High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 6 Life.1

From Baka-Tsuki
Revision as of 15:34, 6 July 2012 by SATRIA (talk | contribs) (Created page with "==Life 1 : Semester kedua dimulai!== ===Bagian 1=== Musim panas telah berakhir, dan saat ini semester baru. Semester kedua. Upacara pembukaan telah berakhir dan Akademi Kuou t...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Life 1 : Semester kedua dimulai!

Bagian 1

Musim panas telah berakhir, dan saat ini semester baru. Semester kedua.

Upacara pembukaan telah berakhir dan Akademi Kuou tengah memasuki event September, persiapan untuk Festival Olahraga. Pada saat di tahun ini, sesuatu yang sangat membuatku jengkel terjadi. Penyebabnya adalah orang orang yang sudah “menghitamkan kulit mereka” meningkat. Itu sesuatu yang disebut “Debut Musim Panas”. Orang orang memakai Musim Panas sebagai kesempatan bagi mereka untuk melalui perubahan image besar. Namun dibandingkan saat kami masih kelas satu jumlah mereka sudah berkurang, tapi masih banyak orang orang semacam itu yang bermunculan. Kalau itu laki laki maka rambut mereka ditata oleh ahli kecantikan, dan kalau itu wanita maka mereka mengubah gaya-fashion mereka ke fashion populer saat ini! Jadi orang orang yang kelihatan biasa biasa saja sebelum musim panas memulai semester kedua dengan penampilan baru! Tahun lalu aku ditunjukkan kalau banyak dari mereka yang membuatku benci dan menutup mulutku. Jadi aku merasa iri!

-Aku juga ingin mengubah diriku! Aku juga siswa laki laki SMA! Aku mau mengecat rambutku, aku tertarik dengan pakaian laki laki yang keren, dan sesekali ingin mencoba semuanya! Dan nampaknya itu bisa membuatmu populer dengan wanita! Para cowok yang mengubah diri mereka sepanjang musim panas juga memakai hal itu sebagai motif mereka! –Mengubah dirimu sepanjang musim panas dan mendapatkan pacar!

“Kalau begitu luluslah dari status perjaka. Musim panas seperti rintangan bagi laki laki SMA.”

Si pria berkacamata, Motohama, mengatakan itu sambil mengangguk. Salah satu rekan jahatku.

“Oh Motohama, apa kamu mendapatkan informasi mengenai “itu”?”

Dia mengangguk oleh pertanyaanku.

“Yeah, Matsuda pergi untuk mencari informasi aktual saat ini.”

“Heeeeei! Ise! Motohama! Aku dapat informasi!”

Seorang yang datang ke kelas kami adalah Matsuda. Sepertinya dia sudah mendapat informasi mengenai “itu”.

“Seperti dugaan kita Yoshida dari kelas sebelah melakukannya sepanjang musim panas! Dan sepertinya dia melakukannya dengan Onee-sama dari kelas tiga!”

“Keparat itu!” “Keparat itu!”

Motohama dan aku mengatakannya dengan kebencian!

Seperti dugaan kami! Si keparat Yoshida itu! Bukan hanya dia menjadi lebih tampil bergaya, namun dia juga nampak lebih sok dan sekarang kami tahu alasannya kenapa!

“Sudah dirumorkan kalau Ooba dari kelas kita juga sudah melakukannya dengan siswi kelas satu!”

“Apa kamu serius? Ooba melakukannya?”

Saat kami menoleh, Ooba yang memasang senyum menyegarkan melambaikan tangannya pada kami! Brengseeeeeek! Si non-perjaka itu! Tak apa apakah kehilangan keperjakaanmu semudah itu!? Aku juga mau kehilangan keperjakaanku! Kita sudah melakukannya hal ini sejak tahun lalu dan yang terkumpul dari awal semester kedua adalah pengalaman musim panas dari orang orang yang kami kenal. Memang benar kalau laki laki harus kehilangan keperjakaan mereka sepanjang musim panas, dan bagi kami perjaka informasi semacam itu adalah sesuatu yang mati matian harus kami ketahui! Itu karena hal itu membuatmu bertanya tanya siapa yang masih perjaka dan siapa yang tidak! Dari informasi yang kami kumpulkan, perbandingan laki laki yang kehilangan keperjakaan mereka semakin meningkat sejak tahun lalu! Jadi kebanyakan laki laki di angkatan kami sudah berhubungan seks! Entah kalian sudah berhubungan seks atau belum akan memberi efek besar pada statusmu sebagai lelaki SMA sejati! Semua mata non-perjaka yang menatapku itu membuatku terisi oleh kebencian. Mata mereka seolah berkata “Aah, orang orang ini tak tahu apa apa soal wanita” dan itu membuatku kesal!

Aku berbaring di atas mejaku sambil memegangi kepalaku! Sial! Seharusnya tak seperti ini jadinya! Aku juga berniat mengubah diriku dan kehilangan keperjakaanku selama musim panas! Tapi aku malah pergi ke Dunia Bawah! Mana ada laki laki SMA yang pergi ke Neraka selama musim panas!? Ada! Dan itu adalah aku!

Makin parahnya lagi aku dikejar kejar Naga di pegunungan! Bisakah kalian mempercayai kekonyolan itu!? Tak seorangpun akan percaya kalau aku menghabiskan masa tahun kedua sekolah yang sangat berharga dengan melalui situasi hidup mati dengan monster dan aku juga tak mau menceritakan itu pada siapapun!

Apalagi satu satunya peristiwa erotis yang kualami sepanjang musim panas adalah pemandian panas namun selain itu tak ada apa apa terjadi! Tak ada apapun terjadi! Membandingkannya dengan masa lalu memang seperti membandingkan Surga dan Neraka, namun aku masih mau lebih! Pengalaman pertamaku dengan Buchou! Melakukannya di atas ranjang dengan Akeno-san! Membuat bayi dengan Xenovia! Tak satupun dari hal hal itu terjadi sepanjang waktuku di Dunia Bawah!

Aku cukup beruntung karena Matsuda dan Motohama juga tak mendapat pengalaman apa apa. Kalau mereka menjadi lelaki sejati sebelum aku, aku pasti akan segera bunuh diri!

“Aroma perjaka.”

Seorang yang muncul sambil tertawa adalah si gadis berkacamata, Kiryuu. Mulutnya menyeringai dan dia tertawa dengan hidungnya.

“Kiryuu! Apa kamu datang untuk mentertawakan kami!?”

Dia mengangguk oleh pertanyaan Motohama.

“Fufufu karena itu kalian, aku yakin kalian menghabiskan masa musim panas dengan tak berguna.”

“Diam!”

“Ngomong ngomong Hyodou. Belakangan Asia bertindak agak aneh jadi apa kamu tahu alasannya kenapa?”

Kiryuu bertanya padaku. Aku tahu alasannya. Itu pasti tentang Diodora. Aku juga menyadari itu. Asia panik ketika Guru mengajukan pertanyaan padanya dan dia bahkan membaca buku terbalik kebawah.

Meski Asia tengah mengobrol akrab dengan gadis gadis lain saat ini.......Asia sangat populer di kelas kami. Dia populer di kalangan pria dan wanita. Dia memang gadis cantik namun kalian akan merasa tersembuhkan hanya dengan berbicara dengannya. Diantara laki laki ada juga yang mengobrol dengannya untuk merasakan kesembuhan ketimbang merasakan cinta terhadapnya. Ketimbang menatapnya dengan mata mesum, mereka lebih suka mendekatinya agar merasa disembuhkan. Aku tak menyalahkan mereka. Memang benar kalau aku sangat rileks saat bersama Asia. Asia menyadari kalau aku menatapnya dan melambaikan tangannya padaku. Asia tersenyum namun nampak kaku.......Hmmm, dia memang merasa tak enak hati. Sekarang apa yang harus kita lakukan soal lamaran itu? Selagi aku memikirkan itu, Kiryuu menatapku dengan mata kecurigaan.

“Ada apa?”

“Bukan, hanya saja sejak memasuki semester kedua popularitasmu dengan wanita sudah meningkat banyak.”

-! Apa kamu serius!? Tapi kenapa!?

“Wajahmu jadi kelihatan lebih serius, dan bahkan dari mataku aku bisa tahu kalau tubuhmu menjadi lebih berotot. Ada banyak gadis yang berkata kalau penampilanmu nampak lebih “liar”.”

Hmmm, begitu. Aku mengeceknya dengan menyentuh wajahku. Aku tahu kalau tubuhku berotot. Namun itu akan terjadi secara alami kalau kalian hidup bersama Naga di pegunungan. Aku juga menghabiskan hidupku disana seperti hewan liar. Namun aku menjadi liar? Begitu, fufufu. Orang orang yang menyadari mulai menatapku dengan serius. Apa pesonaku yang meningkat sepanjang musim panas mulai memikat para gadis?

“Fufufu. Soalnya aku berusaha keras. Itu berarti aku sudah tumbuh pesat sepanjang musim panas.”

Aku meletakkan tanganku dibawah daguku dan membuat seringai lebar, kemudian Kiryuu merasa down.

“........Kalau saja kamu tidak terlalu pede seperti itu.”

A-Ada apa dengan kamu merasa down begitu.........aku tak paham dia sama sekali.

“H-Hei! Ini darurat!”

Tiba tiba salah satu laki laki di kelasku masuk terburu buru. Apa yang terjadi? Dia meneguk air mineral yang diberi oleh temannya, dan berbicara dengan keras hingga kami semua bisa mendengarnya.

“Ada siswa pindahan datang! Dan dia perempuan!”

Setelah jeda.

[Eeeeeeeeeeeeeeeeeh!?]

Seluruh kelas berteriak dengan terkejut.



“Um, ini mungkin agak tak biasa sepanjang waktu tahun ini, namun ada siswa baru akan bergabung.”

Semua orang nampak heboh oleh ucapan Guru! Para lelaki nampak tegang! Itu karena itu wanita! Sudah jelas kalau kami akan heboh! Biarpun para gadis dibuat tercengang oleh reaksi para lelaki, mereka juga sama hebohnya dengan kami!

“Masuk.”

Seorang yang masuk setelah ucapan Guru adalah..........

[OOOOOOOOOOOOO!]

Teriakan kehebohan muncul dari para laki laki. Seorang yang muncul adalah gadis berambut warna kastanye yang dikuncir dua, dan para lelaki bersikap seperti itu karena dia sangat cantik. Namun kalau aku ketimbang senang aku justru kaget sampai mataku hampir copot dari kepalaku. Saat aku melihat, Asia juga bersikap sama denganku dan Xenovia juga memasang tatapan kaget dan tak bisa percaya apa yang dia tengah lihat. Tentu saja kami akan bersikap seperti ini! Kalau “dia” mendadak muncul seperti ini, maka orang orang yang mengenalnya akan kaget! Si siswa pindahan membungkukkan kepalanya dan memperkenalkan dirinya dengan senyum lebar. Salib yang menggantung di lehernya berkilau. Dia mengubah gaya rambutnya menjadi kuncir dua namun tak ada keraguan tentang itu!

“Namaku adalah Shidou Irina. Semuanya, mohon kerjasamanya.”

Ya, dia tiada lain adalah Shidou Irina yang datang untuk merebut Excalibur yang dicuri sebelum musim panas bersama Xenovia!


Bagian 2

“Ikut aku sebentar.”

Sepanjang jam istirahat Irina mendapat banyak pertanyaan dari para siswa dan siswi, dan aku memegang tangannya dengan cepat ke tempat dimana tak ada siapa siapa selain Asia dan Xenovia.

Shidou Irina. Teman masa kecilku. Dia pindah ke negara lain saat masih kecil, dan menerima berkah dari Gereja dan menjadi pengguna Pedang Suci dibawah Gereja Protestan.

Sebelum ini terjadi insiden dimana Excalibur yang berada dibawah Gereja dicuri oleh salah satu pemimpin Malaikat Jatuh. Karena insiden itu Irina dan Xenovia datang ke kota ini. Xenovia mengetahui kebenaran tentang ketiadaan Tuhan dan tetap berada di Jepang dengan menjadi Iblis tanpa berpikir baik baik. Irina di sisi lain kembali ke tempatnya berasal. Kami tak melihatnya sejak saat itu........Namun aku tak pernah menduga kami akan berkumpul kembali seperti ini.......Waw, aku sangat kaget. Hal itu terjadi begitu tiba tiba. Dia bukan musuh kami kan? Tiga kekuatan besar sudah membuat aliansi. La-Lantas alasan Irina datang kemari adalah........

“Lama tak jumpa Ise-kun, dan juga Xenovia!”

HUG!

Irina memeluk Xenovia!

“Xenovia! Aku senang kamu baik baik saja! Mungkin terasa canggung karena perbedaan posisi kita tapi aku tetap merasa senang!”

“Ya, lama tak jumpa Irina. Aku senang kamu sendiri baik baik saja. Apa ini hukuman karena salib yang kamu kenakan hanya memberi kerusakan kecil padaku........”

Reuni dari duo pengguna Pedang Suci. Xenovia juga menunjukkan senyum. Jadi jadi, apa yang harus aku tanyakan. Selagi aku tengah berpikir Xenovia memulai diskusi.

“Apa yang membawamu kemari?”

Ya, pertanyaan simpel namun langsung.

“Aku pindah kemari atas perintah Michael-sama. Akan kuberikan rincian sisanya setelah pelajaran nanti.—aku akan berada di gedung sekolah lama, oke?”

Irina mengatakan itu sambil membuat kedipan imut. Aku mengirim SMS pada Buchou dengan ponselku dan menulis “Shidou Irina datang tapi apa kamu tahu soal itu?”. Dia membalas “Ya, tiba tiba ditentukan seperti itu. Aku akan memperkenalkan dia pada kalian baik baik setelah pelajaran nanti, jadi tolong uruslah dia sampai saat itu. Apalagi dia adalah siswa pindahan.” Ah, jadi Buchou tahu soal dia. Sudah jelas. Ini adalah wilayah Buchou jadi Irina tak akan bisa mendaftar kemari kecuali telah didiskusikan dengan Buchou sebelumnya. Ya, aku akan menunggu sampai sepulang sekolah.


Di ruang klub sepulang sekolah.

“Shidou Irina. Aku menyambutmu ke sekolah kami.”

Semua anggota klub Penelitian Ilmu Gaib, Azazel-sensei, dan Sona-Kaichou berkumpul untuk menyambut Irina. Ngomong ngomong seorang di pangkuanku adalah Koneko-chan. Pangkuanku sudah jadi kursi pribadinya.

“Ya! Semuanya! Memang ada orang orang yang baru kutemui untuk yang pertamakali, namun hampir semua dari kalian pernah kutemui. Namaku adalah Shidou Irina! Gereja........bukan, aku datang kemari ke Akademi Kuou sebagai pembawa pesan para Malaikat!”

CLAP CLAP CLAP.

Semua orang memberinya tepuk tangan. Aku memang dengar kalau dia menjadi anggota pendukung dari pihak Surga. Kalau kupikir pikir lagi, Iblis dan Malaikat Jatuh sudah ada disini, namun Malaikat tidak. Meski pihak Surga juga memberi kami sokongan. Irina memulai pidatonya tentang “Puji syukur terhadap Tuhan” dan “Michael-sama sungguh hebat”. Semua orang memasang senyum pahit namun tetap mendengarkannya. Dia memiliki iman kuat dalam ajarannya seperti biasa......ada sesuatu yang ingin kutanyakan pada Xenovia jadi aku berbisik ke telinganya.

(H-Hei, Xenovia.)

(Kenapa kamu berbicara dengan bisik bisik?)

(Irina belum tahu tentang ketiadaan Tuhan kan?)

(Setidaknya dia belum tahu soal itu ketika berpisah denganku.)

Itu benar. Apa itu tak apa apa? Kita semua tahu soal ketiadaan Tuhan. Kalau gadis ini menyadarinya, dia akan menjadi shock sampai hal serius akan terjadi? Aku khawatir tentang itu namun Sensei memberinya pertanyaan tanpa pikir panjang.

“Kamu tahu tentang kematian “Tuhan dalam Injil” kan?”

“Se-senseiiiiiiiii! Anda tak boleh menanyakan hal itu secara tiba tiba!”

Aku mengatakannya pada Sensei namun Sensei hanya menghela nafas.

“Bego. Kalau dia disini berarti dia sudah menerima misi dengan mengetahui hal itu. Dengar, tempat ini adalah salah satu lokasi terpenting diantara wilayah aliansi tiga kekuatan besar. Kalau seseorang yang ada hubungannya datang kemari, maka itu artinya mereka menginjakkan kaki sambil mengetahui pengetahuan dasar tentang itu.”

Irina mengangguk oleh ucapan Sensei.

“Tentu saja Gubernur-sama dari Malaikat Jatuh. Jangan cemas Ise-kun. Aku sudah tahu tentang ketiadaan Tuhan.”

Serius? Kami terlihat bodoh karena sudah mencemaskannya!

“Kamu kuat juga. Aku tak pernah menduga kalau Irina yang memiliki iman kuat dalam ajarannya akan datang kemari tanpa terkejut sama sekali.”

Setelah jeda oleh ucapan Xenovia, banyak air mata mulai mengalir dari kedua mata Irina! Dia berteriak sambil mendekati Xenovia!

“Tentu saja aku shock! Dukungan spiritualku! Pusat dunia! Bapak dari segala penciptaan matiiiiiii! Aku terus hidup dengan mempercayai ajaranku itu jadi aku menghabiskan 7 hari dan 7 malam tertidur ketika aku mendengar kebenaran itu dari Michael-sama! Aaaaaaaaah, Tuhan!”

Aaah dia mulai menangis sambil memeluk meja. Y-Ya, untuk umat yang kuat sepertinya, kematian Tuhan akan sangat mengejutkan. Keluargaku bukan tipe-religius jadi aku tak tahu bagaimana rasanya namun Asia bahkan pingsan ketika menyadari tentang kebenaran itu.

“Aku paham perasaanmu.”

“Aku tahu.”

Asia dan Xenovia dengan lembut mengatakan itu pada Irina. Mereka bertiga saling berpelukan. Asia dan Xenovia terus berdoa pada Tuhan sampai hari ini. Kupikir mereka masih memiliki kepercayaan kuat pada Tuhan.

“Asia-san! Maafkan aku karena menyebutmu penyihir sebelumnya! Aku bahkan mengatakan hal hal kejam pada Xenovia saat kita berpisah! Maafkan aku!”

Asia dan Xenovia tersenyum oleh permintaan maaf Irina.

“Tak apa apa. Kuharap kita bisa akrab kembali karena kita mempercayai Tuhan yang sama.”

“Sama denganku. Itu juga salahku karena bertindak tanpa berpikir baik baik. Apalagi aku juga berubah menjadi Iblis setelah itu. Tapi aku senang kita bisa berkumpul kembali seperti ini.”

[Ah, Tuhan!]

Mereka bertiga mulai berdoa........bisakah aku menganggap kalau mereka saling memahami sekarang? Banyak hal telah terjadi tapi aku senang karena ketegangan aneh ini mulai lenyap. Mungkin ini adalah kelahiran dari trio-Gereja. Tersenyum bersama semua orang adalah yang terbaik. Meski dua dari mereka adalah Iblis.......

“Bisakah aku menganggapmu sebagai pembawa pesan Michael?”

Irina mengangguk oleh konfirmasi Sensei.

“Ya Azazel-sama. Michael-sama merasa tak enak karena tak ada satupun dari pihak Surga berada disini. Beliau berkata akan ada masalah kalau tak ada staf di area ini.”

“Oh iya, Michael mengatakan hal seperti itu. Lokasi ini aktif dengan kekuatan mereka yang berasal dari Surga dan Dunia Bawah, namun orang orang yang bekerja secara aktif disini adalah kelompok Rias dan Sona Sitri, dan sejumlah kecil orang orang termasuk aku. Sebenarnya sudah berfungsi cukup dengan kami, namun Michael mengatakan hal yang begitu serius sampai dia berpikir kalau staf dari Surga juga harus bekerja disini dan berkata kalau dia akan mengirim seseorang. Pihak Surga sudah memberi cukup banyak dukungan yang lebih dari yang kita bisa minta. Aku bilang kami tak butuh siapa siapa lagi tapi dia berkata kalau dia tak bisa menerima hal itu dan seorang yang dia putuskan untuk datang kemari adalah Irina.”

Sensei mengatakan itu sambil menghela nafas. Oh jadi itu yang terjadi. Yeah, tempat ini hanya berisi Iblis dan Malaikat Jatuh. Jadi takkan aneh kalau satu atau dua Malaikat dikirim. Namun markas Buchou menjadi lebih ramai. Pada awalnya hanya ada beberapa Iblis. Sekarang Malaikat Jatuh dan orang orang dari Gereja datang dan mulai tertawa dengan alami. Kami sama sekali tak tahu apa yang akan terjadi dalam hidup. Buchou juga nampaknya merasa kebingungan di saat awal namun dia akhirnya mulai bersedia menerima tanggung jawab setelah diminta oleh Maou-sama secara pribadi karena alasan seperti “mungkin berguna dalam banyak hal” dan “Itu sesuatu yang sangat terhormat”.

Irina mendadak bangkit dan mulai berdoa. Kemudian tubuhnya mulai bersinar dan sayap putih muncul dari punggungnya! Oooohhh! Dia terlihat seperti Malaikat! Tunggu, apa dia menjadi malaikat!? Semua orang nampak terkejut namun Sensei bertanya pada Irina sambil meletakkan tangannya di dagunya.

“-Namamu adalah Shidou Irina, benar? Apa kamu sudah melalui transformasi Malaikat?”

“Transformasi Malaikat? Ada fenomena semacam itu!?”

Saat aku bertanya pada Sensei, Sensei mengangkat bahunya.

“Bukan, sebenarnya hal semacam itu tak ada sampai saat ini. Meski teori yang tepat telah didiskusikan diantara para ilmuwan dari Surga dan Dunia Bawah.........”

Irina mengangguk pada Sensei yang menajamkan matanya dan tengah berpikir.

“Ya. Aku menerima berkah dari Michael-sama dan bereinkarnasi menjadi Malaikat. Kudengar Seraph menggunakan teknologi dari Iblis dan Malaikat Jatuh dan menjadikan hal itu mungkin terjadi.”

Hal semacam itu bisa terjadi!? Jadi aliansi dari ketiga kekuatan besar sudah berkembang sejauh itu. Aku dengar kalau Malaikat baru tak bisa tercipta karena kematian Tuhan, namun dengan Malaikat tereinkarnasi seperti ini maka jumlah Malaikat bisa meningkat. Namun Irina adalah Malaikat huh. Iblis, Malaikat Jatuh, dan Malaikat. Ketiganya tengah berkumpul disini. Irina melanjutkan.

“Empat Seraph Agung dan Seraph yang lain. Totalnya terdapat sepuluh Seraph yang memutuskan untuk memiliki dua belas bawahan bernama [Brave Saints] masing masing dengan posisi dari “As” sampai “Ratu” dari permainan kartu. Kartu Raja adalah posisi dari Malaikat-sama yang menjadi majikan.”

Sensei nampak tertarik dengan diskusi Irina. Orang ini memang suka berbincang soal teknologi.

“Begitu. Teknologi evil piece. Jadi mereka memakai teknologi evil piece dan Sacred Gear buatan dari Malaikat Jatuh huh. Astaga, Surga sungguh menciptakan hal yang menarik setelah kami meminjamkan teknologi kami pada mereka. Kalau para Iblis adalah bidak catur, maka Malaikat adalah kartu. Juga kartu memiliki makna “Kartu truf” pada mereka. Setelah kematian Tuhan, peningkatan jumlah Malaikat murni menjadi mustahil. Jadi meningkatkan jumlah Malaikat tereinkarnasi akan bisa memperkuat kekuatan mereka.”

Jadi mereka mengubah “evil piece” menjadi versi Malaikat. Jadi hal semacam itu bisa juga dilakukan.

“Kalau kalian menggunakan sistem semacam itu sepertinya akan ada orang kuat bernama “Joker” yang bersembunyi. Kedua belas anggota juga melambangkan kedua belas apostle. Dia sungguh pandai menghiburku, para sesepuh Malaikat-sama itu.”

Sensei mulai tertawa dengan kegirangan. Gubernur Malaikat Jatuh-sama ini memang suka membaca semua hal!

“Jadi kartu apa kamu Irina?”

Aku bertanya padanya karena aku ingin tahu, Irina mengatakannya dengan penuh percaya diri.

“Aku adalah [As]! Fufufu, sebagai [As] Michael-sama, aku menerima posisi terhormat! Aku bahkan bisa mati! Biarpun Tuhan sudah tiada, aku bisa terus hidup selama aku adalah [As] Michael-sama!”

Oh, matanya nampak berbinar binar! Ah, ada simbol [As] di tangannya!

“Jadi pendukung untuk kehidupan barumu adalah Michael-san huh.”

Saat aku mengatakan itu sambil menghela nafas, Xenovia yang berada di sampingku merespon.

“Ya. Itu lebih baik daripada kehilangan dirimu.”

Itu memang benar. Ketimbang kehilangan dirimu oleh kematian Tuhan, sepertinya kamu bisa terus berjalan ke depan dengan bekerja dibawah majikan baru. Irina mengatakannya pada kami dengan riang gembira.

“Juga Michael-sama berkata kalau beliau bisa melihat Rating Game spesial diantara evil piece dan Brave Saint terjadi di masa depan! Beliau juga berkata kalau saat ini hanya para Malaikat dari Seraph yang memiliki [Brave Saints] namun di masa depan para Malaikat Kelas Tinggi selain Seraph juga akan diberi sistem ini dan berharap mereka bisa saling bertarung seperti Rating Game yang dilakukan Iblis!”

Game!? Melawan Malaikat!? Pertandingan diantara evil piece dan Brave Saint!? Kami terkejut namun Sensei justru nampak terkesan.

“Ada juga mereka dari pihak Iblis dan Malaikat yang melawan keputusan yang dibuat para golongan atas. Kita memiliki hubungan dimana kita sudah sangat lama saling bertarung, jadi akan ada mereka yang merasa tak nyaman kalau kita tiba tiba mengajak mereka akrab. Namun Michael nampaknya sudah memikirkan itu. Seperti itu, dia mempersiapkan para perwakilan perang dan membuat argumen mereka menjadi teknik pertarungan dimana mereka bisa melepaskannya. Itu tak jauh beda dengan Piala Dunia atau Olimpiade di dunia manusia.”

Jadi itu untuk membuat orang orang yang merasa tak nyaman bisa melepaskan stress mereka? Hmm, jadi tiap tiap golongan mulai memiliki tindakan politik dengan aliansi.......hal hal itu terdengar sulit bagiku.

“Maka mungkinkah bagi kita, kelompok Gremory, dan sistem Game yang dipakai para Malaikat untuk saling bertarung?”

Sensei memiringkan lehernya.

“Mungkin bisa di masa depan. Biarpun aku mengatakan itu, namun tidak dalam waktu cepat. Mungkin sepuluh tahun........atau mungkin dua puluh tahun. Kira kira pada waktu itu akan jadi waktu yang bagus bagi kalian para Iblis pemula dan kalian akan bisa menikmatinya.”

D-Dua puluh tahun.......itu sangat lama sekali. Iblis dan Malaikat memang memiliki rentang usia yang panjang.

“Sepertinya kita akan bisa menikmatinya.”

Kiba juga nampak tertarik. Ace-sama dari kelompok kami sepertinya tertarik.

“G-Gereja itu menyeramkan..........”

Gasper kelihatan tidak nyaman. Yeah, aku dengar kalau Gereja masih terus memburu para Vampir. Kami masih belum membuat negosiasi dengan para Vampir. Tiap tiap Gereja terus melanjutkan dengan ajaran sama setelah aliansi terbentuk, namun kenyataannya mereka juga bekerjasama dengan Iblis dan Malaikat Jatuh. Kudengar mereka membuat tim investigasi baru untuk memastikan kalau tipe kejahatan baru tak akan terlahir. Kami dan kelompok Sitri menerima informasi itu. Dengan kata lain kita bisa menjatuhkan siapapun yang membuat langkah mencurigakan di dalam aliansi tiga kekuatan dengan keputusan kami sendiri. Kuharap kami tak menemui hal semacam itu sebisa mungkin. Apalagi kami mencoba bisa akrab dengan semua orang............

Kedamaian yang terbaik! Biarpun hal bernama Brave Saint muncul, aku senang hal itu tak mempengaruhi Rating Game untuk sementara waktu. Saat ini tanganku sudah penuh dengan berkompetisi melawan para pemuda Iblis Kelas Tinggi.

“Mari hentikan tipe diskusi ini disini dan memulai pesta penyambutan untuk Shidou Irina-san hari ini.”

Sona-Kaichou mengatakan itu dengan tersenyum. Irina juga mengatakan itu sambil melihat semua orang.

“Semua Iblis! Aku terus memandang kalian sebagai musuh dan telah melenyapkan beberapa dari kalian! Tapi Michael-sama mengatakan “Kita harus mengakrabkan diri dengan mereka, oke?”, jadi aku juga berharap kita bisa akrab dengan semua orang! Sebenarnya aku sendiri juga ingin akrab dengan semua orang! Aku ingin berusaha keras sebagai perwakilan Gereja! Mohon kerjasamanya!”

Memang ada masalah masalah rumit, namun dengan ini Irina kelihatannya akan bergabung dengan kami sebagai kawan dari Akademi Kuou. Setelah itu para anggota OSIS juga bergabung dengan kami dan pesta penyambutan Irina bermulai.


Bagian 3