Hakomari (Indonesia):Jilid 2 4 Mei
04 Mei (Senin) 07:49
Aku sadar tangan dan kakiku telah diikat dengan borgol dan sedang terbaring di atas futonCite error: Closing </ref>
missing for <ref>
tag, menonton film, atau pergi ke restoran yang cuma menyediakan ‘’shabu-shabu’’ [1]. Kami adalah keluarga semacam ini. Ayahku awalnya selalu mengunjungi kamarku sepulang dari kerja, di mana aku selalu gagal mendesaknya untuk mengetuk pintu sebelum masuk. Ibuku selalu membuatkan bekal yang bersih dan imut untukku. Aku bertengkar dengan Nii-san sepanjang waktu, meski begitu, kami selalu bermain bersama-sama.
Aku kira semuanya rukun-rukun saja. Aku selalu yakin bahwa kami bisa selalu bersama seperti keluarga-keluarga lainnya.
Tapi semua ini bohong.
Rumah tangga kami tidak runtuh. Ini sudah menjadi kebohongan sejak awal.
Aku ingat Nii-san pernah berkata padaku saat mereka memberitahu kami tentang perceraian mereka :
«Hebat. Jadi akhirnya kita tidak perlu berpura-pura seperti keluarga bahagia lagi. Dan aku pun bebas dari rasa bersalah ini.»
Aku tidak bisa langsung menangkap makna kata-kata itu. Namun, setelah beberapa saat, aku mengerti. Maksudku, mengapa orang tuaku terlihat seolah rukun-rukun saja meski mereka sekarang sudah mau bercerai ? Mengapa mereka tersenyum canggung setelah memperlakukanku dengan ramah?
Semua hanya berdalih untuk menipuku dan membuatku mengira bahwa kami adalah keluarga yang bahagia. Tapi, itu bahkan bukan demi diriku—mereka melakukan ini hanya untuk menenangkan rasa bersalah mereka.
Itulah sebabnya aku pikir «kebahagiaan» hanya dapat dicapai dengan merebutnya dari orang lain.
Tapi, apakah itu benar-benar hal yang bisa kau curi?
Jadi, apa yang mau aku lakukan? Entahlah. Aku tidak tahu. Aku tidak mau tahu. Aku tidak punya petunjuk. Lagipula, aku sudah tidak punya 'box' lagi.
Tapi, untuk sekarang aku sebaiknya kabur. Aku harus kabur.
Aku sebaiknya menyelinap keluar dari ruangan ini dengan cepat. Aku hanya harus menyelinap keluar. Kemudian, aku masih bisa kabur.
Aku mencoba kabur dengan cepat, tapi menabrak. Berdiri entah mengapa terasa membuang-buang waktu, jadi aku menuju pintu dengan nyaris merangkak.
Entah bagaimana, sepasang kaki yang indah, ramping, dan bagaikan milik seorang model itu muncul di depan mataku.
Aku mengangkat kepalaku.
"K-Kenapa—"
Orang yang sedang berdiri di sana adalah—Maria Otonashi.
Pada waktu seperti ini... jangan-jangan...?! Aku menoleh dan melihat Nii-san. Dia memeluk kepalanya dalam lengannya dan menjauhkan diri dari apa pun di sekitarnya. Nii-san tahu bahwa Maria Otonashi berada di dekat sini. Dia telah memutuskan untuk meninggalkanku. Karena dia tahu aku akan datang, dia telah memutuskan sejak awal untuk menyerahkanku kepada Maria Otonashi.
"—Bagaimanapun juga itu tidak mungkin."
Dia berkata dengan nada yang datar.
"Seseorang tidak mungkin membuang dirinya. Kalaupun kau lakukan, dirimu itu akan datang mengejarmu. Kau sudah tahu ini sejak awal. Itulah kenapa kau tidak bisa membuang dirimu walaupun kau mempunyai 'box.' Apa yang bisa kau capai dengan 'permohonan'-mu dalam 'box' tidak berjalan lebih jauh dari ini. Kau tidak bisa mendapatkan apa pun dalam 'Sevennight in Mud.' Kau hanya perlahan-lahan tenggelam ke dalam lumpur."
Dia, yang selalu kupuja, mengatakan ini padaku, yang tidak bisa menjadi seperti dirinya.
Lalu, kamu sendiri bagaimana? Memangnya kau juga bisa tidak memperoleh apa-apa karena telah membuang dirimu?
Aku melihat wajahnya. Entah mengapa, pandangannya terlihat begitu sedih bagiku.
Aku harus kabur. Tapi, ke mana? Ruangan ini bukanlah pengungsianku dan Maria Otonashi menghalangi jalan di depanku. Aku hanya merangkak di lantai dan tidak bisa melakukan apa-apa. Aku tidak bisa pergi ke mana pun.
Aku, tidak bisa pergi, ke mana pun.
"Biar aku tanya satu hal. Aku sudah pernah menanyakannya dulu, tapi jawablah sekali lagi. Katakan padaku—"
Dia mengajukan pertanyaannya.
"—Siapa kau?"
Aku adalah—
"Siapa aku...?"
Justru aku yang ingin tahu.
Dia mengeluarkan ponselnya dan memegangkannya untukku, yang tengah terduduk di lantai.
«Biar kuberitahu siapa dirimu.»
Ini adalah suara milik [dia], yang tidak meragukan identitasnya, betapapun kerasnya aku berusaha menggoyahkan eksistensi dirinya.
[Kazuki Hoshino] menjawab pertanyaanku.
«Kau bukanlah siapa-siapa; Kau hanyalah seorang musuh yang hanya ‘ada’ untuk dikalahkan olehku.»
"Tidak......"
Aku bukan makhluk seperti itu.
Aku tidak hidup demi dirimu! Memangnya aku mau menerima hal absurd semacam itu!
"—Aku Riko Asami!!"
Aku mengakuinya, tapi kemudian aku sadar aku baru saja melakukan kesalahan besar.
Maksudku, aku tidak mungkin menjadi Kazuki Hoshino lagi, sekarang setelah aku mengakui sebagai Riko Asami. Aku tidak bisa membuat diriku berpikir begitu lagi. Pengunduran diriku terpotong olehnya.
Tepat saat aku menyadarinya—
"Aa, aaaAAAAAAAAAAAAAAAAH!!"
'Box' itu tiba-tiba mulai membengkak. Melesak lewat pembuluh darahku bagaikan peluru, menyakiti sekujur tubuhku, sakit, aah, aku tidak tahan! Hentikan, sakit, hentikan, seseorang, selamatkan aku! Aku ingin mengeluarkan ini! Tetapi aku tidak bisa mengeluarkannya, tidak bisa, aku tidak bisa. 'Box' itu tidak ada di tubuh ini! Tapi, lalu kenapa ini sakit? Hentikan, hentikan hentikan!!
"Aku paham... aku sudah paham, jadi hentikan..."
Ini karena aku mengerti bahwa aku tidak bisa menjadi siapapun selain diriku sendiri.
Aku membuat kesalahan. Aku keliru jika mencari 'wish' dari 'box.' Aku tidak membutuhkan tubuh seperti ini. Itu tidak masuk akal. Aku... aku hanya—
"Aku hanya ingin meraih kebahagiaan!"
Tapi itu sudah tidak mungkin lagi.
Kebahagiaan sudah tidak menungguku lagi, karena aku kini berada dalam jalan yang bermandikan darah.
Aku berpegangan erat pada pada seorang gadis yang berhasil menjadi diri yang lain, yang menyebut dirinya sebuah "box."
Aku tidak akan salah lagi. Aku tidak akan salah lagi, jadi tolong!
"Selamatkan aku!"
04 Mei (Senin) 14:00
Anehnya, aku langsung sadar bahwa air matakulah yang menyebabkan area pandanganku menjadi buram.
Aku menyeka air mata, dan melihat Maria berdiri di hadapanku, sambil menahan perasaannya.
- ↑ nama makanan khas Jepang
Sebelumnya 3 Mei (Minggu) Hari Peringatan Konstitusi | Balik ke Halaman Utama | Selanjutnya 5 Mei (Selasa)Hari Anak-Anak |