Boku wa Tomodachi ga Sukunai:Jilid2 Adik Perempuan

From Baka-Tsuki
Revision as of 09:45, 3 September 2012 by Exiagundam00 (talk | contribs) (Created page with "==Adik Perempuan== <p>Sehari setelah aku membuat Maria tertawa terpingkal-pingkal.</p> <p>Aku bangun satu jam lebih awal dari biasanya, dan mulai menyiapkan bekal makan sian...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Adik Perempuan

Sehari setelah aku membuat Maria tertawa terpingkal-pingkal.

Aku bangun satu jam lebih awal dari biasanya, dan mulai menyiapkan bekal makan siang.

Paprika dengan daging, asparagus gulung daging babi asap, daging hamburger dengan keju, tamagoyaki, sosis, dan apel.

Aku membelah sosis menyerupai gurita, dan memotong apel menyerupai bentuk kelinci.

"...Kukuku, fuahhh... aku mencium aroma sedap bercampur darah dan jeritan persembahanmu untukku".

Kobato turun dari kamarnya sambil menguap dan mengenakan negligee tembus pandangnya.

"Hey, tumben kau bangun cepat hari ini. Apa aku membuatmu terbangun?"

"Hoamm... Kukuku... Merasakan saudaraku terbangun, aku juga terbangun dari tidur panjangku"

"Kau tidur lumayan lama. Kau tidur lebih awal sekitar jam 9 tadi malam."

"...Kukuku... Kemarin ada pelajaran renang di kelasku jadi mau tak mau aku harus banyak bergerak dan menghabiskan seluruh kekuatan sihirku."

Boku wa Tomodachi ga Sukunai Vol2 Ch08 Img01.jpg

SMP Saint Chronica memiliki kelas renang.

Kolam renangnya baru selesai dibangun tahun lalu, makanya Sena belum pernah berenang saat dia SMP dua tahun lalu.

Kobato suka berenang sehingga kapanpun kelasnya ada pelajaran renang dia berenang sepuas-puasnya sehingga dia selalu tidur lebih awal hari itu.

"Walaupun kau vampir tapi kau suka berenang?"

"Kukuku... Aku ini salah satu True Ancestors yang kebal terhadap zat bernama air... Bermain-main didalamnya bukan masalah bagiku, kukuku..."

"O begitu. Sedikit lagi makanannya siap jadi tunggu sebentar ya."

Sambil menjawab lelucon Kobato, Aku melanjutkan menyiapkan makanan.

"Hmm... Persembahan hari ini kelihatannya mewah... *nyam*"

Kobato mengintip ke dapur.

"Hei Kobato, air liurmu netes tuh. Ini semua bukan untuk sarapan pagi saja, tapi untuk bekal makan siang juga"

"Bekal makan siang!?"

Kobato berseru, matanya berbinar.

Saat dulu tinggal dekat sekolah, aku biasa membuat bekal makan siang tiap hari, tapi setelah pindah kesini, jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh sehingga tak sempat menyiapkan bekal, jadi hari ini adalah hari pertama aku harus repot-repot menyiapkan bekal makan siang.

Beberapa SMP tak punya kantin, tapi beberapa punya, dan melihat Saint Chronica punya kantin, aku bilang Kobato untuk membeli bekal makan siangnya di kantin.

"Kukuku, Tumben An-cha... Saudaraku... Apa kau akhirnya sadar kalau kau harus menghormati True Ancestors sepertiku...?"

"Ah, apa aku tidak bilang semalam? Maria yang kubicarakan kemarin itu tak pernah makan makanan selain junk food dan tak pernah makan makan malamnya jadi kupikir tak ada salahnya kalau dia kubuatkan bekal makan siang. Ah, aku juga buatkan bekal untukmu, kok."

Aku mungkin terlalu banyak memberikan Maria makanan, tapi Yozora selalu memberikannya keripik kentang jadi kupikir tak masalah.

Kalau nanti masih ada lebih, bisa kuberikan ke Yukimura.

Maria bilang dia ingin makan daging jadi kubuatkan bekal yang ada dagingnya, tapi kupikir aku lumayan .

Tak baik kalau tubuh tak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Sudah cukup lama sejak terakhir aku membuat bekal makan siang, tapi menyiapkannya sekarang sama menyenangkannya seperti yang kuingat dulu.

"...Jadi kau akan memberikan separuh persembahanmu kepadaku kepada gadis bernama Maria itu juga...?"

Aku tahu kalau Kobato mengatakan sesuatu, tapi aku tak bisa mendengarnya karena terhalang suara hamburger yang sedang kugoreng.

"Kau bilang apa?"

"Bukan apa-apa. An-chan bego!"

Kobato berteriak, meninggalkan dapur.

Tak peduli saat makan ataupun saat dalam perjalanan pergi ke sekolah, Kobato terus saja cemberut.

Hmm, kupikir dengan membuatkannya bekal makan siang seperti ini akan membuat Kobato dan Maria senang, kupikir aku harus menaikkan kualitas masakanku lagi...