Difference between revisions of "Unlimited Fafnir (Indonesia):Jilid 2 Bab 1"
m |
|||
Line 329: | Line 329: | ||
==Catatan Penerjemah== |
==Catatan Penerjemah== |
||
<references/> |
<references/> |
||
+ | # Baris isi |
||
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |
Revision as of 14:08, 19 July 2015
Bab 1 - Tear si gadis naga
Part 1
---Nyeri yang tajam.
Nyeri yang tajam bergerak melalui bagian belakang dari tangan kiriku, membangunkanku dari tidurku yang pulas.
Membuka kelopak mataku, aku melihat cahaya fajar menembus melalui celah jendela, bercahaya tanpa kasihan ke mataku, memaksaku untuk menyipitkan mata.
Aku mengecek keadaan tangan kiriku, yang serasa telah digigit oleh serangga.
Dipunggung tanganku terdapat tanda lahir dengan bentuk yang istimewa. Tanda naga ini muncul entah dari mana di tubuh setiap orang yang dapat membuat [Dark Matter]—yang biasa disebut dengan [D]s. Ukurannya biasanya sesuai dengan kapasitas yang bisa dibuat. Tanda nagaku terlalu kecil.
Tanda kecil naga ini membuktikan aku sebagai [D] rendahan. Dan di sebelah tanda naga, sebuah bengkak kecil merah muncul. Aku mungkin menggaruknya tanpa sengaja saat sedang tertidur.
Luka itu terasa gatal tapi aku menggunakan tangan tanganku mencapai sebelah bantal, menahan desakan untuk menggaruknya. Menyentuh alarm jam dengan ujung jari, aku mengecek jam.
Jam 6:10 pagi.
Normalnya aku mengeset alarm jam 6.30 , ini berarti aku bangun lebih awal dari biasanya.
Tapi rasa kantuk yang tidak hilang tidak cukup untuk membuatku berbaring di ranjang.
“...itu bagus untuk bangun awal sekali kali.”
Aku bangun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi, hanya untuk mengecek wajah familiarku memantul di cermin.
Mungkin dikarenakan baru bangun tidur, mataku terlihat lebih kejam dari biasanya.
Disisi lain dari cermin, anak muda itu cemberut dan melihat kearahku. Bernama Mononobe Yuu, dia berumur enam belas tahun, berpangkat 2nd Lieutenant.
Ditangkap pada umur tiga belas karena dentitasnya sebagai [D], dia ditugaskan ke organisasi militer --- NIFL.
Selama tiga tahun, dia telah bertempur di berbagai daratan sebagai anggota dari tim spesial – Sleipnir. Akhirnya satu bulan yang lalu, dia di masukkan ke Midgard.
Tidak --- lebih tepatnya, dia di pindahkan.
Midgard adalah sebuah sekolah, tepatnya dari kepulauan tidak berpenghuni jauh di selatan Jepang, institusi pembelajaran bagi para [D]s. Mononobe Yuu sekarang bertempat tinggal disni sebagai muris dari [Midgard Academy].
Setelah membasuh wajahku dengan air dingin, aku merasa rasa tegangku terangkat.
Aku kembali ke kamarku dan bergantu ke seragam sekolah.
—THUD!
Ketika aku mengeratkan ikat pinggangku, aku mendengar suara kerasa yang datang dari atas.
"Apa...?"
Aku melihat langit langit dan bergumam. Diatas adalah kamar milik adikku Mitsuki gunakan.
Mulai khawatir, aku cepat cepat ganti dan keluar kamar, kemudian lari menuju lorong untuk mencapai lantai dua, tiba didepan kamar Mitsuki. “Hey Mitsuki! Apa sesuatu terjadi?”
"Eh? N-Nii-san? A-Aku baik baik saja, jadi—kyah!?"
Ketika mendengar jeritan dari sisi lain pintu, aku mendengar suara retakan lainnya.
"Mitsuki!?"
Seketika itu juga aku membuka pintu.
Mungkin karena seluruh asrama mliki Mitsuki, dia tumbuh sedikit ceroboh. Mitsuki sering tidak mengunci kamarnya.
Aku bergegas masuk ke kamar tapi yang aku temui adalah pemandangan yang tidak terduga.
Celana dalam berbagai warna tersebar didalam kamae ketika adikku telanjang, terkubur di setumpukan celana dalam. Sebuah laci dari satu set dari itu terbalik.
Mitsuki menekan kepalanya dengan tangannya dan terlihat ia sedang kesusahan. Setelah sadar aku telah masuk ke kamar, dia melihat keatas.
"A-Apaa—"
Kulitnya yang seputih salju, terlihat diantara geraian rambut hitam panjang nan cantik dan banyaknya celana dalam, menjadi merah karena malu.
Mitsukimengambil celana dalam terdekat untuk menutupi payudara yang kecil namun bentuknya yang indah dan menatapku. Tetapi karena sepasang celana dalam bergaris diatas kepalanya, dia terlihat tidak tampak mengintimidasi sama sekali.
Aku melipat tanganku dan mengkonfirmasi kembali keadaan di kamar.
“Uh... ini serasa seperti kamu hendak mencoba untuk mengambil celana dalam dari atas laci, tetapi kamu kehilangan keseimbangan dan membalikkannya? Dan ini bahkan terjadi dua kali?”
“A-Apa maksudnya kamu menganalisa situasi dengan tenang? Untuk kedua kalinya terjadi karena aku menaruh laci ketempatnya, Nii-san, kamu tiba tiba muncul! Tidak, seharusnya aku menyuruh kamu keluar sekarang!!”
Mitsuki, Presiden dari organisasi siswa, dengan kasar menyuruh aku untuk pergi, tapi aku tidak menuruti perintahnya. Malah, aku mendekatinya ketika dia terkubur di setumpukan celana dalam.
“Maaf, Mitsuki, sebelum aku pergi, biarkan aku melihat dulu.”
"Eh...? N-Nii-san? Apa yang kamu lihat—"
Mitsuki melihat ke atasku di keadaannya yang telanjang. Aku berlutut di depannya dan mengangkat rambut hitam panjangnya dengan tanganku.
"Ah... Nii-san, Tidak... Sesuatu semacam itu—"
Dengan wajahnya yang merah menyala, Mitsuki menggelengkan kepala serasa ingin berontak, tapi dia tidak melawan dalam cara apapun.
Aku membawa kepalanya lebih dekat seperti aku ingin memeluk kepalanya. Menggunakan jariku untuk menyisir rambut hitam panjangnya menjauh, aku mencari dibawah rambutnya.
“Nn... kita tidak boleh... janji itu --- tahan, Nii-san...”
Mitsuki menggeliat dan menghembuskan napas berat.
Setelah jariku mencapai tonjolan kecil yang aku cari, Mitsuki tersentak.
“---Apakah ini sakit? Meskipun tidak ada darah... ini sedikit bengkak. Tunggu sebentar, akan kuambilkan beberapa es.”
Berkata seperti itu, aku berdiri dari depan Mitsuki.
“...Eh? apa maksudnya ini, Nii-san?”
Mitsuki melihat kearahku dengan terkejut.
“Apa yang kamu maksud,apa maksudnya ini? Aku tadi memeriksa lukamu. Kamu membenturkan kepalamu kan ?”
“Benar... Ah, ahhh, aku mengerti apa yang terjadi sekarang, dan aku bahkan berpikir---“
Mitsuki menundukkan kepala dan tersipu malu.
“Berpikir apa?”
Mendengar aku menanyakan itu, Mitsuki tersipu bahkan telinganya berubah merah. Sia menggelngkan kepalanya.
“Ti-tidak sama sekali!”
Merajuk, Mitsuki membalikkan wajahnya menjauh.
Meskipun reaksi dia yang tidak dapat dimengerti, aku masih pergi ke dapur untuk mengambil es.
Dua puluh lima tahun yang lalu, sebuah makhluk raksasa muncul di langit Jepang.
Hanya dengan bergerak, monster itu menyebabkan bencana parah. Menggunakan kekuatan supranatural untuk membuat sesuatu muncul dari udara, monster itu dapat menetralkan setiap jenis serangan yang dilakukan oleh manusia.
Seperti mengejek manusia yang melawan dalam keputusasaan, monster itu berkeliling dunia sesekali dan menghilang kedalam udara tipis tanpa peringatan.
Setelah itu, anak anak yang memiliki kekuatan yang sama dengan monster dilahirkan diantara para manusia. Mereka dikenal sebagai pembuat dan pengguna dari [Dark Matter], [D]s, atau tipe Dragon.
Terdapat nilai ekonomi yang sangat tinggi untuk menciptakan sesuatu benda secara sewenang-wenang. Bahkan, perang sempat pecah di masa lalu untuk berjuang mendapatkan [D]s.
Dan dalam periode yang sama ketika [D]s dilahirkan, tipe baru dari organisme raksasa muncul di dunia.
Monster yang mempunyai kekuatan yang melebihi imajinasi manusia disebut [Dragon] oleh dunia. Sebuah organisasi Internasional, Asgard, diperuntukkan untuk berurusan dengan [Dragons].
Asgard engorganisir pasukan United Nations menjadi NIFL, pasukan militer yang dapat beroperasi diluar hukum yang ada, mencoba untuk menggunakan campur tangan militer untuk membereskan segala masalah yang disebabkan oleh [Dragon].
Karena fakta bahwa [D] ditunjuk sebagai salah satu masalah yang disebabkan [Dragon], sebuah fasilitas isolasi sibangun di pulau tak berpenghuni dekat khatulistiwa, bernama, Midgard.
Ketika pertama kali didirikan, tujuan Midgard lebih dekat kepada penahanan, tetapi seiring dengan bertambah besar [D] dan bertambah jumlahnya, mereka tumbuh menjadi kuat dan akhirnya memenangkan hak manusia mereka.
Oleh karena itu, Midgard menjadi seperti saat ini... tetapi untuk alasan yang tidak diketahui, manusia yang lahir sebagai [D] semuanya adalah perempuan, oleh karena itu, Midgard menjadi sekolah khusus wanita.
Bagaimanapun, aku terdaftar di semacam kebun rahasia.
Itu karena aku juga mempunyai kekuatan untuk menciptakan [Dark Matter].
Menjadi satu-satunya [D] laki laki di dunia, itulah aku --- Mononobe Yuu.
Atau mungkin karena aku adalah pengecualian, kembali ketika aku di tangkap tiga tahun lalu, mereka tidak mengrimku ke Midgard. Sebagai gantinya, aku dilatih menjadi prajurit di NIFL.
Tapi satu bulan yang lalu, tiba tiba aku dipindahkan ke Midgard.
Itu dilakukan oleh adikku Mitsuki yang mempunyai kewenangan besar di Midgard.
Sejak saat itu, aku menjalani kehidupan sekolah dibawah pengawasan Mitsuki.
Karena aku satu satunya laki laki di sekolah, untuk mencegah masalah timbul karena aku, Mitsuki membuatku tinggal di asramanya, terpisah dari asrama biasa.
---Karenanya, berjalan ke sekolah bersama dengan mitsuki perlahan-lahan menjadi kebiasaanku setiap pagi.
“kamu telah bertingkah aneh akhir-akhir ini, Nii-san.”
Setelah sarapan, kami berdua meninggalkan asrama bersama. Di perjalanan menuju sekolah, Mitsuki mengatakan ketidaksenangan.
Karena terdapat jalan yang jauh sebelum jalan ini terhubung dengan asrama biasa, tidak ada murid lain yang dapat terlihat disekeliling.
Jalan ini mengikuti pemecah gelombang dipantai. Di sisi lain dari pemeceh gelombang ada bentangan luas dari laut yang biru dan pasir putih.
Seuara yang terdengar hanyalah ombak, pohon kelapa yang bergoyang terkena angin, dan langkah kaki dari Mitsuki dan aku.
“Apanya yang aneh ?”
Karena aku gak tau apa maksudnya, aku tanya dia langsung.
Mitsuki terus menerus memindahkan tas sekolahnya seperti dia tidak bisa tenang, kemudian dia menatapku.
“Bagaimana aku mengatakannya..? akhir akhir ini, Nii-san, kau telah bertindak tanpa berpikir, seperti masuk ke kamarku tanpa ketok ketok dulu, mendekatiku dengan santai ketika aku telanjang... aku percaya kamu bertingkah sedikit berlebihan.”
“...? Saudara tidak seharusnya bersikap pendiam antara lain kan? Apakah kamu memintaku untuk menjaga jarak padamu, Mitsuki?”
Tidak mengerti apa yang Mitsuki katakan, aku cemberut dan bertanya.
“Aku tidak bermaksud begitu...”
Mitsuki dengan penuh kekalutan merendahkan pandangannya. Ia terlihat tidak bisa menjelaskannya secara jelas.
---Apakah ada sesuatu yang aneh dengan kebiasaanku ?
Tetapi bahkan setelah berpikir kembali tentang kebiasaanku, aku masih tidak berpikir yang aku lakukan itu salah.
Tetapi... terdapat satu alasan yang dapat menjelaskan kenapa Mitsuki mempunyai perasaan ini.
Dua minggu yang lalu, selama pertarungan dengan [Dragon] putih --- [ White Leviathan] – yang menyerang Midgard, aku mengambil resiko kecil.
Untuk memecahkan krisis. Aku menerima pengetahuan kekuatan yang mengikis kepribadian dan ingatanku.
Tapi informasi yang paling penting untukku sekarang --- semuanya yang terjadi setelah aku tiba di Midgard--- aku tidak akan lupa tentang itu. Aku juga tahu persis tentang adikku Mitsuki. Memori di NIFL juga masih tersisa dengan jelas.
Bagaimanapun, mungkin saja aku tidak menyadari. Aku mungkin telah berubah secara alami dalam kehidupan nyata. Tiga tahun yang lalu, terpisah dari ingatan yang berhubungan dengan Mitsuki, semua ingatan lain sudah hilang. Emosi ketakutanku juga menjadi bertambah. Mungkin seperti waktu itu, kepribadian yang bernama Mononobe Yuu menjadi lebih jauh dariku.
“...Nii-san, ada apa denganmu?”
Melihatku diam, Mitsuki membuat ekspresi khawatir dan menatap wajahku dari bawah.
---Tidak bagus. Aku tidak boleh membiarkan Mitsuki khawatir. Mitsuki adalah salah satu orang yang harus tidak tahu masalah ini.
Karena jika dia tahu harga yang harus kubayar, Mitsuki pasti akan menyalahkan dirinya sendiri.
Oleh karena itu, aku merubah rasa khawatirku dan mengubah topik.
“Hmm? Oh, aku mengingat apa yang terjadi pagi ini. Aku ingin mengatakan bahwa kamu telah cukup tumbuh selama tiga tahun ini, Mitsuki.”
Dengan terkejut, wajah nya menjadi merah.
“To-tolong jangan membicarakan soal itu! Ji-jika kamu mengulangi kata yang sama di sekolah Nii-san, aku harus menghukummu untuk pelecehan seksual! Kamu akan di hukum menulis sepuluh essay tentang penyesalan!”
“Ughh... aku tidak ingin lagi menulis essay lain lagi. Beri aku istirahat.”
Karena melanggar perintah yang diberikan di pertarungan sebelumnya, aku dihukum menulis hampir menulis seratus essay. Sejujurnya, itu membuatku sengsara dari pada pelatihan NIFL.
“Kalau begitu pikir baik baik sebelum berbicara.”
“...Roger, [Student body president]. Tapi apa yang terjadi pagi ini tidak seperti kesalahan yang kamu buat, Mitsuki. Bukankah kebutuhan sehari-hari seperti celana dalam harusnya ditaruh ditempat yang mudah dijangkau?”
Laci yang dijatuhkan Mitsuki adalah yang teratas--- tingginya hampir sama seperti dia berjinjit. Oleh karena itu tidak kaget kalau laci itu jatuh.
“itu adalah... laci yang biasanya tidak aku gunakan. Itu digunakan untuk menyimpan celana dalam spesial.”
“Spesial ? jadi, apakah itu sama yang dikatakan orang orang celana dalam keberuntungan?”
Mendengar aku bertanya tentang itu, Mitsuki cemberut.
“pernyataan lain yang berisi pelecehan seksual.. Sigh, aku benci untuk mengakuinya, itu mungkin dekat dengan maksudnya. Karena ini dibuat untuk keadaan tertentu, celana dalam ini digunakan untuk pertempuran.”
“pertempuran, kau bilang? Melawan apa?”
Mendengar aku bertanya dengnan penuh keingintahuan, Mitsuki menjawab dengan ekspresi agak serius.
“Meskipun murid biasa belum diberitahu, pengecekan kesehatan akan diadakan hari ini. Untuk menjaga martabat dari ketua organisasi siswa setelah melepas pakaian, aku harus memperhatikan dengan hati hati apa yang aku pakai, terutama celana dalam.”
Menemukan sesuatu tentang upaya rahasia Mitsuki, aku mendesah.
“... pasti terasa berat menjadi [student body president]. Tapi pengecekan kesehatan secara acak begini... apa kah kejadian ini sering terjadi?”
Aku belum mengerti seluruhnya tentang aturan Misdgard, jadi aku bertanya Mitsuki hal itu.
“Tidak, ini yang pertama kali.”
“Apakah ada alasannya melakukan ini?”
Aku bertanya seketika, hanya untuk melihat ia mengangguk.
“---memang ada alasan tertentu, tapi aku belum dapat mengungkapkannya.”
Melihat dia membuat wajah seperti [student body president], menolak dengan tegas untuk mengungkapkan kebenarannya, itu sulit bagiku untuk menanyakannya lebih jauh.
Oleh karena itu, aku menyerah untuk mencari alasannya dan mengalihkan pandanganku kedepan.
Di sisi lain dari hutan yang rimbun, aku menangkap pandangan dari ujung tugu jam, simbol dari sekolah.
Merasa sesuatu akan terjadi, berjalan berdampingan dengan Mitsuki, aku melangkah menuju kesekolah untuk para [D].---
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Catatan Penerjemah
- Baris isi
Kembali ke prolog | Halaman Utama | Menuju ke Bab 2 |