Difference between revisions of "Hyouka Bahasa Indonesia:Jilid 1 Bab 5"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Line 80: Line 80:
   
   
Hari berikutnya setelah kelas berakhir, aku langsung menuju ruang klub. Cuacanya agak baik untuk hari santai setelah berakhirnya ujian, yang satu itu akan berada dalam suasana hati untuk bergabung dengan klub mana pun. Suara klub olahraga yang sedang berlatih dapat didengar dari lapangan sekolah. Sedangkan musik dimainkan oleh Band Alat Musik Tiup, Klub Musik Ringan, Klub Musik Tradisional Jepang, dan lain-lain. Sementara klub olahraga adalah yang paling terlihat di lapangan, Festival Kanya dikenal baik dengan ramainya aktivitas yang diorganisir oleh klub yang berhubungan dengan seni. Pada waktu-waktu seperti ini, Blok Kejuruan yang menjadi tempat klub seni ini akan depnuhi orang.
+
Hari berikutnya setelah kelas berakhir, aku langsung menuju ruang klub. Cuacanya agak baik untuk hari santai setelah berakhirnya ujian, yang satu itu akan berada dalam suasana hati untuk bergabung dengan klub mana pun. Suara klub olahraga yang sedang berlatih dapat didengar dari lapangan sekolah. Sedangkan musik dimainkan oleh Band Alat Musik Tiup, Klub Musik Ringan, Klub Musik Tradisional Jepang, dan lain-lain. Sementara klub olahraga adalah yang paling terlihat di lapangan, Festival Kanya dikenal baik dengan ramainya aktivitas yang diorganisir oleh klub yang berhubungan dengan seni. Pada waktu-waktu seperti ini, Blok Kejuruan yang menjadi tempat klub seni ini akan dipenuhi orang.
 
   
 
==Catatan penerjemah dan referensi==
 
==Catatan penerjemah dan referensi==

Revision as of 10:46, 5 January 2013

5 - Segel Rahasia Silsilah Klub Klasik

Meski SMA Kamiyama menyediakan kurikulum untuk ujian masuk universitas, tapi SMA ini tidak melakukan banyak hal khusus untuk meningkatkan peringkat masuk universitasnya. SMA ini hanya mengadakan ujian susulan untuk mahasiswa yang akan datang sekali atau dua kali dalam setahun, dan mereka tidak mengadakan pelajaran tambahan selama liburan. Setelah dipikir-pikir, sekolah ini agak santai.

Meski begitu, SMA kamiyama masih mengadakan ulangan umum. Kalau seorang pelajar SMA memiliki hidup sewarna mawar, maka ruang ujian akan menjadi musuh alaminya. Dan kegiatan Klub Klasik pun dihentikan karena kegiatan klub dilarang selama UAS Semester Satu. Meski kami juga tidak punya banyak hal untuk dilakukan dalam klub, kami tetap harus menyerahkan kunci ruang klub pada sekolah.

Hari ini adalah hari terakhir ujian. Aku berbaring di atas tempat tidur di kamarku dan menatap langit-langit. Dan seperti biasa, tak ada hal khusus yang berbeda dari langit-langit berwarna putih itu.

Dalam hal hasil ujian, anggota Klub Klasik menghasilkan beberapa pengungkapan yang menarik.

Pertama, Fukube Satoshi. Meski ia ahli dalam berbagai hal mengenai pengetahuan yang tidak penting, ia tidak terlalu tertarik dengan pelajaran umum. Karena ujiannya baru berakhir hari ini, aku tak benar-benar bisa menjelaskan bagaimana ia melakukannya, tapi aku tahu kalau ia payah di Ujian Tengah Semester. Paling tidak, dulu Satoshi pernah menjelaskan padaku, "Itu karena aku sibuk mempelajari kenapa orang Jepang zaman sekarang tak lagi menulis kanji dalam gaya kursif[1]." Kalau Satoshi berpikir sesuatu itu penting, maka itu pasti cukup penting baginya. Bukannya tidak menghargainya, tapi dalam jangka waktu yang lama, kurasa mungkin itu kedengaran bodoh. Meski aku tak merasa Satoshi akan peduli sedikit pun. Kalau aku menyebutnya sebuah jiwa yang bebas karena itu, ia mungkin akan menganggapnya sebagai pujian. Sederhananya, ia itu cuma orang bodoh biasa.

Meski biasanya ia bersama dengan Klub Peneliti Manga, agar bisa mengejar Satoshi, Ibara Mayaka juga telah bergabung dengan Klub Klasik. Ia mungkin tipe orang yang suka bekerja keras. Karena biasanya ia pasti akan mengecek kesalahan apa pun yang ia buat, jadi nilainya berada di atas rata-rata kelas. Meski begitu, kelihatannya menghabiskan begitu banyak waktu untuk belajar tak membuat peringkatnya naik sama sekali. Sederhananya, Ibara itu sedikit gila - kau bisa bilang dia itu perfeksionis. Meski lidahnya tajam, kelemahannya mungkin adalah ia terlalu terobsesi dengan kesempurnaan, dan akhirnya akan berusaha untuk menemukan jawaban sempurna untuk soal ujiannya. Kurasa ia menggunakan standar yang sama untuk dirinya sendiri.

Lalu ada Chitanda Eru, yang menonjol dari yang lainnya dengan nilainya yang tinggi. Sekali lihat pada papan peringkat nilai akan mengungkapkan kalau ia peringkat 6 dari satu angkatan. Meski ia kelihatan tak puas dengan itu, atau bahkan dengan kurikulum SMA dalam konteks ini. Ia pernah bilang padaku kalau ia tak puas hanya dengan mempelajari bagiannya, ia ingin mempelajari seluruh sistemnya. Aku benar-benar tidak mengerti apa maksudnya. Meski kata-katanya tidak jelas, aku tahu kenapa putri ini begitu bertekad untuk memecahkan rasa penasarannya. Contohnya, kasus yang melibatkan pamannya - ia mungkin ingin mengetahui seluruh sistem yang berkaitan dengan informasi mengenai apa yang dikatakan pamannya padanya dulu. Ia tipe orang yang ingin tahu penyebab sesuatu tentunya.

Kalau untukku, nilaiku biasa-biasa saja.

Dari 350 orang, aku peringkat 175. Seakan-akan ini adalah semacam lelucon, peringkatku tepat di tengah-tengah. Aku tidak memikirkan tentang keingintahuan Chitanda membuatnya mendapat nilai bagus atau keanehan Satoshi membuatnya mendapat nilai jelek, aku juga tidak terlalu memikirkan Ibara yang tak senang dengan kesalahan-kesalahan yang ia buat. Sedangkan aku tak sesantai itu sampai-sampai tidak belajar untuk ujian. Cara belajarku tidak begitu bersemangat. Kadang-kadang aku perlu meminta orang lain untuk memberi tahuku seberapa banyak aku sudah berubah, tapi bagiku, itu hanya berarti mereka tak terlalu mengamati. Aku berada dalam posisi di bawah yang tertinggi dan di atas yang terendah. Aku tak punya keinginan untuk lebih tinggi atau lebih rendah dari ini. Begitu, jadi ini sebabnya Satoshi bilang ia tak bisa memikirkan warna lain yang lebih cocok untuk kehidupan SMA-ku selain warna abu-abu.

Tentu saja, warna tidak hanya terbatas untuk nilai akademis. Ada juga kegiatan klub, olahraga, hobi, percintaan... hal-hal yang merupakan kemanusiaan kita. Ada pepatah yang mengatakan seseorang tak bisa melihat hutan sebagai pepohonan, walau bagaimana pun juga, dan satu hasil tak bisa digunakan untuk menyamaratakan seluruh gambar. Meski kamus Bahasa Jepang menjelaskan kehidupan SMA sebagai hidup sewarna mawar, mawar-mawar ini masih harus ditanam di tempat yang tepat untuk bisa mekar.

Katakanlah, aku bukan tipe tanah yang tepat untuk ditumbuhi mawar.


Selagi aku berbaring di kasur dan memikirkan semua hal ini, aku mendengar suara yang berasal dari lantai bawah. Kedengarannya sebuah surat sudah datang.

Setelah memastikan kalau itu memang surat, aku tertegun. Amplopnya dihiasi garis merah, biru, dan putih, yang pastinya adalah surat internasional. Setelah mengecek nama penerimanya benar, aku menyimpulkan bahwa satu-satunya orang yang bisa mengirim surat internasional ke kediaman Oreki hanyalah Oreki Tomoe. Sekarang, dari mana surat ini dikirim... Istanbul?

Aku membuka suratnya langsung di sana dan menemukan ada banyak surat di dalamnya. Salah satu suratnya ditujukan untukku.



Teruntuk Houtarou,

Sekarang aku berada di Istanbul. Karena suatu kesalahpahaman sekarang aku tengah bersembunyi di Kedutaan Jepang, jadi aku belum banyak melihat-lihat kota.

Aku yakin ini adalah kota yang menakjubkan. Kalau aku bisa mengambil mesin waktu dan mengunjungi tempat ini di masa lalu, aku rasa aku akan ingin melihat gerbang kotanya sendiri, mungkin aku akan mengubah sejarah sebagai akibatnya. Aku bukan sejarawan, jadi aku tidak ahli dalam memperkirakan kemungkinan ini.

Jadi, bagaimana Klub Klasik-nya? Apa anggotanya sudah bertambah?

Jangan berkecil hati meski pun anggotanya hanya kau saja! Kesulitan membuat seorang laki-laki tumbuh menjadi lebih kuat.

Kalau ada orang lain, maka baguslah. Itu akan membantu meningkatkan interaksi satu sama lain.


Ngomong-ngomong, aku menulis ini karena ada sesuatu yang kupikirkan.

Apa kalian sudah mulai bekerja untuk menerbitkan antologi? Klub Klasik selalu menerbitkan satu setiap tahunnya, jadi aku bertanya-tanya apa kalian meneruskan itu.

Kalau ya, kurasa kalian mungkin tak tahu apa yang harus ditulis. Bagaimana pun juga, antologi terdahulu tidak disimpan di perpustakaan.

Kalian bisa menemukan edisi terdahulu dalam lemari besi kimia tua dalam ruang klub. Kuncinya sudah rusak, jadi kau bisa langsung membuka kotaknya.


Aku akan menghubungimu saat aku sudah sampai di Pristina.


Salam sayang, Tomoe.



Bersembunyi di Kedutaan Jepang? Sebenarnya apa yang sudah kaulakukan kali ini, Kak? Lagi pula, bukannya aku khawatir. Detailnya mungkin ditulis dalam surat untuk ayahku. Sekarang, dimana aku pernah mendengar Pristina? Aku tak bisa mengingatnya dengan jelas. Karena itu tujuan kakakku, maka tak diragukan lagi dulunya di sana adalah tempat peperangan kuno atau semacamnya.

Bagaimana pun juga, tak ada yang bisa kulakukan kecuali menghela napas. Apa kakakku punya semacam jaringan intel yang mengumpulkan informasi tentang kegiatanku? Dan aku juga tidak tahu Klub Klasik menyimpan edisi sebelumnya dengan begitu sembunyi-sembunyi untuk generasi selanjutnya. memang, kami tengah mencari edisi sebelumnya tapi tak bisa menemukannya dimana-mana.

Baru beberapa hari sejak Chitanda menugaskanku dengan urusan pribadinya, meski ia juga punya tugas lain untuk kami sebagai Presiden Klub Klasik - penerbitan essai antologi. Chitanda terlihat kesulitan ketika ia tahu kalau arsip perpustakaan tidak menyimpan edisi sebelumnya dari antologi tersebut, tapi kalau kakakku benar, maka surat ini akan jadi bantuan yang besar.

Jika tujuannya adalah hasilnya itu sendiri, maka mencapai yang disebut hasil akan memenuhi tujuan itu sendiri. Meski aku merasakan maksud lain yang ditambahkan dalam definisi yang merepotkan ini, akan terasa kejam kalau aku menahan informasi ini. Seperti biasa, Oreki Tomoe sedang mengacaukan hidupku.

bagaimana pun, aku memasukkan surat itu ke dalam saku celana seragamku yang kugantung di kloset.



Hari berikutnya setelah kelas berakhir, aku langsung menuju ruang klub. Cuacanya agak baik untuk hari santai setelah berakhirnya ujian, yang satu itu akan berada dalam suasana hati untuk bergabung dengan klub mana pun. Suara klub olahraga yang sedang berlatih dapat didengar dari lapangan sekolah. Sedangkan musik dimainkan oleh Band Alat Musik Tiup, Klub Musik Ringan, Klub Musik Tradisional Jepang, dan lain-lain. Sementara klub olahraga adalah yang paling terlihat di lapangan, Festival Kanya dikenal baik dengan ramainya aktivitas yang diorganisir oleh klub yang berhubungan dengan seni. Pada waktu-waktu seperti ini, Blok Kejuruan yang menjadi tempat klub seni ini akan dipenuhi orang.

Catatan penerjemah dan referensi


Kembali ke 4 - Pewaris klub Klasik yang Penuh Kegiatan Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke 6 - Masa Lalu Klub Klasik yang Gemilang