Oregairu (Indonesia):Jilid 9 Bab 9

From Baka-Tsuki
Revision as of 16:35, 25 May 2015 by Irant Silvstar (talk | contribs) (Created page with "==Bab 9: Tentu saja, Isshiki Iroha Mengambil Satu Langkah ke Depan== ===9-1=== Hari Senin selepas sekolah dan kami berkumpul di ruang OSIS. Kami sedang menggelar konferensi u...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Bab 9: Tentu saja, Isshiki Iroha Mengambil Satu Langkah ke Depan

9-1

Hari Senin selepas sekolah dan kami berkumpul di ruang OSIS.

Kami sedang menggelar konferensi untuk konferensi yang akan kami gelar dengan SMA Kaihin Sogo sebelum berjumpa dengan mereka. Apaan, malah sebuah konferensi untuk konferensi yang didasarkan pada konferensi dari sebuah konferensi mungkin akan digelar saja.

Semalam, aku mengirim SMS instruksi pada Yuigahama memintanya untuk menghubungi semua orang yang terlibat. Karena itu, semua orang berkumpul dengan patuh.

Anggota OSIS duduk di salah satu sudut meja pada konferensi ini. Pada kelompok itu, mataku bertemu dengan mata Isshiki.

Mempertimbangkan apa yang terjadi kemarin lusa, aku menduga dia akan murung, tapi itu jelas bukan begitu adanya karena tidak terlihat ada perbedaan dari bagaimana dia biasanya. Tentu saja, dia sangat mungkin saja sedang memasang tampang tegar.

Isshiki melihat ke sekeliling pada semua orang yang hadir dengan gelisah.

“Um, jaaaadi, apa alasan untuk semua orang dikumpulkan kemaris?”

“Pemastian tujuan kita dan apa yang harus dilakukan mulai sekarang ini, kurang lebih.”

Ketika aku menjawab, Isshiki menjawab dengan sangsi menyeru “haa” yang terlihat seperti dia mendapat gambarannya tapi juga tidak mendapat gambarannya pada waktu yang sama. Melihat itu, Yukinoshita mendadak memberungut.

“Isshiki-san, menggelar rapat itu sesuatu yang seharusnya kamu lakukan.”

“Y-Ya…”

Dengan Yukinoshita menatap setajam anak panah ke arahnya, Isshiki membuat respon tersentak dan meluruskan tubuhnya. Tapi memang, Yukinoshita hanya sedikit terlalu menakutkan sekarang ini, ya… Tapi kami tidak berkumpul di sini hanya supaya kami bisa menceramahi Isshiki.

“Tunggu dulu, bukan itu kenapa kita di sini sekarang ini…”

Aku mencoba untuk memajukan percakapannya, tapi kali ini, Yukinoshita melemparkanku tatapan yang tajam.

“Aku percaya kamu seharusnya jangan mengelirukan hati yang lembut dengan kebaikan.”

Aku paham apa yang Yukinoshita ingin katakan. Kasih sayang, tidak menoleransi dan menenangkan hati itu hal-hal yang seharusnya tidak dikelirukan dengan satu sama lain. Kerasnya Yukinoshita itu mungkin semacam sesuatu yang mereka sebut marah karena sayang untuk Isshiki.

“Tapi kalau kamu cuma keras saja, maka kamu hanya akan memberi kesan sebagai orang yang berhati dingin.”

“Itu mungkin benar, tapi kalau kamu melakukan setiap masalah yang ada untuk Isshiki-san, itu tidak akan baik untuknya, bukan?”

Ketika aku mengucapkan sesuatu, Yukinoshita akan langsung menjawab balik. Tidak bagus, kalau begini terus, argumen kami akan terus berjalan bersisian secara paralel.

“Itu seperti aku sedang ditegur oleh orangtuaku…”

Ketika Isshiki bergugam dengan menggerutu, Yukinoshita sudah akan mengucapkan beberapa patah kata teguran lagi sampai Yuigahama menghentikannya.

“N-Nah nah, maksudku, Iroha-chan masih belum terbiasa dengan ini, jadi…”

“…Baiklah kurasa.”

Ketika Yuigahama mendamaikan situasinya, Yukinoshita mundur.

Yah, namun, hal-hal yang Yukinoshita ucapkan itu cukup benar. Isshiki dapat berdiri di kakinya sendiri sebagai ketua itu apa yang kami harapkan dari semula. Aku bukanlah seseorang yang hebat, jangankan mengesankan, yang cukup untuk mengajari seseorang, dan kebetulan, aku tidak yakin soal debaran di dadaku iniCite error: Invalid <ref> tag; refs with no name must have content, tapi aku harus menjadi semacam penyangga bagi Isshiki dengan caraku sendiri mulai sekarang.

Aku terbatuk sekali dan memfokuskan mataku pada Isshiki secara langsung.

“Isshiki, apa kamu paham apa masalahnya sekarang ini?”

“Haa, bukankah kita kekurangan uang, waktu, dan tenaga?”

“Itu benar. Jadi apa yang kita lakukan soal itu?”

“Ummm… Jadi kita akan melakukan sesuatu seperti alih daya, kurasa? Itu dimana kita akan mengumpulkan orang yang bisa menampilkan sesuatu untuk kami dan karena kita kekurangan uang untuk membayar mereka, kita sekarang mencoba untuk mengumpulkan uang atau sesuatu semacam itu…”

Isshiki mendapat gambaran yang tepat akan situasi sekarang ini. Walaupun dia tidak terlihat seperti dia sedang mendengarkan percakapannya, dia sudah pasti ada mendengarkannya. Terus terang saja, dibanding ketua komite yang bertanggung jawab terhadap Festival Budaya dan Festival Olahraga, itu aneh bagaimana ini terasa jauh lebih baik bahkan dengan hanya kemajuan sebanyak ini saja.

Setelah memastikan pemahaman Isshiki mengenai masalahnya, aku melanjutkan percakapannya.

“Dan melihat bagaimana Hiratsuka-sensei bereaksi terhadap perolehan anggaran itu, kelihatannya itu akan sulit. Juga, galang dana itu sepenuhnya tidak untukku.”

“Alasan yang terakhir itu sepenuhnya egoistik…”

Yukinoshita membuat helaan takjub. Tapi lihat kemari, Yukinon! Gahama-san dan Irohasu keduanya menganggukan kepala mereka, lihat! Jika kita akan membuat sebuah penggalangan dana, menurut perhitungan kasar dalam kepalaku, paling buruk kita akan perlu setidaknya 5.000 yen per orang… Itu tidak mungkin… Jumlah ini adalah sesuatu yang mungkin bisa kuperoleh jika aku menangis-nangis pada orangtuaku, tapi kalau aku harus membayarnya untuk sesuatu seperti ini, aku mungkin lebih baik memakai uang itu untuk menghancurkan acara ini secara keseluruhan saja. Lagipula, ada kemungkinan bahwa kita harus menggalang lebih banyak uang lagi mulai sekarang.T

Dengan masalah uang akhirnya menjadi lebih realistis, anggota OSIS yang lain melihat pada satu sama lain. Dan orang di kelompok itu dengan wajah paling enggan adalah Isshiki. Astaganaga, gadis ini sungguhlah…


Catatan Translasi

<references>