High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 6 Life.3

From Baka-Tsuki
Revision as of 06:20, 25 July 2012 by SATRIA (talk | contribs) (Created page with "==Bab 3 : Pertarungan Besar!== ===Bagian 1=== “Ah~. Ah~. A-Aku~. Bukan. Aku dari kelompok Gremory......!” Aku tengah duduk di depan cermin di kamarku untuk berlatih berbi...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Bab 3 : Pertarungan Besar!

Bagian 1

“Ah~. Ah~. A-Aku~. Bukan. Aku dari kelompok Gremory......!”

Aku tengah duduk di depan cermin di kamarku untuk berlatih berbicara. Juga latiha untuk tersenyum! Aku ingin membuat senyum lebar, tapi bahkan berlatih saja sudah membuatku gugup.

Itu karena kami akan muncul di televisi! Tidak heran kalau kalian harus berlatih berbicara.

Malam itu, Buchou menerima panggilan dari Grayfia-san. Urusan yang dia miliki dengan kami adalah “Stasiun Televisi menawarkan untuk tampil di program mereka”. Dan tak berakhir disana saja karena itu adalah tawaran untuk seluruh kelompok Gremory untuk muncul!

Rating Game untuk para Iblis muda termasuk Buchou telah disiarkan ke penjuru Dunia Bawah. Buchou dan para Iblis muda lainnya sudah terkenal karena menjadi anggota keluarga Maou dan semacamnya, dan sepertinya popularitas mereka bahkan semakin meningkat setelah Game itu.

Bahkan di Dunia Bawah terdapat artikel majalah yang bertuliskan “Spesial Tuan Putri Rias Gremory”. Aku mengetahui kalau Buchou populer saat liburan musim panas, tapi itu artinya dia jadi semakin populer.

Dari para Iblis wanita muda seragam wanita dari Akademi Kuou juga populer, dan kudengar seragam itu akan diluncurkan untuk penjualan di Dunia Bawah tak lama lagi.

Munyuuu.

Ada seseorang yang memelukku dari belakang! Aku mengingat sensasi Oppai ini! Saat aku melihat ke arah cermin, itu Buchou seperti dugaanku!

“Sedang apa kamu Ise?”

“Y-Ya. Aku sedang berlatih karena kita akan muncul di program Televisi.”

“Ufufu. Jangan khawatir. Kamu bisa menjawab dengan normal kalau diberi pertanyaan. Seorang yang paling banyak diberi pertanyaan kemungkinan adalah aku.”

Buchou mulai menepuk nepuk kepalaku untuk membuatku merasa nyaman! Aaah, Buchou! Onee-sama ku! Caramu dalam memperlakukan para budakmu sungguh sempurna!

“Hei, Ise. Apa kamu tahu kamu tak perlu membebani dirimu sebanyak itu demi Asia?”

Buchou melanjutkan dengan nada lembut.

“Belakangan, kamu terus memikirkan tentang Diodora melebihi Asia. Ya, aku juga terus memikirkannya, tapi sepertinya kamu bahkan lebih mencemaskan Asia.—Apa menurutmu itu salahmu yang sudah membawa Asia ke sisi dunia ini?”

........Buchou sungguh hebat. Aku menganggukkan kepalaku sambil menunduk.

“.....Ya. Tapi Asia bilang dia menikmati kehidupannya yang saat ini. Aku juga berpikir kalau itulah yang terbaik...........Tapi, aku........”

PELUK.

High school dxd v6 111.jpg

Buchou memelukku dengan lembut. Dia kemudian mengatakannya di telingaku.

“Ise dan aku. Mari kita buat gadis itu bahagia dengan semua orang dalam kelompok kita. Tapi kamu dan yang lain juga harus meraih kebahagiaan, oke? Kalau tidak, nanti aku bisa sedih.”

“........Buchou.........”

Aku mulai menangis jantan oleh ucapan Buchou! Hiks! Itu karena Buchou terlalu baik hati! Wanita yang kucintai adalah wanita hebat! Aku akan terus mengikutimu sampai ke ujung Dunia! Ya! Buchou, aku, dan para anggota yang lain akan menjalani hidup bahagia bersama Asia! Meluangkan waktu kami dengan senyum! Itu pasti kebahagiaan! Buchou kemudian tersenyum melihat keyakinan diriku.

“Ya, aku tahu. Iseku tercinta.”


Bagian 2

Tak lama kemudian, saat ini akhirnya hari kemunculan di Televisi.

Kami berpindah ke Dunia Bawah memakai lingkaran sihir secara pribadi untuk kami! Aku baru datang kemari baru baru ini jadi aku tak pernah mengira kalau aku akan kembali kemari secepat ini! Tempat kami sampai adalah basemen dari bangunan besar yang dibangun di dalam kota. Di tempat untuk area kedatangan lingkaran sihir transportasi, kami disambut dengan tangan tangan hangat para staf.

“Kami senang kalian datang kemari. Rias Gremory-sama. Dan para budak-sama. Mohon lewat sini.”

Kami dipandu oleh seseorang yang nampaknya adalah produser, dan kami bergerak ke lantai teratas menggunakan elevator.

Interior bangunan ini tak terlihat jauh berbeda dengan yang ada di dunia manusia, namun mereka berbeda pada hal yang paling sederhana. Ada banyak perangkat yang bekerja memakai kekuatan Iblis di dalam bangunan.

Dan pada poster yang diletakkan di koridor.......itu Buchou! Gambar tersenyum seorang wanita cantik berambut crimson seperti seorang idola! Kemudian dari akhir koridor, seorang yang familiar datang sambil membawa 10 orang bersamanya.

“Sairaorg. Jadi kamu ada disini juga.”

Ya, seorang yang Buchou ajak bicara adalah pewaris selanjutnya dari keluarga Bael, Sairaorg-san. Dia mengenakan jaket bangsawan di bahunya, dan dia kelihatan liar seperti biasanya. Bahkan dari mata pemula, dia kelihatan tak punya celah. Jadi dia selalu siap untuk beraksi ya? Wanita pirang dengan rambut kuncir kuda di belakangnya adalah [Ratu]nya. Dan dia sangat cantik.

“Rias. Apa kamu juga diwawancara?”

“Ya. Apa kamu sudah selesai, Sairaorg?”

“Aku baru akan diwawancara sekarang. Mungkin di studio berbeda dari kalian.—Aku melihat pertandingan kalian.”

Buchou sedikit mengangkat alisnya.

“Tak peduli sebesar apapun kekuatan yang kau miliki, kau akan kalah kalau terjebak. Mereka akan mengincar bahkan celah terkecil sekalipun dengan kekuatan penuh. Di atas semua itu, ada banyak hal tak diketahui tentang Sacred Gear. Kita takkan tahu apa yang terjadi. Kompatibilitas juga penting di dalam Game. Aku sudah mempelajari banyak hal dalam pertandingan diantara kau dan Sona Sitri.—Namun.......”

Sairaorg-san kemudian menepuk nepuk bahuku.

“Aku berharap untuk menghadapimu dengan kekuatan murni.”

-- !

Sairaorg-san pergi setelah mengatakan itu. ......bahuku yang ditepuk dengan ringan. Dia hanya melakukan itu, namun terasa sangat berat. Apa aku punya sejumlah harapan dari si Iblis muda nomor 1 itu? Astaga, itu membuatku grogi! Setelah sapaan dengan Sairaorg-san kami menuju ke ruang ganti, dan meninggalkan tas kami disana. Azazel-sensei tak datang bersama kami karena dia akan muncul di program berbeda. Irina tengah berada di rumah. Hari ini, event ini hanya untuk kami, kelompok Gremory. Setelah itu kami dibawa ke tempat yang nampaknya adalah studio, dan kami masuk ke dalam. Mereka masih bersiap siap, dan para staf tengah sibuk bekerja. Wanita pewawancara yang berada di sini sebelum kami datang untuk menyapa Buchou.

“Hallo, ini kali pertama saya menemuimu. Saya adalah peliput untuk studio penyiaran Dunia Bawah 1.”

“Sama juga untuk anda. Hallo.”

Buchou juga merespon dengan senyum, dan menjabat tangannya.

“Maaf sudah tiba tiba, tapi untuk wawancaranya......”

Buchou, para staf, dan wanita pewawancara mulai berdiskusi tentang wawancara. Juga ada banyak kursi untuk penonton di dalam studio! Waa.......Jadi ini akan disiarkan selagi banyak orang menyaksikan kami secara langsung........

Sial. Aku jadi semakin gugup! Biarpun Buchou yang utama, kami juga akan berdiri disana untuk ikut diwawancara......

“.....Aku......aku........aku......aku......aku mau pulaaaaaaaang.....!”

Gasper, seorang yang bergetar di belakangku. Pasti kejam untuk membuat hikikomori muncul di televisi. Tapi aku juga gugup. Gasper, tahanlah sedikit lagi.

“Akan ada juga pertanyaan untuk anggota yang lain, tapi tolong jangan terlalu gugup tentang itu.”

Para staf mengatakan itu pada kami.

“Ummm, apa Kiba Yuuto dan Himejima Akeno ada disini?”

“Ah, itu saya. Saya Kiba Yuuto.”

“Dan saya Himejima Akeno.”

Kiba dan Akeno-san mengangkat tangan mereka.

“Kupikir akan ada banyak pertanyaan yang diajukan pada kalian sepanjang wawancara. Kalian berdua memiliki popularitas sangat bagus.”

“Apa anda serius!”

Saat aku membuat suara kaget, staff itu mengangguk.

“Ya. Kiba-san mendapat banyak penggemar wanita, dimana Akeno-san mendapat banyak penggemar laki laki.”

Oh. Mereka memang cantik dan tampan. Maka takkan aneh kalau mereka jadi populer!

Begitu. Sejak pertandingan melawan Sitri disiarkan sepanjang Dunia Bawah, popularitas Kiba dan Akeno-san meningkat. Sialan kau, Kiba! Akeno-san.........aku merasa agak rumit. Dia adalah Onee-samaku yang lain.........aku tak tahu apakah aku harus senang atau tidak, dan Akeno-san kemudian tersenyum padaku.

“Kamu tak harus cemas. Mataku hanya tertuju pada Ise-kun. Jadi aku tak akan mencari orang lain.”

Dia kemudian memegang tanganku dengan lembut! Uooooo! Akeno-san! Dia sungguh Onee-sama yang sangat mempedulikan sesama anggota kelompoknya! Hah! Aku kemudian merasakan tatapan tajam! Saat aku menoleh.......Buchou tengah memelototi aku dan Akeno-san! Majikanku sungguh tegas dalam mengawasi para budaknya!

“Dan siapa orang lain itu, Hyodou Issei-san?”

“Ah, itu saya.”

Aku juga populer!? Aku sedikit........tidak, aku merasa sangat senang! Namun staff itu memasang tanda tanya besar di atas kepalanya.

“.......Umm, anda........?”

Sepertinya dia tak mengenalku! Eeeeeeeh!?

“Uh, saya adalah [Pion], Hyodou Issei, dan seorang Sekiryuutei.........”

Saat aku mengatakan itu, si staf akhirnya menyadari.

“Ah! Anda! Bentuk armor anda memiliki kesan kuat, jadi saya tak tahu Hyodou-san dalam kondisi normal!”

Memang! Dalam pertandingan, aku berada dalam bentuk armor hampir sepanjang waktu! Itu adalah Blitz[1]. Jadi sudah jelas kalau kesanku dalam kondisi normal adalah lemah.

“Hyodou-san juga akan mendapat wawancara di studio berbeda. Anda sangat terkenal sebagai Chichiryutei[2].”

“Chichiryutei!?”

Apa itu!? Aku menjadi kaget oleh nama panggilan tak diketahui yang diberikan padaku! Staff itu kemudian melanjutkan ucapannya dengan senang.

“Anda sudah menjadi sangat populer di kalangan anak anak. Sepertinya anda dipanggil “Oppai Dragon” diantara anak anak. Anda meneriakkan “Oppai” saat pertarungan melawan Sitri kan? acara itu disiarkan sepanjang jam makan siang di Dunia Bawah. Dan ternyata menjadi populer pada anak anak yang melihatnya.”

Apa kau serius! Aku menjadi topik panas para bocah di Dunia Bawah!? Aku tak bisa paham! Tapi sampai Oppai Dragon.....Ah, kupikir aku memang terus mengatakan Oppai......sepertinya anak anak tertarik pada hal hal simpel itu. Nampaknya yang merebut perhatian anak anak tetap sama baik di Dunia Bawah atau dunia manusia.

[U-Uoooooooon.....!]

Tiba tiba Ddraig mulai menangis di dalamku. Hei hei hei. Apa yang terjadi!?

[Aku, yang dijuluki dua Naga Langit........Aku, yang terus ditakuti sebagai Sekiryuutei.........]

Dia menangis dengan serius.......sepertinya dia sangat terkejut. Hmmmm, soalnya dia baru mendengar soal Chichiryutei dan Oppai Dragon......

“Kalau begitu Hyodou-san, mohon ikuti saya ke studio berbeda. Saya akan memandu anda.”

Aku menerima manuskrip pribadi dari staf, dan aku mulai menghibur Ddraig selagi berjalan ke arah studio berbeda.

Jadi apa yang akan menungguku disana?


“Astaga, aku grogi sekali.”

Setelah rekaman, kami mulai bersantai di ruang ganti. Sudah jelas kalau semua orang akan merasa gugup. Jadi mereka mulai bersantai dengan bersandar di dinding atau menjatuhkan kepala mereka di meja segera setelah memasuki ruangan.

Program itu adalah kumpulan pertanyaan terhadap Buchou dari awal sampai akhir. Bagaimana pertandingan melawan Sitri? Apa yang akan anda lakukan mulai dari sekarang? Adakah Iblis muda yang membuat anda tertarik? Pertanyaan pertanyaan semacam itu.

Buchou menjawab secara normal sambil tersenyum, dan dia tak melupakan sikap elegannya. Keluarganya mungkin sedang menontonnya, jadi dia tak boleh tampil memalukan. Buchou menunjukkan kami dan para penonton wawancara yang hebat sebagai pewaris selanjutnya dari keluarga Gremory.

Kemudian saat pertanyaan berpindah pada Kiba setelah itu, ada teriakan dari para penggemar wanita. Popularitasnya dari para penonton wanita benar benar menghebohkan. Bahkan sepanjang giliran Akeno-san, para penggemar laki laki mulai meneriakkan “Akeno-sama!”. Dan saat giliranku, anak anak mulai bersorak sorai “Oppai Dragon!” dan “Chichiryutei!”. Aku tak tahu bagaimana mengungkapkannya, tapi aku benar benar populer dengan anak anak.........

Sepertinya wujud armorku nampak seperti mainan boneka anak anak. Namun karena aku terus mengatakan oppai dan oppai, aku menjadi populer dengan cara aneh.

Hahahaha, pasti ada alasan kenapa mereka memfilmkan “itu” di studio.

“Ngomong ngomong Ise. Kamu ditanyai apa saja saat difilmkan di studio lain?”

Buchou bertanya sambil memakan snack.

“Itu rahasia. Staff juga memintaku supaya tak memberitahu orang orang yang dekat denganku.”

Aku mengatakannya sambil membuat ketawa jahat yang suaranya seperti “Nihehe”.

“Aku paham. Tapi aku akan menantikan itu.”

Sepertinya Buchou juga menantikannya. Kemudian hal itu terjadi saat kami hendak berdiri untuk pulang ke rumah. Pintu terbuka, dan seseorang masuk.

Kupikir dia gadis manis untuk sesaat. Itu adalah gadis yang rambutnya dikepang menjadi gulungan. Dan dia seorang Bishojo. Tapi wajahnya kelihatan familiar.......

“Apa Ise-sama ada disini?”

“Ravel Phenex. Apa yang membawamu kemari?”

Ravel dan mataku bertemu. Sepertinya wajahnya menjadi cerah untuk sesaat, namun kemudian dia memasang wajah tak senang. Dia kemudian mendorong keranjang yang dibawanya padaku.

“I-Ini! Ini kue! Kakak laki laki keduaku ada program televisi di studio ini jadi aku datang untuk memberimu ini karena aku punya waktu!”

Begitukah? Aku tidak yakin, tapi aku mengambil keranjangnya dan melirik ke isinya. Kue coklat yang kelihatan lezat ada di dalamnya. Wow, ini kelihatan mahal. Tapi kenapa dia memberiku keranjang dengan wajah malu malu? Dia jadi kelihatan manis.

“Apa kamu membuat ini?”

“Y-Ya! Tentu saja! Aku cukup percaya diri dalam membuat kue! D-dan aku sudah janji padamu kalau aku akan membuatkanmu kue!”

“Terima kasih. Tapi kamu bisa saja membuatkannya untukku saat kita minum teh nanti sesuai janji kita.”

“Aku tak mau mengganggu acaramu. Kamu ada pertandingan dengan keluarga Astaroth tak lama lagi kan? Jadi aku tak mau membuang buang waktumu. Tapi kupikir aku setidaknya bisa memberimu kue. Bersyukurlah!”

Hmm, dia ini pemaksa atau pemalu? Tapi aku senang dia sudah datang jauh jauh kesini.

“K-Kalau begitu aku pergi dulu...........”

Ravel kembali seolah sudah menyelesaikan urusannya.

“Tunggu dulu! Kiba!”

Aku menghentikan Ravel, dan meminta Kiba membuat pisau kue kecil. Aku memotong kue itu dan mengambil potongannya ke mulutku.

.......Rasa manis cokelat menyebar di dalam mulutku. Rasanya tidak terlalu kuat, dan membuat kue ini memiliki rasa yang seimbang. Kelembutannya juga terasa lezat.

“Rasanya enak, Ravel. Terima kasih. Aku akan memakan ini di rumah. Hahaha, aku tak tahu kapan aku bisa menemuimu lagi, jadi kupikir aku akan memberi komentar untuk rasanya sekarang. Aku akan pastikan untuk punya waktu minum teh denganmu kapan kapan. Aku juga menantikan waktu minum teh denganmu nanti.”

Saat aku mengatakan itu, mata Ravel nampak berair dan wajahnya memerah sampai maksimum. Hah? Kupikir dia akan merespon dengan berkata “Tentu saja! Ohohoho!”........

“...........Ise-sama, untuk pertandingan selanjutnya, aku pasti akan mendukungmu!”

LARI!

Setelah Ravel mengucap sampai jumpa pada kami, dia meninggalkan tempat ini dengan cepat. Saat aku menoleh pada Buchou........

Buchou menutup kedua matanya sambil mengangkat alisnya. Dan para gadis tengah melihatku dengan atmosfir mencekam........

K-Kenapa.....? Aku menjadi curiga oleh situasi ini. Tapi seperti ini wawancara kami selesai, dan pertandingan melawan Diodora semakin mendekat.

Ngomong ngomong, sebuah video yang menampilkan aku di dalamnya sudah dikirim ke rumahku oleh studio. Aku kaget saat mengecek isinya!.........Aku tak pernah menduga akan jadi seperti ini.........Bagaimana aku harus memberitahu Buchou dan yang lain........


Bagian 3

“Buha~”

Di ruang ganti untuk pemandian besar yang terletak di lantai basemen pertama rumahku, aku meneguk susu buah setelah keluar dari pemandian. Ah, enak sekali! Aku meminumnya dalam satu tegukan selagi meletakkan tanganku di pahaku!

Tapi tahukah kalian kalau pemandian besar ini terletak di lantai basemen pertama? Aku masih tak bisa memercayainya. Kediaman Hyodou yang mengalami renovasi besar besaran sepanjang musim panas. Saat ini sudah jadi enam lantai, dan memiliki tiga lantai bawah tanah. Lantai basemen kedua memiliki kolam. Para gadis juga berenang saat mereka menginginkannya. Sungguh, ini semua sangat mewah. Berkat itu, rumah ini memiliki banyak ruang untuk ditinggali gadis gadis. Orangtuaku juga sangat senang, jadi kurasa tak apa apa.

Dan ada semua jenis susu di dalam kulkas yang terletak di lantai basemen pertama, jadi kami bisa meminumnya setelah mandi.

Menurut Buchou “Meminum variasi susu setelah mandi adalah keharusan di Jepang”.

Obsesi Buchou terhadap Jepang terkadang bisa sangat menakutkan. Ngomong ngomong, aku mengganti tipe susu yang kuminum setelah mandi setiap hari. Buchou di golongan susu buah. Akeno-san, Asia, Koneko-chan di golongan susu murni. Dan Xenovia di golongan susu kopi.

Aku mandi setelah latihan untuk Game yang akan datang, jadi aku merasa segar. Aku mulai menjadi maniak latihan belakangan ini. Aku takkan merasa tenang kalau tidak berlatih. Berusaha keras sehari hari adalah rutinitasku.

Saat aku meninggalkan ruang pemandian besar, aula besar yang letaknya berseberangan dari ruang pemandian nampak sedikit bercahaya. Terdapat aula besar di seberang ruang pemandian di lantai basemen pertama, jadi kami bisa melakukan maraton menonton film dan melakukan semua jenis latihan. Aku juga berlatih disini sebelumnya.

Pintu terbuka sedikit, jadi aku mengecek ke dalam. Xenovia tengah berada disana memegang pedang latihan. Dia mengenakan baju latihan dan tengah memegang pedang dengan serius.

“...........Ise.”

“Yo. Aku tak bermaksud mengintip tapi kamar ini bercahaya jadi aku kebetulan mengecek bagian dalamnya.”

Aku memasuki ruangan.

“Latihan?”

“Ya, karena Game sudah dekat.”

“Tapi, bukankah kamu juga sudah banyak berlatih sebelum subuh?”

Ya. Xenovia meningkatkan jumlah latihannya seiring Game semakin dekat. Bahkan hari ini dia berlatih secara berlebihan, dan nampaknya dia sedang dihantui oleh sesuatu. sepanjang latih tanding, bahkan Kiba nampaknya tertekan oleh semangat tinggi Xenovia. Namun karena dia selalu terburu buru, dia menciptakan banyak celah dan menerima serangan balik.

“Soalnya.......aku lebih lemah dari Kiba.”

Xenovia mengatakan itu dengan tatapan lurus.

Memang. Saat kami pertama bertemu, Xenovia lebih kuat dari Kiba. Tapi situasi berubah secara tiba tiba karena bakat Kiba mulai mekar setelah berhasil mencapai Pedang Suci Iblis.

“Bahkan di video, Kiba menunjukkan kalau dia bisa memakai Durandal lebih baik dariku.—Dari segi bakat saja, Kiba punya bakat melebihi aku.”

Mata Xenovia nampak mendung. Kupikir ada bagian dari dirinya yang iri pada Kiba.

“Dari pandanganku, kamu dan Kiba sangat hebat.”

Xenovia tersenyum oleh kata kataku yang bahkan tak terdengar seolah aku menghiburnya.

“Terima kasih. Tapi hal yang paling tak bisa kumaafkan........adalah aku yang kalah di pertandingan sebelumnya tanpa berbuat apa apa.........Karena itu aku berlatih keras supaya tak akan kalah lagi.”

.......Jadi tentang hal itu. Dalam pertandingan melawan Sitri, Xenovia kalah dari Tsubaki-senpai yang memiliki Sacred Gear tipe serangan balik. Dari segi kekuatan, Xenovia lebih unggul. Namun kemampuan dan kompatibilitas diantara mereka sangat buruk, jadi dia kalah dari Shinra-senpai.

Aku juga menyaksikan betapa mengerikannya yang tipe-teknik bisa lakukan saat menonton video. Mereka menyelesaikan pertandingan dimana kekuatan murni takkan bekerja, dan membuatku menyadari betapa luas Game itu jadinya. Tapi kupikir kami sudah super kuat kalau bertarung secara normal. Oh sial, rasa percaya diri berlebih ini bisa menuntun kekalahan kami.

“Tak peduli sehebat apapun kekuatan yang kamu miliki, aku menyadari ada banyak cara untuk mengalahkan kita. Menyelesaikan pertandingan dengan kekuatan murni sepertinya adalah hal termudah untuk dilakukan. Namun khususnya dalam Game, terutama Game berkelompok, ketimbang memiliki satu individu kuat, kita perlu bekerjasama dalam gaya “Kemampuan orang A” + “Kemampuan orang B”. Jalan untuk menjadi Iblis Kelas Tinggi sungguh berat.......”

Aku duduk di atas lantai, dan mendesah. Memang susah untuk mendapat promosi menjadi Iblis Kelas Tinggi.

“Apa kamu ingin menjadi Maou, Ise?”

“Tidak, aku tak pernah memikirkan hal seperti itu........Kenapa kamu tiba tiba menanyakan itu?”

“Di masa depan, kamu pasti akan independen dari Buchou kan? Untuk berdiri lebih tinggi darinya.”

“Iya, itulah rencanaku.”

“Asia bilang dia akan terus mengikutimu.”

“Hmm? Aah, iya. Kami berjanji kami akan bersama selamanya.”

“Bawa aku beserta Asia juga.”

!

Situasi tak terduga. Aku tak pernah menduga dia akan mengatakan itu.

“Kenapa kamu ingin ikut bersamaku?”

Saat aku bertanya, dia menjawab dengan tersenyum lebar.

“Soalnya menyenangkan bersama Ise.”

Begitu. Bersamaku menyenangkan ya?

“Aku paham. Aku akan pikirkan soal itu.”

“Ya, kuharap kamu memikirkannya secara positif.”

Aku tak tahu rencana apa apa untuk masa depan, tapi membangun hubungan dengan Asia dan Xenovia sepertinya menarik. Aku tengah berpikir sambil membengkokkan leherku, dan Xenovia berhenti mengayunkan pedangnya.

“Entah kenapa, mengobrol denganmu membuat rasa gugupku hilang.”

Xenovia mendekatiku yang tengah duduk, dan.......

Cup.

Dia mengecup pipiku! Uooooooo! Aku terkejut oleh tindakan tiba tiba itu! Ciuman di pipi!

“Ini hadiahku buatmu. Haruskah kuberikan ke bibirmu selanjutnya? Fufufu. Kalau begitu aku mau istirahat dulu untuk hari ini.”

Xenovia pergi setelah mengatakan itu. Aku hanya bisa menyentuh pipiku oleh ciuman tiba tiba yang dia berikan padaku.

Bagian 4

“Sudah waktunya.”

Buchou mengatakan itu dan kemudian berdiri.

Hari pertandingan. Kami berkumpul di ruang klub Penelitian Ilmu Gaib saat larut malam. Asia mengenakan busana sister dan Xenovia mengenakan kostum tempur erotisnya. Dan anggota lain termasuk aku mengenakan seragam Akademi Kuou.

Kami berkumpul di sekitar lingkaran sihir yang terletak di tengah tengah ruangan, dan menunggu untuk dipindahkan.

Lawan kami adalah Diodora Astaroth. Keluarga bangsawan dimana Beelzebub saat ini berasal. Aku tak tahu kekuatan apa yang dia gunakan, tapi dia adalah Iblis yang mampu menyerbu ke arah musuhnya sendiri secara langsung dengan kekuatan Iblis dahsyatnya. Tapi Game akan berakhir saat kalian berhasil menjatuhkan [Raja]! Dalam kelompok kami ada banyak anggota yang takkan kalah dari segi kekuatan murni. Kalau dia menyerbu kami, kami hanya perlu menghancurkannya!

Tapi aku juga perlu melatih cara bertarung berbeda selain itu.......tipe serangan balik huh. Mungkin aku harus melatihnya juga. Sairaorg-san adalah tipe kekuatan-super. Dia berada di kategori sama denganku. Kalau aku berlatih menyerang balik, sepertinya aku bisa membalik situasi pertandingan........untuk tipe kekuatan, gerakan tipe teknik adalah sesuatu yang tak bisa kalian abaikan. Selagi memikirkannya dengan otak kerdilku, Asia memegang tanganku dengan gugup.

Aku tersenyum tenang dan memegang tangannya juga.

Ya, pertama aku harus mengurus Diodora. Aku pasti takkan menyerahkan Asia padanya. Tak peduli kekuatan Iblis macam apa yang akan dia pakai melawanku, aku akan melindungi Asia! Kemudian lingkaran sihir bersinar, dan kami hendak diteleportasi........


“..........Apa kita sudah sampai?”

Saat mataku pulih dari cahaya menyilaukan oleh teleportasi, kami membuka mata kami........tempat kami tiba adalah sebuah area yang luas.

Di tempat ini berjajar sejumlah tiang tiang tebal. Tanahnya terbuat dari........bebatuan. Kami melihat sekeliling, dan kami melihat pintu masuk besar di kuil yang agak jauh!

............Besar. Itu terlihat seperti kuil yang hanya muncul dalam mitologi Yunani. Pada pandangan pertama tak ada bagian yang rusak dan nampaknya baru dibangun. Langit terlihat putih seperti biasanya. Jadi ini basis kami ya.

Sekarang, mari kita bersiap siap. Akankah jadi serangan Blitz? Atau pertempuran panjang? Aku masih tak tahu, tapi aku hanya perlu memenuhi peranku!

Aku memperkuat keberanianku seperti itu............Tapi kami tak juga mendengar pengumuman dari pembawa acara tak peduli berapa lama waktu telah berlalu.

“........Ini aneh.”

Buchou mengatakan itu. Seperti halnya aku yang merasa curiga, anggota lain juga curiga oleh situasi ini. Apa sesuatu terjadi pada orang orang yang mengurus pertandingan? Aku memikirkan hal semacam itu, dan kemudian........

Sebuah lingkaran sihir muncul di sisi lain kuil!

Eh!? Diodora!? Jangan jangan kita akan bertarung dengan jarak sependek ini!?

Aku panik! Kelompokku mulai memasang posisi! Tapi bukan hanya satu lingkaran sihir! Banyak cahaya bermunculan, dan mereka mengelilingi kami!

“.........Itu bukan simbol Astaroth!”

Kiba mengatakan itu sambil memasang kuda kuda dengan pedangnya. Akeno-san kemudian mengatakannya sambil melapisi tangannya dengan aliran listrik.

“.......Tak satupun lingkaran sihir yang mirip. Kecuali........”

“Mereka semua Iblis. Tapi kalau ingatanku benar........”

Buchou melihat sekeliling dengan tatapan curiga selagi melapisi dirinya dengan aura merah. Orang orang yang muncul adalah.......banyak Iblis! Mereka semua muncul disertai rasa permusuhan! Mereka memelototi kami sembari mengepung kami!

Satu, dua, tiga.......tidak, aku akan berhenti menghitung. Itu karena jumlah mereka tak berhenti pada puluhan atau ratusan! Ada sekitar beberapa ratus sampai ribuan dari mereka, dan kami dikelilingi oleh jumlah orang sebanyak itu! seluruh area ini ditutupi oleh para Iblis yang baru saja muncul.

“Menilai dari lingkaran sihir mereka, mereka adalah antek antek golongan Maou lama dari Khaos Brigade.”

--!?

Aku menjadi kaget setengah mati! Apa kau serius!? Khaos Brigadeeeee!? Kenapa mereka menyerbu ke dalam Game para Iblis muda!? Oh, mereka memang teroris! Tapi kenapa di pertandingan kami!?

“Kerabat darah dari Maou palsu menyebalkan, Gremory. Aku akan melenyapkanmu disini juga.”

Salah satu Iblis yang mengelilingi kami mengatakan itu pada Buchou dengan nada memprovokasi! Sudah kuduga, bagi para Iblis yang mendukung golongan Maou lama, Maou saat ini dan para Iblis yang mendukung mereka adalah sumber kebencian mereka.

“Kyaa!”

Sebuah teriakan! Suara ini milik........Asia!

Saat aku menoleh pada Asia, dia tak ada disana!

“Ise-san!”

Suaranya datang dari atas! Saat aku menengadah, aku melihat Diodora yang membawa Asia! Si brengsek ituuuuuuuuuuuuuu!

“Hei Rias Gremory. Dan Sekiryuutei. Aku akan membawa Asia Argento bersamaku.”

Dia mengatakan hal bodoh dengan senyum menyegarkan!

“Lepaskan Asia, keparat kau! Pengecut! Dan apa arti semua ini! Bukankah kita seharusnya dalam Rating Game!?”

Diodora menunjukkan senyum jahat untuk yang pertamakalinya oleh teriakanku.

“Apa kau bodoh? Ini bukan Game. Kalian semua akan mati disini.......agen agen dari Khaos Brigade. Tak peduli sekuat apapun kalian, kalian takkan mampu menghadapi Iblis Kelas Tinggi dan Kelas Menengah sebanyak ini kan? Hahaha, kalau begitu matilah. Lenyaplah saja!”

Buchou memelototi Diodora.

“Apa maksudnya kau memiliki hubungan dengan Khaos Brigade? Pecundang. Dan kau bahkan mencurangi Game, jadi kematian akan pantas bagimu! Lebih dari itu, kau mencoba mengambil Asia tersayangku dariku.......”

Aura Buchou meningkat! Dia marah! Tentu saja dia marah! Aku juga kehabisan kesabaranku! Orang ini! Aku sama sekali tak bisa memaafkan si brengsek ini!

“Kalau aku terus bergabung dengan mereka, aku bisa melakukan semua hal sesukaku. Yah, berjuanglah sekuat yang kalian bisa. Aku akan menjadi satu dengan Asia selama itu. kalian tahu apa maksudku kan? Sekiryuutei, akan kujadikan Asia milikku. Kalau kau mampu mengikutiku, maka datanglah ke bagian terdalam kuil. Kau akan bisa melihat hal menakjubkan disana.”

Sembari Diodora tertawa dengan riang, Xenovia berteriak padaku.

“Ise, Ascalon!”

“Ya!”

Aku segera merespon, aku membuat gauntletku muncul. Aku menarik pedang dari pucuknya, dan melemparnya pada Xenovia.

“Asia adalah temanku! Takkan kubiarkan kau berbuat semaumu!”

Mata Xenovia juga terbakar dengan kemarahan. Dia mencoba maju menyerang Diodora......namun kekuatan Iblis yang Diodora lepaskan membuat Xenovia kehilangan posisinya. Pedangnya tak mencapai Diodora, namun aura suci yang diluncurkan oleh pedang melaju terus ke arah Diodora! Ya! Rasakan itu!

Itulah yang kukira akan terjadi, namun Diodora menghindarinya dengan enteng di udara! Sial! Jadi dia tak bisa dikalahkan semudah itu! Sepertinya meleset karena Xenovia kehilangan posisinya!

“Ise-san! Xenovia-san! Ise--.......”

Asia meminta bantuan! Tapi ruang mulai berguncang keras dan terdistorsi. Tubuh Diodora dan Asia semakin pudar dan mereka akhirnya menghilang.

“Asiaaaaaaaaaaaaaaaaa!”

Aku memanggil Asia yang menghilang tapi aku tak mendapat balasan apa apa.........sial! Aku tak bisa melindungi Asia! Lagi lagi aku........!

“Ise-kun! Tenanglah! Kita harus mengurus semua musuh di hadapan kita dulu! Mari pergi dan selamatkan Asia-san setelah itu!”

Kiba mengatakan itu padaku.

.......Ya. Dia benar. Itu sederhana saja. Aku harus keluar dari tempat ini dulu, lalu pergi ke Diodora untuk menghajarnya sampai habis dan menolong Asia!

Diodoraaaaaaaaaa! Takkan kumaafkan kau!

Para Iblis mengelilingi kami. Jadi mereka bertindak dibawah para keturunan Maou lama. Aku tak tahu rincian apa apa tentang hal itu, tapi aku harus mengalahkan mereka kalau mereka menghalangi kami!

Tangan mereka bersinar secara misterius! Mereka mencoba menyerang! Diodora berkata kalau mereka tak hanya terdiri atas Iblis Kelas Menengah tapi juga Iblis Kelas Tinggi. Bisakah kami menghindari semua serangan mereka? Apa lebih baik bersembunyi dibalik bayangan dan menjatuhkan mereka satu demi satu? atau haruskah aku abaikan mereka dan melaju lurus ke arah kuil?

Selagi aku memikirkan sebuah rencana, aku mendengar teriakan “Kyaa!”, dibawah situasi menegangkan ini. Suara Akeno-san! Apa yang terjadi!? Saat aku menoleh, tua bangka sialan bermata satu yang mengenakan jubah tengah mengangkat rok Akeno-san dan melihat celana dalamnya.

High school dxd v6 137.jpg

“Hmmm, bokongmu bagus. Lebih dari itu, lekuk yang hanya dimiliki gadis muda membuatku tak tahan.”

P-Pak tua sialan ini!??

Aku menarik Akeno-san menjauh dari pak tua itu! Bokong Akeno-san adalah milikku!

“Dasar pak tua sialan! Darimana kau muncul! –Tunggu, kau kan.......”

Aku familiar dengan tua bangka ini! Ya, setelah pertandingan dengan Kaichou, pak tua ini mengunjungi ruang kesehatan tempatku beristirahat. Kalau kuingat lagi, pak tua ini adalah......

“Odin-sama! Kenapa anda ada disini!?”

Buchou bertanya dengan sangat kaget.

Ya! Odin! Dewa dari Utara! Dia seorang Dewa! Si pak tua kemudian mengatakannya sambil mengelus ngelus jenggot putih panjangnya.

“Hmm. Akan lama kalau kujelaskan, tapi singkat kata, Game ini sudah diambil alih oleh Khaos Brigade.”

Sudah kuduga, Game ini sudah diambil alih oleh mereka.

“Komite Game dan mereka dari golongan berbeda tengah bekerjasama untuk menjatuhkan mereka semua. Yah, kami sudah tahu fakta kalau Diodora Astaroth bersekutu dengan golongan Maou lama di balik layar. Dia pasti menerima “ular” dari Ophis yang berdampak pada peningkatan kekuatannya yang tiba tiba. Maka itu akan berbahaya bagi kalian kan? Jadi kalian perlu dibantu. Tapi arena Game ini dilapisi oleh dinding perisai kuat. Jadi akan sulit bagi orang normal untuk menembus atau melalui dinding. Khususnya menghancurkannya akan sangat sulit. Kita tak bisa lakukan apa apa kecuali menghentikan orang yang mengaktifkan dinding dari dalam.”

“Lalu bagaimana anda masuk kemari, pak tua?”

“Saat aku memberikan salah satu mataku pada Mímisbrunnr, aku menjadi familiar dengan kekuatan Iblis, sihir, dan mantra mantra lain semacam ini. Hal yang sama juga berlaku untuk dinding perisai.”

Pak tua ini menunjukkan mata kirinya yang kosong padaku.—Sesuatu yang nampak seperti kristal di letakkan di dalamnya, dan tulisan sihir yang bersinar dari dalamnya mulai muncul.

MERINDING......!

Saat aku melihat simbol yang muncul pada mata buatan itu, aku merasa seolah tubuhku membeku. Ia memiliki pancaran berbahaya.......! Aku bahkan bisa merasakan kegugupan Ddraig dari balik Sacred Gear.

“Musuh kita adalah Dewa Ketua dari Utara! Nama kita akan naik kalau bisa mengambil lehernya!”

Para Iblis golongan Maou lama mulai menembakkan blok blok kekuatan Iblis sekaligus! Jumlah serangan mereka sungguh gila!

Saat kami bersiap siap menghadapi serangan yang diarahkan pada kami, Pak Tua Odin hanya memukulkan tongkatnya ke tanah sekali.

BOBOBOBOBOBOBOBON!

Serangan yang datang ke arah kami dipantulkan dan lenyap! Pak tua hanya ketawa “Hohoho!”, selagi mengelus jenggotnya.

Pak tua ini sungguh hebat! Seperti yang kuduga dari Dewa! Dia membuat serangan mereka lenyap dengan mudah! Para Iblis mulai mengubah ekspresi mereka. Ada banyak Iblis Kelas Tinggi diantara mereka, namun pak tua ini masih nampak penuh percaya diri.

“Normalnya, aku bisa menghancurkan dinding perisai dengan kekuatanku tapi aku hanya bisa masuk kemari........Hmm, jadi musuh macam apa kali ini? Sampai aku dimintai tolong oleh bocah itu, Azazel, untuk memberikan ini pada kalian. Sampai membuat kakek tua bekerja sekeras ini, apa yang harus kulakukan dengan bocah itu setelah ini.........”

Pak tua ini banyak protes juga.......yang kami terima dari Pak tua adalah perangkat komunikasi kecil.

“Pergilah, serahkan tempat ini pada kakek tua ini dan lari ke arah kuil. Maksudku pak tua ini akan berdiri di medan tempur ini untuk menutupi kalian. Ini kehormatan besar, tahu?”

Saat pak tua mengacungkan tongkatnya pada kami, aura tipis mulai mengelilingi kami.

“Itu akan melindungi kalian semua sampai mencapai kuil. Sekarang, pergi pergi!”

“Tapi pak tua! Apa anda takkan apa apa seorang diri!?”

Aku khawatir namun pak tua itu hanya tersenyum dengan riang.

“Sampai seorang bayi yang baru hidup satu dekade sepertimu mencemaskanku.......”

Sesuatu yang nampak seperti tombak muncul di tangan kiri si pak tua.

“—Gungnir.”

Dia melepaskan satu hembusan dengan itu ke arah para Iblis! Kemudian........

BAAAAAAAAAAAAAAAAAANG!

Aura dalam jumlah mengerikan diluncurkan dari tombak, dan suara yang menembus angkasa menggema sepanjang area!

Aku tak bisa mempercayai mataku. Satu hembusan tebal itu melaju lurus sampai ke ujung dunia, dan terukir sangat dalam ke dalam tanah! Para Iblis musnah dengan satu serangan itu, puluhan Iblis telah lenyap! Sungguh kekuatan mengerikan! Bukan bercanda lagi kalau itu berada pada level yang sama sekali berbeda.

“Tahu tidak, pak tua ini sesekali harus bekerja juga. Baiklah, para Iblis teroris. Datanglah padaku dengan semua yang kalian punya. Pak tua ini jauh lebih kuat dari yang bisa kalian bayangkan.”

Dia memiliki kekuatan sebesar ini meskipun masih menahan dirinya! Uwaaa.......Dewa sungguh memiliki kekuatan pada level yang sama sekali berbeda.......

Para Iblis menjadi semakin gugup. Tak ada Iblis yang akan datang pada kami seperti sebelumnya untuk membuat nama mereka terkenal lagi.

“Aku minta maaf! Akan kuserahkan tempat ini pada anda!”

Buchou menyampaikan terima kasihnya pada Odin si kakek tua dan kemudian mengatakannya pada kami.

“Kita akan berlari ke arah kuil!”

Kami merespon kata kata Buchou, dan berlari ke arah kuil. Sepanjang waktu itu, pak tua dan para Iblis melanjutkan pertarungan mereka.


Catatan Penerjemah dan Referensi

  1. Pertarungan singkat.
  2. Kaisar Naga Payudara.