terkira.....
  +
  +
  +
Hah, karena aku anak Paul, mungkin aku memiliki energi semacam itu!?
  +
   
 
Bangkitlah.
 
Bangkitlah.
   
Protagonis!!
 
   
  +
Untuk para Heroine!!
Berilah aku hidup yang berwarna seperti itu!!
 
   
Yah, pemikiran itu entah bagaimana mereda, jadi aku bisa dengan tenang pergi ke toilet sambil melewati lorong 'rawr rawr nyan nyan' itu.
 
   
  +
Berilah aku perkembangan romantis!!
Asal kau tahu, setiap kali aku melewati ruangan mereka, suara rawr nyan itu akan berhenti. Lumayan menarik.
 
   
Hari itu, untuk menunjukan kalau anak mereka ada di sekitar mereka, aku berjalan ke toilet.
 
   
  +
Yah, antusiasme yang terlalu awal ini layu akhir-akhir ini, dan aku bisa dengan tenang berjalan ke arah toilet saat melewati koridor yang berderit.
Baiklah kalau begitu, haruskah aku menyapa mereka hari ini?
 
   
Papa, Mama, kalian sedang apa, kok mama papa nggak pakai baju? Dan bertanya seperti ini.
 
   
  +
Asal tahu saja, deritan akan berhenti setiap kali aku lewat kamar mereka. Ini benar-benar menarik.
Gwehehe. Aku penasaran dengan alasan apa yang akan mereka pilih.
 
   
Namun ternyata sudah ada tamu lain yang hadir.
 
   
  +
Hari itu, aku berjalan ke toilet untuk menunjukkan kehadiranku, anak mereka yang mampu berjalan.
Ada gadis berambut biru yang jongkok di dalam kegelapan, sambil mengintip kedalam celah pintu kamar.
 
   
Wajahnya terlihat kemerah-merahan, dan ia menahan nafasnya yang terengah-engah. Tapi pandangan matanya terpaku ke arah sesuatu yang sedang terjadi di dalam kamar.
 
   
  +
Baiklah, haruskah aku menyapa mereka hari ini?
Aku bisa melihat tangannya melakukan sesuatu dibawah jubah yang ia kenakan.
 
   
Aku diam-diam kembali ke ruanganku.
 
   
  +
Papa, mama, apa yang kalian lakukan dengan telanjang begitu? Itulah yang akan aku tanyakan.
Roxy adalah gadis dalam masa pertumbuhan.
 
   
Aku cukup murah hati untuk pura-pura tidak menyadari itu, dan aku akan melupakan fakta kalau Roxy sebenarnya terobsesi dengan hal seperti itu.
 
   
  +
Aku tak sabar untuk mendengar alasan mereka. Kukuku...
......... Bercanda.
 
   
Arara, aku melihat sesuatu yang bagus.
 
----
 
<nowiki>***</nowiki>
 
   
  +
Dengan pikiran itu, aku diam-diam keluar dari ruangan.
Setelah 4 bulan berlalu, sekarang aku bisa menggunakan semua sihir kelas intermediate.
 
   
Jadi, aku mulai mengambil kelas malam dari Roxy.
 
   
Jangan salah paham, tidak ada "keanehan" mengenai kelas malam ini.
 
   
  +
Tapi tamu lain sudah ada di sana.
Konten yang diajarkan di kelas malam bervariasi.
 
  +
  +
  +
Seorang gadis berambut biru sedang berjongkok di koridor gelap, mengintip ke dalam kamar melalui celah pintu.
  +
  +
  +
Wajahnya memerah dan dia menahan napasnya yang bertambah cepat, tapi matanya terpaku ke bagian dalam kamar.
  +
  +
  +
Aku bisa melihat tangannya menggapai bagian bawah jubahnya, melakukan beberapa gerakan “mengundang”.
  +
  +
  +
Aku diam-diam kembali ke kamarku.
  +
  +
  +
Roxy adalah seorang wanita pada usia yang tepat.
  +
  +
  +
Aku cukup murah hati untuk berpura-pura tidak melihat dia terlibat dalam hal semacam ini.
  +
  +
  +
...... Hanya bercanda.
  +
  +
  +
Yah.., aku kira melihat sesuatu yang bagus. \( ‘<’)/
  +
  +
  +
4 bulan telah berlalu.
  +
  +
  +
Dan aku dapat menggunakan semua mantra tingkat intermediate.
  +
  +
  +
Dan, aku mulai mengambil kelas malam dari Roxy.
  +
  +
  +
Ups, tidak ada hal erotis yang diajarkan selama kelas malam.
  +
  +
  +
Isi dari studi sebagian besar berisi pengetahuan yang bermacam-macam.
  +
   
 
Roxy adalah guru yang baik.
 
Roxy adalah guru yang baik.
   
Ia tidak terlalu terpaku dengan satu metode pengajaran saja.
 
   
  +
Dia tidak terlalu kaku mengikuti pada kurikulum.
Apa yang ia ajarkan bergantung pada kemampuanku untuk memahami sesuatu.
 
  +
  +
  +
Dia mengajarkanku sesuai dengan perkembanganku.
  +
  +
  +
Dia sangat mudah beradaptasi dengan pemahaman muridya.
  +
  +
  +
Dia mengambil sebuah pertanyaan dari buku teks untuk mengujiku; jika aku bisa menjawabnya dengan benar, dia akan beralih ke pertanyaan berikutnya.
  +
  +
  +
Jika aku tidak mengerti, dia akan mengajariku dengan sabar.
  +
  +
  +
Dan dari hal ini saja membuat aku merasa seperti pandanganku terhadap dunia ini telah diperluas.
  +
  +
  +
Dalam kehidupan masa laluku, ada waktu di mana guru privat disewa, ketika kakak laki-lakiku menghadapi ujian.
  +
  +
  +
Ada sekali ketika aku merasa tertarik, dan mendengarkan pelajaran.
  +
  +
  +
Namun, itu tidak berbeda dari apa yang diajarkan di sekolah.
  +
  +
  +
Dibandingkan dengan itu, kelas Roxy lebih mudah untuk dipahami, dan menarik.
  +
   
  +
Sebuah kelas di mana aku yakin untuk mendapatkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyanlu.
Kemampuan Roxy untuk bereaksi terhadap muridnya sangatlah tinggi.
 
   
Ia menyiapkan sebuah pertanyaan dari catatannya dan menyuruhku untuk menjawabnya, dan jika aku menjawabnya dengan benar, ia akan beralih ke pertanyaan selanjutnya.
 
   
  +
Terlebih lagi, seorang guru seusia siswa SMP mengajar aku, mengembangkan hasrat seksualku.
Jika aku tidak mengerti, ia akan mengajariku dengan sabar.
 
   
Seperti itulah, aku merasa duniaku meluas.
 
   
  +
Skenario itu adalah yang terbaik bagiku.
Di kehidupanku yang dulu, sebelum kakak laki-lakiku mengerjakan ujiannya, ada waktu dimana orang tuaku mempekerjakan guru privat.
 
   
Dengan iseng, aku mencoba ikut bergabung.
 
   
  +
Jika itu diriku yang dulu, khayalan seperti itu akan dapat menyebabkanku untuk masturbasi sebanyak 3 kali.
Tapi ternyata, apa yang diajarkan tidak berbeda dari apa yang diajarkan di sekolah.
 
   
Dibandingkan itu, kelas Roxy jauh lebih menarik dan mudah untuk dimengerti.
 
   
  +
"Guru, mengapa sihir hanya digunakan dalam pertempuran?"
Sebuah kelas yang menjawab pertanyaan apapun.
 
   
Ditambah lagi, yang menjadi guruku adalah gadis SMP.
 
   
  +
"Sebenarnya, kau tidak bisa mengatakan itu hanya digunakan untuk pertempuran saja..."
Skenario semacam ini terlalu bagus.
 
   
Jika aku masihlah aku yang dulu, cukup dengan memikirkan tentang delusi seperti ini dapat membuatku mast*rbasi 3 kali.
 
   
  +
Roxy akan selalu menjawab setiap pertanyaan yang tiba-tiba aku katakan dengan serius.
"Sensei, mengapa sihir hanya digunakan dalam pertempuran?"
 
   
[Sebenarnya sihir gak cuma digunakan dalam pertempuran.....]
 
   
  +
"Hmm, memang, di mana aku harus mulai ......? Pertama-tama, sihir dikatakan telah datang dari makhluk kuno ras kuping-panjang <High Elves>."
Roxy akan selalu menjawab dengan serius pada pertanyaan-pertanyaanku yang mendadak.
 
   
"Hmm, benar juga ya, dimana aku harus mulai...... Pertama-tama, sihir, dikatakan berasal dari ras high elf(ras telinga panjang)."
 
   
 
WHOA, elf!!
 
WHOA, elf!!
   
Apa mereka benar-benar ada!!
 
   
  +
Apakah mereka benar-benar ada!?
Rambut emas, pakaian hijau, membawa busur, dan selalu diserang dan diikat oleh tentakel!!
 
   
Arara, tenanglah, tenanglah.
 
   
  +
Rambut emas, baju hijau, memegang busur, dan selalu terikat oleh tentakel!!
Kemungkinan elf disini berbeda dari apa yang aku tahu.....
 
   
Meskipun kalau dilihat dari kata-kata Roxy, elf adalah orang dengan telinga yang sangat panjang……
 
   
  +
Ups, tenang.
"Elf adalah?"
 
   
"Hmm, ras bertelinga panjang hidup di suatu tempat di bagian utara daratan Millis."
 
   
  +
Mereka mungkin berbeda dari apa yang aku tahu......
Menurut deskripsi Roxy:
 
   
Dahulu kala, sebelum dimulainya peperangan antara manusia dan makhluk sihir, ketika dunia masih dalam kekacauan, dan perang pecah dimana-mana, High elf dapat berkomunikasi dengan spirit hutan, dan dengan menggunakan kekuatan tanah dan angin, mereka melawan para penjajah. Dikatakan bahwa itu adalah sihir tertua yang ada di dunia.
 
   
  +
Seperti yang tersiratkan, mereka memiliki telinga panjang......
"Oh, ada catatannya."
 
  +
  +
  +
"Apa itu Elf kuping-panjang?”
  +
  +
  +
"Hmm, <Elf> kuping panjang adalah ras yang hidup di Utara benua Millis."
  +
  +
  +
Menurut kata-kata Roxy,
  +
  +
  +
Dulu sekali, sebelum perang antara manusia dan demon pecah, dunia masih dalam kekacauan, dan perang muncul di mana-mana. Selama waktu itu, ras kuno <High Elves> mampu berkomunikasi dengan roh-roh hutan, memanipulasi tanah dan angin untuk melawan penjajah. Dikatakan bahwa itu adalah sihir tertua di dunia ini.
  +
  +
  +
"Heh? Itu tercatat dalam sejarah juga?"
  +
   
 
"Tentu saja."
 
"Tentu saja."
   
Roxy mengangguk.
 
   
  +
Roxy mengangguk pada kata-kata mengejekku.
"Sihir yang umum sekarang merupakan hasil dari ras manusia yang meniru dan melakukan beberapa perubahan dari sihir High elf. Manusia sangat ahli dengan hal semacam itu."
 
   
"Ras manusia sangat ahli dengan hal semacam itu?"
 
   
  +
"Sihir yang sekarang berasal dari ras manusia meniru sihir kuno <high Elves> selama perang saat itu, dan mengembangkannya. Manusia sangat baik dalam hal-hal seperti itu."
"Ya, ras manusia selalu membuat hal-hal baru."
 
   
Ras manusia tampaknya senang membuat hal-hal baru.
 
   
  +
"Ras manusia sangat baik pada hal-hal seperti itu?"
"Alasan kenapa sihir hanya digunakan dalam pertempuran adalah karena sihir pada dasarnya hanya digunakan untuk bertarung. Meskipun kau tidak bergantung pada sihir, dengan menggunakan barang yang ada di sekitar, kita juga bisa saja mencapai hal yang sama."
 
   
"Hal di sekitar kita merujuk pada?"
 
   
  +
"Ya, ras manusia selalu menciptakan hal-hal baru."
"Sebagai contoh, jika kau memerlukan cahaya, kau bisa menggunakan lilin atau minyak kan?"
 
   
Jadi begitu, itu adalah sesuatu yang sangat umum.
 
   
  +
Tampaknya ras manusia suka menciptakan sesuatu.
Daripada menggunakan sihir, menggunakan peralatan pasti lebih sederhana.
 
   
Masuk akal juga.
 
   
  +
"Alasan mengapa sihir hanya digunakan dalam pertempuran adalah karena pada dasarnya hanya digunakan dalam situasi tersebut. Bahkan jika sihir tidak diandalkan, ada benda-benda di sekitar kita yang bisa kita gunakan untuk melakukan apa yang kita inginkan."
Meskipun, voiceless incantation sebetulnya akan lebih sederhana bila dibandingkan dengan menggunakan alat.
 
   
"Dan juga, tak semua tipe sihir cocok untuk bertempur. Contohnya, summoning magic, kau bisa memanggil keluar binatang sihir atau spirit yang tingkatnya sama."
 
   
  +
"Benda-benda di sekitar kita?"
"Summoning magic!! Bisakah kahu mengajarkannya padaku suatu hari nanti?"
 
   
"Tidak, aku juga belum pernah menggunakannya. Dan juga, diantara peralatan yang beredar, ada juga yang disebut magic item(peralatan sihir)."
 
   
  +
"Misalnya, jika kau membutuhkan cahaya, kau dapat menggunakan lilin atau lentera, kan?"
Magic item.
 
   
Hanya dengan mendengarnya, aku bisa membayangkan barang seperti apa itu.
 
   
  +
Aku mengerti, itu adalah sesuatu yang sangat umum.
"Magic item adalah?"
 
   
"Benda yang memiliki efek khusus. Magic formation biasanya digambarkan di bagian dalam benda, jadi seseorang, meskipun bukan penyihir, masih bisa menggunakannya. Tapi, magic item ini memerlukan banyak pengeluaran mana."
 
   
  +
Dibandingkan dengan menggunakan sihir, menggunakan alat pasti lebih sederhana.
"Oh begitu."
 
   
Sama seperti yang aku bayangkan.
 
   
  +
Itu semacam hal yang logis.
Kalau dipikir-pikir, sayang sekali ya Roxy tidak bisa menggunakan summoning magic.
 
   
Konsep attack magic dan healing magic masih bisa dimengerti, tapi aku tidak punya ide bagaimana  cara kerja summoning magic.
 
   
  +
Meskipun jika itu voiceless incantation, itu bahkan lebih sederhana daripada menggunakan alat.
Dan juga, ada banyak kosakata baru yang tiba-tiba muncul.
 
   
  +
"Juga, tidak setiap jenis sihir cocok untuk pertempuran. Misalnya, dengan summon magic, kau dapat memanggil binatang sihir atau roh dengan peringkat yang sama."
Perang antara ras manusia-demon, familiar, spirit.....
 
  +
  +
  +
"Summon magic!! Bisakah kau mengajariku suatu hari nanti?"
  +
  +
  +
"Tidak, aku juga tidak bisa menggunakannya. Juga, diantara peralatan, ada peralatan sihir juga."
  +
  +
  +
Peralatan sihir.
  +
  +
  +
Aku bisa membayangkan itu dari namanya.
  +
  +
  +
[Peralatan sihir adalah?]
  +
  +
  +
[Benda yang mengandung efek khusus. Bagian dalam diukir dengan formasi sihir, sehingga seseorang dapat menggunakannya bahkan jika dia bukan seorang penyihir. Namun, peralatan sihir ini memerlukan banyak mana.]
  +
  +
  +
[Aku mengerti.]
  +
  +
  +
Pada dasarnya sama seperti yang aku bayangkan.
  +
  +
  +
Kalau dipikir-pikir, sangat disayangkan bahwa Roxy tidak dapat menggunakan summon magic.
  +
  +
  +
Sihir serangan dan penyembuhan merupakan konsep magic yang masih bisa dipahami, tapi aku tidak tahu bagaimana summon magic bekerja.
  +
  +
Juga, ada banyak kosa kata yang tiba-tiba muncul.
  +
  +
  +
Perang manusia-demon, familiar, roh......
  +
  +
  +
"Sensei, apa perbedaan antara magic beast dan magic creature?"
   
"Sensei, apa perbedaan antara magical beast dan magical creature?"
 
   
 
"Tidak banyak perbedaan."
 
"Tidak banyak perbedaan."
   
Intinya, magical creature adalah makhluk yang mengalami beberapa perubahan.
 
   
  +
Pada dasarnya magic creature adalah makhluk yang mengalami beberapa perubahan.
Dan, setelah makhluk sihir bertambah jumlahnya, dan menjadi sebuah ras baru, setelah beberapa generasi mereka akan memiliki kecerdasan tertentu, dan akhirnya menjadi magical beast.
 
   
Hanya saja, meskipun ada makhluk yang memiliki kecerdasan, namun tetap menyerang manusia, mereka akan tetap dipanggil magical creature.
 
   
Kalau ditinjau kembali, magical beast yang menjadi ganas setelah beberapa generasi, ada contoh dimana mereka kembali menjadi magical creature.
+
Dan sekali magical creature meningkat jumlahnya secara kebetulan dan menjadi sebuah ras, setelah beberapa generasi mereka akan memiliki sejumlah kecerdasan dan menjadi magical beast.
  +
  +
  +
Hanya saja bahkan jika mereka memiliki kecerdasan, mereka masih disebut magical creature jika mereka menyerang ras manusia.
  +
  +
  +
Dalam tinjauan ulang, mengenai magical beast yang menjadi ganas dari generasi ke generasi, ada contoh di mana mereka kembali berubah menjadi magical creature.
  +
   
 
Tidak ada garis yang jelas.
 
Tidak ada garis yang jelas.
   
Magical creature = Menyerang manusia.
 
   
Magical beast = Tidak menyerang manusia.
+
Magical Creature = Menyerang manusia.
  +
  +
  +
Magical Beast = Tidak menyerang manusia.
  +
  +
  +
Garis pemikiran ini harusnya tidak masalah.
  +
  +
  +
"Artinya, ras demon berevolusi dari magical creature?"
  +
  +
  +
"Tidak. Ras demon telah diberi nama seperti itu sejak dulu selama perang manusia-demon."
  +
  +
  +
"Apakah itu perang manusia-demon yang baru saja kau sebutkan?"
  +
  +
  +
"Ya. Perang yang pertama sekitar 7000 tahun yang lalu."
   
Garis pemikiran ini seharusnya oke.
 
   
  +
"Itu sudah sangat lama."
"Berarti, ras demon adalah evolusi dari magical creature?"
 
   
"Tidak juga. Ras demon sudah memiliki nama itu ketika perang ras manusia-demon berlangsung."
 
   
  +
Sejarah dunia ini benar-benar panjang.
"Apa itu perang antara manusia melawan demon yang baru kau sebutkan?"
 
   
"Ya. Perang pertama sekitar 7000 tahun yang lalu."
 
   
  +
"Itu tidak dianggap sangat panjang. Manusia masih beperang sampai 400 tahun yang lalu. Dari 7000 tahun yang lalu, ras manusia dan ras demon terus bertarung satu sama lain."
"Jadi perangnya sudah berakhir lama ya."
 
   
Ternyata dunia ini memiliki sejarah sepanjang itu.
 
   
  +
Aku pikir 400 tahun dianggap waktu yang lama, tapi itu benar-benar bertahan selama hampir 7000 tahun.
"Gak terlalu lama sih. Sampai 400 tahun yang lalu, manusia masih bertempur. Dari 7000 tahun yang lalu, ras manusia dan ras demon terus melawan satu sama lain."
 
   
Aku pikir 400 tahun itu dianggap sebagai waktu yang sangat lama, tapi ternyata peperangan itu berlangsung selama hampir 7000 tahun.
 
   
 
Apa hubungan mereka seburuk itu?
 
Apa hubungan mereka seburuk itu?
   
"Hah, jadi begitu. Jadi kesimpulannya, ras demon itu merujuk pada apa?"
 
   
  +
"Hah, aku mengerti. Jadi kesimpulannya, apa ciri-ciri dari ras demon?"
"Untuk mendiskripsikan ras demon itu cukup susah....
 
   
Kalau kau benar-benar ingin tahu, ''Magical beast dan creature yang berada di sisi ras demon selama perang sebelumnya'', seharusnya lebih mudah untuk dimengerti.
 
   
  +
"Untuk menentukan ras demon cukup merepotkan ...... Jika itu benar-benar diperlukan, [Ras yang berdiri di sisi ras demon selama perang sebelumnya] harusnya paling mudah untuk dipahami. Tentu saja, ada beberapa pengecualian."
Tentu saja, ada beberapa pengecualian."
 
   
*buat yg blm ngerti, ada ‘dua’ ras demon yg dimaksud. Yang pertama, ras demon yang modelnya bener-bener seperti iblis. Yang kedua, ras sihir – magical beast/creature lain yang membela ras demon ketika melawan manusia*
 
   
"Ah, omong-omong, aku juga dari ras sihir."
+
"Ah, sebagai tambahkan, aku juga berasal dari ras demon."
   
"Oh, begitu."
 
   
  +
"Oh, aku mengerti."
Ada ras demon disini yang menjadi guru privat.
 
   
Apa itu artinya tidak ada perang yang berlangsung sekarang?
 
   
  +
Seorang demon ada di sini sebagai guru privat.
Damai itu memang lebih baik.
 
   
"Ya. Lebih tepatnya, aku berasal dari Ras Migurd yang tinggal di area Bigoya, yang terletak di magic continent(benua sihir). Bukankah orang tua Rudi terlihat terkejut ketika mereka melihatku?"
 
   
  +
Apakah itu berarti tidak ada perang yang sedang berlangsung saat ini?
"Aku pikir alasan mereka terkejut adalah Sensei terlihat kecil."
 
  +
  +
  +
Hal terbaik adalah ketika kita damai.
  +
  +
  +
"Ya. Secara formalnya, itu adalah ras Migurd dari daerah Bigoya di benua demon. Bukankah orang tua Rudi terlihat terkejut ketika mereka melihat aku?”
  +
  +
  +
"Aku pikir alasannya adalah karena Sensei terlihat kecil."
  +
   
 
"Aku tidak kecil."
 
"Aku tidak kecil."
   
  +
Roxy membantahku. Sepertinya dia menganggap topik itu sebagai hal yang sangat serius.
 
  +
Roxy membantahku. Dia tampak seperti dia menganggapi hal ini dengan sangat serius.
  +
   
 
"Mereka menjadi terkejut ketika mereka melihat rambutku."
 
"Mereka menjadi terkejut ketika mereka melihat rambutku."
   
"Rambut??"
 
   
  +
"Rambut?"
Aku pikir itu adalah rambut biru yang indah.
 
  +
  +
  +
Aku pikir rambut berwarna birunya cantik.
  +
  +
  +
"Rumor yang beredar adalah bahwa jika rambut ras demon lebih berwarna hijau, mereka lebih ganas dan berbahaya. Terutama ketika rambutku terlihat seperti berwarna hijau di bawah pencahayaan yang berbeda....."
   
"Rumor yang biasa beredar, makin dekat warna rambut ras demon dengan warna hijau, maka makin berbahaya ras demon tersebut. Apalagi ketika warna rambutku terlihat seperti warna hijau dengan pencahayaan yang berbeda…."
 
   
 
Hijau.
 
Hijau.
   
Apa itu warna peringatan dunia ini?
 
   
  +
Adalah warna peringatan di dunia ini.
Rambut Roxy yang berwarna hijau indah mampu membuat mata orang-orang terbelalak.
 
   
Ia bermain dengan ujung rambutnya saat ia menjelaskan hal itu.
 
   
  +
Rambut roxy adalah hijau cantik yang membuat mata orang-orang terbangun.
Tindakannya benar-benar manis.
 
   
Jika ada rambut biru di Jepang, yang memilikinya kalau bukan preman pasti nenek-nenek.
 
   
  +
Dia memainkan rambutnya saat ia menjelaskan.
Tidak peduli jenis yang mana itu, melihat warna rambut yang tak alami itu membuatku merasa jijik.
 
   
Tapi rambut Roxy terlihat alami, dan tak membuatku merasa jijik.
 
   
  +
Tindakannya yang benar-benar imut.
Bisa dikatakan, warna itu cocok dengan ekspresi mengantuk Roxy.
 
   
Kalau dia adalah gadis yang ada di dalam ero-game, maka dia adalah gadis yang sangat pantas untuk dijadikan sebagai target pertama.
 
   
  +
Jika ada rambut biru di Jepang, itu pasti seorang preman atau nenek-nenek.
"Rambut Roxy sensei sangat indah."
 
   
"..... Terima kasih atas pujiannya. Tapi, kau seharusnya mengatakan perkataan semacam itu pada seorang gadis yang kau suka dimasa depan."
 
   
  +
Tidak peduli jenis apa itu, warna tidak alami itu membuatku merasa jijik.
"Tapi aku menyukai Sensei."
 
  +
  +
  +
Tapi rambut Roxy tidak memiliki perasaan tidak wajar dan itu tidak membuatku merasa jijik sedikitpun.
  +
  +
  +
Bisa dikatakan bahwa itu cocok dengan ekspresi mengantuk Roxy.
  +
  +
  +
Jika dia adalah seorang pemeran utama wanita dalam ero-game, dia pasti sangat cocok untuk ditaklukkan pertama kali.
  +
  +
  +
"Rambutmu benar-benar cantik."
  +
  +
  +
"...... Terima kasih atas pujiannya, tapi kau harus meninggalkan pembicaraan seperti itu untuk gadis yang kau sukai di masa depan."
  +
  +
  +
"Tapi aku suka Sensei."
  +
   
 
Aku mengatakannya tanpa ragu-ragu.
 
Aku mengatakannya tanpa ragu-ragu.
   
Aku bukan seorang yang suka ragu-ragu.
 
   
  +
Aku bukan orang yang ragu-ragu.
Aku akan mengekspresikan cintaku pada semua gadis yang manis.
 
   
  +
Aku akan mengungkapkan kasih sayangku kepada semua gadis-gadis manis.
"Baik. Jika kau tidak merubah pikiranmu hingga 10+ tahun kemudian, kita akan membicarakan ini lagi."
 
   
"Okay, Sensei."
 
   
  +
"Baik. Jika kau tidak berubah pikiran dalam 10 tahun kemudian, kita akan berbicara tentang hal itu sekali lagi."
Meskipun hanya sesaat, tapi aku tak melewatkan ekspresi Roxy yang terlihat sedikit senang.
 
   
Meskipun aku tidak tahu ada berapa banyak opsi untuk menaklukkan gadis di dalam ero-game yang bisa diterapkan ke dunia yang berbeda ini.
 
   
  +
"Oke, Sensei."
Tapi cara-cara itu tak bisa dibilang tak ampuh.
 
   
Suatu ucapan seperti dokidoki memang merupakan bahan candaan yang using di Jepang, tapi itu bisa saja menjadi jalan membara menuju cinta yang romantis.
 
   
  +
Meskipun itu terlihat singkat, aku tidak melewatkan ekspresi dari Roxy yang sedikit senang.
Yup, apa sih yang sebenarnya aku katakan?
 
   
Kemanisan Roxy, dan H(hentai/mesum). Kalau saja aku bisa meraihnya.
 
   
  +
Meskipun aku tidak tahu seberapa sering sifat orang baik di ero-game dapat digunakan oleh ku dalam dunia yang berbeda ini.
Tapi perbedaan umur kami lumayan besar.
 
  +
  +
  +
Tapi itu tidak bisa dikatakan benar-benar tidak berarti.
  +
  +
  +
Sesuatu seperti kalimat Dokidoki <Perasaan berdebar-debar> ini mungkin lelucon klise di Jepang, tapi mungkin jejak yang berapi-api menuju cinta romantis.
  +
  +
  +
Yup, apa sih yang aku bicarakan?
  +
  +
  +
Roxy imut dan H (erotis). Jika aku bisa menaikkan flagnya.
  +
  +
  +
Tapi perbedaan usia cukup besar.
  +
   
 
Apa yang akan terjadi di masa depan?
 
Apa yang akan terjadi di masa depan?
   
"Kembali ke topik awal, ''semakin cerah warna rambutnya, maka akan semakin berbahaya'', itu benar-benar takhayul."
 
   
  +
"Kembali ke topik tadi, 'semakin cerah warna hijau rambutnya, semakin berbahaya ' hanyalah sebuah takhayul."
"Ah, jadi itu semua takhayul."
 
   
Aku tadinya benar-benar berpikir kalau hijau adalah warna peringatan.
 
   
  +
"Ah, itu cuma takhayul toh."
"Ya, ras Supard dari wilayah Babinos adalah ras yang memiliki rambut hijau, dan mereka melakukan banyak hal keji selama perang 400 tahun yang lalu. Itulah penyebabnya muncul rumor itu, jadi sebenarnya rumor itu memang tak ada hubungannya dengan warna rambut."
 
   
"Banyak hal keji?"
 
   
  +
Aku benar-benar berpikir itu adalah warna peringatan.
"Ya. Selama perang yang berlangsung 10 tahun lebih, kejahatan mereka membuat kedua kelompok yang berperang merasa takut dan benci. Ras mereka sangatlah berbahaya, dan setelah perang usai pun mereka dihukum dan diusir keluar dari magic continent."
 
  +
  +
  +
"Ya, ras Supard dari daerah Babinos adalah ras dengan rambut hijau, dan mereka melakukan banyak kekejaman selama perang 400 tahun yang lalu. Itu sebabnya mereka memiliki rumor ini, sehingga benar-benar tidak ada hubungannya dengan warna rambut."
  +
  +
  +
"Banyak kekejaman?"
  +
  +
  +
"Ya. Selama 10+ tahun peperangan terjadi, kejahatan mereka membuat kedua belah pihak merasa ketakutan dan kebencian meluas. ras mereka sangat berbahaya, dan setelah perang, mereka dihukum dan diusir dari benua demon."
  +
  +
  +
Diusir setelah perang berakhir?
   
Diusir bahkan setelah perang sudah berakhir?
 
   
 
Itu luar biasa.
 
Itu luar biasa.
   
"Apa mereka benar-benar dibenci....."
 
   
"Memang begitu."
+
"Apakah mereka begitu dibenci ....."
  +
  +
  +
"Begitulah."
  +
   
 
"Apa yang mereka lakukan?"
 
"Apa yang mereka lakukan?"
   
"Yah ini, aku hanya sedikit..... pokoknya, aku hanya dengar kabar ini selama aku masih kecil. Aku dengar mereka menyerang lokasi dimana rekan mereka berada, dan membunuh semua anak dan perempuan, atau membantai semua musuh dan kemudian membunuh sekutu mereka. Ada juga cerita, kalau kau tak mau tidur di malam hari, akan ada Supard yang datang memakanmu, dan hal semacam itulah."
 
   
  +
"Yah, aku hanya mengira-ngira ...... hanya saja, aku mendengar hal ini di masa kecil. Aku mendengar mereka menyerang lokasi sekutu ras demon mereka dan membunuh semua wanita dan anak-anak, atau mereka memusnahkan setiap musuh dan kemudian membunuh sekutu mereka. Ada juga cerita tentang jika kau tidak tidur di malam hari, ras Supard akan datang memakanmu, dan hal-hal seperti itu.”
Shimaachau oji-san?*
 
  +
(*referensi sebuah karakter dari anime Bonobono.)
 
  +
  +
Shimaachau oji-san?
  +
[Referensi Anime Bonobono]
  +
  +
  +
"Ras Migurd adalah salah satu yang mirip dengan ras Supard, sehingga mereka juga terlibat di masa lalu. Meskipun orang tuamu akan memberitahumu hal ini cepat atau lambat ........"
  +
  +
  +
"Ingat ini."
  +
  +
  +
Roxy menekankan.
  +
   
  +
"Jika kau melihat seseorang yang memiliki warna rambut zamrud dan batu ruby di dahi mereka, jangan mendekati mereka. Jika kau tidak punya pilihan selain untuk berbicara dengan mereka, kau jangan membuat marah mereka."
"Ras Migurd adalah ras yang penampilannya mirip dengan ras Supard, jadi mereka juga terlibat di masa lalu. Walaupun cepat atau lambat orang tuamu akan menceritakan ini padamu......."
 
   
"Ingatlah ini."
 
   
  +
Rambut Zambrud, batu ruby di dahi.
Roxy menegaskan.
 
   
"Jika kau melihat orang yang memiliki rambut berwarna hijau emerald dan sebuah batu seperti ruby di dahinya, jangan mendekati mereka. Meskipun kau tidak punya pilihan kecuali berbicara pada mereka, jangan sampai membuat mereka marah."
 
   
  +
Ini tampaknya menjadi sifat khusus ras supard.
Rambut hijau emerald, batu ruby di dahinya.
 
   
Sepertinya itu adalah cirri khusus milik ras Supard.
 
   
 
"Apa yang terjadi jika kau membuat mereka marah?"
 
"Apa yang terjadi jika kau membuat mereka marah?"
   
"Mereka mungkin akan membunuh seluruh keluargamu."
 
   
  +
"Dia mungkin akan membunuh seluruh keluargamu."
"Rambut berwarna hijau emerald dan batu ruby di dahinya kan?"
 
   
"Ya, benda yang ada di dahi mereka bisa melihat aliran Mana, itu adalah mata ketiga mereka."
 
   
  +
"Rambut berwarna zambrud dan batu ruby di dahi, kan?"
"Jangan-jangan anggota ras Supard cuma ada wanita?"
 
   
"Eh? Nggak? Ada laki-laki juga?"
 
   
  +
"Ya, benda di dahi mereka bisa melihat gerakan mana. Ini merupakan mata ke-3 mereka."
"Akankah batu itu akan berubah jadi biru setelah melakukan sesuatu?"
 
   
"Huh? En-nggak? Setidaknya aku tidak pernah mendengar itu sebelumnya."
 
   
  +
"Apakah hanya ada perempuan dalam ras supard?"
Apa sih yang kau bicarakan? Roxy memiringkan kepalanya, bingung.
 
   
Aku hanya ingin menanyakan itu untuk kepuasanku sendiri.*
 
(*referensi ras Kala/Color dari game Rance buatan Alicesoft)
 
   
  +
"Eh? Tidak? Ada laki-laki juga?"
"Tapi ciri semacam itu mudah dikenali kan?"
 
   
"Ya. Jika kau melihat mereka, segeralah membuat alasan sesuatu seperti ''Aku harus pergi sekarang''dan hindari mereka. Berlari secara tiba-tiba mungkin akan membuat mereka marah."
 
   
  +
"Akankah batu di dahi mereka berubah menjadi biru setelah melakukan sesuatu?"
Jadi sama halnya kalau kita lari waktu berpapasan dengan preman, mereka malah akan mengejar.
 
   
Aku punya pengalaman semacam itu.
 
   
  +
"Hah? Ti-tidak? Setidaknya aku belum pernah mendengar tentang itu sebelumnya."
"Berdasarkan pada hal-hal yang kau katakan, bukannya akan baik-baik saja jika kau menghormati mereka?"
 
  +
  +
  +
Apa sih yang kau katakan? Roxy memiringkan kepalanya, bingung.
  +
  +
  +
Aku hanya ingin bertanya untuk kepuasanku sendiri.
  +
[Referensi Ras dari Alicesoft's Rance Universe]
  +
  +
  +
"Tapi itu jenis sifat yang mudah dikenali kan?"
  +
  +
  +
"Ya. Jika kau melihat mereka, segera berpura-pura seperti 'Aku harus pergi sekarang' dan hindari mereka. Tiba-tiba melarikan diri bisa menimbulkan amarah mereka."
  +
  +
  +
Seperti lari dari preman hanya akan membuat mereka mengejarmu.
  +
  +
  +
Aku punya pengalaman seperti itu.
  +
  +
  +
"Berdasarkan hal-hal yang kau katakan padaku, itu akan baik-baik saja jika kau menghormati mereka?"
  +
  +
  +
"Aku pikir itu baik-baik saja jika kau tidak menghina mereka secara terbuka. Hanya saja karena ada banyak perbedaan akal sehat antara ras manusia dan ras demon, kau mungkin membuat mereka marah atas beberapa hal. Sebaiknya jangan mengatakan komentar sinis."
   
"Aku pikir situasimu akan baik-baik saja kalau kau tidak menghina mereka secara terbuka. Karena ada banyak perbedaan akal sehat antara manusia dan ras demon, kau mungkin akan membuat mereka marah gara-gara beberapa hal. Jadi lebih baik, jangan sekalipun menggunakan kata-kata sindiran."
 
   
 
Hm.
 
Hm.
   
Mereka tampaknya mudah di provokasi.
 
   
  +
Mereka tampaknya mudah terprovokasi.
Tapi, rasanya gambaran yang kudapat tentang ras Supard ini, bukan karena orang-orang takut dilukai ketika melihat ras Supard, namun hanya dengan melihat ras Supard saja mereka sudah merasa takut.
 
   
Perasaan itu seperti, “oh orang itu pasti menyeramkan ketika dia marah, jadi lebih baik aku menghindari dia,” sesuatu seperti itu.
 
   
  +
Namun, bukannya mengatakan kita terluka, lebih baik untuk mengatakan bahwa kita takut.
Ngeri, ngeri.
 
   
Aku tidak kepikiran kalau aku bisa bereinkarnasi setelah dibunuh untuk kedua kalinya.
 
   
  +
Perasaan seperti, 'oh orang itu akan menjadi menakutkan ketika dia marah, lebih baik menghindarinya.' Sesuatu seperti itu.
Lebih baik aku menghindari mereka sebisa mungkin.
 
   
Ras Supard, jangan mengganggu mereka.
 
   
  +
Menakutkan, menakutkan.
Aku mengukirnya kedalam hatiku.
 
----
 
<nowiki>***</nowiki>
 
   
Kelas sihir berlangsung dengan lancar.
 
   
Sekarang aku bisa menggunakan semua sihir advanced.
+
Aku tidak berpikir aku bisa bereinkarnasi lagi setelah dibunuh.
   
Tentu saja dengan menggunakan voiceless incantation.
 
   
  +
Lebih baik untuk menghindari mereka sebisaku.
Dibandingkan dengan latihan yang biasa aku lakukan, menggunakan sihir advanced itu rasanya semudah ngupil.
 
   
Hanya saja, karena kebanyakan sihir advanced bertipe AoE, jadi aku tak bisa menggunakannya secara bebas.
 
   
  +
Ras supard, jangan main-main dengan mereka.
Menurunkan hujan di area yang luas – apa yang bisa kulakukan dengannya?
 
   
Aku benar-benar memikirkan itu, tapi sepertinya ketika Roxy datang ke desa ku, ia menciptakan hujan, dan dipuji karenanya.
 
   
Aku dengar ini dari Paul ketika aku istirahat di dalam rumah.
+
Aku mengukir hal itu ke dalam hati.
   
Disamping itu, Roxy juga menerima banyak permintaan dari penduduk desa, dan ia pun menggunakan sihir untuk menuntaskan berbagai masalah.
 
   
  +
Kelas sihir berkembang lancar.
"Aku menemukan batu besar ketika aku menggali tanah, tolong bantu aku Rokaemon(roxy+doraemon)!"
 
  +
  +
  +
Baru-baru ini aku bisa menggunakan semua sihir tingkat advance.
  +
  +
  +
Tentu saja itu menggunakan voiceless incantation.
  +
  +
  +
Dibandingkan dengan pelatihan biasa yang aku lakukan, itu semudah mengupil ketika aku menggunakan sihir tingkat advance.
  +
  +
  +
Meskipun sihir advance sebagian besar AOE (Area of Effect = area efek), penggunaan sihir tersebut sangat ketat.
  +
  +
  +
Hujan di wilayah yang luas - apa yang bisa aku lakukan dengan itu?
  +
  +
  +
Aku benar-benar memiliki pemikiran ini, tapi sepertinya Roxy membuat hujan ketika dia datang ke sini dan menerima pujian untuk itu.
  +
  +
  +
Aku mendengar ini dari Paul ketika aku tinggal di rumah.
  +
  +
  +
Selain itu, Roxy menerima beberapa permintaan dari warga desa dan menggunakan sihir untuk memecahkan berbagai masalah.
  +
  +
  +
"Aku menemukan sebuah batu besar ketika aku menggali tanah, tolong bantu aku Rokaemon*!"
  +
[Gabungan dari Roxy dan Doraemon, Konyol haha.]
  +
  +
  +
"Serahkan padaku, Dan*Rako."
   
"Serahkan padaku."
 
   
 
"Sihir apa itu?"
 
"Sihir apa itu?"
   
"Sihir ini membuat tanah di sekitar batu itu basah, dan kemudian aku akan mengubahnya menjadi lumpur dengan sihir tanah, ini disebut sihir gabungan."
 
   
  +
"Sihir ini membasahi tanah di sekitar batu, dan kemudian aku akan mengubahnya menjadi lumpur dengan sihir tanah, sehingga menghasilkan kombinasi sihir."
"Woah, itu hebat, batunya tenggelam!!!"
 
   
"Hmphhh."
 
   
  +
"Woah, itu luar biasa, batu itu tenggelam !!!"
Perasaan semacam itu! (mungkin)
 
  +
  +
  +
"Hmphhhh."
  +
  +
  +
Perasaan semacam itu!! (mungkin)
  +
   
 
"Sensei memang hebat. Kau membantu orang lain."
 
"Sensei memang hebat. Kau membantu orang lain."
   
"Membantu orang lain? Tidak, yang aku lakukan menghasilkan uang saku."
 
   
  +
"Membantu orang lain? Tidak, ini namanya mencari uang saku."
"Kau meminta bayaran?"
 
  +
  +
  +
"Kau meminta mereka membayarmu?"
  +
   
 
"Tentu saja."
 
"Tentu saja."
   
Pelit sekali!
 
   
  +
Dasar pelit!
Meskipun aku berpikir seperti itu, tapi tampaknya meminta bayaran adalah hal yang normal bagi penduduk desa.
 
  +
  +
  +
Meskipun aku berpikir seperti itu, tampaknya itu hal normal bagi penduduk desa.
  +
  +
  +
Karena tidak ada orang lain yang bisa melakukan ini di desa, mereka terus memuji Roxy.
   
Karena tidak ada orang lain yang bisa melakukan hal seperti itu di desa, jadi mereka terus memuji Roxy.
 
   
 
Memberi dan menerima.
 
Memberi dan menerima.
   
Persepsiku yang salah.
 
   
  +
Hanya persepsiku yang salah.
Membantu orang lain tanpa meminta bayaran adalah keharusan.
 
   
Ini adalah perasaan yang biasa dimiliki orang Jepang.
 
   
  +
Membantu orang lain tanpa kompensasi adalah suatu keharusan.
Yang normal adalah meminta bayaran.
 
   
Ini adalah normal (untuk meminta bayaran). Masuk akal.
 
   
  +
Ini adalah perasaan orang Jepang.
Yah, karena aku seorang NEET, jangan berbicara tentang membantu orang lain yang kurang beruntung, aku saja diperlakukan sebagai orang bermasalah oleh keluargaku.
 
  +
  +
  +
Di dunia ini, hal yang normal untuk meminta uang untuk pekerjaan itu.
  +
  +
  +
Inilah norma disini (untuk meminta imbalan uang). Akal sehat.
  +
  +
  +
Yah, karena aku adalah NEET yang bahkan tidak berbicara tentang membantu orang yang kurang beruntung lainnya, aku diperlakukan sebagai orang yang bermasalah oleh keluargaku.
  +
  +
  +
Ha ha ha.
   
Hahaha.
 
----
 
<nowiki>***</nowiki>
 
   
 
Suatu hari, aku bertanya.
 
Suatu hari, aku bertanya.
   
"Haruskah aku memanggil Sensei sebagai Shishou*?"
 
(*setingkat lebih tinggi daripada sensei, lebih menghormati gitu lah pokoknya)
 
   
  +
"Haruskah aku memanggil Sensei Shishou*?"
Namun Roxy malah menunjukan perasaan tidak senang.
 
  +
[Panggilan dalam bahasa jepang yang merajuk lebih banyak rasa hormat daripada 'Sensei'.]
   
"Jangan, kemungkinan besar kau bisa dengan mudah melampauiku. Jadi lebih baik jangan memanggilku seperti itu."
 
   
  +
Pada akhirnya, Roxy menunjukkan ekspresi jijik.
Tampaknya aku punya potensial untuk melampaui Roxy.
 
   
Aku merasa sedikit malu ketika aku dipuji seperti itu.
 
   
  +
"Tidak, Kau kemungkinan besar akan mudah melampaui aku. Lebih baik untuk tidak memanggil aku seperti itu."
"Kau tidak akan memanggil seseorang yang lebih lemah darimu sebagai Shishou kan?"
 
   
"Aku tak keberatan."
 
   
  +
Sepertinya aku memiliki potensi untuk melampaui Roxy.
"Aku benci itu. Seseorang yang lebih baik dariku memanggilku Shishou - bukankah itu hanya akan membuatmu malu sendiri?"
 
   
Begitukah?
 
   
  +
Aku merasa sedikit malu ketika dia memujiku seperti itu.
"Apa sensei mengatakan itu karena sensei lebih kuat daripada guru sensei?"
 
   
"Dengarkan aku, Rudi. Shishou itu, adalah seseorang yang tidak bisa mengajarimu apapun lagi tapi masih tetap mengharapkan sesuatu yang lebih darimu --- sesuatu yang merepotkan seperti itu."
 
   
"Tapi, Roxy tidak akan melakukan itu kan?"
+
"Kau tidak akan memanggil seseorang yang lebih lemah darimu Shishou, kan?"
   
"Mungkin saja aku melakukannya."
 
   
  +
"Tidak juga."
"Meskipun begitu, aku masih akan menghormatimu."
 
   
Meskipun Roxy yang mengambil sikap seperti itu dan meminta hal-hal yang berlebihan dariku.
 
   
  +
"Aku membencinya. Seseorang yang lebih baik dariku memanggil aku Shishou - tidakkah itu mempermalukan diri sendiri?"
Aku masih akan tetap tersenyum dan menghormatinya.
 
  +
  +
  +
Apakah seperti itu?
  +
  +
  +
"Apakah ini karena Sensei lebih kuat dari guru Sensei sehingga kau mengatakan ini?"
  +
  +
  +
"Dengarkan aku, Rudi. Shishou, hal ini, adalah seseorang yang tidak bisa mengajarkan kau sesuatu yang lebih tapi masih mengharapkan sesuatu darimu ----- eksistensi yang merepotkan."
  +
  +
  +
"Tapi Roxy tidak akan melakukan itu, kan?"
  +
  +
  +
"Mungkin aku akan melakukan itu."
  +
  +
  +
"Bahkan jika itu yang terjadi, aku masih akan menghormati sensei."
  +
  +
  +
Bahkan jika Roxy meminta aku untuk melakukan hal-hal seperti itu.
  +
  +
  +
Aku akan tetap tersenyum dan menghormatinya.
  +
  +
  +
"Tidak, aku mungkin akan cemburu pada potensi muridku dan mengatakan sesuatu yang buruk."
   
"Tidak, aku mungkin iri pada potensial muridku dan mengatakan sesuatu yang jelek."
 
   
 
"Seperti?"
 
"Seperti?"
   
"Anak setan yang menjijikkan, atau sesuatu seperti, kau tidak seharusnya pergi ke desa ini, dll."
 
   
  +
"Dasar setan kotor, atau sesuatu seperti itu, jangan pergi ke desa itu lagi, dll."
Apa dulu kau di kritik seperti itu?
 
  +
  +
  +
Apakah kau dikritik seperti itu?
  +
  +
  +
Kasihan...
  +
  +
  +
Diskriminasi adalah hal yang buruk.
  +
  +
  +
Tapi hubungan atasan-bawahan selalu seperti ini.
  +
  +
  +
"Tidak apa-apa, itu hanya hal kecil."
  +
  +
  +
"Hanya karena seseorang sedikit lebih tua tidak berarti itu baik-baik saja!! Sebuah hubungan guru-murid tanpa kekuatan tertentu tidak akan membuat satu sama lain bahagia!!"
  +
   
  +
Perkataanku disanggah.
Kasihan sekali.
 
   
Diskriminasi merupakan hal yang buruk.
 
   
  +
Tampaknya hubungannya dengan gurunya jauh lebih buruk daripada yang aku bayangkan.
Tapi, hubungan antara bos dan anak buah memang selalu seperti ini.
 
   
"Tak apa, itu hanya hal kecil."
 
   
  +
Karena itu, aku tidak pernah memanggil Roxy 'Shishou'.
"Hanya karena umur orang itu sedikit lebih tua darimu, bukan berarti dia bisa semena-mena!! Hubungan guru dan murid tanpa kedekatan yang kuat hanya akan membuat keduanya tak bahagia!!"
 
   
Perkataanku dipotong.
 
   
  +
Tapi aku memutuskan untuk selalu memanggilnya begitu dalam hati.
Tampaknya hubungan Roxy dengan gurunya jauh lebih buruk dari yang aku bayangkan.
 
   
Karenanya, aku tidak pernah memanggil Roxy Shishou.
 
   
  +
Gadis ini yang masih memiliki sedikit sifat kekanak-kanakannya mengajarkan aku berbagai hal yang tidak ada dalam buku.
Tapi, didalam hatiku aku memutuskan untuk selalu memanggil ia Shishou.
 
   
Gadis ini yang terkadang bersikap sedikit kekanak-kanakan ini mengajariku banyak hal yang tak bisa aku temukan dari buku-buku.
 
   
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"

Latest revision as of 15:49, 16 October 2016

Bab 4 – Guru[edit]

Umur 3 tahun.


Baru-baru ini, akhirnya aku tahu nama orang tuaku.


Nama ayahku adalah Paul Greyrat.


Dan nama ibuku adalah Zenith Greyrat.


Namaku sendiri adalah Rudeus Greyrat.


Putra tertua dari keluarga Greyrat.


Meskipun aku bernama Rudeus, orang tuaku selalu menyingkat nama panggilan mereka setiap kali mereka saling memanggil, dan memperpendek namaku menjadi Rudi. Jadi, aku hanya tahu nama lengkapku sendiri setelah waktu yang sangat lama.


"Oh, Rudi benar-benar menyukai buku."


Karena aku selalu berjalan berkeliling sambil mwmbawa sebuah buku, Zenith tertawa.


Mereka tidak pernah memarahiku atau mencoba untuk mengambil buku itu.


Aku selalu memiliki buku yang terselip di bawah ketiakku bahkan ketika aku makan. Namun, aku tidak akan membaca buku sihir di depan keluargaku.


Ini bukan untuk menyembunyikan bakat. Hanya saja aku tidak tahu secara tepat bagaimana pandangan orang-orang terhadap sihir didalam dunia ini.


Dalam duniaku sebelumnya, penyihir dihukum selama Abad Pertengahan.


Itu ketika salah satu perapal mantra diperlakukan sebagai bidah dan dibakar.


Ada buku-buku praktis seperti ini di dunia ini, sehingga penggunaan sihir mungkin tidak akan dianggap sebagai ajaran sesat, tetapi belum tentu hal ini dilihat dalam sikap yang positif.


Mungkin dalam pemahaman umum adalah bahwa sihir hanya dapat digunakan setelah menjadi dewasa.


Karena hal itu adalah tindakan berbahaya yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran setelah dilakukan secara berlebihan.


Beberapa orang mungkin berpikir itu sebagai kerugian bagi pertumbuhan.


Dan dengan pikiran itu, aku memutuskan untuk tetap merahasiakan pengetahuanku tentang sihir dari keluargaku.


Mungkin fakta itu sudah lama terungkap ketika aku menembak mantra sihir ke arah jendela.


Dan aku tidak punya pilihan saat itu. Aku ingin melihat seberapa cepat aku bisa menembakkan sihirku.


Si Pelayan (Aku pikir namanya Lilia) sesekali menatapku dengan ekspresi yang berbahaya, tapi orang tua saya tetap bersikap biasa, jadi aku merasa itu masih baik-baik saja.


Jika aku berhenti di sini, tapi apa boleh buat, aku tidak ingin kehilangan masa pertumbuhanku.


Bakat akan tumpul jika tidak diasah ketika itu perlu untuk dikembangkan.


Aku harus memanfaatkan periode ini sebanyak yang aku bisa.


Namun, aku harus menyudahi pelatihan sihir rahasia ini.


Itu ketika saat sore hari di hari tertentu.


Kapasitas mana milikku telah tumbuh cukup banyak, jadi aku mulai mencoba beberapa mantra tingkat intermediate, membaca mantra water cannon dengan tujuan untuk hanya mencobanya.


Ukuran: 1, kecepacatan: 0.


Seperti biasa, aku hanya ingin melakukannya untuk botol dengan air.


Aku hanya berpikir, paling tidak itu akan berakhir dengan air yang meluap.


Tapi tiba-tiba, sejumlah air yang sangat banyak dilepaskan, menghantam dinding dan membuat lubang besar.


Terkejut, aku tidak dapat memikirkan apa yang harus dilakukan karena terkejut.


Sebuah lubang terbuka di dinding adalah bukti yang tidak diragukan lagi bahwa aku telah menggunakan sihir.


Dan tidak ada yang bisa aku lakukan tentang hal itu.


Aku dengan cepat menyerah.


"Apa yang terjadi!? Whoa ........ "


Pada awalnya, adalah Paul yang bergegas.


Dan kemudian dia menatap dinding dengan mulut ternganga.


"Ada ap-hei,.......... Rudi, kau baik-baik saja......?"


Paul benar-benar pria yang baik.


Tidak peduli bagaimana seseorang melihat itu, aku pastilah orang yang melakukan ini. Namun, dia khawatir tentang tubuhku.


"Monster...? Tapi di sekitar ini?" Bahkan sekarang, dia bergumam hal-hal seperti itu, sambil melihat sekeliling dengan hati-hati.


"Astaga..."


Dan Zenith mengikutinya ke ruangan.


Dia lebih tenang dari Ayah.


Setelah melihat dinding yang hancur dan genangan air di lantai,


"Oh ...?"


Matanya berubah tajam saat ia menatap halaman buku sihir di mana aku telah meninggalkannya terbuka.


Setelah melihat aku dan buku, ia berjongkok di depanku, dan menatap mataku dengan ekspresi lembut.


Mengerikan.


Tidak ada senyum di matanya.


Dan aku terus mefokuskan tatapan goyahku pada Zenith dengan sekuat tenaga.


Aku belajar sesuatu ketika aku masih menjadi NEET. Itu Ketika kau melakukan sesuatu yang salah, sikap keras kepala hanya akan membuat hal-hal menjadi buruk.


Oleh karena itu, aku tidak boleh menghindari tatapan matanya.


Ini adalah saat ketika sikap tulus diperlukan.


Aku tidak boleh mengalihkan pandanganku dari mata seseorang, dan aku harus menghadap mereka secara langsung. Ini akan membuat aku terlihat lebih tulus.


Tidak peduli apa yang orang lain pikir. Tujuan utama adalah untuk tampil tulus.


"Rudi, kau membaca apa yang tertulis di buku ini?"


"Maafkan aku"


Aku mengangguk, dan meminta maaf.


Ketika sesuatu yang salah dilakukan, yang terbaik adalah untuk meminta maaf.


Lagi pula, hanya ada aku, tidak ada orang lain, yang bisa melakukan ini.


Jika aku mengatakan kebohongan yang buruk, kepercayaan terhadapku akan menurun.


Aku berbohong sebanyak yang aku inginkan di masa lalu, dan menjadi tidak dapat dipercaya sebagai hasilnya.


Aku tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi.


"Tidak, tunggu, ini adalah tingkat intermediate......"

"Kyaa! Kau dengar itu, Sayang!? Anak kita memang jenius!!"


Kata-kata Paul kalah oleh jeritan Zenith.


Dia meraih tangan Paul dan melompat dengan gembira.


Sangat energik.


Apakah permintaan maafku diabaikan?


"Tidak, Kau, erm, aku belum mengajari dia kata-kata lho!"


"Mari kita menyewa guru privat sekarang!! Anak ini akan menjadi penyihir yang luar biasa di masa depan!!"


Paul masih bingung, sementara Zenith benar-benar senang.


Sepertinya kegembiaraan Zenith ini atas fakta bahwa aku dapat menggunakan sihir.


Dan mungkin aku terlalu khawatir, berpikir bahwa anak-anak tidak boleh menggunakan sihir.


Lilia tetap tenang saat ia dengan tenang membersihkan kamar.


Pelayan ini mungkin tahu aku menggunakan sihir untuk beberapa waktu, atau dia sudah punya perasaan bahwa aku entah bagaimana bisa melakukannya.


Mungkin dia tidak berpikir itu hal yang buruk, sehingga dia tidak menanggapinya dengan biasa.


Atau mungkin dia hanya ingin melihat wajah bahagia dari orang tuaku.


"Hei sayang, pergi ke Roa besok dan segera pasang permintaan pekerjaan!! Bakat ini harus segera dilatih dengan baik!!"


Zenith terlihat begitu bersemangat, membuat keributan tentang jenius dan bakat.


Apakah aku dianggap jenius karena tiba-tiba mampu mengaktifkan sihir?


Apakah orang tuaku terlalu memanjakan aku? Atau menggunakan mantra sihir tingkat intermediate dianggap menakjubkan? Aku tidak dapat mengetahuinya.


Tidak, mungkin memang orang tuaku terlalu memanjakan aku.


Aku tidak pernah menggunakan sihir di depan Zenith sebelumnya.


"Aku kira itu benar." Tapi karena dia mengucapkan kata-kata itu, mungkin dia sudah berpikir aku adalah seorang jenius.


Ini tak berdasar .......


Ah, tidak.


Aku tiba-tiba teringat.


Karena aku selalu sendirian.


Ketika aku sedang membaca, aku kadang-kadang akan membaca atau mengulangi frase yang aku suka.


Dan sejak aku datang ke dunia ini, aku akan bergumam pada diri sendiri saat membaca buku.

Awalnya bahasa Jepang, tapi setelah aku belajar bagaimana berbicara, aku tanpa sadar menggunakan bahasa dunia ini.


Dan kemudian, ketika aku bergumam pada diri sendiri, "Rudi, ini -----" Zenith akan mengajariku arti dari kata-kata tersebut.


Karena itu, aku ingat cukup banyak tentang terminologi dari dunia ini. Yah, lupakan tentang itu.


Aku tidak pernah mengatakan apa-apa kepada siapa pun, tapi aku belajar huruf dari dunia ini sendiri.


Orang tuaku bahkan tidak mengajari aku bagaimana cara berbicara.


Dari sudut pandang orang tuaku, itu akan tampak seperti "Anak kita bisa membaca kata-kata yang tidak pernah kita ajari, dan dapat membaca isi buku.”


Itu pasti jenius.


Jika itu anakku, aku juga akan berpikir bahwa dia jenius.


Di masa lalu, hal yang sama terjadi ketika adikku lahir.


Dia tumbuh dengan cepat, dan melakukan segala sesuatu lebih cepat dari aku dan kakak-kakakku.


Mengucapkan kata-kata, berjalan di atas kakinya sendiri.


Orang tuaku juga optimis; setiap kali anak-anak mereka melakukan sesuatu, bahkan jika itu tidak terlalu besar, mereka akan mengatakan "Anak itu pasti jenius"


Yah, aku adalah NEET terkutuk yang putus SMA, dan usia mentalku berusia lebih dari 30 tahun.


Tanpa banyak pengalaman, aku akan menjadi celaka dan sengsara.


Itu 10 kali! 10 Kali!


"Sayang, cari seorang guru!! Kaita pasti akan menemukan guru sihir yang baik di Roa!!"


Dan kemudian, ketika mereka menemukan seseorang yang berbakat, satu hal yang semua orang tua akan lakukan adalah membuatnya mendapatkan pendidikan yang terbaik baginya.


Dalam kehidupanku sebelumnya, orang tuaku memuji bakat adikku, dan membiarkan dia belajar segala macam hal.


Dan kemudian, Zenith menyarankan untuk menyewa seorang penyihir untuk menjadi guru privat.


Tapi Paul keberatan dengan ide ini.


"Tunggu, bukankah kita telah memutuskan bahwa jika dia laki-laki, kita akan membuat dia menjadi pendekar pedang bukan?"


Jika itu seorang pria, dia akan berlatih pedang. Jika itu seorang gadis, dia akan belajar sihir.


Tampaknya itu diputuskan sebelum aku lahir.


"Tapi dia bisa mengaktifkan mantra tingkat intermediate pada usia ini!! Jika dia mulai berlatih sejak sekarang, dia akan menjadi penyihir yang luar biasa!!"


"Tapi janji adalah janji, kan!?"


"Janji apanya!? Bukankah kau yang selalu melanggar janji!?"


"Hal-hal itu tidak ada hubungannya dengan ini sekarang, kan!?"


Dan, sepasangan suami istri ini mulai bertengkar pada saat itu.


Lilia dengan tenang membersihkan kamar.


"Biarkan dia belajar sihir di pagi hari, dan belajar ilmu pedang di sore hari. bagaimana?"


Setelah pertengkaran itu masih berlangsung, Lilia selesai membersihkan ruangan, mendesah, dan menyarankan hal itu, mengakhiri argumen.


Dan, kedua orang tua bodoh ini menyuruhku untuk belajar, mengabaikan apa yang anak mereka inginkan.


Oh, baiklah. Aku kira itu bagus karena aku telah memutuskan untuk hidup dengan serius.


Dan karena alasan tersebut, keluargaku memutuskan untuk menyewa seorang guru privat.


Tampaknya pendapatan sebagai guru untuk anak bangsawan cukup baik.


Paul adalah salah satu dari beberapa ksatria di daerah ini, dan masih memiliki status sebagai bangsawan kelas bawah. Dengan demikian, dia mampu memberikan gaji yang sesuai untuk statusnya.


Tapi ini adalah wilayah desa jauh dari ibukota.


Dengan demikian, ini cocok disebut perbatasan, sangat jarang untuk mendapatkan bakat luar biasa lahir di sini, bahkan penyihir.


Apakah mereka dapat mempekerjakan seseorang hanya dengan mengirim permintaan ke Magic guild dan Adventurer guild?


Meskipun aku memiliki kekhawatiran seperti itu, hal yang tak terduga adalah bahwa kami dengan cepat dapat menemukan seorang guru, dan guru itu akan datang besok.


Desa ini tidak memiliki penginapan, sehingga tawaran pekerjaan termasuk akomodasinya juga.


Menurut dugaan orang tuaku, yang tiba mungkin seorang petualang yang telah pensiun.


Orang-orang muda tidak akan datang ke pedesaan, dan seorang penyihir istana dapat dengan mudah menemukan pekerjaan di ibukota.


Di dunia ini, hanya penyihir tingkat advance dan di atasnya yang memenuhi syarat untuk menjadi guru sihir.


Akibatnya, peringkat seorang petualang adalah mungkin di atas intermediate.


Yang datang mungkin seorang pria paruh baya atau orang tua yang menghabiskan hidupnya yang ditujukan untuk meneliti tentang sihir.


Orang itu mungkin memiliki jenggot, memberikan kesan bijak.


"Aku Roxy. Mohon kerjasamanya."

Mushoku1 07.jpg


Tapi bertentangan dengan dugaanku, seorang gadis muda datang sebagai gantinya.


Dia mungkin berada pada usia yang sama dengan siswi SMP.


Dia mengenakan jubah penyihir coklat, rambutnya biru muda di kepang, dan tubuh pendeknya terlihat proporsional.


Kulit putih, tanpa warna coklat karena sinar matahari, disertai dengan mata setengah terbuka yang mengantuk. Dia memiliki bibir singkat yang tampak, dan meskipun dia tidak memakai kacamata, dia memberikan gambaran seorang gadis yang rajin ysng selalu bekerja di perpustakaan.


Dia memegang tas di satu tangan, tangan lainnya memegang tongkat yang biasa penyihir gunakan.


Dan dengan demikian, ia bertemu dengan kami bertiga di rumah ini.


"......"


"......"


Orang tuaku tidak mampu berkata-kata saat mereka melihat ke arahnya.


Itu sangat maklum.


Itu melampaui apa yang kami harapkan.


Kami membayangkan guru tersebut adalah seseorang yang sudah tua.


Tetapi orang yang datang adalah orang mungil seperti ini.


Bagiku, yang telah memainkan banyak pertandingan, penyihir loli seperti itu bukan sesuatu yang luar biasa.


Loli, setengah mata yang terbuka, kasar.


Dengan 3 kualitas ini, dia sempurna.


Tolong jadilah istriku.


"Ah-ah, kau, guru privat itu?"


"Ah, itu, benar-benar ---"


Dengan orang tuaku yang tergagap, aku cepat-cepat menambahkan,


"Kau benar-benar kecil."


"Aku tidak ingin mendengar itu darimu."


Aku segera dibantah.


Mungkin dia memiliki masalah tentang hal itu.


Meskipun aku tidak mengacu pada dadanya.


Roxy mendesah.


"Hah. Pokoknya, mana murid yang akan aku ajari?"


Dia melihat sekeliling saat ia bertanya,


"Ah, itu anak ini."


Zenith memperkenalkanku, yang berada di pelukannya.


Aku memberinya kedipan mata. (ゝω・)


Dan ia segera melebarkan matanya, mengeluarkan sebuah desahan,


"Haaa. Aku kira itu yang terjadi dari waktu ke waktu, ya, memang ada orang tua idiot yang berpikir anak mereka memiliki bakat setelah hanya berkembang sedikit... "


Dia diam-diam menggerutu.


Aku mendengar itu!! Nona Roxy!!


Yah, aku tidak bisa setuju dengan itu.


"Ada apa?"


"Tidak ada. Namun, aku pikir anak kalian tidak memahami konsep sihir, benar?"


"Tidak apa-apa. Rudi kami ini sangat berbakat!!"


Zenith mengatakan sesuatu seperti setiap orang tua bodoh akan katakan.


Roxy mendesah lagi.


"Haa, aku mengerti. Aku akan mencoba yang terbaik."


Dia mungkin mengira itu tidak berguna untuk mengatakan apa-apa lagi.


Dan dengan itu, diputuskan bahwa di pagi hari, aku akan belajar sihir dengan Roxy, dan di sore hari, aku akan berlatih ilmu pedang di bawah arahan Paul.


"Nah, mari kita mulai dari buku sihir ...... Tidak, sebelum itu, mari kita uji seberapa banyak sihir yang dapat kau gunakan, Rudi."


Untuk pelajaran pertama, Roxy membawaku ke halaman.


Pelajaran sihir sebagian besar dilakukan di luar ruangan.


Dia juga mengerti apa yang akan terjadi jika sihir digunakan di dalam rumah.


Dan dia tidak akan merusak dinding seperti yang kulakukan.


"Biarkan aku tunjukkan. Melimpahkan perlindungan air ke tempat dimana engkau minta, biarkan aliran jernih muncul di sini, 「Water Ball.」 "


Ketika Roxy membacakan mantra, peluru air berukuran bola basket terbentuk di tangannya.


Bola air itu terbang menuju salah satu pohon dengan kecepatan tinggi.


Crash….. (sfx pohon jatuh)


Cabang-cabang patah dengan mudah, dan pagar menjadi basah.


Ukuran 3, kecepatan 4. Sekitar itu, aku kira.


"Bagaimana dengan itu?"


"Ya. Pohon yang satu itu Ibu besarkan dengan perawatan khusus. Aku kira Ibu akan marah."


"Eh!? Yang benar?"


"Pasti."


Satu kali ketika Paul mengayunkan pedangnya dan memotong cabang. Kemarahan Zenith tidak hanya sebatas level horror biasa, sangat mengerikan.


"Bukankah ini buruk? Harus memikirkan sesuatu ..... !!"


Roxy dengan panik berlari ke pohon, dan mengambil cabang yang jatuh.


Dan dengan wajah yang merah, dia mengambil cabang.


"Uu .... biarkan kuasa dewa dikonversi menjadi tanaman melimpah, dan berikan pada seseorang yang telah kehilangan kekuatan mereka untuk berdiri sekali lagi, 「 Healing 」"


Ini sebuah mantera yang berbeda.


Dan cabang-cabang kembali ke bagaimana bentuk mereka sebelumnya.


"Fiuh."


Wow. Menakjubkan.


Pokoknya, aku harus memuji dia.


"Fiuh."


"Guru, kau tahu bagaimana cara menggunakan healing magic!!?"


"Eh, ya. Aku tidak memiliki masalah sampai ke tingkat intermediate."


"Luar biasa!! Itu luar biasa!!"


"Tidak, jika kau berlatih dengan benar siapa pun bisa melakukan hal-hal sejauh itu."


Tapi meskipun tanggapannya agak sinis, sudut-sudut di bibirnya menunjukkan hal sebaliknya dengan membentuk sebuah senyuman, dan hidungnya tampak berkedut sedikit, dengan bangga. Dia merasa bahagia.


Aku hanya berteriak "Menakjubkan" dua kali, dan dia sudah sesenang ini. Itu terlalu mudah.


"Nah, Rudi. Coba itu."


"Baik."


Aku mencoba mengangkat tanganku.......


Ups, aku belum pernah menggunakan mantera pada water bullet selama hampir satu tahun. Sekarang aku tidak dapat mengingatnya.


Mari kita coba apa yang baru saja dikatakan Roxy, Erm, erm,


"Mm, bagaimana kau mengatakan mantra tadi?"


"Melimpahkan perlindungan air ke tempat dimana engkau minta, biarkan aliran jernih muncul di sini."


Roxy menjawab acuh tak acuh. Mungkin dia sudah menduga ini.


Tetapi bahkan jika kau menjawab begitu acuh tak acuh, aku tidak dapat mengingatnya dalam satu kali percobaan.


"Melimpahkan perlindungan air ke tempat di mana engkau meminta....... water ball."


Aku benar-benar tidak bisa mengingatnya, jadi aku hanya mempersingkatnya.


Aku membuatnya sedikit lebih kecil dan lebih lambat dibandingkan dengan peluru air yang dibuat Roxy.


Jika aku membuatnya lebih besar daripada miliknya, dia mungkin berakhir cemberut.


Aku sangat murah hati ketika menyangkut perihal gadis-gadis muda.


Peluru air berukuran bola basket terbang dengan kekuatan besar dan Whoosshhh.


Dan pohon itu terjatuh dengan suara keras.


Roxy menatapku dengan wajah yang rumit.


"Kau mempersingkat mantera?"


"Ya."


Apakah itu buruk?


Kalau dipikir-pikir, voiceless incantation tidak pernah tercatat dalam buku sihir.


Aku sudah menggunakannya dengan santai, tapi mungkin aku menyentuh sesuatu yang tabu, aku kira?


Atau dia marah karena itu 10 tahun terlalu dini bagiku untuk menggunakan voiceless incantation......


Di bawah skenario itu, adalah lebih baik bagiku untuk menolak dengan mengatakan, Apa ada masalah tentang hal itu, siapa coba yang mau menggunakan menggunakan pelafalan mantera yang norak seperti itu?


"Apa kau biasanya mempersingkat perapalan manteramu?"


"Biasanya ...... Aku tidak merapalkan mantera."


Aku tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan itu, jadi aku hanya mengatakan yang sebenarnya.


Ini akan ketahuan juga ketika aku menghadiri pelajarannya dari sekarang.


"Voiceless Incantation!?"


Roxy melebarkan matanya, menatapku dengan tatapan skeptis.


"......Aku mengerti. Jadi kau biasanya menggunakan voiceless incantation. Aku mengerti. Apakah kau merasa lelah?"


Namun, ia segera kembali ke ekspresi normalnya.


"Ya. Aku baik-baik saja. "


"Apakah begitu? Tidak ada keluhan tentang ukuran dan kekuatan water bullet di sini."


"Terima kasih banyak."


Roxy akhirnya memberi senyum.


Sebuah senyuman lebar lebih tepatnya.


Dan dia bergumam,


"...... Sepertinya dia terlihat layak untuk diajari, ya?"


Seperti yang ku katakan, aku mendengar apa yang kau katakan.


"Nah, mari kita bergegas ke mantra berikutnya ..."


Roxy tampak agak bersemangat, dan hanya ketika dia hendak membuka buku sihir,


"AHHHH!!!"


Sebuah teriakan berdering di belakangku.


Itu Zenith, yang datang untuk memeriksa kami.


Minuman di atas nampan yang dia pegang jatuh ke tanah, tangannya menutupi mulutnya saat ia menatap pohon yang patah.


Sebuah ekspresi sedih.


Diganti dengan warna kemarahan berikutnya.


Ah, ini buruk.


Zenith menyerbu ke arah kami dan mendekati Roxy.


"Nona Roxy!! Tolong jangan memperlakukan rumah kami sebagai tempat eksperimen!!"


"Ehh!! Tapi ini dilakukan oleh Rudi...... "


"Bahkan jika Rudi melakukan ini, kaulah yang mengijinkan dia, kan!?"


Roxy tampak seperti tersambar petir, benar-benar terkejut, matanya kosong sambil menunduk.


Yah, kau tidak bisa melimpahkan kesalahan pada anak berumur 3 tahun.


"Ya……. kau benar."


"Aku harap ini tidak akan terjadi lagi!!!"


"Ya, aku sangat menyesal, Nyonya......"


Dan dengan itu, Zenith melafalkan healing magic untuk memperbaiki pohon, dan kembali ke dalam rumah.


"Tak disangka aku membuat kesalahan begitu cepat......"


"Sensei..."

"Haha, aku mungkin akan dipecat besok."


Roxy duduk di tanah dan mulai menggambar .


Dia benar-benar tidak bisa menyikapi kegagalan apapun.


Aku menepuk bahunya.


"........."


"Rudi?"


Meskipun aku menepuk bahunya, aku tidak tahu harus berkata apa untuk menghiburnya, karena aku belum bisa berkomunikasi dengan baik dengan siapa pun selama hampir 20 tahun.


Maaf, aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku katakan saat ini...


Tidak, tenanglah.


Pikirkan tentang hal ini dengan hati-hati. Bagaimana seorang protagonis dalam ero-game akan coba lakukan untuk menghiburnya dalam situasi seperti ini.


Hmm, aku yakin itu adalah sesuatu seperti ini.


"Kau tidak gagal barusan, sensei."


"Ru-Rudi...?"


"Kau mengumpulkan pengalamanmu."


Roxy menatapku dengan heran.


"It-itu benar. Terima kasih."


"Iya. Silakan lanjutkan pelajarannya."


Dan, dari hari pertama dan seterusnya, aku berhasil mengakrabkan diri dengan Roxy.


Sore hari saat pelatihan dengan Paul.


Tidak ada pedang kayu yang pas dengan ukuran tubuhku, jadi pelatihan hanya berupa latihan fisik.


Jogging, push-up, sit-up, dan sebagainya.


Pokoknya, tampaknya rencana Paul didasarkan untuk menmbuatku bergerak terlebih dulu.


Pada hari-hari ketika Paul tidak dapat melatihku karena pekerjaan, dapat dikatakan bahwa pelatihan dasar tubuh adalah sesuatu yang tidak bisa dilewatkan setiap hari.


Itu sama tidak peduli d idunia manapun.


Aku akan mencoba yang terbaik.


Sebagai seorang anak kecil, tubuh fisikku tidak bisa bertahan dalam latihan selama siang hari, sehingga latihan pedang akan berakhir pada sore hari.


Karena itu, aku akan mengeluarkan manaku sampai waktu makan malam tiba.


Mana yang dibutuhkan untuk mantra sihir jumlahnya berbeda tergantung dari 'perubahan ukuran'.


Sebagai contoh, jika standarnya adalah 1 untuk voiceless incantation, mana tambahan akan dikeluarkan semakin banyak saat aku mengembangkan mantra dan meningkatkan kecepatannya.


Hukum kekekalan massa bekerja dalam hal ini.


Tapi sebaliknya, untuk beberapa alasan, semakin kecil aku membuatnya, semakin banyak mana yang harus aku gunakan.


Aku benar-benar tidak mengerti logikanya.


Membuat setetes air mengharuskan aku untuk menggunakan lebih banyak mana daripada menciptakan water bullet berukuran kepalan tangan.


Ini benar-benar aneh.


Aku bertanya pada Roxy pertanyaan yang selalu aku miliki, tapi satu-satunya jawaban yang aku dapatkan adalah "Memang begitulah biasanya".


Sepertinya itu masih belum terpecahkan.


Aku masih tidak mengerti alasannya.


Tapi ini bukan metode yang buruk untuk pelatihanku.


Kapasitas mana milikku telah sedikit meningkat baru-baru ini. Jika aku tidak menggunakan beberapa mantra besar, aku tidak akan bisa menghabiskan semua mana ku.


Jika aku hanya ingin menghaiskan pasokan manaku, aku hanya perlu menggunakan output maksimum sampai mana ku habis.


Tapi sekarang saatnya untuk mencoba melatih ketangkasanku.


Jadi, aku memutuskan untuk melakukan beberapa pekerjaan yang sangat halus.


Menggunakan sihir untuk melakukan pekerjaan kecil, halus dan lembut.


Misalnya, menciptakan patung es, menyalakan api pada ujung jari, atau menulis kata-kata di papan tulis.


Aku mencoba membelah tanah yang aku peroleh dari halaman menjadi bagian-bagian kecil...


Dan bahkan hal-hal seperti menggantung kunci di depan kenop.


Sihir tanah tidak mempengaruhi logam dan mineral sampai batas tertentu.


Tapi semakin banyak kandungan logam suatu benda, semakin banyak mana yang harus dikeluarkan.


Aku kira itu benar-benar sulit untuk mengubah hal-hal yang lebih kokoh.


Semakin kecil target kontrol, lebih halus, rumit, dan lebih akurat dan efisien pekerjaan itu, semakin banyak mana yang harus dikeluarkan.


Melempar bola bisbol dengan segenap kekuatanku.


Perlahan memasukan benang melalui lubang jarum.


Jumlah mana yang diperlukan untuk dua tindakan ini kira-kira sama.


Juga, aku mencoba menggunakan berbagai jenis sihir pada waktu yang sama.


Aku perlu menggunakan setidaknya 3 kali lebih banyak mana.


Jadi jika aku menggunakan 2 sistem sihir yang berbeda pada saat yang sama, dan mengaktifkan mereka dengan lembut, tepat, dan dengan cepat pada saat yang sama, aku bisa dengan mudah menguras semua manaku.


Dan setelah melanjutkan pelatihan tersebut setiap hari ------


Aku berakhir tidak dapat menguras semua manaku bahkan setelah mengaktifkan mantra-mantra selama setengah hari atau lebih.


Aku kira ini harusnya cukup. hatiku mulai goyah.


Kemalasanku mulai untuk memberitahuku bahwa ini harusnya sudah cukup, kan?


Setiap kali, aku berteriak dan memaki diriku sendiri.


Otot akan kebas jika seseorang bermalas-malasan saat berlatih.


Tentunya mana bekerja dengan cara yang sama. Aku tidak bisa mengabaikan pelatihan hanya karena aku punya beberapa peningkatan kapasitas.


Saat mengaktifkan sihir di tengah malam, aku bisa mendengar beberapa suara teriakan menjengkelkan.


Dari mana suara itu berasal? Tentu saja itu dari kamar Paul dan Zenith.


Sibuk "bekerja".


Mungkin dalam waktu yang tidak terlalu jauh, adik laki-laki atau perempuanku akan lahir, aku kira.


Aku pikir itu baik untuk memiliki adik perempuan.


Yup, aku tidak ingin adik laki-laki.


Bayangan adik laki-laki ku menghancurkan komputerku dengan tongkat dengan semua kekuatannya masih teringat jelas.


Aku tidak ingin adik laki-laki.


Seorang adik perempuan yang imut lebih baik.


"Aduh, ya tuhan..."


Dalam kehidupan masa laluku, jika aku mendengar sesuatu yang mengganggu, aku akan segera menggedor dinding dan lantai untuk menutup mulut mereka.


Karena itu, kakak perempuanku tidak pernah membawa seorang pria ke rumah lagi.


Sangat nostalgia.


Pada saat itu, aku selalu berpikir orang-orang yang melakukan itu adalah kebencian yang telah mewarnai duniaku.


Aku selalu berpikir para pengganggu mengejekku dari tempat yang tidak bisa kujangkau. Jadi, aku selalu memiliki beberapa kemarahan dalam diriku yang tidak bisa aku lampiaskan.


Orang-orang yang mendorongku ke dalam ruang kegelapan yang tidak menyenangkan, namun memandang rendah padaku, mengatakan: Kenapa kau masih di tempat itu?


Tidak ada yang lebih memalukan daripada itu.


Namun baru-baru ini, aku mengubah pemikiranku.


Aku tidak yakin apakah itu karena tubuhku yang menjadi seorang anak kecil, karena orang tuaku, atau karena aku bekerja keras untuk masa depanku sendiri.


Tapi aku akan menguping tindakan mereka dengan sikap murah hati dan mendukung mereka.


Hmph, aku juga orang dewasa......


Aku bisa lebih atau kurang menebak apa yang terjadi hanya dari mendengarkan suara-suara.


Tampaknya Paul sangat pandai dalam hal ini.


Adapun Zenith, dia akan roboh setelah beberapa saat, menjadi terengah-engah dan semacamnya, tapi Paul akan mengatakan sesuatu seperti "Ini masih terlalu awal~", dan terus menyerang.


Sama seperti protagonis di beberapa ero-game.


Jumlah stamina yang tak terkira.....


Hah, karena aku anak Paul, mungkin aku memiliki energi semacam itu!?


Bangkitlah.


Untuk para Heroine!!


Berilah aku perkembangan romantis!!


Yah, antusiasme yang terlalu awal ini layu akhir-akhir ini, dan aku bisa dengan tenang berjalan ke arah toilet saat melewati koridor yang berderit.


Asal tahu saja, deritan akan berhenti setiap kali aku lewat kamar mereka. Ini benar-benar menarik.


Hari itu, aku berjalan ke toilet untuk menunjukkan kehadiranku, anak mereka yang mampu berjalan.


Baiklah, haruskah aku menyapa mereka hari ini?


Papa, mama, apa yang kalian lakukan dengan telanjang begitu? Itulah yang akan aku tanyakan.


Aku tak sabar untuk mendengar alasan mereka. Kukuku...


Dengan pikiran itu, aku diam-diam keluar dari ruangan.


Tapi tamu lain sudah ada di sana.


Seorang gadis berambut biru sedang berjongkok di koridor gelap, mengintip ke dalam kamar melalui celah pintu.


Wajahnya memerah dan dia menahan napasnya yang bertambah cepat, tapi matanya terpaku ke bagian dalam kamar.


Aku bisa melihat tangannya menggapai bagian bawah jubahnya, melakukan beberapa gerakan “mengundang”.


Aku diam-diam kembali ke kamarku.


Roxy adalah seorang wanita pada usia yang tepat.


Aku cukup murah hati untuk berpura-pura tidak melihat dia terlibat dalam hal semacam ini.


...... Hanya bercanda.


Yah.., aku kira melihat sesuatu yang bagus. \( ‘<’)/


4 bulan telah berlalu.


Dan aku dapat menggunakan semua mantra tingkat intermediate.


Dan, aku mulai mengambil kelas malam dari Roxy.


Ups, tidak ada hal erotis yang diajarkan selama kelas malam.


Isi dari studi sebagian besar berisi pengetahuan yang bermacam-macam.


Roxy adalah guru yang baik.


Dia tidak terlalu kaku mengikuti pada kurikulum.


Dia mengajarkanku sesuai dengan perkembanganku.


Dia sangat mudah beradaptasi dengan pemahaman muridya.


Dia mengambil sebuah pertanyaan dari buku teks untuk mengujiku; jika aku bisa menjawabnya dengan benar, dia akan beralih ke pertanyaan berikutnya.


Jika aku tidak mengerti, dia akan mengajariku dengan sabar.


Dan dari hal ini saja membuat aku merasa seperti pandanganku terhadap dunia ini telah diperluas.


Dalam kehidupan masa laluku, ada waktu di mana guru privat disewa, ketika kakak laki-lakiku menghadapi ujian.


Ada sekali ketika aku merasa tertarik, dan mendengarkan pelajaran.


Namun, itu tidak berbeda dari apa yang diajarkan di sekolah.


Dibandingkan dengan itu, kelas Roxy lebih mudah untuk dipahami, dan menarik.


Sebuah kelas di mana aku yakin untuk mendapatkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyanlu.


Terlebih lagi, seorang guru seusia siswa SMP mengajar aku, mengembangkan hasrat seksualku.


Skenario itu adalah yang terbaik bagiku.


Jika itu diriku yang dulu, khayalan seperti itu akan dapat menyebabkanku untuk masturbasi sebanyak 3 kali.


"Guru, mengapa sihir hanya digunakan dalam pertempuran?"


"Sebenarnya, kau tidak bisa mengatakan itu hanya digunakan untuk pertempuran saja..."


Roxy akan selalu menjawab setiap pertanyaan yang tiba-tiba aku katakan dengan serius.


"Hmm, memang, di mana aku harus mulai ......? Pertama-tama, sihir dikatakan telah datang dari makhluk kuno ras kuping-panjang <High Elves>."


WHOA, elf!!


Apakah mereka benar-benar ada!?


Rambut emas, baju hijau, memegang busur, dan selalu terikat oleh tentakel!!


Ups, tenang.


Mereka mungkin berbeda dari apa yang aku tahu......


Seperti yang tersiratkan, mereka memiliki telinga panjang......


"Apa itu Elf kuping-panjang?”


"Hmm, <Elf> kuping panjang adalah ras yang hidup di Utara benua Millis."


Menurut kata-kata Roxy,


Dulu sekali, sebelum perang antara manusia dan demon pecah, dunia masih dalam kekacauan, dan perang muncul di mana-mana. Selama waktu itu, ras kuno <High Elves> mampu berkomunikasi dengan roh-roh hutan, memanipulasi tanah dan angin untuk melawan penjajah. Dikatakan bahwa itu adalah sihir tertua di dunia ini.


"Heh? Itu tercatat dalam sejarah juga?"


"Tentu saja."


Roxy mengangguk pada kata-kata mengejekku.


"Sihir yang sekarang berasal dari ras manusia meniru sihir kuno <high Elves> selama perang saat itu, dan mengembangkannya. Manusia sangat baik dalam hal-hal seperti itu."


"Ras manusia sangat baik pada hal-hal seperti itu?"


"Ya, ras manusia selalu menciptakan hal-hal baru."


Tampaknya ras manusia suka menciptakan sesuatu.


"Alasan mengapa sihir hanya digunakan dalam pertempuran adalah karena pada dasarnya hanya digunakan dalam situasi tersebut. Bahkan jika sihir tidak diandalkan, ada benda-benda di sekitar kita yang bisa kita gunakan untuk melakukan apa yang kita inginkan."


"Benda-benda di sekitar kita?"


"Misalnya, jika kau membutuhkan cahaya, kau dapat menggunakan lilin atau lentera, kan?"


Aku mengerti, itu adalah sesuatu yang sangat umum.


Dibandingkan dengan menggunakan sihir, menggunakan alat pasti lebih sederhana.


Itu semacam hal yang logis.


Meskipun jika itu voiceless incantation, itu bahkan lebih sederhana daripada menggunakan alat.

"Juga, tidak setiap jenis sihir cocok untuk pertempuran. Misalnya, dengan summon magic, kau dapat memanggil binatang sihir atau roh dengan peringkat yang sama."


"Summon magic!! Bisakah kau mengajariku suatu hari nanti?"


"Tidak, aku juga tidak bisa menggunakannya. Juga, diantara peralatan, ada peralatan sihir juga."


Peralatan sihir.


Aku bisa membayangkan itu dari namanya.


[Peralatan sihir adalah?]


[Benda yang mengandung efek khusus. Bagian dalam diukir dengan formasi sihir, sehingga seseorang dapat menggunakannya bahkan jika dia bukan seorang penyihir. Namun, peralatan sihir ini memerlukan banyak mana.]


[Aku mengerti.]


Pada dasarnya sama seperti yang aku bayangkan.


Kalau dipikir-pikir, sangat disayangkan bahwa Roxy tidak dapat menggunakan summon magic.


Sihir serangan dan penyembuhan merupakan konsep magic yang masih bisa dipahami, tapi aku tidak tahu bagaimana summon magic bekerja.

Juga, ada banyak kosa kata yang tiba-tiba muncul.


Perang manusia-demon, familiar, roh......


"Sensei, apa perbedaan antara magic beast dan magic creature?"


"Tidak banyak perbedaan."


Pada dasarnya magic creature adalah makhluk yang mengalami beberapa perubahan.


Dan sekali magical creature meningkat jumlahnya secara kebetulan dan menjadi sebuah ras, setelah beberapa generasi mereka akan memiliki sejumlah kecerdasan dan menjadi magical beast.


Hanya saja bahkan jika mereka memiliki kecerdasan, mereka masih disebut magical creature jika mereka menyerang ras manusia.


Dalam tinjauan ulang, mengenai magical beast yang menjadi ganas dari generasi ke generasi, ada contoh di mana mereka kembali berubah menjadi magical creature.


Tidak ada garis yang jelas.


Magical Creature = Menyerang manusia.


Magical Beast = Tidak menyerang manusia.


Garis pemikiran ini harusnya tidak masalah.


"Artinya, ras demon berevolusi dari magical creature?"


"Tidak. Ras demon telah diberi nama seperti itu sejak dulu selama perang manusia-demon."


"Apakah itu perang manusia-demon yang baru saja kau sebutkan?"


"Ya. Perang yang pertama sekitar 7000 tahun yang lalu."


"Itu sudah sangat lama."


Sejarah dunia ini benar-benar panjang.


"Itu tidak dianggap sangat panjang. Manusia masih beperang sampai 400 tahun yang lalu. Dari 7000 tahun yang lalu, ras manusia dan ras demon terus bertarung satu sama lain."


Aku pikir 400 tahun dianggap waktu yang lama, tapi itu benar-benar bertahan selama hampir 7000 tahun.


Apa hubungan mereka seburuk itu?


"Hah, aku mengerti. Jadi kesimpulannya, apa ciri-ciri dari ras demon?"


"Untuk menentukan ras demon cukup merepotkan ...... Jika itu benar-benar diperlukan, [Ras yang berdiri di sisi ras demon selama perang sebelumnya] harusnya paling mudah untuk dipahami. Tentu saja, ada beberapa pengecualian."


"Ah, sebagai tambahkan, aku juga berasal dari ras demon."


"Oh, aku mengerti."


Seorang demon ada di sini sebagai guru privat.


Apakah itu berarti tidak ada perang yang sedang berlangsung saat ini?


Hal terbaik adalah ketika kita damai.


"Ya. Secara formalnya, itu adalah ras Migurd dari daerah Bigoya di benua demon. Bukankah orang tua Rudi terlihat terkejut ketika mereka melihat aku?”


"Aku pikir alasannya adalah karena Sensei terlihat kecil."


"Aku tidak kecil."


Roxy membantahku. Dia tampak seperti dia menganggapi hal ini dengan sangat serius.


"Mereka menjadi terkejut ketika mereka melihat rambutku."


"Rambut?"


Aku pikir rambut berwarna birunya cantik.


"Rumor yang beredar adalah bahwa jika rambut ras demon lebih berwarna hijau, mereka lebih ganas dan berbahaya. Terutama ketika rambutku terlihat seperti berwarna hijau di bawah pencahayaan yang berbeda....."


Hijau.


Adalah warna peringatan di dunia ini.


Rambut roxy adalah hijau cantik yang membuat mata orang-orang terbangun.


Dia memainkan rambutnya saat ia menjelaskan.


Tindakannya yang benar-benar imut.


Jika ada rambut biru di Jepang, itu pasti seorang preman atau nenek-nenek.


Tidak peduli jenis apa itu, warna tidak alami itu membuatku merasa jijik.


Tapi rambut Roxy tidak memiliki perasaan tidak wajar dan itu tidak membuatku merasa jijik sedikitpun.


Bisa dikatakan bahwa itu cocok dengan ekspresi mengantuk Roxy.


Jika dia adalah seorang pemeran utama wanita dalam ero-game, dia pasti sangat cocok untuk ditaklukkan pertama kali.


"Rambutmu benar-benar cantik."


"...... Terima kasih atas pujiannya, tapi kau harus meninggalkan pembicaraan seperti itu untuk gadis yang kau sukai di masa depan."


"Tapi aku suka Sensei."


Aku mengatakannya tanpa ragu-ragu.


Aku bukan orang yang ragu-ragu.

Aku akan mengungkapkan kasih sayangku kepada semua gadis-gadis manis.


"Baik. Jika kau tidak berubah pikiran dalam 10 tahun kemudian, kita akan berbicara tentang hal itu sekali lagi."


"Oke, Sensei."


Meskipun itu terlihat singkat, aku tidak melewatkan ekspresi dari Roxy yang sedikit senang.


Meskipun aku tidak tahu seberapa sering sifat orang baik di ero-game dapat digunakan oleh ku dalam dunia yang berbeda ini.


Tapi itu tidak bisa dikatakan benar-benar tidak berarti.


Sesuatu seperti kalimat Dokidoki <Perasaan berdebar-debar> ini mungkin lelucon klise di Jepang, tapi mungkin jejak yang berapi-api menuju cinta romantis.


Yup, apa sih yang aku bicarakan?


Roxy imut dan H (erotis). Jika aku bisa menaikkan flagnya.


Tapi perbedaan usia cukup besar.


Apa yang akan terjadi di masa depan?


"Kembali ke topik tadi, 'semakin cerah warna hijau rambutnya, semakin berbahaya ' hanyalah sebuah takhayul."


"Ah, itu cuma takhayul toh."


Aku benar-benar berpikir itu adalah warna peringatan.


"Ya, ras Supard dari daerah Babinos adalah ras dengan rambut hijau, dan mereka melakukan banyak kekejaman selama perang 400 tahun yang lalu. Itu sebabnya mereka memiliki rumor ini, sehingga benar-benar tidak ada hubungannya dengan warna rambut."


"Banyak kekejaman?"


"Ya. Selama 10+ tahun peperangan terjadi, kejahatan mereka membuat kedua belah pihak merasa ketakutan dan kebencian meluas. ras mereka sangat berbahaya, dan setelah perang, mereka dihukum dan diusir dari benua demon."


Diusir setelah perang berakhir?


Itu luar biasa.


"Apakah mereka begitu dibenci ....."


"Begitulah."


"Apa yang mereka lakukan?"


"Yah, aku hanya mengira-ngira ...... hanya saja, aku mendengar hal ini di masa kecil. Aku mendengar mereka menyerang lokasi sekutu ras demon mereka dan membunuh semua wanita dan anak-anak, atau mereka memusnahkan setiap musuh dan kemudian membunuh sekutu mereka. Ada juga cerita tentang jika kau tidak tidur di malam hari, ras Supard akan datang memakanmu, dan hal-hal seperti itu.”


Shimaachau oji-san? [Referensi Anime Bonobono]


"Ras Migurd adalah salah satu yang mirip dengan ras Supard, sehingga mereka juga terlibat di masa lalu. Meskipun orang tuamu akan memberitahumu hal ini cepat atau lambat ........"


"Ingat ini."


Roxy menekankan.


"Jika kau melihat seseorang yang memiliki warna rambut zamrud dan batu ruby di dahi mereka, jangan mendekati mereka. Jika kau tidak punya pilihan selain untuk berbicara dengan mereka, kau jangan membuat marah mereka."


Rambut Zambrud, batu ruby di dahi.


Ini tampaknya menjadi sifat khusus ras supard.


"Apa yang terjadi jika kau membuat mereka marah?"


"Dia mungkin akan membunuh seluruh keluargamu."


"Rambut berwarna zambrud dan batu ruby di dahi, kan?"


"Ya, benda di dahi mereka bisa melihat gerakan mana. Ini merupakan mata ke-3 mereka."


"Apakah hanya ada perempuan dalam ras supard?"


"Eh? Tidak? Ada laki-laki juga?"


"Akankah batu di dahi mereka berubah menjadi biru setelah melakukan sesuatu?"


"Hah? Ti-tidak? Setidaknya aku belum pernah mendengar tentang itu sebelumnya."


Apa sih yang kau katakan? Roxy memiringkan kepalanya, bingung.


Aku hanya ingin bertanya untuk kepuasanku sendiri. [Referensi Ras dari Alicesoft's Rance Universe]


"Tapi itu jenis sifat yang mudah dikenali kan?"


"Ya. Jika kau melihat mereka, segera berpura-pura seperti 'Aku harus pergi sekarang' dan hindari mereka. Tiba-tiba melarikan diri bisa menimbulkan amarah mereka."


Seperti lari dari preman hanya akan membuat mereka mengejarmu.


Aku punya pengalaman seperti itu.


"Berdasarkan hal-hal yang kau katakan padaku, itu akan baik-baik saja jika kau menghormati mereka?"


"Aku pikir itu baik-baik saja jika kau tidak menghina mereka secara terbuka. Hanya saja karena ada banyak perbedaan akal sehat antara ras manusia dan ras demon, kau mungkin membuat mereka marah atas beberapa hal. Sebaiknya jangan mengatakan komentar sinis."


Hm.


Mereka tampaknya mudah terprovokasi.


Namun, bukannya mengatakan kita terluka, lebih baik untuk mengatakan bahwa kita takut.


Perasaan seperti, 'oh orang itu akan menjadi menakutkan ketika dia marah, lebih baik menghindarinya.' Sesuatu seperti itu.


Menakutkan, menakutkan.


Aku tidak berpikir aku bisa bereinkarnasi lagi setelah dibunuh.


Lebih baik untuk menghindari mereka sebisaku.


Ras supard, jangan main-main dengan mereka.


Aku mengukir hal itu ke dalam hati.


Kelas sihir berkembang lancar.


Baru-baru ini aku bisa menggunakan semua sihir tingkat advance.


Tentu saja itu menggunakan voiceless incantation.


Dibandingkan dengan pelatihan biasa yang aku lakukan, itu semudah mengupil ketika aku menggunakan sihir tingkat advance.


Meskipun sihir advance sebagian besar AOE (Area of Effect = area efek), penggunaan sihir tersebut sangat ketat.


Hujan di wilayah yang luas - apa yang bisa aku lakukan dengan itu?


Aku benar-benar memiliki pemikiran ini, tapi sepertinya Roxy membuat hujan ketika dia datang ke sini dan menerima pujian untuk itu.


Aku mendengar ini dari Paul ketika aku tinggal di rumah.


Selain itu, Roxy menerima beberapa permintaan dari warga desa dan menggunakan sihir untuk memecahkan berbagai masalah.


"Aku menemukan sebuah batu besar ketika aku menggali tanah, tolong bantu aku Rokaemon*!" [Gabungan dari Roxy dan Doraemon, Konyol haha.]


"Serahkan padaku, Dan*Rako."


"Sihir apa itu?"


"Sihir ini membasahi tanah di sekitar batu, dan kemudian aku akan mengubahnya menjadi lumpur dengan sihir tanah, sehingga menghasilkan kombinasi sihir."


"Woah, itu luar biasa, batu itu tenggelam !!!"


"Hmphhhh."


Perasaan semacam itu!! (mungkin)


"Sensei memang hebat. Kau membantu orang lain."


"Membantu orang lain? Tidak, ini namanya mencari uang saku."


"Kau meminta mereka membayarmu?"


"Tentu saja."


Dasar pelit!


Meskipun aku berpikir seperti itu, tampaknya itu hal normal bagi penduduk desa.


Karena tidak ada orang lain yang bisa melakukan ini di desa, mereka terus memuji Roxy.


Memberi dan menerima.


Hanya persepsiku yang salah.


Membantu orang lain tanpa kompensasi adalah suatu keharusan.


Ini adalah perasaan orang Jepang.


Di dunia ini, hal yang normal untuk meminta uang untuk pekerjaan itu.


Inilah norma disini (untuk meminta imbalan uang). Akal sehat.


Yah, karena aku adalah NEET yang bahkan tidak berbicara tentang membantu orang yang kurang beruntung lainnya, aku diperlakukan sebagai orang yang bermasalah oleh keluargaku.


Ha ha ha.


Suatu hari, aku bertanya.


"Haruskah aku memanggil Sensei Shishou*?" [Panggilan dalam bahasa jepang yang merajuk lebih banyak rasa hormat daripada 'Sensei'.]


Pada akhirnya, Roxy menunjukkan ekspresi jijik.


"Tidak, Kau kemungkinan besar akan mudah melampaui aku. Lebih baik untuk tidak memanggil aku seperti itu."


Sepertinya aku memiliki potensi untuk melampaui Roxy.


Aku merasa sedikit malu ketika dia memujiku seperti itu.


"Kau tidak akan memanggil seseorang yang lebih lemah darimu Shishou, kan?"


"Tidak juga."


"Aku membencinya. Seseorang yang lebih baik dariku memanggil aku Shishou - tidakkah itu mempermalukan diri sendiri?"


Apakah seperti itu?


"Apakah ini karena Sensei lebih kuat dari guru Sensei sehingga kau mengatakan ini?"


"Dengarkan aku, Rudi. Shishou, hal ini, adalah seseorang yang tidak bisa mengajarkan kau sesuatu yang lebih tapi masih mengharapkan sesuatu darimu ----- eksistensi yang merepotkan."


"Tapi Roxy tidak akan melakukan itu, kan?"


"Mungkin aku akan melakukan itu."


"Bahkan jika itu yang terjadi, aku masih akan menghormati sensei."


Bahkan jika Roxy meminta aku untuk melakukan hal-hal seperti itu.


Aku akan tetap tersenyum dan menghormatinya.


"Tidak, aku mungkin akan cemburu pada potensi muridku dan mengatakan sesuatu yang buruk."


"Seperti?"


"Dasar setan kotor, atau sesuatu seperti itu, jangan pergi ke desa itu lagi, dll."


Apakah kau dikritik seperti itu?


Kasihan...


Diskriminasi adalah hal yang buruk.


Tapi hubungan atasan-bawahan selalu seperti ini.


"Tidak apa-apa, itu hanya hal kecil."


"Hanya karena seseorang sedikit lebih tua tidak berarti itu baik-baik saja!! Sebuah hubungan guru-murid tanpa kekuatan tertentu tidak akan membuat satu sama lain bahagia!!"


Perkataanku disanggah.


Tampaknya hubungannya dengan gurunya jauh lebih buruk daripada yang aku bayangkan.


Karena itu, aku tidak pernah memanggil Roxy 'Shishou'.


Tapi aku memutuskan untuk selalu memanggilnya begitu dalam hati.


Gadis ini yang masih memiliki sedikit sifat kekanak-kanakannya mengajarkan aku berbagai hal yang tidak ada dalam buku.


Sebelumnya Chapter 03 Kembali Ke Halaman Utama Selanjutnya Chapter 05