Date A Live (Indonesia):Pengamatan Ratatoskr Kasus 1: Difference between revisions

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Rexzaros (talk | contribs)
Created page with ""Mu…" Di rumah Shidou, sewaktu tidak ada orang di rumah, Tohka membungkuk ke depan dan menaruh tangan-nya di lutut-nya sambil menatap kulkas. Didalam-nya ada sebuah puddin..."
 
Rexzaros (talk | contribs)
No edit summary
Line 5: Line 5:
Didalam-nya ada sebuah pudding.
Didalam-nya ada sebuah pudding.


Bukan barang murah yang dijual di supermarket, tapi yang mahal dari toko kek. Tohka sudah terus-terusan menatapinya dari waktu ia membuka kulkas.
Bukan barang murah yang dijual di supermarket, tapi yang mahal dari toko kue. Tohka sudah terus-terusan menatapinya dari waktu ia membuka kulkas.


"Ini... Apa aku boleh makan ya..."
"Ini... Apa aku boleh makan ya..."


Tohka pelan-pelan mengulurkan tangan-nya untuk mengambil pudding itu... Tapi mengeleng-gelengkan kepalanya sebelum ia menyentuh pudding itu.
Secara pelan-pelan, Tohka mengulurkan tangan-nya untuk mengambil pudding itu... Tapi dia mengeleng-gelengkan kepalanya tepat sebelum ia menyentuh pudding itu.


"Tidak... Tidak... Shido mungkin ingin memakan-nya."
"Tidak... Tidak... Shido mungkin ingin memakan-nya."
Line 19: Line 19:
Tohka menelan ludah-nya, lalu dengan pelan-pelan dia mengulurkan tangan-nya lagi.  
Tohka menelan ludah-nya, lalu dengan pelan-pelan dia mengulurkan tangan-nya lagi.  


Tetapi, sebelum ia menyentuh-nya, gambaran Shidou yang sedih karena ia tidak bisa memakan pudding-nya muncul di pikiran Tohka.
Tetapi, sebelum ia menyentuh-nya, bayangan Shidou yang sedih karena ia tidak bisa memakan pudding-nya muncul di pikiran Tohka.


"Tidak... Tidak... Jika begini terus...!"
"Tidak... Tidak... Jika begini terus...!"


Tohka memegang tangan kanan-nya dengan tangan kiri-nya, menutup pintu kulkas, dan duduk di meja makan. Lalu dia mengambil lakban dan melakban seluruh tubuh-nya ke kursi yang ia duduki. Dan juga, ia melakban mulutnya yang mengiler.
Tohka menahan tangan kanan-nya dengan tangan kiri-nya, menutup pintu kulkas, dan duduk di meja makan. Lalu dia mengambil lakban dan melakban seluruh tubuh-nya. Sepastinya, ia juga melakban mulutnya yang mengiler.


"............, ........................" (S-sekarang seharusnya sudah aman.)
"............, ........................" (S-sekarang seharusnya sudah aman.)


Sepuluh menit kemudian, Shidou yang pulang sangat terkejut sewaktu ia melihat Tohka dan hampir memanggil polisi.
Sepuluh menit kemudian, Shidou yang baru pulang sangat terkejut sewaktu ia melihat Tohka dan hampir memanggil polisi.


Tetapi, waktu ia tahu situasi-nya, dia kehilangan kata dan dengan sebuah senyuman kecil, ia memuji Tohka dan mengelus kepala-nya.
Tetapi, waktu ia mengetahui situasi-nya, dia kehilangan kata-kata dan dengan sebuah senyuman kecil, ia memuji Tohka dan mengelus kepala-nya.

Revision as of 06:39, 19 October 2013

"Mu…"

Di rumah Shidou, sewaktu tidak ada orang di rumah, Tohka membungkuk ke depan dan menaruh tangan-nya di lutut-nya sambil menatap kulkas.

Didalam-nya ada sebuah pudding.

Bukan barang murah yang dijual di supermarket, tapi yang mahal dari toko kue. Tohka sudah terus-terusan menatapinya dari waktu ia membuka kulkas.

"Ini... Apa aku boleh makan ya..."

Secara pelan-pelan, Tohka mengulurkan tangan-nya untuk mengambil pudding itu... Tapi dia mengeleng-gelengkan kepalanya tepat sebelum ia menyentuh pudding itu.

"Tidak... Tidak... Shido mungkin ingin memakan-nya."

Lalu dia mencoba untuk menutup pintu kulkas-nya, tapi...

"T... Tapi, kalau aku hanya mencium-nya..."

Tohka menelan ludah-nya, lalu dengan pelan-pelan dia mengulurkan tangan-nya lagi.

Tetapi, sebelum ia menyentuh-nya, bayangan Shidou yang sedih karena ia tidak bisa memakan pudding-nya muncul di pikiran Tohka.

"Tidak... Tidak... Jika begini terus...!"

Tohka menahan tangan kanan-nya dengan tangan kiri-nya, menutup pintu kulkas, dan duduk di meja makan. Lalu dia mengambil lakban dan melakban seluruh tubuh-nya. Sepastinya, ia juga melakban mulutnya yang mengiler.

"............, ........................" (S-sekarang seharusnya sudah aman.)

Sepuluh menit kemudian, Shidou yang baru pulang sangat terkejut sewaktu ia melihat Tohka dan hampir memanggil polisi.

Tetapi, waktu ia mengetahui situasi-nya, dia kehilangan kata-kata dan dengan sebuah senyuman kecil, ia memuji Tohka dan mengelus kepala-nya.