Seirei Tsukai no Blade Dance (Indonesia):Jilid 4 Bab 6

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 6: Retakan

Bagian 1

"—Muir Alenstarl."

Kamito menyebut nama tersebut seraya merebah diatas ranjang dalam kamar redup.

Peringkat kedua dari «Instructional School» yang memperoleh gelar «Monster».

......Kenapa dia disini?

Dia berpikir bahwa mereka tidak akan bertemu lagi setelah hari itu.

Namun mereka akhirnya bertemu dalam cara yang buruk.

Muir Alenstarl merupakan seorang ahli elementalis militer.

Untuk alasan apa gadis itu, seorang anak yatim piatu dari «Instructional School», untuk datang kemari-

Bukan karena dia tidak dapat menebak. Hanya beberapa minggu sebelumnya, Kamito bertarung dengan anak yatim lainnya dari «Instructional School», Jio Inzagi.

Dalang dari insden waktu itu-

......Apakah gadis itu memiliki hubungan dengan Restia?

Tangan kiri dibawah sarung tangan kulit terasa sakit.

Dalam waktu yang bersamaan. Ketukan datang dari pintu kamarnya.

"......Iya?"

Seraya menekan rusuknya yang sakit, Kamito bangkit dari ranjang.

"Siapa?"

Dia membuka pintu dan-

"......Nyaa ♪"

Seekor kucing manis disana.

Tidak, lebih tepatnya, seseorang seseorang mengenakan telinga kucing diatas kepala,Tuan putri kedua kerajaan.

"......"

"......"

"......Um. Fianna, apa yang kamu lakukan?"

Kamito bertanya, terheran-heran.

"A-Aku datang untuk melayani tuanku-nyan ♪"

"......"

Udara membeku.

"Huuh, ke-kenapa kamu membuatku mengatakan itu......"

"Tidak, aku tidak benar-benar paham......"

Fianna membersihkan tenggorokannya dan berkata,

"Ini adalah Ritual penyembuhan."

"Ritual penyembuhan?"

Kamito mengulangi seperti burung beo.

"Kamito-kun, kamu terluka,bukan?"

"Iya, tapi..... tidak terlalu parah."

"Bohong."

Fianna menyentuh tulang rusuk Kamito.

"Owwwwww!"

"Lihat, kamu tidak bisa menipuku."

Itu merupakan luka yang ia terima ketika terkena serangan spirit air milik Muir.

Dia telah menyembunyikan luka itu, namun sepertinya pengunna spirit Holy dapat melihat itu.

"Ayo. berbaring diatas ranjang."

"Owaa."

Fianna menarik tangan Kamito.

Kamito didorong diatas ranjang secara bersamaan.

STnBD V04 149.jpg

Perasaan didorong melalui dadanya membuat jantung Kamito berdenyut tanpa ia sadari.

"Aku menghragai untuk penyembuhannya tapi...kenapa telinga kucing?"

"Fufu, ini alat untuk ritual......ah, alat untuk ritual-nyan ♪"

Fianna dengan cepat mengembangkan akhir dari kalimatnya.