Difference between revisions of "Tensei Shitara Slime Datta Ken Vol 01 Prolog (Indonesia)"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Line 1: Line 1:
 
==Prolog - Kematian dan Reinkarnasi==
 
==Prolog - Kematian dan Reinkarnasi==
   
Sebuah kehidupan begitu normal tidak ada yang bisa dikatakan tentang hal itu.
+
Hidup yang begitu biasa sampai-sampai tidak ada yang bisa dikatakan tentang itu.
   
Setelah meninggalkan kuliah, aku bergabung dengan sebuah perusahaan kontraktor umum dan aku hidup sendiri sekarang di usia 37 tahun. Tidak memiliki pacar.
+
Setelah lulus kuliah, aku bergabung ke sebuah perusahaan kontraktor terkenal dan hidup sendiri saat ini di umur 37 tahun. Tidak memiliki pacar.
   
Berbakti terhadap tugas yang di berikan kakakku, hidupku pada dasarnya independen, tunggal dan mulia.
+
Semua kewajiban utama diserahkan ke kakak laki-lakiku, dan hidup pada dasarnya mandiri, sebatang kara.
   
Tinggi badan baik, wajah terllihat baik. Namun tidak populer. Aku telah mencoba berbagai usaha dalam menemukan pacar - dan telah mengaku tiga kali! - Tapi setelah dibuang, hatiku dibiarkan hancur. Nah, setelah mencapai usia ini, aku bisa jujur mengatakan bahwa hal-hal seperti asmara adalah sia-sia, juga merepotkan.
+
Tidak tinggi atau pendek, memiliki wajah bagus. Serta tidak populer. Aku telah mencoba berusaha untuk mencari pacar dan aku telah menyatakan perasaanku tiga kali! tapi setelah ditolak, hatiku menjadi sakit. Yah, sudah umur segini, aku bisa sejujurnya mengatakan bahwa hal percintaanku sama sekali nol dan merepotkan.
   
Dan meskipun kamu bisa mengatakan aku kebanyakan sibuk dengan pekerjaan, tidak seperti aku terganggu dengan tidak memiliki satu. Ini bukan seperti aku membuat alasan ... benar.
+
Dan walaupun kau bisa bilang kalau aku seringkali disibukkan pekerjaan, ini bukan karena aku kepikiran tidak memiliki pacar. Ini bukan karena aku mencari-cari alasan... serius.
   
"Senpai! Maaf untuk membuatmu menunggu!"
+
"Senpai! Maaf telah membuatmu menunggu!"
   
Dengan senyum ceria pemuda itu mendekatiku. Dan, di sisi nya ada sebuah kecantikan.
+
Dengan senyum bahagianya seorang laki-laki muda mendekat kemari. Dan, di sampingnya--ada seorang wanita cantik.
   
Lebih khususnya, pemuda ini, Tamura, adalah junior di perusahaan yang sama denganku di satu sisinya adalah salah satu Madonna perusahaan kami, resepsionis Sawatari-san.
+
Lebih jelasnya, laki-laki muda itu, Tamura, adalah juniorku di persahaan yang sama tempatku bekerja; yang di sampingnya adalah wanita yang dinobatkan sebagai Madonna perusahaan kami, sang resepsionis Sawatari-san.
Yep, aku telah diminta oleh orang-orang untuk menawarkan konsultasi pernikahan mereka yang akan datang. Dan omong-omong, ini adalah alasan mengapa aku mulai bertanya-tanya tentang ketidakpopuleranku sendiri.
 
   
  +
Yep, aku telah ditanya-tanya oleh mereka berdua untuk meminta konsultasi mengenai pernikahan mereka yang akan datang. Dan ngomong-ngomong, ini alasan mengapa aku mulai bertanya-tanya terhadap ketidakpopuleranku ini.
Sebuah pertemuan setelah kerja diadakan di dekat persimpangan, dan ada dua orang yang berharap untuk memberikan perhatian dan dukunganku.
 
   
  +
Bertemu seusai kerja di sebuah persimpangan, mereka berdua datang meminta pendapat dan bantuanku.
"Ya. Jadi, apa saran yang kamu ingin cari?"
 
   
  +
"Yah. Jadi, usul seperti apa yang kalian perlukan?"
Aku bertanya sambil menyapa Sawatari-san.
 
   
  +
Aku menanyakannya sambil menyapa Sawatari-san.
"Halo, senang bertemu denganmu namaku adalah Sawatari Miho. Meskipun kita telah melihat satu sama lain sebelumnya, ini akan menjadi pertama kalinya kita berbicara, bukan? entah bagaimana itu membuatku tegang"
 
   
  +
"Halo, senang bertemu denganmu. Namaku Sawatari Miho. Walaupun kita seringkali bertemu sebelumnya, ini pertama kalinya kita berbicara, bukan? Ini membuatku gugup, entah kenapa."
Sialan, Salah Satu sarafku! Maksudku, di tempat pertama aku tidak baik berbicara dengan gadis-gadis. Memotong penjagaan ku kendur! Dengan kata-kata seperti itu, aku diam-diam mengeluh kepada diriku sendiri.
 
   
  +
Yang harusnya gugup adalah aku, woi! Maksudku, aku tidak begitu bisa berbicara baik dengan perempuan dari awal. Setidaknya ringankan bebanku oi! Dengan kata-kata begitu, aku dengan diam-diam mengeluh sendiri.
Dan selain itu, tanpa pengalaman cinta yang jelas, apa saran yang bisa aku bahkan tawarkan? Apakah kalian hanya mengolok-olok ku! bukan.
 
   
  +
Dari awal, dengan pengalaman cinta yang palsu, usul seperti apa yang bisa kuberikan? Apa bukannya kalian semua hanya mengejekku! Barusan itu dengki, bukan.
"Halo. Saya Mikami Satoru. Tidak perlu menjadi gugup atau cangung. Sawatari-san terkenal dengan kami, jadi aku tahu siapa kamu bahkan tanpa perkenalan. Tentang Tamura kami pergi ke Universitas yang sama, kamu tahu, jadi kami punya banyak tentang hal yang dapat di bicarakan. Setelah itu kita alami bergaul sedikit demi sedikit."
 
   
  +
"Halo. Namaku Mikami Satoru. Tidak perlu gugup atau apa. Sawatari-san benar-benar terkenal di kalangan kami, jadi aku sudah tahu siapa dirimu tanpa perkenalan tadi. Mengenai Tamura—kami belajar di universitas yang sama, kau tahu, jadi kita mengobrol banyak tentang itu. Karenanya kami dengan sendirinya sering pergi-pergi bersama."
"Apa ini tentang menjadi terkenal? Rumor aneh yang mengambang? "
 
   
  +
"Ada apa tentang menjadi terkenal ini? Apa ada rumor-rumor aneh yang beredar?"
"Ya. Seperti memiliki berselingkuh dengan Kepala X, atau pergi berkencan dengan Y-kun hal-hal yang seperti itu."
 
   
  +
"Iya. Seperti selingkuh dengan ketua X, atau pergi berkencan dengan Y-kun--hal-hal seperti itu."
Itu semua hanya menggoda, tentu saja. Dan meskipun aku berniat hanya menjadikan itu beberapa lelucon ringan, wajah Sawatari-san berubah merah dan ia menatapku dengan mata berair. Benci mengakuinya, tapi ia tampak menggemaskan.
 
Nah, leluconku kurang baik ketepatan atau kebijaksanaannya, dan aku sering disuruh tutup mulut ... tapi aku berakhir mengatakannya.
 
   
  +
Ini semua hanyalah untuk menggodanya, sebenarnya. Dan walaupun aku mengangap ini hanya sebagai lelucon ringan, wajah Sawatari-san menjadi merah terang dan dia memalingkan pandangannya dengan mata berkaca-kaca. Aku benci mengakuinya tapi, ia terlihat sangat imut.
Yap, gagal lagi, ya? Yep, aku hanya buruk dengan wanita.
 
   
  +
Yah, leluconku kurang baik ataupun kurang tepat, dan aku seringkali disuruh untuk menutup mulutku... tapi aku ujung-ujungnya tetap mengatakannya juga.
Dan seperti diberi aba-aba, dalam langkah-langkahnya Tamura, ringan menekan bahunya .
 
   
  +
Yep, gagal lagi, ya? Yep, aku memang tidak terbiasa dengan wanita.
Sialan, Tamura kau bajingan! Ini situasi di mana kamu seharusnya membalas lelucon ku! Aku harus berteriak ini, bukan?
 
   
  +
Dan seperti memberi aba-aba, Tamura melangkah mendekat, lalu menepuk lembut bahu Sawatari-san.
"Senpai, silakan berhenti di situ! Dan, Miho, kamu hanya sedang digoda!"
 
   
Dengan tertawa Tamura terus menengahi situasi. Apakah kau bukan pelawak, junior!
+
Sial, dasar Tamura sialan! Ini situasi dimana ''riajuu'' sepertimu meledak saja! Aku harus berteriak, bukan?
   
  +
"Senpai, tolong jangan bahas itu! Dan, Miho, kau hanya sedang digoda!"
Cerah, ceria, dan tanpa sedikit sarkasme. Bukankah dia seorang pria yang dicintai ...
 
   
  +
Dengan tertawa Tamura melanjutkan menjadi perantara di situasi ini. Emangnya kau seorang pria pesolek, junior!
Tamura hanya berusia 28 tahun. Dan meskipun kita begitu banyak terpisah bertahun-tahun, kami punya sesuatu yang sama. Nah, tidak ada hubungannya kurasa tapi untuk memberi mereka berkat aku ...
 
   
  +
Cerah, riang, dan tanpa sedikitpun maksud untuk sarkasme. Tidakkah ia orang yang baik...
"Salahku. Aku hanya tidak baik dengan perempuan. Dan, well, lokasi tidak banyak membantu, bukan? Mari kita mendapatkan sesuatu untuk makan dan berbicara di sana."
 
   
  +
Tamura hanya berumur 28 tahun. Dan walaupun kita berbeda jauh umurnya, kami memiliki kesamaan. Yah, tidak ada yang dapat kulakukan kurasa selain memberikan mereka berdua restu...
Itu hanya cemburu, setelah semua. Dan hanya ketika aku pikir begitu ...
 
  +
  +
"Maaf. Aku hanya tidak begitu terbiasa dengan wanita. Dan, yah, lokasi ini tidak begitu bagus, bukan? Ayo pergi membeli sesuatu dan bercakap-cakap di sana."
  +
  +
Itu hanya cemburu, lagipula. Dan saat aku berpikiran begitu...
   
 
" " "Kyaaaaaaaaaa!" " "
 
" " "Kyaaaaaaaaaa!" " "
   
  +
Teriakan. Kericuhan.
Jeritan. Kebingungan.
 
  +
 
Apa? Apa yang sedang terjadi?
 
Apa? Apa yang sedang terjadi?
   
"Lepaskan! Atau Aku akan membunuhmu!"
+
"Minggir! Atau akan kubunuh kau!"
  +
Melihat ke asal suara tadi, seorang laki-laki mengacungkan pisaunya dan membawa tas sedang berlari ke arah kami.
   
  +
Aku mendengar teriakannya. Aku melihat orangnya. Aku melihat pisaunya. Kemana ia mengarahkannya? Ke....
Beralih ke suara, seorang pria mengacungkan pisau dan memegang tas berjalan ke arah kami.
 
 
Aku mendengar jeritan itu. Aku melihat orang itu. Aku melihat pisau. Di Mana itu menuju? Di….
 
   
 
"Tamuraaa!"
 
"Tamuraaa!"
   
<Nowiki>* Don *</Nowiki> aku memukul Tamura keluar dari jalan.
+
<Nowiki>* Don *</Nowiki> Aku mendorong Tamura menyingkir.
  +
  +
<nowiki>* Dosu *</nowiki> Rasanya punggungku nyeri terbakar..
  +
  +
"Tch, dasar beban!"
  +
  +
Setelah berteriak begitu, aku melihat laki-laki itu kabur dan aku menghadap ke belakang untuk memastikan Tamura dan Sawatari-san aman-aman saja.
  +
  +
Dengan teriakan seperti tanpa suara, Tamura berlari mendekatiku.
  +
  +
Sawatari-san terkejut karena semua kejadian yang begitu cepat ini, tapi tampaknya tidak ada cedera lain... syukurlah.
  +
  +
Begitulah, punggungku rasanya panas. Selain rasa sakitnya, ini rasanya terbakar.
  +
  +
Apaan ini? Rasanya panas sekali... apa ini tidak bisa berhenti?
  +
  +
<< Dikonfirmasi. Mempersiapkan penahan panas. Sukses >>
  +
  +
Mungkinkah... aku ditusuk?
   
  +
Masa aku akan mati gara-gara luka tusuk....
<nowiki>* Dosu *</nowiki> Ada rasa sakit terbakar di punggungku.
 
   
  +
<< Dikonfirmasi. Mempersiapkan ''anti-piercing''. Sukses. Dengan tambahan, mempersiapkan penahan serangan fisik. Sukses >>
"Tch, sialan penghalang!"
 
   
  +
"Senpai… darahmu mengalir keluar… ini tidak mau berhenti… ini tidak bisa…"
Setelah berteriak demikian, aku melihat pria itu melarikan diri dan kemudian aku mengubah pandanganku memastikan Tamura dan Sawatari-san aman.
 
   
  +
Apa-apaan orang berisik ini. Rasanya suaranya terdengar aneh barusan; yah, memang seperti Tamura biasanya.
Dengan teriakan yang menyerupai kata-kata, Tamura berjalan menghampiriku.
 
   
  +
Tapi darah? Ya, ini jelas-jelas mengalir. Aku emang manusia, lagipula. Saat aku ditusuk, aku berdarah!
Sawatari-san terpana oleh peristiwa pergantian mendadak, dan tamura muncul tanpa cedera lainnya ... terima kasih Tuhan.
 
   
  +
Tapi luka memang menyakitkan, ya...
kembali ke luka bakarku. Perasaan nyeri samping, itu hanya membakar.
 
   
  +
<< Dikonfirmasi. Menghilangkan persepsi rasa sakit. Sukses >>
Ada apa dengan ini? Ini terlalu panas ... tidak bisakah itu dikurangi sedikit?
 
   
  +
Yah... ini buruk, bukan? Rasa sakit dan ketidaksabaran mengacaukan indraku.
<< Dikonfirmasi. Membangun ketahanan panas. sukses >>
 
   
  +
"Ta… Tamura… kau berisik sekali. Ini… bukan apa-apa, bukan? Berhenti mengkhawatirkanku…"
Mungkinkah ... aku yang ditusuk?
 
Tidak bisa mati dari luka tusuk ....
 
   
  +
"Senpai… darahnya… masih tetap…"
<< Dikonfirmasi. Membangun ketahanan menembus. berhasil. Selain itu, membangun ketahanan serangan fisik. sukses >>
 
   
  +
WWajahnya membiru, bergelimang air mata, Tamura terus-menerus memegangiku. Menunjukkan wajah yang menghancurkan wajah laki-laki tampan miliknya.
"Senpai ... ada darah yang keluar ... itu tidak berhenti ... itu tidak ..."
 
   
  +
Aku mencoba melihat bagaimana rupa Sawatari-san, tapi pengelihatanku terlalu kabur. Aku tidak bisa melihat.
Ada apa dengan pria yang keras ini. Merasa suaranya menjadi aneh sekarang; banyak hal baik itulah yang bisa diharapkan dari Tamura.
 
   
  +
Rasa nyeri terbakar di punggungku telah hilang. Malahan, suhu dingin tak tertahankan bergantian menyerangku.
Tapi darah? Ya, yang jelas mengucur. Bagaimanapun juga Aku manusia. Ketika ditusuk, aku pasti akan berdarah!
 
   
  +
Ini benar-benar buruk... saat orang tidak memiliki banyak darah tersisa, mereka akan mati, kan?
Tapi rasa sakit ini tidak menyenangkan, bukan ....
 
   
<< Dikonfirmasi. Menghapus persepsi nyeri. sukses >>
+
<< Dikonfirmasi. Menciptakan tubuh yang tidak memerlukan darah. Sukses >>
   
  +
(Hei, kau, apa-apaan yang kau katakan dari tadi...)
Nah ... ini buruk, benar? Nyeri dan ketidaksabaran yang mengacaukan inderaku.
 
   
  +
Aku mencoba berbicara, tapi tidak ada kata-kata yang keluar. Ini buruk, mungkin aku akan benar-benar mati...
"Ta ... Tamura ... kau sialan berkepala keras. Ini ... tidak begitu besar dari kesepakatan, kan? Berhenti mengkhawatirkan…"
 
   
  +
Tapi hei, aku tidak lagi merasa sakit atau terbakar lagi.
"Senpai ... darah ... mu tetap ..."
 
   
  +
Tapi rasanya dingin. Sangat dingin, dan tidak ada yang bisa kulakukan. Apa-apaan ini.... Aku bisa-bisa menjadi membeku kalau sebegini dinginnya.
Wajah biru, di ambang air mata, Tamura terus memegangku. Itulah wajah kehancuran pria tampan.
 
   
  +
<< Dikonfirmasi. Mempersiapkan penahan dingin. Sukses. Dengan tambahan, penahan panas berhasil digabungkan menjadi penahan perubahan suhu EX >>
Aku mencoba untuk melihat bagaimana ekspresi Sawatari-san, tetapi visiku terlalu kabur. tidak bisa melihat.
 
   
  +
Pada saat itu, sel-sel otak yang sekarat milikku, dengan sedikit inspirasi tersisa, aku mengingat sesuatu yang benar-benar penting!
Sensasi terbakar di punggungku hilang. Sebaliknya, dingin ganas menyerangku.
 
   
  +
Iya! Isi dari ''hard drive'' komputerku!
Ini bisa menjadi buruk ... ketika orang tidak memiliki cukup darah, mereka mati, bukan?
 
   
  +
"Tamuraa!! Jika dan hanya ''jika'', katakanlah, aku mati... tolong jaga komputerku. Aku minta tolong padamu... tenggelamkan komputernya di air, nyalakan, dan hapus bersih semua data-datanya..."
<< Dikonfirmasi. Membuat tubuh tak berdarah. sukses >>
 
   
  +
Begitulah, aku, yang telah menggunakan sisa tenagaku, berhasil menyampaikan hal yang sangat-sangat penting.
(Hei, kamu, apa ini apa yang telah terjadi tentang beberapa menit terakhir ....)
 
   
  +
<< Dikonfirmasi. Mencoba melakukan penghapusan semua informasi. Error, mustahil karena kekurangan penjelasan. Mencoba melakukan penafsiran lain. Mempersiapkan penahan listrik. Sukses. Dengan tambahan, berhasil mendapatkan anti-lumpuh >>
Aku mencoba untuk berbicara, tapi tidak ada kata-kata keluar. Ini buruk, mungkin aku akan benar-benar mati ....
 
   
  +
Aku tidak tahu pasti apa yang dikatakan Tamura saat itu, saat memberikan tatapan kosong padaku.
Tapi, hei, aku tidak lagi merasa sakit atau pembakaran.
 
   
  +
Tapi, aku mengerti apa yang ingin dikatakannya.
Tapi itu dingin. Begitu dingin, dan tidak ada yang bisa aku lakukan tentang hal itu. Ada apa dengan ini ... Aku terlalu sibuk, manusia bisa menjadi beku dalam dingin ini.
 
   
  +
"Haha… Memang hanya Senpai yang seperti ini…"
<< Dikonfirmasi. Membangun ketahanan dingin. Keberhasilan. Selain itu, tahan panas telah berhasil berkembang menjadi perlawanan fluktuasi termal EX >>
 
   
  +
Ia mengatakannya sambil tersenyum pahit. Memangnya siapa yang ingin melihatnya menangis? Senyum pahit itu jauh berkali-kali lebih baik.
Pada saat itu, sel-sel otak matiku, dengan flash terinspirasi, ingat hal-hal yang benar-benar penting!
 
   
  +
"Kau tahu, aku... tentang Sawatari, aku sebenarnya hanya ingin memamerkannya ke Senpai..."
Iya! Isi PC ku hard drive!
 
   
  +
Heh, sudah kuduga... dasar bajingan.
"Tamuraa !! Jika dan hanya jika, aku katakan, aku mati ... merawat PC ku. Aku mohon ... tenggelamkan itu dalam air, nyalakan, dan benar-benar menghapus data dengan bersih ..."
 
   
  +
"Tch... astaga. Aku sudah memaafkan semuanya, jadi pacarmu, buatlah ia bahagia, mengerti? Dan tolong jaga komputer itu..."
Jadi aku, setelah mengucapkan dengan sisa kekuatanku, aku telah menyampaikan hal-hal yang paling penting.
 
   
  +
Tenagaku yang tersisa, hanya dapat mengatakan semua itu saja.
<< Dikonfirmasi. Mencoba format penuh dari semua informasi. Kesalahan, mungkin karena kurangnya definisi. Mencoba interpretasi alternatif. Membangun ketahanan listrik. Keberhasilan. Selain itu, ketahanan kelumpuhan telah diakuisisi >>
 
   
  +
Dengan penuh ketidakpuasan, Mikami Satoru meninggal.
Aku tidak tahu persis apa yang Tamura mengatakan pada saat itu, sambil memberikan aku ekspresi yang terlihat kosong.
 
Tapi, aku mengerti arti dari apa yang dikatakan.
 
   
  +
Dan dalam waktu sesaat itu, ‘jiwa’ Mikami Satoru terhubung dengan monster yang baru muncul di dunia lain.
"Haha ... itu seperti Senpai ..."
 
   
  +
Memasuki celah ruang dimensi dengan begitu kecil sampai-sampai tidak dapat terlihat dengan mata. Jiwanya terhubung dengan gumpalan energi jahat.
Dia mengatakan dengan senyum pahit. Yang bahkan ingin melihat wajah seorang pria menangis? Seringai yang begitu banyak mungkin lebih baik.
 
   
  +
Gumpalan ini adalah wujud awal dari iblis, dan untuk Mikami Satoru yang terhubung dengan gumpalan itu, pikirannya sebagai dasarnya, gumpalan itu menciptakan sebuah tubuh.
"Kau tahu, aku ... tentang Sawatari, aku ingin menunjukkannya kepada senpai ..."
 
   
  +
Apa yang sebenarnya seharusnya adalah kemustahilan dengan kemungkina yang sangat-sangat kecil terjadi, Mikami Satoru hidup lagi sebagai monster di dunia lain.
Heh, aku tahu itu .. .dasar bajingan.
 
   
  +
Hidup yang begitu biasa sampai-sampai tidak ada yang bisa dikatakan tentang itu.
"Tch ... ya ampun. Aku sudah memaafkan semua itu, jadi pacarmu, buat ia senang, mengerti? Dan mengurus PC..."
 
   
  +
Setelah lulus kuliah, aku bergabung ke sebuah perusahaan kontraktor terkenal dan hidup sendiri saat ini di umur 37 tahun. Tidak memiliki pacar.
Yang terakhir dari kekuatanku, itu hanya cukup untuk mengatakan banyak.
 
Benar-benar puas, Mikami Satoru meninggal.
 
Dan pada saat itu, "Jiwa" Mikami Satoru terkait dengan monster dan ditelurkan di dunia lain.
 
   
  +
Semua kewajiban utama diserahkan ke kakak laki-lakiku, dan hidup pada dasarnya mandiri, sebatang kara.
Ke celah dimensi yang sangat kecil sehingga tidak ada mata yang bisa melihat. jiwanya terkait dengan massa energi demon.
 
   
  +
Serta, perjaka.
Massa ini adalah asal-usul dari Demon, dan Mikami Satoru yang terkait dengan hal itu, pikirannya sebagai dasar, massa membangun tubuh.
 
   
  +
Tidak dapat dipercaya, meninggalkan dunia tanpa pernah ''dapat dipakai'' sama sekali... 'anakku' pasti sedang menangis sekarang.
Apa yang biasanya pada dasar adalah sebuah kemustahilan dengan kesempatan astronomis kecil terjadi, Mikami Satoru terlahir kembali sebagai monster di dunia lain.
 
   
  +
Maaf, aku tidak dapat membuatmu merasakan kedewasaan...
Sebuah kehidupan begitu normal tidak ada yang bisa dikatakan tentang hal itu.
 
Setelah meninggalkan kuliah, aku bergabung dengan sebuah perusahaan kontraktor umum utama dan aku hidup sendiri sekarang di usia 37 tahun. Tidak memiliki pacar.
 
   
  +
Saat aku lahir kembali, kita akan membalikkan semua ini. Menyerang dengan serius. ''Menembak'' mereka, dan bersenang-senang ''melahap'' mereka... Tapi itu tidak baik, bukan?
tugas berbakti benar ke pada kakakku, hidupku pada dasarnya independen, tunggal dan mulia.
 
   
  +
<<Dikonfirmasi. Skill khusus [Predator] telah didapatkan>>
Dengan demikian, perjaka.
 
Luar biasa, berangkat ke dunia tanpa pernah menggunakan hukum... aku sebagai 'anak' harus menangis sekarang.
 
   
  +
Dan yah, saat hampir berumur empat puluh tahun, perjaka berumur tiga puluh tahun sepertiku, di dunia sihir pastinya akan menjadi seorang ''sage''... ya kan, menjadi seorang ''sage'' hebat bisa juga, bukan?
Maaf, aku tidak pernah bisa membuatmu menjadi dewasa ...
 
   
  +
<<Dikonfirmasi. Skill ekstra [Sage] telah didapatkan. Dengan tambahan, skill ekstra [Sage] telah berhasil diubah menjadi skill khusus [Great Sage]>>
Ketika aku terlahir kembali, kita akan mengubah keadaan. Pergi pada ofensif dengan bang. Memanggil mereka, dan pergi pada melahap foya .... Tapi itu tidak baik, bukan?
 
   
  +
...Apaan sih dari tadi? Apa-apaan [Great Sage] itu! Apa kau sedang mengejekku?
<< Dikonfirmasi. keahlian yang unik [Predator] telah diakuisisi >>
 
   
  +
Itu tidak ada spesialnya sama sekali!
Dan sumur tua, hampir empat puluh tahun, dara berusia tiga puluh tahun itu aku, dalam dunia sihir pasti menjadi bijak ... heck, seorang bijak yang besar tidak akan keluar dari pertanyaan, kan?
 
   
  +
Aku tidak bercanda di sini!
<< Dikonfirmasi. Ekstra skill [Sage] telah diakuisisi. Selain itu, tambahan skill [Sage] telah berhasil berkembang menjadi keahlian yang unik [Great Sage] >>
 
   
  +
Sangat tidak sopan...
.... Cheh kamu yang berada di sekitar? [Great Sage]! Apakah kamu hanya mengolok-olok ku?
 
Bahkan tidak sedikitpun itu unik!
 
   
  +
Memikirkan itu, aku tertidur
Aku tidak tertawa di sini!
 
Sangat kasar..
 
   
  +
(Jadi ini yang namanya mati, ya... tidak begitu sepi seperti yang kubayangkan)
Berpikir itu, aku pergi tidur.
 
(Jadi ini adalah kematian, ya ... bukan kesepian seperti yang aku bayangkan.)
 
   
Itu adalah, untuk Mikami Satoru, kata-kata yang hilang diucapkan dalam kata.
+
Itulah, untuk Mikami Satoru, kata-kata yang hilang dalam ucapannya.
   
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"

Revision as of 12:13, 22 March 2017

Prolog - Kematian dan Reinkarnasi

Hidup yang begitu biasa sampai-sampai tidak ada yang bisa dikatakan tentang itu.

Setelah lulus kuliah, aku bergabung ke sebuah perusahaan kontraktor terkenal dan hidup sendiri saat ini di umur 37 tahun. Tidak memiliki pacar.

Semua kewajiban utama diserahkan ke kakak laki-lakiku, dan hidup pada dasarnya mandiri, sebatang kara.

Tidak tinggi atau pendek, memiliki wajah bagus. Serta tidak populer. Aku telah mencoba berusaha untuk mencari pacar – dan aku telah menyatakan perasaanku tiga kali! – tapi setelah ditolak, hatiku menjadi sakit. Yah, sudah umur segini, aku bisa sejujurnya mengatakan bahwa hal percintaanku sama sekali nol dan merepotkan.

Dan walaupun kau bisa bilang kalau aku seringkali disibukkan pekerjaan, ini bukan karena aku kepikiran tidak memiliki pacar. Ini bukan karena aku mencari-cari alasan... serius.

"Senpai! Maaf telah membuatmu menunggu!"

Dengan senyum bahagianya seorang laki-laki muda mendekat kemari. Dan, di sampingnya--ada seorang wanita cantik.

Lebih jelasnya, laki-laki muda itu, Tamura, adalah juniorku di persahaan yang sama tempatku bekerja; yang di sampingnya adalah wanita yang dinobatkan sebagai Madonna perusahaan kami, sang resepsionis Sawatari-san.

Yep, aku telah ditanya-tanya oleh mereka berdua untuk meminta konsultasi mengenai pernikahan mereka yang akan datang. Dan ngomong-ngomong, ini alasan mengapa aku mulai bertanya-tanya terhadap ketidakpopuleranku ini.

Bertemu seusai kerja di sebuah persimpangan, mereka berdua datang meminta pendapat dan bantuanku.

"Yah. Jadi, usul seperti apa yang kalian perlukan?"

Aku menanyakannya sambil menyapa Sawatari-san.

"Halo, senang bertemu denganmu. Namaku Sawatari Miho. Walaupun kita seringkali bertemu sebelumnya, ini pertama kalinya kita berbicara, bukan? Ini membuatku gugup, entah kenapa."

Yang harusnya gugup adalah aku, woi! Maksudku, aku tidak begitu bisa berbicara baik dengan perempuan dari awal. Setidaknya ringankan bebanku oi! Dengan kata-kata begitu, aku dengan diam-diam mengeluh sendiri.

Dari awal, dengan pengalaman cinta yang palsu, usul seperti apa yang bisa kuberikan? Apa bukannya kalian semua hanya mengejekku! Barusan itu dengki, bukan.

"Halo. Namaku Mikami Satoru. Tidak perlu gugup atau apa. Sawatari-san benar-benar terkenal di kalangan kami, jadi aku sudah tahu siapa dirimu tanpa perkenalan tadi. Mengenai Tamura—kami belajar di universitas yang sama, kau tahu, jadi kita mengobrol banyak tentang itu. Karenanya kami dengan sendirinya sering pergi-pergi bersama."

"Ada apa tentang menjadi terkenal ini? Apa ada rumor-rumor aneh yang beredar?"

"Iya. Seperti selingkuh dengan ketua X, atau pergi berkencan dengan Y-kun--hal-hal seperti itu."

Ini semua hanyalah untuk menggodanya, sebenarnya. Dan walaupun aku mengangap ini hanya sebagai lelucon ringan, wajah Sawatari-san menjadi merah terang dan dia memalingkan pandangannya dengan mata berkaca-kaca. Aku benci mengakuinya tapi, ia terlihat sangat imut.

Yah, leluconku kurang baik ataupun kurang tepat, dan aku seringkali disuruh untuk menutup mulutku... tapi aku ujung-ujungnya tetap mengatakannya juga.

Yep, gagal lagi, ya? Yep, aku memang tidak terbiasa dengan wanita.

Dan seperti memberi aba-aba, Tamura melangkah mendekat, lalu menepuk lembut bahu Sawatari-san.

Sial, dasar Tamura sialan! Ini situasi dimana riajuu sepertimu meledak saja! Aku harus berteriak, bukan?

"Senpai, tolong jangan bahas itu! Dan, Miho, kau hanya sedang digoda!"

Dengan tertawa Tamura melanjutkan menjadi perantara di situasi ini. Emangnya kau seorang pria pesolek, junior!

Cerah, riang, dan tanpa sedikitpun maksud untuk sarkasme. Tidakkah ia orang yang baik...

Tamura hanya berumur 28 tahun. Dan walaupun kita berbeda jauh umurnya, kami memiliki kesamaan. Yah, tidak ada yang dapat kulakukan kurasa selain memberikan mereka berdua restu...

"Maaf. Aku hanya tidak begitu terbiasa dengan wanita. Dan, yah, lokasi ini tidak begitu bagus, bukan? Ayo pergi membeli sesuatu dan bercakap-cakap di sana."

Itu hanya cemburu, lagipula. Dan saat aku berpikiran begitu...

" " "Kyaaaaaaaaaa!" " "

Teriakan. Kericuhan.

Apa? Apa yang sedang terjadi?

"Minggir! Atau akan kubunuh kau!" Melihat ke asal suara tadi, seorang laki-laki mengacungkan pisaunya dan membawa tas sedang berlari ke arah kami.

Aku mendengar teriakannya. Aku melihat orangnya. Aku melihat pisaunya. Kemana ia mengarahkannya? Ke....

"Tamuraaa!"

* Don * Aku mendorong Tamura menyingkir.

* Dosu * Rasanya punggungku nyeri terbakar..

"Tch, dasar beban!"

Setelah berteriak begitu, aku melihat laki-laki itu kabur dan aku menghadap ke belakang untuk memastikan Tamura dan Sawatari-san aman-aman saja.

Dengan teriakan seperti tanpa suara, Tamura berlari mendekatiku.

Sawatari-san terkejut karena semua kejadian yang begitu cepat ini, tapi tampaknya tidak ada cedera lain... syukurlah.

Begitulah, punggungku rasanya panas. Selain rasa sakitnya, ini rasanya terbakar.

Apaan ini? Rasanya panas sekali... apa ini tidak bisa berhenti?

<< Dikonfirmasi. Mempersiapkan penahan panas. Sukses >>

Mungkinkah... aku ditusuk?

Masa aku akan mati gara-gara luka tusuk....

<< Dikonfirmasi. Mempersiapkan anti-piercing. Sukses. Dengan tambahan, mempersiapkan penahan serangan fisik. Sukses >>

"Senpai… darahmu mengalir keluar… ini tidak mau berhenti… ini tidak bisa…"

Apa-apaan orang berisik ini. Rasanya suaranya terdengar aneh barusan; yah, memang seperti Tamura biasanya.

Tapi darah? Ya, ini jelas-jelas mengalir. Aku emang manusia, lagipula. Saat aku ditusuk, aku berdarah!

Tapi luka memang menyakitkan, ya...

<< Dikonfirmasi. Menghilangkan persepsi rasa sakit. Sukses >>

Yah... ini buruk, bukan? Rasa sakit dan ketidaksabaran mengacaukan indraku.

"Ta… Tamura… kau berisik sekali. Ini… bukan apa-apa, bukan? Berhenti mengkhawatirkanku…"

"Senpai… darahnya… masih tetap…"

WWajahnya membiru, bergelimang air mata, Tamura terus-menerus memegangiku. Menunjukkan wajah yang menghancurkan wajah laki-laki tampan miliknya.

Aku mencoba melihat bagaimana rupa Sawatari-san, tapi pengelihatanku terlalu kabur. Aku tidak bisa melihat.

Rasa nyeri terbakar di punggungku telah hilang. Malahan, suhu dingin tak tertahankan bergantian menyerangku.

Ini benar-benar buruk... saat orang tidak memiliki banyak darah tersisa, mereka akan mati, kan?

<< Dikonfirmasi. Menciptakan tubuh yang tidak memerlukan darah. Sukses >>

(Hei, kau, apa-apaan yang kau katakan dari tadi...)

Aku mencoba berbicara, tapi tidak ada kata-kata yang keluar. Ini buruk, mungkin aku akan benar-benar mati...

Tapi hei, aku tidak lagi merasa sakit atau terbakar lagi.

Tapi rasanya dingin. Sangat dingin, dan tidak ada yang bisa kulakukan. Apa-apaan ini.... Aku bisa-bisa menjadi membeku kalau sebegini dinginnya.

<< Dikonfirmasi. Mempersiapkan penahan dingin. Sukses. Dengan tambahan, penahan panas berhasil digabungkan menjadi penahan perubahan suhu EX >>

Pada saat itu, sel-sel otak yang sekarat milikku, dengan sedikit inspirasi tersisa, aku mengingat sesuatu yang benar-benar penting!

Iya! Isi dari hard drive komputerku!

"Tamuraa!! Jika dan hanya jika, katakanlah, aku mati... tolong jaga komputerku. Aku minta tolong padamu... tenggelamkan komputernya di air, nyalakan, dan hapus bersih semua data-datanya..."

Begitulah, aku, yang telah menggunakan sisa tenagaku, berhasil menyampaikan hal yang sangat-sangat penting.

<< Dikonfirmasi. Mencoba melakukan penghapusan semua informasi. Error, mustahil karena kekurangan penjelasan. Mencoba melakukan penafsiran lain. Mempersiapkan penahan listrik. Sukses. Dengan tambahan, berhasil mendapatkan anti-lumpuh >>

Aku tidak tahu pasti apa yang dikatakan Tamura saat itu, saat memberikan tatapan kosong padaku.

Tapi, aku mengerti apa yang ingin dikatakannya.

"Haha… Memang hanya Senpai yang seperti ini…"

Ia mengatakannya sambil tersenyum pahit. Memangnya siapa yang ingin melihatnya menangis? Senyum pahit itu jauh berkali-kali lebih baik.

"Kau tahu, aku... tentang Sawatari, aku sebenarnya hanya ingin memamerkannya ke Senpai..."

Heh, sudah kuduga... dasar bajingan.

"Tch... astaga. Aku sudah memaafkan semuanya, jadi pacarmu, buatlah ia bahagia, mengerti? Dan tolong jaga komputer itu..."

Tenagaku yang tersisa, hanya dapat mengatakan semua itu saja.

Dengan penuh ketidakpuasan, Mikami Satoru meninggal.

Dan dalam waktu sesaat itu, ‘jiwa’ Mikami Satoru terhubung dengan monster yang baru muncul di dunia lain.

Memasuki celah ruang dimensi dengan begitu kecil sampai-sampai tidak dapat terlihat dengan mata. Jiwanya terhubung dengan gumpalan energi jahat.

Gumpalan ini adalah wujud awal dari iblis, dan untuk Mikami Satoru yang terhubung dengan gumpalan itu, pikirannya sebagai dasarnya, gumpalan itu menciptakan sebuah tubuh.

Apa yang sebenarnya seharusnya adalah kemustahilan dengan kemungkina yang sangat-sangat kecil terjadi, Mikami Satoru hidup lagi sebagai monster di dunia lain.

Hidup yang begitu biasa sampai-sampai tidak ada yang bisa dikatakan tentang itu.

Setelah lulus kuliah, aku bergabung ke sebuah perusahaan kontraktor terkenal dan hidup sendiri saat ini di umur 37 tahun. Tidak memiliki pacar.

Semua kewajiban utama diserahkan ke kakak laki-lakiku, dan hidup pada dasarnya mandiri, sebatang kara.

Serta, perjaka.

Tidak dapat dipercaya, meninggalkan dunia tanpa pernah dapat dipakai sama sekali... 'anakku' pasti sedang menangis sekarang.

Maaf, aku tidak dapat membuatmu merasakan kedewasaan...

Saat aku lahir kembali, kita akan membalikkan semua ini. Menyerang dengan serius. Menembak mereka, dan bersenang-senang melahap mereka... Tapi itu tidak baik, bukan?

<<Dikonfirmasi. Skill khusus [Predator] telah didapatkan>>

Dan yah, saat hampir berumur empat puluh tahun, perjaka berumur tiga puluh tahun sepertiku, di dunia sihir pastinya akan menjadi seorang sage... ya kan, menjadi seorang sage hebat bisa juga, bukan?

<<Dikonfirmasi. Skill ekstra [Sage] telah didapatkan. Dengan tambahan, skill ekstra [Sage] telah berhasil diubah menjadi skill khusus [Great Sage]>>

...Apaan sih dari tadi? Apa-apaan [Great Sage] itu! Apa kau sedang mengejekku?

Itu tidak ada spesialnya sama sekali!

Aku tidak bercanda di sini!

Sangat tidak sopan...

Memikirkan itu, aku tertidur

(Jadi ini yang namanya mati, ya... tidak begitu sepi seperti yang kubayangkan)

Itulah, untuk Mikami Satoru, kata-kata yang hilang dalam ucapannya.

Sebelumnya Ilustrasi Kembali Ke Halaman Utama Selanjutnya Chapter 01