Difference between revisions of "Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 14 Chapter 1"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
m
m (Blanked the page)
 
Line 1: Line 1:
Kuil Kyuuchou, tempat dimana Kokonoe Yakumo menjabat sebagai kepala pendeta, berada di puncak bukit kecil di Kota Fuchuu, Metro Tokyo lama. Sebagai sebuah kuil yang ditujukan untuk relawan, di kalangan para pengurus kuil menduga-duga bahwa mungkin kuil ini ada hubungannya dengan praktik asketis, dekat dengan lingkungan, kuil ini telah menjadi satu dengan pemandangan kota sebagai komunitas regional yang tak terpisahkan.
 
 
Dan sebagai tambahan, saat penduduk kota melihat peta lama, mereka sangat terkejut. Tidak peduli bahwa tua berarti berumur ratusan tahun, mereka sedang melihat peta asli.
 
 
Mereka sadar bahwa tidak ada kuil dari awal.
 
 
Mereka sadar bahwa tidak ada bukit di tempat seperti itu.
 
 
Saat setelah Perang Dunia selama 20 tahun, pasukan keamanan ibu kota dikerahkan ke Choufuu, Fuchuu, Mitaka, and Musashino, dengan lapangan terbang Choufuu sebagai markas mereka. Dan sesuai dengan aturan pengerahan pasukan, para penduduk telah dievakuasi selama hampir sepuluh tahun. Bukit tempat kuil Kyuuchouji berdiri terbentuk dari bumi yang digali saat bunker pertahanan sedang dibangun di tempat itu.
 
 
Sementara itu sangat disesalkan bahwa ibu kota terus-menerus mengalami kerusakan selama perang, berkat Benteng Musashino, bangsal ibu kota lama tak tersentuh sedikit pun. Di samping itu,posisi pertahanan menanggung dampak terberat serang dari beberapa penyerang, tetapi bukan berarti evakuasi penduduk sia-sia.
 
 
Dan tak bisa terhindari bahwa ada kekosongan yang terjadi antara kota dan warganya. Orang-orang kembali ke tempat tinggal mereka karena perang telah berakhir. Dan tidak lama setelah itu pemerintah setempat melakukan rekonstruksi kota. Walaupun tidak akan benar-benar sama seperti sebelumnya.
 
 
Setelah penyegelan total, tanpa pembongkaran terhadap bunker pertahanan, dan perencanaan kota yang menyertainya, jumlah keluarga yang tidak dapat tinggal di tempat tinggal lamanya berkurang. Dan instalasi cepat dari sistem transportasi canggih memberikan pemandangan kota yang futuristik.
 
 
Apa yang ditambahkan bukan hanya fasilitas transportasi skala kecil yang ada di kota. Terlepas dari hal-hal baru itu, hal-hal tradisional dan beragam fasilitas besar dan kecil ditambahkan ke pemandangan kota. Sebuah kuil besar di puncak sebuah bukit kecil, Kyuuchouji, merupakan salah satu dari mereka.
 
 
Kuil itu memiliki sejarah yang entah bagaimana, tidak, jauh lebih halus untuk dikatakan. Kepala pendeta sebelumnya, yang singkatnya merupakan guru dari Yakumo, mendapat kompensasi untuk bekerja sama dengan Institusi Kesembilan Peneliti & Pengembang Sihir, dan mendapat tempat tinggal dan fasilitas untuk melatih murid (Shinobi), daripada murid dalam kependetaan Buddha.
 
 
Dan karena alasan itu, tampilan Kyuuchouji dibangun untuk kamuflase dan dibangun dalam model kuno. Bahkan tanah didalam pagar dibuat bergaya abad ke-20.
 
 
Sebaliknya, tempat latihannya berada dibawah, dalam sekali di dalam bumi, bahkan lebih lebar daripada daerah diatasnya, dan dikelilingi dengan teknologi terbaru. Tidak hanya digunakan untuk latihan sihir kuno, sekarang bahkan digunakan untuk latihan sihir modern tingkat tinggi.
 
 
Kazama memperkenalkan Tatsuya kepada Yakumo lebih daripada membicarakan tentang fasilitas bawah tanah itu. Sebagai ahli taijutsu, kemampuan Yakumo sangat tinggi. Bagaimanapun juga ekspektasi Kazama tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan taijutsu Tatsuya. Dia tidak membawa Tatsuya ke militer untuk menjadi ahli tempur jarak dekat. Dia berharap, sampai akhir, kemampuan dari seorang penyihir yang luar biasa kuat yang dapat bertarung di garis depan.
 
 
Ini merupakan tempat dimana pelatihan taijutsu dan sihir dilakukan. Segera setelah Ia tahu bahwa jarak rumah Tatsuya dengan Kyuuchouji yang berada di kota sebelah cukup dekat, kuil ini hanyalah satu-satunya pilihan Kazama.
 
 
Dan sekarang, Tatsuya bergabung di tingkatan terendah di tempat latihan bawah tanah Kyuuchouji. Di ruang latihan ini, dari lantai hingga langit-langit dan bahkan temboknya, ada 3 lapis beton setebal 10cm, timbal setebal 30 cm, dan beton berperisai neuron setebal 60 cm.
 
 
Ini bukan tempat perlindungan dari nuklir, ini sebenarnya dibuat untuk latihan sihir. Dan mengapa bahkan pelindung anti radiasi dibutuhkan, alasan dibalik itu berada dalam sejarah perkembangan sihir di abad ke-21.
 
 
Penelitian dan pengembangan dalam sihir modern dimulai sejak 1999 masehi, di sebuah insiden dimana seorang polisi Amerika menggunakan kekuatan yang tidak biasa (saat itu masih disebut Extrasensory Perception / ESP) untuk menghentikan teroris nuklir. Sejak saat itu dan selanjutnya, penelitian dan pengembangan sihir modern digunakan untuk menghadapi ancaman nuklir; pada dasarnya tujuan utamanya adalah control dan penekanan terhadap pembelahan nuklir, dan isolasi dan peniadaan radiasi.
 
 
Dengan fokus utama penelitian menjadi bermanfaat, ini berada di tingkat dimana aman untuk mengatakan bahwa penghambat neutron dan pelindung radiasi gamma telah selesai. Namun, bahkan pada hari ini pengembangan dan peningkatan sihir untuk menentang reaksi nuklir merupakan data penting yang diambil dalam pengembangan kemampuan sihir.
 
 
Bahkan, apa yang akan dilakukan Tatsuya di ruangan itu bukanlah praktek sihir isolasi radiasi ataupun meningkatkan sihir control pembelahan nuklir. Dalam beberapa hal, ini merupakan kebalikannya.
 
 
Tempat latihan bawah tanah ini sekarang dijadikan kolam. Walaupun itu, ini bukan diisi air untuk keperluan renang. Dengan bahunya yang berada diatas air, Tatsuya dengan baju latihan berlengan pendek sedang memegang CAD berbentuk pistol di satu tangan. Walaupun Ia tidak berenang, kepala dan rambutnya basah kuyup.
 
 
Apa yang dipegangnya di tangan kananya bukanlah Silver Horn favoritnya. Terlihat jelas dari penampilannya bahwa itu merupakan purwa-rupa. Perbedaan terbesarnya adalah benda yang seperti bayonet pada ujungnya. Sebuah imitasi, karena benda itu tidak tajam maupun runcing, dan hanya dibuat dengan lapisan besi yang tebal agar seperti bayonet.
 
 
Dengan tangan kanannya yang ada di dalam air, Tatsuya menarik pelatuknya. Dua rangkaian aktivasi yang dihasilkan di dalam air masuk ke lengan kanannya. Yang pertama merupakan keluaran dari CAD berbentuk pistol. Yang satu lagi merupakan keluaran dari benda yang mirip bayonet.
 
 
Rangkaian sihir bereaksi dengan bayonet. Air bergelembung di ujung CAD nya. Erangan Tatsuya semakin lama semakin besar dan menjalar hingga lututnya. Tangan kanannya terbakar parah hingga merah karena panas yang tinggi, Tatsuya berakhir dengan menjatuhkan CAD nya karena cedera.
 
 
Menyelamkan diri dari ujung kaki hingga kepala, Ia kemudian cepat-cepat berdiri. Rambutnya basah kuyup karena menyelam. Seringkali saat napasnya tersenggal-seggal, Ia akan mengangkat tangannya hingga sejajar matanya dan menaik turunkan tangannya. Tidak ada sama sekali bekas luka bakar karena penggunaan sihir [Restoration], tapi keadaan setengah sadar itu diakibatkan oleh ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh luka yang dalam.
 
 
Dengan tangannya yang sudah tidak mati rasa, dia merentangkan tangannya di dalam air. Jarinya telah memegang CAD yang mengapung di permukaan air. Bahkan benda yang seperti bayonet, yang terbakar saat tadi di dalam air, telah kembali baik seperti semula karena [Restoration].
 
 
Lalu Tatsuya mempersiapkan CAD nya lagi di dalam air. Tapi, tiba-tiba terdengar suara yang menggema di telinga Tatsuya.
 
 
[“Tatsuya-kun, ini sudah hampir tengah malam.”]
 
 
Dengan mantra penggetaran udara, aktivasinya berbedan walaupun isinya sama dengan rangakaian aktivasi yang digunakan oleh penyihir kelas Planet di USNA STARS, Sylvia Mercury Faust. Yakumo membisiki Tatsuya dari luar ruangan.
 
 
“……Aku mengerti.”
 
 
Tatsuya berbicara dengan nada yang sama seperti sebelumnya tetapi Yakumo sadar bahwa dia telah keluar dari air melalui sihirnya.
 
 
 
Tentu saja, setelah Tatsuya selesai berlatih, air di ruangan itu mulai surut. Saat Ia menunggu air untuk surut, Tatsuya menggunakan sihir emisi untuk mengeringkan rambutnya, tubuhnya, dan bajunya.
 
 
Apa yang dilakukannya tidak benar-benar mengeringkannya. Setelah Ia mengeringkan bajunya hingga sudah tidak terlalu basah dan digerakkan dengan mudah, dia menggunakan sihir gravitasi untuk menyalakan saklar pintu di sisi ruangan.
 
 
(“Ruangan yang tidak bisa diakses jika tidak menggunakan sihir…”)
 
 
Segera setelah Tatsuya berpikir sekali lagi tentang apa yang terjadi, Tatsuya mulai menaiki tangga untuk mencapai permukaan karena Yakumo telah mematikan aliran listrik untuk elevator.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Minggu, 23 September 2096. Walaupun Ia telah pulang kerumah kemarin malam, sebelum hari berubah di tengah malam, Tatsuya masih keluar untuk latihan pagi-pagi. Ini membuat Miyuki, yang sedang memeriksa pesan yang belum terbaca di server rumah merasa sedikit khawatir kepada Tatsuya.
 
 
Dia bukanlah seorang kakak yang akan berhenti jika diberitahu untuk tidak memaksakan diri. Tidak, mungkin jika dibujuk dengan air mata dia akan mendengarkan apa yang dikatakan adiknya, tapi mungkin saja itu tidak akan merubah apapun. Karena dia baru saja menggunakan senjata itu bulan lalu.
 
 
“Aku akan menggunakan taktik simpatik untuk lain kali jika ada masalah serius.” pikir Miyuki dengan pasrah.
 
 
Di dapur Minami sudah mulai menyiapkan sarapan. Belum lama ini Miyuki dan Minami bekerja sama, dan merubah peraturan tentang siapa yang akan membuat makanan. Dari awal, dengan perkembangan automatisasi rumah, karena menyiapkan makanan secara manual hanya digunakan untuk acara tertentu, pemandangan perdebatan di dapur terlihat lucu jika dilihat dari sudut pandang orang ketiga, yang terlambat disadari mereka berdua.
 
 
Segera setelah itu Miyuki menyerahkan pekerjaan itu kepada Minami dan segera menuju kamar mandi. Lalu dia mengatur HAR di kamar mandi, mengambil baju Tatsuya termasuk pakaian dalam, tapi Miyuki tidak merasa malu.
 
 
Sebenarnya, sekarang Ia sudah kelas 3 SMA dan berpikir apa Ia harus malu-malu jika melihat pakaian dalam pria walaupun itu milik kakak tersayangnya. Walaupun, saat dia berimajinasi pipinya merah malu saat melihat pakaian dalam kakaknya, dia segera merubah pemikirannya. Jika orang lain melihatnya tersenyam saat sedang menyiapkan kamar mandi untuk kakaknya, Tatsuya akan berpikir dia telah terlalu membantunya. Tapi mungkin Tatsuya tidak akan pernah mengatakan hal tersebut kepada Miyuki.
 
 
Saat sedang menyiapkan untuk kakaknya yang akan segera kembali, tugas terakhirnya adalah menyiapkan handuk, dengan kata lain memegang handuk di tangannya, dan berlari menunggu di pintu masuk. Dia tetap berlaku seperti seorang yang terhormat saat lari di rumahnya. Bahkan saat tidak dilihat oleh kakaknya, Miyuki tidak berani untuk bertindak yang membuat kakaknya merasa tidak nyaman.
 
 
Karena menggunakan pintu biometrik, bunyi dari pintu yang terbuka menggema sepanjang dapur dan ruang keluarga. Pada saat itu juga Minami langsung meninggalkan masakannya dan langsung keluar dapur, Miyuki sudah berdiri di pintu masuk.
 
 
“Selamat datang kembali, Onii-sama.”
 
 
“Aku pulang.”
 
 
“…Selamat datang kembali, Tatsuya-niisama.”
 
 
Minami sedikit terlambat karena berlari dari dapur terlebih dahulu menuju pintu masuk. Dia keluar dapur disaat pintunya dibuka, tapi hari ini Miyuki masih lebih cepat daripadanya. Saat Ia pertama kali tinggal di rumah ini, Ia tidak bisa menyembunyikan kejijikannya, tapi sekarang dia sudah menyerah.
 
 
Dan itu adalah hal yang tepat. Mereka mungkin bukan berada ditengah pertarungan, tapi Miyuki merasa aneh karena dapat merasakan dengan jelas kehadiran Tatsuya walaupun masih lebih dari 50 meter. Minami tidak memasang ekspresi terkejut sebaliknya Ia menerima pujian.
 
 
“Onii-sama, kamar mandinya sudah siap.”
 
 
“Terima kasih.”
 
 
Miyuki mengikuti kakaknya dari belakang, yang telah mengambil handuk di tangannya dan masuk ke kamar mandi, dengan ekspresi wajah yang bahagia. Saat melihatnya, Minami menghela napas diam-diam. Bahkan sebagai pelayan , hal tersebut seharusnya tidak apa-apa.
 
 
Hari ini hari Minggu dan sesuai dengan yang telah diatur, minggu pagi Shiba bersaudara berjalan sesuai dengan jadwal biasa. Ini menandakan jam minum teh setelah sarapan. Dan bagi Miyuki, yang telah membiarkan Minami untuk menyiapkan sarapan, menyiapkan teh untuk Tatsuya merupakan hal yang tidak bisa dilupakan. Bagi Minami, dia akan belajar dan, mencoba untuk bertahan dari atmosfer yang manis, dan mencoba bersih-bersih dan mencuci baju.
 
 
Dia dengan sepenuh hati menyiapkan kopi untuk Tatsuya dan mendapat pujian darinya. Lalu Miyuki,
 
 
“Onii-sama, aku ingin bertanya tentang sesuatu.”
 
 
Tiba-tiba membulatkan tekad dan bertanya kepada Tatsuya tentang hal yang mengganggu pikirannya akhir-akhir ini.
 
 
“Apa?”
 
 
Itu masih penuh keraguan, tetapi suara Tatsuya kepada adiknya tetap lembut. Hal itu memberikan keberanian kepada Miyuki untuk bertanya tanpa keraguan.
 
 
“Mengapa Onii-sama tidak ikut Kompetisi Thesis tahun ini? Aku sepenuhnya sadar bahwa siswa Magic Engineering dibebaskan untuk tidak membuat thesis tentang percobaan perapian surya pada April lalu, ini tidak berarti larangan untuk berpartisipasi, bukan?”
 
 
“Ayolah, jangan katakan itu tidak memiliki maksud apa-apa.”
 
 
Pemikiran kalau dilarang berpartisipasi itu aneh, Tatsuya tersenyum sambil menggeleng-geleng.
 
 
“Lalu kenapa…?”
 
 
“Karena aku tidak memiliki waktu.”
 
 
Tatsuya menjawab pertanyaan singkat Miyuki juga jawaban yang singkat juga, dan tepat seperti perkiraan Miyuki.
 
 
“Apakah ini… berhubungan dengan sihir yang kakak latihan setiap hari sampai larut malam?”
 
 
Miyuki dengan ragu bertanya lagi. Dia tidak yakin baik atau tidak Ia untuk terus mengganggu terus,
 
 
“Itu benar. Kau telah mengerti dengan baik.”
 
 
Tangan Tatsuya memegang kepala Miyuki yang berada disampingnya. Dengan kata-kata memujinya, Tatsuya dengan lembut membelai rambut adiknya. Yang membuat keraguan di hati Miyuki hilang.
 
 
“Apa yang selama ini Onii-sama lakukan bukanlah latihan sihir, tetapi mengembangkan sihir baru?”
 
 
“Seperti yang diharapkan, kau memang tahu apa yang kulakukan.”
 
 
Kata-kata itu membuatnya lebih malu daripada rambutnya yang dibelai, walaupun dia tahu jika sebenarnya itu hanya candaan.
 
 
Tatsuya tidak akan mengalami kesulitan dalam latihan sihir. Virtual Magic Calculation Area yang dipasangkan pada dirinya mungkin hanya dapat mengeluarkan sihir tingkat rendah, tapi lebih dari menyalin semua aktivasi sihir dan menggunakannya, itu dapat mengidentifikasi struktur aktivasi sihir apapu sihirnya dan seperti apa sebelum aktivasi. Dari sana itu banyak masalah. Jika sihir yang dapat digunakannya dapat digunakan tanpa latihan, jika tidak latihan apapun yang dilakukan tidak akan membuahkan apapun. Dan dengan pandangan matanya dan kemampuan analisisnya, tidak satu sihirpun yang tidak bisa dianalisisnya.
 
 
“Aku sudah memulai pengembangan terhadap sihir ini sejak Maret. Yang mungkin terjadi, butuh beberapa waktu walaupun aku mengklarifikasi teori dari awal. Aku baru selesai dengan tahap desain sihir pada Juni.”
 
 
Dan karena itu aku tidak ikut Kompetisi Thesis, Tatsuya tersenyum. Walau begitu, Miyuki tidak tersenyum dengan apa yang didengarnya. Pertama, fakta bahwa kakaknya , sang teoritikus [Silver] jenius Magic engineer Taurus Silver, butuh 3 bulan hanya untuk menyatakan sebuah teori. Hal lainnya adalah mulainya pengembangan, yaitu bulan Maret.
 
 
“Lalu sihir yang Onii-sama berurusan dengan sekarang … apa itu digunakan untuk berhadapan dengan Lina?”
 
 
“Kau mengertinya dengan baik.”
 
 
Jawaban dari Tatsuya memiliki kata yang sama, tetapi dengan nuansa yang sangat berbeda. Kali ini Ia memiliki kedua-duanya baik kejutan dan kekaguman. Tatsuya benar-benar merasa kagum kepada Miyuki karena dapat menebak dengan jawaban yang hampir benar dengan petunjuk yang sedikit.
 
 
“Sihir yang aku kembangkan sekarang adalah rangkaian sihir untuk serangan langsung jarak dekat yang menggunakan teori FAE.”
 
 
“Teori…FAE? Kalau aku tidak salah ingat, itu merupakan teori yang digunakan pada senjata Lina, bukan?”
 
 
“Ya, teori sihir itu merupakan fondasi dari apa yang digunakan Lina, senjata sihir kelas strategic [Brionac]. … FAE, itu Free After Execution.”
 
 
Perasaan kuat pada nada bicara Tatsuya merupakan rasa hormat kepada engineer yang membuat senjata atifisial Brionac … atau antagonis. Hal itu disadari Miyuki, bukan hanya satu, tapi faktanya adalah keduanya.
 
 
“Fenomena yang dihasilkan dan dimanipulasi oleh sihir adalah sebuah fenomena yang pada dasarnya bukan bagian dari dunia ini, sehingga segere setelah manipulasi belenggu dari hukum fisika melemah. Dan dalam periode yang singkat hingga hukum fisika kembali normal, seseorang dapat menggunakan sihir dengan besar kekuatan yang jauh lebih kecil yang dibutuhkan untuk menggunakan sihir tersebut. Itulah kata hipotesisnya.”
 
 
Dan kemudian Tatsuya menyadari kesalahannya sendiri, dan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum pahit.
 
 
“Tidak, ini bukan hipotesis. Ini telah didemonstrasikan oleh Brionac yang membuktikan jika teori FAE itu benar.”
 
 
“Onii-sama, maafkan aku menyela. Ada sesuatu yang kau diskusikan denganku yang tak kumengerti, bisakah kau menjelaskannya kepadaku?”
 
 
Pertanyaan Miyuki bukanlah pertanyaan biasa, tetapi merupakan kesempatan untuk menjelaskan keraguannya terhadap dirinya yang senang belajar. Jika ini merupakan teori sulit biasa, mungkin dia tidak akan memikirkan pemikiran kakaknya. Tapi FAE merupakan teori yang berhubungan dengan sihir yang digunakan Lina. Miyuki tidak bisa tinggal diam saja.
 
 
“Lanjutkan saja, tidak perlu menahan diri.”
 
 
“Selama itu bukan sihir proses tunggal, sihir dibangun dengan proses berturut-turut. Dengan itu, proses yang dihasilkan akan mengambil alih dan berlaku pada tingkat manipulasi proses sebelumnya. Walau begitu, untuk sihir seperti ini, aku tidak punya pengalaman langsung dalam mengaktifkan proses kedua dan seterusnya, bukankah ini merupakan counter-example untuk teori FAE?”
 
 
“Aku mengerti…”
 
 
Mendengar pertanyaan Miyuki, Tatsuya, kepalanya seakan diserang di titik buta nya, mengangguk-angguk.
 
 
“Kesalahpahaman itu umum dikalangan penyihir.”
 
 
Namun tadi merupakan perasaan yang tak terduga kuat dirasakannya, bukan karena apa yang dikatakan Miyuki benar, tapi karena bahkan ahli sihir setingkat Miyuki dapat salah paham dengan hal seperti itu.
 
 
“Salah paham, katamu?”
 
 
“Faktanya adalah bahwa proses sihir dengan sendirinya bukan sihir.”
 
 
Dengan penjelasan singkat Tatsuya, Miyuki terlihat bingung.
 
 
Tentu saja Tatsuya akan terus menjelaskan hingga adiknya mengerti.
 
 
“Ambil saja contoh seperti ini”
 
 
Seperti katanya, Tatsuya membuka tutup toples gula, membuat gula batu di toples itu mengambang setinggi matanya dan menahannya di posisi itu, lalu beberapa detik kemudian dia mengembalikannya ke toples lagi.
 
 
“Onii-sama… itu mungkin hanya bumbu, tapi kau tahu bukan kalau aku tidak senang membuang-buang makanan.”
 
 
“Oh, ya, maaf.”
 
 
Dan, melihat Miyuki menegur apa yang dilihatnya, dia hanya dapat meminta maaf apapun alasannya.
 
 
Miyuki tersenyum dengan senang kepada kakaknya yang meminta maaf tanpa banyak alasan
 
 
“Baiklah kalau begitu,”
 
 
Merasa tidak nyaman dengan terbaliknya tingkatan tua dan muda, Tatsuya kembali diskusi utama.
 
 
“Tidak butuh mengatakannya kepadamu, tapi sihir yang barusa digunakan merupakan sihir latihan umum [Suspension]. Sihir yang terdiri dari empat proses, sihir anti-gravitasi tipe gravitasi membuat gula batu itu melayang, sihir tipe perpindahan untuk memindahkan gula batu itu di udara, sihir tipe gravitasi untuk menurunkan gula batu tersebut secara perlahan kedalam toples, dan sihir tipe perpindahan untuk membuat gula batu diam di dalam toples tanpa merusaknya. Dengan presentasi ini, sekarang kau sudah tahu, akan mudah menimbulkan kesalahpahaman.”
 
 
“Dimana aku melakukan kesalahpahaman?”
 
 
“Aku tidak mengatakan kau membuat kesalahpahaman. Hanya saja untuk empat proses sihir itu, delusi bahwa masing-masing sihir itu berdiri sendiri-sendiri.”
 
 
“Itu … merupakan delusi?”
 
 
Tatsuya mengangguk kepada Miyuki, yang sedang tidak percaya dengan fakta yang mengejutkan itu.
 
 
“[Suspension] itu merupakan sihir dengan empat proses, tapi empat proses itu menjadi satu sihir. Untuk mencapai tingkat dimana sihir yang aktif harus selesai membangun rangkaian sihir sampai proses terakhir dan mendefinisikan variabel. Tanpa sihir untuk mencakup empat proses,”
 
 
Tatsuya berhenti di sana dan matanya menatap Miyuki, seakan memastikan pemahamannya.
 
 
“Sihir tidak akan terganggu dalam aktivasi, proses anti-gravitasi tidak akan aktif dari awal.”
 
 
Ekspresi Miyuki terlihat terkejut
 
 
“Itu benar … jika setiap proses berdiri sendiri, saat dimana sihir tidak cukup, sihir akan dipotong di tengah jalan .. dan bukan bukan hasilnya, sihir itu akan non aktik dari awal.”
 
 
Bergumam seperti bicara sendiri, Miyuki pada saat itu mencerna apa yang diajarkan Tatsuya denga bersemangat.
 
 
“Proses sihir sendiri tidak berdiri sendiri. Mereka, melewati dan melewati, sihir lainnya. Itulah maksudmu bukan Onii-sama.”
 
 
“Seperti yang kau katakan. Itulah Miyuki ku, kau memang cepat belajar.”
 
 
Tersenyum kepada Tatsuya, Miyuki memalingkan matanya dengan malu-malu. Itu merupakan ekspresi murni dari malu, tetapi kali ini perasaan malu ini karena dia tidak mampu mengerti apa yang diajarkan hingga Ia diajar sampai sedalam ini.
 
 
Pujian dari Tatsuya bukanlah sindiran kepadanya, dia benar-benar memujinya. Miyuki malu akan dirinya yang baru mengerti, sementara dia adik kakaknya yang mengerti segalanya.
 
 
Sekalipun itu, dia mungkin berpikir bahwa dia harus memutar kembali wajahnya. Miyuki tersenyum kepada Tatsuya dengan senyuman paksa.
 
 
"Sekarang sekarang, hal seperti ini akan berakhir menjadi intuitif disalahpahami jika tanpa praktek apapun pengalaman pribadi, tidak peduli berapa banyak teori yang kau mengerti. Sihir bukanlah hal ilmiah, namun kemampuan teknis. Tanpa adanya kegagalan untuk mengaktifkan sihir, kita tidak akan terganggu selamanya. "
 
 
Tatsuya bukanlah orang yang peka terhadap perasaan orang, tapi ini berbeda terhadap Miyuki. Apakah itu melihat Miyuki sedih.
 
 
“Disamping itu poin pentingnya bukan mengapa sihir gagal aktif, itu adalah fakta bahwa proses sihir hanya tidak lebih dari benda yang mudah. Sebagian besar skema sihir modern telah mengambil wujud, dari rangkaian aktivasi untuk konstruksi rangkaian sihir, berhasil menggambarkan rangkaian aktivasi itu hanya menyatakan bahwa rangkaian sihir dipecah menjadi modul yang disebut proses. "
 
 
Lalu, Miyuki bukanlah tipe orang yang tidak sadar bahwa sedang disemangati oleh kakaknya. Tatsuya prihatin terhadapnya. Senang karena itu, senyum terpaksanya mulai melunak.
 
 
“Aku akhirnya mengerti apa yang Onii-sama bicarakan.”
 
 
Miyuki mengetuk kepalanya sendiri, dengan ekspresi senyuman manis [Maaf, telah menjadi adik yang bodoh]. Sebagai ekspresi yang akan menyebabkan seseorang mengalami kesenjangan besar dengan gambar yang terlalu cantik bahkan dingin, Tatsuya mengeluarkan daya yang cukup untuk benar-benar menyingkirkan kesadarannya terhadap tanpa mengabaikan realita.
 
 
“Proses sihir melalui dan melalui bagian dari sihir. Karenanya hasil dari sihir yang melewati proses manipulasi adalah tunggal. Sejak bahkan menyelesaikan satu proses masih tidak lebih dari setengah tahap manipulasi, manipulasi tidak akan berhasil, kesulitan manipulasi menurun dijelaskan oleh teori FAE tidak akan terjadi, bukan?”
 
 
“… Betul sekali. Seratus poin untukmu, Miyuki.”
 
 
Bahkan Tatsuya yang sudah tidak memiliki perasaan, dibawa pergi oleh adiknya yang mengayunkan kepalanya sedikit ke satu sisi. Dia mencoba menutupinya dengan berpura-pura diam, seakan mencermati jawaban Miyuki, tapi ia tidak percaya terhadap dirinya sendiri apakah dia benar-benar bisa menipu adiknya.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Bagaimana saudara itu menghabiskan waktu mereka selama liburan?
 
 
Untuk kakak kelas, teman sekelas, dan adik kelas yang tahu sampai batas tertentu Shiba bersaudara, itu menandakan bahwa mayoritas murid SMA 1, ini pertama kalinya mereka mendapat pertanyaan seperti itu.
 
 
Mereka menggoda satu sama lain sepanjang hari, seperti pasangan mesra?
 
 
Tidak,tidak, terserah kamu mau mengatakan apa … bagaimana kalau pacaran setiap hari?
 
 
Ah…, itu terlalu naif. Aku yakin pasangan itu akan berakhir dimana …
 
 
Pada saat itu banyak spekulasi-spekulasi liar menyebar diantara para siswa.
 
 
Spekulasi-spekulasi mereka terpusat pada titik yang sama. Memang benar setiap hari pasangan ini selalu menghabiskan hari bersama, bahkan berkencan.
 
 
Walau begitu, tidak setiap hari. Faktanya seringkai Tatsuya tidak ada di rumah pada hari Minggu. Seringnya dia pergi ke Laboratorium Pengembangan FLT atau dipanggil oleh Battalion Sihir, tapi sejak Minami tinggal di rumah Shiba bersaudara, dia berhenti mengkhawatirkan Miyuki sendirian, dan frekuensi kepergiannya meningkat.
 
 
Tapi sekarang tidak biasa, tidak ada janji yang dijadwalkan dengan Tatsuya. Bahkan Miyuki tidak mendengar kata “Aku akan pergi”. Ini bukan karena pemilihan Dewan Siswa dipindah pada akhir pekan; tapi sebenarnya karena Tatsuya kelelahan akibat latihannya.
 
 
Dan karena itu, Miyuki sedang tidak ingin untuk menjamu tamu hari ini. Walaupun tamunya merupakan kerabat terdekat. Yang lebih penting, bahkan Ia enggan menunjukkan pasangan ini ke dalam rumah. Walaupun tamunya adalah kerabat dekat di tidak akan bisa beristirahat tenang, walaupun ia tahu bahwa ada beberapa orang yang tidak bisa untuk tidak diwaspadai.
 
 
Tapi itu semua tidak lebih dari sentimen pribadi Miyuki. Bahkan alasan itu sebenarnya untuk kakaknya dan karena Tatsuya tidak menunjukkan ketidaksetujuan untuk menerima mereka, Miyuki tidak ada alasan untuk tidak menerima kedatangan mereka.
 
 
“Fumiya, Ayako, bagus sekali kau datang.”
 
 
“Fumiya-kun, Ayako-chan, selamat datang.”
 
 
Tatsuya dan Miyuki menyapa dengan ramah tamu yang telah dituntun masuk oleh Minami dan duduk di sofa. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa sikap Miyuki cukup diplomatik, sementara Tatsuya tidak pernah menurunkan penjagaannya saat bertemu dengan siapapun. Namun dilihat dari luar sikap pasangan tamu ini menunjukkan kasih sayang tanpa tercela.
 
 
“Tatsuya-san, Miyuki-oneesama, maaf mengganggu kalian.”
 
 
“Tatsuya-niisan, Miyuki-san, lama tidak bertemu.”
 
 
Berbeda dari sambutan Shiba bersaudara, respon dari Kuroba bersaudara kaku. Dibandingkan dengan Tatsuya dan adiknya mereka seharusnya dianggap tidak berpengalaman. Kuroba bersaudara lahir di bulan Juni dan yang berarti mereka sudah berumur 16 tahun, umur yang sama dengan Miyuki yang lahir pada bulan Maret. Entah usia 16 tahun itu termasuk dewasa atau tidak dikesampingkan sekarang, dan karena itu kegugupan mereka hampir dilupakan.
 
 
Dengan kata lain, kedatangan mereka pada hari ini mungkin ada hubungannya dengan urusan tertentu. Tatsuya dan Miyuki menyimpulkannya dari penampilan mereka.
 
 
“Ini membuatku ingat Fumiya, Minami berhutang budi padamu bulan lalu.”
 
 
Minami, berdiri disamping sofa, cepat-cepat membungkuk kepada Fumiya yang membuat nya kebingungan karena tiba-tiba mendapat terima kasih dari Tatsuya.
 
 
“Karena kau telah mengalahkan penjaga-penjaga itu, kau menyelamatkanku dari masalah.”
 
 
“O, oh … … insiden itu, ya?”
 
 
Fumiya lama-kelamaan menyadari bahwa itu merupakan kejadian selama hari-hari terkahir Kompetisi 9 Sekolah ketika ia mengalahkan penjaga yang mengitari van yang ada Minami di dalamnya.
 
 
“Tidak, itu bukan masalah besar.”
 
 
Jangan dipikirkan, Fumiya mencoba untuk menjawab balik. Namun,
 
 
“Walaupun ini tidak akan dapat membayar apa yang telah kau lakukan”
 
 
Tatsuya dengan cepat menjawab.
 
 
“Apa ada yang bisa kubantu?”
 
 
Fumiya terdiam dengan kata-kata yang tak terduga, sementara Ayako duduk disebelahnya bernapas dengan suara besar.
 
 
“… Benarkah, kita tidak sebanding dengan Tatsuya-san. Dengan mimik muka yang menandakan ketidaktertarikan terhadap suasana hati orang, dia memberikan serangan tiba-tiba kepada kita.”
 
 
Menggoyangkan kepalanya dengan wajah penuh kegembiraan untuk mengatakan sesuatu meskipun dia bingung, dia bebalik fokus di saudara kembarnya yang diam disampingnya.
 
 
“Fumiya, ayo kita ambil tawaran ini. Kami hanya utusan dari awal, jadi kami tidak punya pilihan lain.”
 
 
“Ya..ya. Kau benar…”
 
 
Fumiya mengangguk dengan ekspresi pasrah, lalu ia mengeluarkan surat dari saku dalam jaketnya.
 
 
Tidak ada alamat pengirimnya. Tatsuya menaikkan alisnya sedikit. Miyuki, mengintip dari samping kakaknya, dia tersentak seketika ia menaruh tangan didepan mulutnya.
 
 
Dibaliknya tertulis nama bibi mereka, Yotsuba Maya.
 
 
“Kami datang kesini secara langsung untuk memberikan surat dari Nyonya.”
 
 
Dari kata-kata Fumiya , Miyuki melihat kakaknya. Tatsunya mengangguk kembali kepada Miyuki, menerima pisau yang diberikan Miyuki, dan membuka segelnya.
 
 
Di dalam amplop nya terdapat satu lembar kertas. Tatsuya membacanya, dan ketika selesai membacanya dia memberikannya kepada Miyuki yang sedang menunggu.
 
 
“Apa kau tahu, Fumiya, isi surat ini?”
 
 
Fumiya menunjukkan ekspresi ragu-ragu.
 
 
“Ya, aku tahu.”
 
 
Dia menjawabnya tanpa meminta bantuan dari saudaranya.
 
 
“Aku mengerti”
 
 
Saat ini Tatsuya merubah fokusnya kepada Miyuki. Miyuki baru saja selesai membaca suratnya, dan mengangguk dengan maksud mengatakan bahwa ini untukmu.
 
 
“Yang tertulis disini merupakan permintaan kerja sama untuk penangkapan Zhou Gongjin?”
 
“Kami juga mengetahui itu.”
 
 
“Aku mengerti. Permintaan ini tidak disampaikan secara verbal, ini berarti seperti yang tertulis di surat.”
 
 
Fumiya dan Ayako mengangguk bersamaan.
 
 
Miyuki setengah bangkit dan menghadap Tatsuya.
 
 
“Onii-sama … mengapa bibi memberikan permintaan ini kepada kita?”
 
 
Pertanyaan nya adalah apa butuh permintaan jika perintah saja sudah cukup. Bahkan Tatsuya memiliki opini yang sama.
 
 
“Dalam masalah itu kami dipercayakan pesan verbal.”
 
 
“Pesan verbal? Apa itu tidak bisa ditulis di surat ini?”
 
 
Kerahasiaannya terlalu tinggi untuk ditulis di kertas atau melalui data elektronik. Dia berpikir pesan apa yang akan disampaikan sampai tidak bisa dituliskan kedalam surat.
 
 
Namun, Ayako tidak menjawab pertanyaan itu langsung.
 
 
“Tidak perduli jika kau menolah pekerjaan ini.”
 
 
“Bibi mengatakan seperti itu?”
 
 
Miyuki secara tidak sengaja menaikkan suaranya, lalu menghadap Tatsuya dan bergumam malu [Maafkan aku].
 
 
Tatsuya paham mengapa hal ini membuat adiknya terkejut. Namun ia tidak begitu terkejut. Maya mungkin merupakan kepala klan Yotsuba, tapi karena statusnya di Yotsuba merupakan pengawal, Miyuki lah yang memiliki kewenangan tertinggi untuk menyuruhnya. Dan perjanjian rahasia yang dibuat antara klan Yotsuba dengan Brigade 101, selain misi yang menyangkut perlindungan Miyuki, diputuskan bahwa Brigade 101 memilik hak istimewa.
 
 
Miyuki melihat kebenaran mutlak dari klan Yotsuba, atau lebih tepatnya karena dia tidak tahu dengan baik kompentensi organisasi-organisasi sihir atau kekuatan militer, dia berada di sebuah negara di mana dia yakin bahwa dia tidak bisa mengabaikan organisasi Yotsuba dan kesepakatannya dengan militer. Dengan set peraturan ini, tidak ada banyak masalah dimana Maya dapat memerintah Tatsuya.
 
 
Menurut Tatsuya ini bukanlah waktu yang tepat untuk menentang Maya. Dan panggilan itu, hanya karena lawan berperilaku seperti domba, tidak akan berubah.
 
 
“Fumiya, beritahu bibi jika ini diterima.”
 
 
Miyuki dan Ayako memandang Tatsuya dengan pandangan yang jelas terkejut.
 
 
“Aku pasti akan menyampaikannya … maafkan aku, Tatsuya-niisan.”
 
 
Lalu Fumiya menghadap dan membungkuk sangat rendah kepada Tatsuya.
 
 
“Mengapa Fumiya meminta maaf?”
 
 
“Menangkap Zhou Gongjin sebenarnya merupakan misi yang diberikan kepada Kuroba. Dan karena ketidakmampuan kami, kami berakhir memberikan masalah kepada Tatsuya-niisan?”
 
 
Ketidakmampuan yang dikatan oleh Fumiya merujuk kepada keadaan mereka bulan lalu saat Maya memerintahkan Kuroba ke Yokohama Chinatown untuk menangkap Zhou Gongjin. Waktu itu kepala klan, Mitsugu, sedang terluka parah dengan satu lengan yang putus, dan jebakan yang dibuat oleh Kuroba untuk menangkap Zhou Gongjin telah hancur yang mengakibatkan lepasnya Zhou Gongjin.
 
 
Wajah Fumiya, saat dia menjawab pertanyaan Tatsuya, melukiskan rasa malunya di seluruh wajahnya.
 
 
“Fumiya, tidak ada salahnya meminta bantuan orang lain.”
 
 
Pada saat itu, Tatsuya bertindak seperti kakak yang sebenarnya.
 
 
“Jika ini merupakan masalah Kuroba, kau seharusnya langsung mencariku bahkan jika kau harus mengkesampingkan perasaanmu.”
 
 
“Tatsuya-niisan … ?”
 
 
“Ingin menyelesaikannya apa yang dipercayakan kepadamu sendiri merupakan hal yang dapat kumengerti. Tetapi membuat misi ini berhasil merupakan prioritas utama.”
 
 
Dengan maksud mereka sendiri terhadap kekuatan mereka sendiri, yang merupakan manifestasi dari kesempurnaan dan aspek obsesi terhadap hal berbahaya di kalalangan anak muda.
 
 
“Gagal bukanlah pilihan baik ini perkerjaan mu atau pekerjaan ku.”
 
 
Suara Tatsuya berubah menjadi kasar. Tapi, dibalik itu tersimpah kelembutan yang akan membuat Miyuki iri.
 
 
“… Kau benar. Ini merupakan kesalahan.”
 
 
Bahkan Fumiya mengerti bahwa Tatsuya sedang memperhatikannya tanpa perlu diberitahu siapapun.
 
 
“Jadi ini bukan permintaan maaf, Terima kasih banyak, Tatsuya-niisan.”
 
 
Fumiya membungkuk lagi, dan Tatsuya membalasnya dengan anggukan.
 
 
“Kalau begitu mari kita dengan apa yang sudah jelas sejauh ini.”
 
 
“Baiklah. Setelah melarikan diri dari Yokohama, Zhou Gongjin pergi ke barat melalui laut, kebetulan rute pelariannya melewati Samudra Pasifik telah diblokir. Setelah sampai di Ise, Zhou tersudutkan di Biwakooohashi saat Ia akan pergi ke utara, tapi berakhir dengan ia berhasil melarikan diri. Kami yakin dia sedang berada di Kyoto. Orang-orang kami sedang dalam pencarian di area Oohara.”
 
 
“Apa ada informasi lain?”
 
 
“Sepertinya para tradisionalis, organisasi sihir kuno sembilan klan, memiliki petunjuk tentang pelariannya.”
 
 
“Para tradisionalis, ya…?”
 
 
“Tatsuya-niisan, apa kau tahu tentang merak?”
 
 
“Aku dengar sedikit tentang itu dari Master Yakumo. Mereka bukan hanya perkumpulan pengguna sihir kuno, mereka bahkan memiliki penyihir kuno yang diagungkan dan dijadikan suatu aliran, mungkin untuk meningkatkan kekuatan organisasi. Terakhir kali yang ku dengar tentang mereka adalah ada salah satu pengungsi aliran ini di klan Kudou, mungkinkah mereka telah mendapat bantuan?”
 
 
“Kita tidak perlu mengkhawatirkan itu. Okultisme diantara Kudou pergi dari Organisasi Laboratorium Sembilan segera setelah Zhou Gongjin melarikan diri dari Yokohama dan telah bergabung dengan tradisionalis. Tidak perlu meminta konfirmasi dari klan Kudou, karena mereka sendiri lah yang mengatakannya.”
 
 
“Fakta bahwa para tradisionalis dan sembilan klan telah bekerja sama dibalik layar merupakan hal yang tak terduga. Kita tidak perlu khawati Kudou akan menusuk kita dari belakang.”
 
 
“Tatsuya-san?”
 
 
Itu Ayako, sampai sekarang dia telah membiarkan adiknya untuk menjelaskan, yang meminta Tatsuya apa yang dipikirkannya saat melamun.
 
 
“Tidak apa-apa, maafkan aku. Aku akan mengingatnya.”
 
 
Setelah mendengar kata-kata itu, Ayako dan Fumiya langsung berdiri di saat yang bersamaan
 
 
Saat Tatsuya dan Miyuki sedang mengantarkan Ayako dan Fumiya ke pintu masuk, Minami sedang membersihkan meja dan menyiapkan teh hitam yang biasanya. Rasa bersalahnya karena sudah mendahului majikannya telah hilang. Dia selalu menghormati Miyuki sebagai majikan, baik sebagai penyihir dan sebagai gadis muda. Di saat yang sama, dia khawatir dengan majikannya yang melakukan pekerjaan pelayan, dan dengan brother complex majikannya.
 
 
Kembali ke ruang keluarga dengan cangkir teh di tangannya, Minami sedang akan duduk di tempat Fumiya duduk. Tapi, dia hanya menaruh teh itu di depan Tatsuya dan Miyuki dan duduk saat Tatsuya mengerutkan keningnya.
 
 
“Errr, Tatsuya-sama…?”
 
 
Minami telah menganggap Tatsuya sebagai orang yang lebih masuk akal daripada Miyuki. Singkatnya, bahkan lebih masuk akal daripada majikannya. Saat dia tidak melakukan apapun, dia khawatir apa dia telah melakukan kesalahan pada majikannya.
 
 
“Minami, siapkan satu cangkir teh lagi.”
 
 
“Baik…?”
 
 
Dia sadar bahwa dia sedang menunjukkan ekspresi kebodohannya; ekspresi Minami tergambar jelas di wajahnya.
 
 
(Apa ada tamu lain yang akan datang?)
 
 
“Tidak seperti yang kau pikirkan.”
 
 
Mungkin dirinya sendiri tidak sadar bahwa wajah Minami tidak hanya menggambarkan kebingungannya saja, bahkan keraguannya pun tergambarkan di wajahnya,
 
 
Saat Tatsuya melihat ekpresi itu, Tatsuya langsung menjelaskan dengan senyuman.
 
 
“Maksudenya kau persiapkan satu cangkir teh untuk dirimu sendiri karena pembicaraan kita akan panjang.”
 
 
Keraguan Minami hilang dengan penjelasan Tatsuya, tapi muncullah kebingungan baru.
 
 
Walaupun begitu Tatsuya tetap dapat melihatnya dengan jelas.
 
 
“Rasanya tidak enak saat aku dan Miyuki minum sedangkan kau tidak.”
 
 
“… … Tunggu sebentar.”
 
 
Karena dia telah mendapat jawaban yang jelas, ia langsung kembali ke dapur.
 
 
Saat Tatsuya menunggu Minami untuk kembali, Tatsuya membuka surat dari Maya diatas meja. Yang tertulis di surat itu hanyalah urusan bisnis belaka. Dia menggunakan [Elemental Sight] miliknya tapi tetap tidak melihat ada trik khusus pada surat tersebut.
 
 
“Dengan kata lain, tugas dari bibi hanya untuk menangkap Zhou Gongjin.”
 
 
Setelah mendengar itu, muncul kecurigaan di wajah Miyuki.
 
 
“Mengapa kali ini bibi tidak langsung memerintah tetapi memberikan permintaan?”
 
 
“Itu memang menggangguku. Tapi jika kita tidak bertanya kepada bibi secara langsung kita tidak akan tahu …”
 
 
Tatsuya memandang Miyuki, lalu memandang Minami.
 
 
Tatapan itu merupakan tatapan pasrah. Meski begitu, ketegangan menjalar hingga ke tulang belakang Minami.
 
 
“Mungkin kalian berdua tidak menyadarinya, tapi bibi tidak punya wewenang apapun untuk memerintahku. Untuk lebih jelasnya, perintah bibi merupakan prioritas terendah.”
 
 
Miyuki dan Minami terkejut dan tidak dapat mengatakan apapun. Mereka berdua hanya menutupi mulutnya yang mungkin merupakan sikap seorang pelayan terhadap majikannya.
 
 
“Tidak perlu dikatakan bahwa keamanan Miyuki merupakan prioritas utama, lalu prioritas berikutnya adalah tugasnya dengan Battalion Sihir. Perintah dari bibi merupakan prioritas ketiga.”
 
 
Miyuki yang berada di samping Tatsuya hanya bisa tersipu-mali, tapi Tatsuya tidak memperhatikan itu. Bahkan Minami yang fokus pada kata-kata Tatsuya, tidak menghiraukan sikap Brother Complex Miyuki.
 
 
“Namun sampai sekarang jika bibi menginstruksikan sesuatu, itu selalu dalam bentuk perintah. Mungkin mereka tahu bahwa aku tidak sedang bertugas.”
 
 
Tatsuya mengangkat cangkirnya. Entah karena memang haus setelah menjelaskan semuanya, atau dia sedang berpikir sampil mengangkat cangkirnya. Lalu ia menaruh kembali cangkir nya dia lepeknya tapi lebih lambat dari biasanya.
 
 
“Karena ini tidak seperti biasanya, seperti nya kita memiliki keadaan yang tidak biasa. Contohnya, seperti kasus ini yang membutuhkan cara khusus.”
 
 
Ekspresi paham tergambar di wajah Minami, tapi berbeda dengan Miyuki yang menunjukkan ekspresi khawatir.
 
 
“Tugas kali ini berbahaya, bukan?”
 
 
“Musuh kita kali ini adalah orang yang berhasil melukai kepala klan Kuroba, dan masih dapat menghindari pengejaran Yotsuba. Ini bukan tugas yang mudah untuk menangkapnya.”
 
 
Seketika saat ia menjawab pertanyaan itu, ia membelai rambut Miyuki dengan halus sambil mengatakan “tidak perlu khawatir”. Karena belaian itu, Miyuki sudah tidak merasa khawatir lagi.
 
 
“Masalahnya bukan tingkat kesulitan dari misi ini.”
 
 
 
Namun, apa yang dikatakan Tatsuya setelah membelai Miyuki membawa kembali ekspresi Miyuki dan Minami.
 
 
“Ini merupakan pertama kalinya bagiku menghadapi target yang keberadaannya tidak diketahui, dan kejadian seperti ini sangatlah jarang bagi Yotsuba. Dan aku belum pernah tahu ada orang bisa lepas dari tangan Yotsuba.”
 
 
Tatsuya menghela napas terhadap kesulitan misinya kali ini.
 
 
“Musuh yang seperti ini di saat yang seperti ini. Bukan tidak mungkin misi ini akan menjadi misi yang panjang.”
 
 
Ekspresi Miyuki berubah dari tegang menjadi khawatir dan kesepian. Setelah melihat itu Tatsuya langsung melanjutkan kata-katanya.
 
 
“Ini bukan berarti aku akan pergi untuk waktu tertentu. Masih ada sekolah, dan dari awal aku tidak tahu sama sekali tentang orang yang sedang dicari keberadaannya ini. Giliranku akan dimulai saat Zhou Gongjin telah ditemukan.”
 
 
“…. Apakah ini akan menjadi peperangan?”
 
 
“Miyuki, sudah dengan ekspresi seperti itu. Tidak mungkin aku akan melawannya sendirian. Tugasku adalah hanya untuk menutup rute pelarian target.”
 
 
Seperti yang dikatan Tatsuya menunjuk dirinya sendiri.
 
 
Miyuki, sudah mengerti apa yang akan terjadi, dan langsung bernapas lega.
 
 
“Walau begitu dari waktu ke waktu ada beberapa hari yang aku harus pergi dari rumah.”
 
 
Tatsuya pura-pura tidak melihat Miyuki “itu tidak seperti yang kau katakan” dengan tatapan merajuk.
 
 
“Jika saat itu tiba, Minami, kau lindungilah Miyuki.”
 
 
Minami tidak mengerti sepenuhnya alasan darinya diminta untuk duduk disini. Sebagai hasilnya, dia tidak terlalu mendengarkan pembicaraan Tatsuya dengan suasana hatinya yang membawa masalah kepada orang lain.
 
 
“Ya !”
 
 
Bagaimana pu juga, itu benar-benar mengejutkan. Minami, mendengarnya langsung dari Tatsuya yang memberinya tugas sebagai penyihir dan Guardian, secara langsung menegakkan punggungnya lebih dari biasanya dan menjawab dengan nada heran.
 
 
Tatsuya tetap diam walau mendengar jawaban “Ya !” darinya.
 
 
“Gunakan sihir dengan bijak, Miyuki memang lebih kuat daripadami. Mungkin dia bisa menggunakan banyak sihir di simulasi pertarungan . Tapi itu tidak ada hubungannya dengan ini.”
 
 
“—Baik”
 
 
Karena mendengat nada tegas Tatsuya, ia pun menjawabnya dengan tegas.
 
 
“Minami, bagi Yotsuba kau adalah Guardian Miyuki. Tapi bagiku kau lebih dari itu, kau merupakan salah satu dari beberapa penyihir yang bisa kupercaya.”
 
 
 
Suara Tatsuya benar-benar suram. Tatsuya tahu bahwa Maya lah yang mengirimkan Minami ke rumah ini dan memiliki rencana rahasia dengannya; Minami pun sadar jika Tatsuya sudah mengetahuinya. Tapi diatas itu, Tatsuya mengatakan bahwa ia mempercayai Minami. Jika dilihat dari matanya, apa yang dikatakannya merupakan kejujuran.
 
 
“Saat aku diluar rumah, aku mempercayakan Miyuki kepadamu.”
 
 
“Serahkan saja padaku.”
 
 
Minami menerima kepercayaan itu.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Karena pekerjaan klan Kuroba, mereka memiliki perjalanan bisnis yang tak terhitung. Karena alasan itu, mereka mempunyai hotel reguler di setiap penjuru Jepang. Untuk kota besar entah itu hotel yang berada dibawah pengawasan Yotsuba atau hotel yang dana nya berasal dari Yotsuba. Bahkan kali ini pun Fumiya dan saudaranya tinggal di hotel yang berada di bawah naungan Yotsuba.
 
 
Dan karena itu mereka dapat menelepon Yotsuba tanpa khawatir akan disadap.
 
 
“Nyonya, suratnya telah diteruma oleh Tatsuya-niisan. Dan kami telah menyampaikan pesan verbalnya kepada Tatsuya-niisan.”
 
 
Fumiya sedang melaporkan apa yang terjadi hari ini semuanya kepada Yotsuba.
 
 
[“Dan apa yang dikatakan Tatsuya-dono?”]
 
 
Nomor yang dihubunginya adalah nomor Maya langsung, tapi karena keadaan tertentu dia tidak bisa menjawab panggilan itu, dan sebaliknya mereka sekarang sedang berbicara dengan Hayama. Fumiya tidak masalah berbicara dengan kepala pelayan tentang hasil dari tugas yang diperintahkan oleh nyonya nya.
 
 
“ ‘diakui’, katanya.”
 
 
[“Ada yang lain? Apa dia mengatakan hal yang berhubungan dengan ketidaksetujuan, misalnya, permintaan nyonya ditolak?”]
 
 
“Tidak, dia tidak berbicara seperti itu.”
 
 
[“Baiklah. Kerja yang bagus Fumiya-dono dan Ayako-dono. Mulai sekarang aku akan menjelaskan lengkapnya kepada Tatsuya-dono.”]
 
 
“Aku mengerti, senang berbicara denganmu.”
 
 
Saat Fumiya mengatakan itu, Hayama membungkuk di sisi lain. Dengan berakhirnya panggilan ini. Fumiya pun membungkuk saat menutup teleponnya.
 
 
“Dengan begini misi kita sudah selesai, bukan? Kali ini kita hanya sebagai penyampai pesan biasa, bukan?”
 
 
Ayako, yang berada disampingnya mendengarkan telepon itu, berbicara dengan nada datar kepada Fumiya, yang mengambil napas panjang seteleh selesai melapor. Orang lain mungkin mengira mereka tidak senang dengan misi ini, tapi jika meliat ekspresinya akan membuat orang lain sadar bahwa dia menerima fakta bahwa misi kali ini berakhir dengan cepat.
 
 
“Ini masih jam enam sore. Kita bisa pulang cepat sekarang, jadi apa selanjutnya?”
 
 
Fumiya, yang baru saja duduk, hanya menggeleng dengan perkataan Ayako.
 
 
“Kita akan istirahat hari ini. Keluarga utama sudah bersusah payah menyiapkan kamar mewah di dengan menggabungkan tiga kamar sekaligus.”
 
 
“Jadi ini yang disebut mewah … Jadi barang yang mahal maksudnya kita jauh dari utusan Maya-sama ataupun utusan Ayah.”
 
 
Setelah memotong omong kosong adiknya, Ayako menyadari bahwa omong kosong itu berisi pesan sinis kepada kakaknya.
 
 
“Fumiya, apa kau tidak senang dengan tugas hari ini?”
 
 
Ayako merubah nada bicaranya, dan menanyakan maksud asli adiknya.
 
 
“Aku tidak punya masalah dengan misi itu sendiri.”
 
 
Dengan ekspresi yang berlawanan, Fumiya mengakui bahwa ia memiliki masalah dengan misi kali ini.
 
 
“Aku tahu bahwa menjadi utusan itu merupakan tugas penting, dan aku juga tahu bahwa aku adalah orang yang cocok untuk menyampaikan surat Maya-sama kepada Tatsuya-niisan. Tetapi …”
 
 
“Kau tidak senang dengan syarat yang dilakukan ketika membawa surat itu, bukan?”
 
 
Ayako melengkapi perkataan Fumiya yang kacau dengan suara lembut.
 
 
“Itulah maksudku!”
 
 
“Apa maksudnya ini, tidak membuat pergerakan dengan apa yang terjadi!”
 
 
Itulah larangannya, bukan syarat, yang diberitahukan kepada Fumiya hari ini.
 
 
Di rumah keluarga utama, saat dia diminta langsung oleh Maya untuk membawa surat ini kepada Tatsuya-san, Fumiya tidak memiliki masalah apapun dengan hal itu dan senang dengan tugasnya. Dia hanya senang dapat bertemu dengan Tatsuya, dan hanya senang menjadi perantara untuk mengirimkan permintaan kepada Tatsuya yang sedang memiliki hubungan yang kurang baik dengan Maya.
 
 
Namun setelah Maya pergi, sesuai dengan yang diinformasikan tentang pembatasan yang disebutkan di atas sebagai titik penting dari misi hari ini dari kepala pelayan Hanabishi, pelayan nomor dua Yotsuba dan bertugas dalam berbagai kejadian untuk menerima tugas utamanya, ia merasa bahwa air dingin disiram kepada nya. Bukan tidak senang bertemu dengan Tatsuya. Tapi yang membuatnya tidak senang bukan kekecewaan, tapi kekhawatiran.
 
 
“Dan aku tahu kita dibatasi dan tidak bisa berbuat apa-apa! Karena mereka, kita berakhir menyampaikan pesan ke rumah Tatsuya-niisan dan Miyuki-san!”
 
 
“Ini tidak apa-apa, Fumiya. Siapapun mereka, mereka tidak bisa membocorkan hubungan antara Tatsuya-san dan Yotsuba. Dia sendiri mungkin tidak sadar, tapi data diri Tatsuya-san dirubah banyak sehingga jika diinvestigasi tidak ada hubungannya dengan Yotsuba.”
 
 
Kata-kata menghibur Ayako sayangnya tidak berpengaruh terhadap Fumiya sekarang.
 
 
“Aku tidak khawatir dengan hal itu! Orang-orang yang membuntuti kita bisa saja merupakan orang yang membantu Zhou Gonjin.”
 
 
 
Ayako tidak menyalahkan pemikiran Fumiya. Dari waktu dia terbang dari Yokohama, Zhou Gongjin benar-benar sadar sepenuhnya bahwa yang mengejarnya adalah klan Kuroba. Namun, menurut apa yang dikatakan oleh keluarganya, Fumiya dan Ayatoo berdiri sendiri sebagai Kuroba selama Kompetisi Sembilan Sekolah bulan lalu.
 
 
“Meskipun kemungkinan terbaiknya adalahTatsuya-niisan akan terganggu karena ketidakmampuan klan Kuroba, karena tindakan kita yang memungkinkan kita untuk diikuti. Aku tidak bisa melihat Tatsuya-niisan secara langsung lagi,” keluh Fumiya, wajahnya suram dan melihat kebawah.
 
 
“Fumiya”
 
 
Ayako berdiri didepannya dan memanggil nama adiknya.
 
 
“Apa yang kau-!?”
 
 
Ayako menarik kedua pipi adiknya, yang telah berdiri.
 
 
“Apa yang kau lakukan!”
 
 
Fumiya cepat-cepat melepaskan tangan kakaknya dari wajahnya, tetapi karena Ayako memegangnya dengan kuat, pipinya merah. Dengan protes adiknya, Ayako memberikan senyuman yang sadis, dan cepat-cepat mempertahankan senyuman palsu itu.
 
 
“Nee-san?”
 
 
Dengan nada yang mencurigakan, Fumiya meminta penjelasan dari kakaknya.
 
 
“Kau harusnya lebih tenang, Fumiya. Ini berbeda dengan kau terjebak dengan ketidakperhatianmu, tapi karena ini perintah dari keluarga utama bukankah sebaiknya kau tidak melakukan apa-apa? Ini bukan misimu. Tidak peduli jika mereka pergi untuk Tatsuya-san. Bahkan jika mereka mencoba melakukan sesuatu, itu hanya membuntuti kita.”
 
 
“Nee-san …”
 
 
Fumiya yang kembali duduk memandang Ayako yang sedang berdiri didepannya. Dari sudut pandang orang ketiga, sejauh Fumiya khawatir dalam sesuatu yang tidak disengaja, ekspresi yang bisa disebut lucu, tetapi kemudian Ayako diam dan menahan diri,
 
 
“Aku telah mengatakan hal yang tidak baik, aku jika diingat kembali rasanya menyenangkan.”
 
 
“Ba.., baiklah Fumiya, seharusnya tidak apa-apa. Dan oh, kita tidak bisa pulang sekarang, aku harus menyiapkan bawaan kita.”
 
 
“Tapi kita tidak menyiapkan bawaan apapun untuk menginap!”
 
 
“Kalau begitu, Fumiya sampai jumpa saat makan malam.”
 
 
“Ah, hey, jangan tinggalkan aku!”
 
 
Ayako cepat-cepat masuk ke kamarnya dan mengunci nya sebelum Fumiya mengejarnya.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Sekarang sudah kurang satu bulan lebih sedikit dari Kompetisi Thesis Nasional. Walau begitu, topic yang paling sering dibicarakan diantaran murid SMA 1 bukanlah kompetisi thesis.
 
 
“Mungkin tahun ini tidak kacau seperti tahun lalu, bukan?”
 
 
“Sudah kukatakan pasti terjadi. Pemilihan anggota mungkin tidak penting. Bahkan kalau, berargumen Shiba-san lah yang akan menang.”
 
 
“Shiba-san sehebat itukah, eh? Aku tidak sabar dengan pidatonya. Sial, jika saja orang itu ikut.”
 
 
“Jangan bodoh, Shiba-san tidak bisa punya pacar karena kakaknya, bukan? Bukan seperti orang biasa, ia tidak bisa dikhianati. Dia memang terbaik.”
 
 
--Inilah pembicaraan diantara anak laki-laki kelas dua
 
 
“Aku penasaran apa kedudukan Shiba-san sebanarnya?”
 
 
“Ini seru… sudah tidak lagi, betul kan. Ini pemilihan tahunan, dan tahun ini tidak ada yang berani mendatanginya.”
 
 
“Kalau itu masalahnya maka anak kelas satu Saegusa-san akan menjadi wakil ketua, dan Mitsui-san menjadi bendahara, bukan?”
 
 
“Eh? Onii-san tidak mendapat posisi?”
 
 
“Onii-san … tunggu, bukankah dia junior?”
 
 
“Memang betul. Bukankah dia membuatmu takjub sebagai seorang Onii-san?”
 
 
“Kalau begitu ini masalah tentang Onii-sama? Bahkan aku berharap Onii-sama yang seperti itu.”
 
 
“Betul betul. Mengapa Onii-sama tidak menjadi bendahara? Kau tahu tidak ada yang dapat menahan Shiba-san, bukan?”
 
 
“Oh…, seperti kejadian tahun lalu, ya….”
 
 
--Inilah pembicaraan diantara anak perempuan kelas tiga. Juga membicarakan gossip yang sama dengan yang dibicarakan orang lain di kantin. Ketertarikan anak SMA 1 sedang tertuju pada pemilihan ketua Dewan Siswa akhir minggu ini.
 
 
Tahun ini pertemuan siswa tidak membicarkan masalah tertentu seperti tahun lalu yang membicarakan perubahan kriteria anggota Dewan Siswa. Para murid laki-laki membicarakan kecantikan Miyuki yang terlihat, sementara para perempuan membicarakan tentang siapa yang akan menduduki posisi apa.
 
 
“Kau sekarang seorang Onii-sama, Tatsuya-kun.”
 
 
“Menguping merupakan hal yang tidak sopan, Erika.”
 
 
Pembicaraan itu pun terdengan sampai meja Tatsuya, orang yang dibicarakan. Lupakan saja, tidak hanya suara. Meskipun tidak ada yang tidak malu untuk melihatnya secara langsung, antena Tatsuya selalu menangkap banyak orang yang melihatnya secara diam-diam.
 
 
Sekarang ada lima orang di meja yang sama: Tatsuya, Erika, Leo, Mizuki, dan Mikihiko. Miyuki sebenarnya ingin ikut, tetapi akan jadi masalah jika banyak yang memandangnya, jadi ia makan siang di ruang Dewan Siswa, bersama dengan Honoka dan Shizuku.
 
 
“Tatsuya, kau tidak menjadi calon ketua Dewan Siswa tahun ini?”
 
 
“Aku juga tidak mencalonkan diri tahun lalu.”
 
 
Saat pertanyaan Leo tentang pemilihan tahun lalu, Tatsuya menjawab bahwa hasil pemilihan tahun lalu tidak sah. Jumlah besar suara yang tidak sah tahun lalu merupakan hal yang tak terkatakan tidak hanya untuk Miyuki, yang berakhir dengan julukan memalukan, tetapi juga Tatsuya.
 
 
“Tahun ini tidak akan terjadi kegaduhan seperti tahun lalu, bukan?”
 
 
“Aku yakin tidak ada orang yang dapat mengejek pidato Miyuki.”
 
 
Mikihiko pun mengatakan opini yang sama.
 
 
“Oh ya, Tatsuya-san, siapa yang ditunjuk oleh Miyuki-san untuk menduduki posisi baru?”
 
 
Walau tiga orang lainnya mendengarkan pertanyaan Mizuki, tidak lupa dengan orang yang menguping di sekitar mereka.
 
 
“Aku tidak diberitahu tentang itu. Kami tidak banyak membicarakan itu di rumah.”
 
 
Tanda-tanda kekecewaan muncul setelah mendengar jawaban Tatsuya
 
 
“Bukankah sudah kubilang kalau ini belum ditentukan? Pemilihannya belum selesai, jangan terburu-buru.”
 
 
Di saat yang sama di ruang Dewan Siswa, Miyuki mengatakan hal itu dengan nada yang jengkel.
 
 
“Honoka, di situasi ini Miyuki menolak untuk mengatakannya, menyerahlah saja.”
 
 
“Uh … maafkan aku, Miyuki, sampai membuat keributan.”
 
 
Honoka, sudah hilang kesabaran dengan aura Miyuki, untungnya ia menyerah dengan teman dekatnya.
 
 
“… Kata-kataku sedikit kasar. Maafkan aku juga, Honoka. Aku hanya mencoba untuk mengerti alasan dibalik kau mengkhawatirkan apa yang dilakukan Onii-sama.”
 
 
Miyuki mengatakannya saat dia sedang memandang punggung Honoka.
 
 
Honoka, karena dipandang oleh Miyuki, berpurar.
 
 
Disitu ada Pixie yang sedang berdiri, yang baru saja selesai menyiapkan the setelah makan.
 
 
“Ugu …”
 
 
Honoka tidak merubah ekspresinya, tetapi Shizuka menepuk bahunya.
 
 
Shizuku menggelengkan kepalanya kepada Honoka.
 
 
“Ini sudah terlambat, Honoka.”
 
 
Honoka meletakan kepalanya, dengan kecewal.
 
 
Azusa, Isori, dan Kanon tersenyum kecut sekaligus simpati terhadap Honoka.
 
 
Izumi dan Kazumi melihat satu sama lain dengan ekspresi “Hmm?”
 
 
“Eh? Bukankah itu Minami-chan?”
 
 
“Hm, ya itu benar dia.”
 
 
Tatsuya berbicara dengan nada yang sedikit terkejut kepada Mizuki dan Erika.
 
 
“Ada waktunya ketika Minami akan pergi ke ruang makan bersama teman-temannya.”
 
 
Dia mungkin sadar bahwa dia sedang diperhatikan. Minami, sedang memegang nampan, jalan ke teman-temannya di antrian. Tatsuya mengangguk kembali kepadanya dan kembali fokus kepada dua teman perempuannya.
 
 
“Sedikit heran dengan hal itu.”
 
 
“Betul, betul.”
 
 
Mereka berdua tertawa, tetapi setelah itu,
 
 
“Aku jadi ingat, Tatsuya-kun, mengapa kau tidak ikut Kompetisi Thesis?”
 
 
Melihat keadaan yang mulai tidak enak, Erika mencoba untuk merubah topik pembicaraan.
 
 
Tatsuya bukanlah orang yang tidak bisa membaca motif gadis itu, tapi fakta bahwa Minami bukan orang yang perlu diomeli. Tatsuya berkeinginan untuk menjawab pertanyaan Erika.
 
 
“Mudah sekali, itu hanya karena aku tidak punya waktu untuk itu.”
 
 
“Eh, apa maksudmu?”
 
 
Mikihiko hanyalah orang yang tertarik dengan topik pembicaraan ini. Bahkan sampai sekarang dia masih mendengarkan apa yang dikatakan Tatsuya dengan seksama.
 
 
“Tidak peduli apa dan bagaimana yang kamu lakukan, seperti yang sudah kukatakan.”
 
 
Dengan jawaban itu Tatsuya ingin untuk mengakhiri diskusi, tapi dia cepat-cepat berubah pikiran karena tatapan kelima temannya yang menuntut penjelasan.
 
 
“Setelah percobaan Stellar Furnace, aku melakukan sebuah pengembangan sendiri, tapi ini belum mencapai tahap dimana aku dapat mengatakannya.”
 
 
“Oh … jadi kamu sedang melakukan sebuah pengembangan, eh?”
 
 
Leo mengehela napas saat ia mengangguk. Sebenarnya dalah hati ia penasaran tentang apa yang sedang dikembangkan oleh Tatsuya.
 
 
“Kau bisa menganggapnya, kalau isinya rahasia.”
 
 
Dia tidak bisa mengatakan kalau di sedang mengembangkan sihir pertarungan yang menggunakan teori FAE.
 
 
“Err..”
 
 
Dan seperti yang diharapkan, suara ketidakpuasan keluar dari Erika. Walau begitu,
 
 
“Erika-chan, kamu tidak sebaiknya mengatakan omong kosong seperti itu!”
 
 
“Erika, aku yakin Tatsuya punya alasan untuk merahasiakan apa yang dilakukannya. Apa setelah memberitahu kalau teori sihir yang setingkan Stellar Furnace tidak membuatmu puas.”
 
 
Kata-kata Mizuki ditujukan untuk menegur Erika, sementara kata-kata Mikihiko untuk menegur Erika dan Leo.
 
 
Singkatnya, Mikihiko mengatakan bahwa mereka tidak akan mengerti walau dijelaskan secara rinci oleh Tatsuya, tapi kecerdasan mereka berdua tidaklah rendah. Namun, alasan itu semua untuk orang yang seperti Erika dan Leo. Mereka tidak cukup bodoh untuk mengetahui jika keras kepala akan membawa masalah bagi diri mereka sendiri.
 
 
“Ngomong-ngomong, Tatsuya-kun, apa mereka meminta bantuanmu?”
 
 
“Sampai sekarang mereka belum.”
 
 
“Tahun ini pemimpinnya adalah Kei-senpai, bukan? Kau dan Kei-senpai sedang dalam hubungan yang baik.”
 
 
“Tentu saja aku akan membantu jika mereka memintanya, tapi tahun ini bukanlah waktuku.”
 
 
Tatsuya menjawabnya bukan dengan senyuman ataupun menghindarinya, tetapi dengan jujur dijawabnya.
 
 
Kali ini giliran Mizuki, dia memiringkan kepalanya dan terlihat ragu-ragu.
 
 
“Tahun ini akan diadakan di Kyoto.”
 
 
“Kompetisi Thesis selalu digelar di Yokohama dan Kyoto, namun bias evaluasinya berbeda tiap lokasi. Mereka mengatakan bahwa jika subjeknya bernilai tinggi akan diadakan di Yokohama, dan jika itu hanya berupa teori maka akan digelar di Kyoto.”
 
 
Tatsuya mengangguk kepada penjelasan Mikihiko.
 
 
“Di kompetisi yang digelar di Kyoto, presentasi yang ditampilkan seperti hipotesis Cardinal Code, peningkatan rangkaian aktivasi, mesin yang menggunakan sihir, dan pengembangan rangkaian sihir.”
 
 
Leo akhirnya menundukkan kepala dengan ekspresi kecewa.
 
 
“Jadi mereka tidak dapat menggunakan kemampuan Tatsuya jika dia ingin bergabung.”
 
 
“Menurutku Tatsuya memiliki pemikiran teoritus yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan murid SMA 1 lainnya…”
 
 
Mizuki langsung mengatakn protesnya, tidak dapat menerima itu.
 
 
“Ya, bukankah itu sulit untuk dilakukan.”
 
 
Erika menjawab pertanyaan Mizuki. Atau sebaliknya, dia hanya menyuarakan pendapatnya.
 
 
“?”
 
 
“Kei-senpai tidak kehilangan keberaniannya dan cemburu, tapi ketika metodologi yang berbeda akan memiliki waktu yang sulit bahkan hanya untukj saling menyamakan teori.”
 
 
“Bukankah mereka berbeda?”
 
 
“Sekarang lihat, aku punya CAD yang dibuat oleh Kei-senpai, bukan? Dan dari waktu ke waktu, Aku membiarkan Tatsuya untuk mengurusnya. Apa maksudmu pendekatannya berbeda saat mereka menggunakan mantra yang sama.”
 
 
“Aku mengerti .. dibuat agar semirip mungkin dengan jimat sihir kuno.”
 
 
Saat mereka semua sedang akan melanjutkan topik tersebut, bel kelas siang berdering.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
7:30pm. Biasanya sekarang saatnya bersama setelah makan malam. Tapi, hari ini berbeda.
 
 
7:25pm. Walaupun itu bukanlah jam klasik tapi yang modern dengan dua jarum menghadap Tatsuya masuk ke kamarnya. Di sana, dengan tingkat keamanan kamarnya, ia menelepon nomor pribadi seorang perempuan.
 
 
[“Halo, ini Fujibayashi.”]
 
 
Telepon ini menggunakan pengolah citra yang semua dienkripsikan dengan baik, dengan enkripsi tingkat tinggi pada kecepatan yang tidak akan mengganggu panggilan ini.
 
 
“Ini Shiba. Maaf telah meneleponmu malam-malam.”
 
 
Dia segera mengakhiri waktu dengan adiknya untuk melakukan panggilan ini, sesuatu yang telah direncanakannya di e-mail sebelumnya.
 
 
[“Jarang sekali Tatsuya-kun menghubungiku. Ada masalah apa, apa kau punya urusan penting?”]
 
 
“Ini urusan penting. Jauh lebih penting daripada waktu.”
 
 
Tiba-tiba muncul rasa gelisah yang memutus pembicaraan ini untuk sesaat.
 
 
[“… rasanya aku jadi tidak ingin mendengarkannya.]
 
 
“Aku pun juga tidak ingin mengatakannya jika perlu.”
 
 
[“……………”]
 
 
Fujibayashi diam setelah mendengar jawaban Tatsuya.
 
 
Tapi karena sudah malam, Tatsuya harus mengatakannya tanpa memperdulikan reaksi apapun dari Fujibayashi.
 
 
“Aku ingin meminta kerja sama dari tetua Kudou.”
 
 
Dan permintaan Tatsuya akhirnya disampaikan.
 
 
[“Dengan kakek?”]
 
 
“Ya, ini bukan permintaan untuk Letna Fujibayashi dari Battalion Sihir 101, tetapi sebagai seorang anak dari Fujibayashi dan cucuk dari tetua Kudou. Aku ingin membuat pertemuan dengannya untuk mendiskusikan sesuatu empat mata dengannya.”
 
 
[“Saat kau mengatakan empat mata, apa ada hubungannya dengan Yotsuba?”]
 
 
Kali ini Tatsuya hanya diam.
 
 
[“Melihat apa yang telah terjadi bulan lalu, aku tidak bisa menolaknya, bukan?”]
 
 
“Kau benar.”
 
 
Fujibayashi dikejutkan hingga mengatakan hal tersebut. Dan meskipun apa yang telah dikatakan Tatsuya, permitaan kerja sama Tatsuya kembali ke masalah waktu itu; dia tidak mengharapkan Tatsuya untuk menerimanya.
 
 
Ini membutuhkan beberapa detik hingga dia melanjutkan kata-kata selanjutnya.
 
 
Lalu Tatsuya melanjutkan pembicaraannya.
 
 
“Namun aku tidak punya keinginan untuk berbicara tidak masuk akal. Saya lebih senang jika tetua Kudou dengan senang hati melakukan kerja sama.”
 
 
[“Dapatkah kau memberi tahu ku urusan apa yang sedang kau hadapi?”]
 
 
“Lokasi dan penangkapan terhadap penyihir yang melarikan diri dari Yokohama Chinatown.”
 
 
[“…Aku mengerti. Sekarang Yotsuba ingin menggunakan jasa kakek.”]
 
 
Besarnya kegugupan Fujibayashi tersampaikan dalam telepon.
 
 
“Seperti nya kau menyadari bahwa Yotsuba sedang berada dalam masalah.”
 
 
Bukanlah Yotsuba yang ingin menggunakan jasa Kudou Retsu tapi Tatsuya, tapi dia tidak repot-repot untuk menghilangkan kesalahpahaman Fujibayashi.
 
 
[“Sebenarnya JSDF sedang mengalami masa sulit, juga! Sebagai Letnal Fujibayashi kau lebih diterima untuk berhadapan dengan orang ini.”]
 
 
Dia sengaja menyebut dirinya sendiri sebagai Letnan Fujibayashi merupakan respon dari kata-kata Tatsuya. Walaupun sejauh ini Tatsuya cukup prihatin tentang penggunaan kata sindiran-sindiran.
 
 
Bahkan mungkin Fujibayashi telah membaca suasana hati dengan respon diam. Dengan batuk, dia mencoba untuk melupakan itu. Terlebih lagi, dia menggunakan nada yang seperti disengaja untuk menjawab permintaan Tatsuya.
 
 
[“Baiklah, aku akan menyampaikannya kepada kakek. Apa dengan mengirim pesan kepada mu sudah cukup?”]
 
 
“Tidak masalah. Gunakan saja Battalion Sihir untuk enkripsinya.”
 
 
Dengan kata lain, Tatsuya hanya meminta untuk tetap menjaga tingkat keamanannya. Walau begitu bagi Fujibayashi ini merupakan ketidakpercayaan yang ditujukan kepadanya.
 
 
[“….Kalu begita baiklah!”]
 
 
Tatsuya sedang berpikir apa dia telah membuat Fujibayashi tersinggung, sampai-sampai dia memutus panggilan ini
 
 
Tatsuya merasa tenggorokannya kering setelah selesai melakukan panggilan ini, maka dari itu Tatsuya pergi ke ruang makan.
 
 
Disitu, ada Miyuki yang sedang minum teh sendirian.
 
 
“Onii-sama, apa kau mau minum?”
 
 
Miyuki, yang sedang duduk di depan meja makan, segera berdiri dan bertanya kepada Tatsuya.
 
 
“Ya, aku sedikit haus.”
 
 
Walau dia langsung menjawabnya, Tatsuya tidak bertanya tentang keberadaan Minami. Belajar, membersihkan, mandi, atau apapun, Tatsuya tahu bahwa sekarang Minami sedang tidak berada di rumah, dan dia tidak menyuruh apapun kepada Minami.
 
 
“Aku akan segera membuatkannya.”
 
 
Air sudah cukup untuk Tatsuya, tapi dia tidak protes terhadap Miyuki. Dia tahu keinginan adiknya untuk mendukungnya, dan sejauh yang ia tahu bantuan dari adiknya yang terlalu banyak tidak menyenangkan. Sebaliknya itu terbalik dan dia tidak melihat alasan apapun untuk menolak.
 
 
“Tunggulah di ruang keluarga.”
 
 
Seperti yang diminta Miyuki, Tatsuya pindah ke ruang keluarga.
 
 
Setelah kurang dari 3 menit menunggu di sofa, Miyuki muncul dari ruang makan, membawa nampan dengan dua gelas es teh susu diatasnya. Dia ingin minum teh panas tadinya, jadi mungkin ia mencampurnya.
 
 
Miyuki menaruh gelas itu diatas kaca meja sofa. Satu di depan Tatsuya dan satunya lagi didepannya. Lalu Miyuki. Lalu Miyuki seperti ingin mengambil keuntungan, dia duduk disamping Tatsuya.
 
 
Tatsuya duduk di sofa yang hanya untuk satu orang, sehingga jika tidak berdempet-dempetan dengannya itu mustahil. Walau begitu, Miyuki tidak menunjukkan perasaan tidak nyaman. Tersenyum lembut, dia, bersama kakaknya, menyedot es teh susunya melalui sedotan.
 
 
Miyuki selesai terlebih dahulu. Dia menaruh gelasnya diatar meja, kembali duduk di sofa, dan menatap kakaknya.
 
 
Tatsuya segera menyadari tatapan itu. Dia langsung berhenti menyedot, dan menatap kembali tatapan adiknya.
 
 
“Telepon tadi, itu tentang pembicaraan kemarin, bukan?”
 
 
Saat Tatsuya akan masuk ke kamarnya, dia mengatakan akan menelepon seseorang, tapi dia tidak mengatakan dia menelepon siapa dan dengan urusan apa. Dan sepertinya Miyuki menebaknya dengan tepat. Ini mungkin tidak sulit untuk ditebak mengingat pembicaraan itu baru saja kemarin. Walau begitu, Tatsuya masih merasa kagum terhadap adiknya.
 
 
“Kau betul.”
 
 
“Apa boleh aku mengetahui dengan siapa kau telepon?”
 
 
Dia sedikit bingung denga pertanyaan adiknya. Namun, dia tetapi mengatakan yang sejujurnya.
 
 
“Letnan Fujibayashi.”
 
 
“… … Onii-sama, apa kau meminta bantuan dari Battalion Sihir?”
 
 
Dengan pertanyaan Miyuki, bahkan Tatsuya telah merasa was-was apakah tidak apa-apa untuk membiarkan militer tahu tentang urusan Yotsuba. Dan karena alasan itu dia tidak menelepon Kazama tetapi Fujibayashi.
 
 
“Tidak, aku meminta Fujibayashi sebagai perantara dengan tetua Kudou.”
 
 
“Bukankah itu berbahaya? Komunikasi dengan Battalion Sihir dengan kemungkinan disadap.”
 
 
Saat ini, kebebasan berkomunikasi pribadi diantara personel militer telah terjamin. Meski bergitu tetap ada kompresi tingkat tinggi terhadap data komunikasi ultrasonic yang diterapkan sejak lima puluh tahun yang lalu, sistem anti kebocoran informasi telah dipasang di telepon sebagi keperluan utama.
 
 
“Nomor yang kuhubungi merupakan nomor pribadi Letnan. Aku tidak berpikir bahwa seseorang seperti Echelon III dapat membajak jaringan komunikasi pribadi Penyihir Elektron.”
 
 
Jangan kuatir, Tatsuya menjelaskan ini kepada Miyuki. Namun kata-kata ini bukan dipelajari sebelumnya.
 
 
“…Aku mengerti. Nomor telepon pribadi Fujibayashi-san.”
 
 
Sudah terlambah untuk berpikir “oh sial”. Tatsuya berpikir sekarang bahwa akan susah untuk menenangkan adiknya sudah marah sekarang seperti April tahun lalu.
 
 
“Ngomong-ngomong, Onii-sama. Dari mana kau dapatkan nomor telepon pribadi Fujibayashi-san?”
 
 
Bahkan nada Miyuki dan ekspresinya benar-benar sama seperti saat penyerangan Blanche. Waktu itu kekacauan sedang menghampirinya dan tak tahu bagaimana itu sudah ditinggalkan, tapi kali ini…
 
 
(Sekarang, bagaimana caranya aku keluar dari masalah ini?”
 
 
Terus terang, Tatsuya tidak bersalah. Dia tidak hanya mengetahui nomor pribadi Fujibayashi , tapi juga Kazama, Sanada, dan Yamanaka. Tapi dia tidak berpikir bahwa mengatakan itu kepada Miyuki. Dia mungkin tidak apa-apa di luar, tadi di dalamnya ia sedang marah.
 
 
Sepertinya akan susah sekali untuk membujuknya kali ini, pikir Tatsuya.
 
 
◊ ◊ ◊
 
 
Dan seperti yang diperkirakan Tatsuya, kemarahan Miyuki tidak mudah ditenangkan. Namun dia tidak akan sampai meledak-ledak atau mengabaikan Tatsuya, dan tidak pernah sampai terjadi perkelahian antar saudara. Secara objektif, Miyuki hanya sedikit kesal, tapi butuh waktu selama dua hari hingga Rabu untuk mengembalikan kedekatan mereka seperti biasa.
 
 
Dan sekarang Jumat, 28 September. Malam sebelum pemilihan Dewan Siswa yang ditunggu-tunggu, rumah Tatsuya mendapat panggilan dari Fujibayashi.
 
 
“Fujibayashi-san, apa tidak apa-apa menggunakan nomor ini?”
 
 
Tatsuya tidak meneleponnya. Dan dia bertanya mengapa Fujibayashi tidak menghubungi kamarnya.
 
 
[“Kita tidak sedang disadap sekarang. Mereka mencoba dan mengikuti kita.”]
 
 
Tapi entah bagaimana tampaknya ini memang sengaja dilakukan.
 
 
[“Baik, kita tetap aman walau mereka menyadap kita. Jaringan kita terlindungi dengan tiga sinyal palsu.”]
 
 
Dia mungkin membicarakannya dengan tanpa beban, namun Tatsuya lebih kagum dari dikagumi karena ia mengetahui banyak hal tentang teknologi mesin.
 
 
“… … Sesuatu telah dilakukan untuk membuat jaringan militer normal di garis rata-rata.”
 
 
Namun, dia salah.
 
 
[“Ini bukanlah hal yang kau sadari dengan teknologi biasa.”]
 
 
Aku mengerti, dia pikir. Ini mungkin merupakan satu dari tehnik rahasia Penyihir Elektron yang digunakan dengan bebas. Biasanya Tatsuya dapat mengetahui sesuatu hanya dengan melihatnya. Namun, dia memiliki ketertarikan terhadap hal yang tidak dapat ditirunya.
 
 
[“Terlebih lagi tidaklah mudah untuk menggunakan ini dengan waktu yang lama, jadi aku akan singkat saja. Kakek setuju dengan pertemuan langsung.”]
 
 
Jawaban yang disampaikan Fujibayashi, bagi Tatsuya, merupakan berita bagus.
 
 
[“Hari dan tanggalnya adalah Sabtu, 6 Oktober, 18:00. Di rumah utama klan Kudou di Ikoma. Apa kau setuju dengan jadwal ini?”]
 
 
Tatsuya langsung mengingat jadwalnya, dan mengkonfirmasi bahwa hari itu dia kosong.
 
 
“Jadwal nya cocok denganku. Dan aku tahu tempatnya.”
 
 
[“Aku mengerti.”]
 
 
Lalu Fujibayashi menunjukkan ekspresi jahat.
 
 
[“Kakek senang sekali saat mendengan bahwa Tatsuya-kun ingin bertemu dengannya secara langsung.”]
 
 
“Aku harus mengatakan bahwa, aku merasa terhormat.”
 
 
Ekspresinya hilang saat melihat Tatsuya mengeluh, Fujibayashi tertawa.
 
 
[“Kau menunjukkan ekspresi yang bercampur-campur. Terimalah saja, begitulah jika kau mengharapkan orang lain.”]
 
 
“Berterima kasihlah kau tidak diusir di gerbang, apa itu maksudmu.”
 
 
[“Bisa dikatakan begitu. Persiapkanlah dirimu, Tatsuya-kun, kau sedang masuk ke dalam belenggu dunia sihir Jepang.”]
 
 
 
Tatsuya mengambil nasehat Fujibayashi, yang diberitahukan dengan senyuman dan dengan mata mengancam.
 
 
“Aku sudah siap dengan hal ini dari dulu.”
 
 
[“Kalau begitu baiklah. Aku juga akan hadir pada hari itu.”]
 
 
“Baiklah. Aku tidak sabar bertemu denganmu.”
 
 
Di saat yang sama Tatsuya membungkuk, di layar menunjukkan Fujibayashi tersenyum samar-samar.
 
 
Telepon ini dilakukan di ruang keluarga. Mereka tidak ikut dalam pembicaraan, tapi Miyuki dan Minami mendengarkan pembicaraan Tatsuya dan Fujibayashi, dan Fujibayashi tidak melihat ada masalah tentang itu.
 
 
“Onii-sama … apa ini benar-benar tidak apa-apa?”
 
 
Miyuki yang khawatir memanggil Tatsuya, yang baru saja selesai telepon. Siapapun yang melihat Minami pasti tahun, bahwa dia juga melihat Tatsuya dengan tampang penuh simpati. … … Simpati, khawatir, mungkin karena Minami benar-benar memahami pentingnya ikatan dengan seorang guru.
 
 
“Berhubungan dengan Kudou Retsu? Itu tak terelakkan membuatmu khawatir.”
 
 
Tatsuya tersenyum sambil mengangkat segelas es teh. Tetapi karena percakapan itu lebih lama dari yang diperkirakan teh itu menjadi sedikit hangat, jadi dia menaruhnya kembali di meja tanpa meminumnya.
 
 
Kabut tipis berputar-putar di dalam gelas itu. Untuk menurunkan suhu isinya tanpa membekukan gelasnya, udara yang berkontak dengan es teh itu merupakan contoh dari kondensasi udara tengah.
 
 
Tanpa perlu dikatakan itu merupakan sihir Miyuki. Itu merubah teh dan suhu ruangan menjadi es teh, tanpa kedinginan yang diharapkan. Saat Tatsuya berterima kasih dengan senyuman, Miyuki hanya dapat melihat ke bawah, dengan malu-malu.
 
 
Tatsuya membasahi tenggorokannya dengan teh yang dingin, dan lanjut untuk menjawab pertanyaan.
 
 
“Kudou Retsu memiliki ketertarikan terhadapku, jadi ini tidak ada hubungannya dengan tugasku. Dan yang lebih penting ini tidak hanya sebuah ketertarikan kepada seorang anak yang belum berpengalaman. Mungkin Kudou Retsu telah tahun tentang asal usul dan sihirku.”
 
 
Miyuki itu tidak sadar akan hal itu. Dia mungkin sepatutnya terkejut dengan paruh kata-kaya terakhir kakaknya. Saat ini, Miyuki sudah cukup untuk mengetahui hal-hal tentang Yotsuba. Tatsuya akan menangani kewaspadaan diantara Sepuluh Master Clan dan organisasi penyihir lainnya.
 
 
“Kudengar Kudou Retsu dekat dengan kepala Yotsuba terdahulu, dan merupakan guru dari Yotsuba Miya dan Yotsuba Maya.”
 
 
“Kepala terdahulu … itu merupakan kakek kami, bukan?
 
 
“Ya. Pemimpin dari insiden ketika penghujatan kepada Yotsuba disebarkan keseluruh dunia.”
 
 
Untuk alasan tersendiri Miyuki sedikit tersenyum. Saat Tatsuya membuat ekspresi bingung, dia tertawa sedikit demi sedikit.
 
 
“… Maafkan aku. Onii-sama berbicara seperti kalau itu merupakan masalah orang lain.”
 
 
Tatsuya menaikkan alisnya menandakan keraguannya.
 
 
“Apa maksudmu?”
 
 
“Ayolah, Onii-sama. Jika dunia tahu tentang kebenaran dibalik Scroched Halloween, mereka akan sangat sibuk untuk mengingat apa yang dilakukan kakek, bukan?”
 
 
Tatsuya, saat itu juga, saat dia menelan ludah bukannya es teh, walaupun Tatsuya tidak akan membuat kesalahan seperti ini. Ekspresinya berubah sedikit pucat yang entah bagaimana berbedan dengan tidak berekspresi.
 
 
“…Apapun yang terjado, ini bukanlah misteri walaupun Kudou Retsu tahu banyak tentangku.”
 
 
“…Dan apa kau baik-baik saja dengan itu?”
 
 
Miyuki bertanya malu-malu dengan nada yang tidak jelas.
 
 
Apa lebih baik untuk tidak diam saat tidak ada orang yang mendengarkan, ini bukanlah hal yang ditanyakan kepada seorang gadi berusia enam belas tahun.
 
 
“Aku tidak diam.”
 
 
Tapi bagi Tatsuya, dia tidak memiliki keragian apapun saat berbicara mengenai ini.
 
 
“Musuh kita merupakan orang terlicik di dunia. Mencoba sebaik mungkin untuk diam, mungkin itu susah bagiku. Menurutku itu tidak perlu. Apa yang ditulis di data pribadiku adalah penyihir tingkat strategic. Ini sangat tidak mungkin bahwa Kudou Retsu tidak memahami pentingnya menjaga rahasia.”
 
 
 
Tatsuya baru saja menyebutnya Kudou Retsu, bukan guru dan buka tetua. Mungkin dia sadar dia telah menyebutnya berkali-kali. Mungkin dia melakukannya hanya jika tidak ada yang mendengarkan, tapi dia mengatakan bahwa dia tidak memiliki keinginan untuk hormat kepada Kudou Retsu. Karena percobaan boneka parasit, Tatsuya mungkin melihat Kudou Retsu sebagai orang yang baik.
 
 
Walau begitu, Tatsuya benar-benar menghargai kecerdasan dan kemampuan Kudou Retsu. Dia memutuskan bahwa tidak ada gunanya diam karena ia menilai bahwa orang tua memahami manfaat dari menjaga joker seperti Tatsuya.
 
 
“Disamping itu, tidak ada alasan untuk kita menjadi musuh bagi Kudou Retsu. Dari sini, kita harus mempertimbangkan ini sebagai pinjam meminjam.
 
 
“Kita dapat bergantung kepada mereka, bukan?”
 
 
“Hal ini tidak diperlukan bagi sekutu untuk menjadi mitra yang bisa diandalkan. Singkatnya, lebih baik bergerak jika mendapat permintaan. Dan untuk itu tidak ada masalah dalam membayar kompensasi setara.”
 
 
Minami tidak betul-betul memahami apa yang sedang dibicarakan oleh kakak beradik itu. Walau begitu, dia tidak mencoba untuk bertanya kepada majikannya atau kakak majikannya. Dia diajarkan kalau keingintahuan yang tidak perlu merupakan hal yang terlarang bagi seorang pelayan yang bekerja di rumah majikannya, dan sedang mengamati mereka.
 

Latest revision as of 16:05, 11 June 2017