Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid3 Bab5

From Baka-Tsuki
Revision as of 14:38, 18 March 2013 by Lulu-Me (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Bab 5: Ksatria Sylphid

Bagian 1

"...chan,tolong bangun."

Dia mendengar suara seseorang...

"...chan,onii-chan."

"uh."

Kamito ngengucek matanya dengan perlahan supaya bangun.

Punggunngnya terluka. Otot dan sendinya seakan menjerit.

"uh.."

Dia merasakan sesuau yang keras ditelapak tangannya.

Kamito akhirnya ingat

Kemarin malam, dia diusir dari kamar oleh Claire. Dengan terpaksa tidur di dekat hutan.

...Eh,onii chan?

Dengan kesadaran yang masih setengah, Kamito memiringkan kepalanya.

Pastinya, Kamito, yang yatim piatu, tidak mempunyai hal-hal semacam saudara.

Setelah mengedipkan matanya beberapa kali, dia langsung mengalihkan pandangannya ke sisinya—

“Apakah kau sudah bangun, Onii-chan?”

“E-Est!?”

Seorang perempuan cantik, telanjang dan hanya menyisakan stoking selutut, sedang melihat wajah Kamito tanpa ekspresi.

Dia bertubuh langsing nan ramping. Embun pagi membasahi kulit yang seperti susu dan bersinar.

“A-Apa yang terjadi!? Bukannya kau tidur di kamar Claire!?”

Kamito, yang wajahnya berubah menjadi merah cerah, mengalihkan padangannya dari payudara landai gadis itu dengan gugup.

“Supaya Onii-chan tidak mati beku, aku tidur denganmu dan menghangatkanmu.

“… I-Itu bohong, kan?”

“Apakah pahaku terasa nyaman, Onii-chan?”

“… Guaa.”

Kamito sangat kebingungan dan mengerang.

“Ngomong-ngomong, kenapa kau memanggilku ‘Onii-chan’?”

“Yah, aku mencoba berbagai cara untuk memanggilmu agar bangun, tapi kau tidak bangun sama sekali. Jadi, Est mencoba memanggilmu Onii-chan. Ketika aku melakukannya, Kamito langsung bangun.”

“Apa iya…?”

“Ya, Onii-chan.”

Est mengangguk tanpa ekspresi.

“… Est. Apa kau marah?”

“…”

Est menatap Kamito dengan mata violetnya.

“Kau tahu, aku adalah roh terkontrak milikmu.”

“Eh?”

Dengan lembut Est menekan jari telunjuknya ke bibir Kamito.

“Kamito, tolong berjanjilah kepadaku, bahwa kau tidak akan meninggalkanku semaumu.”

“…”

Sepertinya dia marah karena meninggalkan kamar Claire.

Sedangkan Kamito, dia hanya berfikir kasihan jika membuat Est tidur diluar dengannya, tapi—

“… Ahh, aku mengerti. Maaf.”

“Ini adalah janji, Kamito.”

Kamito mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Est yang sudah terulur dan berjanji.

“—Baiklah, aku harus ke tempat Ellis.”

Akademi juga punya hari libur sekarang karena <Festival Suci Varentia> , tapi akan diadakan rapat.

Kamito sudah memutuskan untuk bergabung dengan Ksatria, sepertinya dia harus bekerja hari ini juga.

“Ayo kita pergi, Est.”

“Oke,Kamito.”

Est memegang erat tangan Kamito, yang sudah berdiri.


Bagian 2

Paginya Ksatria Sylphid itu lebih awal.

Bahkan jika hari itu adalah hari libur, tetap ada rapat umum Ksatria di pagi hari.

Kamito pergi ke markas besar Ksatria Sylphid, sesuai dengan yang dikatakan Ellis.

Markas besar Ksatria adalah sebuah bangunan indah yang direnovasi dari sebuah gereja tua. Mengingat jika jumlah anggota ada dua puluh orang, mungkin tempat itu agak luas.

Kamito mengambil nafas, dan membuka pintu baja.

“Ap—?”

Kamito membiarkan pintu terbuka dan terdiam untuk beberapa detik.

Di dalam gereja penuh dengan gadis-gadis dengan pakaian dalam mereka.

Ada gadis-gadis yang sedang melepas rok mereka, dan ada juga gadis-gadis yang sedang melepas kait branya.

“…!”

Ellis, yang sedang melepaskan stokingnya hingga lutut, membuka lebar mata kecoklatannya.

Pikiran dewasa, seperti pakaian dalam hitam terukir jelas di retina Kamito.

Lalu—

“Gyaaaaaaaaaaaaaaa!”

Kamito menerima puluhan ledakan sihir roh di tubuhnya, dan bahkan meledak sampai keluar pintu.

“… Aku mengerti, kalau aku sudah mendapatkan kerasnya Ksatria dengan mudah.”

Kamito, yang tubuhnya tersayat-sayat dan compang-camping, menatap Ellis dengan mata sinis.

Kebetulan, satu-satunya orang yang mengeluarkan sihir roh yang terkuat, pastinya adalah Ellis.

Jika Kamito tidak mengenakan seragam sekolahnya yang dilengkapi dengan penahan serangan, pasti dia akan berubah menjadi potongan-potongan kecil karena serangan dari pisau angin yang terbang dengan liar.

Ellis terlihat kikuk dengan mengalihkan pandangannya—

“Maaf. Baru sekarang aku mengatakannya. Kami selalu mengganti pakaian kami disini.”

“Mengapa kau tidak memakai ruang ganti saja?”

“Itu karena kami tidak membutuhkannya. Sejauh ini, kami belum memiliki murid laki-laki.”

“Jadi begitu, tapi…”

“Yah, begitulah. Itu lumayan cocok untukmu, iya kan, Kamito.”

Ellis terbatuk untuk menghindari pertanyaan.

Kamito memakai sebuah lencana, yang terukir dengan lambang dewa elemen angin.

Karena seragam Ksatria hanya dipakai untuk perempuan saja, sehingga dia memakai lencana itu sebagai gantinya.

Gadis Ksatria berbaris horizontal di depan Kamito dan Est.

Di sana terdapat dua puluh anggota, dan terlihat juga beberapa anggota yang sudah menjadi senior.

Sebelum memulai rapat umum Ksatria, Ellis terlebih dahulu memperkenalkan Kamito.

“Dia akan menjadi anggota Knight mulai hari ini, dia Kazehaya Kamito dari kelas gagak. Seperti yang kalian lihat, dia adalah kontraktor roh laki-laki. Tapi, aku ingin kalian menyambutnya tanpa rasa takut.”

“…”

Para gadis Ksatria itu—

Menatap tajam ke arah Kamito dengan tatapan curiga.

… Hal itu bisa dimengerti. Karena kejadian tadi, membuat nama baik Kamito semakin terpuruk.

“Apakah dia yang dibicarakan sebagai raja iblis malam?” “Aku tidak percaya, ia membuat seorang gadis kecil menjadi kekasihnya…”

“Namun, bukannya dia sedikit tampan?” “Jangan tertipu, meskipun penampilannya begitu, dia adalah orang mesum yang terburuk.”

“Bahkan tadi, dia memandang kita seperti dia menjilati pakaian dalam kita.”

… Itu adalah suara berbisik dari gadis-gadis yang ia dengar.

“Hei, Ellis… Hatiku terasa hancur sejak hari pertama.”

“Te-Tenang saja. Aku tahu kau bukan anak kecil. Jika kau menunjukkan bagian dimana kau bekerja sebagai Ksatria dengan baik, hal seperti rumor-rumor itu akan langsung hilang.”

“… Akan lebih baik jika seperti itu.”

Meskipun Kamito disemangati oleh Ellis, dia tetap saja mendesah keras.

Bagian 3