Difference between revisions of "Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 16 Chapter 6"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
m
m (Blanked the page)
 
Line 1: Line 1:
Kelompok Tatsuya akhirnya sampai di Rumah Utama Yotsuba pada jam 3 P.M.
 
 
Pelayan yang menyambut memandu Yuuk ke kamarnya yang selalu digunakan Keluarga Tsukuba.
 
 
Minami telah diinstruksikan untuk pergi ke kamar empat orang yang telah digunakannya sampa dia pergi ke Tokyo. Dia disini sebagai pelayan dibanding tamu.
 
 
Tatsuya dan Miyuki melewati ruang tamu di Rumah Utama. Itu diantara dua ruangan bergaya Jepang. Tatsuya diperlakukan seperti kakak Miyuki daripada pelayan, tidak seperti Minami. Tatsuya merasa sikap yang berbeda dari para pelayan kepadanya. Namun, ini bukanlah masalah bahwa dia harus menanyai orang lain tentang ini. Dia pergi ke ruangan yang sama dengan Miyuki.
 
 
“Permisi.”
 
 
Orang yang membuka pintu geser itu adalah Minami yang menggunakan celemek putih dalam baju lengan panjang warna hitam. Pakaian ini sama dengan pakaian yang digunakannya saat Tatsuya dan Miyuki bertemunya untuk pertama kalinya.
 
 
“Tatsuya-sama, Miyuki-sama.”
 
 
Minami membungkuk sampai kepalanya menyentuh tatami, dan berbicara seperti itu selagi mengangkat kepalanya. Dia memangggil Tatsuya dan Miyuki dengan ‘-sama’ dibelakang nama mereka.
 
 
“Minami, bisakah kau berhenti memanggil kami seperti itu saat kau disini.”
 
 
Tentu saja, Tatsuya tidak bermaksud untuk dia memanggil mereka ‘Tatsuya-niisama’ dan ‘Miyuki-neesama’ seperti biasa. Ini tidak apa-apa jika hanya mereka bertiga, tapi Tatsuya berpikir bahwa pelayang lain, para senior akan menatapnyanya dengan aneh saat dia memanggil ‘Tatsuya-sama’ didepan semuanya.
 
 
“Tidak, aku sudah dipercayakan pesan dari Bu Shirakawa kepadamu.”
 
 
Bu Shirakawa adalah orang yang memantau semua pelayan dari Rumah Utama Yotsuba, lebih jelasnya dia adalah ‘Kepala Pelayan’. Pasangannya adalah salah satu Butler Yotsuba, urutan ke enam, yang membantu Hayama mengawasi semua pelayan.
 
 
“Tatsuya-sama dan Miyuki-sama, kehadiranmu diharapkan oleh Nyonya jam 7 P.M. di ruang makan.”
 
 
Minami mengirimkan pesan dengan datar tanpa intonasi, yang berakhir dengan ‘itu masalahnya’, menggunakan ‘Tatsuya-sama’ dan ‘Miyuki-sama’, mungkin meniru apa yang dikatakan Bu Shirakawa sebelumnya.
 
 
Tatsuya dan Miyuki memegang wajah mereka. Sejauh ingatan mereka, mereka tidak pernah mendengar Bu Shirakawa memanggil Tatsuya dengan ‘-sama’. Dia memanggil ‘Tatsuya-dono’ kapanpun disekitar Miyuki, dan ‘Shiba-san’ saat Tatsuya sendirian.
 
 
Seperti dugaan, sesuatu telah berubah dalam Kepala Keluarga Yotsuba. Ini juga berhubungan dengan Tatsuya. Itu tidak berubah dalam cara yang menguntungkan saudara ini, tapi masih ada keseraman bahwa itu bukan karakter mereka yang sebenarnya.
 
 
“Ruang makan Nyonya? Oba-sama menunggu kita? Apa dia memang mengatakan seperti itu?”
 
 
“Ya.”
 
 
Namun, Miyuki khawatir tentang hal lain. Pada kasus ini, sudut pandang Miyuki benar.
 
 
“…Aku ingin tahu apa ada pembicaraan langsung.”
 
 
Tatsuya mencoba berpikir tentang maksud Maya secepatnya.
 
 
Ruang makan digunakan untuk makan malam pribadi Maya. Ini bukanlah ruang makannya, tapi tempat dimana ia bertemu tamu penting.
 
 
Kalau tidak, ini merupakan tempat untuk makan sambil membicarakan masalah rahasia tingkat tinggi.
 
 
Pertemuan Besok akan menunjuk kepala keluarga yang selanjutnya, pertemuan yang dimaksudkan telah memecah Keluarga Yotsuba. Saat undangan, tidak, saat panggilan diterima, dapat disimpulkan dengan mudah, terutama hal yang diberitahu oleh Kuroba Mitsugu kepadanya.
 
 
Dengan alasan itu, Miyuki hanya dapat berpikir bahwa mereka akan membicarakan tentang masalah esok hari saat mereka dipanggil ke ‘Ruang Makan Nyonya’.
 
 
“Minami, apa Fumiya dan Ayako juga diundang? Yuuka-san dan Katsushige-san, juga, apa mereka diundang? Fumiya-sama dan Ayako-sama sepertinya sudah sampai kemarin dan menginap. Aku tidak tahu tentang Yuuka-sama dan Katsushige-sama.”
 
 
“Aku mengerti.”
 
 
Sepertinya tidak semua pelayang di rumah diberitahu tentang makan malam ini. Orang yang terlibat menyiapkannya mungkin juga terbatas, pikir Tatsuya.
 
 
“Onii-sama. Diskusi di momen seperti ini, mungkin, ini tentang besok…”
 
 
Saat Tatsuya masih memikirkan tentang itu, Miyuki berbicara kepadanya. Ini bukanlah pertanyaan, tapi sebuah konfirmasi darinya.
 
 
“Ya. Kemungkinan besar, dia akan membicarakan tentang masalah kepala keluarga selanjutnya lebih jelas. Aku tidak bisa mengatakan untuk kandidat lain karena aku bukanlah salah satunya, tapi sepertinya Oba-ue memiliki alasannya sendiri untuk merahasiakan hal ini.”
 
 
“Yuuka-san telah memberi tahu bahwa dia menolak kursi itu, tapi bukankah Katsushige-san menginginkan kursi Kepala Keluarga?”
 
 
Dia secara sukarela ikut andil dalam keributan. Ini mustahil bagi Katsushige untuk menghalangi Miyuki ditunjuk sebagai kepala keluarga selanjutnya besok, karena dia ingin kursi itu untuknya. Miyuki berpikir seperti itu.
 
 
“Tidak, aku pikir bukan itu masalahnya. Jika dia memang ingin posisi itu, dia tidak akan melakukan hal seperti mengotori tangannya.”
 
 
Namun, perkataan Tatsuya berlawanan. Dia menebak bahwa Katsushige telah menyerahkan posisi Kepala Keluarga, karena dia bisa melakukan hal seperti itu.
 
 
“Walau begitu, kita tidak akan tahu bagaimana hal sebenarnya berjalan. Ngomong-ngomon, Minami.”
 
 
Tiba-tiba, Tatsuya menyadari sesuatu yang harus dikonfirmasinya.
 
 
“Apa aku juga dipanggil ke makan malam?”
 
 
Pesan yang dikatakan oleh Bu Shirakawa mengatakan Tatsuya dan Miyuki diundang ke Ruang Makan Nyonya.
 
 
Tatsuya tidak pernah makan bersama orang lain di Rumah Utama selain Miyuki. Tentu saja, dia tidak pernah diundang siapapun di masa lalu.
 
 
“Ya, Tatsuya-sama juga diundang dengan Miyuki-sama.”
 
 
“Aku mengerti.”
 
 
Minami menunduk lagi dalam postus sujud.
 
 
“Saat kau butuh sesuatu, bunyikan saja bel ini. Aku akan segera datang.”
 
 
Dia mengatakan seperti itu selagi menunjuk bel yang ditaruh di meja dengan matanya, Minami berdiri tepat setelah mengatakan hal ini.
 
 
“Minami.”
 
 
Namun, Tatsuya memanggilnya.
 
 
“Ya.”
 
 
Minami duduk di tatami, menghadap Tatsuya.
 
 
Tatsuya berbicara dengan kata-kata dengan mudah.
 
 
“Aku ingin kau bertanya Kuroba-dono jika dia dapat berbicara denganku sekarang. Jika mungkin, segera, hanya kami berdua.”
 
 
“Aku mengerti.”
 
 
Kali ini, Minami pergi melalui sisi lain pintu geser. Miyuki memandang kakaknya dengan bingung setelah mendengar permintaannya.
 
 
“Onii-sama, apa kau memiliki urusan dengan Kuroba Oji-sama.”
 
 
“Ini bukan masalah penting. Aku hanya perlu bertanya tentang beberapa hal darinya.”
 
 
“Itu, berhubungan dengan hal yang kita alami?”
 
 
“Mungkin. Aku juga akan memastikan hal itu juga.”
 
 
Keraguan Miyuki terlihat dari matanya, dia mengalihkan pandangannya. Tanpa melihat wajah Tatsuya, dia melanjutkan pertanyaannya dengan sedikit frustasi.
 
 
“Mengapa, hanya kalian berdua!”
 
 
“Aku hanya berpikir bahwa ini lebih baik. Ini murni hanya intuisi.”
 
 
Tatsuya tidak meyakinkannya, mata Tatsuya dipenuhi keraguan.
 
 
“Bisakah aku… ikut bersamamu?”
 
 
“Kuroba-san akan mungkin menahan untuk memberitahu kebenarannya didepan Miyuki.”
 
 
“Dia akan berbicara jika kau sendirian?”
 
 
“Ini bukan seperti aku mempercayai orang itu. Hanya saja bahwa dia berusaha untuk menggunakan kata-kata kasar, dan banyak hal jelek lainnya yang mungkin akan membuatmu tidak tahan mendengarnya, dia tidak akan menahan ketidaksukaannya kepadau, maksudku.”
 
 
Mulut Miyuki terbuka, tapi dia akhirnya menutup mulutnya.
 
 
Seperti yang sering terjadi, keheningan terasa diantara mereka berdua.
 
 
“…Aku mengerti.”
 
 
Orang yang memecah keheningan adalah Miyuki.
 
 
“Aku akan menyerahkan pembicaraan dengan Kuroba Oji-sama kepada Onii-sama. Sebagai gantinya, tolong katakan kepadaku apa yang kau bicarakan, termasuk dengan kata-kata kasar yang mungkin dia katakan.”
 
 
“Baiklah. Namun, aku akan melakukannya setelah Pertemuan Tahun Baru besok. Aku tidak ingin membebani hatimu sekarang.”
 
 
“…Ya.”
 
 
Mungkin, Minami telah menunggu hingga saudara ini menyelesaikan diskusinya, tapi dia segera muncul setelahnya.
 
 
“Permisi, Tatsuya-sama.”
 
 
“Ya, masuklah.”
 
 
“Ya.”
 
 
Seperti yang sebelumnya, Minammi duduk di bawah setelah masuk lewat pintu geser.
 
 
“Kuroba-sama mengatakan bahwa dia dapat bertemu denganmu sekarang. Lokasinya telah ditentukan olehnya.”
 
 
Miyuki yang melihat dengan khawatir, demikian membuat Tatsuya mengatakan “Jangan khawatir” kepadanya.
 
 
“Mengerti. Aku akan mengikuti undangannya.”
 
 
“Baiklah. Aku akan memandumu kesana.”
 
 
Minami bangkit berdiri.
 
 
Tatsuya juga bangkit berdiri, selagi mengangguk dengan senum dan berkata “Ini tidak akan apa-apa” kepada Miyuki, sebelum berbalik dan mengikuti Minami.
 
 
Kuroba Mitsugu tinggal jauh dari tempat ibunya tinggal. Ibunya merupakan saudara dari Kepala Keluarga sebelumnya, Eisaku.
 
 
Dengan kata lain, adik dari kakek Tatsuya, walaupun Tatsuya tidak pernah berbicara dengannya. Tentu saja, ini merupakan kali pertamanya memasuki area ini.
 
 
Minami menuntunnya sampai ke pintu masuk menuju Rumah Nyonya. Karena itu, pelayan selanjutnya lah yang bertugas memandu Tatsuya ke ruang tunggu.
 
 
Teh sudah dipersiapkan di ruang tinggu. Pelayan yang memandunya mulai untuk segera mengangkat, benda yang seperti ketel besi ditangannya, dengan uap yang keluar, mungkin karena ini sudah dalam tingkat hampir mendidih. Dia menuangkan air panas di teko didepan Tatsuya. Sesuai dugaan, ini bukan Matcha, tapi Sencha, Tatsuya tidak memiliki alasan untuk memesan the, dan ini lebih mudah baginya seperti ini.
 
 
Walaupun teko itu direndahkan oleh pelayan itu, dia meninggalkan ketel besi itu, Tatsuya ingin tahu jika itu untuk memanaskan dan memlembabkan. Ketel air panas yang telah mengalami pemanas EM tidak mendidih, uap air panas dengan lembut keluar.
 
 
Kuroba Mitsugu muncul, Tatsuya meminum tehnya sepertiga cangkir.
 
 
“Maaf membuatmu menunggu.”
 
 
Pelayan yang memandunya mengisi tehnya dan menaruh cangkir didepam Mitsugu.
 
 
Saat Mitsugu mengedip, pelayang itu keluar setelah membungkuk kepada mereka.
 
 
“Tidak apa-apa. Kau tidak perlu menunggu begitu lama.”
 
 
Saat Tatsuya mengatakan seperti itu, Mitsugu menurunkan tehnnya dan mengangguk.
 
 
Dia sepertinya cukup tenang, dibandingkan saat dia mengunjungi FLT. Mungkin, karena Miyuki telah sampai di Rumah Utama dengan selamat, atau dia sudah menyerah.
 
 
“Lalu, katanya kau ingin berbicara denganku, apa yang ingin kau bicarakan?”
 
 
Mendengar perkataan Mitsugu, Tatsuya membuka lebar matanya.
 
 
“Aku disini untuk menagih janjimu.”
 
 
“Janji? Apa aku membuatnya?”
 
 
“Ya.”
 
 
Setelah mendengar kata-kata itu, Tatsuya menyadari bahwa Mitsugu tidak memiliki biat untuk memberinya jawaban secara sukarela, dia harus membuatnya berbicara entah bagaimana.
 
 
“Janji yang kau buat saat kau di FLT jika kita sampai tepat waktu.”
 
 
Mitsugu menekan lidahnya. Sepertinya dia menyesal atas kecerobohannya, namun Tatsuya tidak akan pergi jika Mitsugu tidak memenuhi janjinya.
 
 
“Kau akan menyesal mendengarnya.”
 
 
“Aku akan menyesal jika aku pergi dari sini dan tak mendengarnya.”
 
 
Mitsugu menarik bibirnya dengan wajah masam.
 
 
Namun, dia membukan mulutnya dengan ragu-ragu setelahnya.
 
 
“Baiklah. Tapi, aku tidak akan menerima pertanyaan apapun. Bahkan jika kau bertanya, aku tidak akan menjawab.”
 
 
Setelah mengatakan itu, Mitsugu melihat hal lain.
 
 
Tidak, matanya melihat Tatsuya, tapi fokus matanya berada di tempat lain, tidak, kemungkinan besar dia mengingat insiden masa lalu.
 
 
Lalu, Mitsugu memulai ceritanya.
 
 
--Sekitar 18 tahun yang lalu.
 
 
--Kami Keluarga Yotsuba, mengguncang dada kami dengan ekspektasi mendengar beberapa berita.
 
 
--Itu merupakan kehamilan tua Miya-san. Kami berkumpul disini segera. Kami menunggu kelahiran, pada tengah malam, disini di rumah utama.
 
 
--Diantara waktu itu dan sekarang, ingatan dari tragedi yang terjadi di tahun 2062 masih segar. Saat Maya-san diculik oleh Great Asian Alliance, ingatan tentang insiden mengerikan yang menjadikannya bahan percobaan dalam ekspresimen manusia. Harga dari pembalasan kami, adalah kehilangan anggota kunci dari Keluarga, kesedihan kehilangan 30 orang.
 
 
--Generasi selanjutnya mulai berkembang. Hanya saja kenyataan itu memuaskan. Terutama saat Maya-san kehilangan kemampuannya untuk memiliki anak, Maya-san sangat bahagia dengan kehamilan Miya-san. Mungkin, karena dia tidak bisa memiliki anak laki-lakinya sendiri setelah tragedi itu, dia mengundurkan dirinya dengan kelahiran keponakannya, meskipun tidak berhubungan darah secara langsung. Bahkan jika ini tak terduga, kita bahkan berpikri bahwa kami mungkin dapat melihat saudara kembar itu mengembalikan hubungan mereka. Setidaknya, kami berpikir seperti itu.
 
 
--Kami bahagia saat kami tahu bahwa ada kehidupan di perut Miya-san.
 
 
--Responnya, kami bereksperimen dengan manipulasi gen dengan kalkulasi berulang tak terbatas, Penyihir Penggangu Mental terkuat di dunia akan dididik. Anak yang akan lahir itu diharapkan menjadi penyihir yang hebat.
 
 
Tidak ada yang meragukan hal ini.
 
 
--Namun, apa yang kita harapkan, bukan hanya itu.
 
 
--Sihir yang Miya-san ahli, ‘Mental Structure Interference’. Sihir yang dapat merekonstruksi pikiran.
 
 
--Jika Mental Structure Interference digunakan pada orang tua, efek sampingnya akan kuat. Namun, jika subjeknya anak yang masih bertumbuh, efek sampingnya mungkin tidak akan terlalu terlihat, dan memperbaiki tingkat sihir itu juga. Miya-san mengatakan bahwa pikiran bisa menolak penganggu kepada struktur mental.
 
 
--Lalu, untuk fetus yang belum memiliki pikiran dan yang informasinya belum berkembang, tidak peduli bagaimana kita merubah struktur mentalnya, kita hanya bisa membentuk yang baru lahir demi memiliki kekuatan pengganggu mental yang sama. Kami terobsesi dengan delusi sepeti itu.
 
 
--Setelah tragedi itu, kami terjebak dalam obsesi seperti itu. Entah bagaimana, kita mencoba untuk mencipyalan pelindung dengan kekuatan absolut. Untuk tidak pernah membiarkan insiden itu terjadi lagi, untuk membuat penyihir yang diatas penyihir lain, menjadi yang terkuat dalam keluarga.
 
 
--Walaupun musuhnya adalah negara, atau dunia, dia akan melindungi kita, Keluarga Yotsuba dari takdir yang tak beralasan, pemilik dari kekuatan absolut. Penyihir terkuat yang akan memiliki kekuatan untuk menghancurkan dunia seorang diri. Kami ingin membuat penyihir seperti itu sebagai penyihir Yotsuba di masa depan.
 
 
--Semua keluarga terobsesi dengan keinginan akan manusia super. Keluarga Yotsuba semuanya memiliki keinginan itu, daripada penyihir yang memiliki perasaan.
 
 
Cangkir Mitsugu kosong. Dia membunyikan bel selagi merasa frustasi. Pelayan yang tergesa-gesa diminta untuk membawa air untuk diminum daripada the. Dia menutup mulutnya rapat-rapat sampai pelayan selesai membawa air dan keluar ruangan.
 
 
Saat mereka hanya berdua lagi, Mitsugu mencoba untuk membuka mulutnya.
 
 
--Kami sering mengunjungi Miya-san setiap larut malam, menawarkan simpati kami, mendoakan anak yang diperutnya.
 
 
--Kami ingin menjadi lebih kuat. Untuk melepaskan diri dari cengkeraman dunia keterlaluan dan tidak masuk akal ini, cukup kuat untuk mendapatkan semua bulu keluar dari cara kami.
 
 
--Lalu, kami dapat melindungi anak kami dengan kekuatan itu. Menjaga mereka dari tragedi apapun, guardian yang absolut.
 
 
--Kami hanya memikirkan keegoisan kami saja, kami menganjurkan itu dari hati sebelum menaruhnya di tungku.
 
 
--Miya-san tertawa pada keinginan kami, mengatakan “Aku juga ingin memiliki anak yang seperti itu”.
 
 
--Mentral Structure Interference milik Miya-san seharusnya merubah pikiran dari anak di perutnya. Itulah doa kami, dan ini seharusnya membantu mereka.
 
 
--Maya-san juga sering mengunjungi Miya-san. Walaupun Maya-san tidak ikut berdoa dengan kita, perkatannya menunjukkan kepada Miya-san bahwa dia sepertinya mengingat apa itu cinta saat dia melihat perut Miya-san.
 
 
Cerita Mitsugu terputus.
 
 
Dia menuang air dari kendi.
 
 
Tangannya sedikit gemetar.
 
 
Dia tidak benar-benar melepaskan cangkirnya setelah dihabiskannya. Jika kau mengamatinya dengan baik, dia mencoba untuk membuka mulutnya berkali-kali, tapi bibirnya yang gemetaran menghambatnya untuk mengatakan kata-kata yang cocok.
 
 
Walau begitu, setelah dia meminum dua gelas air, dia melanjutkan ceritanya.
 
 
--Namun, itu bukanlah perasaan Miya-san yang sesungguhnya. Tapi, kami tidak sadar tentang itu sampai bulan melahirkannya, kuran dari setahun kemudian.
 
 
--Keinginan sesungguhnya dari Miya-san adalah membalas dunia. Yang diharapkannya adalah pemilik kekuatan yang dapat menggulingkan dunia. Untuk menghancurkan dunia yang melukai Maya-san, dan dunia yang melukai Miya-san.
 
 
--Miya-san menginginkan orang yang dapat menghancurkan siapapun, dengan tampilan luar melindungi kamu, didalam hatinya.
 
 
--Tidak ada dari kita yang menyadari hal itu. Kita tidak dapat memahami penderitaan setelah terkoyak.
 
 
“Lalu, kau lahir. Bayi yang diharapkan oleh Miya-san utnuk, ‘yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan dunia’, itulah kau.”
 
 
Mitsugu memberitahunya selagi fokus pada wajah Tatsuya. Pikirannya kembali ke masa kini.
 
 
“Kau mungkin bertanya, bagaimana aku tahu hal seperti ini saat kau baru lahir. Namun, aku tahu. Aku mengetahuinya dengan mudah.”
 
 
Napas Mitsugu menjadi sedikit buruk. Itu jelas bahwa ia dalam keadaan eksitasi.
 
 
Saat Tatsuya baru saja akan meminta istirahat, Mitsugu lanjut berbicara seperti jika dia kerasukan sesuatu. Kesadarannya kembali ke masa lalu.
 
 
--Mantan Kepala Keluarga, Yotsuba Eisaku, pamanku, memiliki kemampuan untuk menganalisa Area Kalkulasi Sihir seseorang, dia juga dapat melihat potensi sihir seseorang melalui sistem psikoanalisis seseorang. Sihir yang digunakan untuk menganalisa Area Kalkulasi Sihir yang digunakan oleh Yotsuba, adalah berdasarkan Rangkaian Aktivasi yang dibuatnya.
 
 
--Eisaku Oji-ue menganalisan bayi Miya-san yang baru lahir. Berapa banyak sihir yang dimiliki bayi itu, kami menunggu hasilnya, tentang apa yang akan dikatakannya bahkan kami sudah siap untuk merayakannya dengan minuman.
 
 
--Aku masih ingat dengan jelas sampai sekarang.
 
 
--Oji-ue berkata seperti ini.
 
 
Dia berkata, ‘Anak ini memiliki kekuatan tersembunyi untuk menghancurkan dunia’.
 
 
--Dia memiliki kekuatan untuk menghancurkan semua material dan informasi tubuh,--
 
 
--Dia juga memiliki kemampuan untuk mengembalikan semua material dan informasi tubuh dalam jangka waktu 24 jam. Selama belum mati, dia dapat mengembalikannya seperti normal.
 
 
--Itu tidak seperti yang diharapkannya. Namun, ini tidak benar-benar berbeda dengan harapan mereka.
 
 
--Kekuatan untuk menghancurkan apapun. Ini bukanlah kekuatan yang dapat melindungi kita dari tidak masuk akalnya dunia, tapi kekuatan yang dapat menghancurkan dunia yang tidak masuk akal.
 
 
--Kekuatan untuk mengembalikas semuanya. Itu berarti dapat menyembuhkan semua luka jika dia sempat melindungi seseorang.
 
 
--Terlebih lagi, kekuatan yang tak terkalahkan. Ini merupakan sumber kekuatan esensial untuk melawan dunia. Kekuatan untuk pasukan yang dapat diisi ulang dalam kesuksesan, tidak perlu petarung tambahan.
 
 
--Kita bersukacita setelah mendengar perkataan Oji-ue. Kita tidak tahu apa yang kita harapkan. Kita tidak peduli tentang memutas nasib seseorang.
 
 
--Seorang iblis dengan kekuatan untuk menghancurkan dunia. Itulah keberadaan yang kami, Keluarga Yotsuba, harapkan. Doa kami tentang kehancuran dunia, simbol dari dosa dari Yotsuba.
 
 
--Tidak ada dosa dalam bayi yang baru lahir. Jika apa, bayi itu adalah korbannya. Namun, kami menyalahkan semuanya kepada bayi itu, mengatakan bahwa kelahirannya itu penuh dosa, dan menyimpang.
 
 
--Pemegang kekuatan yang dapat menghancurkan dunia. Sihir, terkadang, dapat terpengaruh oleh perasaan yang dalam. Bahkan jika ini bukan idenya sendiri, bayi ini mungkin akan benar-benar menghancurkan dunia, suatu saat di masa depan.
 
 
--Kepala Keluarga Cabang dan pewaris berkumpul untuk melakukan diskusi panjang. Ini berlangsung selama beberapa hari, dan beberapa malam, aku tidak dapat mengingatnya. Mungkin selama tiga hari, sampai satu bulan. Aku, sebagai kepala selanjutnya dari Keluarga Kuroba, maka, juga berpartisipasi dalam diskusi.
 
 
--Lalu, kita sedang memikirkan cara untuk membiarkan bayi itu mati… Tidak, itu salah. Cara membunuhnya, jelasnya.
 
 
--Semua yang berpartisipasi dalam diskusi mengunjungi Eisaku Oji-ue. Kamu mencapai keputusan untuk membunuh bayi itu saat itu juga.
 
 
Mitsugu menaikkan kepalanya yang dari tadi menghadap kebawah, dia memandang mata Tatsuya. Hanya tawa lelah yang ada diwajah Mitsugu.
 
 
“Orang yang mengusulkan ide untuk membunuh bayi yang baru lahir itu atas nama semua Keluarga Cabang adalah ayahku, Kuroba Juuzou. Aku juga gagal melawannya.
 
 
Tatsuya tidak berkata apa-apa. Karena dia telah diberitahu kalau pertanyaan apapun tidak akan dijawab. Dia menunggu dengan diam, untuk kelanjutan cerita.
 
 
Namun, Mitsugu menunjukkan keterkejutan dan kehabisan kata-kata.
 
 
“Hahahahahaha… seperti dugaan, bahkan jika itu kau, kau masih dapat terkejut.”
 
 
Mitsugu tertawa pada kemanusiaan Tatsuya—walaupun ini hanya kesalahpahaman—dia tertawa.
 
 
“Kau tidak dibunuh karena Eisaku Oji-ue menolak tawaran itu.”
 
 
Mitsugu kecewa dan terjatuh. Dia bahkan kehilangan kekuatan untuk menahan kepalanya seketika, gerakannya seperti marionette.
 
 
--Eisaku Oji-ue mengatakan kepada kita untuk berpikir tentang respon yang realistis daripada tenggelam dalam rasa bersalah.
 
 
--Sebagai kejadian yang tidak sengaja terjadi, Keluarga Yotsuba mendapatkan kekuatan yang harus dihancurkan dalam rasa bersalah dari pemuasan diri sendiri yang mereka cari untuk membuang rasa bersalah mereka dan ‘membunuh bayi itu’. Itulah pemikiran Oji-ue.
 
 
--‘Tatsuya’ dibentuk untuk menjadi penyihir petarung terbaik. Dia hanya bisa menggunakan dua jenis sihir, ‘Decomposition’ dan ‘Regrowth’, ‘Tatsuya’ tidak dapat menggunakan sihir selain itu. Lalu, dia dapat melindungi dirinya sendiri meskipun tidak memiliki sihir ditengah situasi bahaya, teknologi bertarung murni. Terlebih lagi, tidak peduli dalam situasi apa, dia tidak boleh memiliki perasaan yang meledak-ledak, perasaannya harus sepenuhnya ditekan. Itulah yang Eisaku Oji-ue, Kepala Keluarga sebelumnya tawarkan.
 
 
“Dari saat kau masih bayi, kau dibesarkan untuk menjadi pejuang. Segera setelah kau bisa berdiri, kau diberikan latihan untuk mengoptimalkan tubuhmu. Oji-ue serius. Dia sungguh-sungguh akan memanfaatkanmu. Orang yang menyelamatkanmu dari kematian adalah Oji-ue.”
 
 
Kata-kata tetap mengalir dari mulut Mitsugu. Namun, hanya dibagian itu saja, dia berbicara kepada Tatsuya daripada tentang masa lalu. Mitsugu berkata secara tidak langsung mereka melibatkan diri mereka dalam keputusan Yotsuba Eisaku.
 
 
Setelah dia puas mengatakan seperti itu, dia kembali tenggelam pada dunianya lagi.
 
 
--Kau segera dapat berjalan, dan latihan bertarung dimulai. Tidak peduli seberapa dia menangis, keinginan anak itu diabaikan. Sebagai keluarga harus terpaksa menguncinya, dia segera menyerah dengan sikap memberontaknya. Tidak, perasaan memberontaknya terkurung didalam hatinya yang terdalam. Latihan itu pun meningkat dalam kecepatan latihan normal.
 
 
--Mulai dari membunuh binatang liar, lalu anjing kelas militer, lalu binatang yang diperkuat secara militer, dan akhirnya tentara hidup, rekan latihan pergi di tempat.
 
 
“Setelah Eisaku Oji-ue meninggal, Maya-san mengambil posisinya sebagai Kepala Keluarga. Lalu, Maya-san dan Miya-san menjadikanmu subjek dari eksperimen pembuatan penyihir. Kau merupakan contoh yang berhasil dari penyihir buatan yang hebat, lalu kau menjadi guardian dari Miyuki.”
 
 
Mitsugu akhirnya mengangkat kepalanya, dan memulai percakapan normal.
 
 
“Namun, latihan bertarung itu masih dilanjutkan. Ini sedikit terlalu berlebihan untuk perkembanganmu, sampai ditentukan bahwa latihanmu menghalangi pertumbuhan tubuhmu.”
 
 
“Aku juga ingat, apa yang terjadi waktu itu.”
 
 
Sebenarnya, dia juga memiliki ingatan di dalam penyimpanannya dari sebelum eksperimen penyihir buatan, tapi Tatsuya tidak dapat menyadarinya sendiri. Ingatan dari sebelum eksperimen penyihir buatan itu terlihat, seperti ada perasaan bahwa dia sedang menontol film tentang pengalamannya.
 
 
“Ya, tentu saja. Karena kau masih enam tahun waktu itu.”
 
 
Suara Mitsugu menghilang. Saat dia teringat, dia telah meminum setengah air di cangkirnya setelah menuangkannya dari kendi.
 
 
“Bahkan setelah Eisaku Oji-ue meninggal, latihanmu tetap berlanjut. Miya tidak setuju dengan itu. Itu karena. Miya memiliki alasannya untuk membiarkan kau hidup. Dia ingin balas dendam suatu hari.”
 
 
Mitsugu meminum sisa airnya di cangkir sekaligus.
 
 
“Kau, kau adalah senjata Miya-san, untuk melawan dunia. Tanpa mengerti kemarahan dan kesedihan dari kebencian satu wanita yang melawan dunia, kami, Keluarga Yotsuba dengan mudah dan tak bersalah menginginkan mahluk yang kuang, simbol dari dosa kita.”
 
 
Setelah dia selesai mengatakan itu, Mitsugu tidak menunjukkan tanda bahwa dia akan membuka mulutnya. Tatsuya mengerti bahwa Mitsugu telah selesai dengan ceritanya.
 
 
“Aku memiliki pengertian yang baik.”
 
 
“Jika itu masalahnya, sekarang tolaklah pengawalan Miyuki. Aku yakin dia akan mendengar ini darimu.”
 
 
Tatsuya menggelengkan kepalanya dan tersenyum dengan mencemooh.
 
 
“Yang saya mengerti adalah motif di balik sulit untuk memahaminya perilakumu, itu adalah rasa bersalahmu yang sangat besar.”
 
 
“Apa!”
 
 
Mitsugu berdiri dengan memukul salah satu lengan sofa.
 
 
Tatsuya berdiri di waktu yang sama.
 
 
Dalam pandangan Mitsugu, tidak ada satupun kesempatan yang terbuka untuk dirinya membunuh Tatsuya.
 
 
Dalam pandangan Tatsuya, dia dapat melihat banyaknya kesempatan untuk mengambil nyawa Mitsugu.
 
 
“Seperti yang kau janjukan, kau telah memberitahuku apa yang ingin aku ketahui. Aku akan pergi sekarang, apa tidak apa-apa bagimu?”
 
 
“…Kembalilah. Kau tidak ada gunannya bagiku.”
 
 
Mitsugu membunyikan bel itu.
 
 
Pelayan yang memandu Tatsuya sebelumnya muncul lagi.
 
 
Mitsugu memintanya untuk memandu Tatsuya ke pintu masuk.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Sekarang jam 6 : 50 P.M., Tatsuya dan Miyuki dipandu ke Ruang Makan Nyonya. Minami lah yang memandu mereka.
 
 
Minami terlihat seperti pelayan, bahkan selama makan malam.
 
 
Saat saudara itu tiba, Ayako dan Yuuka telah duduk. Miyuki duduk didepan Fumiya, dan Tatsuya duduk disampingnya didepan Ayako. Disamping Miyuki telah disiapkan kursi untuk Maya. Ini jelas merupakan kursi terhormat kedua.
 
 
Satu menit sebelum 7 P.M., Shibata Katsushige muncul di ruang makan. Seperti pikiran Tatsuya, semua kandidat Kepala Keluarga selanjutnya berkumpul disini. Tapi, dia masih tidak mengerti tentang dirinya yang diundang juga ditempat itu. Ayako juga hadir bukan sebagai pengawal Fumiya, tapi sebagai rekan Fumiya, karena dia duduk disamping Fumiya. Namun, Keluarga Yotsuba memandang posisi Tatsuya bukan sebagai pengawal Miyuki, hanya sebagai Guardian nya.
 
 
Katsushige juga sendirian. Tidak perlu berkata tentang Kanata, bahkan Kotona pun tidak menemaninya.
 
 
Namun, Tatsuya diundang ke tempat itu sendiri. Miyuki diberikan, tapi bahkan Fumiya, Ayako, Yuuka, dan bahkan Katsushige tidak bertanya satupun pertanyaan tentang Tatsuya yang bersama mereka.
 
 
Pada masalah ini, Tatsuya meremehkan dirinya sendiri. Dia juga meremehkan penyihir yang bergabung di meja.
 
 
Lima orang selain Tatsuya, mengakui bahwa dia dapat dibandingkan dengan diri mereka, atau setidaknya, mereke menganggap Tatsuya sebagai seseorang yang lebih kuat daripada diri mereka. Bagi mereka, Tatsuya layak mendapatkan kursi yang didudukinya. Tatsuya tidak tahu bahwa mereka memikirkan Tatsuya sampai seperti itu. Karena itu, tidak perlu untuk merasa tidak nyaman bahwa Tatsuya mengingat sendiri.
 
 
Waktu sudah menunjukkan jam 7 .
 
 
Pintu ruang makan terbuka. Itu merupakan pintu untuk Kepala Keluarga Yotsuba.
 
 
Dari pintu, Maya muncul dengan merah gelap, hampir hitam, gaun panjang, diikuti Hayama.
 
 
Semuanya berdiri. Tatsuya berdiri dari kursinya dengan sendiri, lima orang lainnya dibantu oleh orang yang melayani mereka dari belakang. Kursi Miyuki, tidak perlu dikata, dibantu oleh Minami.
 
 
“Tuan dan Nyonya-nyonya, terima kasih telah datang meskipun ini merupakan undangan mendadak. Silahkan duduk.”
 
 
Lalu, Maya duduk dengan anggun di kursinya yang ditarik Hayama.
 
 
Maya memastikan bahwa semua orang hadir didepan meja dengan tenang, ada enam orang dari mereka.
 
 
“Pertama, mari kita makan. Katsushige-san, Yuuka-san, jika kau ingin, kita memiliki sake untuk minumanmu.”
 
 
Pandangan Yuuka dan Katsushige bertemu untuk sesaat.
 
 
“Maaf menolak tawaran indahmu. Namun, aku bukanlah seorang peminum.”
 
 
Orang yang pertama menjawab adalah Yuuka.
 
 
“Ah, itu benar, Yuuka-san tidak terlalu kuat dengan minuman keras.”
 
 
Maya dengan murah hati mengangguk sambil tertawa.
 
 
“Ya, aku rasa begitu.”
 
 
Yuuka menjawab dengan sikap yang diplomatik.
 
 
“Bagaimana denganmu, Katsushige-san? Aku dengar kau peminum yang cukup kuat.”
 
 
Maya mengalihkan pandangannya kepada Katsushige.
 
 
Katsushige membalas dengan membungkuk.
 
 
“Aku hanya terlihat kuat… sebenarnya,aku tipe orang yang mengerikan saat mabuk. Itulah mengapa, maafkan aku Toushu-sama. Kita memiliki pertemuan penting besok, tolong biarkan diriku menahan diriku dimanjakan tawaranmu.”
 
 
Katsushige membungkuk lebih dalam lagi kali ini.
 
 
“Ah, kau tidak perlu terlalu formal. Aku tidak ingin memaksamu untuk minum.”
 
 
Maya menaikkan tangannya sedikit sambil tersenyum dan tertawa, dia menandakan Hayama dari belakangnya.
 
 
Setelah Hayama berkedip, semua pelayang ditempat segera keluar, dan segera datang dengan makanan pembuka.
 
 
“Karena Pertemuan Tahun Baru besok bertema Jepang, aku mencoba untuk menyediakan makanan Barat untuk malam ini. Silahkan dinikmati.”
 
 
Maya menggunakan pisaunya pada terrine, dan membawanya ke bibirnya yang merah.
 
 
Semua orang mengambil pisau mereka dan garpu, makan malam dimulai.
 
 
Makanannya bergaya Perancis, namun, ini bukanlah Perancis sendiri. Sekitar waktu ini, terlihat bahwa Maya tidak membutuhkan sikap yang formal. Seketika, saat waktunya untuk hidangan ikan untuk keluar, hidangan bebek keluar sebagai gantinya.
 
 
Sekitar waktu mereka selesai makan dan sorbet seharusnya keluar, Maya membetulkan posisis duduknya.
 
 
Sebenarnya, Tatsuya juga membetulkan posturnya untuk duduk tegak lurus lagi.
 
 
“Lalu, mari kita membicarakan topik utamanya.”
 
 
Maya tersenyum dengan tampilan natural kepada mereka berenam di sekelilingnya.
 
 
“Katsushige-san, Yuuka-san, Miyuki-san, Fumiya-san.”
 
 
Empat orang, tidak termasuk Tatsuya dan Ayako, disebut berurutan sesuai umur mereka. Mereka berempat adalah kandidat dari Kepala Keluarga selanjutnya.
 
 
“Kalian adalah empat kandidat yang tersisa untuk menjadi Kepala Keluarga selanjutnya. Setidaknya, aku akan mengumumkan Kepala Keluarga selanjutnya besok pada Pertemuan Tahun Baru.”
 
 
Bersama dengan keempat kandidat, mereka berenam, termasuk Tatsuya dan Ayako bergabung dengan Maya disini. Semua pelayan kecuali Hayama, keluar dari ruang makan.
 
 
“Aku sampai pada kesimpulan bahwa ini tidak akan cocok dengan perasaan kalian jika kalian diberitahukan hasilnya besok secara mendadak. Karena itu, aku berencana untuk memberitahu kalian semua disini siapa yang akan kutunjuk sebagai Kepala Keluarga selanjutnya lebih cepat.”
 
 
Miyuki lah yang paling gugup setelah mendengar perkataan Maya. Untuk beberapa alasan, Katsushige, Yuuka, dan bahkan Fumiya dan Ayako tampak terdiri.
 
 
“Toushu-sama. Dapatkah aku berbicara beberapa hal terlebih dahulu?”
 
 
“Oh, Fumiya-san. Apa ada sesuatu?”
 
 
Itu mengejutkan untuk Fumiya untuk menghalangi Maya dari memberitahu hasilnya.
 
 
“Maafkan ketidaksopananku.”
 
 
Dia membungkuk, semua tatapan tertuju kepadanya.
 
 
“Maafkan aku, tapi, aku, Kuroba Fumiya, kandidat dari Kepala Keluarga secara formal mundur dari posisi menjadi Kepala Keluarga selanjutnya. Aku mendukung Shiba Miyuki-san menjadi Kepala Keluarga selanjutnya.”
 
 
Fumiya membungkuk kepada Maya dan kembali ke kursinya.
 
 
“Hmm… sangat menarik.”
 
 
Dia merespon pada perkataan Maya bahwa dia telah menentukan Kepala Keluarga selanjutnya, dengan memberikan posisinya sebagai kandidat. Sedikit banyak, ini merupakan tindak yang melawan Maya.”
 
 
Namun, Maya tidak akan menyalahkan dirinya untuk ini. Tatapan menarik tertuju pada Fumiya yang berani menyuarakan keputusannya di waktu seperti ini.
 
 
“Toushu-sama. Apa kau akan membiarkanku berbicara juga?”
 
 
“Yuuka-san, apa mungkin, kau juga?”
 
 
Maya tertawa dengan permintaannya.
 
 
“Ya.”
 
 
Yuuka berdiri dan membungkung dengan gestur angkuh.
 
 
“Keluarga Tsukuba juga mendukung pencalonan Shiba Miyuki-san menjadi Kepala Keluarga selanjutnya.”
 
 
Setelah Yuuka kembali duduk dengan tundukan, Maya dengan senang tertawa.
 
 
“Kalian, apa kalian berpikir bahwa ‘kepala keluarga tidak diperbolehkan untuk menunjuk kepala keluarga selanjutnya sesuai pilihannya atau semacam itu’?”
 
 
Dia menghapus air mata di pinggir matanya dengan sapu tangan dan memandang Fumiya dan Yuuka dengan wajah lucu.
 
 
“Tidak, aku tidak memiliki maksud seperti itu.”
 
 
“Toushu-sama, tolong maafkan ketidaksopananku menyela dari samping. Yang berpikir bahwa Miyuki-oneesama cocok sebagai Kepala Keluarga selanjutnya adalah aku dan Fumiya. Ayah juga menghormati keputusan Fumiya dan setuju dengannya untuk menyerahkan posisinya sebagai kandidat. Tidak ada niat untuk merasa keberatan tentang keputusan yang dibuat oleh Toushu-sama.”
 
 
Setelah jawaban Fumiya, Ayako mengatakan maksud mereka akhirnya.
 
 
Mendengar penjelasannya, dia menaikkan ujung bibirnya dengan senang.
 
 
“Aku mengerti… dengan kata lain, Keluarga Kuroba memutuskan untuk sepenuhnya mendukung Miyuki sebagai Kepala Keluarga selanjutnya, dalam beberapa hari yang lalu sebelum Pertemuan Tahun Baru besok?”
 
 
Orang yang menjawab Maya adalah Fumiya.
 
 
“Ya, kita tidak memiliki perbedaan pendapat.”
 
 
“Fufufu… Fumiya-san, kau anak yang baik.”
 
 
Fumiya telah memastikan maksud dari Mitsugu dibalik keterus-terangan ini kepada Maya. Dia berharap penunjukan Miyuki sebagai Kepala Keluarga ditunda, rencana Keluarga Cabang untuk menghalangi pencalonan Miyuki dari menghadiri Pertemuan Tahun Baru gagal. Keluarga Kuroba telah memastikan bahwa tidak membuat usaha langsung, yang dapat dikategorikan mereka sebagai bagian dari kelompok yang mengganggu.
 
 
Langkah ini mungkin inisiatif curang untuk keluar dari kelompok yang memberontak. Sebenarnya, Maya sendiri tidak bermaksud untuk menyalahkan Keluarga Cabang yang terlibat dalam sabotase—karena ia tahu bahwa itu akan diletakkan sia-sia pada akhirnya –ia tidak perlu menggunakan trik tersebut.
 
 
“Mengapa Keluarga Tsukuba memutuskan untuk menyerahkan posisi kandidatnya pada saat seperti ini?”
 
 
Dimata Maya, kebiasaan Yuuka entah bagaimana kurang ajar.
 
 
“Karena Toushu-sama, bahkan saat aku melihat situasi ini, tidak ada kesempatan untuk berbohong, bukan?”
 
 
“Artinya, ini merupakan kesempatan yang bagus untuk menjual dirimu kepada Miyuki?”
 
 
“Bicara sejujurnya, kami. Keluarga Tsukuba ingin memiliki rekam jejak segara mendukung Kepala Keluarga selanjutnya. Terus terang saja, posisi kami jatuh dibelakang Keluarga Kuroba dan Keluarga Shibata dalam hal kemampuan darah.”
 
 
Pada deklarasi terus terang ini, bahkan Maya tidak gagal untuk menyeringai.
 
 
“Kemampuan keluarga terletak pada pertarungan langsung… Keluarga Tsukuba berniat baik. Miyuki-san, sepertinya Yuuka-san tertarik keadamu.”
 
 
Walaupun Miyuki terlihat sedikit terkejut pada percapan ini, dia tidak menunjukkan ekspresi sedih.
 
 
“Sekarang aku, dalam kapasitas sebagai kandidat untuk menjadi Kepala Keluarga selanjutnya… Namun, aku setuju dengan Oba-ue bahwa nilai dari seorang penyihir bukan hanya pada terletak pada kemampuan bertarung saja.”
 
 
Maya menggangguk kepada Miyuki seperti mengatakan ‘bagus sekali’.
 
 
“Lalu, Katsushige-san.”
 
 
Dia lalu menghadap Katsushige.
 
 
“Sebelum aku mengatakan alasanku, situasi disini telah berkembang dengan suara mayoritas disini… mungkin, ini seperti yang telah kau pikirkan.”
 
 
Katsushige tidak berdiri, dia memutar arah tubuhnya selagi tetap di kursi.
 
 
“Toushu-sama. Keluarga Shibata tidak memiliki penolakan dalam pencalonan Shiba Miyuki menjadi Kepala Keluarga selanjutnya seperti yang telah didukung oleh Keluarga Kuroba dan Keluarga Tsukuba. Keputusan ini telah dikonfirmasi oleh kepala keluarga kami, beserta anggota Keluarga Shibata yang lain.”
 
 
“Aku mengerti. Jadi ini keputusan keluarga.”
 
 
“Ya.”
 
 
Katsushige mengangguk tanpa menunjukkan sedikitpun dari mulutnya tentang apa yang dilakukannya untuk menghalangi jalan Miyuki. Dengan sikap berwibawanya, bahkan Maya tidak dapat mengejar topik ini, bertanya padanya secara pribadi.
 
 
“Namun, atas penyerahan kami dalam pencalonan menjadi Kepala Keluarga selanjutnya, kami memiliki permintaan untuk Toushu-sama.”
 
 
“Kesepakatan, bukan?”
 
 
Maya menyipitkan matanya. Tatapan tajam tidak fokus kepadanya, tapi pastinya ini tidak bisa dikatakan sebagai perasaan yang menyenangkan. Mungkin, bahkan cukup bagus baginya untuk tidak mengungkit masalah insiden, tapi kau memiliki kelancangan untuk mengatakan ini.
 
 
“Tidak, ini permintaan. Bukan kesepakatan.”
 
 
Namun, setelah Katsushige menolaknya dengan datar, Maya merubah tatapannya menjadi “oh?”.
 
 
“Karena aku tidak memiliki apa-apa untuk melawan Kepala Keluarga selanjutnya, ini tidak bisa dikatakan sebagai kesepakatan.”
 
 
“Jantan sekali kau. Baiklah, katakanlah permintaanmu. Katsushige-san, apa yang kau inginkan?”
 
 
“Aku, Shibata Katsushige, meminta persetujuan dalam menikahi Tsutsumi Kotona.”
 
 
Bahkan Yuuka tersedak airnya dan membuka mulutnya.
 
 
Fumiya dengan kulit tipisnya tersipu. Stimulus nya terlalu kuat.
 
 
“Tsutsumi Kotona-san… Dia Guardian mu, bukan?”
 
 
“Ya.”
 
 
Maya menunjukkan ekspresi bahwa dia berpikir untuk sejenak.
 
 
“Jika aku tidak salah dia tubuh modifikasi, generasi kedua dari ‘Seri Bard’, ‘Seri Bard’ memiliki gen yang tak stabil, tidak terlalu cocok untuk menjadi istri dari Kepala Keluarga Cabang.”
 
 
“Ayahku juga mengatakan seperti itu.”
 
 
“Lalu bagaimana jika menjadi wanita simpananmu saja?”
 
 
Perkataan Maya melancarkan pukulan kuat kepada Fumiya, selagi dia terjepit diantara mereka berdua. Kepalanya menghadap ke bawah dan wajahnya benar-benar merah. Di tangan lain, Ayako yang duduk disampingnya mendengarkan dengan wajah yang datar, ini mungkin disebabkan karena perbedaan gender, kepribadian, atau mungkin usia.
 
 
“Kau sudah berhubungan bahkan saat kita membicarakannya bukan?”
 
 
“Jadi kau sudah mengetahuinya.”
 
 
Katsushige tidak mengatakan sesuatu yang buruk kepada Maya, ini merupakan pertanyaan positif untuknya.
 
 
“Masalahnya adalah… seorang Guardian seharusnya mengawal orang yang berwibawa, memiliki kemampuan sihir yang tinggi didalam keluarga, ini salah satu alasan untuk membuat wanita itu. Tapi, bahkan setelah dia dijadikan Guardian dari Katsushige-san, apa itu alasan untuk menjaga Tsutsumi Kotona-san tetap disisimu?”
 
 
“Dia tidak hanya memiliki itu.”
 
 
Katsushige berusaha untuk mengatakan kegunaan sihir Kotona, tapi dia segera mengatakan “Tidak, itu benar” kepada Maya. Memang benar, maksud utamanya adalah menjaga Kotona disisinya, dia merasa bukanlah hal yang bagus untuk menjaga status quo.
 
 
“Itu benar….”
 
 
Maya menekan salah satu jarinya ke pipinya, seperti jika dia dalam masalah. Walaupun dia sosok yang cukup tinggi, semua orang di ruangan tidak ada yang benar-benar mengerti bahwa dia benar-benar dalam masalah.
 
 
“Aku tidak ingin memisahkan sepasang kekasih dari orang yang mereka cintai.”
 
 
Maya entah bagaimana, menatap Miyuki.
 
 
“Hanya karena dia tubuh modifikasi, ini tidak akan berakhir dengan kematian prematurnya.”
 
 
Maya mengambalikan tatapannya kepada Katsushige.
 
 
Miyuki sadar bahwa Maya menatapnya, dan dia tidak mengerti maksudnya. Walaupun dia menganggap bahwa Minami telah memata-matainya dan melaporkannya kepada bibi nya, dia tidak mengatakan apa yang dipikirkannya. Miyuki mengingat waktu dimana dia frustasi dengan kekhawatirannya, tapi mustahil untuk bertanya tentang maksud tatapan Maya sebelumnya.
 
 
Tanpa menyadari perasaan Miyuki, Maya menatap Katsushige. Lalu, dia memberikan jawaban kepada Katsushige yang gugup dengan senyuman.
 
 
“Baiklah. Aku tidak memiliki niat untuk menghalangi Kepala Keluarga Cabang dalam memilih jodohnya diluar perasaannya.”
 
 
Tubuh Miyuki gemetaran. Tatsuya melihatnya dengan penuh kegelisahan, selagi Miyuki mengankan tangannya menandakan bahwa dia tidak apa-apa.
 
 
Maya menatap Miyuki dari samping dan kembali ke percakapannya dengan Katsushige.
 
 
“Sebagai Kepala Keluarga Cabang, kau tidak perlu memikirkannya terlalu berat. Katsushige-san telah setuju menyerahkan posisi Kepala Keluarga, aku akan membantumu berbicara kepada Osamu-san.”
 
 
“Terima kasih banyak.”
 
 
Katsushige berdiri dan membungkuk dengan dalam.
 
 
Saat Katsushige melihat keatas, Maya menyuruhnya untuk kembali ke kursinya dengan gestur. Dia menghela napas kemudian.
 
 
“Entah bagaimana, aku sudah tidak perlu mengatakan ini…”
 
 
Maya mengetatkan tatapan rileksnya.
 
 
“Miyuki-san, kau akan menjadi Kepala Keluarga selanjutnya.”
 
 
“Ya.”
 
 
Miyuki merespon nominasi itu dengan suara keras.
 
 
“Untungnya, semua disini telah memberikan dukungan mereka, ini bukanlah sesuatu yang memalukan, ini dorongan yang baik.”
 
 
“Ya Oba-sama. Aku akan menerimannya.”
 
 
Miyuki berdiri, pertama, membungkuk kepada Maya, lalu dengan hati-hati membungkuk kepada semuanya di meja. –Dia terlihat terutama membungkuk kepada Katsushige, karena pengaturan tempat duduk, ini mungkin buruk bagi mereka berdua.
 
 
“Lalu, mari kita lanjutkan makan malam kita.”
 
 
Saat Maya berkata seperti itu, Hayama memukul tangannya dua kali.
 
 
Artinya—walaupun ini tidak dikatakan bahwa—hidangan daging dibawa masuk. Setelah makan malam selesai, Maya meminta Tatsuya dan Miyuki untuk tinggal di ruangan.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Setelah semua orang pergi, meja itu diatung ulang. Secangkir teh disajikan kepada Maya, semantara Tatsuya mendapatkan kopi dan Miyuki mendapatkan kopi susu.
 
 
Semua pelayang keluar, termasuk Hayama.
 
 
Maya mengangkat cangkirnya ke mulutnya, dia berbicara kepada mereka berdua dengan senyum diwajahnya.
 
 
“Miyuki-san, pertama-tama, selamat. Tatsuya-dan, juga, ini merupakan kerja yang keras.”
 
 
“Terima kasih banyak, Oba-ue.”
 
 
“Maaf membuatmu khawatir.”
 
 
Tatsuya dan Miyuki membungkuk bersamaan selagi di kursi mereka. Mereka berdua mengangkat cangkir mereka.
 
 
“Lalu… Aku meminta kalian berdua tetap disini, karena aku ingin memberitahu hal yang penting.”
 
 
Miyuki mengencangkan dirinya, dan itu terlihat oleh Tatsuya yang duduk disampingnya.
 
 
“Sebagai Kepala Keluarga, jodohmu bukanlah seseorang yang dapat kau pilih sesuai pilihanmu. Aku sudah mengatakan tentang ini sebelumnya.”
 
 
“—Ya.”
 
 
Tiba-tiba, Maya memanggil Tatsuya. Karena Tatsuya tidak siap untuk dipanggil dalam pembicaraan ini, dia terpaksa menjawab secara reflek selagi masih bingung.
 
 
“Kau mungkin tidak akan percaya denganku saat aku mengatakannya mendadak seperti ini, tapi… Miyuki-san bukanlah adkimu.”
 
 
Napas tajam keluar dari tenggorokan Miyuki. Itu merupakan teriakan yang tidak bisa ditahan oleh Miyuki.
 
 
Miyuki menempatkan tangannya didepan mulutnya selagi matanya terbelalak, dia terdiam seperti patung marmer.
 
 
Untuk mengatakan bahwa ekspresinya adalah ‘membeku’ bukan tidak cocok. Dia pastinya berhenti bekerja, tapi api dimatanya berputar-putar dan wajahnya sudah berubah warna.
 
 
Dibandingkan Miyuki, Tatsuya tidak terlalu sedih. Namun, ini karena berita ini jauh diatas batas dari apa yang dapat diproses oleh perasaannya. Dia berada dalam keterkejutan yang tidak dapat disembuhkan oleh dirinya sendiri, Maya sebagai pihak ketiga, yang membawa berita ini tidak terhubung dengannya.
 
 
“Pastinya, aku tidak bisa mempercayai ini. Karena, bergunung-gunung bukti yang menunjukkan bahwa Miyuki dan aku saudara kandung.”
 
 
Maya, dia bisa mampu memberikan senyuman selagi mata Tatsuya sedikit demi sedikit kehilangan emosinya.
 
 
“Ya, ini kebenarannya. Karena, Tatsuya-san.”
 
 
“Lagipula kau adalah anakku.”
 
 
Dampak dari pernyataan ini, seperti dugaan, bahkan Tatsuya akan kehilangan kata-kata.
 
 
“Tatsuya-san, kau dibuat dari inseminasi buatan dari telur ku yang telah dibekukan sebelum ‘insiden itu’, kau lahir dari kakakku yang merupakan ibu pengganti anakku. Ayahmu, tentu saja, bukanlah Tatsurou-san juga. Itulah mengapa, Miyuki-san adalah sepupumu.”
 
 
--Mustahil.
 
 
Setelah Tatsuya mendapatkan kembali kontrol pikirannya, kata pertama yang muncul dipikirannya adalah ini.
 
 
--Mustahil jika Miyuki adalah sepupuku.
 
 
--Mustahil jika Miyuki bukanlah adik kandungku.
 
 
Tatsuya malu, bahwa dia meragukan pemahaman.
 
 
Tentu saja, dia tidak menyuarakan hatinya, dia tidak akan seceroboh itu.
 
 
“…Apa kau tidak keberatan untuk memberitahukan detailnya padaku nanti?”
 
 
Maya menerima permintaan Tatsuya, sepenuhnya dengan nada biasanya.
 
 
“Kau benar. Sudah untuk tiba-tiba meyakinkanmu setelah aku mengatakan semua ini, mari lakukan pembicaraa ibu-anak setelah ini.”
 
 
Maya memalingkan matanya kepada Miyuki setelah dia menjawab Tatsuya dengan anggukan.
 
 
“Lalu, tentang pembicaraan kita sebelumnya… Miyuki-san, maafkan aku tapi sebagai Kepala Keluarga selanjutnya dari Yotsuba, kau tidak bisa memilik jodohmu sesuai keinginanmu.”
 
 
“Ya.”
 
 
Walaupun ekspresi Miyuki kaku, tapi ada suara harapan, ‘mungkin?’, keluar darinya. Alasan mengapa dia mengepalkan tangannya dibelakang lututnya adalah karena tidak siap dengan kesedihan, tetapi tidak marah ketika kemungkinan kegembiraan di firasatnya menjadi kenyataan.
 
 
“Besok, aku akan mengumumkan tunanganmu saat aku mengumumkanmu sebagai Kepala Keluarga selanjutnya, pasanganmu adalah.”
 
 
Miyuki sedikit tersentak. Walaupun ini hanya ‘sedikit’, dia sudah hampir berhenti bernapas.
 
 
“Tatsuya-san.”
 
 
Miyuki menaruh tangannya didepan mulutnya.
 
 
Tangan itu terlihat gemetaran.
 
 
Entah bagaimana, Miyuki menahan teriakannya dengan memindahkan tangannya yang sedang menutuh mulutnya ke dadanya.
 
 
Dia menaruhnya diatas hatinya, dan berkedip –kedip sebelum melihat kebawah seperti jika memeluk tubuhnya untuk menahan rasa sakit.
 
 
Miyuki merasakan ‘dadaku seperi akan pecah’ pada kenyataan waktu itu.
 
 
Namun, ini lebih merupakan kebahagiaan daripada kesedihan. Dia terlalu bersukacita, yang hampir sama seperti rasa sakit yang kuat.
 
 
Dia sangat senang, sangat senang, sampai dia harus menenangkan tubuhnya yang kesenangan seperti orang gila, Miyuk melihat keatas.
 
 
Matanya dipenuh air mata, ekspresinya seperti sudah akan menangis.
 
 
Maya menyalahkan dirinya karena telah membuat Miyuki bingung.
 
 
“Tatsuya-san, hadirilah Pertemuan Tahun Baru besok karena kau akan diumumkan sebagai tunangan Miyuki. Ini yang ingin aku katakan kepadamu.”
 
 
Miyuki menundukkan kepalanya sangat dalam, tangannya lurus dengan lututnya, dan air mata mulai menetes.
 
 
“Miyuki-san, besok adalah pengumuman pertunanganmu. Ini merupakan hal yang penting bagimu, tolong siapkan dirimu dengan baik malam ini.”
 
 
“Aku bersyukur untuk pengalaman tulusmu.”
 
 
Suara isak tangis dan suara getarannya mulai berkurang, Miyuki menjawab Maya selagi kepalanya masih menghadap bawah. Sosok Maya seperti ibu yan penuh kasih, yang serba boleh—namun, tatapan tidak proporsional muncul di matanya—sebuah tatapan.
 
 
“Hayama-san.”
 
 
“Ya, Nyonya.”
 
 
Hayama segera muncul saat dipanggilnya.
 
 
Saat dia muncul, Tatsuya telah menghapus air mata Miyuki dengan sapu tangan.
 
 
“Tolong panggilkan Minami-chan. Minta dia mempersiapkan mandi Miyuki-san.”
 
 
“Mengerti.”
 
 
Minami segera datang.
 
 
Maya memberikan perintah langsung kepada Minami, dia memerintahnya dengan tajam.
 
 
“Minami-chan, bawa Miyuki ke kamarnya. Lalu, panggil dia keluar jika kau sudah mempersiapkan mandinya, pandu dia.”
 
 
“Mengerti.”
 
 
Minami memandu Miyuki ke kamar tamu.
 
 
Maya menghadap Tatsuya.
 
 
“Apa kita akan pindah ke ruangan lain?”
 
 
“Ya.”
 
 
Maya bangkit.
 
 
Hayama membuka pintu.
 
 
Tatsuya berjalan mengikuti Maya.
 
 
Hayama dengan hormat membungkuk kepada Tatsuya. Ini merupakan kesempatan terbesarnya selama di tempat ini.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Mereka sedang menuju ke ruang kerja Maya. Ini pertama kalinya Tatsuya memasuki ruangan itu. Tidak, tidak ada yang pernah memasuki ruangan itu selain Maya dan Hayama, kecuali untuk beberapa teknisi furnitur dan HAR. Bisa dikatakan bahwa Tatsuya merupajan orang kedua yang diperbolehkannya memasuki ruangan itu.
 
 
Di dalam ruangan, ada meja besar dengan kursi tinggi dengan sandaran, rak buku yang tingginya sampai ke langit-langit, dan set barang kuno.
 
 
Hayama meminta Tatsuya untuk duduk di sofa. Maya duduk didepannya, dan bertanya kepada Tatsuya dengan suara seperti seorang ibu yang bertanya kepada anaknya apa yang dilihatnya dalam ruangan.
 
 
“Tatsuya-san, apa yang kau lihat?”
 
 
“Maafkan aku. Aku baru sadar bahwa ruangan yang biasa kau gunakan untuk memanggil Miyuki bukanlah ruangan kerja mu.”
 
 
“Kau menyadari barang-barang aneh.”
 
 
Tawa Maya seperti seorang gadis muda.
 
 
“Ini benar-benar ruangan pribadiku. Bahkan HAR ini unit independen.”
 
 
“Benar-benar terputus dari lingkungan.”
 
 
“Ya.”
 
 
Jawaban Maya tidak benar. Ruangan ini memiliki satu jaringan. Namun, ini juga bukan sepenuhnya bohong, karena jaringan itu hanya beroperasi dari perangkat spesifik untuk mengirimkam data kunci, benar-benar independen dari semua perangkat, setengah dari yang dikatakannya benar.
 
 
“Tatsuya-sama, apa kau ingin kopi hitam?”
 
 
Tatsuya tidak dapat menginat Hayama memanggil nya dengan ‘-sama’. Dia seharusnya tidak memikirkan tentang hal itu sekarang.
 
 
“Ya, tolong.”
 
 
Tatsuya menjawabnya dengan nada biasa sebisa mungkin.
 
 
Dia menaruh kopi didepan Tatsuya dan teh herbal didepan Maya.
 
 
Tatsuya sedikit memikirkan bahwa aroma kopi akan menutupi aroma teh herbal, tapi dia tidak mengatakannya secara langsung. Dia menunggu sampai Maya meminum tehnya, sebelum meminum kopinya.
 
 
Kopinya, menurut Tatsuya, lebih enak daripada buatan Miyuki.
 
 
“Ini enak.. Walaupun ini mungkin terdengar kasar, tapi seperti yang diharapkan dari Hayama-san.”
 
 
“Aku merasa terhormat dengan pujianmu, Tatsuya-sama. Aku memiliki beberapa trik.”
 
 
“Trik, ya?”
 
 
“Ya. Ini memalukan, tapi aku menggunakan sedikit sihir dalam pembuatannya.”
 
 
Maya menunjukkan suara bahagia dalam keterkejutannya bahwa Hayama memberi tahukannya kepada Tatsuya.
 
 
“Untuk dapat menggunakan sihir seperti itu, bahkan aku tidak ada tandingannya dengan Hayama-san. Jujur saja, cara menggunakan sihir itu penting.”
 
 
“Tidak, ini bukanlah hal yang cukup untuk disombongkan. Aku hanya melakukan apa yang aku bisa.”
 
 
Perkataan Hayama membawa Tatsuya untuk berpikir dalam. Namun, Tatsuya memutus untuk menghentikan pembicaraannya dengan Hayama dan berpindah kepada Maya.
 
 
Maya juga, pasti telah menunggu untuk berdiskusi tentang masalah utama. Dia menaruh cangkirnya di lepek, dan menatap mata Tatsuya.
 
 
“Baiklah…aku ingin tahu kita harus memulai dari mana?”
 
 
“Sebelum itu, apa kau keberatan?”
 
 
Tatsuya memutus pembicaraan.
 
 
Maya kelihatannya mengetahui apa yang diharapkannya.
 
 
“Oh, apa itu?”
 
 
Maya menggunakan satu tanganny untuk menutup mulutnya, dia menunjukkan keterkejutan yang ringan di tatapan matanya. Namun, dia tidak berpura-pura. Buktinya dia tidak bisa menyembunyikan apa-apa diujung bibirnya. Walaupun ini bukan berarti kalau Maya banyak bicara. Namun, dia sengaja tersenyum sebelum dia menyembunyikan mulutnya dengan tangannya.
 
 
“Mengapa kau berbohong!”
 
 
Tatsuya menyipitkan matanya, bukan karena terpukau dengan sikap Maya dan kekanak-kanakannya.
 
 
Namun, matanya sudah sangat tajam.
 
 
“Bohong?”
 
 
Nada yang digunakan Maya pura-pura tidak tahu, tapi Tatsuya tidak menunjukkan kemarahan sedikit pun atau frustasi.
 
 
Namun dia tidak akan membiarkan kepalsuan lagi, sehingga dia memasang tatapan tajam.
 
 
“Kebohongan yang mengatakan bahwa Miyuki bukanlah saudara kandungku.”
 
 
Tatsuya mengatakannya dengan nada yang mungkin dapat dianggap sebagai agak lembut. Dia merasa bahwa tidak perlu untuk menaikkan suaranya, apa yang dikatakannya adalah fakta.
 
 
“Tidak, itu bukanlah kebohongan.”
 
 
Namun, Maya menyangkal fakta itu.
 
 
Dia menyangkalnya dengan nada yang lembut, sama seperti Tatsuya.
 
 
Tatsuya tidak dapat mengerti mengapa Maya sangat percaya diri, ini tercermin dari tatapannya pada wajah bibinya.
 
 
Maya meminum teh herbalnya dengan perlahan.
 
 
“Kau mengatakan bahwa ada bergunung-gunung bukti bahwa kalian berdia bersaudara, tapi apa kau bisa menyebutnya bukti?”
 
 
Dia menaruh cangkirnya dan menatap mata Tatsuya dengan tatapan dari atas ke bawah. Maya bertanya beberapa pertanyaan selagi mempertahankan postur itu.
 
 
Maya tidak tertawa terlalu keras, tapi tersenyum dengan gembira. Sebuah cahaya yang menyenangkan terpancar dari matanya.
 
 
“Data Keluarga? Kita tidak terlalu peduli dengan hal seperti itu, bukan? Tes DNA? Itu juga hasil yang dikeluarkan oleh rumah sakit bukan? Ini bukan seperti pemeriksaan dari Tatsuya sendiri.”
 
 
Bibir Maya membentuk sabit.
 
 
“Kepala Keluarga Cabang hanya mengetahui tentang kehamilan Nee-san. Bahkan mereka tidak tahu tentang apapun yang terjadi sebelum kehamilannya, kau tahu?”
 
 
Perkataan Maya memancing kecurigaannya. Bahkan bagi Tatsuya, itu tak terbantahkan.
 
 
“Oba-ue.”
 
 
Namun, suara Tatsuya tidak sedih.
 
 
Suara tak tergoyahkan melanda Maya seperti besi cair, yang menghapus senyum di wajahnya.
 
 
“Kau pikir aku apa?”
 
 
Kali ini, ini giliran Tatsuya menatap Maya dalam keheningan.
 
 
“Aku dapat mengenali struktur dan komponen dari suatu material; ini salah satu kemampuanku untuk mendekomposisi material menjadi fase konfigurasi apapun. Aku juga mengenali zat dari suatu material juga, ini juga berarti bahwa aku tahu tentang zat dasar yang membuat sesuatu.”
 
 
“Aku pikir analisa informasimu hanya terbatas sampai jangka waktu 24 jam saja.”
 
 
“Komponen informasi terletak di masa kini. Tidak perlu untuk melihat ke belakang.”
 
 
Ekspresi Maya dan Hayama konsisten menunjukkan bahwa mereka tidak mengharapkan ‘yang tidak diharapkan’, tapi perasaan mereka berdasarkan pada alasan yang berbeda. Maya menunjukkan wajah ‘sial…’, sementara keterkejutan Hayama hanya sebatas terkejut sedikit di wajahnya.
 
 
“Itulah mengapa aku tahu. Miyuki dan aku memiliki elemen yang sama persis pada tubuh kita. Aku dapat melihat jelas bahwa tubuh kita berdua dibentuk dari sumber sperma dari pria yang sama dan telur dari wanita yang sama.”
 
 
“Oh..”
 
 
Nada Maya mengatakan ‘Aku menyerah’.
 
 
“Kau memang beda dengan orang lain.”
 
 
“Aku rasa memang begitu.”
 
 
“Aku tidak bermaksud memujimu…”
 
 
Maya tersenyum menunjukkan rasa malu, dia menurunkan pandangannya ke cangkir tehnya. Tapi, dia tidak mengambil tehnya, dan mengembalikan tatapannya kepada Tatsuya dengan mengangkat wajahnya.
 
 
“Baiklah. Kuakui.”
 
 
“Pastinya, apa yang aku telah katakan barusan adalah kebohongan.”
 
 
“Kau tidak terlahir dari telurku, tapi kau memang anak Nee-san.”
 
 
…Tatsuya menghela napas pada apa yang dikatakan Maya.
 
 
“Lalu mengapa kau mengatakan hal seperti itu?”
 
 
“Namun, ini bukan sepenuhnya salah bahwa kau dan Miyuki tidak bukan saudara kandung.”
 
 
Walaupun perkataan Maya tidak memberi jawaban kepada pertanyaan Tatsuya, Tatsuya juga kehilangan satu kata. Dia tenang sebisanya saat menunggu untuk kelanjutan penjelasan Maya.
 
 
“Karena, Miyuki-san memiliki tubuh modifikasi.”
 
 
Tatsuya membuka matanya dengan lebar. Dia berhenti bernapas dan tidak dapat mengatakan apa-apa.
 
 
“…Miyuki dibuat secara genetik? Tapi tidak ada tanda-tandanya.”
 
 
“Ya, ini kebenarannya. Miyuki-san sebenarnya dibuat untuk menghilangkan distorsi, untuk menstabilkan ketidakstabilan, dia dapat dikatakan memiliki ‘tubuh modifikasi yang sempurna’, mahakarya dari Yotsuba.”
 
 
“Mengapa…”
 
 
“Mengapa kita membuat Miyuki-san? Itu untuk dirimu, Tatsuya-san.”
 
 
Tatsuya benar-benar tidak bisa berkata-kata. Ini mungkin mustahil, tapi hatinya lebih terkejut, kesadarannya mungkin akan dibersihkan.
 
 
“Kekuatanmu adalah sesuatu yang tidak boleh diaktifkan dalam keadaan seperti apapun. Walaupun ini merupakan kekuatan sempurna untuk keadaan darurat, ini harus dihentikan sebelum menghalangimu memiliki hidup. Ini mustahil untuk Nee-san melakukannya. Mental Structure Interference miliknya bisa membuatnya merubah dengan area kesadaran dari musuh dengan menutup ‘Gerbang’ sementara. Namun, Nee-san akan mati sebelum kau pastinya. Itulah mengapa, kita butuh membuat seorang penyihir yang akan selalu ada disampingmu, Miyuki dibuat untuk menghentikanmu.”
 
 
Maya memasang tampang serius sampai-sampai terasa menakutkan, dia menatap mata Tatsuya.
 
 
“Miyuki memiliki tubuh modifikasi yang dibuat untuk menghentikan dirimu.”
 
 
“Miyuki, untukku? Bukan aku, untuk Miyuki?”
 
 
Tatsuya benar-benar tercengang. Dia bahkan tidak sadar dengan perkataan irasionalnya.
 
 
“Itu benar. Miyuki-san merupakan gadis yang lahir hanya untukmu.”
 
 
Maya meringankan pandangannya dan nadanya.
 
 
“Yang paling penting, bagaimana seseorang lahir sangat cantik secara natural? Dengan penampilan yang sesempurna itu, memiliki tubuh yang benar-benar simetris, tidak mungkin orang seperti itu terlahir natural.”
 
 
Mungkin, Maya menyadari kecemburuan dalam suaranya, dia menunjukkan senyuman yang tidak nyaman.
 
 
“Walaupun aku tidak berpikir bahwa kita dapat berhasil membuat ulang anak seperti Miyuki-san bahkan jika kita mengulang prosedur yang sama untuk membuatnya. Dalam masalah itu, dia melebihi manusia, mungkin, bahkan kecantikan seperti Dewa.”
 
 
“Apa Miyuki tahu tentang ini?”
 
 
Maya menggelengkan kepalanya selagi tersenyum dengan penuh kasihan kepada pertanyaan Tatsuya.
 
 
“Tidak. Aku tidak ingin Miyuki-san mengetahuinya, dan tidak satupun Kepala Keluarga Cabang mengatahuinya. Yang mengetahuinya hanya Kepala Keluarga sebelumnya, Eisaku Oji-sama, kakakku, aku, Hayama-san, dan mantan kepala yang memantai fasilitas modifikasi, Kurebayashi-san dan beberapa orang kepercayaannya… Hey, Tatsuya-san.”
 
 
Maya berusaha untuk memperbaiki suasana hati, dia berbicara kepadanya dengan suara yang manis.
 
 
“Ikatanmu dengan Miyuki-san lebih kuat daripada ibu dan anak, berbicara dalam sudut pandang genetik, hubungan genetik antara kau dan aku lebih dekat daripada kau dan Miyuki-san.”
 
 
Maya menghiasi Tatsuya mengatakan hal seperti itu dengan suara yang manis.
 
 
“Terlebih lagi, fakta bahwa kau anakku mungkin tidak sepenuhnya salah.”
 
 
“Tapi.”
 
 
Bantahan Tatsuya diganggu dengan suara yang seperti madu yang membungkusnya.
 
 
“Pastinya, kita keponakan dan bibi secara genetik. Tapi secara spiritual, kau anakku, Tatsuya-san.”
 
 
“Secara spiritual?”
 
 
Tatsuya tidak dapat mengerti perkataan Maya, sehingga dia memutuskan untuk mendengarkan penjelasan lebih lanjut.
 
 
“Sebenarnya, semua generasi Oji-sama dan Mitsugu kecewa dan menakuti kekuatanmu. Namun, aku bahagia. Aku sangat bahagia hingga aku ingin menari dengan sukacita. Karena, sihirmu adalah kunci untuk memenuhi keinginanku.”
 
 
Dia mungkin mengingat waktu itu, Maya terlihat seperti dia sedang gemetar, dia ekspresi yang mengambang.
 
 
“Sihirmu, adalah bintang kematian yang akan merubah dunia. Aku dapat membalas dunia. Dunia yang mengambil masa lalu dan masa depanku, dan membuang kebahagiaan terbesarku sebagai seorang wanita dengan cara yang kejam.”
 
 
Kemanisan dalam suara Maya, telah terkontaminasi dengan kutukan, dendamnya terhadap dunia.
 
 
“Itulah mengapa, ini bukan kebohongan saat aku mengatakan bahwa aku ibumu. Karena, yang mengharapkan kelahiranmu bukanlah Nee-san. Kau lahir karena keinginanku. Mitsugu-san dan yang lain salah mengerti bagian itu. Yang mengharapkan kehancuran dunia adalah aku, itulah doaku. Kau lahir untuk menjawab perasaanku. Kau secara biologis anak Nee-san, tapi yang mengharapkanmu agar menjadi penyihir seperti kau yang sekarang , adalah aku. Itulah mengapa, sebagai penyihir, kau anakku.”
 
 
“Namun, Oba-ue seharusnya tidak dapat menggunakan Sihir Pengganggu Mental.”
 
 
Sangkalan yang keluar dari Tatsuya, yang juga tidak dapat menghentikan Maya.
 
 
“Ya, kau benar. Itulah mengapa ini merupakan mukjizat. Permintaan kuatku telah membalik sihir dan menyebabkan hal yang tidak diperkirakan. Mungkin, karena kita berdua adalah kembar. Lagipula Nee-san adalah kembaranku, mungkin, sihirnya bekerja karena keinginanku. Perasan untuk anak kakakku, sebagai doa kuatku untukmu, aku ingin tahu jika sihir Nee-san menyadari keinginanku.”
 
 
Maya berbicara dengan antusian. Tidak, dia panas.
 
 
“Nee-san mengetahui itu. Bahwa sihir bayinya, telah secara diam-diam diambil alih olehku. Nee-san telah merampasku dari diriku, dan aku merampasnya dari anaknya. Betapa adik yang buruk.”
 
 
Dia tidak mendengus, tapi mengatakannya dengan bergairah dan dengan suara yang manis.
 
 
“Walau begitu, Nee-san telah mencoba untuk mencitaimu. Walaupun pada akhirnya, dia tidak dapat mencintaimu, apa kau tahu seberapa besar usahanya?”
 
 
Selagi mencoba untuk menjelaskan tentang Miya kepada Tatsiya, suara Maya tidak menyembunyikan bahwa dia mengejek kakaknya.
 
 
“Eksperimen Penyihir Buatan, adalah untuk menjaga sihirmu agar tidak diluar kontrol dan meluap karena pengaruh emosi. Itulah tujuan utamanya. Sehingga kau dalam arti sebenarnya, sebuah material eksperimen tanpa tubuh eksperimen, kau bukan hanya sample. Walaupun Nee-san telah menolak sampai akhir, pada akhirnya, kau mungkin akan menjadi penghancur dunia, ini membutuhkan semuanya dari Nee-san. Sebenarnya, ini lebih mudah untuk mengeluarkan perasaanmu, beban pada Nee-san akan lebih ringan. Nee-san tahu bahwa ini akan memperpendek hidupnya, tapi dia masih dengan hati-hati memodifikasi pikiranmu. Pikiran yang telah terubah olehku sebelum kau lahir, Nee-san tidak lari, tapi merubahmu.”
 
 
Maya berhenti berbicara; ini karena dia kehabisan napas.
 
 
Dia bahkan tidak meminum tehnya, sebelum melanjutkan ceritanya.
 
 
“Demi Miyuki-san dapat menghentikanmu, Nee-san mencoba melatihnya berbeda darimu. Tanpa tertarik, tidak akan ada kebencian. Dan tidak akan ada yang akan menjadi penderitaan. Dia tidak ingin menghentikan perasaanmu yang meluap dengan ‘Cocytus’ nya, dan tidak ada jaminan bahwa kau juga akan berhenti.”
 
 
Ada pemikiran yang dalam dibalik perbedaan sikap dari ibunya, ini merupakan hal yang sulit untuk dipercaya tiba-tuba. Mungkin jika bukan Tatsuya, tidak akan ada yang akan percaya.
 
 
“Ini untuk alasan yang sama bahwa Miyuki dididik untuk menjadi seorang Nyonya. Sehingga sihirnya tidak akan berdasarkan emosinya. Selalu dibawah kontrol seorang Nyonya, dan tidak pernah membuat sebuah histeria seperti memamerkan perasaannya, dia dibentuk untuk tumbuh menjadi gadis yang seperti. Aku ingin mengatakan bahwa itu benar-benar sukses, tapi yang paling utama, tidak ada hal yang seperti Nyonya sempurna.”
 
 
“…Miyuki adalah Nyonya sempurna. Sihir adikku dimaksudkan untuk berjalan liar karena efek dari ‘Pledge’.”
 
 
“Oh..”
 
 
Maya menyemburkan ‘pfft’.
 
 
“Kalian saudara memiliki hubungan yang baik. Sepertinya kalian akan menjadi tunangan yang baik untuknya mulai sekarang.”
 
 
“Tanpa memperhatikan hubungan psikologis apapun, ini tak dipertanyakan bahwa kalian adalah saudara kandung. Karena itu, mustahil bagi kita untuk menjadi pasangan, bukan?”
 
 
“Mengapa?”
 
 
“Bahkan jika kau bertanya mengapa…”
 
 
Ini terlalu jelas, Tatsuya gagal untuk menyebutkan alasan secepatnya.
 
 
“Jika kau tanpa sadar kau prihatin tentang masa depan anak kalian berdua lahir dengan kelainan. Seperti yang telah kukatakan sebelumnya, Miyuki-san dibentuk untuk menjadi ‘tubuh modifikasi terbaik’ dari teknologi Yotsuba. Dia tidak hanya dibuat secara genetik, tapi juga melalui penyesuaian mental oleh Sihir Pengganggu Mental. Anak itu dapat melampaui semua kecacatan tubuh modifikasi, sebuah Mahakarya dari Yotsuba yang disempurnakan dalam bentuk manusia dan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi. Dia berbeda dari kegagalan Keluarga Kudou. Anak yang lahir diantra kau dan Miyuki tidak akan memiliki kecacatan. Aku jamin itu dalam nama Yotsuba. Tidak ada satu gen pun didalam Miyuki yang akan menuju ke kelainan.”
 
 
“Tapi…”
 
 
“Aku yaki bahwa dia tidak akan peduli walaupun dia memiliki tubuh modifikasi. Mungkin, dia akan bersukacita atas fakta itu. Dengan modifikasi, dia akan mengetahui bahwa hubungan genetik tubuhmu dan tubuhnya cukup jauh. Lagipula bahwa dia secara bilogis terhubung padamu adalah sesuatu yang tak terhindarkan.”
 
 
Apa yang dikatakan Maya mungkin benar. Setidaknya, Tatsuya tidak menemuka kesalahan sedikitpun, untuk membicarakan kebenarannya, Tatsuya sudah mendapat ide.
 
 
Tubuh Miyuki tak dapat dipungkiri, berasal dari komponen sel yang sama dengan orang tua Tatsuya.
 
 
Namun, juga ada campuran elemen yang tidak dapat dijelaskannya.
 
 
Tatsuya mengerti bahwa mereka tidak menyebabkan efek yang berbahaya pada tubuh Miyuki. Karena itu, dia berpikir tentang faktor itu sebagai produk mutasi natural. Namun, mengingat mereka terbentuk karena modifikasi, perbedaan besar komponen antara dia dan Miyuki dapat menjadi interpretasi lebih rasional. Dia tidak bisa berbuat apa-apa selai menerima itu walaupun tak ingin.”
 
 
Tatsuya menatap wajah Maya.
 
 
Maya juga, menatap dalam keheningan.
 
 
“…Mengerti. Pastinya, ini bukanlah sesuatu yang harus disembunyikan darinya,”
 
 
Tatsuya mengangguk setelah ragu untuk sesaat.
 
 
“Itu benar. Jika kau meninggalkannya seperti ini, Miyuki-san akan menjadi khawatir.”
 
 
Walaupun perkataan Maya dimaksudkan untuk menjadi candaan, Tatsuya tidak dapat menyangkalnya.
 
 
“Tolong hibur Miyuki-san.”
 
 
Tiba-tiba, Maya mengubah nadanya.
 
 
“Saat kau kehilangan Miyuki, kau akan hancur. Pikiranmu dirancang untuk seperti itu. Dan saat kau hancur, kau akan membakar dunia.”
 
 
Ini adalah ramalan, tidak, ini merupakan nada dari ramalan.
 
 
“Itulah mengapa, tolong lindungi dan hibur Miyuki-san dengan tanganmu untuk hidup.”
 
 
Setelah itu, Maya mengatakan perasaan sebenarnya.
 
 
“Sebenarnya, aku tidak terlalu peduli juga.”
 
 
Dalam matanya, cahaya yang paling intens dapat terlihat dalam malam.
 
 
“Waktu itu, saat kau menghancurkan dunia, balas dendam hatiku akan sempurna.”
 
 
Yang terpanas, api gairah berkobar.
 
 
“Jika kau dapat melindungi Miyuki dari kebencian dunia, balas dendamku akan mengambil bentuk yang lain. Ini adalah balas dendam dari orang yang melawan dunia yang menginjak-injak pada takdir orang dengan arogan.”
 
 
Nama api itu adalah kegilaan.
 
 
“Aku yakin aku akan dapat melupakan penampilan tak anggun yang aku dapatkan dari dunia yang tidak adil.”
 
 
Ditengah api kemarahannya, Maya menaruh senyum tak berdosa.
 
 
“Sangat indah sekali. Kau anak yang baik. Kau akan memenuhi balas dendamku. Untuk ‘Yotsuba Maya’ yang meninggal di usia 12.”
 
 
“Oba-ue. Kau gila.”
 
 
“Untuk tujuan itu, Tatsuya. Kau akan menikahi Miyuki. Aku tidak menerima penolakan apapun.”
 
 
Perkataan Tatsuya tidak mencapai kesadaran Maya. Bahkan jika dia mendengarnya, itu gagal untuk dikenali oleh hari Maya.
 
 
Hayama melanjutkan selanjutnya kepada Maya, dia mengganti teh herbal yang telah dingin dengan yang baru.
 
 
Maya menempatkan pandangannya pada Tatsuya, dengan perubahan drastis, yang bahkan tidak ada tanda kegilaan yang muncul yang dapat dilihat oleh Tatsuya.
 
 
“Tatsuya-san, apa kau mau kopi lagi?”
 
 
“Tidak, aku tidak apa-apa.”
 
 
“Benarkah? Ah, ini sudah selarut ini.”
 
 
Makan malam berakhir pada jam 9 P.M. Sekarang jarum jam menunjukkan jam 10 P.M. Tatsuya sendiri tidak menyadari itu, tapi berpikir tentang penjelasan Maya terlihat untuk memakan waktu yang tak terduga.
 
 
“Kita memiliki agenda untuk besok; kita akhiri disini. Tatsuya-san, apa kau masih ada yang ingin ditanyakan?”
 
 
“Kalau begitu, satu hal lagi.”
 
 
Tatsuya takut kegilaan Maya akan muncul lagi, sehingga dia memutuskan untuk bertanya tentan hal yang harus diketahuinya.
 
 
“Baik, apa itu?”
 
 
“Mengapa kau tidak memilih kemarin? Kau memiliki rencana dalam mengumumkan bahwa aku anakmu, bahwa aku akan diumumkan sebagai tunangan Miyuki?”
 
 
Pastinya, Pertemuan Tahun Baru adalah pertemuan dimana semuanya dalam keluarga memperbarui berita tentang kondisi Yotsuba. Ini merupakan saat paling cocok untuk menominasikan Miyuki.
 
 
Namun, bagi Tatsuya, ini entah bagaimana sebuah alasan yang lemah untuk Maya mendorong semua hal ini untuk diumumkan besok juga.
 
 
“Ini bukan seperti kita harus melakukannya besok, tapi aku memiliki satu alasan.”
 
 
Kebalikan dari pemikiran Tatsuya, Maya tenang, dan dia menjawabnya seperti jika dia terkesima oleh sesuatu.
 
 
“Sebenarnya, aku tidak memiliki rencana apapun untuk mengumumkanmu sebagai anakku pada Pertemuan Tahun Baru tahun ini. Namun, Tatsuya-san juga, kau juga menggunakan hal yang mencolok.”
 
 
Yang dimaksudnya dengan ‘hal mencolok’ adalah dia menggunakan Material Burst untuk memusnahkan armada Great Asian Alliance, Tatsuya tidak perlu mengkonfirmasi ini.
 
 
“Lalu, USNA telah menggerakkan Kepala Staff Gabungan yang secara langsung mengkontrol pasukan penyihir, mereka bahkan meminta jam malam untuk investigasi mereka, kaulah penarik perhatian mereka.”
 
 
“Aku minta maaf atas itu.”
 
 
Tatsuya terpaksa tersenyum kecut. Dia tidak berpikir bahwa ‘ apakah ada makna dibalik instruksi itu’. Setidaknya Tatsuya, ini terlihat seperti sebuah alasan renungan.
 
 
“Ini bagus sudah selesai.”
 
 
Maya sedikit mengangguk. Bahkan saat kegilaannya tersembunyi dalam bayangan, keakrabannya dengan Tatsuya tetap ada.
 
 
“Tapi, bahkan setelah STARS menarik diri dari Jepang, dan Kudou-sensei menjadi marah, arau bahkan pengguna Houjutsu China, kau telah terlibat dalam banyak pekerjaan dibalik layar.”
 
 
Keluarga Kudou menjadi marah besar, akan menjadi komentar untuk Parasite Dolls. Pengguna Houjutsu dari China adalah Zhou Gongjin.
 
 
Setelah mendengar itu, Tatsuya berpikir, ‘pastinya, banyak hal terjadi tahun ini’. Mengkesampingkan kenyamanan Maya, Tatsuya pastinya tidak memiliki niat untuk terlibat dalam pertarungan dengan Yotsuba.
 
 
“Itulah mengapa, pada akhirnya, debut mu diangkat pada Pertemuan Tahun Baru besok.”
 
 
“Jadi begitu masalahnya.”
 
 
Tatsuya, untuk sesaat, menunjukkan kepahaman. Setidaknya, dia menemukan bahwa ada kesempatan dan kebutuhan untuk menyebarkan kebohongan itu bahwa dia adalah anak Maya pada Pertemuan besok.
 
 
--Namun, itu juga tidak bermaksud apa-apa.
 
 
“Lalu, ini akhir dari penjelasanku.”
 
 
Maya menunjukkan senyum kepuasan. Diskusi ini kelihatannya berakhir dengan dia merasa puas. Setidaknya, dia berhasil meyakinkan Tatsuya sampai ke titik tertentu.
 
 
“Tatsuya-san, apa kau tahu dimana kamarmu?”
 
 
“Aku baik-baik saja, Oba-ue.”
 
 
“Benarkah?”
 
 
Maya tidak terlihat bermasalah saat Tatsuya kembali memanggilnya dengan cara lamanya.
 
 
“Maka maafkan aku tidak dapat membantumu, apa kau bisa kembali ke kamarmu sendirian? Kau dapat memanggil seseorang di jalan untuk membantumu menyiapkan mandi sebelum kau ke kamarmu.”
 
 
“Mengerti.”
 
 
Tatsuya sungguh-sungguh mengerti bahwa ini adalah akhir dari pembicaraan mereka.
 
 
“Terima kasih untuk kopinya, itu sangat enak.”
 
 
Tatsuya membungkuk kepada Maya dan Hayama, dan meninggalkan ruang kerja.\
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Bahkan setelah Tatsuya pergi, Maya tetap berada di sofa.
 
 
“Nyonya, terima kasih atas kerja kerasmu.”
 
 
Hayama mengatakannya kepada Maya dari belakang.
 
 
“Entah bagaimana, aku menjadi lebih emosional dari yang aku rencanakan.”
 
 
Maya dengan malas mengatakan seperti itu. Baginya, ini mungkin sebuah permintaan maaf untuk perbuatan sebelumnya, kegembiraannya yang meledak-ledak.
 
 
“Karena kau menceritakan ulang cerita itu, aku rasa memang tidak bisa dihindari.”
 
 
Hayama melindungi Maya dengan ‘ini merupakan topik dimana kau tidak dapat menghindari kegembiraan itu’, mungkin, ini memalukan baginya, Maya memalingkan wajahnya dengan ekspresi ‘hmph’ yang tidak sesuai dengan usianya.
 
 
Bahkan Hayama berpikir ini lucu, tapi dia tidak terlalu ceroboh sampai menunjukkan senyuman diwajahnya.
 
 
“Jadi itu rencana rahasia Nyonya. Kali ini, bahkan aku harus mengakui bahwa aku tidak bisa apa-apa tapi kagum.”
 
 
November lalu, dia segera memanggil Tatsuya dan Miyuki untuk datang ke Rumah Utama tepat setelah Insiden Yokohama, Maya memberitahu Hayama ‘Miyuki harus menjadi Kepala Keluarga selanjutnya untuk mengikat Tatsuya. Aku memiliki beberapa pertimbangan dalam memasukkannya ke kursi kepala keluarga’. Dia menceritakan rencananya kepada Hayama tentang persiapan Pertemuan Tahun Baru, yang diadakan besok.
 
 
“Berkat variasi kejadian yang berjalan diluar ekspektasi, aku menjadi gembira diluar dugaanku. Sisanya tergantung pada seberapa jauh Miyuki-san, dapat pergi.”
 
 
“Apakah dia dapat menjadi wanita yang hebat.”
 
 
Ucapan yang mengejutkan datang dari Hayama dengan nada tegasnya, Maya melihat kebelakang pada Hayama dengan memutar tubuhnya di sofa.
 
 
Hayama menunjukkan senyuman orang tua.
 
 
“Berdua Miyuki-sama dan Tatsuya-sama harus menghadapi masa depan mereka dengan tepat. Walaupun Tatsuya-sama sedang menuju ke tempat tanpa musuh, dia menghadapi perasaan Miyuki-sama secara langsung tanpa kegagalan.”
 
 
“aku akan mengatakan, untuk mencintai dengan jujur akan menjadi kebodohanku.”
 
 
“Jika ini masalahnya, siapa yang jujur menang.”
 
 
Hayama tertawa dan tersenyum menarik Maya keluar dari miasmanya.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Saat Tatsuya kembali, tidak ada siapapun dalam ruangan. Miyuki pasti telah dibawa ke perumahan yang sama untuk persiapan besok.
 
 
Seperti yang dikatakan Maya, pemandu untuk mandi datang cukup cepat. Ini jarang baginya untuk menginap di Rumah Utama, mandinya juga sedikit berbeda seperti pertama kalinya dia tinggal di ruang tamu bergaya Jepang. Dia tidak berpakaian terlalu rapi untuk perjalanan kembali dari mandi seperti itu mungkin untuk bertemu dengan seseorang. Waktu mandi Tatsuya tidak lama, ataupun cepat. Saat dia kembali ke kamarnya, jam sudah menunjukkan angka 11, tapi Miyuki belum kembali.
 
 
Sebaliknya, dia melihat bahwa futon sudah disiapkan.
 
 
Dalam ruangan bergaya Jepang, satu set futon untuk pasangan, dengan dua bantal.
 
 
“Onii-sama, maaf membuatmu menunggu.”
 
 
Miyuki kembali disaat yang kurang bagus.
 
 
“Ini…”
 
 
Selagi membiarkan pintu geser terbuka, dia melihat ruangan berikutnya. Jika dia melihat kedalam ruangan, ini biasa untuk memfokuskan matanya kepada…
 
 
“Miyuki, ini bukan peker-…”
 
 
-jaan, Tatsuya tisak bisa melanjutkan alasannya sampai habis. Mungkin, Miyuki dipoles oleh banyak pelayan sampai-sampai dia bersinar, dia juga hanya menggunakan pakaian dalam dibalik Hitoe nya. Kamar mandi mungkin sangat panas, karena dia tidak kelihatan kedinginan untuk menggunakan baju setipis itu di tengah musih dingin. Wajah dan lehernya yang tersipu mungkin muncul karena panas, tapi ini jelas bahwa suhu ruangan tidak panas.
 
 
Alasan dari kehilangan kata-katanya bukanlah karena Hitoe. Ini karena pesona Miyuki yang ada dalam Hitoe nya, dia entah bagaimana kehilangan waktu untuk menjelaskan dan menjadi kehilangan kata-kata.
 
 
Dia telah memiliki paras cantik, tapi sekarang dia terlihat bersinar.
 
 
Miyuki memiliki aroma yang menyegarkan, sekarang dia mungkin benar-benar tidak hanya akan menarik kupu-kupu dan lebah, ia mengenakan aroma halus bunga.
 
 
Jika dia berjalan di Tokyo diantara kerumunan, pasti akan ada kepanikan dalam kerumunan.
 
 
Tatsuya tanpa melebih-lebihkan berpikir seperti itu.
 
 
“Onii-sama, itu….”
 
 
Namun, Miyuki juga tidak terlalu tenang, dan terlebih-lebihkan oleh futon yang hanya ada satu, itu adalah kata-kata pertama yang keluar dari pikirannya.
 
 
“Tidak, ini bukan pekerjaanku. Ini sudah seperti ini saat aku selesai mandi.”
 
 
“Aku mengerti.”
 
 
Karena dia berpikir bahwa dia gelisah berpikir. Tatsuya duduk didepan meja pendek, Miyuki juga duduk didepan futon. Karena pintu geser yang mengarah ke kamar sebelah, mereka merasa sadar ketika dibuka, namun mereka merasa aneh untuk menutupnya.
 
 
Didepan Tatsuya, Miyuki terluhat tidak dapat tenang selagi menyisir rambutnya. Entah bagaimana, dia sadar dari tatapan Tatsuya.
 
 
Ini tidak bisa dihindari. Ini sudah tiga jam sejak pemberitahuan mengejutkan tentang Tatsuya menjadi tunangan Miyuki. Mengingat, berita mengejutkan bahwa Tatsuya dan Miyuki bukanlah saudara. Ini tidak beralasan untuk tidak sadar satu sama lain sekarang.”
 
 
“Umm, O-onii-sama.”
 
 
Keraguan terasa dalam nada Miyuki.
 
 
Tatsuya menaikkan alisnya ingin tahu.
 
 
“Ada apa?”
 
 
“Tidak, itu… Onii-sama, bisakah aku tetap memanggilmu seperti itu? Ata aku harus memanggilmu Tat-“
 
 
“Aku tidak apa-apa jika kau memanggilku seperti biasa.”
 
 
Karena Miyuki tidak dapat memanggilnya ‘Tatsuya’, Tatsuya menyelamatkannya dengan tawa.
 
 
Miyuki tersenyum dengan muka lega. Namun, jawabannya ‘seperti biasa’ bukan hanya untuk Miyuki. Tatsuya tidak berniat untuk terus berbohong tentang ‘Miyuki bukan saudaraku’.
 
 
“Lalu, Onii-sama…Apa kau sudah selesai berbicara dengan Oba-ue?”
 
 
“Seperti itu…”
 
 
Fakta bahwa aku disini, suatu hal yang benar, dia baru saja akan menjawab, tapi dia segera sadar bahwa pertanyaan Miyuki memiliki maksud berbeda.
 
 
“Ya, ini sudah disimpulkan. Aku sudah bertanyan tentang semua yang ingin kuketahui tentang Oba-ue sendiri.”
 
 
“Aku mengerti. Lalu, tentang itu…”
 
 
Miyuki gagap. Dia mungkin tidak ragu. Hanya, belum berani untuk bertanya tentang masalah tadi.
 
 
Dia mengumpulkan keberanian yang telah terkumpul di hatinya, Miyuki akhirnya berani bertanya kepada Tatsuya.
 
 
“Tentang Onii-sama dan aku bukanlah saudara kandung.”
 
 
--Apa itu benar?
 
 
Namun, tidak peduli seberapa banyak keberanian yang dikumpulkannya, dia tidak dapat mengatakannya dari mulutnya.
 
 
“Itu bohong.”
 
 
Tatsuya menjawab dengan sangat jelas.
 
 
Hati Miyuki terpecah menjadi dua setelah mendengar itu.
 
 
Perasaan lega bahwa dia adik dari Tatsuya, dan dia tidak akan bisa menikahi Tatsuya sebagai adik.
 
 
“Mengapa… mengapa Oba-sama mengatakan kebohongan seperti itu?”
 
 
“Ini penyederhanaan penjelasan, tapi ini sepertinya dilakukan agar kita dapat menikah.”
 
 
Penjelasan Maya susah untuk dimengerti, tapi Tatsuya memahami lebih dari Miyuki. Namun, dia bertanya-tanya sampai sejauh apa dia akan mengatakannya kepada Miyuki, Tatsuya belum memutuskan.
 
 
“Walaupun kita saudara?”
 
 
“Ya, karena data keluarga dan analisa DNA kita hanya formalitas.”
 
 
“Ya… Itu benar dalam kekuatan yang dimiliki Keluarga Yotsuba.”
 
 
“Tidak perlu khawatir tentang ketidaknormalan genetik pada anak kita juga.”
 
 
“Mengapa, seperti itu?”
 
 
Miyuki yang menghadap Tatsuya dengan wajah suram, menaikkan wajahnya dan memperbaiki tatapannya kepada Tatsuya. Kulit putihnya diatas leher tidak tetutupi Hitoe, yang membuat Tatsuya terpaksa mengalihkan pandangan. Namun, berpikir seperti itu bahwa dia jatuh ke tangan Maya, sehingga dia menenangkan kembali pikirannya,
 
 
Dengan sudah mendapatkan kembali kontrol pikrannya, Tatsuya menatap mata Miyuki lagi.
 
 
Mata Miyuki terlihat jika dia sudah siap untuk menerima kebenaran semacam apapun darinya.
 
 
Maya telah memutuskan untuk Tatsuya menjadi pasangan Miyuki, dia juga berpikir bahwa Miyuki juga dapat memikul beban seberat ini.
 
 
Karena dia sudah mengakui kesiapan di matanya, Tatsuya menguatkan keputusannya pada bagian dia harus memberitahu Miyuki.
 
 
“Kau, tubuhmu tidak memiliki faktor yang akan menuju ke kelainan genetik.”
 
 
“Kau memiliki, tubuh modifikasi.”
 
 
Miyuki memandang dengan mata penuh pengawasan dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
 
 
Rambut panjangnya bergoyang.
 
 
Tatsuya sedikit lega bahwa dia tidak menunjukkan wajah takut.
 
 
“Aku memiliki, tubuh modifikasi…”
 
 
“Kau terbuat dari fertilisasi telur Kaa-san dan Oyaji, dan dengan sains Yotsuba, membentuk ‘tubuh modifikasi sempurna’, berkat teknologi terbaik. Kau melampaui semua cacat yang dimiliki tubuh modifikasi, kau adalah mahakarya Yotsuba yang telah menjadi manusia, atau bahkan lebih dari manusia.”
 
 
Penjelasan Tatsuya bukanlah penghiburan, faktanya bahwa dia bukan manusia yang terlahir secara natural. Namun, untuk beberapa alasan, Miyuki mendapatkan ketenangannya kembali.
 
 
Miyuki tidak sedih maupun sedih, dari fakta bahwa dia manusia yang dibuat secara artifisial. Miyuki tahu sekarang bahwa tubuhnya, dan hidupnya, merupakan hadiah untuk Tatsuya. Semakin dia berpikir tentang itum semakin yakin dia bahwa itu tepat. Itulah mengapa dia tidak terlalu khawatir bahwa tubuhnya sebenarnya adalah dibuat secara artifisial dan semacam itu.
 
 
“Lalu, aku… asalkan Onii-sama disisiku, aku tidak akan jatuh ke dunia lain, bukan?”
 
 
Halo yang dikhawatirkannya adalah batas hidupnya sebagai perempuan dengan tubuh modifikasi. Ketakutan bahwa dia tiba-tiba menghabiskan hidupnya dan tidak bisa bersama Onii-sama lagi.
 
 
“Menilai dari perkataan Oba-ue, sepertinya ketahananmu terhadap penggunaan sihir berkelanjutan, lebih tinggi dariku.”
 
 
“Ini berarti… aku bisa berada disisimu, Onii-sama?”
 
 
“Menilai dari perkataan Oba-ue, sepertinya kau akan memiliki hidup yang panjang.”
 
 
Pada akhirnya, setelah dia diberitahu tentang itu, dia bahkan tidak peduli bahwa dia tubuh modifikasi.
 
 
“Onii-sama dan aku adalah saudara, tapi gen ku berbeda dari milik Onii-sama.”
 
 
Tatsuya seperti merasa mengatakan ‘Hey…’.
 
 
Pastinya, Maya mengatakan bahwa Miyuki memiliki tubuh modifikasi, berbicara secara genetik, itu benar bahwa hubungan antara Tatsuya dan Maya hanya sebatas keponakan dan bibi. Namun, antara Tatsuya dan Miyuki, tidak ada satu kata yang dapat menyangkal hubungan mereka.
 
 
Tapi, Miyuki mengatakan hal yang sama seperti Maya.
 
 
Kesamaannya bukan hanya tentang gen… Tatsuya berpikir begitu.
 
 
“Dari awal, anggota keluarga Yotsuba adalah eksperimen manusia, dengan manipulasi gen dari Laboratorium Ke-4. Walaupun, ini beda dari tubuh modifikasi, ini tidak merubah baha kita juga dibawah manipulasi gen.”
 
 
Cara Tatsuya mengatakannya, adalah untuk memperjelas kesamaan antara Miyuki dan dia.
 
 
Namun, Miyuki dengan wajah mengantuknya, tidak terlihat dapat mengerti maksudnya dengan cukup baik.
 
 
“Lalu,Onii-sama dan aku akan menjadi sepupu mulai sekarang?”
 
 
“Setidaknya dimata orang lain.”
 
 
“Lalu aku akan bertunangan dengan Onii-sama, bukan!”
 
 
Miyuki meningkatkan suaranya dalam kebahagiaan.
 
 
Namun, kebahagiaannya tidak berlangsung terlalu lama.
 
 
Saat dia melihat kebingungan pada Tatsuya.
 
 
“Sesuai dugaan, kau pasti jijik…”
 
 
“Dengan apa?”
 
 
Tatsuya tidak mengerti dengan alasan Miyuki yang tiba-tiba suram, dia tidak mengerti maksud dibalik suara gelapnya.
 
 
“Karena, bagi Onii-sama, aku masih adikmu bukan?”
 
 
“Ya, karena itu fakta.”
 
 
Untuk sekarang, fakta itu tak tersangkalkan bagi Tatsuya.
 
 
“Untuk seorang adik menjadi pengantin bagi kakaknya sendiri, bukankah ini abnormal bukan…”
 
 
“Miyuki, apa kau.”
 
 
Untuk sesaat, Tatsuya berpikir bahwa dia salah dengar. Namun, kelima indranya telah diasah sampai ke tingkat yang jauh melebihi orang normal dengan latihan.
 
 
Miyuki pasti mengatakan ‘untuk seorang adik menjadi pengantin bagi kakaknya sendiri’. Dari konteks, hanya bisa ditafsirkan menjadi Miyuki dan Tatsuya.
 
 
Dengan kata lain, Miyuki…
 
 
“Y-ya! Ini bukan karena perintah Oba-sama saja! Aku sangat senang untuk mendengar Onii-sama menjadi tunanganku!”
 
 
Miyuki melihat kebawah selagi menggenggam tangannya erat-erat. Air matanya menetes ketangannya.
 
 
“Bahkan sekarang, perasaan itu tidak berubah, Walaupun aku tahu bahwa Onii-sama adalah saudara kandungku, aku ingin Onii-sama menganggapku sebagai seorang wanita! Aku ingin menjadi pengantin Onii-sama! Saat aku mengatakan aku telah menyerah, tiba-tiba aku tidak ingin menyerah!”
 
 
Suara Miyuki tidak sulit untuk didengar bahkan jika dia gembira. Namun, ada beberapa hal yang susuh untuk dimengerti karena kegembiraannya.
 
 
Apa yang dikatakannya tentang ‘saat aku mengatakan aku telah menyerah, tiba-tiba aku tidak ingin menyerah’, pasti ‘aku akan menyerah hingga aku mendengar ceritanya, sekarang kau mengatakan kita dapat menikah, aku tidak perlu menyerah lagi’. Tatsuya tidak mengerti sama sekali apa yang dikhawatirkan Miyuki tentang hal tadi, yang membuatnya terkejut. Pastinya, Miyuki telah menunjukkan terlalu banyak perhatian kepadanya sebagai kakak kandungnya. Namun, Tatsuya selalu berpikir bahwa dia menganggapnya hanya sebagai kakaknya.
 
 
Namun, ini mungkin karena dia, sendiri, hanya ingin untuk berpikir sejauh ini.
 
 
Berlawanan dengan air mata Miyuki, Tatsuya memiliki kecurigaan bahwa dia berbalik dengan hal sepertiitu.
 
 
“Tapi, lagipula Onii-sama normal… Kau memiliki moral seperti orang biasa… Kau tidak memiliki perasaan romantik untuk adikmu sendiri bukan. Kau pasti jijik dengan adik yang abnormal sepertiku…”
 
 
Miyuki akhirnya terisak.
 
 
Ini bukan tangisan keras, tapi yang membuat pendengar memiliki sakit di dada, dia menekan kesedihannya bahwa tangisannya terpusat di menit terakhir.
 
 
“Miyuki…”
 
 
Tatsuya mengulurkan tangan ke arah Miyuki yang pemalu.
 
 
Miyuki mengulurkan tangannya untuk menangkap tangan Tatsuya.
 
 
Tatsuya berpikir bahwa dia akan bersalaman dengannya. Dia berpikir bahwa ini masalah biasa dengannya sehingga, kepada kakaknya yang tak berperasaan tidak menyadari masalah adiknya sampai-sampai dia menangis.
 
 
Namun, Miyuki menggenggam tangan kanan Tatsuya dengan kedua tangannya. Lalu, dia memeluk Tatsuya ke dadanya.
 
 
“O…”
 
 
Tatsuya mencoba unuk menahannya dan mengatakan ‘Hey, tunggu’. Dia tidak dapat menahan dirinya untuk mengatakan sesuatu yang menolak Miyuki sekarang. Tidak, dia tidak ingin melakukan itu.
 
 
“Onii-sama, aku, aku…”
 
 
Selagi memeluknya dengan kuat, Miyuki sangat mengerahkan kata-katanya keluar.
 
 
Mengeluarkan perasaannya.
 
 
“Cinta, kau. Aku mencintaimu. Aku jatuh cinta pada Onii-sama!”
 
 
Perkataan yang Tatsuya sering dengar dari adiknya adalah ‘Aku mengagumimu’. Ini merupakan pertama kalinya dia mendengar ‘Aku mencintaimu’ darinya.
 
 
Hanya satu karakter berbeda, dapat merubah bobot dari kata-kata sebesar ini. Tatsuya hanya menyadari ini untuk pertama kalinya.
 
 
“Tidak apa-apa jika kau membenciku untuk menjadi adik yang aneh! Tidak apa-apa bahkan jika kau menganggap bahwa perasaan ini tidak adalah kebiasaan yang tidak normal! Tapi…, tolong. Aku minta tolong Onii-sama…”
 
 
Miyuki mengangkat wajahnya, basah dengan air mata.
 
 
Tatsuya tidak pernah melihatnya sesedih ini, wajah yang putus asa, tapi masih sangat cantik.
 
 
“Bagaimanapun….Bagaimanapun… biarkan aku berada disisimu. Tolong jangan pisahkan aku darimu. Tolong jangan menghilang dari sisiku!”
 
 
Bahkan saat dia menangis, Miyuki tidak mengubah wajahnya. Itu merupakan wajah cantiknya, dengan berhujan air mata.
 
 
Hari ini adalah pertama kalinya dia tahu tentang hal ini juga.
 
 
Selagi masih mempercayakan tangan kanannya kepada Miyuki, Tatsuya memanjangkan tangan kirinya ke punggung Miyuki.
 
 
“O-onii,-sama…?”
 
 
“Aku tidak akan menghilang dari sisimu.”
 
 
“Ah…Umm…Onii-sama, sekali…sekali lagi….”
 
 
Miyuki meminta dengan penuh ketakutan saay masih berada dalam tangan Tatsuya, dalam lengan Tatsuya, dan menekan wajahnya ke dada Tatsuya. Dia ingin mendengarkan kata-kata itu lagi untuk memastikan.
 
 
“Miyuki, aku tidak akan menghilang dari sisimu.”
 
 
“Ah…”
 
 
Miyuki mengatasi perasaannya, selagi semua energinya keluar dari tubuhnya.
 
 
Tatsuya berpikir bahwa dia harus menjawab adiknya yang mempercayakan seluruh tubuhnya kepadanya.
 
 
“Sampai maut memisahkan kita. Aku akan selalu berada disisimu.”
 
 
“Walaupun, ini tidak dalam arti yang kau inginkan.”
 
 
“Aku masih, hanya dapat melihatmu sebagai adikku.”
 
 
“Kau adalah adikku yang cantik. Aku tidak berpikir seperti adikku yang cantik.”
 
 
“Aku juga tidak menganggapmu aneh.”
 
 
“Aku tidak akan menolakmu. Aku tidak akan memisahkan diriku darimu.”
 
 
“Namun, Miyuki…Itu karena aku kakakmu. Dan karena kau adalah adikku yang canting.”
 
 
“Itulah mengapa… Maaf. Setidaknya, aku hanya dapat melihatmu sebagai adikku untuk sekarang.”
 
 
Miyuki, yang masih dalam pelukan Tatsuya, bangun setelah dia mendengar jawabannya dan melepaskan tangan kanan Tatsuya yang dia pegang dan menariknya ke dadanya.
 
 
“Itu tidak apa-apa.”
 
 
Ada bekas tangisan Miyuki diwajahnya. Namun, tidak ada tangisan lagi yang mengalir.
 
 
“Aku sangat senang sekarang.”
 
 
Miyuki lalu memindahkan tangannya ke leher Tatsuya, dan memeluknya.
 
 
“Karena, aku juga hanya bisa memanggilmu Onii-sama untuk sekarang.”
 
 
Miyuki menaruh pipinya disamping pipi Tatsuya, selagi berbisik di telinga Tatsuya.
 
 
“Untuk Onii-sama mengatakan ‘untuk sekarang’ pada pengakuanku. Itu sudah cukup bagiku.”
 
 
Miyuki memeluk Tatsuya dengan kuat.
 
 
“Onii-sama, apa tidak apa-apa aku berharap? Tidak untuk ‘sekarang’ tapi untuk ‘suatu saat’. Bagi Onii-sama untuk dapat melihatku sebagai ‘Miyuki’, dan bukan sebagai adikmu.”
 
 
Tatsuya juga berbisik kepada Miyuki dengan cara yang sama.
 
 
“Ini mungkin akan terdengar aneh, tapi aku akan mengusahakannya.”
 
 
Miyuki melepas pelukannya.
 
 
“Oh, Onii-sama.”
 
 
Miyuki tertawa dengan wajah terkagum-kagum.
 
 
Tatsuya tersenyum kecut.
 
 
Akhirnya situasi kembali ke atmosfer dari seorang saudara.
 
 
“Miyuki, ini sudah larut. Kita harus bersiap-siap untuk besok, mari kita tidur.”
 
 
“Ah, itu benar. Maka, aku akan meminta mereka untuk mengambil futon.”
 
 
Miyuki sudah akan berdiri, tapi Tatsuya menahannya.
 
 
“Onii-sama?”
 
 
“Tidak perlu untuk melakukan itu. Oba-ue sudah menyiapkan ini untuk kita. Mari kita tidur di futon yang sama untuk malam ini.”
 
 
“Ehh!?”
 
 
Suara Miyuki terbalik. Suaranya tidak terlalu terbalik bahkan saat dia menangis.
 
 
“U, umm, Onii-sama, apa itu, maksudmu.”
 
 
“Tidak, kau salah.”
 
 
Tatsuya menyeringai kepada Miyuki.
 
 
“Kita hanya akan tidur bersama. Kita tidak akan melakukan apa-apa.”
 
 
“Aku…Aku mengerti.”
 
 
Miyuki mengelus-elus dadanya. Sepertinya ada sedikit penyesalan dalam gesturnya, Tatsuya ingin tahu jika dia berharap sesuatu seperti itu.
 
 
“Aku akan bergantu baju dengan piyama dulu. Kau dapat masuk ke futon terlebih dahulu.”
 
 
“Tidak… aku akan menunggumu. Mari kita masuk ke futon bersama-sama, Onii-sama.”
 
 
“Mengerti. Aku akan segera kembali.”
 
 
Tatsuya memastikan bahwa ruangan ini dilengkapi dengan yukata untuk tidur. Dia tidak perlu pergi, dan segera melepas semua bajunya dan memakai yukata diatas celana pendeknya.
 
 
“Onii-sama, apa kau merasa kedinginan?”
 
 
Miyuki bertanya dengan gelisah saat Tatsuya akan masuk ke futon.
 
 
“Tidak, ini mungkin sudah cukup hangat.”
 
 
Tatsuya masuk ke dalam futon, selagi memberitahu Miyuki.
 
 
Miyuki menunjukkan sedikit keraguan sebelum bermaksud menjadikan Tatsuya sebagai guling.
 
 
“Aku ingin tahu saat itu. Suatu saat, saat aku masih benar-benar muda, aku merasa seperti, ada satu contoh saat aku ada dipelukanmu.”
 
 
“Ini bukanlah hal yang lama… Ini hari dimana pemakaman Kaa-san berakhir.”
 
 
“Itu….benar….Itu adalah kecerobohanku.”
 
 
Miyuki mengistirahatkan tubuhnya pada Tatsuya.
 
 
Untuk memeluk bahu Miyuki dengan erat, Tatsuya menjadi lengan lainnya.”
 
 
“Onii-sama.”
 
 
“Apa?”
 
 
“Apa Onii-sama benar-benar tidak tahu?”
 
 
“Ya.”
 
 
“Tentang seberapa besar penderitaanku.”
 
 
“Maaf.”
 
 
“Hal ini terutama berlaku dalam beberapa waktu terakhir. Masyarakat mendorong penyihir untuk menikah dini. Jika aku memikul status sebagai seorang penyihir, setidaknya, aku harus memilih tunangan, atau telah mempersiapkan satu.”
 
 
“Itu benar.”
 
 
“Karena saudara tidak dapat menikah. Jadi, harus dengan orang selain Onii-sama…”
 
 
“Miyuki.”
 
 
Tangan Tatsuya membelai rambut Miyuki.
 
 
Tubuh Miyuki gemetaran dalam ketegangan, walaupun dia segera melepaskan ketegangan itu. Dan melepaskan tubuhnya untuk Tatsuya.
 
 
“Tidurlah.”
 
 
“Ya, Onii-sama.”
 
 
Miyuki mempercayakan tubuh dan pikirannya kepada Tatsuya, dia tertidur selagi mendengarkan suara lonceng Tahun Baru dari jauh.
 

Latest revision as of 16:01, 11 June 2017