Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 4 Chapter 9
pada hari itu adalah hari kelima dari nine schools competition dan pagi kedua di divisi pendatang baru.
Tatsuya tiba di depan arena yang sedang sibuk mempersiapkan untuk pertandingan Newcomers Icicle Destruction (pertandingan penghancuran es khusus pendatang baru)
banyak derek-derek besar mengeluarkan muatan es batu berukuran 1 X 1 X 2 dari kendaraan-kendaraan yang di rancang khusus untuk mengangkut barang. melihat ini orang-orang mulai percaya bahwa hari-hari dimana robot-robot besar dari film kartun menjadi kenyataan tidaklah jauh.
"kalau kita dapat menghiraukan efisiensi energy..."
"onii-sama? apa yang sedang kau bicarakan?"
seolah menolak cara berpikir aneh ini, Tatsuya tanpa sadar mulai bergumam sendiri.
"tidak, bukan apa-apa kok.."
Miyuki tidak mencoba mengungkit masalah ini lagi.
"ayo cepat berangkat.."
"YA"
sebenarnya, ini adalah satu-satunya titik permberhentian menuju area pertandingan.
Tatsuya meminta Miyuki untuk terus berjalan menuju area peristirahatan yang berada di puncak Arrow Tower.
◊ ◊ ◊
masih ada waktu 30 menit lagi sebelum babak pertama pertandingan pagi dimulai.
ketika Tatsuya memasuki arena, dia masih banyak memiliki waktu luang.
"pagi!"
......tampaknya para pemain yang bermain di babak pertama sudah disana.
"pagi maaf sudah menunggu lama."
"ya ampun... tampaknya aku datang kepagian."
pemain yang akan bermain di babak pertama, Akechi Eimi, tersenyum sembari menggelengkan kepalanya dan menyapu rambut merahnya kembali dari wajahnya.
"pagi Eimi. seberapa pagi kamu terbangun?"
"pagi Miyuki, untuk alasan tertentu, aku terbangun sebelum alarm berbunyi, seolah aku belum pulih dari semangat kemarin."
namanya adalah Emilia Goldie. nama lengkapnya Akechi Emilia Goldie Eimi. Eimi adalah keturunan Inggris. julukannya adalah "Emmy", yang namanya datang dari nama Inggrisnya yaitu "Emilia"
kemampuan penyihir sangat terpengaruhi oleh garis keturunan.
dikarenakan hubungan antara sihir dan kekuatan politik negara, setiap negara benar-benar dengan ketat melindungi garis keturunan para penyihirnya atau boleh dibilang masing-masing negara melarang perkawinan penyihir antarnegara. (jepang menganut politik pelarangan pernikahan antarnegara)
namun, dalam generasi kakek Tatsuya, masing-masing negara secara aktif mendorong perkawinan penyihir antara negara. tujuannya adalah untuk "menyilangkan" "mengumpulkan" "mengembangkan" penyihir yang lebih baik.
hasilnya adalah setengah dari siswa-siswi sekarang yang belajar di sekolah sihir merupakan keturunan dari eropa dan india.
Leo adalah salah satunya, dan seorang siswi bernama Akechi Eimi adalah yang lainnya.
Seperti yang bisa disimpulkan dari kata-katanya, Eimi juga ikut serta dalam pertandingan Speed Shooting kemarin. ini adalah hari keduanya Eimi bekerja sama dengan Tatsuya. sama halnya dengan Miyuki dan 2 orang lainnya,Eimi adalah orang yang pertama dari tim putri yang akrab dengan Tatsuya. untuk Tatsuya, Eimi adalah orang yang enak diajak bekerjasama di tim putri.
setelah keduanya saling menyapa, para gadis mulai ngobrol sementara Tatsuya mengotak-atik CAD yang dia bawa untuk melakukan pemeriksaan sepintas, untuk kemudian diserahkan ke Eimi.
CAD Eimi merupakan Specialized CAD berbentuk SHotgun yang canggung dengan panjang namun ukurannya pas di tangan seorang wanita muda.
senjata itu terlihat cukup berat, namun karena recoil bukan masalahnya, berat Shotgun itu cukup ringan apabila dibanding senjata api normal. namun tingkah laku Eimi terlihat seperti cowboy sewaktu dia mengayunkan Shotgun itu dan membidik ke arah jendela.
".....Eimi, kamu bukan orang inggris, tapi aslinya orang Amerika ya...?"
"sudah berapa kali aku bilang mengenai masalha ini, sekarang Miyuki ikut-ikutan juga? keluarga nenekku diangkat menjadi Knight oleh Tudor sendiri."
Bertentangan dengan isi kata-katanya, nadanya tetap gentar.
Dia mempertahankan postur tubuhnya dan mulai mengisi CAD dengan Psions. seperti halnya dengan Morisaki Quick Draw, ditengah-tengah proses, pengaman kemudian dilepaskan. ini benar-benar jenis penarikan Cad yang berbeda.
Tatsuya : "bagaimana?"
Eimi : "hm...... rasanya aku mengerti perasaan Shizuku sekarang."
semua siswi tahun pertama tahu bahwa seorang wanita kaya dari keluarga Kitayama ingin sekali mempekerjakan Tatsuya.
Tatsuya : "apa ada masalah dengan pengaturannya?"
Eimi : "sempurna!"
Eimi mulai santay lalu tersenyum.
Terlepas dari rambut merah dan mata hijaunya, penampilan luar Eimi benar-benar terlihat Jepang. bahkan diantara siswi seangkatannya, Eimi terlihat yang paling kekanakan-kanakan. Daripada menyebut senyum Eimi sebelumnya "Gembira", ungkapan "teehee" yang lugu mungkin lebih cocok.
Tatsuya : "aku benar-benar tidak mengerti maksud kamu"
Eimi menggelengkan kepalanya mendengar gumaman Tatsuya, tapi senyumnya tidak pudar sedikitpun. salah satu alasan utamanya pasti karena Eimi tidak tahu apa yang Tatsuya katakan tadi.
Tatsuya : "setidaknya biar kuatur ulang lagi CADnya. bisa tolong kau pakai ear setnya?"
Eimi : "Eh? kenapa?"
Tatsuya : "Eimi.... sejujurnya, kamu tidak tidur semalam tadikan?"
ketika ditanya begitu, seyum Eimi mulai tampak dipaksa
Eimi : ".... kok tahu?"
melihat mata belo Eimi, Tatsuya mulai menganggukan kepalanya, kemudian mengambil CAD dari tangan Eimi dan mengatur kembali CADnya.
Eimi : "...Tatsuya lebih jeli dari orang tua aku."
Eimi dengan patuh memakai kembali headphone itu sembari menggerutu "sulit dupercaya" dan meletakan tangannya ke alat pengukuran.
melihat angka-angka sembari memutar layar, expresi Tatsuya mulai pucat.
With Tatsuya's minute facial changes, Eimi's body also started to curl up. This scene didn't escape Miyuki's eyes.
"Well, Onii-sama?"
There was no reprimand hidden in her words, but when Tatsuya heard her words, he raised his head in realization and smiled as he rubbed the space between his brows with two fingers.
"Unless Eimi also forgoes Sound Sleep?"
"Also? You mean Shiba-kun does that too?"
Eimi's reaction prompted Tatsuya's expression to soften somewhat as he nodded.
"Wow, I discovered a comrade. How should I put this, doesn't that give you an uncomfortable feeling? Especially those weird sound waves." MKnR v04 095.jpg
"There's no actual health risk...... But I do agree that it is quite uncomfortable. I do make an exception for sleepless nights though. Especially if I have a competition the next day."
"OK~."
Eimi's response was perfect for a child that had just been scolded by a parent. Tatsuya could only smile wryly at this.
"Then, I'll raise the feedback loop a little higher...... This might be a little irritating, so bear with it for a little bit. Certainly you wouldn't want to be accused of 'losing the contest owing to lack of sleep', right?"
"I'll bear with it, please! If that really happened, they'll never let me live this down."
There was nothing worthy of note in her tone. Eimi blushed as she pressed her hands against several interesting points on her pants. Tatsuya paused and was frozen for a solid second.
"I really didn't want to bring this up, but, Miyuki...... What do you people do in your rooms?"
"N, nothing, Onii-sama, Miyuki hasn't done anything shameful!"
"Oh, really~? Miyuki's room is a complete safe house."
"Eimi! Do not speak of such strange nonsense in front of Onii-sama!"
An awkward silence covered the resting area. To break this stalemate, an abrupt change in the conversation was inevitable. He wasn't entirely sure who this excuse was directed to, Tatsuya thought to himself.
"......Fortunately, the first round is in the early morning so you can take a nap before the second round begins. Sorry, Miyuki, but could I trouble you to prepare the 'Sleeping Dock' for immediate use?"
"I understand. I will be right back."
After Miyuki departed to setup the sensory inhibitory dock (soundproof, shockproof, light-shielded, sealed single bed), Tatsuya started CAD calibration.