Difference between revisions of "Oregairu (Indonesia):Jilid 10 First Memorandum"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
m
m
 
Line 42: Line 42:
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
|-
 
|-
| '''Mundur ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 10 Ilustarsi Novel|Ilustrasi Novel]]
+
| '''Mundur ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 10 Ilustrasi|Ilustrasi Novel]]
 
| '''Kembali ke''' [[Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteru (Indonesia)|Halaman Utama]]
 
| '''Kembali ke''' [[Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteru (Indonesia)|Halaman Utama]]
 
| '''Lanjut ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 10 Bab 1|Bab 1]]
 
| '''Lanjut ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 10 Bab 1|Bab 1]]

Latest revision as of 19:27, 27 November 2015

Hidupku sudah menjadi tak berarti sama sekali.

Mataku tiba-tiba terfokus pada kalimat itu.

Aku sedang berada ditengah bersih-bersih untuk tahun baru yang akan datang . Sewaktu aku menata koleksi bukuku, Aku merasakan diriku menarik keluar sebuah buku.

Alasan kenapa aku berakhir memilih mengambil buku ini dari sekian banyak itu karena aku merasa ada semacam kaitannya dengan 3 kata judulnya.

Ningen Shikkaku (Bukan lagi manusia).

Sepertinya aku pernah sekali membaca buku ini kira-kira saat aku menjenjang SMP

Ketika aku membaca sampai dipertengahan di Memorandum kedua, Aku menutup buku itu dengan buru-buru dan tidak akan pernah berusaha membaca lebih banyak dari itu. Dulu, Agak rumit dalam memahaminya sebagai seorang murid SMP, itu cukup membosankan juga. Aku punya banyak hal lain yang menyenangkan untuk dibaca selain buku itu, jadi ini tidak seperti aku hampa akan hiburan yah semacam Aku dapat mengalami masalah seperti harus membaca dengan teliti bukunya dan itu menjengkelkan.

Itu sebabnya aku menutup bukunya.

Di buku itu, Rasanya seolah-olah aku terdorong ke permukaan, Seakan sifat asliku yang masih terus aku sembunyikan sampai hari ini telah terbongkar.

Aku Rasa mungkin itu sebabnya alasan mengapa aku berusaha membaca buku ini ketika aku masih SMP tertulis didalam buku itu juga.

Meski begitu, alasanku membaca buku ini baru-baru sekarang ini adalah karena aku pikir itu hanya sesuatu yang harus dibuang. Aku mengambilnya dengan tanganku keheranan.

tapi kalau lebih dipikirkan, Tidak mungkin bisa aku membuang buku ini.

Mereka bilang bahwa buku adalah cerminan dari kepribadian pemiliknya.

Dalam hal ini, aku yakin buku ini adalah cerminan dari sifat asliku. Itu sebabnya, satu-satunya hal yang dapat aku lakukan pada akhirnya hanya menyingkirkannya tanpa melemparkannya dan berlagak seolah aku tidak pernah melihatnya.

belum selesai disini, aku menarik sebuah buku lagi.

Mungkinkah ini pesan dari dewa,atau mungkin takdir?

Aku tidak menganggap kata-kata itu dengan serius, Tapi itu sangat tidak menyenangkan seperti aku terlihat memaksakan pendapat malahan menjadi sok benar dan menyangkalnya.

Aku mengelap debu yang terkumpul pada buku dan menjatuhkannya ke sofa.

Mari lanjutkan baca bukunya; melanjutkan dari dimana aku tidak bisa membacanya waktu itu.

Karena sepertinya aku perlu melihat apa yang selanjutnya yang akan terjadi dari sana.


Mundur ke Ilustrasi Novel Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Bab 1

Catatan Tranlasi[edit]

<references>