Oregairu (Indonesia):Jilid 9 Bab 9

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 9: Tentu saja, Isshiki Iroha Mengambil Satu Langkah ke Depan

9-1

Hari Senin selepas sekolah dan kami berkumpul di ruang OSIS.

Kami sedang menggelar konferensi untuk konferensi yang akan kami gelar dengan SMA Kaihin Sogo sebelum berjumpa dengan mereka. Apaan, malah sebuah konferensi untuk konferensi yang didasarkan pada konferensi dari sebuah konferensi mungkin akan digelar saja.

Semalam, aku mengirim SMS instruksi pada Yuigahama memintanya untuk menghubungi semua orang yang terlibat. Karena itu, semua orang berkumpul dengan patuh.

Anggota OSIS duduk di salah satu sudut meja pada konferensi ini. Pada kelompok itu, mataku bertemu dengan mata Isshiki.

Mempertimbangkan apa yang terjadi kemarin lusa, aku menduga dia akan murung, tapi itu jelas bukan begitu adanya karena tidak terlihat ada perbedaan dari bagaimana dia biasanya. Tentu saja, dia sangat mungkin saja sedang memasang tampang tegar.

Isshiki melihat ke sekeliling pada semua orang yang hadir dengan gelisah.

“Um, jaaaadi, apa alasan untuk semua orang dikumpulkan kemaris?”

“Pemastian tujuan kita dan apa yang harus dilakukan mulai sekarang ini, kurang lebih.”

Ketika aku menjawab, Isshiki menjawab dengan sangsi menyeru “haa” yang terlihat seperti dia mendapat gambarannya tapi juga tidak mendapat gambarannya pada waktu yang sama. Melihat itu, Yukinoshita mendadak memberungut.

“Isshiki-san, menggelar rapat itu sesuatu yang seharusnya kamu lakukan.”

“Y-Ya…”

Dengan Yukinoshita menatap setajam anak panah ke arahnya, Isshiki membuat respon tersentak dan meluruskan tubuhnya. Tapi memang, Yukinoshita hanya sedikit terlalu menakutkan sekarang ini, ya… Tapi kami tidak berkumpul di sini hanya supaya kami bisa menceramahi Isshiki.

“Tunggu dulu, bukan itu kenapa kita di sini sekarang ini…”

Aku mencoba untuk memajukan percakapannya, tapi kali ini, Yukinoshita melemparkanku tatapan yang tajam.

“Aku percaya kamu seharusnya jangan mengelirukan hati yang lembut dengan kebaikan.”

Aku paham apa yang Yukinoshita ingin katakan. Kasih sayang, tidak menoleransi dan menenangkan hati itu hal-hal yang seharusnya tidak dikelirukan dengan satu sama lain. Kerasnya Yukinoshita itu mungkin semacam sesuatu yang mereka sebut marah karena sayang untuk Isshiki.

“Tapi kalau kamu cuma keras saja, maka kamu hanya akan memberi kesan sebagai orang yang berhati dingin.”

“Itu mungkin benar, tapi kalau kamu melakukan setiap masalah yang ada untuk Isshiki-san, itu tidak akan baik untuknya, bukan?”

Ketika aku mengucapkan sesuatu, Yukinoshita akan langsung menjawab balik. Tidak bagus, kalau begini terus, argumen kami akan terus berjalan bersisian secara paralel.

“Itu seperti aku sedang ditegur oleh orangtuaku…”

Ketika Isshiki bergugam dengan menggerutu, Yukinoshita sudah akan mengucapkan beberapa patah kata teguran lagi sampai Yuigahama menghentikannya.

“N-Nah nah, maksudku, Iroha-chan masih belum terbiasa dengan ini, jadi…”

“…Baiklah kurasa.”

Ketika Yuigahama mendamaikan situasinya, Yukinoshita mundur.

Yah, namun, hal-hal yang Yukinoshita ucapkan itu cukup benar. Isshiki dapat berdiri di kakinya sendiri sebagai ketua itu apa yang kami harapkan dari semula. Aku bukanlah seseorang yang hebat, jangankan mengesankan, yang cukup untuk mengajari seseorang, dan kebetulan, aku tidak yakin soal debaran di dadaku iniCite error: Invalid <ref> tag; refs with no name must have content, tapi aku harus menjadi semacam penyangga bagi Isshiki dengan caraku sendiri mulai sekarang.

Aku terbatuk sekali dan memfokuskan mataku pada Isshiki secara langsung.

“Isshiki, apa kamu paham apa masalahnya sekarang ini?”

“Haa, bukankah kita kekurangan uang, waktu, dan tenaga?”

“Itu benar. Jadi apa yang kita lakukan soal itu?”

“Ummm… Jadi kita akan melakukan sesuatu seperti alih daya, kurasa? Itu dimana kita akan mengumpulkan orang yang bisa menampilkan sesuatu untuk kami dan karena kita kekurangan uang untuk membayar mereka, kita sekarang mencoba untuk mengumpulkan uang atau sesuatu semacam itu…”

Isshiki mendapat gambaran yang tepat akan situasi sekarang ini. Walaupun dia tidak terlihat seperti dia sedang mendengarkan percakapannya, dia sudah pasti ada mendengarkannya. Terus terang saja, dibanding ketua komite yang bertanggung jawab terhadap Festival Budaya dan Festival Olahraga, itu aneh bagaimana ini terasa jauh lebih baik bahkan dengan hanya kemajuan sebanyak ini saja.

Setelah memastikan pemahaman Isshiki mengenai masalahnya, aku melanjutkan percakapannya.

“Dan melihat bagaimana Hiratsuka-sensei bereaksi terhadap perolehan anggaran itu, kelihatannya itu akan sulit. Juga, galang dana itu sepenuhnya tidak untukku.”

“Alasan yang terakhir itu sepenuhnya egoistik…”

Yukinoshita membuat helaan takjub. Tapi lihat kemari, Yukinon! Gahama-san dan Irohasu keduanya menganggukan kepala mereka, lihat! Jika kita akan membuat sebuah penggalangan dana, menurut perhitungan kasar dalam kepalaku, paling buruk kita akan perlu setidaknya 5.000 yen per orang… Itu tidak mungkin… Jumlah ini adalah sesuatu yang mungkin bisa kuperoleh jika aku menangis-nangis pada orangtuaku, tapi kalau aku harus membayarnya untuk sesuatu seperti ini, aku mungkin lebih baik memakai uang itu untuk menghancurkan acara ini secara keseluruhan saja. Lagipula, ada kemungkinan bahwa kita harus menggalang lebih banyak uang lagi mulai sekarang.T

Dengan masalah uang akhirnya menjadi lebih realistis, anggota OSIS yang lain melihat pada satu sama lain. Dan orang di kelompok itu dengan wajah paling enggan adalah Isshiki. Astaganaga, gadis ini sungguhlah…

“Rencana saat ini tidaklah begitu realistis. Sekalipun kita membuatnya terjadi, hanya sebagian yang bisa dilaksanakan. Dan jika kamu mempertimbangkan semua promosi yang kita lakukan, maka acaranya itu sendiri akan kurang semarak jika dibandingkan. Itu akan menjadi suatu acara yang sangat mengecewakan.”

“Aah, itu mungkin benar…”

Isshiki berbicara sambil menghela seakan dia sudah membayangkan pemandangan acara mengecewakan itu.

Mereka mencoba untuk membuatnya terdengar keren dengan menyebutkan “The Music Connecting Now”, tapi, itu, macam, sudah sepenuhnya mustahil jika penghibur-penghibur yang cuma dibatasi satu jam untuk tampil di atas pentas sebagai satu kumpulan pemusik… Apa persisnya yang terkonek di sini…?

“Hal pertama yang ingin kupastikan adalah mengenai hal itu. Yaitu, apakah itu hal yang bagus atau bukan. Aku ingin tahu apa yang anggota OSIS rasakan mengenai itu. Omong-omong, aku tidak peduli yang manapun itu. Dari awalpun, aku tidak lebih dari seorang penolong. Toh, aku hanya melakukan apa yang disuruh padaku.”

Ketika aku menanyakannya, Isshiki mengerang selagi dia menyilangkan lengannya dan mulai berbicara sambil merenung.

“Yah, itu sudah pasti bukanlah hal yang baaaaagus. Maksudku, kita mungkin lebih baik tidak usah melakukannya saja kalau itu akan menjadi acara yang buruk atau semacamnya. Tapi macam tidak mungkin kita bisa berhenti sekarang atau apa, kamu tahuuu. Dan itulah kenapa ada sebagian dari itu yang tidak bisa kita lakukan apa-apa.”

Menjawab ucapan cengeng dan kurangnya motivasi dalam kata-kata yang diutarakannya, Yukinoshita menekan-nekan dahinya seakan dia menderita sakit kepala.

“Isshiki-san…”

“N-Nah nah…”

Ketika Yuigahama sedang menenangkan situasinya, Isshiki dengan tersentak memperbaiki kata-katanya.

“A-Aku akan melakukannya! Aku akan melakukannya dengan benar!”

Ummmph, itu agak terasa dia sedang dipaksa untuk melakukannya, tapi terserahlah.

“Jadi sekarang kita tahu apa yang Isshiki rasakan mengenai itu… Jadi apa yang kamu rasakan sebagai OSIS?”

“Eh? Ah, mari kulihaaaaaat… Aku heran?”

Isshiki melemparkan pandangan segan pada anggota lain. Ketika dia melakukannya, wakil ketua bersama dengan anggota lain melihat ke arah satu sama lain dan dia perlahan-lahan membuka mulutnya.

“Yah, kami semua sama.”

“Ya, kalau kita akan melakukannya dengan semestinya, maka itu tidak akan ada masalah…”

Anggota yang lain menjawab dengan anggukan dan setelah memastikan itu, Isshiki menunjukkan senyuman ambigu yang berputar antara malu-malu atau merasa bermasalah padaku.

“…Ssesuatu seperti itu.”

Seperti yang diduga, jarak antara Isshiki dan yang lain masih canggung.

Mempertimbangkan kemampuan komunikasi Isshiki yang sebenarnya (kenakalan), itu terlihat seperti kemampuan tersebut bisa dengan mudahnya membuat orang terbuka padanya, tapi gelar ketua dan kurangnya kepercayaan diri yang berkaitan dengan itu mungkin saja terhubung pada keraguannya.

Tapi itu adalah masalah yang tidak bisa kulakukan apapun. Tapi jika pengalaman yang sukses di sini terhubung pada kepercayaan dirinya sebagai ketua, situasi ini mungkin saja akan berganti lagi.


Catatan Translasi

<references>