Difference between revisions of "Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 15 Chapter 9"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
m
m (Blanked the page)
 
Line 1: Line 1:
Sabtu, 27 Oktober. Sehari sebelum Kompetisi Thesis, tim pendukung, perwakilan SMA 1 dan tim keamanan semua pergi ke Kyoto siang hari. SMA 1 adalah sekolah keenam yang hadir, sebenarnya kompetisi dimulai jam 1:40 siang, jadi mereka dapat tepat waktu bahkan jika mereka berangkat pagi hari itu. Namun, ini sudah menjadi kebiasaan SMA 1 untuk pergi sehari sebelumnya kapanpun saat ada kompetisi yang diadakan di Kyoto.
 
 
Mereka menyewa bus besar dan truk untuk membawa perlengkapan demonstrasi untuk prrsentasi. Kereta mobil (sebuah kereta cepat yang dapat membawa banyak mobil penumpang dan bawaan yang besar) berlawanan arah dengan stasiun di pinggiran Kyoto, karena itu, mereka akan pergi ke hotel Kyoto.
 
 
Hotel CR adalah salah satu dari hotel yang mewah untuk ukuran anak SMA, tapi akan sulit untuk merubah pola pikir orang saat ada beberapa perubahan. Tidak ada yag berani pindah ke hotel yang lebih rendah, karena ini sudah tradisi mereka sejak dulu.
 
 
“Kita sampai~!”
 
 
Orang yang pertama keluar dari bus adalah Kanon, yang menikmati perjalanan dengan bahagia. Tahun lalu, ekspektasinya untuk satu bus dengan Isori selama Kompetisi Sembilan Sekolah gagal, itulah alasan mengapa dia menunggu-nuggu perjalanan ini. Walaupun dia seharusnya sudah membalaskan dendamnya selama Kompetisi Sembilan Sekolah tahun ini, tapi sepertinya hasilnya tidak sesuai yang diharapkan karena dia masih mengingat Kompetisi Sembilan Sekolah tahun lalu.
 
 
Orang terakhir yang keluar dari bus adalah Izumi. Sebenarnya, Miyuki sebagai Ketua Dewan Siswa seharusnya memeriksa kehadiran dan keluar terakhir, tapi Izumi mengatakan “perkejaan seperti itu” dan mengajukan diri untuk melakukannya untuk Miyuki.
 
 
Sebaliknya, Miyuki masuk ke hotel sebagai perwakilan dari SMA 1. Lalu kuncinya dibagikan oleh Tatsuya dan Honoka.
 
 
Maka semua murid SMA 1 berpencar ke kamarnya masing-masing.
 
 
Murid SMA 1 tinggal di kamar yang lebih murah dengan ruangan bergaya Jepang. Ruangan yang digunakan Tatsuya dan Mikihiko bergaya setengah Barat. Ini pastinya bukan sebuah kebetulan, tapi memang dipilih begitu.
 
 
“Mikihiko, aku serahkan semuanya padamu.”
 
 
“Serahkan padaku. Sayang sekali aku tidak dapat menemanimu.”
 
 
“Aku tidak bisa bergantung kepadamu sampai seperti itu, ada juga beberapa kerahasiaan informasi. Terlebih lagi….”
 
 
“Ada apa, Tatsuya?”
 
 
Menunggu Tatsuya mengatakan sesuatu, Mikihiko memiringkan kepalanya.
 
 
“…Tidak, aku memiliki sesuatu yang kau sampaikan kepada semuanya disekolah. Aku tidak merasa akan ada sesuatu yang terjadi, tapi lebih baik berjaga-jaga.”
 
 
“Ya, Aku mengerti.”
 
 
Apa yang gagal dikatakan Tatsuya adalah “Bukankah Mizuki juga disini?”. Klub seni telah berpartisipasi besar dalam pembuatan alat demonstrasi dan dipilih menjadi tim pendukung atas rekomendadi. Mizuki juga termasuk sebagai anggota pilihan. Tatsuya ingin tahu jika Mikihiko memikirkannya.
 
 
Pada akhirnya, Tatsuya tidak mengatakan itu. Dia menganggap kalau itu bukan urusannya. Tatsuya berpikir bahwa ini bukanlah sesuatu yang dikatakan oleh orang luar.
 
 
“Aku mungkin telat. Akan kuhubungi jika aku tidak bisa kembali malam ini.”
 
 
“Mengerti. Berhati-hatilah, Tatsuya.”
 
 
Tatsuya menyembunyikan CAD berbentuk pistol favoritnya, Silver Horn, sebelum menjawab perkataan Mikihiko dengan mengangkat tangannya, selagi berjalan keluar kamar.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Tatsuya pergi menuju sebuah hotel, yang sedikit lebih kecil daripada hotel CR yang ditempati oleh murid SMA 1, tapi mencolok. Ini adalah hotel yang sering digunakan oleh Keluarga Kuroba untuk urusan pekerjaan.
 
 
“Selamat siang, Tatsuya-niisan.”
 
 
“Tatsuya-san, kami sudah menunggumu.”
 
 
Fumiya dan Ayako sedang menunggunya di lobi.
 
 
“Maafkan aku sudah memintamu datang kesini.”
 
 
“Tidak, lagipula ini sebenarnya merupakan masalah kami.”
 
 
“Kita tidak bisa berdiri terus seperti ini, Tatsuya-san, mengapa kau tidak duduk?”
 
 
Ayako mempersilahkan Tatsuya duduk di sofa. Setelah Tatsuya duduk, Ayako duduk di depan samping menja, sementara Fumiya mengambil minuman.
 
 
Dia penasaran jika diperbolehkan untuk membawa makanan dan minuman kesini, sebelum dia menyadarinya 3H mengelap meja lainnya. Tidak, ini adalah ‘Humanoid Pelayan’ tipe bisnis, itu sama seperti yang ada di pesawat yang disebut ‘Servanoid’. Karena Tatsuya menganggap ini tidak masalah, dia mengambil minum itu tanpa menahan diri.
 
 
Ayako mengeluarkan pelindung suara. Tidak ada peringatan tentang penggunaan sihir. Sepertinya hotel ini tidak hanya untuk pekerjaan Keluarga Kuroba, seperti apa yang selalu diberitahukan kepadanya, tapi juga telah disesuaikan untuk pekerjaan Kuroba—tidak, Yotsuba.
 
 
“Ini sudah cukup, dan. Tatsuya-san, ini yang kami minta.”
 
 
“Sepeda ini memiliki model yang sama dengan yang Tatsuya-san gunakan. Ini ditaruh di tempat parkir.”
 
 
“Pakaiannya tahan tusukan dan peluru, apa kau ingin memakainya?”
 
 
“Sepatu boots, helm, dan semua persiapan temput sudah siap.”
 
 
“Hebat sekali….”
 
 
Mereka sudah melakukan hal yang jauh diatas perkiraan Tatsuya, Tatsuya baru saja akan tertawa. Tentu saja, dia tidak benar-benar tertawa, karena dia tahu bahwa mereka berdua berpikir tentangnya dengan serius.
 
 
“Terima kasih. Kalau begitu akan kugunakan .”
 
 
Mendengar itu, Fumiya dan Ayako menunjukkan wajah bahagia.
 
 
“Maka, kami akan memandumu kekamarmu.”
 
 
Ayako menaruh cangkir tehnya dan berdiri. Fumiya berdiri dan meninggalkan minumannya di menja, karena itu Tatsuya juga mengikutinya.
 
 
“Seberapa jauh perkembangannya?”
 
 
Tatsuya bertanya tentang persembunyiaan Zhou Gongjin.
 
 
Hayama telah memberikan informasi yang didapatnya kepada Keluarga Kuroba pada hari Senin. Berdasaekan informasi itu, Kuroba telah menginvestigasi persembunyian Zhou Gongjin minggu ini.
 
 
“Kami sudah menemukannya.”
 
 
“Aku mengerti, seperti yang diharapkan dari Kuroba. Lalu?”
 
 
Fumiya menunjukkan ekspresi ragu, pada pertanyaan Tatsuya.
 
 
“Itu, sulit untuk dipercaya, tapi”
 
 
“JSDF, Markas Suplai Uji Kedua. Tidak ada tempat lain bagi dirinya untuk berlindung.”
 
 
Ayako menjawab pertanyaannya, menggantikan Fumiya yang tidak dapat mengatakannya.
 
 
Tatsuya gagal mengatakan, ‘tidak mungkin’.
 
 
“Aku mengerti. Itu memang sebuah persembunyian.”
 
 
Setelah dia menunjukkan tatapan bersinarnya, Tatsuya pergi ke konsol komunikasi.
 
 
“Fumiya.”
 
 
“Ya.”
 
 
Setelah dipanggil dengan suara yang agak menakutkan, Fumiya menjawabnya lebih keras dari yang seharusnya.
 
 
Ini membukrikan bahwa perasaan Tatsuya sudah mencapai tingkat kritis. Karena Tatsuya tidak dapat memiliki emosi yang kuat, saat mencapai di tingkat tertentu, dia akan menunjukkan ekspresi non-emosional diluar.
 
 
Pengkhianatan dari Angkatan Pertahanan Nasional, sudah jauh dari batas toleransinya. Karena pemberontak telah menembak Miyuki di Okinawa, dia sudah tidak dapat toleransi lagi terhadap pengkhianat.
 
 
Ada sebuah frase yang disebut ‘nukeba tamachiru mizu no ha’. Itu adalah representasi untuk mengatakan bahwa sebuah pedang Jepang akan bersinar dingin, menakutkan seperti saat diasah. Tatsuya yang kehilangan perasaannya dalam kemarahan, teringat tentang frase ini.
 
 
“Apa kita dapat melakukan komunikasi eksternal?”
 
 
“Tolong tunggu sebentar.”
 
 
Fumiya meretangkan tangannya disamping Tatsuya, dan memasukkan kode keamanan di keyboard.
 
 
Tatsuya diminta oleh Fumiya, dia duduk didepan konsol.
 
 
Tatsuya memasukkan kode kompleks. Dia menunggu sekitar 5 detik sebelum seorang petugas wanita muncul di monitor.
 
 
“Tatsuya-kun, ada apa tiba-tiba?”
 
 
Tatsuya memasukkan kode untuk panggilan darurat yang terhubung dengan Fujibayashi.
 
 
“Letnan, aku di Kyoto.”
 
 
“Aku mengerti…”
 
 
Hanya dengan kata-kata itu, Fujibayashi seperti dapat mengerti maksudnya.
 
 
“Apa kau menemukannya?”
 
 
Dia dengan sengaja menghilangkan kata-kata di pertanyaannya, Fujibayashi menarik napas ditengah kepasrahannya.
 
 
“Aku tahu lokasi persembunyian Zhou Gongjin.”
 
 
Tatsuya tidak hanya membagikan informasi dari tradisionalis di Kuil Kiyomizu dan Gunung Arashi hanya kepada Hayama saja, dia juga memberitahukannya kepada Fujibayashi. Ini adalah kejahatan seirus untuk tentara negara ini yang membantu Zhou Gongjin yang memimpin pasukan luar di negara ini. Tatsuya tidak dapat mengalihkan pandangannya bahwa jika dia ingin untuk melakukannya. Tatsuya baru saja akan menggunakannya.
 
 
“Dimana?”
 
 
Fujibayashi menunjukkan ekspresi yang sedikit tidak enak dalam merespon pertanyaan blak-blakan Tatsuya.
 
 
“Polisi militer telah ditugaskan. Letnan Khusus Ooguro tidak boleh ikut campur dalam masalah.”
 
 
“Hal ini tidak berhubungan dengan kerahasiaan militer. Fujibayashi-san, dimana Zhou Gongjin? Kau bagian dari Keluarga Kudou yang menjanjikan kerja sama, tolong jawab aku.”
 
 
“….Dia berada di JSDF, Markas Suplai Uji Kedua. Tatsuya-kun, serahkan semuanya kepada Angkatan Bersenjata. Bahkan jika itu dirimu, kau tidak akan dengan mudah memasuki tempat itu.”
 
 
“Aku mengerti. Sampai jumpa.”
 
 
“Tatsuya-kun!?”
 
 
Tanpa mengatakan dengan jelas apa yang ‘dimengerti’ nya, Tatsuya memutus komunikasi. Selain itu, dia mengunci jaringan itu via konsol.
 
 
“Dukungan terputus. Bagaimana rencananya?”
 
 
“Dimulai saat matahari terbenam, dan lalu kita akan masuk ke markas.”
 
 
Fumiya yang baru kembali sadar menjawab Tatsuya.
 
 
“Bagaimana dengan rute penyusupannya?”
 
 
“Kita akan masuk melalui banyak gerbang. Bukan masalah besar untuk melewati sebuah pagar biasa.”
 
 
“Tentu saja, kita haru memiliki seseorang untuk berjaga-jaga di gerbang.”
 
 
“Kita tidak memiliki anggota yang banyak…”
 
 
Tatsuya berdiri.
 
 
“Fumiya, Ayako, aku akan meminta seseorang membantu. Aku mungkin tidak akan dapat masuh ke markas tepat waktu, tapi aku akan mencoba secepatnya.”
 
 
“Aku mengerti. Tatsuya-niisan, alat komunikasi tidak akan terkoneksi pada saat itu.”
 
 
“Tatsuya-san, berhati-hatilah.”
 
 
“Fumiya dan Ayako, juga, jangan lengah.”
 
 
“Ya.”
 
 
“Tentu saja.”
 
 
Setelah mendengar jawaban mereka, Tatsuya menuju ke sepedanya di lapangan parkir.
 
 
Dia segera menemukan sepedanya. Namun, dia menaiki sepedanya menuju arah yang berlawanan dengan yang ditunjukkan oleh panah penunjuk.
 
 
Langit barat sudah mulai merah. Tidak banyak waktu yang tersisa sampai waktu pelaksanaa operasi. Tatsuya memanggil Ichijou Masaki selagi menaiki sepda, dia menggunakan radio dari terminal informasi yang ada di helm nya.
 
 
“Shiba? Ada apa?”
 
 
Bagi Masaki, panggilan dari Tatsuya sangatlah mengejutkan. Sebaliknya, Tatsuya mungkin menunjukkan reaksi yang sama jika dia menerima panggilan dari Masaki. Karena dia tahu sendiri, bahwa Tatsuya tidak mungkin mengatakan sesuatu yang tidak penting.
 
 
“Ichijou, aku telah menemukan tempat persembunyian Zhou Gongjin.”
 
 
“Benarkah!?”
 
 
“Ya, sekarang aku dimana?”
 
 
“Dekat Kuil Kamigamo.”
 
 
Seperti yang diduga Tatsuya, dia datang. SMA 3 biasanya sampai pada hari Kompetisi Thesis itu sendiri, bukan sehari sebelumnya. Namun, Masaki seharusnya datang lebih awal untuk pemeriksaan awal saat dia mengingat kondisi minggu kemarin.
 
 
“Mari kita bertemu di pintu masuk barat daya Taman Uji jam 5.”
 
 
“Jam 5? Aku mengerti. Aku akan kesana.”
 
 
Masaki mungkin berpikir bahwa tidak ada waktu lagi. Namun dia segera mengerti maksud dari waktu itu. Meskipun ketidakramahan komunikasi mereka, dia masih segera bertindak.
 
 
Dia akan menjadi musuh yang tangguh, tapi juga sebuah sekutu yang dapat diandalkan. Dia mengerti dengan baik bahwa Masaki adalah orang yang baik, yang mengapa Tatsuya memilih untuk menghubunginya.
 
 
(Aku sendiri haru segera.)
 
 
Akan canggung jika Masaki sampai sementara dia terlambat. Tatsuya menaikkan kecepatan sepedanya.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Di Markas Suplai Kedua, JSDF, Zhou Gongjin yang telah dikejar oleh kelompok Tatsuya telah bersiap-siap untuk meninggalkan markas.
 
 
“Zhou-sensei, apa kau benar-benar harus pergi?”
 
 
Orang yang mungkin berusia lebih dari 30 itu, mengatakan itu dengan suara yang kecewa.
 
 
“Kapten Hatae, aku juga tidak berencana untuk pergi, tapi sepertinya tempat itu sudah diketahui.”
 
 
“Aku mengerti. Sayang sekali. Jika kau tinggal lebih lama, aku dapat melindungimu bahkan dari Sepuluh Master Clan sekalipun, aku tidak akan membiarkan satupun dari mereka melakukan sesuatu kepadamu.”
 
 
Kapten Hatae bukan hanya seorang advokat untuk integrasi dengan Great Asian Alliance saja, tapi juga mendukung Sihir Kuno dari benua, dan merupakan salah satu dari beberapa orang yang percaya bahwa Jepang adalah ‘sejarah yang dimulai kurang dari 100 tahun yang lalu’. Dia benar-benar percaya dan mengatakan bahwa Zhou Gongjin ‘tidak terlibat dengan Insiden Yokohama’, dia telah membantu Zhou bersembunyi selama seminggu karena rasa keadilannya sebagai pembalasan kepada penyihir modern sampai Kuroba melacaknya secara pribadi.
 
 
“Kita tidak punya pilihan. Lagipula mereka dibantu oleh Kudou.”
 
 
Zhou tertawa dengan malu-mali. Senyumannya sangat cocok dengan wajah indahnya.
 
 
Kapten Hatae menutup bibirnya. Saat Zhou Gongjin mengatakan itu, itu tidak mungkin baginya untuk menolak perintah dari komandan markas untuk perintah inspeksi karena dia hanyalah seorang kapten. Sebenarnya Jenderal Kudou Retsu memiliki begitu banyak pengaruh sehingga dia dapat melangkaho prosedur untuk inspeksi di situasi seperti ini.
 
 
“Aku ingin mendengar tentang senjutsu lebih banyak darimu….”
 
 
“Aku sendiri, masih pemula. Aku masih belum ahli, yang terlihat berbeda. Aku masih jauh untuk mengajari seseorang…”
 
 
Zhou menggunakan alasan biasanya untuk menolak dengan halus permintaan Hatae.
 
 
Hatae mengubah topik tanpa adanya tanda perasaan ditolak.
 
 
“Jadi, kapan kau akan berangkat?”
 
 
“Aku rasa saat waktu istirahat malam ini.”
 
 
“Pastinya, jadwal inspeksi dilakukan besok pagi, jadi lebih baik…”
 
 
“Aku senang kau dapat mendapatkan informasi mengenai inspeksi.”
 
 
Saat Zhou merendahkan kepalanya mengatakan seperti itu, Hatae menunjukkan tampang yang menyedihkan.
 
 
“Namun, gerbang akan ditutup malam ini.”
 
 
“Aku dapat mengatasinya.”
 
 
Melihat kepercayaan diri seperti itu, Hatae ingat dengan sihir spesial Zhou.
 
 
“Kau benar. Setidaknya, aku sudah menyiapkan mobil untukmu. Ini milikku pribadi bukan kendaraan militer. Aku rasa kau tidak akan diikuti jika seperti itu.”
 
 
Mobil resmi, tidak hanya terbatas dengan kendaraan militer, memiliki alat pelacak untuk mengatasi pencurian. Itu berarti, untuk penyamaran, lebih baik menggunakan mobil pribadi.
 
 
“Aku berterima kasih atas kebaikanmu.”
 
 
Zhou menunjukkan rasa terima kasihnya dengan menundukkan kepalanya.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Tatsuya telah bersandar pada sepeda yang dipinjamnya dari Fumiya saat dia sadar ada sebuah sepeda merah yang mendekatinya setelah 15 menit menunggu.
 
 
(Orang ini benar-benar suka merah.)
 
 
Entah bagaimana, dia benar-benar bingung. Karena lambang SMA 3 berbentuk bintang warna merah, ini mungkin menunjukkan cintanya kepada sekolahnya. Tatsuya penasaran jika Masaki sadar akan hal itu.
 
 
“Aku telah membuatmu menunggu.”
 
 
Masaki turun dari sepedanya dan melepaskan helm nya selagi menyapa Tatsuya.
 
 
“Tidak, kau cukup cepat dari waktu yang kutentukan. Kita masih memiliki cukup waktu untuk memikirkan strateginya.”
 
 
 
Sekarang jam 4.50. Matahari terbenam pada 5.10, jadi mereka masih memiliki beberapa waktu.
 
 
“Lalu, bagaimana rencananya?”
 
 
Setidaknya, dia telah menjelaskan strategi yang telah disiapkannya sebelumnya.
 
 
“Persembunyian Zhou Gonjin seperti di sana.”
 
 
Tatsuya menunjuk ke arah selatan selagi mengatakannya.
 
 
Tempat yang ditunjuknya adalah markas JSDF.
 
 
Masaki tidak segera mengerti maksud Tatsuya. Namun, setelah beberapa saat, dia mengerti maksudnya ‘di sana’, dan mebelalakkan matanya.
 
 
“Tidak mungkin, apa maksudmu dia sedang berada didalam markas JSDF!?”
 
 
“Markas Suplai Kedua JSDF Uji. Ada kemungkinan besar bahwa Zhou Gongjin bersembunyi didalamnya.”
 
 
“…Apa kau yakin?”
 
 
“Ini mungkin, dan kita harus memastikannya.”
 
 
“Kedalam markas!?”
 
 
Masaki menunjukkan ekspresi ‘apa orang ini serius’ atau ‘apa orang ini gila’.
 
 
Namun, Tatsuya berpengalaman tentang angkatan didalamnya dan JSDF. Karena itu, dia tidak mundur pada saat ini untuk masuk ke area blokade JSDF.
 
 
“Penangkapan Zhou Gongjin telahg dilakukan secara rahasia oleh kelompok penyihir tertentu.”
 
 
“Terlepas dari polisi militer, bukan?”
 
 
“Ya. Ini bukanlah operasi resmi.”
 
 
Masaki benar-benar mengerti bahwa maksudnya adalah operasi ilegal.
 
 
“Segera mereka akan masuk ke gerbang markas.”
 
 
“Dari markas? ….Aku mengerti jadi mereka menggunakan Sihir Luar Sistematis?”
 
 
Tatsuya mengangguk pada pertanyaan Masaki.
 
 
Masaki menduga identitas dari ‘penyihir yang bergerak dengan rahasia’.
 
 
Penyihir yang ahli dalam Sihir Luar Sistematik, penyihir yang mungkin untuk melawan JSDF. Masaki hanya menemukan satu jawaban/
 
 
“Shiba, kau….”
 
 
“Aku berbeda dari mereka.”
 
 
Sebelum pertanyaan itu dikatakan sepenuhnya, Tatsuya menyangkalnya dengan datar.
 
 
“Sudah hampir waktunya. Aku akan masuk dengan melompati pagar itu. Ichijou, apa yang akan kau lakukan?”
 
 
Masaki tidak langsung menjawab. Memasuki markas JSDF merupakan tindak kriminal. Dia masih memiliki semangat taat hukum yang tidak akan dapat menghentikan Tatsuya.
 
 
Orang tuanya akan menempatkan Sepuluh Master Clan diatas moral mereka sebagai penduduk. Ayahnya, terutama, bahkan mungkin akan mendorongnya dan langsung menendang bokongnya jika dia melihat Masaki ragu seperti ini.
 
 
Masalahnya adalah posisinya sebagai tim produksi dari SMA 3. Jika dia ditangkap polisi tepat sebelum Kompetisi Thesis, terlebih lagi menyebabkan insiden serius bukan hanya perbuatan tidak baik, kompetisi mungkin akan terpengaruh. Keterkejutan yang akan dirasakan murid SMA 3, tak memperhatikan mereka kakak kelas, teman sekelas, ataupun adik kelas, akan besar. Lebih dari segalanya, dia takut untuk menyia-nyiakan usaha teman-temannya.
 
 
(—Tapi, aku anggota Sepuluh Master Clan.)
 
 
Masaki sedang berpikir berat selama beberapa detik.
 
 
“…Aku kan pergi. Yang terpenting, aku ditipu oleh orang itu tahun lalu. Aku tidak bisa hanya acuh tak acuh.”
 
 
Tatsuya melirik terminal nya, sebelum mencengkeram pegangan sepedanya.
 
 
“Operasi dimulai dalam 5 menit. Ayo pergi, Ichijou.”
 
 
“Mengerti.”
 
 
Mereka berdua memakai helm mereka disaat yang bersamaan dan mulai mengendarai sepeda mereka.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Pada waktu itu, di sebelah timur Jembatan Uji tepat diluar Kuil Byoidou-in yang terkenal, sebuah mobil berenti.
 
 
“Terima kasih. Aku akan menelponmu saat sudah selesai, jadi kau tunggu saja di tempat biasa?”
 
 
Orang yang keluar dari mobil dan berbicara kepada pengemudinya tidak diragukan lagi, adalah seorang lelaki cantik.
 
 
Orang yang kebetulan lewat saat melihat adegan itu merasa seperti jiawa mereka telah ditarik keluar dari tubuh mereka. Dengan latar belakang matahari terbenam, kecantikan Minoru hanyut dalam waktu dunia ini.
 
 
Seorang paruh baya mengikuti Minoru dari belakang. Tidak perlu dikatakan bahwa dia pengawal Minoru, karena dia terlihat benar-benar terlatih, meskipun tidak memiliki tubuh yang besar.
 
 
“Minoru-sama, apa kita menunggu disini?”
 
 
“Ya.”
 
 
Ini jelas berbeda dari nada yang digunakan kepada Tatsuya dan temannya, dia terlihat terbiasa memerintah orang.
 
 
“Zhou Gongjin mungkin dapat melarikan diri dari kepungan. Jika itu terjadi, aku harus menahannya apapun yang terjadi.”
 
 
“Namun, ada jembatan lain di Sungai Uji menuju Oshima.”
 
 
Daripada meragukan perkataan Minoru, pengawal itu bertanya kepadanya. Ini bukan seperti jika dia berlaku tidak sopan, namun baginya sia-sia untuk menyembunyikan rasa takut dan khawatirnya. Jika Zhou Gongjin memilih rute yang berbeda, usaha Minoru untuk mendorong tubuhnya yang tidak sehat akan sia-sia.
 
 
“Sisi itu ada jembatan layangnya bukan? Rute pelariannya akan terbatas saat dia di jembatan layang itu. Dia perlu bergerak bebas ke segala arah untuk menggunakan kekuatan penuh dari Qi Men Dun Jia. Zhou Gongjin tidak mungkin menggunakan rute itu.”
 
 
“Namun, itu berarti ada kemungkinan dia akan pergi ke timur.”
 
 
“Ada Gunung Takamine di timur. Seperti yang terluhat dari kebiasaannya, Zhou Gongjin akan lebih memilih kota daripada gunung. Aku rasa ini berhubungan dengan kemampuan Ghostwalker nya.”
 
 
“Tapi.”
 
 
“Diam.”
 
 
Pengawal yang masih mencoba untuk mengekspresikan kekhawatirannya, dihentikan oleh tangan Minoru.
 
 
“Apa maksudmu alasanku itu cacat?”
 
 
Pengawal itu terdiam. Dia tidak bermaksud untuk menahan orang yang bekerja kepadanya. Namun, hawa dingin yang keluar dari tubuh Minoru telah menyegel mulut pengawal itu.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
“Sudah waktunya. Operasi dimulai.”
 
 
“Ya! Seperti yang kau katakan, Tuan Muda.”
 
 
Setelah menjawab, orang itu memutar kepalanya selagi masih menggunakan kacamata hitam, membuat suara retak yang cepat.
 
 
“Dasar bodoh, ini Nona! Tuan Muda sedang dalam penyamaran bukan.”
 
 
“Diamlah!”
 
 
Keributan diantara orang-orang berkacamata hitam dihentikan oleh Fumiya yang telah menjadi ‘Yami’.
 
 
“Ini bukan waktunya untuk ribut! Mulai operasinya!”
 
 
“Ya!”
 
 
Orang-orang itu segera menundukkan kepala mereka dengan satu lutut dibawah, dan menghilang seperti fatamorgana.
 
 
“Demi Tuhan… mengingat mereka pengguna Genjutsu dari Kuroba…”
 
 
Fumiya mengeluh selagi memegang pelipiusnya, saat Ayako keluar, berdandan seperti ‘Yoru’ dan mendekatinya dari belakang dan membisikkan sesuatu.
 
 
“Yami-chan, tidak ada pilihan lain selai menggunakan mereka bukan. Kompetensi dan sikap adalah dua hal yang berbeda. Daripada memiliki bawahan yang baik tapi tidak kompeten, lebih baik yang tidak baik tapi berkompeten bukan?”
 
 
“Ya, itu benah, tapi…”
 
 
“Lebih penting lagi Yami-chan, ini sudah dimulai.”
 
 
Suara alarm dari markas telah berbunyi. Bawahannya seharusnya tidak membuat keributan seperti itu. Ada banyak masalah dalam sikap mereka, tapi kemamouan mereka telah diakui bahkan oleh Fumiya.
 
 
“Aku penasaran apa itu Tatsuya-niisan.”
 
 
“Ya, dia pasti telah berpikir untuk menjadi umpan. Aku ingin tahu jika dia bermaksud untuk memancing mangsanya dari utara ke selatan.”
 
 
“Tatsuya-niisan, mengapa dia melakukan hal berbahaya seperti ini.”
 
 
“Tatsuya-san percaya akan kemampuannya. Tidak peduli dalam keadaan apapun, dia masih tetap bisa menyelesaikannya. Itulah mengapa dia diberikan peran-peran yang berbahaya.”
 
 
“…Aku mengerti.”
 
 
“Kita tidak boleh menyia-nyiakan apa yang telah dilakukan Tatsuya-san, ayo kita pergi. Kita harus memastikan lokasi Zhou Gongjin.”
 
 
“Aku mengerti.”
 
 
Dibelakang Fumiya, ada semua mobil kecil, yang berwarna biru tua telah hilang. Ini bukanlah mobil biasa, tentunya. Tubuh mobil itu diperkuat hingga setara dengan tank, ini telah diberi mesin yang setara dengan mobil balap.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Alarm berbunyi di Markas Suplai Kedua Uji. Biasanya, satu atau dua tembakan dapan terdengar.
 
 
“Apa yang terjadi!”
 
 
Kapten Hatae berteriam dari luar ruangan. Bawahannya segera menuju keluar dan menjawab pertanyaan itu dengan wajah pucat.
 
 
“Penyusup didalam markas! Ada dua orang! Mereka berdua kemungkinan adalah penyihir!”
 
 
“Apa!?”
 
 
Kekagetan Hatae tidak bisa dikatakan berlebihan. Penyihir adalah kekuatan terkuat, bahkan jika dia sendirian. Sebuah kekuatan penyihir tidak dapat dihentikan oleh satu atau dua orang, tapi dapat dikatakan setara dengan kekuatan satu pasukan bersenjata. Jika dia adalah seorang penyihir yang kuat, kekuatannya dapat setara dengan kekuatan satu batalyon sendiri.
 
 
Ada dua penyusup. Daripada menyusup kedalam markas secara diam-diam, mereka dengan terang-terangan menunjukkan kehadiran mereka, seharusnya tidak mungkin mereka dibawah rata-rata.
 
 
“Bagaimana situasinya!?”
 
 
“Penyusup masuk selagi menghancurkan suplai barang. Mereka tidak dapat dihentikan bahkan setelah kita melawannya.”
 
 
Bahkan dengan alarm ini, Zhou Gongjin tetap lanjut untuk menyiapkan bawaannya tanpa mengangkat kepalanya, setelah dia menjentikkan jarinya, semuanya menjadi diam.
 
 
“Tepat waktu.”
 
 
“Huh? Zhou-sensei, apa…”
 
 
“Ini adalah kesempatan yang bagus. Semuanya, tolong bunuh penyusup itu. Gunakan semua kekuatan yang ada di markas ini.”
 
 
Segera setelah Zhou mengatakan itu, Hatae dan orang-orangnya gemetaran seperti jika mereka tersetrum.
 
 
Ini tidak terjadi hanya di ruangan itu saja. Hal yang sama juga terjadi di pasukan yang ada dibawah perintah Hatae.
 
 
“Kapten-san, seperti yang sudah kau tawarkan, aku akan meminjam mobilmu. Berikan kuncinya.”
 
 
Hatae memberikan kuncinya kepada Zhou dengan cara yang canggung.
 
 
“Lalu, apa yang akan kau lakukan sekasrang. Jika kau tidak membunuh penyusup itu , militer tidak dapat menjaga harga dirinya. Kau harusnya membunuh mereka tanpa meninggalkan satu potongan tubuh mereka.”
 
 
“Ya. Ini adalah tantangan untuk harga diri JSDF. Jangan meremehkan mereka. Hancurkan mereka!”
 
 
“Baik.”
 
 
Nada suaranya berbeda dari apa yang dikatakannya.
 
 
Di leher dari Hatae dan bawahannya, yang memberi hormat dan meninggalkan ruangan, ada bekas gigitan laba-laba yang terlihat.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Ada dua penyusup masuk ke markas dengan menggunakan helm untuk menutupi wajah mereka. Untuk jaga-jaga, Tatsuya sudah mendekomposisi kamera pengawas setelah masuk kedalam.
 
 
Tentu saja, dia tidak hanya menghancurkan kamera pengawas yang susah dilihat.
 
 
“Apa sihir itu!?”
 
 
“Ini bukan waktunya untuk bertanya tentang itu.”
 
 
Tatsuya dengan kasar menolak menjawab pertanyaan Masaki. Mereka berhati-hati untuk tidak menyebut nama masing-masing didepan musuh, percakapan mereka makin lama makin tidak ramah.
 
 
“Aku tidak pernah mendengar sihir seperti itu!”
 
 
Masaki terkejut hingga berteriak, ini memang tidak terhindarkan. Karena ini merupakan pertama kalinya dia melihat Tatsuya menggunakan ‘decomposition’.
 
 
Dengan CAD Tatsuya, senjata-senjata langsung rusak dan jatuh terpisah ke tanah. Senapan mereka diambil. Untuk kendaraan, pertama-tama rodanya akan lepas, lalu pintu, sampai semuanya lepas dari terpisah.
 
 
“Lebih penting lagi, penguapan bahan bakarnya sangat pelan.”
 
 
“Ini memakan waktu!”
 
 
Masaki menguapkan cairan penyerap hidrogen di bahan bakar dan memisahkan gas hidrogen dengan sihir konvergen, untuk menghindari adanya kebocoran bahan bakar. Gas hidrogen dikumpulkan dan dibentuk menjadi balon hidrogen didalam bola api yang menjaganya untuk tidak hilang ke langit. Kesulitan sihir ini sendiri lebih kompleks daripada sihir ‘decomposition’ milik Tatsuya.
 
 
“Jadi ledakan bukanlah bakatmu.”
 
 
“Aku tahu!”
 
 
Masaki melakukan instruksi Tatsuya meskipun dia tetap komplain, dia mengerti bahwa tehnik ini mungkin akan berguna baginya di masa mendatang. Sihir menguapkan bahan bakar untuk menghindari kemungkinan bahan bakar itu terbakar dengan mengkonvergen dan mengisolasi hidrogen sebelum dilepas. iNi akan membantunya untuk menetralkan senjata di medan parang tanpa adanya korban yang tidak diperlukan. Ini bahkan lebih berguna daripada ‘Rupture’.
 
 
Mereka berdua menghancurkan senjata secara acak, hujan puluru yang ditujukan kepada mereka tiba-tiba makin kuat. Peluru-peluru itu berubah dari peluru karet menjadi peluru asli.
 
 
Masaki memperluas pelindungnya. Beberapa bagian yang tidak dapat ditutupinya telah ditangani dengan ‘decomposition’ milik Tatsuya. Mereka berdua berpisah, selagi melompat kebelakang pelindung.
 
 
“Mereka menembaki kita!”
 
 
“Amunisi. Tampaknya mereka telah dimanipulasi. Sama seperti tradisionalis.”
 
 
Wajah Masaki bingung untuk mengerti apa yang dikatakan Tatsuya.
 
 
Hari Minggu kemarin, dia diserang oleh penyihir, yang akhirnya bunuh diri, di Gunung Arashi. Mereka telah dimanipulasi oleh pengguna houjutsi dari benua yang telah bersembunyi dibalik semak-semak.
 
 
Sebuah suara terdengar dari markas. Tiba-tiba satu per satu tank mulai keluar. Ini bukan hanya satu kendaraan, tapi sebuah barisan yang terdiri dari empat tank.
 
 
“Hey, mereka sudah mengeluarkan tank.”
 
 
“Mereka tidak belajar. Mereka bermaksud untuk menaikkannya ke tingkatan yang lebih tinggi, huh.”
 
 
Mereka adalah kendaraan kecil untuk perang di pinggiran, tapi ini terlalu berlebihan untuk digunakan melawan dua orang. Namun, tergantung pada situasi, mereka masih terlalu berlebihan untuk melawan dua penyihir.
 
 
Jika memang seperti ini masalahnya, ini yang terakhir.
 
 
“Akan kuhancurkan. Jangan biarkan mereka terbakar.”
 
 
“Jangan meminta untuk…. Hal yang tak beralasan, serahkan saja semua kepadaku.”
 
 
Masaki mencoba untuk mengatakan, jangan memiminta hal yang mustahil, terhenti saat dia sadar bahwa sekarang bukanlah saat untuk merengek-rengek.
 
 
Semua roda lepas diwaktu yang bersamaan. Semua senapan hancur seketika. Lempengan baju pelindung lepas seketika. Itu semua terjadi disaat yang bersamaan dengan keempat tank itu.
 
 
Bahan bakar keluar dari mesin.
 
 
Bahan bakar itu langsung menguap tanpa terbakar, karena bercampur dan berdifusi ke armosfer.
 
 
“Kerja bagus.”
 
 
“Aku tidak senang walaupun kau memujiku.”
 
 
Tatsuya tersenyum kecut, melihat kelakukan Masaki.
 
 
“Apa aku harus meminta Miyuki memujimu?”
 
 
“Ja-jangan bercanada! Ini bukan waktunya untuk bercanda!”
 
 
Masaki sedih tentang itu.
 
 
“Apapun yang terjadi, ayo! Zhou Gongjin sedang melarikan diri…. Itu dia!”
 
 
“Apa?”
 
 
Tatsuya melebarkan ‘mata’ nya pada arah yang ditunjuk oleh Masaki.
 
 
Tatsuya tidak bertanya jika Masaki pasti atau tidak.
 
 
Masaki telah melihat Zhou Gongjin secara dekat bertatapan muka. Tidak mungkin dia akan salah tentang informasi yang didapatnya saat situasi itu.
 
 
Zhou Gongjin sedang pergi menuju gerbang selaran, mengendarai sedan berwarna abu-abu. Dia memilih untuk pergi melalui jalan yang tidak memiliki kamera pengawas, dia pasti berencana untuk keluar dari markas.
 
 
(Ini….?)
 
 
Dalam perimeter Eidos, benda asing tercampur dari indera Tatsuya. Ini bukan milik Zhou, ini adalah sesuatu yang tidak diharapkan keluar.
 
 
(Sengatan lebah, huh… Aku tidak akan menyia-nyiakan pengorbananmu.)
 
 
Tatsuya berjanji demi orang-orang mati yang baru ditemuinya.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
“Zhou Gongjin mendekati gerbang selatan.”
 
 
“Aku penasaran apa gerbang lain sudah dijaga oleh orang-orang markas. Seperti yang diharapkan dari penyihir yang telah mengalahkan kita, Kuroba dan melarikan diri.”
 
 
Mendengar perkataan Fumiya, Ayako menjawab dengan nada ironis dan kagum.
 
 
“Kalau tidak, kita akan dalam masalah.”
 
 
Fumiya duduk di kursi belakang mobil, sementara Ayako duduk disampingnya.
 
 
Disaat yang sama, sebuah mobil sedan abu-abu Zhou Gongjin muncul dari gerbang selatan.
 
 
“Kejar itu!”
 
 
“Ya, Tuan Muda. Tidak, Nona.”
 
 
“Terserah! Cepat kejar!”
 
 
Bahkan mobil itu tidak diperbolehkan mempercepat jika tidak ada pengumudi darurat diluar area kontrol lalu lintas. Tim operasi yang terpilih sebelumnya yang dimarahi, terpilih sebagai pengemudi untuk mengejar Zhou Gongjin.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
(Apa perasaan menjengkelkan ini…)
 
 
Selagi mengemudikan mobilnya ke selatan, Zhou Gongjin merasakan sesuatu yang tidak biasa ia rasakan.
 
 
Kasarnya, ia berhasil menghindari musuh dengan celah yang sempit. Dia mengakui Kuroba—Tim pengejar Yotsuba agak keras kepala, tapi pada akhirnya, dia berhasil melarikan diri dari mereka. Dia tinggal dengan tenang selama 10 tahun terakhir di Chinatown, tapi dia sebelumnya selalu dicari selama 30 tahun, dan terus hidup dengan bersembunyi.
 
 
(Oops… Aku hanya 24 tahun sekarang.)
 
 
Setidaknya, itu yang dikatakan dalam identifikasinya. Dia membeli restaurannya di Chinatown empat tahun yang lalu, dan dia ingat bahwa dia menulis ‘usia 20 tahun’ pada dokumen yang dikirimkan waktu itu.
 
 
(Usia itu seperti nama bagi kita, ini hanyalah label lain.)
 
 
Mungkin, ia tenggelam dalam kenangannya bahwa tidak sadara adanya bayangan manusia yang menghalangi jalannya, sebelum alat anti-tabrak dinyalakan.
 
 
Zhou bermaksud untuk membunyikan klaksonnya, dia menunjukkan ekspresi yang berlawanan dengan biasanya.
 
 
Dia melihat wajah seorang anak laki-laki.
 
 
Dia memiliki paras yang seperti malaikat.
 
 
Zhou sendiri memiliki wajah yang indah, tapi anak ini berada dalam tingkat yang berbeda.
 
 
Namun, dia mengenali wajah itu.
 
 
“Kudou Minoru! Mengapa kau disini!?”
 
 
Dia salah satu dari beberapa penyihir yang wajahnya diingat oleh Zhou.
 
 
Dia mengetahui kemampuan Minoru saat serangannya di Nara.
 
 
Zhou langsung mematikan alat anti-tabrak mobilnya.
 
 
Minoru mengangkat tangan kanannya menghadap mobil.
 
 
Kobaran api mulai muncul didalam mobil Zhou.
 
 
Zhou meloncat keluar mobil sebelum mesinnya meledak.
 
 
Zhou Gongjin merasakan rasa dingin di tulang belakangnya. Dia tidak merasakan perasaan seperti ini saat melawan Kuroba Mitsugu ataupun Nakura Saburou.
 
 
Kudou Minoru tidak segan-segan bahkan saat dia meledakkan mobilnya.
 
 
Dia tidak hanya membidik targetnya tanpa ragu, dia juga tidak takut untuk membahayakan warga sipil yang berada disekitar.
 
 
Tidak ada orang-orang disekitar. Juga tidak ada mobil yang lewat. Namun, dia dapat melihat bahwa nak itu tidak peduli dengan sekitarnya.
 
 
Kecantikannya sangat cocok dengan kekejamannya, ini membuat penampilan Minoru terlihat misterius dimata orang lain.
 
 
Zhou mengeluarkan artefaknya dan membidiknya kearah Minoru. Itu bukan kasei-tai, tapi genjuu. Zhou sadar bahwa dia menggunakan tehnik terkuatnya untuk melawan Minoru.
 
 
Sebuah hewan hitam bertanduk satu muncul, dan lari menuju ke arah Minoru dengan kecepatan tinggi yang tidak dapat ditangkap oleh mata biasa.
 
 
Ini bukanlah kecepatan yang dapat ditangkap oleh manusia.
 
 
Minoru tidak bisa membalikkan serangan, hewan itu menusuk Minoru—dan setelah itu tubuh Minoru menembus hewan itu.
 
 
“Menjijikkan!”
 
 
Zhou Gongjin mengenali sihir itu. Itu adalah ‘Parade’ sihir utama Keluarga Kudou. Sihir itu tidak hanya menyembunyikan lokasi aktual dari Minoru, tapi juga mengubah posisi informasi dalam Eidos.
 
 
Zhou berniat untuk segera pergi. Dia sadar bahwa dia tidak dapat keluar dari ‘Parade’. Dia mengerti setelah melihat tehnik Minoru sekali.
 
 
Minoru meluruskan tangan kanannya kearah Zhou.
 
 
Namun, petir yang dikeluarkannya meleset sejauh satu meter dari posisi kanan Zhou.
 
 
Minoru menggeleng-gelengkan kepalanya melihat apa yang terjadi. Ekspresi yang ditunjukkannya tidaklah berkemanusiaan, ini lebih seperti malaikat. Tepatnya malaikat yang tersenyum tidak punya ampun.
 
 
Petir menyambar semua hewan-hewan itu.
 
 
Minoru tidak meleset lagi. Zhou menggunakan Ghostwalker untuk mempengaruhi bidikan Minoru.
 
 
Namun, yang merasa ketakutan adalah Zhou. Dia berencana untuk memiringkan bidikan Minoru 90o. Namun, Minoru selalu dapat mengetahui lokasinya dan bidikannya hanya dapat dimiringkan oleh Zhou sejauh 30o.
 
 
Zhou memanggil hewan-hewan yang dimilikinya dari artefaknya.
 
 
Disaat yang sama, dia mengeluarkan sapu tangan hitamnya, dan melebarkannya didepan matanya.
 
 
Semua hewan itu dengan mudah melewati figur Minoru.
 
 
Sapu tangan hitam itu jatuh ke tanah.
 
 
Minoru tetap memperhatikan Sungai Uji, selagi tersenyum tanpa adanya tanda kebencian.
 
 
Matanya melihat ke arah Eidos, dia menangkap – ‘bayangan’, ‘yin’ – dari Zhou yang pergi, dan tidak memalingkan pandangannya dari posisinya.
 
 
Zhou sedang berlari dengan kecepatan 40 sampai 50 km/jam mengikuti arus Sungai Uji. Itu adalah tehnik terkenal dari ‘Suikoden’ yang disebut ‘Shinkouhou’.
 
 
Dia berlari kembali ke arah markas, tapi dia berencana untuk masuk ke sisi bawah dari jemabatan bagian tengah dan pergi ke ujung seberang.
 
 
Namun, tiba-tiba seorang musuh muncul dihadapannya. Dia tidak melompak dari samping jalan, sebaliknya, dia terbentuk dari udara.
 
 
“Mock Teleportation!?”
 
 
Dia tahu tehnik ini saat dia mendapatkan parasit yang dapat melakukan ini. Namun, ini lebih rendah dari miliknya, tehniknya dapat membuatnya muncul tanpa adanya tanda-tanda sebelumnya.
 
 
Seorang gadis dengan gaya rambut bob mendorong kepalan tangannya dengan pemukul.
 
 
Jaraknya terlalu jauh.
 
 
Tapi, Zhou masih terkena serangan itu yang membuat kaki kanannya jatuh.
 
 
Zhou membuka sapu tangan putihnya.
 
 
Dibalik itu, Zhou menusuk titik akupunturnya untuk mengurangi rasa sakit kaki kanannya. Rasa sakit itu tetap terasa, tapi dia meyakinkan dirinya sendiri kalau itu hanyalah sebuah ilusi.
 
 
Dia mengeluarkan artefak terakhirnya yang masih disimpan di dadanya.
 
 
Ketika blokade itu diturunkan, gadis berambut bob itu menghilang.
 
 
Sebagai gantinya, ada seorang anak laki-laki familiar terlihat sedang memegang CAD berwarna merah ditangannya berdiri didepannya.
 
 
“Ichijou Masaki!”
 
 
“Lama tidak jumpa, Zhou Gongjin. Kau berhasil menipuku tahun lalu.”
 
 
Zhou mencoba utuk melompat ke Sungai Uji.
 
 
Namun, seketika, air dari sungai meledak menyebabkan airnya tersebar kemana-mana.
 
 
“Melompat ke air didepang ‘Rupture’ milik Keluarga Ichijou sama dengan melompat ke gunungan bom.”
 
 
Setelah mendengar suara itu dari belakangnya, Zhou Gongjin berbalik.
 
 
“Shiba Tatsuya…”
 
 
Zhou menggunakan Ghostwalker sebisanya. Dia mencoba untuk melarikan diri dengan melewati Tatsuya.
 
 
Namun, didepan matanya, Tatsuya membentuk tangannya seperti pisau. Zhou Gongjin tahu ketajaman dari Demon Blade yang bahkan dapat memotong besi, karena itu dia terpaksa mundur.
 
 
Zhou terjepit diantara Tatsuya dan Masaki untuk kedua kalinya.
 
 
“Mengapa Ghostwalker ku tidak bekerja padamu!”
 
 
Zhou masih tersenyum dalam situasi seperti ini.
 
 
Masaki tidak paham maksudnya.
 
 
Tatsuya tidak terlalu peduli terhadap niatnya.
 
 
“Ghostwalker, sungguh tehnik yang luar biasa. Aku dengar itu tidak dapat bekerja dalam jarak dekat, tapi milikmu dapat bekerja walaupun dalam jarak dekat. Aku tidak tahu bahwa kau akan lewat jalanku.”
 
 
“…Aku tidak mengerti. Lalu, mengapa kau bersiap-siap untuk menyerangku sekarang?”
 
 
Senyuman mulau muncul di bibir Tatsuya.
 
 
Senyuman itu sama dengan milik Zhou, walaupun tidak indah.
 
 
Tidak ada perasaan didalamnya, itu hanyalah sebuah senyuman.
 
 
“Aku tidak tahu posisimu. Namun, aku tahu posisi dari darah Nakura Saburou yang tertinggal padamu.”
 
 
Zhou membelalakkan matanya terkejut.
 
 
Untuk pertama kalinya, Masaki merasa dirinya melihat wajah asli dari penyihir Tao yang tidak menua.
 
 
“Darah Nakura Saburou… dari waktu itu?”
 
 
“Apa kau terkena jarum darahnya? Biasanya elemen asing akan hilang dari tubuh dalam waktu dua minggi. Sepertinya itu berisi tekad yang kuat.”
 
 
“Tekad, apa? Aku pikir konsep itu telah disangkal oleh Sihir Modern.”
 
 
“Tidak peduli bagaimana alasanmu, hal itu memang ada. Begitu juga sebaliknya.”
 
 
“Ada beberapa hal yang memang ada, tapi masih belum diwujudkan.”
 
 
Tatsuya mengangkat CAD peraknya pada Zhou.
 
 
“Kau dapat lanjut belajar di penjara. Walaupun mereka mungkin tidak akan memberimu banyak waktu.”
 
 
“Atau kalau tidak aku akan dibunuh bukan.”
 
 
“Aku bukanlah orang yang memutuskan hal itu.”
 
 
“Dengan kata lain, meminta untuk mengampuni nyawaku itu percuma?”
 
 
Tatsuya tidak memberikan jawaban lagi.
 
 
“Selama darah Nakura Saburou ada padamu, kau tidak dapat melarikan diri dariku.”
 
 
Ini adalah ultimatum Tatsuya.
 
 
“Jadi, sudah waktunya…”
 
 
Zhou menghela napas, menerima nasibnya.
 
 
Langsung setelah itu, dia melompat menuju Masaki.
 
 
Shinkouhou tidak memiliki hubungan dengan otot kaki. Bahkan jika kakinya mati rasa, selama penyihir itu masih memilikinya, itu dapat dilakukan.
 
 
Masaki tidak tahu tentang itu.
 
 
Namun, dia tidak menduga hal ini. Ini mungkin karena sebuah kebetulan, bahwa dia sudah siap.
 
 
Saat Zhou Gongjin melompat kearahnya, Masaki menarik pelatuk dari CAD merahnya.
 
 
Seketikan, ‘Rupture’ diaktifkan.
 
 
Dia mengembangkan tehniknya dengan menguapkan darah dari beberapa bagian tubuh daripada seluruhnya.
 
 
Kedua kaki Zhou Gongjin meledak dari dalam.
 
 
Shikouhou digagalkan, sementara Zhou tergeletak.
 
 
“Sudah waktunya.”
 
 
Masaki masih siap dengan CAD, memaksanya untuk menyerah.
 
 
Zhou Gongjin segera berdiri. Harga dirinya tidak memperbolehkannya untuk hanya tergeletak.
 
 
“Pastinya, ini sudah akhirnya.”
 
 
Zhou pelan-pelan berdiri, walaupun bagian dari lutut bawahnya seharusnya sudah tidak dapat bergerak lagi.
 
 
“Namun, kau tidak dapat menangkapku.”
 
 
Zhou tersenyum lagi.
 
 
Itu hanyalah topeng senyuman.
 
 
“Aku tidak akan mati. Bahkan jika aku mati, keberadaanku masih tetap akan kekal!”
 
 
“Ichijou, mundur!”
 
 
Tatsuya melompat kebelakang disaat yang sama saat dia berteriak.
 
 
Ichijou juga mundur dari Zhou Gongjin.
 
 
Setelah itu, seluruh tubuh Zhou menyemburkan darah, darah merah, yang makin lama berubah menjadi api merah.
 
 
“Hahahahahahahahahhahaha…”
 
 
Tawa tak berakhir mengikuti api yang membakar tubuhnya. Itu bertahan sampai api itu mati.
 
 
Setelah api itu menghilang, tidak ada sisa tulang-tulang Zhou.
 
 
“Apa Zhou Gongjin benar-benar mati?”
 
 
Masaki bingung dan terkejut, sore hari berubah menjadi malam hari, dan bintang-bintang mulai bersinar.
 
 
“Tidak ada jejak-jejak bahwa dia melarikan diri. Tidak diragukan lagi dia sudah mati.”
 
 
Tatsuya tidak menghadap Masaki. Matanya melihat kearah Sungai Uji.
 
 
Masaki menunjukkan ekspresi yang sama, dia menjawab Tatsuya, ‘Aku mengerti’.
 
 
Masaki tidak bertanya kepadanya, bagaimana dia tahu tentang hal itu.
 
 
“Dengan ini, kasus Insiden Yokohami telah berakhir?”
 
 
“Ya.”
 
 
“Baiklah… Ini berbahaya.”
 
 
“Apanya?”
 
 
Tatsuya bertanya kembali ke Masaki.
 
 
Karena Masaki tidak mengatakan apa-apa, bahkan Tatsuya tidak dapat mengerti hal itu.
 
 
Masaki menghadap Tatsuya.
 
 
“JSDF sudah dimanipulasi, mereka bahkan sampai mengeluarkan tank. Ini dapat memicu pemberontakan.”
 
 
“Mereka sudah menggunakan sihir yang berlebihan. Mereka sudah dalam tingkatan memberontak.”
 
 
Masaki tertawa pada jawaban Tatsuya.
 
 
“Lalu, apa kita harus mengatakan kepada diri kita ‘kerja bagus’ karena kita sudah menyelesaikan situasi ini dibawah kontrol sebelum berubah menjadi pemberontakan?”
 
 
“Kau bisa mengatakan itu dari sudut pandang itu.”
 
 
Tatsuya juga tertawa keras.
 
 
Tawa mereka berdua, disamarkan oleh angin musim semi yang kesepian.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
“Tatsuya-niisan, terima kasih atas kerjamu.”
 
 
Saat dia mengembalikan sepeda ke hotel, Fumiya dan Ayako sudah sampai terlebih dahulu.
 
 
“Fumiya dan Ayako juga, terima kasih atas kerja kalian. Aku dapat menghentikan pergerakannya karena kombinasi mengejutkan kalian.”
 
 
Mereka bedua memalingkan pandangannya tersipu saat Tatsuya memuji mereka.
 
 
“Ngomong-ngomong, Tatsuya-san, bagaimana kau tahu posisi orang itu? Kita kehilangan posisinya meskipun kita mengejarnya dengan mobil.”
 
 
Ayako memang tersipu, dia tidak menatap mata Tatsuya saat bertanya.
 
 
“Berkat tekad seorang penyihir, yang menyudutkannya bahkan setelah mati…”
 
 
“?”
 
 
Ayako menunjukkan wajah bingung. Fumiya berhenti menghadap kebawah, memiringkan kepalanya menandakan dirinya bingung.
 
 
“Aku masih tidak tahu apa yang terjadi. Akan kujelaskan kepada kalian nanti saat aku sudah lebih mengerti.”
 
 
Tatsuya masuk keruangan yang disamping ruangan yang digunakan mereka.
 
 
Dia meninggalkan bajunya saat dia pertama kali datang ke hotel.
 
 
Tatsuya membiarkan pintu terbuka saat dia berganti baju, Tatsuya berbicara kepada Fumiya.
 
 
“Fumiya, mengapa kau tidak melapor kepada Hayama bahwa misi selesai. Aku masih harus melakukan beberapa hal setelah ini.”
 
 
“Aku mengerti. Serahkan saja semuanya kepadaku.”
 
 
Setelah selesai berganti baju, Tatsuya keluar.
 
 
“Aku percayakan kepadamu.”
 
 
Dia mengatakan itu sebagai ganti dari mengatakan ‘sampai jumpa’, Tatsuya meninggalkan hotel segera setelah itu.
 

Latest revision as of 16:04, 11 June 2017