Difference between revisions of "DanMachi Bahasa Indonesia:volume 1 Prolog"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Line 2: Line 2:
 
Ada sebuah dungeon tanpa batas dengan banyak sekali lantai. Di dalamnya terdapat berbagai macam monster yang mengerikan.
 
Ada sebuah dungeon tanpa batas dengan banyak sekali lantai. Di dalamnya terdapat berbagai macam monster yang mengerikan.
   
  +
Aku, bersama dengan para petualang mencari popularitas, keberuntungan dan resiko hidup, aku mendaftarkankan namaku ke sebuah guild, lalu memulai berpetualang.
   
  +
Dengan pedang di tanganku yang muncul dengan cepat. Pada Akhirnya, aku dapat bertemu dengan gadis yang diserang oleh monster.
Aku, bersama dengan para petualang mencari popularitas, keberuntungan dan resiko nyawa mereka, aku mendaftarkankan namaku ke sebuah guild, lalu memulai berpetualang.
 
   
  +
jeritan tak berujung dari auman moster buas. ini waktu yang tepat, tiba-tiba pedang tajam yang cepat membelah udara, yang menimbulkan monster itu mati.
   
  +
Meninggalkan seorang gadis cantik yang sedang duduk diatas tanah, sedangkan aku berdiri dengan gagah.
Dengan pedang di tanganku yang muncul dengan cepat. Pada Akhirnya, aku dapat bertemu dengan gadis yang diserang oleh monster.
 
   
  +
Pipinya sedikit memerah, dan di dalam mata indahnya yang berlinang, apa yang dilihatnya hanyalah diriku. Sebuah rasa cinta akan tumbuh di hatinya.
   
  +
Saat aku berbicara dengan pegawai toko yang imut di sebuah rumah makan tentang petualangananku, untuk membentuk hubungan yang lebih dekat.
jeritan tak berujung. Auman moster buas. ini waktu yang tepat, tiba-tiba pedang tajam yang cepat membelah udara, yang menimbulkan monster itu mati.
 
   
  +
Saat aku melindungi wanita elf dari petualang biadab.
   
  +
Saat aku memberikan bantuan kepada kesatria Amazon ketika mereka mendapatkan masalah, untuk membangun sebuah kelompok bersama untuk berpetualang.
Meninggalkan seorang gadis cantik yang sedang duduk diatas tanah, sedangkan aku berdiri dengan gagah.
 
  +
  +
Saat aku
  +
  +
Saat Saat Saat Saat..............
  +
  +
Ini sangat wajar untuk pemikiran seorang anak laki-laki, yang tumbuh bercita-cita untuk berpetualang heroik.
  +
  +
Ingin dapat bersahabat dengan gadis imut. Ingin dapat berinteraksi dengan wanita cantik dari berbagai ras.
  +
  +
Bukankah ini kepribadian normal untuk seorang pemuda?
  +
  +
Tidak dapatkah aku mendapatkan sebuah pertemuan di dalam dungeon, kebenaran, mencari sebuah harem, apakah ini benar-benar salah?
  +
  +
Kesimpulan :
  +
  +
Aku benar-benarb salah
  +
  +
"Wuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah"
  +
  +
"Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
  +
  +
Aku rasa ini adalah hasil yang didapat untuk seorang petualang sepertiku yang tidak benar dan kekanak-kanakan. Aku, akan mati.
  +
  +
lebih tepatnya, aku sedang dikejar oleh sebuah monster dengan manusia dan kepala banteng, seekor "minotaur"
  +
  +
monster ini benar-benar kebal dengan seranganku yang hanya berlevel 1. Saya akan dimakan olehnya.
  +
  +
Aku memasuki sebuah jalan buntu. Itu benar, Aku berada di pintu kematian.
  +
  +
Jadi ini adalah nasibku karena terobsesi dengan sebuah khayalan, menjadi sebuah makanan monster, Aku seperti orang bodoh.
  +
  +
Aku seperti orang bodoh untuk mengharapkan sebuah pertemuan yang ditakdirkan.
  +
  +
Ide menjadi kaya dan mempunyai banyak istri dan selir hanyalah sebuah mimipi.
  +
  +
Pada saat ketika aku pertamaka kali mulai bersiap-siap dan mencari sebuah pertemuan di dalam dungeon dimana banyak sekali orang meninggal setiap hari, Aku sudah berakhir.
  +
  +
Ah, Aku benar-benar ingin kembali! Kembali ke waktu itu dan memukul diriku, yang baru saja cukup umur dan menandatangai dokumen pendaftaran dengan mata berbinar-binar di guild.
   
  +
tidak peduli dari segi fisik maupun dari segi nasibku, hal ini sudah tidak mungkin.
   
  +
"Vuuuuumun"
Pipinya sedikit memerah, dan di dalam mata indahnya yang berlinang, apa yang dilihatnya hanyalah diriku. Sebuah rasa cinta akan tumbuh dihatinya.
 
   
  +
"Huh"?
   
  +
Suara telapak kaki minotour
di saat aku berbicara dengan pegawai toko yang imut di sebuah rumah makan tentang petualangananku, membentuk hubungan yang lebih dekat
 

Revision as of 09:54, 1 June 2015

Prolog

Ada sebuah dungeon tanpa batas dengan banyak sekali lantai. Di dalamnya terdapat berbagai macam monster yang mengerikan.

Aku, bersama dengan para petualang mencari popularitas, keberuntungan dan resiko hidup, aku mendaftarkankan namaku ke sebuah guild, lalu memulai berpetualang.

Dengan pedang di tanganku yang muncul dengan cepat. Pada Akhirnya, aku dapat bertemu dengan gadis yang diserang oleh monster.

jeritan tak berujung dari auman moster buas. ini waktu yang tepat, tiba-tiba pedang tajam yang cepat membelah udara, yang menimbulkan monster itu mati.

Meninggalkan seorang gadis cantik yang sedang duduk diatas tanah, sedangkan aku berdiri dengan gagah.

Pipinya sedikit memerah, dan di dalam mata indahnya yang berlinang, apa yang dilihatnya hanyalah diriku. Sebuah rasa cinta akan tumbuh di hatinya.

Saat aku berbicara dengan pegawai toko yang imut di sebuah rumah makan tentang petualangananku, untuk membentuk hubungan yang lebih dekat.

Saat aku melindungi wanita elf dari petualang biadab.

Saat aku memberikan bantuan kepada kesatria Amazon ketika mereka mendapatkan masalah, untuk membangun sebuah kelompok bersama untuk berpetualang.

Saat aku

Saat Saat Saat Saat..............

Ini sangat wajar untuk pemikiran seorang anak laki-laki, yang tumbuh bercita-cita untuk berpetualang heroik.

Ingin dapat bersahabat dengan gadis imut. Ingin dapat berinteraksi dengan wanita cantik dari berbagai ras.

Bukankah ini kepribadian normal untuk seorang pemuda?

Tidak dapatkah aku mendapatkan sebuah pertemuan di dalam dungeon, kebenaran, mencari sebuah harem, apakah ini benar-benar salah?

Kesimpulan :

Aku benar-benarb salah

"Wuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah"

"Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"

Aku rasa ini adalah hasil yang didapat untuk seorang petualang sepertiku yang tidak benar dan kekanak-kanakan. Aku, akan mati.

lebih tepatnya, aku sedang dikejar oleh sebuah monster dengan manusia dan kepala banteng, seekor "minotaur"

monster ini benar-benar kebal dengan seranganku yang hanya berlevel 1. Saya akan dimakan olehnya.

Aku memasuki sebuah jalan buntu. Itu benar, Aku berada di pintu kematian.

Jadi ini adalah nasibku karena terobsesi dengan sebuah khayalan, menjadi sebuah makanan monster, Aku seperti orang bodoh.

Aku seperti orang bodoh untuk mengharapkan sebuah pertemuan yang ditakdirkan.

Ide menjadi kaya dan mempunyai banyak istri dan selir hanyalah sebuah mimipi.

Pada saat ketika aku pertamaka kali mulai bersiap-siap dan mencari sebuah pertemuan di dalam dungeon dimana banyak sekali orang meninggal setiap hari, Aku sudah berakhir.

Ah, Aku benar-benar ingin kembali! Kembali ke waktu itu dan memukul diriku, yang baru saja cukup umur dan menandatangai dokumen pendaftaran dengan mata berbinar-binar di guild.

tidak peduli dari segi fisik maupun dari segi nasibku, hal ini sudah tidak mungkin.

"Vuuuuumun"

"Huh"?

Suara telapak kaki minotour