High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 3 Life 2

From Baka-Tsuki
Revision as of 16:00, 28 May 2012 by SATRIA (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Life 2 : Pedang Suci Telah Datang

Bagian 1

“Proyek Pedang Suci?”

Buchou mengangguk oleh pertanyaanku.

“Ya. Yuuto adalah korban selamat dari proyek itu.”

Asia, Buchou, dan aku kembali ke rumahku setelah menyelesaikan aktivitas klub kami. Buchou dan Asia masuk ke kamarku, dan Buchou mulai bercerita pada kami tentang Kiba.

“Proyek itu diadakan beberapa tahun lalu didalam Gereja Kristen yang ditujukan pada mereka yang mampu menggunakan Pedang Suci Excalibur.”

“......Ini pertamakalinya aku mendengar hal itu.”

Asia tak mengetahui proyek itu. Proyek rahasia semacam itu pasti takkan mencapai telinga gadis yang dipuja sebagai Holy Maiden.

“Pedang Suci adalah senjata terkuat dalam melawan Iblis. Kalau kita, Iblis, tersentuh oleh Pedang Suci maka tubuh kita akan terbakar. Kalau kita tertebas, maka tubuh kita akan lenyap tanpa jejak. Bisa dikatakan senjata terkuat bagi mereka yang percaya pada Tuhan dan memandang Iblis sebagai musuh.”

Pedang Suci......hal itu sering sekali muncul di TV dan Video Game, kan? Aku juga Iblis jadi senjata itu pasti akan sangat berbahaya bagiku.

“Asal muasal Pedang Iblis datang dari berbagai tempat. Tapi kupikir yang paling terkenal adalah Excalibur. Bahkan di Jepang, muncul dalam banyak buku. Ia adalah senjata suci yang diciptakan dengan teknik sihir dan Alchemy bagi mereka yang mencapai wilayah Tuhan. Namun Pedang Suci memilih pengguna mereka sendiri. Kudengar hanya satu orang tiap seratus tahun yang terpilih.”

“Kiba adalah pemilik Sacred Gear yang bisa menciptakan Pedang Iblis kan? Jadi apakah ada Sacred Gear yang bisa menciptakan Pedang Suci juga?”

Itu adalah pertanyaanku. Aku membuat kesimpulan simpel bahwa Sacred Gear yang bisa menciptakan Pedang Suci eksis karena ada juga Sacred Gear yang bisa menciptakan Pedang Iblis.

“Bukannya tidak ada. Tapi kalau kamu bandingkan dengan Pedang Suci yang sudah ada, hal itu banyak kelemahannya. Tentu saja aku tak mengatakannya lemah. Diantara mereka adalah Perangkat Suci yang tergolong dalam “Longinus”, seperti “Boosted Gear” milikmu. Yang paling terkenal adalah Sacred Gear yang digunakan membunuh Yesus Kristus, yakni “Longinus Sejati”. Dikatakan bahwa nama “Longinus” berasal dari itu.”

Longinus. Adalah tipe Sacred Gear yang memiliki kekuatan untuk membunuh Tuhan. Seperti yang kumiliki di lengan kiriku. Jadi, ada perangkat suci yang merupakan Sacred Gear sekaligus “Longinus”......Aku menemukan misteri dibalik sejarahnya entah dari mana. Berbincang pada Iblis Kelas Tinggi bisa sangat mengejutkan.

“Namun, pada zaman ini tak ada Pedang Suci yang sebanding dengan Excalibur, Durandal, atau Ama no Murakumo no Tsurugi karena Pedang Pedang Suci ini terlalu tangguh. Sama halnya dengan Pedang Iblis.”

Hmmmm. Begitu banyak hal yang tak kupahami. Aku mungkin harus mengingat hal hal ini, namun belakangan ada begitu banyak hal yang harus kuingat, susah untuk melanjutkannya.......

“Yuuto menerima perlakuan khusus untuk bisa beradaptasi dengan Pedang Suci, khususnya Excalibur.”

“Jadi Kiba mampu menggunakan Pedang Suci?”

Buchou menggeleng kepalanya oleh pertanyaanku.

“Yuuto tak mampu beradaptasi dengan Pedang Suci. Bukan hanya Yuuto, namun nampaknya semua yang menerima perlakuan sama dengan Yuuto tak bisa juga........”

Bahkan Kiba yang ahli menggunakan pedang dan bisa mengendalikan semua Pedang Iblis itu tak mampu menggunakan Pedang Suci.

“Orang orang Gereja memutuskan memandang orang orang yang tak bisa beradaptasi pada Pedang Suci sebagai “Produk gagal” dan menyingkirkan mereka.”

Menyingkirkan........kata yang terdengar tak mengenakkan. Aku bisa membayangkan apa artinya. Mata Buchou berubah karena dia juga merasa tak nyaman.

“Hampir semua peserta eksperimen dibunuh termasuk Yuuto. Hanya karena mereka tak bisa beradaptasi dengan Pedang Suci.”

“.......Tak mungkin. Itu tindakan terlarang bagi mereka yang percaya pada Tuhan.”

Sepertinya hal ini menjadi shock hebat bagi Asia. Matanya menjadi berair. Normal untuk menangis ketika sesuatu yang kamu percayai mengkhianatimu.

“Mereka, orang orang Gereja, menyebut kita Iblis sebagai eksistensi jahat, namun kupikir niat buruk manusia adalah kejahatan terbesar di dunia ini.”

Buchou mengatakannya dengan tatapan sedih. Buchou adalah Iblis. Namun ia sangat baik hati. Buchou pernah berkata kalau dia memiliki perasaan sama dengan manusia karena sudah lama tinggal di dunia manusia namun aku percaya bukan itu masalahnya. Kupikir sejak awal Buchou adalah wanita yang baik hati. Kalau tidak kamu takkan bisa menjelaskan senyum ramahnya. Ada juga orang orang baik diantara Iblis! Dan itulah kehormatanku sebagai Iblis!

“Saat aku mereinkarnasi Yuuto sebagai Iblis, pria itu bersumpah untuk membalaskan dendamnya bahkan meski situasinya sedang parah. Karena bakatnya dalam menggunakan Pedang Suci semenjak lahir, aku ingin ia memakai bakat itu sebagai Iblis. Bakat berpedang Yuuto akan sia sia kalau hanya ditujukan untuk Pedang Suci.”

Buchou ingin menolong Kiba dengan mengubahnya menjadi Iblis karena ia menjalani hidup menderita karena Pedang Suci. Buchou ingin menyuruhnya untuk tak hanya berfokus pada Pedang Suci dan memakai kekuatannya sebagai Iblis. Namun Kiba......

“Pria itu masih belum bisa melupakannya. Pedang Suci. Juga mereka yang terlibat dengan Pedang Suci. Dan orang orang Gereja.......”

Alasan kenapa ia membenci Pendeta. Alasan kenapa dia terobsesi dengan informasi tentang Pedang Suci. Ia masih tak bisa melupakan mereka. Bukan, hidupnya dipermainkan hingga dia mati. Tak aneh baginya untuk menyimpan dendam. Saat aku dibunuh oleh Malaikat Jatuh, aku juga dendam padanya. Dan hal itu terjadi padanya sejak ia masih kecil sehingga dendam itu pasti sangat menumpuk. Buchou mendesah dalam.

“Yang jelas aku akan terus mengawasinya sekarang. Saat ini kepalanya penuh perasaan yang ia miliki terhadap Pedang Suci. Kuharap dia kembali ke sedia kala.”

“Ah, soal itu, kupikir foto ini yang sudah membuatnya bertingkah seperti itu.”

Aku menyerahkan foto pada Buchou. Kiba bilang kalau pedang dalam foto ini adalah Pedang Suci. Kupikir pasti ada hubungannya..........Mata Buchou berubah tak lama setelah menatap foto.

“Ise. Apa kenalanmu ada yang berhubungan dengan Gereja?”

“Tidak. Tak ada satupun dalam keluargaku.”

Itulah yang Orangtuaku katakan. Aku menanyakannya buat jaga jaga.

“Kecuali saat aku masih kecil, ada anak yang beragam Kristen pernah menjadi tetanggaku.”

“Jadi begitu.........ada Pedang Suci di dekatmu.......Tidak, memang ada Pedang Suci sekitar 10 tahun lalu. Sungguh menakutkan.”

“Berarti pedang ini memang Pedang Suci?”

“Ya, salah satu dari Pedang Suci. Memang tak sekuat Pedang Suci yang kusebutkan tadi, namun ini sungguhan. Itu artinya pria ini adalah pengguna Pedang Suci.........sekarang aku paham. Aku dengar pendahuluku yang mengurus area ini sebelumnya lenyap, tapi akan masuk akal kalau ini alasannya. Tapi kalau kuingat ingat........”

Oh, Buchou mulai berbicara sendiri. Sepertinya ia menyadari sesuatu. Namun Buchou berpikir sejenak dan........

“Sebaiknya kita tidur saja. Biarpun kita terus memikirkannya, bukan berarti sikap Yuuto akan menjadi normal lagi.”

Setelah mengatakan itu, Buchou mulai melepaskan pakaiannya.

“Bu......Buchou! kenapa kamu melepaskan pakaianmu disini!?”

“Kenapa? Kamu juga tahu kalau aku tak bisa tidur kalau tidak telanjang, Ise.”

“Bukan, bukan, bukan! Bukan itu! Maksudku, kenapa melepasnya di kamarku!?”

Aku tak sengaja melihat tubuh Buchou selagi panik. Ngggggg! Berapa kalipun aku melihatnya, dia punya tubuh yang luar biasa! Payudaranya berguncang setelah ia melepaskan bra-nya.

“Itu karena aku akan tidur denganmu.”

Buchou menjawabnya seolah itu adalah jawaban yang sudah jelas.

MIMISAN !

Hidungku mulai meneteskan darah!

Ooooooooh! Sampai ada gadis mengatakan kalau dia ingin tidur denganku!

“Kalau begitu aku tidur disini juga! Aku juga mau tidur dengan Ise-san!”

Hei, hei, hei! Aku senang mendengar itu tapi jangan! Asia tak boleh melakukan itu! Dia tak boleh meniru Buchou!

“Buchou! Sikapmu jadi pengaruh buruk buat Asia! Tolong kenakan pakaianmu lagi!”

Buchou memasang wajah tak senang oleh ucapanku.

“Pengaruh buruk? Ucapanmu kasar sekali, Ise. Kamu tahu kalau aku tidur telanjang kan? Kamu toh sudah berkali kali tidur denganku.”

Kali ini Asia yang merespon kata kata Buchou.

“.......Tidur bersama berkali kali..........? Tidak..........Buchou-san dan Ise-san...........?”

Asia mulai bergetar dan berlinang air mata karena hal itu sangat mengejutkan baginya. Tu.....Tunggu! Situasi macam apa ini!?

“Asia, serahkan Ise untuk malam ini.”

“Aku tak mau........kupikir aku punya hak untuk dimanjakan oleh Ise-san juga. Aku juga mau tidur dengan Ise-san!”

Asia! Kamu begitu inginnya tidur denganku!? Aku merasa bingung namun juga bahagia! Biarpun matanya basah, namun ia sangat teguh. Aku bisa paham dari ucapannya kalau dia takkan mau mundur! Waaaah! Perang akan dimulai di ruanganku! Mari jangan berantem! Mereka berdua saling melotot dan tercipta kilatan cahaya diantara mereka........Aku mencoba bernafas dalam situasi rumit ini. Susah sekali bernafas disini! Sangat susah!

“Kalau begitu biar Ise yang putuskan.”

Buchou kemudia memandangku. Matanya seolah mengatakan “Pilih aku”. Aku bisa merasakan kekuatan dahsyat datang dari matanya!

“Ise-san, kamu akan tidur denganku, kan?”

Asia bertanya dengan mata sendu. Aku merasa ingin menyerah padanya karena dia tak berpura pura. Orang yang tak kupilih pasti akan membenciku. Aku menjatuhkan kepalaku karena ini adalah pilihan tersulit yang pernah kuhadapi.


Bagian 2

“........Fuuuuu.”

Aku menarik nafas panjang setelah meminum segelas air di dapur.

.........Setelah itu aku menenangkan situasi dengan memilih “Tidur dengan keduanya”. Tentu saja meminta Buchou mengenakan gaun malamnya hanya untuk hari ini. Kalau sudah begini, bisa bisa Asia akan menirunya.........Nampaknya Asia akan menjadi erotis juga karena pengaruh Buchou.......Aku memang akan merasa senang namun juga bingung. Aku harus melindungi Asia. Gadis yang ingin kamu lindungi menjadi erotis........akan jadi hal bagus!

Tapi itu juga hal yang buruk.........Nghhhh. Itu hal yang otak kerdilku tak bisa tangani. Di ranjang, Buchou dan Asia tengah tertidur dimana aku tidur diantara mereka. Itu situasi yang selalu kuimpikan! Ini sangat menakjubkan! Aku tidur sambil dikelilingi dua gadis, tahu!? Itulah situasi terhebat bagi laki laki! Dan kalau aku berpikir berbuat apa apa pada Buchou yang tidur di sisi kiriku, sepertinya Asia akan marah padaku. Kalau aku berbuat apa apa pada Asia yang tidur di sisi kananku, maka kebaikan hatiku akan mati matian mencegahnya.

Ini membunuhku! Sial! Mereka tepat di depanku tapi aku tak bisa berbuat apa apa pada mereka! Aku memegang kepalaku dengan kedua tanganku sambil menangis penuh penyesalan. Tentu saja aku tak bisa tidur karena kelewat kegirangan lantaran ada dua Bishojo tidur di sampingku! Aku menahan hasratku untuk meremas payudara dan paha, dan turun ke lantai bawah saat ada kesempatan. Aku yakin mereka berdua masih tertidur dengan damai.

Sial! Aku ingin berhubungan seks dengan mereka! Bukankah ini waktunya aku menjadi populer dengan wanita!? Bukankah aku harus manfaatkan kesempatan ini untuk mencicipi banyak hal!? Mungkin melakukan hal erotis dengan kita bertiga!? Dalam Harem main bertiga itu normal! Kudengar itu adalah hal dasar! Itu artinya aku tidak cocok memiliki Harem!? Kalau aku memiliki bakat membuat Harem, maka sekarang aku akan membuat Buchou dan Asia merasakan kenikmatan dan menggenggam mereka bersama! Dasar sial! Aku menyadari realita menyakitkan ini! Aku bahkan tak bisa berbuat apa apa saat tidur dengan dua gadis! Maksudku, sepertinya aku bisa menyerang Buchou tapi aku tak bisa! Dan aku tak tega menodai Asia! Apa karena aku tak berpengalaman yang membuatku berpikir seperti itu!? Apa karena aku masih perjaka!? Absurd! Dalam simulasi yang kuputar dalam kepalaku, jadinya seperti ini.........


“Fufufu, jadi gadis mana yang harus kulayani hari ini?”

“Ise-sama! Tolong pilih aku! Kumohon!”

“Apa yang kamu bicarakan!? Aku adalah wanita jalang yang tak bisa hidup tanpa pe**s Majikanku! Jadi mohon pilih aku!”

“Jangan halangi aku! Onii-sama! Aku tak tahan lagi! Tolong datanglah padaku!”

“Hahaha! Hei hei beri aku waktu. Aku hanya punya satu tubuh, tahu? Jadi bergiliran saja! Kita lakukan bergantian. Hahaha, kalian sungguh anak anak kucing yang menyusahkan.”


Dalam kepalaku sungguh sempurna.........namun kenyataan itu kejam. Air mata jatuh di pipiku. Bagaimanapun juga itu semua itu hanya halusinasi yang kubuat dalam kepalaku. Aaaaah, kapan aku mendapat pengalaman seks pertamaku? Kupikir ini waktu yang baik untuk berhubungan seks dengan wanita. Hah? Tak pernah? Mustahil.........Karena aku sudah melihat payudara berkali kali........dan langkah selanjutnya sangat sulit. Hiks........kenapa begini jadinya........?


[Hei Partner, maaf mengganggumu]

.......Aku tak pernah menduga kalau kau akan mengajakku berbicara. Makhluk yang bersemayam di lengan kiriku, Sacred Gear “Boosted Gear”, Welsh Dragon Ddraig. Dia mendadak berbicara padaku segera setelah Rating Game melawan keluarga Phenex. Dan dia meminjamkanku kekuatan, Balance Breaker, yang merupakan kekuatan tertinggi Sacred Gear. Berkat itulah aku mengalahkan Raiser Phenex dan berhasil menggagalkan pertunangan Buchou. Namun waktu itu lengan kiriku berubah menjadi seperti Naga, yakni harga menggunakan kekuatan ini. Sekarang lenganku kembali normal karena bantuan Buchou dan Akeno-san namun kalau aku tak menerima perawatan untuk melemahkan kekuatan Nagaku maka lenganku akan kembali menjadi lengan Naga.

Kamu tak muncul lagi sejak saat itu dan bahkan tak membalas ucapanku saat aku mengajakmu bicara.

[Jangan bicara begitu. Kali ini aku takkan kabur lagi. Mari mengobrol sedikit.]

Aku duduk di sofa di ruang tamu.

“Hmph. Datang entah dari mana.”

[Hei, jangan bilang begitu.]

Apa kekuatan Naga didalamku sudah penuh? Itukah alasan makhluk ini berbicara padaku.......besok adalah hari Akeno-san akan melemahkan kekuatanku. Gufufu, aku tak sabar menunggu hari esok. Hal itu begitu erotis........aku tak bisa menghentikan tetesan air liurku.

[Nampaknya kepalamu penuh oleh hal hal itu seperti biasanya.]

Ddraig mengatakannya sambil mendesah.

“Diam! Aku sudah di usia ini!............dan apa yang ingin kau bicarakan?”

[Aku tak keberatan mengobrol soal lawan jenis.]

“.........Jadi kau mendengarkan?”

[Soalnya aku selalu bersamamu, jadi suka atau tidak suka aku tetap bisa mendengarnya]

Jadi begitu. Ternyata kau bisa mendengar semuanya. Dan bahkan lebih buruk karena dia sepertinya bisa mendengar pikiranku juga.

[Gremory dan budak mereka adalah makhluk dengan rasa perhatian besar diantara kaum Iblis. Majikan dan teman temanmu juga sama. Khususnya rasa cinta yang Rias Gremory miliki padamu sangat dalam..........Nampaknya dia memiliki perasaan khusus padamu.]

“......Ya, aku tak begitu paham kenapa dia sangat menyayangiku.”

Aku menjawabnya sambil tersipu. Itu benar. Buchou sangat perhatian padaku. Kupikir rasa sayangnya padaku semakin besar setelah aku mengalahkan Raiser. Bahkan di depan anggota Klub, di depan budak Iblis lain, dia memelukku........terkadang dia bahkan mengecup pipiku.........Aku senang namun juga malu sampai tak tahu mesti berbuat apa.

[Kukuku. Kau mungkin di usia yang layak mengalami hal hal semacam itu. Kau harus mengalami hal semacam itu sesegera mungkin. Kau takkan tahu kapan si “Orang putih” akan muncul di hadapanmu.]

“......Hei. Aku ingin menanyakannya sebelumnya tapi apa itu “Orang Putih” yang selalu kau bicarakan?”

[.......Naga Putih. Sang Vanishing Dragon.]

......Va.....Vanishing......Dragon? Apa dia berhubungan dengan Ddraig, sang Welsh Dragon? Kalau kuingat ingat Ddraig dijuluki Se-Ki-Ryu-Tei[1]. Berarti si Naga Putih adalah........Ddraig berbicara padaku selagi aku masih memikirkannya.

[Kau tahu kalau ada tiga golongan terdiri atas Tuhan dan Malaikat, Malaikat Jatuh, dan Iblis terlibat perang di zaman dahulu kan?]

“Iya.”

[Pada waktu itu golongan yang lain memberikan dukungan mereka pada pihak tertentu. Peri, Roh, Monster Eropa, Youkai Asia, dan Manusia. Namun Naga adalah satu satunya makhluk yang tak berpihak dengan satupun dari mereka.]

“Kenapa begitu?”

[Hmmm entahlah. Aku tak tahu alasan pastinya. Namun Naga adalah makhluk yang tercipta dari kumpulan energi dan mereka semua bersikap bebas dan seenaknya. Ada juga Naga yang berubah menjadi Iblis atau mereka yang berpihak pada Tuhan. Namun kebanyakan dari mereka sama sekali tak peduli dan hidup dengan bebas.]

Wow, Naga sungguh makhluk yang merepotkan. Mereka hidup sesuka hati mereka.

[Namun sepanjang Perang Besar diantara tiga golongan, terdapat dua Naga bodoh yang mulai bertarung. Dan mereka berdua adalah kelas Naga tertinggi yang memiliki kekuatan sebanding dengan Tuhan dan Maou[2]. Mereka mulai saling bertarung sambil menjatuhkan pasukan dari tiga golongan. Bagi ketiga golongan, tak ada yang lebih merepotkan selain kedua Naga ini. Ketiga Golongan berperang demi mengambil alih kendali dunia ini, dan kedua Naga mengganggu medan peperangan tanpa peduli sama sekali.]

Mereka berdua yang terburuk! Mereka hanya Naga menyusahkan!

“Kenapa mereka berdua harus saling bertarung?”

[Entahlah. Sesuatu yang begitu saja mereka lakukan. Kedua Naga mungkin tak ingat alasan kenapa mereka mulai bertarung. Dan untuk pertamakalinya, para pemimpin dari tiga golongan bersatu padu. “Kita harus singkirkan kedua Naga itu, atau bukan masalah peperangan lagi!” semacam itulah.]

.......Kelompok yang bermusuhan membentuk Aliansi. Dan alasannya karena pertarungan antar dua Naga. Kedengaran rumit.

[Kedua Naga yang pertarungannya diganggu menjadi marah. [Jangan halangi pertarungan kami!] [Tuhan dan Maou tak berhak ikut campur dalam pertarungan antar Naga!]. Mereka memberi jawaban bodoh. Mereka justru nekat menyerbu Tuhan, Maou, dan pemimpin Malaikat Jatuh. Memang, kurasa merekalah yang salah.]

Mereka memang Naga terkuat dan terburuk. Tapi aku paham sekarang. Dua Naga itu adalah.......

[Kemudian kedua Naga dipotong kecil kecil dan Roh mereka disegel kedalam tubuh manusia sebagai Sacred Gear. Kedua Naga yang disegel dalam manusia menggunakan mereka sebagai perantara dan saling bertemu tak terhitung jumlahnya dan bertarung tak terhitung banyaknya. Setiap waktu salah satu dari mereka menang dan satunya mati. Kadang salah satu dari mereka sudah mati sebelum yang lain datang dan mereka tak bertarung. Namun kebanyakan waktu mereka bertarung. Kalau perantaranya, manusia, mati maka Naga berhenti berfungsi untuk beberapa waktu. Jadi Roh mereka tetap ada di dunia ini, manusia dengan kekuatan Naga terlahir. Hal itu telah terulang tak terhitung jumlahnya selama waktu yang panjang.]

“Dan kedua Naga itu adalah kau dan Vanishing Dragon kan?”

[Tepat sekali. Kali ini kau yang menjadi perantaraku. Dan yang membuatmu menjadi Iblis. Selama waktu yang panjang aku seperti ini, ini hal pertama bagiku. Karena itulah aku cukup penasaran. Apa yang akan terjadi kali ini?]

Hei hei,kau masuk kedalamku tanpa ijinku, jadi jangan seenaknya penasaran dan menanti apa yang akan terjadi dalam hidupku. Aku terbatuk kecil, dan berkata dengan suara keras!

“Dengar Ddraig! Aku ingin dipromosikan sebagai Iblis kelas tinggi dan menjadi Raja Harem! Impianku adalah membentuk pasukan Bishojo dengan membuat banyak cewek cantik menjadi budak Iblis pribadiku!”

Ddraig membisu sejenak dan kemudian tertawa.

[Hahaha! Ini juga pertamakalinya aku punya pemilik sepertimu. Kebanyakan pemilikku di masa lalu entah bangga atau takut pada kekuatan kami, dan keduanya sering mengalami hidup penuh kesusahan.]

“Hah? Apa aku abnormal? Apa aku aneh?”

[Kau aneh tapi tidak abnormal. Yang manapun kau adalah Pemilik Naga. Di zaman dan negara manapun, Naga menyimbolkan kekuatan. Kau tahu kalau ada banyak lukisan dan patung Naga meski bentuknya berbeda beda kan? Sepanjang masa manusia mengagumi Naga, menghormati Naga, dan takut pada Naga. Naga menarik hati orang orang disekitarnya tanpa mereka sadari. Atau mereka dengan kekuatan besar berkumpul di sekitar Naga. Kalau banyak orang datang mengagumimu atau menantangmu bertarung, mungkin itu disebabkan oleh kekuatan Naga.]

“......Kedengarannya kekuatan yang menyusahkan. Jadi aku akan diincar oleh banyak orang?”

[Untuk menghadapi lawan kuat yang tertarik pada kekuatan. Itulah jalan bagi mereka yang memiliki Kaisar-Naga. Tapi kau tidak perlu pesimis. Banyak wanita akan datang padamu juga.]

“Apa kau serius?”

[Ya, aku serius. Semua pemilikku dikelilingi oleh lawan jenis. Kukira kau menyebut mereka populer, kan? Mereka sama sekali tak perlu khawatir dengan lawan jenis.]

“Berarti ada beberapa pria yang ber........ber........berhubungan seks dengan wanita?”

[Bahkan ada pria yang tidur dengan wanita berbeda setiap malam.]

Ap......Apaaaaaaa!? Para senpaiku sebelumnya melakukan hal semacam itu!? Sungguh luar biasa! Sungguh indah! U.....Uhyooooouuuuuuuu! aku berteriak kegirangan sendiri! Ini sangat hebat! Sangat sangat hebat!

“Uooooo.........apa kau serius............kau.........bukan, engkau adalah Sacred Gear yang hebat seperti itu!?”

Aku membungkukkan kepalaku dan berbicara dengan hormat. Aku tak tahu kalau Sacred Gear ini adalah item hebat seperti itu. Informasi itu menjadi cahaya harapan bagiku.

[......Kau tiba tiba menaruh hormat padaku dan berbicara dengan hormat juga.......Ini memang pertamakalinya memiliki pemilik sepertimu yang cepat mengubah sikap seperti itu.]

“Apa yang kau bicarakan, Ddraig-sensei!? Aku bukan di posisi untuk mengatakan hal tak sopan padamu! Aaaah sensei, mohon kerjasamanya mulai dari sekarang!”

[.......Kau benar benar pria yang sulit dipahami. Namun nampaknya akan semakin menarik saja. Yang penting kita berdua tak dibunuh oleh Vanishing Dragon, itu saja.]

“Oh iya. Ngomong ngomong, apa Vanishing Dragon itu kuat?”

[Dia sangat kuat. Sejak awal, kami memiliki kekuatan yang bahkan bisa menandingi Tuhan dan Maou. Hanya saja kami diberi kutukan saat diubah menjadi Sacred Gear. Kami cukup kesulitan melepaskan kekuatan penuh kami. Namun, asal kau terbiasa menggunakannya, Iblis kelas tinggi dan Malaikat kelas tinggi bukan apa apa bagi kita.]

Aku paham sekarang. Jadi kalau aku dan pria pemilik ‘Vanishing Dragon’ menguasai cara pemakaian Sacred Gear kami maka kami bisa menjadi sekuat itu. Namun jujur saja aku tak tertarik mengalahkan Tuhan atau Maou. Meski akan sangat hebat kalau menjadi Maou dan dikelilingi cewek cewek. Aku tak menyukai Malaikat Jatuh namun aku tak mau menemui pemimpin mereka........tapi aku pasti akan menemui si ‘Vanishing Dragon’ suka atau tidak suka? Siapa pemiliknya? Sudah jelas itu seseorang yang tak kuketahui. Tapi kuharap dia perempuan. Aku akan menjalani hidupku sesuka hatiku tanpa terseret takdir Naga! Aku juga akan memperkuat diriku sehingga takkan kalah pada si ‘Vanishing Dragon’!

“Pokoknya targetku sekarang adalah Oppai[3] Buchou. Dengan Oppai Buchou, aku akan—“

[Kau akan meremasnya?]

“Bukan, aku ingin mengisapnya.”

[..............]

Kukatakan sejelas jelasnya. Entah kenapa si Kaisar Naga mendadak diam membisu. Apa dia kehilangan suaranya? Aku melanjutkan tanpa mempedulikannya.

“Sensasi Oppai Buchou...........aku masih bisa merasakannya di tanganku. Kalau punya kesempatan lain aku ingin meremasnya sepanjang hari! Bahkan Buchou mungkin akan memberikannya sebagai ‘hadiah’ untuk budaknya. Tapi itu saja tidak cukup! Laki laki harus meminta lebih! Laki laki yang hanya puas dengan meremas oppai adalah pecundang kelas dua! Karena itulah aku harus mengisap Oppainya!”

[........Be.....begitukah? Yah, semoga berhasil.]

Ddraig sepertinya shock oleh ucapanku. Tapi aku serius, Tuan Kaisar Naga.

“Ddraig, aku akan meminjam kekuatanmu.”

[.......Kekuatan untuk mengisap payudara wanita ya........sepertinya aku akan sibuk. Tapi kedengarannya menarik. Memiliki partner seperti ini mungkin tidak buruk juga.]

Dia nampaknya setuju biarpun sambil mendesah. Dia sepertinya memandangku di saat yang aneh.

“Oke! Mari bekerja bersama, partner!”

[Ya, kau benar partner!]

Seperti ini aku dan Kaisar Naga membuat janji guna mencapai tujuan kami di tengah malam.


Bagian 3

Untuk memecah kekuatan Naga.

Itu adalah menetralkannya dengan membuat kekuatannya dihisap oleh Iblis Kelas Tinggi. Ada sejumlah cara untuk melakukan ini, namun cara termudah dan tercepat adalah mengambilnya secara langsung dari orang itu. Cara aku melakukan hal itu........yah, sebenarnya sangat menstimulasi untuk siswa cabul sepertiku. Satu satunya Iblis Kelas Tinggi yang bisa melakukan itu adalah Buchou dan Akeno-san. Mereka berdua mengambil giliran menghisap kekuatan Nagaku. Hari ini adalah hari kekuatan Nagaku dihisap, dan saat ini aku berada di ruangan di lantai kedua gedung sekolah lama yang digunakan oleh Akeno-san. Dulunya ruang kelas, tapi sekarang ada tatami (lantai Jepang) di lantai, dan terlihat seperti ruang tradisional Jepang. Ada simbol simbol dalam ruangan yang terlihat seperti mantra tertentu dan juga ada perangkat sihir dalam ruang ini. Aku tengah menunggu di tengah ruangan dengan tubuh atasku telanjang. Ada juga lingkaran sihir dibawah tempat yang aku duduki. Aku dengar ini sangat penting untuk ritual. Pintu terbuka dan seseorang memasuki ruangan. Orang yang masuk adalah Akeno-san dengan pakaian putih. Rambut kuncir kudanya yang biasa dibiarkan tidak diikat juga. Aku selalu memikirkannya kapanpun melakukan ritual ini, namun Akeno-san dengan rambut tergerai nampak memikat dan memukau! Dia tersenyum sekali padaku, kemudian dia dengan tenang duduk di depanku nampak sangat khusyuk.

“Persiapannya sudah selesai. Sekarang, kita bisa mulai.”

Um.....Ummmmm Akeno-san....? kain putih yang menutupi tubuh Akeno-san basah oleh air.......! rambut hitam panjangnya juga lengket pada pakaiannya dan nampak seksi! Aku bisa melihat kulitnya! Kalau aku bisa melihatnya seperti ini maka ‘benda’ tertentu milikku akan berubah bentuk.....! maksudku aku bisa melihatnya! Aku bisa melihat menembus pakaiannya! Benda berwarna pink! Aku bisa melihat puting susunya! Tunggu, apa dia tak mengenakan bra!?

“Ara ara. Apa terjadi sesuatu? Tiba tiba kamu menjadi tenang........apa ada yang salah dengan pakaianku? Alasan kenapa basah adalah aku menuangkan air yang kuperlukan untuk ritual. Apa ini aneh?”

Akeno-san mulai dengan sengaja menepuk nepuk dadanya. Hal itu merangsang selangkanganku.....

“Tidak, tidak! Penampilan itu sangat luar biasa!”

Aku tak bisa apa apa selain menatap dada Akeno-san. Hanya saja pakaian tembus pandangnya terlalu menstimulasi buatku......Hah? apa hanya perasaanku atau dia tak mengenakan apa apa di bagian bawah juga......? Aku kemudian melihat area pahanya........aku dibuat membisu. Dia tak mengenakan apa apa.......menurutku. Dia nampaknya tidak malu dan tidak berusaha menyembunyikannya! Seolah olah dia sangat menikmati reaksiku!

“Mari kita mulai, Ise-kun. Tolong berikan lengan kirimu.”

“Y......Ya! Mohon bantuannya!”

Cara untuk memecah kekuatan Naga. Yaitu.....

“Aku akan menghisap kekuatan Naga secara langsung dari jarimu. Dengan melakukan itu aku bisa mengeluarkan kekuatan Naga yang terakumulasi dalam lengan kiri Ise-kun.”

Ya. Dengan menghisapnya secara langsung melalui tubuhku, ritual akan selesai. Dalam kasusku, masalahku diselesaikan dengan Buchou dan Akeno-san menghisap kekuatan Nagaku melalui jariku.

CHUP.....

Dengan membuat suara air yang erotis, Akeno-san meletakkan jariku di mulutnya.

Akeno-san menghisap jariku sambil dengan sengaja membuat suara erotis.

........!.......Ku, ini sensasi yang tak bisa kuungkapkan dalam kata kata. Aku memikirkannya berkali kali namun terasa menyenangkan berada dalam mulut gadis! Terasa licin namun hangat, dan bibirnya terasa begitu lembut.......dan hanya dengan jariku diisap seperti ‘chup-chups’.......cara aku dihisap benar benar menstimulasiku......! Terasa begitu luar biasa! Aaaah! Mulai jadi pink dalam kepalaku! Hebat! Ini begitu hebat! Tindakan yang melampaui ‘akting’ dalam video porno tengah terjadi di hadapanku!

CHUP-CHUP-CHUPA

Akeno-san menghisap jariku sambil dengan sengaja membuat suara erotis, seolah dia menikmati reaksiku! Aku tak bisa bergerak selain wajahku menjadi merah dan merasakan nikmatnya dihisap. Aaaaah, aku pasti akan menyimpan memori ini dalam otakku untuk selama lamanya. Tunggu, kalau dipikir pikir aku akan terus menerima ini mulai dari sekarang!? Uoooooooo! Inilah yang terbaik, sangat baik! Aku tak mungkin mendapat perlakuan ini kalau lenganku tak berubah menjadi Naga! Ddraig! Saat ini aku tengah mengalami momen terbaik dalam hidupku! Situasi ini begitu erotis namun aku bisa merasakan gelombang kekuatan dalam lengan kiriku berkumpul di ujung jariku dan lenyap. Dan beban yang kurasakan di lengan kiriku juga hilang. Lengan kiriku menjadi lebih rileks. Rasanya hawa kehadiran Ddraig menipis. Berarti aku benar dengan fakta kalau kekuatan Nagaku menjadi padat maka kesadaran Ddraig juga menjadi padat? Tepat saat aku memikirkan itu.......

JILAT

“Uhee......”

Aku tanpa sadar melepaskan suaraku. Itu karena Akeno-san mendadak menjilat jariku! Dia mulai memutari jariku dengan ujung lidahnya! Tu....tunggu, Akeno-san! Saat kulihat, Akeno-san memasang wajah nakal dan kelihatannya kepribadian sadisnya tengah aktif. Jariku yang keluar dari mulutnya memiliki benang yang tercipta dari air liur Akeno-san! Uheeee, ini begitu erotis!

“Ara ara, kalau kamu memberi reaksi manis seperti itu, aku jadi ingin memberimu layanan lebih.”

“La......layanan?”

“Ya. Aku juga berpikir bukan hal buruk untuk lebih menyayangi Kouhai (junior)ku.”

Akeno-san mulai menghisap jariku lagi dan mendekatkan tubuhnya padaku. Eeeeeeeeh!? A-Akeno-san!? Tunggu dulu! Apa yang terjadi!? Mengabaikan reaksiku yang kacau, dia tersenyum sambil memelukku! Aku bisa mengendus aroma manis dari rambut hitam lembutnya! Tidak, aku bisa mencium aroma tubuh Akeno-san yang berhasil mengguncang kejantananku! Karena aku tak mengenakan apa apa di tubuh atasku dan Akeno-san mengenakan baju yang sangat tipis, aku bisa merasakan tubuhnya secara langsung! Terasa dingin karena bajunya basah, namun aku bisa merasakan kehangatan dari suhu tubuhnya! Dan suhu tubuhnya begitu erotis sampai kepalaku nyaris menggila! Tu....Tubuh Akeno-san begitu lembut! Aku bisa merasakan sensasi Oppainya hanya melalui kain itu!

BUHAA!

Darah mengucur dari hidungku! Tentu saja! Biarpun ada banyak darah yang terus keluar, masih tak berhenti juga! Akeno-san berbisik ke telingaku saat tubuhku masih kaku seperti batu.

“Biarpun aku bersikap seperti ini, sebenarnya aku cukup menyukaimu, Ise-kun.”

“A.......Aku?”

“Ya. Awalnya aku hanya menganggapmu junior yang imut. Namun akhir akhir ini berbeda. Dalam pertarungan melawan Phenex tempo hari, aku melihatmu terus berdiri berapa kalipun kamu dihajar dari ruang kesehatan.”

Aaaaaah, kalau kuingat baik baik Akeno-san kalah sepanjang pertandingan dan dia dikirim ke ruang kesehatan.

“Dan kamu datang ke pesta pertunangan untuk menyelamatkan Buchou. Kamu bahkan mengalahkan Phenex yang dikatakan abadi. Bahkan aku akan terpesona saat melihat seorang lelaki bertarung gagah berani seperti itu.”

“Te.....terpesona?”

Akeno-san menatap langsung ke arahku dan mendecak lidahnya.

“Ufu. Terkadang aku memikirkanmu dan area disekitar dadaku menjadi panas. Dan ternyata aku sangat menikmatinya. Tapi saat aku mencoba membuatmu menikmati hal seperti ini, insting penindasan dalam diriku meningkat.......apa ini cinta?”

Apa ini cinta!? Dan aku sedang ditindas!? Ada penindasan seksual semacam ini!? Dunia ini sungguh besar!

“Tapi kalau aku berani menyentuhmu, Rias bisa marah. Orang itu........benar benar memandangmu.....Ufufu, kamu sungguh laki laki pendosa, Ise-kun.”

.....Dosa? Aku? Aku akan menerima segala macam hukuman jadi biarkan aku melanjutkan sensasi ini! Hah? Apa Akeno-san memanggil Buchou ‘Rias’? Apa mereka saling memanggil nama mereka saat berdua saja? Akeno-san dan Buchou sepertinya sudah lama saling kenal ketimbang anggota klub lainnya.

Kemudian Akeno-san melingkarkan tangannya di leherku! Dan dia dengan sengaja mengekspos tubuhnya! Aku bisa melihat puting susu merah di payudara kanannya! Dia bahkan mengekspos seluruh kakinya!

“Apa kamu ingin menjalin hubungan denganku?”

“Hu.....hubungan?”

Hubungan dengan siapa? Namun kata katanya benar benar merangsangku!

“Ufufufu. Aku akan tutup mulut tentang apa yang akan terjadi dari sekarang dari Buchou dan Asia-chan. Menyenangkan, bukan? Rahasia diantara kita.”

TES TES TES TES

Mimisanku masih tak mau berhenti juga, bahkan terus mengalir dari hidungku.

“Aku juga ingin mengalaminya setidaknya sekali. Dimangsa oleh pria muda dengan hasrat besar. Aku juga punya sifat masokistik dalam diriku. Kupikir ini waktu yang tepat kalau ada lelaki berada di dalamku sesekali saja.”

To......tolong hentikan.......mengatakan serangan penghabisan terus menerus padaku.......Hah. ”Waktu yang tepat”.......? Apa itu artinya........

“Akeno-san, jangan jangan kamu masih.......?”

“Ya, aku masih perawan. Ufufufu, Ise-kun pasti lebih berpengalaman jadi aku akan senang kalau kamu membimbingku.”

“Ti......tidak. Aku juga......belum punya pengalaman.”

Akeno-san memasang wajah terkejut oleh pengakuanku.

“Eh? Mengejutkan sekali. Kupikir kamu dan Buchou sudah........”

“Tidak, tidak! Kami belum melakukannya! Aku bahkan tak tahu apa aku pantas, menjadi pasangan pertamanya!”

“Ara ara. Apa Buchou masih ragu ragu? Berarti kamu sudah melakukannya dengan Asia-chan?”

“Itu bahkan lebih mustahil lagi!”

Aku tak bisa menyentuh mereka berdua. Dan lain lagi ceritanya kalau kita berbicara soal Asia. Asia adalah gadis yang harus kulindungi dan berani menodainya adalah hal tak termaafkan........Itulah yang kuputuskan dalam pikiranku.

“Kalau itu Ise-kun, kupikir Buchou akan memberi ‘bonus besar’ setiap malam.......ini benar benar mengejutkan.”

Uuuu...........apanya ‘bonus besar’? yang Akeno-san katakan!? Apa itu sesuatu yang melegakan hasrat seksual semua siswa laki laki?

“Ise-kun, apa kamu ingin melakukannya dengan mereka berdua?”

“Aku mau melakukannya! Aku menahan hasratku untuk menekan mereka di ranjangku! Tapi aku tak bisa menuju langkah selanjutnya dan aku selalu menangis menyesal setiap malam! Aku juga ingin berhubungan seks dengan Buchou dan Asia!”

Aaaaah, aku akhirnya mengungkapkan isi hati terdalamku! Tapi itu hasrat jujurku, apa boleh buat kalau laki laki seusiaku memiliki banyak hasrat seksual ketika dia harus hidup dengan dua Bishojo!

“Malangnya kamu.......Ara ara. Berarti kalian berdua lamban dalam hal ini.......Aku yakin kamu bisa melakukannya asal kamu lebih berani.........itu artinya aku tak bisa mengambil kesucianmu tanpa mendapat izinnya.”

.......Sial! apa aku hampir dimakan!? Apa aku mengatakan hal tak perlu? Apa aku bisa lulus dari keperjakaanku! Tunggu! Tunggu sebentar! Apa aku sudah membuat kesalahan bodoh!?

Mendadak pintu terbuka. Saat aku melihat ke arah itu.......Buchou tengah berdiri dengan mata penuh amarah.

“Akeno, apa artinya ini?”

Buchou mendekati kami dengan suara tak senang......Oh sial.........dia marah.......

“Ufufu. Aku hanya sedang memecah kekuatan Naganya.”

Akeno-san menjawab tanpa peduli. Sambil masih tersenyum.

“.......Apa iya? Tapi dilihat dari manapun juga........bukankah kamu mencoba melakukan sesuatu diluar itu?”

“Ara ara. Aku tak berpikir untuk melakukannya.”

“Biarpun kamu tak memikirkannya, masih ada batasnya. Bahkan aku belum......”

“Bukankah karena caramu itu lamban? Membaca buku tentang itu mungkin bagus, tapi takkan berjalan semulus seperti dalam panduan.”

“..............”

“..............”

Mereka tak saling melotot namun Buchou dan Akeno-san saling melihat mata satu sama lain. Entah kenapa aku bisa merasakan ketegangannya. U...ummmmm, aku tak tahu cara mengungkapkan situasi ini. Aku dengan cepat mengenakan bajuku dan mencoba tidak mendekati mereka. Kemudian Buchou memelototiku dan mencubit pipiku. Ouw!

“Ise. Sepertinya kamu bersenang senang sendiri. Apa kamu dekat dekat dengan Akeno-onee-sama yang begitu kamu kagumi?”

“Wo......wwon.....aku......”

Bicaraku jadi kacau karena pipiku dicubit kuat kuat. Namun membuat alasan bukan hal yang jantan jadi aku berhenti mengatakan apa apa. Bahkan meski situasi ini tak kupahami, aku tinggal menyesuaikan diriku saja.

“Kalau begitu lakukan saja sesukamu!”

Buchou memasang wajah marah dan meninggalkan ruangan.

BANG!

Bahkan caranya menutup pintu sangat kasar. Hiks........aku dimarahi oleh Buchou. Kenapa? Apa karena aku akan melakukan hal ecchi dengan Akeno-san? Akeno-san berbisik padaku selagi aku masih bingung.

“Cemburu? Dia manis sekali. Ufufufu, Ise-kun. Sepertinya hubunganmu ada kemajuan.”

Apa maksudmu? Hmmmmm, aku tak paham apa maksudnya dengan kemajuan. Apa dia berpikir kalau aku akan diambil oleh Akeno-san? Aku budak Buchou sehingga tak mungkin aku akan jadi budak Akeno-san..........tapi kupikir wajah Buchou sangat imut saat dia memasang ekspresi marah seperti Asia.


Bagian 4

Asia dan aku tengah berjalan pulang ke rumah sepulang sekolah dan menyelesaikan kegiatan klub. Biasanya Buchou ikut bersama kami tapi hari ini tidak. Sepertinya insiden dengan Akeno-san adalah penyebabnya.

“Buchou tidak ikut pulang ke rumah?”

“Aku akan menyusul kalian nanti. Pulanglah tanpa aku.”

Aku menanyainya di ruang klub, tapi bukan hanya dia tak melihat mataku, dia bahkan tak menghadap wajahku. Ada duri dalam ucapannya. Hiks.......apa Buchou membenciku sekarang? Aku sedih.......jadi anjing yang dimarahi oleh majikan mereka merasakan hal ini juga? Terasa begitu kesepian.........dan sedih.......

“Bukankah Buchou-san ikut pulang bersama kita?”

“Hm? Iya..........sepertinya aku sudah membuat Buchou marah.”

“.....Apa terjadi sesuatu?”

Asia bertanya padaku dengan wajah khawatir, tapi tak bisa kuceritakan tentang insiden Akeno-san padanya disini. Nanti urusannya bisa tambah rumit.

“Tidak, itu salahku. Aku akan minta maaf nanti. Asia, kamu tak perlu mencemaskannya.”

“.......Aku paham. Tapi mungkin aku juga salah. Akhir akhir ini aku sering berbicara balik pada Buchou-san.........”

Ujar Asia dengan nada meminta maaf. Asia memandang Buchou sebagai rival namun kurasa bukan itu masalahnya. Penyebabnya pasti karena insiden dengan aku dan Akeno-san.......

“Tak apa apa. Kupikir dia tak marah padamu, Asia. Akulah yang salah.”

Aku memang cabul. Tapi kupikir Buchou tak keberatan kalau aku cabul. Dia bahkan tak mengatakan apa apa saat aku bermaksud menjadi Raja Harem.

Aneh. Belakangan ini Buchou aneh. Apa karena dia punya keinginan memiliki budak untuknya sendiri? Apakah sama dengan orang yang kesal kalau piaraannya dijinakkan oleh orang lain? Biarpun aku sangat disayangi oleh Buchou, aku hanyalah budak baginya. Hiks.......kalau aku kerepotan hanya karena satu wanita seperti ini, maka mimpiku menjadi Raja Harem masih sangat jauh! Sial! Inikah alasan aku tak bisa populer dengan wanita!? Perasaan wanita begitu rumit! Aku terus memikirkan itu sampai akhirnya tiba di rumahku. Saat aku mencoba membuka pintu, aku merasakan firasat buruk.

BERGIDIK......

Apa ini? Rasanya ada sinyal dalam tubuhku yang memperingatkan datangnya bahaya. Aku merasakan perasaan yang sama sebelumnya. Kalau kuingat ingat, sama seperti saat aku pertama kali bertemu Asia dan membawanya ke Gereja. Saat aku melihat Gereja, tubuhku gemetaran.

GREP.

Asia menggenggam tanganku dengan tangannya yang bergetar. Sepertinya Asia juga merasa tidak nyaman. Berarti ini perasaan yang hanya bisa dideteksi oleh Iblis. Ada seseorang dalam rumahku. Bukan, tak mungkin........Ibu! Aku membayangkan Ibuku dalam bahaya dan membuka pintu secepatnya! Aku melepas sepatuku dan berlari lurus ke dapur! Ini pasti bercanda! Ibu! Tidak, tak mungkin! Apa fakta kalau aku Iblis ketahuan!? Oleh siapa? Malaikat Jatuh? Tuhan? Malaikat? Orang orang Gereja? Yang manapun sama sama berbahaya! Mereka akan membunuh dan menghabisi siapapun yang memiliki hubungan dengan kami tanpa ampun! Dalam kepalaku, aku mulai mengingat mayat mayat yang dibunuh oleh Pendeta bajingan Freed itu. Mayat yang dicabik cabik olehnya. Ibuku akan menjadi seperti itu? Sial! Jangan bercanda! Hal semacam itu........! tak boleh terjadi!

Ibu tak berada di dapur. Namun aku mendengar suara tawa dari ruang tamu. Aku menuju ke sana secepatnya dan melihat dua gadis asing dan Ibuku tengah tertawa.

“Dan ini adalah gambar Ise saat masih di SD. Lihat. Ini foto waktu celananya sobek di kolam renang. Dia sangat merepotkan. Dia tetap pergi ke kolam renang biarpun celananya sobek.”

“......I.......Ibu?”

Ibu melihatku ketika dia sadar aku berada di sini.

“Oh Ise. Sudah pulang ternyata. Apa yang terjadi? Wajahmu nampak pucat.”

“Hauuuu. Syukurlah.”

Asia duduk di lantai seolah merasa lega. Setelah mendapati kalau Ibuku masih aman aku menghela nafas kelegaan dan menenangkan diri. Namun aku tak bisa menyingkirkan perasaan tak nyaman ini. Tentu saja. Karena ada dua wanita asing. Mereka berdua orang luar negeri dengan Salib menggantung di dada mereka. Mereka berdua nampak seumuranku. Seorang memiliki rambut oranye dan yang lain berambut biru dengan jumbai hijau dan mata menyeramkan. Mereka berdua cukup cantik. Tapi dari cara mereka bersikap aku bisa tahu mereka bukan orang biasa. Keduanya sama sama mengenakan jubah putih. Apa mereka orang orang Gereja? Exorcist? Ini gawat! Mana bisa aku bertarung di tempat seperti ini!

“Hallo, Hyodou Issei-kun.”

Wanita dengan rambut oranye berbicara padaku. Di sebelahnya adalah gadis dengan jumbai hijau dan ada senjata tertutup kain di sampingnya. Itu dia. Aku bisa merasakan firasat bahaya dari senjata itu. Aku bisa merasakan bahayanya dari kulitku. Mungkin itu senjata untuk melenyapkan kami Iblis.

“Senang bertemu denganmu.”

Aku menyapanya dengan senyum dibuat buat. Namun matanya berubah dan nampak bingung.

“Hah? Kamu tidak ingat? Ini aku?”

.........Hah? si gadis berambut oranye menunjuk dirinya sendiri. Tidak, tidak, aku tak mengingatmu. Ibu memberiku foto karena aku nampak bingung. Itu adalah foto Pedang Suci. Ibu menunjuk pada anak laki laki yang pernah berteman padaku waktu kecil.

“Dia anak ini. Shidou Irina-chan. Waktu itu dia memang kelihatan seperti anak laki laki, tapi sekarang dia gadis yang anggun jadi Ibu terkejut.”

......Permisi?.....gadis ini.......adalah anak laki laki yang bertetangga waktu aku masih kecil dan sering bermain denganku? Eeeeeeeh!? Anak laki laki dalam gambar ini! Dia wanita!? Jadi bukan laki laki!?

“Lama tak jumpa Ise-kun. Apa kamu keliru kalau aku laki laki? Apa boleh buat kalau waktu itu aku suka bikin masalah seperti anak laki laki. Tapi sepertinya kita sudah berubah sepanjang waktu kita tak saling jumpa. Astaga. Kamu tak bisa menebak apa yang akan terjadi saat bertemu kembali.”

Nadanya seolah dia memiliki maksud tertentu. Ya, dia sudah menyadari identitas sejatiku.


Bagian 5

“Syukurlah kalian berdua tidak apa apa.”

Asia dan aku dipeluk oleh Buchou.

Irina dan rekannya sudah meninggalkan rumahku setelah mengobrol selama 30 menit. Dia sudah lama tidak datang je Jepang. Dia sebenarnya datang kesini karena ini kota tempatnya dibesarkan saat kecil. Dia bilang dia pergi ke Inggris karena pekerjaan orangtuanya. Tapi dipikir seperti apapun, orangtuanya berhubungan dengan Gereja. Asia dan aku mencoba tak terlibat dengan mereka dan menyerahkan pembicaraan pada Ibu. Terutama karena Asia tak ingin menjalin kontak dengan orang orang Gereja. Aku memaksanya melakukan sesuatu dan menunggu dalam kamar. Aku siap bertarung kalau ada apa apa terjadi........tapi syukurlah tak terjadi apapun. Setelah itu Buchou pulang. Seperti kami, dia pulang dengan wajah pucat. Setelah dia mengkonfirmasi keselamatanku dan Asia, dia tiba tiba memeluk kami.

“Apa kamu terluka? Kukira mereka tahu kalau kita adalah Iblis, tapi kurasa mereka tak bisa menyentuh kita di perumahan normal dan khususnya di depan Ibumu yang manusia normal.”

“Ise-san dan aku sudah aman, Buchou-san.”

Buchou memeluk aku dan Asia lebih erat dan menggenggam kami seperti harta berharga.

“Aaah, Ise. Aku senang..........kalau sesuatu terjadi padamu dan Asia, aku.........setelah kegiatan klub normal aku dipanggil oleh Souna dan mendengarkan cerita tentang orang orang yang berkaitan dengan Gereja menyusup ke kota ini. Dan aku juga mendengar kalau mereka membawa Pedang Suci.”

Buchou pulang terlambat karena dia ada keperluan dengan Kaichou. Saat dia mendekati rumahku, dia merasakan hawa kehadiran abnormal dan datang terburu buru kemari. Buchou mengatakan kalau dia berpikir kemungkinan terburuk saat memasuki rumah dan merasakan kekuatan suci yang besar. Sepertinya jantungnya berdegup kencang.

“Kupikir hal terburuk akan terjadi pada budakku yang manis, aku sudah mempersiapkan skenario terburuk, tahu......? kalau aku harus mengucap selamat tinggal pada kalian setelah kita bertengkar, maka aku akan menyesalinya sampai mati. Maafkan aku. Aku harusnya memperlakukan kalian dengan lebih baik lagi.”

[Gremory dan budak mereka adalah makhluk dengan rasa perhatian besar diantara kaum Iblis]

Aku ingat ucapan Ddraig tadi malam. Kupikir ucapannya sangat benar. Buchou mendesah lega dan menitikkan air mata setelah memastikan keselamatan kami. Dia pasti sangat khawatir dengan kami. Itu terjadi setelah dia sedikit bertengkar dengan Asia dan setelah marah padaku. Kami berdua berpikir kalau kami membuat Buchou marah. Buchou sepertinya masih mengkhawatirkan hal itu.

“Buchou-san, maafkan aku juga karena sering berbicara balik padamu. Kupikir Buchou-san akan membawa pergi Ise-san dariku........kupikir aku takkan bisa menang........”

Asia meminta maaf. Buchou tersenyum dan menepuk nepuk kepala Asia.

“Tak apa apa.”

Buchou kemudian memeluk kami dengan cinta. Aaah, aku bisa merasakan cinta Buchou. Mu....mungkin dia juga akan memenuhi permintaan ecchiku......

“Buchou, oppai.”

“Ya, aku tahu Ise. Kamu benar benar anak manja.......”

“Tidak.”

Asia memisahkan aku dari Buchou. Nggggh, itu kesempatan bagus. Buchou mendesah dan melanjutkan berbicara setelah kami bertiga sudah tenang.

“Menurut Souna, yang sudah menemui keduanya tengah hari, mereka ingin bernegosiasi denganku, Iblis Rias Gremory, yang memiliki kota ini sebagai wilayahnya.”

“Orang orang dari Gereja ingin bernegosiasi dengan Iblis?”

Buchou mengangguk oleh pertanyaanku. Ini sungguh mengejutkan. Iblis dan Orang Gereja adalah musuh. Dan negosiasi diajukan oleh mereka, ya.

“Apa itu kesepakatan? Atau permintaan?”

“......Aku tak yakin apa rencana mereka, tapi mereka berencana datang ke ruang klub sepulang sekolah besok. Mereka katanya sudah berjanji pada Tuhan kalau mereka takkan menyerang kita.”

“Bisakah kita mempercayai mereka?”

“Harus percaya. Kita harus percaya pada mereka karena mereka penyembah Tuhan dan mereka datang meminta sesuatu dari Iblis, saat kita seharusnya makhluk jahat bagi mereka. Mereka sepertinya dibawah tekanan dan aku yakin kalau mereka sedang ada masalah. Aku dapat firasat buruk.......dari cerita mereka, para Pendeta yang datang ke kota ini dibunuh satu persatu.”

Mata Buchou menjadi tajam dan ia memasang wajah serius. Kelihatan seram.......bahkan Pendeta sialan Freed yang berpihak pada Malaikat Jatuh juga melawan kami. Kalau betul betul penyembah Tuhan, maka cara mereka memandang kami akan lebih buruk lagi. Sesuatu akan terjadi. Bahkan aku, yang masih baru dalam ‘dunia’ ini bisa merasakan itu.

[To Be Continued]


Catatan Penerjemah dan Referensi

  1. Kaisar Naga Merah.
  2. Raja Iblis
  3. Payudara.