Difference between revisions of "Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid3 Bab3"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Line 170: Line 170:
   
 
Ellis seperti biasa dengan serius mendengarkan perktaan.
 
Ellis seperti biasa dengan serius mendengarkan perktaan.
  +
  +
(tommorow okay, am busy)

Revision as of 15:58, 15 October 2012

Bab 3: Ulang Tahun Claire

Bagian 1

Kemudian, Kamito pergi untuk menjalani pelajaran tambahan.

Sejak Est, tidak suka duduk dan mendengarkan ceramah, ia memilih bermain di luar bersama Claire.

Ketika ia membuka pintu kelas, Terlihat Figure tidak asing di dalam, ia mengenalinya dari kerumunan murid dalam kelas.

Rambut Biru dengan kuncir kuda....tidak di ragukan lagi, pimpinan pasukan Sylphid, Ellis.

"Ia juga ikut pelajaran tambahan?"

Cukup mengejutkan, untuk gadis seperti Ellis yang selalu terlihat serius, gagal dalam pelajaran.

Kamito mencoba menghampirinya dari belakang.

Masih terasa mengganjal, ia ingin menjelaskan insiden pagi tadi.

Ellis membuka buku tebal yang di tuli dengan bahasa Roh dan membacanya pelan-pelan.

Terlihat begitu fokus dalam belajarnya sampai ia tidak menyadari Kamito mendekat.

"Apa mungkin ia mencoba mengapal tiap kata demi kata yang ada di dalam buku?"

Kamito berfikir tidak mungkin, Tapi Ellis sendiri terlihat memang sedang mencoba menghapalnya.

"..Oh, begitu, ia orang yang mudah serius tapi payah dalam belajar"

Dilihat ia adalah tipe yang Tergesa-gesa, Tipe seperti ini bisa berkembang selama ia tidak membuat kesalahan dalam prosesnya, tapi beberapa waktu ke waktu juga akan mengalami Hambatan.


"Yo, Ellis"

"Hyan!"

Di saat Kamito memanggil, terjadi Kilatan cahaya.

Ellis berbalik sembari mengayunkan pedangnya Vertical kebawah.

"...."

berhasil di hindari pedang nyangkut di meja.

Ada jarak setipis kertas saat Kamito menghindarinya.

"A-apa...kau coba membunuhku?"

"K-Kazehaya Kamito, jangan tiba tiba berdiri di belakang ku"

Sudah Hampir terbunuh, di marahi pula.

"jeritanmu imut sekali captain"

"mau kujadikan ayam cincang"

Ellis memandang dengan mengancam.

"Maaf mengejutkan mu Ellis, dan..apa kau juga mengikuti pelajaran tambahan?

"Yeah, itu benar, aku gagal dalam subject dasar"

"Berat sekali untuk kita berdua, tapi sejak kita satu kelas, mari saling membantu"

"Jangan samakan aku dengan mu, aku sibuk mengurus pasukan"

Kamito hanya membuat senyuman pahit melihat Ellis marah dan duduk di sampingnya.

Ellis tidak mengenakan Pelindung dada saat ini.

Tapi melihatnya mengenakan seragam biasa seperti ini terlihat menyegarkan.

ia selalu menunjukan Ekpressi gagah. Tapi sekarang, terlihat menawan.

...dadanya Ellis besar juga

Kamito adalah remaja dalam masa puber, tidak bisa di salahkan jika matanya melayang kesana.

jika sebesar itu, bukannya sempit kalau menggunakan pelindung dada?

Ketika ia berfikir seperti itu-

"Err...Kazehaya Kamito"

Ellis tiba tiba berdeham.

"uh?"

"tentang pagi ini, aku minta maaf"

"Eh?"

"Aku sudah dengar situasinya dari Claire, sepertinya hanya sebuah salah paham. Aku minta maaf...maukah kau memaafkan ku?"

Ellis menundukan kepalanya kebawah.

"Ah, tidak perlu di pikirkan, sebenarnya malah, bagaimana aku mengatakannya, jika Ellis tidak datang saat itu keadaan bisa menjadi lebih kacau lagi"

Kamito membuat senyuman sembari melambaikan tangannya, Ellis mengeluarkan nafas lega.

"Mereka sedang membuat cokelat untuk <<Festival Suci Valentia>>kan?"

"ya, sepertinya, Ellis apakah kau juga membuatnya?"

"A-aku"

Wajah Ellis menjadi merah.

"Aku tidak punya ketertarikan dengan hal semacam itu"

Ia menjadi marah.

"Ambil bagian di acara yang tidak jelas seperti itu, sama saja mengabaikan tugas sebagai pelajar"

Ellis terbatuk dan membenarkan pandangannya kearah buku text.

Untuk menenangkan wajahnya yang panas, ia mulai bergumam membaca lagi.

Tidak tahan hanya melihat, Kamito memberikan saran padanya.

"dari pada dibaca semua, bukannya lebih baik jika di baca bagian yang penting aja?"

"T-tapi aku tidak akan bisa belajar dengan tepat"

"Lebih tidak tepat jika hanya menghafal isi buku tanpa mengerti maknanya, lihat"

"Whuaa,a-a-apa yang kau lakukan!"

"Pertama keluarkan catatan mu, biar ku beri tahu bagian yang akan di pelajari"

"K-kau menyentuh dada ku.....err......"

"Apa?"

Ellis mengatakan sesuatu tapi tidak begitu terdengar.

Kamito semakin mendekatkan wajahnya dan muka Ellis semakin memerah.

Tidak sadar, Kamito hanya terus memberi tanda bagian yang akan di pelajari.

"Yang ini, ini, dan yang ini"

"B-begitu......Cara mengajar mu bagus"

"Yang benar?"

Memang jika di bandingkan dengan cara mengajar Claire, ini lebih baik. Claire selalu menjelaskan isi buku sebelum mulai mengajarkannya, tapi jujur saja, Kamito tidak mengerti apa yang di katakan.

Tipe seperti Claire cuma pinter buat diri sendiri.

"Jika ada waktu, bisa kau ajari aku lagi, cara mengajar mu mudah di mengerti"

"Ahh, tidak masalah"

Kamito membalasnya dengan senyuman ramah berjanji, kembali ke belajar, ia memusatkan perhatiannya ke depan.

Berdiri di podium adalah Freya yang akan mengajar.

Jika mereka telat sedetik saja memutar pandangan kedepan, batangan kapur akan datang berterbangan.

Bagian 2

Pelajaran di mulai.

Ellis seperti biasa dengan serius mendengarkan perktaan.

(tommorow okay, am busy)