Hakomari (Indonesia):Jilid 3 Epilog

From Baka-Tsuki
Revision as of 07:17, 3 September 2014 by Heru Uchiha (talk | contribs) (Created page with "Goncangan memabukan berhenti dan tangan transparan yang membawaku masuk menghilang. Di depan mataku dalah mesih permainan dengan [Kingdom Royale] tertulis padanya. Aku telah...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Goncangan memabukan berhenti dan tangan transparan yang membawaku masuk menghilang.

Di depan mataku dalah mesih permainan dengan [Kingdom Royale] tertulis padanya.

Aku telah kembali ke ruangan hitam. Aku merasa jijik terhadap udara hitam yang menyentuh seluruh tubuhku --- dan ingat.

Ya. Tangan - tangan transparan itu keluar dari mesin permainan dan menangkapku, dan---

"Selamat datang kembali dari pertarungan menuju kematian yang tak berarti itu."

Daiya Oomine, 'Pemilik' dari 'Game of Idleness', berdiri di depan mataku.

"Bagaimana [Pengalaman yg seolah dialami sendiri] itu?"

Daiaya bilang seperti itu.

"itu adalah [Pengalaman yg seolah dialami sendiri]...?"

"Yeah, kamu sebenarnya gak mengalami apa yang terjadi di [Kingdom Royale] oleh dirimu sendiri. bagaimana aku harus menjelaskannya... Benar, anggap seperti mengalami sesuatu seperti memori atau masa lalu dari pemain lain."

Apa yang ia bicarakan? Memori pemain lain? Tapi kenapa aku melihat memori itu dari sudut pandangku?

Itu adalah ingatanku!

"Tampaknya kamu tak mengerti."

"...well, Maksudku, itu sudah jelas aku yang ada di---"

"Itu adalah NPC."

Daiya menyela.

"...Hah?"

"Kamu bahkan gak tahu istilah game seperti itu? Denger, orang itu, yang kamu pikir dirimu sendiri, sebenarnya adalah karakter musuh dikendalikan oleh komputer [Kingdom Royale]. Jika itu beneran kamu, kamu akan sulit berada disini sekarang, yakan? Kamu sudah mati dua kali."

...Aku tidak mengerti. Sebuah NPC punya kekhawatiran yang aku punya dan menderita seperti itu?

"...Itu bohong! Gak mungkin cara pikir dan tingkahku bisa ditiru seakurat itu."

"Bukankah itu jadi bukti kalau ini adalah 'Kotak' karna ini bisa melakukannya?"

"...well, mungkin begitu, tapi..."

Berpikir tentang itu, Maria gak punya 'Kotak' nya. Pakah itu bisa menjelaskan kalu dia itu NPC??

"...tapi untuk tujuan apa kamu melibatkan mereka?"

"Seperti yang sudah ku ceritakan sebelumnya, 'Game of Idleness' ini adalah 'kotak' yang memaksa orang untuk bermain [Kingdom Royale] agar mencegah kebosanan. tapi [Kingdom Royale] gak akan mulai sampai seseorang mulai membunuh. Dan bagaimana bisa ini mencegah kebosanan kalau gak mulai? Jadi, Pertanyaanku: bagaimana bisa kami membuat yakin kalau seseorang benar - benar membunuh orang lain?"

Tanpa membiarkanku menyela, dia bilang,

"Cukup membuat sistem yang memaksa kamu untuk membunuh."

"Bagaimana bisa keberadaan NPC menjamin seseorang akan membunuh?"

"Hanya ada satu pemain di [Kingdom Royale] yang bertarung dalam arti sebenarnya. Orang yang mati jika kalah. Yang lainnya NPC. Ngerti?"

Aku mengangguk dengan mengerutkan dari .

"Pemain itu tahu kalau pemain lain cuma NPC. Itu masih sulit untuk membawanya untuk melakukan itu, tapi dia tau kalau yang aslinya masih tetap hidup bahkan jika dia membunuh NPC. Sebaliknya, dia juga tahu kalau hanya dia yang akan mati beneran. Jadi, Aku bertanya - tanya: Bisakah seorang pemain di posisi itu mencegah dirinya membunuh orang lain?"

Aku mengingat apa yang Yuuri-san bilang padaku di ronde kedua.

«Aku gak mau mati!»

Pemain di ronde itu kemungkinan besar dia. Jika dia tahu sepenuhnya tentang keaadaannya, apakah dia bisa pergi sejauh itu? Aku meragukannya. Itu adalah fakta bahwa yang lainnya adalah NPC yang membiarkannya mengambil langkah terakhir, pasti.

Nggak, itu lebih jelas di kasusnya Iroha-san. Karna dia tahu kalau dia tidak mau mencuri kesempatan kami, dia menekan perasaannya dan mengakhiri permainan dengan cepat.

Ketiga ronde itu berjalan dengan berbeda sepenuhnya, cuma dengan mengganti pemain. Ini menunjukan pengaruh berat dari pemain dan membuat jelas bahwa keberadaan pemain benar - benar kunci untuk memulai [Kingdom Royale].

"...jadi kenapa Yuuri-san sangat enggan untuk membunuh kami dan menderita seperti itu? Bukankah dia tau kalau kami hanya NPC?"

"Kamu itu sepotong sampah tanpa imajinasi, ya kan? Kamu sadar kalau NPC itu salinan sempuna dari kamu, benar? Pasti, Kamu gak akan mati kalau dia di bunuh. ... tapi cuma sejauh itu."

"......?"

"NPCmu gak ada bedanya sama kamu. Kepribadian dan yang lainnya juga sama seperti kamu. Bisakah kamu dengan mudahnya memaafkan seseorang yang membunuh keberadaan yang sama denganmu? Atau sebaliknya: apa kamu bisa dengan tenangnya membunuh NPC yang mirip dengan orang lain?"

Aku menutup mulutku.

"Kamu tahu jawabannya karna kamu mengalami [Pengalaman yg seolah dialami sendiri], benar? Membunuh NPC sama saja seperti membunuh yang asli."

...benar. Diriku yang asli gak ada hubungannya dengan NPCku. Mereka benar - benar sama sepertiku dan mereka dibunuh olehYuuri-san and Iroha-san.

NPC milikku dan aku adalah orang yang sama tapu berada secara terpisah.