Difference between revisions of "Toaru Majutsu no Index ~ Bahasa Indonesia:Volume15 Chapter1"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Line 125: Line 125:
 
Terdengar suara *beep* elektronik. Si dokter bermuka kodok menerima kopinya dari slot pengambilan mesin penjual minuman, lalu menghisap cairan pahit tersebut pelan-pelan.
 
Terdengar suara *beep* elektronik. Si dokter bermuka kodok menerima kopinya dari slot pengambilan mesin penjual minuman, lalu menghisap cairan pahit tersebut pelan-pelan.
   
  +
<br>
  +
Part 2
  +
<br>
  +
  +
Unabara Mitsuki berada dalam sebuah kamar di dalam suatu apartemen di Distrik Sekolah ke 7.
  +
Bangunan nomor dua dari gedung apartemen bagian keluarga.
  +
Sebuah kamar 4LDK lapang yang diperuntukkan untuk tempat tinggal. Tapi jika seseorang melihat interiornya, akan jelas terlihat hanya satu orang yang tinggal disana. Siapapun bisa menerkanya hanya dengan mengamati kamar-kamarnya yang tidak ditempati. Bahkan mungkin tetangga-tetangganya merasakan hal yang sama.
  +
Unabara sedang memeriksanya sambil menggunakan ponselnya untuk bicara dengan Tsuchimikado.
  +
"...Pertama-tama, aku sudah sampai di kamar Management. Aku akan mulai investigasinya dari sekarang. Tempat yang mungkin untuk menyimpan informasi...PC, HD video recorder, dan bahkan konsol game pun dilengkapi dengan media penyimpanan, kan?"
  +
["Sekecil apapun kemungkinannya, ambil saja semuanya. Chip memori dari rice cooker dan mesin cuci sekalipun, bongkar mereka untuk menjaga setiap bit informasi."]
  +
Sepertinya aku mendapat pekerjaan gak penting, gerutu Unabara.
  +
"Oh iya, bantuan bisnis seperti apa sih yang dilakukan Management?"
  +
["Aku sedang mengeceknya sekarang."]
  +
Jawab Tsuchimikado, tampaknya ia bosan.
  +
["Sekitar sepuluh jam yang lalu, sejenis organisasi kriminal telah diorganisir oleh Management. Mereka, sejak awal, adalah jenis yang menutupi kelemahannya. Dan mereka termasuk jenis yang membayar untuk mendapatkan daya serang yang siap dari luar. Sebentar lagi insidennya pasti akan terjadi. Menginvestigasi dan menghentikan mereka sebelumnya adalah pekerjaan kita."]
  +
"Apa GROUP benar-benar diperlukan untuk ini?"
  +
["Sudah lakukan saja. Aku tahu kau ingin protes, tapi memang semua pekerjaan yang dikirim ke GROUP seperti itu. Bukan apa-apa kecuali sampah."]
  +
Dimengerti, jawab Unabara.
  +
Berjalan melewati kamar yang lapang, ia menempelkan pendana kecil ke alat seperti PC dan video recorder. Ia tidak berniat untuk membawa keluar benda seperti kulkas dan mesin cuci. Untuk sekarang ia akan menempelkan tdana ke bendanya, lalu ia akan menyuruh grup bawahannya untuk membawa benda-benda tersebut nanti.
  +
(Nah, dari semua tempat.)
  +
Hampir selesai dengan tugasnya, Unabara menemukan sesuatu yang mengganggunya.
  +
Uang kertas.
  +
Beberapa tumpuk uang kertas ditinggalkan di atas sebuah rak yang setinggi pinggang.
  +
Sebenarnya itu tidak aneh, tapi ia merasa uang-uang itu disimpan terpisah dari dompet. Unabara memeriksa kamar tersebut untuk beberapa saat, mencari kartu kredit dan buku kuitansi bank.
  +
Susunan barang-barang di dalam kamar tersebut cocok dengan gaya hidup penghuninya. Tetapi, menurut diagnosis Unabara, kemungkinan uang kertas yang ditinggalkan di rak itu tidak wajar. Karena mereka disimpan terpisah dari dompet, kemungkinan orang itu mencegah agar uang kertas yang lain tidak tercampur.
  +
Unabara memandang uang kertas itu lagi, lalu menelpon balik Tsuchimikado,
  +
"Tsuchimikado-san, kau punya peralatan untuk membaca informasi dari chip IC?"
  +
["Memang kenapa?"]
  +
"Aku menemukan lima tumpuk uang kertas. Pastinya, chip IC ditempelkan ke uang Jepang yang dikeluarkan percetakan uang Academy City. Aku yakin kita lebih baik memeriksa uang-uang ini juga."
  +
["Mengerti, aku akan menyuruh mereka menyiapkannya...Tidak ada informasi berharga yang kutemukan disini. Aku akan menyelesaikan ruang kebersihan mal ini, lalu pergi ke—"]
  +
Kata-kata Tsuchimikado tidak terdengar sampai selesai.
  +
**BOOM!!**
  +
Sebuah roket tiba-tiba terbang masuk, menembus melalui jendela, dan meledak tepat di tengah ruangan.
  +
Beberapa langkah kaki bergema *pit-pat!pit-pat!* dari jalan masuk.
  +
Orang-orang berarmor abu-abu gelap masuk ke dalam kamar dengan tangkas sambil mencari perangkap. Kepala mereka ditutupi oleh penutup muka secara seragam, lima orang yang dilengkapi peralatan yang cocok ini tidak punya kepribadian.
  +
Berkomunikasi tanpa suara melalui isyarat tangan, mereka berpencar menjadi dua grup dan menginvestigasi sisa-sisa bekas kamar 4LDK yang telah terbakar hangus, yang mana telah bertambah lebar ketika dinding luarnya yang tipis runtuh di atas AC yang telah jatuh dari dinding ke lantai. Tidak hanya fasilitas pemadam kebakaran otomatis yang tidak berfungsi, bahkan alarm api biasa pun tidak. Mereka telah memutus sistem keamanan terlebih dahulu dengan baik.
  +
Karena mereka tidak bertukar kata-kata sama sekali, hanya suara kecil metalik yang aneh *kacha kacha* yang menggema.
  +
Itu adalah suara dari armor keras yang membentur logam karena mereka membawa senjata api sambil bergerak.
  +
(Sial...)
  +
Unabara Mitsuki mengambil napas panjang ketika ia memeriksa situasinya. Dia bersdanar ke dinding dapur, mengamati keadaan melalui pintu yang telah bengkok karena gelombang kejut yang merusak.
  +
Ia telah melompat ke dalam kamar di saat yang bersamaan dengan saat roket menabrak jendela.
  +
Seraya ia mengambil pisau obsidian dari sisinya,
  +
(Dengan kamar yang telah hancur lebur, informasinya pasti telah hancur. Sepertinya orang-orang yang cemas informasi milik Management diperoleh telah keluar untuk menyambut kita.)
  +
Dia di lantai tiga.
  +
Bergerak tanpa suara, ia mendekati sisi jendela yang telah hancur. Melihat dari sini pun, ada sekitar lima belas pria berpakaian hitam. Mungkin lebih di tempat yang tidak terlihat; dia terkepung sepenuhnya.
  +
Tombak sihir penghancur miliknya, Tlahuizcalpantecuhtli, adalah tombak sihir yang sangat amat kuat yang memancarkan cahaya yang menyilaukan, menghancurkan semua yang terkena cahayanya sepenuhnya.
  +
Di sisi lain, ia hanya bisa menyerang satu sasaran di satu waktu.
  +
Pendeknya, sebagai ganti dari "one shot, one kill, sekuat apapun mangsanya", itu menjadi "one shot, one kill, selemah apapun mangsanya".
  +
(Lawanku memiliki mitraliur ringan 9mm dan pistol 9mm. Kalau mereka menembakkannya di tempat sempit ini, aku akan berubah menjadi boneka kain, apapun sihir yang kumiliki.)
  +
Yang paling penting, ucap Unabara,
  +
(Ini terlalu cepat. Banyak ikan teri yang keluar di saat seperti ini benar-benar terlalu cepat.)
  +
Bahkan menerobos kerumunan pria berpakaian hitam dalam sekali jalan dengan cara apapun tidak berarti disebabkan koridor dan pintu keluar masuk apartemen berfungsi sebagai penghalang. Dia akan tertahan karenanya, menyebabkan kemacetan manusia.
  +
Walaupun pihak penyerangnya berjumlah sedikit, sejumlah besar orang yang mengelilingi apartemen tersebut akan menutup segala kemungkinan bagi sasaran mereka untuk kabur. Dan juga, bahkan dalam kasus dimana tim penyerang pertama dimusnahkan oleh sasaran, tim penyerang selanjutnya bisa memilih untuk tidak membentuk formasi dan menyerbu masuk, karena mereka sudah tahu bahwa musuhnya belum terbunuh oleh roket, jadi tahap selanjutnya adalah meledakkan dan menghancurkan blok apartemen sepenuhnya.
  +
(...Mereka terlatih dengan baik, heh? Walaupun misalkan mereka tertahan disini, itu tidak berarti mereka akan menghentikan pengepungannya. Sudah pasti jalan buntu...)
  +
Unabara Mitsuki menggenggam pisau obsidiannya lagi.
  +
Sebelum dia mengetahuinya, tangannya basah kuyup oleh keringat.
  +
(Nah, sekarang gimana?)
  +
  +
<br>
  +
===Part 3===
  +
<br>
  +
  +
"Kebakaran di Distrik Sekolah ke 7. Laporan kondisi lima telah terkonfirmasi. Sistem keamanan dan pemadam api otomatis dari gedung sasaran tidak bekerja, pemadam kebakaran diminta segera datang."
  +
Di pusat komunikasi darurat dimana informasi dikirimkan ke Anti-Skill dan Judgment, seorang operator wanita sedang menyiarkan informasi yang terpampang di monitornya ke organisasi yang relevan.
  +
"Sebuah inspeksi Anti-Skill tambahan telah diminta untuk menjadi saksi inspeksi pasukan pemadam api di tempat kejadian. Dan juga—"
  +
Sang operator berhenti menatap monitornya untuk beberapa detik, mencoba mengambil lembar manual untuk insiden kebakaran yang ditempel di dinding stan komunikasi.
  +
Saat itu, respon dari tim di tempat kejadian yang dari tadi telah menunggu instruksi yang konkret datang,
  +
["Dimengerti."]
  +
Suaranya terdengar mengatakan ini, lalu transmisinya berakhir.
  +
"...eh?"
  +
Si operator wanita kebingungan.
  +
Terpampang di layar, seluruh komunikasi yang penting telah dilakukan.
   
 
=== Notes ===
 
=== Notes ===

Revision as of 11:47, 3 July 2011

Bab 1: Senapan yang Tak Mungkin Salah, Tidak Terdengar oleh Semua. Compass.


Part 1


9 Oktober.

Hari ini, hari kemerdekaan Academy City, adalah hari libur di dalam Academy City.

Suasana riang telah menyelimuti Academy City sejak pagi, bahkan di rumah sakit yang terletak di Distrik Sekolah ke 7. Sang dokter bermuka kodok telah melangkah keluar dari pintu depan, dan sedang berjemur dibawah cahaya matahari pagi yang lembut.

Seorang anak perempuan kecil berdiri di samping si dokter.

Seorang anak perempuan bernama Last Order.

Pada 30 September, dia dibawa pergi oleh Hound Dogs pimpinan Kihara Amata, dan mereka menggunakan Testament untuk menyuntikkan sebuah data spesial ke dalam otaknya. Penghapusan data tersebut telah dilakukan sampai saat ini; karena sudah selesai, dia diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit.

“Tidak ada yang datang bahkan ketika kamu akhirnya diperbolehkan pulang dari rumah sakit?”

Tanya si dokter dengan nada terkejut, tapi Last Order sepertinya tidak terlalu memikirkannya dan berkata,

"Misaka akan naik taksi sendiri, kata Misaka sambil Misaka mencoba untuk membusungkan dada saat mengumumkannya.”

"Yah, virus di dalam kepala kamu sudah seluruhnya hancur, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Yomikawa-san sudah bayar biaya taksinya, jadi kamu langsung menuju ke apartemennya dia ya, oke?”

Saat itu juga, taksi yang dimaksud muncul menuju ke lingkaran rumah sakit.

Si dokter bermuka kodok memberhentikan taksinya, dan mengangkat Last Order yang dibebani barang bawaannya ke jok belakang.

Sambil si supir mengamati mereka, ia mengatakan,

"Penumpang, ingin kemana?"

"Taman hiburan di Distrik Sekolah ke 6! Kata Misaka sambil Misa—"

"Bangunan nomor dua dari apartemen bagian keluarga di Distrik Sekolah ke 7. Jangan lupa ya, oke?"

Dengan dia menghentikan Last Order berkata yang tidak-tidak, si dokter bermuka kodok ternyata memang terjebak untuk mengurus mereka.

Si supir tersenyum masam,

"Dimengerti."

"Apa saya perlu memberitahu detil lokasinya?"

"Tidak pak. Kota ini penuh dengan asrama pelajar jadi apartemen mudah ditemukan. Saya bisa mencarinya dengan navigasi mobil ini jika saya mengetahui nama apartemennya."

Saat dokter bermuka kodok menarik dirinya dari dalam taksi, pintu belakang taksi tertutup secara otomatis. Dengan Last Order—kedua tangannya ada di jendela dan sedang melihat keluar—di dalamnya, dengan hati-hati taksi tersebut bermanuver keluar dari wilayah rumah sakit.

Begitu taksi itu pergi, ia pun kembali ke pekerjaan rumah sakitnya. Berjalan melalui koridor yang bersih, ia memasuki area berkunjung dimana hanya ada sofa dan meja yang simpel yang tertata, dan membeli kopi di mesin penjual minuman terdekat.

Mesin penjual minumannya termasuk jenis yang menggunakan gelas kertas. Kopi cair tidak dituangkan ke boks metal, sebagai gantinya mesin itu menggiling biji-biji yang hampir matang. Butuh waktu lumayan, tapi kekuatan dan rasanya benar-benar baik.

Fuh, si dokter menghembuskan nafasnya,

(Nah, aku sedang menyelesaikan penyesuaian Sisters, jadi aku harus pergi dari sini secepat mungkin—)

Saat itu, pemikiran si dokter bermuka kodok tiba-tiba diinterupsi.

*Poke*

Punggungnya ditekan oleh pistol seseorang.

Si dokter bermuka kodok berhenti bergerak.

Suara nafas yang dangkal dan pelan dari belakang mencapai telinganya; dia terdiam sejenak, lalu berkata,

"Kau sudah kembali dari Avignon?"

"Tch. Jadi kau sudah mendengar beritanya."

Suara yang familiar. Accelerator.

Accelerator bersandar ke tongkat model baru dengan tangan kanannya, tapi mereka berada di kompleks rumah sakit sehingga dia tidak terlalu mencolok. Dan dia menggunakan badannya untuk mencegah orang lain melihat pistol di tangan kirinya.

Si dokter tidak mengangkat tangannya.

Demi pasien yang ada di belakangnya, ia tidak melakukan hal semencolok itu, dan berbisik,

"...Sambutan yang sangat hangat, heh?"

"Aku ingin info. Desain elektrodanya."

Accelerator membicarakan tentang choker[1] di lehernya. Itu terlihat seperti aksesori, tapi kenyataannya sebuah elektrode disisipkan di belakangnya, berkemampuan untuk mengubah gelombang otak Accelerator menjadi sinyal yang berbeda dan memungkinkan koneksi terbatas ke jaringan komunikasi elektronik spesial yang dikenal sebagai Misaka Network.

Si dokter bermuka kodok, orang yang menyiapkan elektroda tersebut, menjawab tanpa perubahan emosi,

"Kenapa kau butuh rencananya? Bukankah kau membiarkanku memperbaiki chokernya kalau rusak?"

"Berikan saja rencananya padaku."

"Last Order ingin bertemu denganmu. Akan lebih baik kalau tadi kau muncul sedikit lebih awal."

"Simpan itu. Ini gak ada hubungannya denganmu."

"Salah. Dan itu karena pasienku ingin menemuimu. Mengaturnya adalah pekerjaanku."

"Tch... Kalau saja aku tahu itu, aku gak akan menunggu momen ini. Bedebah."

Ucap Accelerator, ia terdengar sangat terganggu.

Si dokter bermuka kodok memasukkan tangannya ke salah satu kantung jas labnya lalu mengeluarkan sesuatu seperti tempat isi pensil[2]. Sebuah stik USB. Memegangnya erat-erat, ia menggerakkan tangannya ke belakang.

"Kau sudah siap, heh."

"Itu yang kubilang padamu, kan? Bersiap untuk kebutuhan pasien adalah pekerjaanku."

Kata sang dokter sambil memandang mesin penjual minuman yang melanjutkan operasinya.

"Meskipun begitu, bukankah akan sulit untuk mengaplikasikan isinya? Aku melakukan pembuatan bagian-bagian pentingnya sendiri, mengerti? Kalau kau ingin membuat elektroda yang identik, kau harus mulai dari memproduksi menggunakan peralatan mesin."

"..."

Accelerator mengambil stik USB nya dan pergi dari belakang dokter bermuka kodok tanpa suara.

Si dokter bermuka kodok berbalik.

Sudah tidak ada orang yang berdiri disana. Accelerator telah mengontrol vektor untuk lompat ke tangga terdekat, tidak meninggalkan apa-apa, bayangan sekalipun tidak.

"..."

Sang dokter menatap ruangan kosong tersebut selama beberapa saat.

Terdengar suara *beep* elektronik. Si dokter bermuka kodok menerima kopinya dari slot pengambilan mesin penjual minuman, lalu menghisap cairan pahit tersebut pelan-pelan.


Part 2

Unabara Mitsuki berada dalam sebuah kamar di dalam suatu apartemen di Distrik Sekolah ke 7. Bangunan nomor dua dari gedung apartemen bagian keluarga. Sebuah kamar 4LDK lapang yang diperuntukkan untuk tempat tinggal. Tapi jika seseorang melihat interiornya, akan jelas terlihat hanya satu orang yang tinggal disana. Siapapun bisa menerkanya hanya dengan mengamati kamar-kamarnya yang tidak ditempati. Bahkan mungkin tetangga-tetangganya merasakan hal yang sama. Unabara sedang memeriksanya sambil menggunakan ponselnya untuk bicara dengan Tsuchimikado. "...Pertama-tama, aku sudah sampai di kamar Management. Aku akan mulai investigasinya dari sekarang. Tempat yang mungkin untuk menyimpan informasi...PC, HD video recorder, dan bahkan konsol game pun dilengkapi dengan media penyimpanan, kan?" ["Sekecil apapun kemungkinannya, ambil saja semuanya. Chip memori dari rice cooker dan mesin cuci sekalipun, bongkar mereka untuk menjaga setiap bit informasi."] Sepertinya aku mendapat pekerjaan gak penting, gerutu Unabara. "Oh iya, bantuan bisnis seperti apa sih yang dilakukan Management?" ["Aku sedang mengeceknya sekarang."] Jawab Tsuchimikado, tampaknya ia bosan. ["Sekitar sepuluh jam yang lalu, sejenis organisasi kriminal telah diorganisir oleh Management. Mereka, sejak awal, adalah jenis yang menutupi kelemahannya. Dan mereka termasuk jenis yang membayar untuk mendapatkan daya serang yang siap dari luar. Sebentar lagi insidennya pasti akan terjadi. Menginvestigasi dan menghentikan mereka sebelumnya adalah pekerjaan kita."] "Apa GROUP benar-benar diperlukan untuk ini?" ["Sudah lakukan saja. Aku tahu kau ingin protes, tapi memang semua pekerjaan yang dikirim ke GROUP seperti itu. Bukan apa-apa kecuali sampah."] Dimengerti, jawab Unabara. Berjalan melewati kamar yang lapang, ia menempelkan pendana kecil ke alat seperti PC dan video recorder. Ia tidak berniat untuk membawa keluar benda seperti kulkas dan mesin cuci. Untuk sekarang ia akan menempelkan tdana ke bendanya, lalu ia akan menyuruh grup bawahannya untuk membawa benda-benda tersebut nanti. (Nah, dari semua tempat.) Hampir selesai dengan tugasnya, Unabara menemukan sesuatu yang mengganggunya. Uang kertas. Beberapa tumpuk uang kertas ditinggalkan di atas sebuah rak yang setinggi pinggang. Sebenarnya itu tidak aneh, tapi ia merasa uang-uang itu disimpan terpisah dari dompet. Unabara memeriksa kamar tersebut untuk beberapa saat, mencari kartu kredit dan buku kuitansi bank. Susunan barang-barang di dalam kamar tersebut cocok dengan gaya hidup penghuninya. Tetapi, menurut diagnosis Unabara, kemungkinan uang kertas yang ditinggalkan di rak itu tidak wajar. Karena mereka disimpan terpisah dari dompet, kemungkinan orang itu mencegah agar uang kertas yang lain tidak tercampur. Unabara memandang uang kertas itu lagi, lalu menelpon balik Tsuchimikado, "Tsuchimikado-san, kau punya peralatan untuk membaca informasi dari chip IC?" ["Memang kenapa?"] "Aku menemukan lima tumpuk uang kertas. Pastinya, chip IC ditempelkan ke uang Jepang yang dikeluarkan percetakan uang Academy City. Aku yakin kita lebih baik memeriksa uang-uang ini juga." ["Mengerti, aku akan menyuruh mereka menyiapkannya...Tidak ada informasi berharga yang kutemukan disini. Aku akan menyelesaikan ruang kebersihan mal ini, lalu pergi ke—"] Kata-kata Tsuchimikado tidak terdengar sampai selesai.

    • BOOM!!**

Sebuah roket tiba-tiba terbang masuk, menembus melalui jendela, dan meledak tepat di tengah ruangan. Beberapa langkah kaki bergema *pit-pat!pit-pat!* dari jalan masuk. Orang-orang berarmor abu-abu gelap masuk ke dalam kamar dengan tangkas sambil mencari perangkap. Kepala mereka ditutupi oleh penutup muka secara seragam, lima orang yang dilengkapi peralatan yang cocok ini tidak punya kepribadian. Berkomunikasi tanpa suara melalui isyarat tangan, mereka berpencar menjadi dua grup dan menginvestigasi sisa-sisa bekas kamar 4LDK yang telah terbakar hangus, yang mana telah bertambah lebar ketika dinding luarnya yang tipis runtuh di atas AC yang telah jatuh dari dinding ke lantai. Tidak hanya fasilitas pemadam kebakaran otomatis yang tidak berfungsi, bahkan alarm api biasa pun tidak. Mereka telah memutus sistem keamanan terlebih dahulu dengan baik. Karena mereka tidak bertukar kata-kata sama sekali, hanya suara kecil metalik yang aneh *kacha kacha* yang menggema. Itu adalah suara dari armor keras yang membentur logam karena mereka membawa senjata api sambil bergerak. (Sial...) Unabara Mitsuki mengambil napas panjang ketika ia memeriksa situasinya. Dia bersdanar ke dinding dapur, mengamati keadaan melalui pintu yang telah bengkok karena gelombang kejut yang merusak. Ia telah melompat ke dalam kamar di saat yang bersamaan dengan saat roket menabrak jendela. Seraya ia mengambil pisau obsidian dari sisinya, (Dengan kamar yang telah hancur lebur, informasinya pasti telah hancur. Sepertinya orang-orang yang cemas informasi milik Management diperoleh telah keluar untuk menyambut kita.) Dia di lantai tiga. Bergerak tanpa suara, ia mendekati sisi jendela yang telah hancur. Melihat dari sini pun, ada sekitar lima belas pria berpakaian hitam. Mungkin lebih di tempat yang tidak terlihat; dia terkepung sepenuhnya. Tombak sihir penghancur miliknya, Tlahuizcalpantecuhtli, adalah tombak sihir yang sangat amat kuat yang memancarkan cahaya yang menyilaukan, menghancurkan semua yang terkena cahayanya sepenuhnya. Di sisi lain, ia hanya bisa menyerang satu sasaran di satu waktu. Pendeknya, sebagai ganti dari "one shot, one kill, sekuat apapun mangsanya", itu menjadi "one shot, one kill, selemah apapun mangsanya". (Lawanku memiliki mitraliur ringan 9mm dan pistol 9mm. Kalau mereka menembakkannya di tempat sempit ini, aku akan berubah menjadi boneka kain, apapun sihir yang kumiliki.) Yang paling penting, ucap Unabara, (Ini terlalu cepat. Banyak ikan teri yang keluar di saat seperti ini benar-benar terlalu cepat.) Bahkan menerobos kerumunan pria berpakaian hitam dalam sekali jalan dengan cara apapun tidak berarti disebabkan koridor dan pintu keluar masuk apartemen berfungsi sebagai penghalang. Dia akan tertahan karenanya, menyebabkan kemacetan manusia. Walaupun pihak penyerangnya berjumlah sedikit, sejumlah besar orang yang mengelilingi apartemen tersebut akan menutup segala kemungkinan bagi sasaran mereka untuk kabur. Dan juga, bahkan dalam kasus dimana tim penyerang pertama dimusnahkan oleh sasaran, tim penyerang selanjutnya bisa memilih untuk tidak membentuk formasi dan menyerbu masuk, karena mereka sudah tahu bahwa musuhnya belum terbunuh oleh roket, jadi tahap selanjutnya adalah meledakkan dan menghancurkan blok apartemen sepenuhnya. (...Mereka terlatih dengan baik, heh? Walaupun misalkan mereka tertahan disini, itu tidak berarti mereka akan menghentikan pengepungannya. Sudah pasti jalan buntu...) Unabara Mitsuki menggenggam pisau obsidiannya lagi. Sebelum dia mengetahuinya, tangannya basah kuyup oleh keringat. (Nah, sekarang gimana?)


Part 3


"Kebakaran di Distrik Sekolah ke 7. Laporan kondisi lima telah terkonfirmasi. Sistem keamanan dan pemadam api otomatis dari gedung sasaran tidak bekerja, pemadam kebakaran diminta segera datang." 

Di pusat komunikasi darurat dimana informasi dikirimkan ke Anti-Skill dan Judgment, seorang operator wanita sedang menyiarkan informasi yang terpampang di monitornya ke organisasi yang relevan. "Sebuah inspeksi Anti-Skill tambahan telah diminta untuk menjadi saksi inspeksi pasukan pemadam api di tempat kejadian. Dan juga—" Sang operator berhenti menatap monitornya untuk beberapa detik, mencoba mengambil lembar manual untuk insiden kebakaran yang ditempel di dinding stan komunikasi. Saat itu, respon dari tim di tempat kejadian yang dari tadi telah menunggu instruksi yang konkret datang, ["Dimengerti."] Suaranya terdengar mengatakan ini, lalu transmisinya berakhir. "...eh?" Si operator wanita kebingungan. Terpampang di layar, seluruh komunikasi yang penting telah dilakukan.

Notes

  1. semacam kalung di leher yang mirip gelang
  2. Tau pensil otomatis/ pensil pilot yang isinya mirip jarum kan? Kan isinya dijual dalam bentuk kotak kecil. Itu bentuknya

'


Back to Pendahuluan Return to Main Page Forward to Bab 2