Baka to Tesuto to Syokanju:Volume1 Soal Ketujuh
Pertanyaan Ketujuh Mohon jawab pertanyaan berikut: Apa bentuk komparatif dan superlatif dari kata “good” dan “bad”?
Jawaban Himeji Mizuki: "good — better — best bad — worse — worst" Komentar Guru: Jawabannya benar
Jawaban Yoshii Akihisa: "good — gooder — goodest" Komentar Guru: Aku terkejut kau membuat kesalahan yang sangat umum. Bentuk komparatif dan superlatif untuk good dan bad tidak hanya dibentuk dengan menambahkan “er” dan “est”; Lain kali jangan lupa.
Jawaban Tsuchiya Kouta's Answer: "bad — butter — bust" Komentar Guru: Arti ketiga kata itu adalah 'jelek', 'mentega', 'payudara'.
Aku akan menggunakan taktik tersembunyi yang aku bilang kemarin.”
Ini kalimat pertama yang dikeluarkan Yuuji saat dia masuk sekolah keesokan paginya.
“Taktik? Ini belum waktunya untuk bertarung, kan?”
Kini waktu menunjukkan jam setengah sembilan, dan pertarungan dijadwalkan berlangsung pada jam 9.
“Aku tak menggunakannya pada kelas B; Target kita adalah kelas C.”
“Ah, begitu toh. Apa yang akan kau lakukan?”
“Aku berencana membuatmu. Hideyoshi, mengenakan ini.”
Yuuji mengambil seragam wanita dari tasnya setelah mengatakan itu.
Seragam ini menggunakan hitam dan merahs ebagai warna dasar. Ia merupakan sekeping karya seni langka dalam masyarakat dan siswa-siswa dari sekolah lainnya.
Kalau dipikir-pikir, Yuuji, bagaimana kau bisa mendapatkan ini? Apa yang terjadi padamu?
“Tak masalah, tapi mengapa kau ingin aku mengenakan ini?”
Hideyoshi, sebagai lelaki, kaus eharusnya lebih perhatian, kan?
Lagipula, setelah mengenakannya, Hideyoshi lebih nampak sebagai seorang gadis, hampir persis seperti saudara perempuan kembarnya di kelas A---
“Aku ingin kau bersikap seperti Kinoshita Yuuko, dan berpura-pura sebagai utusan dari kelas A.”
Oh begitu, jadi itulah mengapa dia ingin Hideyoshi memakai seragam wanita!
Hideyoshi punya saudara perempuan kembar di kelas A. Mereka terlihat sama persis, seperti kembar monozigotik (penerjemah: monozigotik itu berarti kembar dari satu zigot yang sama, padahal, kalau berbeda kelamin, bisa dipastikan kembar itu tidak berasal dari satu zigot). Perbedaan mereka adalah hasil ujian mereka dan cara mereka berbicara.
Dengan kata lain, berpura-pura jadi saudara perempuannya, dan menggunakan nama kelas A, menekan kelas C?
“Hideyoshi, cepat kesana dan ganti seragammu!”
“Oh, OK...”
Hideyoshi mengambil seragam dari Yuuji, dan bersalin di depan mereka.
Apa ada yang salah? Apa perasaan aneh di dadaku ini? Meski dia seorang lelaki, aku tak bisa melepas mataku darinya!
"..." *Suara gambar diambil*
Si Pendiam Porno menggunakan kecepatan yang hampir membuat jemarinya kebakaran dan terus menekan tombol di kamera.
Beruntung, bukan aku saja yang berperasaan aneh ini.
“OK, aku sudah bersalin. Huh? Ada apa dengan kalian?”
Kupikir wajah kami pasti terlihat sangat rumit, begitu?
“Apa yang harus kukatakan? Aku juga tak yakin!”
“Kalian sangat aneh.”
Tidak, penampilanmu yang aneh! Mengapa kau terlihat begitu cantik?
“Baiklah, ayo ke kelas C.”
“Ya....”
Yuuji keluar ruang kelas dengan Hideyoshi.
“Ah, aku juga ingin pergi.”
Aku dengan cepat membuntuti mereka.
Aku telah memikirkan inis ejak kemarin. Ada jarak yang sangat panjang antara kelas C dan kelas F. Meski ini lebih karena perbedaan ukuran tiap ruang kelas, aku masih berharap sekolah dapat membangunnya dengan lebih sederhana.
Kami terus berjalan, dan akhirnya berhenti di depan ruang kelas C.
“Maaf, Hideyoshi. Kau harus kedalam sendirian.”
karena dia perlu berpura-pura sebagai utusan dari kelas A, Aku dan Yuuji yang meruapakan murid kelas F tak bisa tetap disampingnya. Oleh karenanya kami berencana bersembunyi di suatu tempat dan mengamati bagaimana ini berjalan.
“Aku tak ingin benar-benar kesana...”
Hideyoshi tampak sangat tak berkeinginan melakukannya. Ini dapat dimengerti, berpura-pura menjadi saudara perempuannya dan mencurangi musuh bukan sebuah pengalaman yang baik untuk dilalui.
“Kami mengharapkanmu.”
“Ah...tiada cara lain...”
“Maaf, tapi mohon kompori mereka sepanas yang kau bisa. Buat mereka membenci kelas A dari dasar lubuk hati. Kupikir kau seharusnya bisa melakukannya.”
Hideyoshi seorang jenius dalam hal akting, dengan julukan ‘Bintang Klob Drama’. Meski dia tak jago saat belajar, kemampuannya di hal lain cukup mencengangkan.
“Ah...jangan taruh terlalu banyak harapan di pundakku...”
Hideyoshi mendesah dan berjalan gontai menuju kelas C. Dia terlihat sagat tak senang. Bisakah dia mencurangi mereka dalam kondisinya sekarang?
“Yuuji, kau yakin Hideyoshi baik-baik saja? Kupikir kita lebih baik menukar rencana...”
“Kupikir seharusnya tak masalah.”
Benarkah? Aku terus merasa bahwa Hideyoshi sama sekali tak ingin melakukannya. AKu hanya berharap bahwa kemampuan aktingnya takkan dipengaruhi instabilitas mentalnya.
“Aku khawatir...”
“Shhhhhh! Hideyoshi hendak masuk kedalam ruang kelas.”
Yuuji menaruh jari di mulutnya. Kami begitu jauh; Seharusnya emreka tak bisa mendengar kami. namun lebih baik main aman dan ikut saja apa yang dikatakan Yuuji.
- Suara pintu dibuka* kami mendengar suara pintu yang dibuka Hideyoshi.
“Kalian babi-babi jorok, tutup mulut sekarang!”
...Wow
“Hideyoshi benar-benar sesuai julukannya.”
“Ya, tak ada cara lain yang lebih baik untuk mengompori mereka selain ini.”
Bahkan meski dia tak mengatakan apapun, Kebencian kelas C pada kelas A akan naik secara dramatis, kan?
“A-Apa katamu!”
Teriakan itu pasti datang dari ketua kelas C, Koyama. AKu bisa merasakan amarah dalam kata-katanya tanpa melihat wajahnya. Ini sesuai perkiraan, mereka dibentak bagai babi-babi tanpa mengetahui apa yang tengah berlangsung.
“Jangan bicara padaku! Atau bau babi kalian yang menjijikkan akan menulariku juga!”
Kau berjalan mendekati mereka sendiri lalu menyalahkan mereka yang menyebarkan bau babi? Wow, apa kau tak berlebihan?
“Kau Kinoshita dari kelas A, kan? Jangan pikir kau bisa begitu arogan hanya karena hasil ujianmu bagus. Apa yang kau lakukan disini di ruang kelas kami?”
Dalam hal nama buruk di sekolah, Kinoshita Yuuko lebih terkenal dibandingkan Hideyoshi. Hideyoshi pun tengah mengenakan sehelai seragam wanita sekarang; jadi tak mungkin mereka tahu. Lagipula, dia telah berhasil mengompori mereka, yang telah menurunkan kemampuan menghakini mereka. Ini sempurna.
“Bagiku, hal yang paling tak dapat dterima adalah adalah bahwa ruang kelas A dibangun disamping ruang kelas jelek dan bau ini! Bagi orang-orang sepertimu, sebangun kandang babi lebih dari cukup!”
“Apa! Apa kau mencoba mengatakan bahwa kami berada pada tingkat yang sama dengan kelas F?”
Oi, Koyama! Dia tak pernah mengatakan apapun soal kelas F!
“Meski Aku tak ingin mengotori tanganku, aku akan memberikanmu satu tawaran istimewa dan mempersilahkanmu pergi langsung ke kandang babi.”
Apa ini tingkat minimal dari kemampuan akting untuk masuk klub drama? Atau apa sekolah kami memang terlalu aneh?
“Kalian tengah bersiap-siap untuk Perang Jelmaan Ujian, kan? Yakinkan diri kalian bersiap dengan sebaik-sebaiknya, karena nanti kami akan membersihkan kalian para babi kotor, semuanya!”
Setelah Hideyoshi mengatakan itu, dengan sengaja dia menghantam tanah dengan keras saat meninggalkan ruangan.
“Apa itu OK?”
Hideyoshi tampak segar kembali dan berjalan menuju kami.
“Ya, kau telah melakukannya dengan baik.”
“Kita tak punya waktu untuk diganggu lawan seperti kelas F! Semuanya, bersiaplah untuk perang dengan kelas A!”
Teriakan-teriakan mengerikan datang dari ketua kelas C, Koyama. Sepertinya rencana berlangsung dengan sangat mulus bagi kami. Namun tetap saja, mengapa aku merasa agak bersalah?
“Rencana telah berhasil dilaksanakan. Kita harus memulai persiapan kita untuk perang melawan kelas B.”
“Ah, OK.”
Tiada waktu untuk terganggu oleh hal-hal remeh. Perang Jelmaan Ujian akan dimulai dalam 10 menit.
Dengan cepat, kami berjalan kembali ke ruang kelas F.
☆
“Gunakan pintu-pintu dan dinding-dindeng dengan sebaik-baiknya! Jangan buat daerah pertarungan membesar!”
Perintah Hideyoshi bergema di medan perang.
Tepat pukul 9, pertempuran dengan Kelas B resmi pecah. Kami melanjutkan dari posisi kami di pertempuran kemarin, yang tepat di depan ruang kelas B., dan mulai menyerang.
Berdasarkan suruh-suruhan Yuuji, tujuan kami adalah menjaga agar musuh tetap di ruang kelas.
Selama kami mengikuti suruhan tersebut, ada masalah baru.
Sesuatu tampak kurang baik pada Himeji.
Meski dia seharusnya menjadi komandan, dia tak memberikan perintah sama sekali.
Selain itu, dia tampak tak ingin mengambil bagian dalam pertempuran. Apa yang terjadi padanya?
“Coba gunakan hanya satu subjek pada satu waktu untuk mengalahkan musuh! Lihat-lihat klo ada bala bantuan!”
Karenanya, yang memimpinpasukan sekarang adalah wakil komandan, Hideyoshi. Dia mengikuti suruhan Yuuji dan mencapai banyak hasil dalam beberapa jam.
“Jalan masuk kiri tengah diserang balik musuh!”
“Kami kekurangan tenaga Pustaka Klasik. Kami perlu bala bantuan!”
Jalan masuk kiri yang tengah diserang musuh tengah disupervisi Takenaka-sensei, kan?
Ini kedengarannya sama sekali tak bagus. Ada banyak siswa di Kelas B yang jago dalam subjek-subjek terkait pustaka. Jika kami tak membalas serangan mereka dengan petarung-petarung kami yang kuat, kemungkinan ini bisa memberikan mereka kesempatan untuk menembus pasukan kami.
“Himeji, mohon berikan dukungan ke sayap kiri!”
Dalam rencana Yuuji, Himeji punya tugas yang penting dilakukan pada siang hari. Meski aku merasa tak enak untuk kepagian mengganggu Himeji, ini tak dihindari.
“Ah, i-itu...”
Pada saat penting ini, Himeji tak langsung bergabung dalam pertarungan. Dia terlihat hendak menangis, panik, dan jalan berputar-putar. Ini kelihatannya tak bagus; musuh-musuh akan tembus!
“Haaa!”