Difference between revisions of "Date A Live (Indonesia):Jilid 10 Prolog"
m |
|||
(One intermediate revision by the same user not shown) | |||
Line 18: | Line 18: | ||
---di hari itu.pemandangan yang datang menyambut origami ketika kembali ke kota bukanlah pemandangan kota yang di kenal,melainkan pemandangan neraka terbakar dengan nyala api merah. |
---di hari itu.pemandangan yang datang menyambut origami ketika kembali ke kota bukanlah pemandangan kota yang di kenal,melainkan pemandangan neraka terbakar dengan nyala api merah. |
||
− | (Ayah,Ibu……!) |
+ | (Ayah, Ibu……!) |
− | Ketika ia ingat |
+ | Ketika ia ingat keberadaan orangtuanya di dalam rumah, dia berlari ke arah kota yang terselimuti oleh api. |
+ | Memikirkan soal itu, itu adalah tindakan yang sangat ceroboh. Meskipun Origami sampai ke rumahnya, tak ada apapun yang bisa dia perbuat, Origami hanya berpikir mengenai keselamatan orang tuanya. |
||
+ | |||
+ | Tak lama setelah Origami sampai di rumahnya, Ayahnya memegang bahu ibunya sambil menendang pintu untuk membuka pintu rumahnya yang terbakar sebelum pergi keluar. |
Latest revision as of 20:58, 5 December 2015
Prolog: Tobiichi Origami[edit]
Itu sudah lima tahun dari sekarang,ketika gadis yang dikenal sebagai Tobiichi Origami menjadi [Special].
Dia lebih pintar daripada anak anak normal; dia juga sangat baik di kelas dan juga ia juga sangat baik di kemampuan fisiknya tetapi semua itu dalam batas normal dan setidaknya, itu masih ditingkat dimana ibu dia bisa bertindak bangga dalam pertemuan wali atau orangtua-anak.
Mata pelajaran keahlianya adalah matematika dan mata pelajaran yang lemah adalah bahasa jepang.
Makanan kesukaan dia adalah gratin dan makanan yang ia benci adalah seledri.
Mimpi dia di masa depan adalah menjadi---istri yang imut.
Dunia di penuhi oleh akal sehat dan tidak ada orang yang akan meragukannya.Jika dia melakukan hal hal dalam batas nya kemudian teman teman nya dan orang dewasa memujinya.Dia benar benar sadar atau tidak bahwa dunia yang ramah akan terus bersama nya.
tetapi di hari musim panas,lima tahun yang lalu.semua disekitar origami berubah.
---di hari itu.pemandangan yang datang menyambut origami ketika kembali ke kota bukanlah pemandangan kota yang di kenal,melainkan pemandangan neraka terbakar dengan nyala api merah.
(Ayah, Ibu……!)
Ketika ia ingat keberadaan orangtuanya di dalam rumah, dia berlari ke arah kota yang terselimuti oleh api. Memikirkan soal itu, itu adalah tindakan yang sangat ceroboh. Meskipun Origami sampai ke rumahnya, tak ada apapun yang bisa dia perbuat, Origami hanya berpikir mengenai keselamatan orang tuanya.
Tak lama setelah Origami sampai di rumahnya, Ayahnya memegang bahu ibunya sambil menendang pintu untuk membuka pintu rumahnya yang terbakar sebelum pergi keluar.