Baka to Tesuto to Syokanju:Volume4 Soal Keempat

From Baka-Tsuki
Revision as of 18:14, 9 May 2013 by Castor212 (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Soal Keempat

Isilah dengan jawaban yang benar pada pilihan kosong yang tersedia.

"Gaya yang menggabungkan molekul ke dalam cairan dan padatan disebut ()."

Jawaban Mizuki Himeji:

"Gaya (Van der Waals)."

Catatan Guru:

"Benar. Van der Waals juga dikenal sebagai gaya antar molekul. Perlu diingat kalau gaya Van der Waals mudah tertukar dengan gaya Coulomb."

Jawaban Tsuchiya Kouta:

"Gaya (Wandervogel)."

Catatan Guru:

Setidaknya kamu punya jawaban yang nyaris betul. Sayangnya ini bukan tentang mendaki gunung, tetapi gaya antara molekul.

Jawaban Yoshii Akihisa:

Gaya (Kerja)[1].

Catatan Guru:

Bapak tidak benci jawabanmu.


BTS ShinobiMuttsurini.jpg

"Lo bahkan gagal di saat bagus begini, dasar sampah nggak guna."

Rasanya aku mau nangis.

"Sakamoto-kun, apa yang kamu maksud dengan 'gagal'?"

Setelah kami baluk ke kelas F, kami berkumpul di sekitar Yuuji. Yuuji, penyelenggara utama dari Perang Pemanggilan melawan Kelas D, terlihat baru saja menyelesaikan soalnya. Dan dia cuma duduk disana, menghela napas sambil menggelengkan kepala.

"Masih berani lo ngomong gitu?! Karena lu dengan begonya kabur di menit-menit terakhir, semua usaha kita sia-sia sekarang. Setelah liat kejadian macam itu, ngga akan ada orang warass yang bakal percaya kalau Shimada dan Akihisa pacaran."

Lalu, Yuuji memukul kepalaku dengan gulungan naskah.

Uugh.... Aku sedang kepikiran soal pergelangan tanganku waktu itu, dan sama sekali nggak tahu apa-apa. Apa aktingku sejelek itu?

"Satu-satunya berita bagus cuma Shimada terlihat seperti menyimpan perasaan ke Yoshii... tapi ini masih tidak cukup untuk membuat Shimizu panik."

Hideyoshi yang berdiri di sebelah Yuuji hanya mendesah. Kalau Yuuji sendiri yang mengatakan itu, aku nggak akan peduli. Tapi sekarang Hideyoshi saja sampai ngomong begitu, maka itu pasti benar. Sial, kita gagal lagi...

"Bahkan kalaupun lu punya cara lain, Shimada masih kelewat kesal, dan lo bisa-bisanya balik kelas sambil nyengir gitu bareng Himeji..."

Aku berpaling ke arah tempat duduknya Minami, yang cukup jauh dari tempat duduknya Yuuji, tapi Minami hanya berkata "Hmmph!" dan berpaling ketika dia menyadariku. Habis dah, dia kelihatan marah banget.

"Ma.. Maaf, seharusnya aku tidak kembali ke kelas bersama Akihisa, akan aneh jadinya kalau Minami-chan dan Akihisa-kun benar-benar pacaran...."

"Sebenarnya itu bukan masalah yang besar juga, toh kalian berdua teman sekelas... Gw pikir masalah sebenarnya tuh Akihisa yang diputusin sama Shimada, dan habis itu kalian berdua balik kelas kayak gini. Jelas kan Shimada mikir apa sekarang?"

Walaupun aku cuma akting pacaran sama Minami, tapi aku memang kembali ke kelas bareng-bareng Himeji. Pastinya Minami sakit hati, walaupun aku nggak bermaksud nyakitin juga……

"Udah, Akihisa, mending lo sekarang minta maaf ke Shimada."

Yuuji menunjuk ke arah Minami dengan dagunya.

Yuuji benar. Minami sudah marah banget selama ini. Dia setuju berakting walaupun sebenarnya dia tidak mau, dan akhirnya aku malah membuat dia malu. Ini pasti rasanya nggak adil buat dia. Aku benar-benar harus minta maaf.

"Loe bener. Gw bakal minta maaf sekarang."

Aku berdiri dan berjalan menuju tempat duduknya Minami.

Meski niatku baik, tetap saja aku sudah menyakiti Minami.

"Minami, eerm, anu ...."

Aku tergagap ke Minami, yang terlihat kesal dan malah menatap keluar jendela.

"...apaan?"

Dia mungkin masih mau jawab, tapi dia tetap tidak mau melihat ke arahku. Minami cuma melirik sebentar.

"Soal barusan, aku benar-benar minta maaf."

Aku tetap tidak bisa mengangkat kepalaku meski aku tahu kalau dia sedang melihat kearah lain. Dia masih tetap tidak mau melihatku, tidak sama sekali.

"Aku nggak akan ganggu kamu lagi. Udah, bukannya kamu juga lebih senang ngobrol sama Himeji?"

"Nggak, nggak! Beneran, aku cuma kebetulan papasan sama Himeji di koridor!"

"Nggak usah cari alasan deh."

"Uu..."

Sial, aku habis ide.

Kalau sudah begini, aku hanya bisa memakai kata-katanya Hideyoshi untuk meyakinnya.

"Tapi, kalau gini terus, Himeji-san bakal..."

Dia mungkin bakal dipaksa untuk pindah--aku mau ngomong itu, tetapi tiba-tiba Minami menatap kearahku dengan tajam.

".... Mizuki, Mizuki, terus. Kenapa kamu selalu gitu sih!?"

"Mi.. Minami?"

"Kenapa kamu selalu memperlakukannya seperti seorang putri?! Terus aku ini apa ?! Lu nganggap gw laki-laki atau apa, hah!? Kenapa lu selalu memperlakukan gw kayak gini?!"

Aku nggak pernah melihat Minami marah sampai sebegininya, dan dia ngomong itu semua langsung dalam satu rentetan.

"G, gw nggak pernah maksud..."

"Jika Mizuki benar-benar harus pindah keluar, gw bakal ngomong langsung ngomong ke orangtuanya sendiri. Udah, jangan ganggu gw lagi. Nggak mau gw lihat muka lu!!"

Setelah mengatakan itu, dia membalikkan kepala.

Kayaknya mau gimana juga Minami nggak bakal ngacuhin aku lagi...

"Maaf. Gw bener-bener nggak sengaja."

Aku membungkuk dan minta maaf lagi, lalu kembali ke tempat duduknya Yuuji.

Mereka melihatku dengan muka yang seakan-akan ngomong “bahkan kamupun ngga bisa apa-apa..”

"Dia benar-benar kesal..."

"Iya tuh."

Hideyoshi dan yang lainnya pasti dengar percakapanku dengan Minami.

"Maaf, gw ntar bakal coba minta maaf lagi..."

"... Mending lu tunggu sampe Minami nggak terlalu emosi lagi."

"Ya, Muttsurini benar. Kalau Akihisa dan Himeji tidak hati-hati, Shimada hanya akan tambah kesal."

"Benar, lu.... tunggu sampe dia tenang, Akihisa. Lu beneran harus beresin ini masalah sama Shimada."

"Ya, gw tahu."

Aku benar-benar telah bertindak kejam kepada Minami hari ini....

"Udah, itu kesampingin dulu. Kalau gini terus, kelas D nggak bakal mendeklarasikan Perang Pemanggilan sama kita mo kita nunggu berapa lama juga. Kita harus improvisasi."

Setelah berganti topik, ekspresi Yuuji balik fokus dan dingin seperti biasanya. Terlepas dari Minami yang sedang marah, Kelas F kami berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.

Aku benar-benar khawatir tentang bagaimana perasaan Minami sekarang. Aku harus memperhatikan Yuuji.









Catatan

  1. Maksudnya adalah 'Tenaga Kerja' karena dalam bahasa inggrisnya tertulis '(Work) force'.