Difference between revisions of "Oregairu (Indonesia):Jilid v7.5 S.S. 2"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
m
m
 
Line 1: Line 1:
Musim gugur sudah mulai dekat, salah satunya dengan terkadang daun-daun mulai berubah warna menjadi merah crimson. Tanda-tanda perubahan semacam itu bisa dilihat dengan mata telanjang, as little as it was. Klub yang kutempati juga bisa melihat perubahan kecil itu tapi barusan.
+
Musim gugur sudah dimulai dengan warna dedaunan yang mulai berubah menjadi kemerahan. Itu dapat dilihat dengan mata telanjang, walaupun hanya sedikit. Klub yang aku ikuti juga melihat perubahan itu.
   
  +
Surat Konsultasi Masalah Daerah Chiba ~
“E-mail konsultasi permasalahan Prefecture Chiba~!”
 
   
Entah kenapa Yuigahama sedang super bersemangat, menyebut judulnya dengan cara yang aneh. sambil mengepul menambahkan suara layaknya drum, dia memberikan tepuk tangan yang meriah tapi cuma dirinya, Karena Yukinoshita dan aku menatapnya dengan dingin.
+
Yuigahama yang entah mengapa sangat bersemangat menyebutkan itu dengan cara yang aneh. sambil mengepul menambahkan suara layaknya drum, dia memberikan tepuk tangan yang meriah tapi cuma dirinya, Karena Yukinoshita dan aku menatapnya dengan dingin.
   
 
Ini tadi "Perubahan kecil" yang aku sebutkan. Hiratsuka-sensei memberi tugas tambahan kepada klub relawan tentang konsultasi permasalahan dari semua orang melalui e-mail, Ide dadakan ini muncul olehnya.
 
Ini tadi "Perubahan kecil" yang aku sebutkan. Hiratsuka-sensei memberi tugas tambahan kepada klub relawan tentang konsultasi permasalahan dari semua orang melalui e-mail, Ide dadakan ini muncul olehnya.
Line 9: Line 9:
 
Masih bersemangat dari sejak awal, Yuigahama Membaca e-mail dengan suara lantang.
 
Masih bersemangat dari sejak awal, Yuigahama Membaca e-mail dengan suara lantang.
   
“Mmkay, E-mail konsultasi pertama hari ini berasal dari warga chiba, Pen Name: Aku Shinpai-san.”
+
“"Baiklah. Surat menyurat yang pertama hari ini adalah surat dari warga Chiba, nama pena : Sdr. Aku khawatir"
   
 
Apa orang ini tidak tahu arti dari Pen name? Itu bukannya malah seperti judul e-mail nya. Instuksi yang ditulis “Harap baca petunjuknya dengan seksama” sudah ada kan disana, jadi orang ini tipe yang sama sekali tak ingin diwajibkan membaca hal semacam itu. Tch, Sepertinya akan ada nasehat untuk orang-orang yang tidak mau mematuhi peraturan mengirim e-mail. Aku merasa tidak termotivasi sama sekali sekarang.
 
Apa orang ini tidak tahu arti dari Pen name? Itu bukannya malah seperti judul e-mail nya. Instuksi yang ditulis “Harap baca petunjuknya dengan seksama” sudah ada kan disana, jadi orang ini tipe yang sama sekali tak ingin diwajibkan membaca hal semacam itu. Tch, Sepertinya akan ada nasehat untuk orang-orang yang tidak mau mematuhi peraturan mengirim e-mail. Aku merasa tidak termotivasi sama sekali sekarang.
   
  +
<Nama Pena : Masalah dari Saya Khawatir
<Pen Name: I’m Worried-san’s Problem>
 
   
  +
[sekarang para senior telah berhenti, saya akan menjadi ketua klub tenis. Bagaimana saya dapat membuat semua orang mengikutiku? jika ada sesuatu yang aku harus perhatikan, tolong beritahu aku. ku tunggu balasanmu.]
[Now that the upper classmen have retired, I will be taking up the role as the president of the tennis club. How should I get everyone to follow me? If there’s something I need to be careful of, please tell me. I look forward to your reply.]
 
   
  +
haha, ternyata begitu. jadi, orang ini salah meletakkan nama pena dan dengan imut malah menulis judulnya.
…Hahaan, I see. So this person mistook the pen name and cutely wrote the title there instead. Gosh, to make such an adorable, slight error like this, there’s no doubt this person was cute while worriedly sick.
 
   
  +
ya ampun, karena membuat sedikit kesalahan yang manis seperti ini, tak diragukan lagi orang ini pasti imut ketika sedang sangat khawatir.
“Alright, let’s get the show on the road and get this answered!”
 
   
  +
"Baiklah, mari kita mulai acaranya dan jawab surat ini!"
“He got motivated all of a sudden somehow…”
 
   
  +
"Entah kenapa, dia tiba-tiba jadi bersemangat.."
Putting aside Yuigahama who was surprised as well as shocked, I moved the conversation along in a hurry to get arrive at a solution.
 
   
  +
Dengan mengabaikan Yukihama, yang terkejut sekaligus kaget, aku segera mengalihkan pembicaraan agar bisa langsung mendapatkan solusinya.
“Okay, first, Yukinoshita who’s serving as a club president as well. Your thoughts?”
 
   
  +
"Baiklah, pertama-tama, Yukinoshita yang akan menjadi ketua clubnya. Bagaimana menurut kalian?"
“…Let’s see, if you’re fine with my personal thoughts on the matter, that is.”
 
   
  +
"Mari kita lihat, jika kamu setuju dengan pendapatku, maka itulah keputusannya"
Once Yukinoshita, who had been continuously reading the entire time not concerned with what was going on, had her name called her, she closed her book and took a slight thinking posture.
 
   
  +
Sekali lagi Yukinoshita, yang sejak tadi terus-menerus membaca sepanjang waktu tidak sadar dengan apa yang sedang terjadi, saat namanya dipanggil, dia menutup bukunya dan mengambil pose seolah-olah sedang berfikir.
“The first step in control is to start from the display of your excellence. Once you’re standing at the top, then what follows is oppression, information manipulation, and thorough political purging. If you keep up this political reign for about a year, then it should be enough to keep everyone at bay.”
 
   
  +
"Langkah pertama dalam pengendalian dimulai dari penampilan terbaikmu. Ketika kamu berdiri dipuncak, maka akan ada penindasan, munipulasi informasi, dan pembersihan politik menyeluruh. Jika kamu menjaga pemerintahan politik seperti ini dalam setahun, maka akan cukup untuk membuat semua orang menyalak."
Yukinoshita said with a sweet smile. That smile of yours was really scary, you know…
 
   
  +
Yukinoshita berkata dengan sebuah senyum manis. Senyummu tadi itu sangat menakutkan..
“Mmm, but in reality, I wonder, huh? I mean if you just say leadership, it might sound good and all, but if you go too far, people will end up disliking it instead.”
 
   
  +
"mmm, tapi pada kenyataannya, aku penasaran..? maksudku, jika kamu bilang kepemimpinan, itu akan terdengar bagus-bagus saja, tapi kalau kamu berlebihan, pada akhirnya orang-orang malah akan tidak menyukainya"
“Well, that’s true. I mean, some club president out there would do things however she pleased or even would act overbearing, nothing close to leadership. Not to mention she wasn’t popular.”
 
   
  +
"Benar juga.. Maksudku, ketua kelompok di luar sana mungkin saja melakukan apapun sesuai dengan kemauannya, atau malah bertindak memaksa, jauh dari kepemimpinan. Apalagi dia tidak populer.
“Could you stop looking my way while you’re saying that…?”
 
   
  +
"bisakah kamu berhenti melihat kearahku saat mengatakan itu?"
Yukinoshita spoke while making a frown. Surprisingly, she was aware of her own personality and she might’ve been concerned about it in her own way… If you’re concerned about it, then fix it.
 
   
  +
Yukinoshita berbicara sambil mengerutkan wajahnya. Mengejutkannya, ia mungkin sadar dengan kepribadiannya sendiri dan mungkin ia sudah memikirkan hal itu dengan caranya sendiri... jika kamu khawatir tentang itu, maka perbaikilah.
“W-Well, let’s just say leaders have a lot of baggage to deal with!”
 
   
  +
"B-baiklah, katakan saja pemimpin memiliki banyak koper yang harus diurus!"
When Yuigahama smoothed it over, she began writing the reply to the mail.
 
   
  +
Saat Yuigahama menghaluskannya, ia mulai menulis jawaban emailnya
<The Service Club’s Answer>
 
   
  +
<Layanan Jawaban Klub>
[A club president isn’t just about standing at the front and pulling everyone along. Isn’t a club president who supports everyone just as fine as well? But going too far with it will push everyone away, so be mindful of that. Try your best!]
 
   
  +
[Ketua klub tidak hanya tentang berdiri di depan dan menyatukan semua anggota. Bukankah ketua klub adalah seseorang yang mendukung semua orang semampunya? Tapi bersikap berlebihan akan membuat semua orang pergi menjauh, jadi pertimbangkanlah. Berusahalah serbaik mungkin!]
Okay, that’s one case settled. To get started on the next mail, Yuigahama read it aloud.
 
   
  +
Oke, satu kasus telah terselesaikan. Untuk surat berikutnya, Yuigahama membacanya dengan lantang.
“Ummm, the next correspondence is… a correspondence from a resident of Chiba, Pen Name: Master Swordsman Shogun-san.”
 
   
  +
"Ummm.. surat selanjutnya adalah... surat dari salah seorang penduduk Chiba, dengan nama pena: Master Swordsman Shogun-san".
This guy again… Because he was sort of like a regular customer, I couldn’t help but be a little happy, so stop it.
 
   
  +
Orang ini lagi.. aku tak tahan bersikap sok senang Karena dia sudah seperti langganan, jadi hentikanlah.
<Pen Name: Master Shogun-san’s Problem>
 
   
  +
Nama pena: <Masalah Master Shogun>
[I hear as of late on the net that if I wrote in Japanese that I would take first for the Light Novel Rookie of the Year award, but that was certainly not the case. Source is I. Explain in the great detail how I can claim first]
 
   
  +
[Aku dengar agak terlambat dari internet jika aku menulis dalam bahasa Jepang, aku akan menjadi yang pertama dalam penghargaan Light Novel Rookie of the Year, tapi masalahnya bukan itu. Sumbernya adalah aku. Tolong jelaskan secara sangat detil bagaimana aku bisa mengklaimnya lebih dulu.
After the mail was read, Yukinoshita showed a baffled expression.
 
   
  +
setelah suratnya dibaca, yukinoshita terlihat tercengang.
“Shouldn’t he fix the Japanese in this mail first…?”
 
   
  +
"bukankah seharusnya dia memperbaiki dahulu bahasa jepang di surat ini?"
“Whatever he’s saying totally makes zero sense…”
 
   
  +
"bodo amat, apa yg dia bicarakan betul-betul omong kosong"
So said Yuigahama, but I’m pretty sure his Japanese level was pretty much on par with yours.
 
   
  +
itu yang dikatakan yuigahama, tapi aku cukup yakin bahasa tingkat kemampuan jepang nya setara denganmu.
“In short, it’s a problem of how he can take the Rookie of the Year award and make his debut.”
 
   
  +
"Intinya, ini masalah tentang bagaimana dia bisa mendapat penghargaan Rookie of the Year dan membuat debutnya."
I explained and made a fleeting glance at Yuigahama. My eyes asked her for her opinion, but she made an incredibly unpleasant face.
 
   
  +
Aku menjelaskan dan memberikan pandangan sekilas ke Yuigahama. Mataku meminta pendapatnya, tapi justru dia malah memberikan tampang tidak bersahabat.
“Eeeh? But isn’t this like totally Hikki’s forte? Hikki should answer it.”
 
   
  +
"Eeeh? tapi bukannya ini benar-benar seperti keahlian dinamika Hikki? Hikki seharusnya menjawabnya."
Yukinoshita tilted her head, nodding in agreement.
 
   
  +
Yukinoshita memiringkan kepalanya, mengangguk setuju.
“Telling him harshly is also a form of kindness.”
 
   
  +
"Mengatakan hal yang kasar padanya juga merupakan bentuk kebaikan."
Once Yukinoshita said what she wanted to say, she dropped her gaze to the book at her hands and went back to reading.
 
   
  +
Setelah Yukinoshita mengatakan apa yang ingin dia katakan, dia menjatuhkan tatapannya ke buku di tangannya dan kembali membaca.
Fumu. Then, how about something like this? I pulled the computer closer to me and began writing the answer.
 
   
  +
Fumu. Mmm... bagaimana aku bercerita seperti ini? Aku mendekati komputerku dan kemudian mulai menulis jawabannya.
<The Service Club’s Answer>
 
   
  +
<jawaban klub servis>
[It’s just the people who read your work and don’t recognize it and the editorial department that are strange. Have some confidence and keep going as you are now. Continue chasing your dream until your last moment without giving up, trying your best for eternity]
 
   
  +
Mereka hanyalah orang2 yang membaca hasil karyamu yang yidak kau kenal dan biro editor yang asing bagimu. Bagunlah kepercayaan dirimu dan tetaplah bekerja seperti biasanya. Lanjutkan untuk mewujudkan mimpimu hingga akhir tanpa menyerah, berusahalah yang terbaik untuk selamanya.
After a feeling of satisfaction from finishing the answer, I let out a sigh. The misusage of the words “last moment” and “until the end” was the main point.[1]
 
   
  +
Setelah merasa puas telah menyelesaikan jawaban, aku menghela nafas. Penyalahgunaan kata "saat-saat terakhir" dan "hingga saat terakhir" merupakan poin utamanya.[1]
“Oooh, Hikki’s so nice.”
 
   
  +
"Oooh, Hikki sangat baik."
“…Kindness sure is cruel.”
 
   
  +
"...Kebaikan benar-benar sangat kejam."
Yuigahama who peeked at the screen was innocently surprised while Yukinoshita softly averted her seemingly sad eyes.
 
   
  +
Yuigahama yang mengintip ke layar dengan polosnya terkejut saat Yukinoshita dengan lembut mengalihkan matanya yang sepertinya terlihat sedih.
Well, let’s just say that there’s another side to kindness.
 
  +
  +
Yah, bisa dikatakan terdapat sisi lain dari kebaikan.

Latest revision as of 11:57, 4 December 2015

Musim gugur sudah dimulai dengan warna dedaunan yang mulai berubah menjadi kemerahan. Itu dapat dilihat dengan mata telanjang, walaupun hanya sedikit. Klub yang aku ikuti juga melihat perubahan itu.

Surat Konsultasi Masalah Daerah Chiba ~

Yuigahama yang entah mengapa sangat bersemangat menyebutkan itu dengan cara yang aneh. sambil mengepul menambahkan suara layaknya drum, dia memberikan tepuk tangan yang meriah tapi cuma dirinya, Karena Yukinoshita dan aku menatapnya dengan dingin.

Ini tadi "Perubahan kecil" yang aku sebutkan. Hiratsuka-sensei memberi tugas tambahan kepada klub relawan tentang konsultasi permasalahan dari semua orang melalui e-mail, Ide dadakan ini muncul olehnya.

Masih bersemangat dari sejak awal, Yuigahama Membaca e-mail dengan suara lantang.

“"Baiklah. Surat menyurat yang pertama hari ini adalah surat dari warga Chiba, nama pena : Sdr. Aku khawatir"

Apa orang ini tidak tahu arti dari Pen name? Itu bukannya malah seperti judul e-mail nya. Instuksi yang ditulis “Harap baca petunjuknya dengan seksama” sudah ada kan disana, jadi orang ini tipe yang sama sekali tak ingin diwajibkan membaca hal semacam itu. Tch, Sepertinya akan ada nasehat untuk orang-orang yang tidak mau mematuhi peraturan mengirim e-mail. Aku merasa tidak termotivasi sama sekali sekarang.

<Nama Pena : Masalah dari Saya Khawatir

[sekarang para senior telah berhenti, saya akan menjadi ketua klub tenis. Bagaimana saya dapat membuat semua orang mengikutiku? jika ada sesuatu yang aku harus perhatikan, tolong beritahu aku. ku tunggu balasanmu.]

haha, ternyata begitu. jadi, orang ini salah meletakkan nama pena dan dengan imut malah menulis judulnya.

ya ampun, karena membuat sedikit kesalahan yang manis seperti ini, tak diragukan lagi orang ini pasti imut ketika sedang sangat khawatir.

"Baiklah, mari kita mulai acaranya dan jawab surat ini!"

"Entah kenapa, dia tiba-tiba jadi bersemangat.."

Dengan mengabaikan Yukihama, yang terkejut sekaligus kaget, aku segera mengalihkan pembicaraan agar bisa langsung mendapatkan solusinya.

"Baiklah, pertama-tama, Yukinoshita yang akan menjadi ketua clubnya. Bagaimana menurut kalian?"

"Mari kita lihat, jika kamu setuju dengan pendapatku, maka itulah keputusannya"

Sekali lagi Yukinoshita, yang sejak tadi terus-menerus membaca sepanjang waktu tidak sadar dengan apa yang sedang terjadi, saat namanya dipanggil, dia menutup bukunya dan mengambil pose seolah-olah sedang berfikir.

"Langkah pertama dalam pengendalian dimulai dari penampilan terbaikmu. Ketika kamu berdiri dipuncak, maka akan ada penindasan, munipulasi informasi, dan pembersihan politik menyeluruh. Jika kamu menjaga pemerintahan politik seperti ini dalam setahun, maka akan cukup untuk membuat semua orang menyalak."

Yukinoshita berkata dengan sebuah senyum manis. Senyummu tadi itu sangat menakutkan..

"mmm, tapi pada kenyataannya, aku penasaran..? maksudku, jika kamu bilang kepemimpinan, itu akan terdengar bagus-bagus saja, tapi kalau kamu berlebihan, pada akhirnya orang-orang malah akan tidak menyukainya"

"Benar juga.. Maksudku, ketua kelompok di luar sana mungkin saja melakukan apapun sesuai dengan kemauannya, atau malah bertindak memaksa, jauh dari kepemimpinan. Apalagi dia tidak populer.

"bisakah kamu berhenti melihat kearahku saat mengatakan itu?"

Yukinoshita berbicara sambil mengerutkan wajahnya. Mengejutkannya, ia mungkin sadar dengan kepribadiannya sendiri dan mungkin ia sudah memikirkan hal itu dengan caranya sendiri... jika kamu khawatir tentang itu, maka perbaikilah.

"B-baiklah, katakan saja pemimpin memiliki banyak koper yang harus diurus!"

Saat Yuigahama menghaluskannya, ia mulai menulis jawaban emailnya

<Layanan Jawaban Klub>

[Ketua klub tidak hanya tentang berdiri di depan dan menyatukan semua anggota. Bukankah ketua klub adalah seseorang yang mendukung semua orang semampunya? Tapi bersikap berlebihan akan membuat semua orang pergi menjauh, jadi pertimbangkanlah. Berusahalah serbaik mungkin!]

Oke, satu kasus telah terselesaikan. Untuk surat berikutnya, Yuigahama membacanya dengan lantang.

"Ummm.. surat selanjutnya adalah... surat dari salah seorang penduduk Chiba, dengan nama pena: Master Swordsman Shogun-san".

Orang ini lagi.. aku tak tahan bersikap sok senang Karena dia sudah seperti langganan, jadi hentikanlah.

Nama pena: <Masalah Master Shogun>

[Aku dengar agak terlambat dari internet jika aku menulis dalam bahasa Jepang, aku akan menjadi yang pertama dalam penghargaan Light Novel Rookie of the Year, tapi masalahnya bukan itu. Sumbernya adalah aku. Tolong jelaskan secara sangat detil bagaimana aku bisa mengklaimnya lebih dulu.

setelah suratnya dibaca, yukinoshita terlihat tercengang.

"bukankah seharusnya dia memperbaiki dahulu bahasa jepang di surat ini?"

"bodo amat, apa yg dia bicarakan betul-betul omong kosong"

itu yang dikatakan yuigahama, tapi aku cukup yakin bahasa tingkat kemampuan jepang nya setara denganmu.

"Intinya, ini masalah tentang bagaimana dia bisa mendapat penghargaan Rookie of the Year dan membuat debutnya."

Aku menjelaskan dan memberikan pandangan sekilas ke Yuigahama. Mataku meminta pendapatnya, tapi justru dia malah memberikan tampang tidak bersahabat.

"Eeeh? tapi bukannya ini benar-benar seperti keahlian dinamika Hikki? Hikki seharusnya menjawabnya."

Yukinoshita memiringkan kepalanya, mengangguk setuju.

"Mengatakan hal yang kasar padanya juga merupakan bentuk kebaikan."

Setelah Yukinoshita mengatakan apa yang ingin dia katakan, dia menjatuhkan tatapannya ke buku di tangannya dan kembali membaca.

Fumu. Mmm... bagaimana aku bercerita seperti ini? Aku mendekati komputerku dan kemudian mulai menulis jawabannya.

<jawaban klub servis>

Mereka hanyalah orang2 yang membaca hasil karyamu yang yidak kau kenal dan biro editor yang asing bagimu. Bagunlah kepercayaan dirimu dan tetaplah bekerja seperti biasanya. Lanjutkan untuk mewujudkan mimpimu hingga akhir tanpa menyerah, berusahalah yang terbaik untuk selamanya.

Setelah merasa puas telah menyelesaikan jawaban, aku menghela nafas. Penyalahgunaan kata "saat-saat terakhir" dan "hingga saat terakhir" merupakan poin utamanya.[1]

"Oooh, Hikki sangat baik."

"...Kebaikan benar-benar sangat kejam."

Yuigahama yang mengintip ke layar dengan polosnya terkejut saat Yukinoshita dengan lembut mengalihkan matanya yang sepertinya terlihat sedih.

Yah, bisa dikatakan terdapat sisi lain dari kebaikan.