Date A Live (Indonesia):Jilid 4 Epilog

From Baka-Tsuki
Revision as of 21:20, 1 September 2013 by Xehannos (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Matahari bersinar dibalik gedung-gedung menuju lembah.

Tokisaki Kurumi duduk diujung atap sebuah gedung besar, dengan malas menggeleng-gelengkan kepalanya.

Dibelakangnya berbaring beberapa manusia. Tidak - lebih tepatnya, semua manusia yang ada di dalam gedung ini, berada pada keadaan tidak sadar.

Dengan <<Kota Pemakan Waktu>> manusia-manusia yang berada di dalam bayangan Kurumi akan diserap waktunya, oleh perbatasan luas yang Kurumi miliki.

Jarum Jam yang berada di mata kiri Kurumi, bergerak dengan arah yang berlawanan dengan bunyi klik.

Ini dilakukan untuk memenuhi kembali [Waktu] yang tanpa diperkirakan digunakan olehnya beberapa hari yang lalu.

Kurumi menghembuskan nafas sedikit. Bayangan-bayangan yang melapisi gedung sedikit demi sedikit tertarik menuju kakinya.

Biasanya menghisap sampai mereka meninggal merupakan cara paling efisien, namun untuk orang sebanyak ini meninggal akan mengakibatkan gangguan. Bagi Kurumi yang belum memenuhi [Waktu] yang ia miliki, ia harus menghindari ditemukan oleh AST dan Spirit merah itu.

"…Fuh. Masih jauh dari cukup…"

Perlahan-lahan ia membentang badannya, mengangkat tangan kanannya sambil berkata.

Date4 301.jpg

"Zafkiel<Kaisar Waktu>"

Dengan segera, sebuah jam raksasa muncul dari bayangan Kurumi. Angka Roman [I] [II] [III] yang awalnya menghilang telah kembali seperti semula. Namun Angka Roman [VI] yang terletak pada bagian bawah, masih tetap putih untuk beberapa alasan.

Kurumi mengangkat tangannya tinggi, mengambil dari jarum jam waktu sebuah pistol kuno ke tangannya.

Lalu,dengan berhati-hati ia menggerakan bibirnya.

"—Chet<Peluru Kedelapan>"

Mengiringin suara Kurumi, jarum jam yang berada didalam mata kirinya bergerak searah jarum jam dengan kecepatan yang tinggi. Lalu, bayangan yang muncul dari Angka Roman [VIII] terhisap menuju moncong pistolnya.

Setelah itu Kurumi pelan-pelan mengarahkan moncong pistolnya yang sekarang diisi bayangan ke pelipisnya, dan tanpa ragu-ragu menarik pelatuknya.

Dengan segera,kepala Kurumi bergetar keras karena dampak dari itu, dan badannya membelah menjadi dua.

Bukan, kata-kata yang tepat untuk menjelaskan hal itu sedikit berbeda. Dari Kurumi, muncul Kurumi lain… menjelaskannya dengan cara ini mungkin lebih tepat.

Chet<Peluru Kedelapan> milik Zafkiel<Kaisar Waktu>, adalah peluru yang, jika diisi dengan itu dan ditembakan ke dirinya sendiri akan menghasilkan klon-klon dari "masa lalunya hingga sekarang" yang dapat berpisah darinya.

Batas fisik Klon-klon, ditentukan dengan jumlah waktu yang Chet<Peluru Kedelapan> serap.

Dengan kata lain, untuk menghasilkan klon yang bertahan lama. Kurumi harus mengeluarkan banyak "Waktu" miliknya.

"Terus terang. Klon-klon itu adalah anak manja yang memiliki biaya perawatan tinggi."

Sambil mengeluh, ia menembakan Chet<Peluru Kedelapan> ke pelipisnya sekali lagi. Dengan segera, dari tubuhnya muncul Kurumi lain, yang terhisap menuju bayangan yang berada di atap.

Beberapa hari yang lalu. Pada atap SMA Raizen Klon-klon tersebut dibunuh oleh Takamiya Mana dan Spirit Api, Klon-klon yang terbunuh tersebut berjumlah kurang lebih 500.

Meskipun didalam bayangan Kurumi, masih ada beberapa bayangan yang tersisa — ia harus mengisi penuh kembali Waktu miliknya, untuk mempersiapkan bayangannya.

"Lain kali… aku pasti tak akan meremehkanmu,Shidou-san"

Bibirnya membentuk sebuah senyuman, dan ia terkikih-kikih. Saat itu-

"…?"

Kurumi secara tiba-tiba menghadap kebelakang. Tak ada siapa-siapa - Tak ada manusia yang sadar setidaknya, meskipun seperti ia merasakan nafas seseorang.

Namun, dengan cepat ia mengetahui siapa orang itu. Lalu ia mengambil nafas, mengangkat bahunya.

"Aaah, aaah, jadi itu kamu."

Kurumi meninggikan alisnya, dan menyipitkan matanya. Disana,berdiri bayangan hitam yang ia kenal.

Namun, "Bentuk asli yang tak dikenal"… mungkin tidak benar jika dikatakan seperti itu. Kata-kata yang benar untuk menjelaskan bentuk "Mahluk itu" mungkin sangat sulit, dan peluang untuk menyadari kebedaraan "Mahluk itu" juga sangat kecil.

"-Bagaimana hal itu berjalan dengan Dia?"

Suara aneh yang sulit untuk dibedakan, memiliki jenis kelamin yang tak diketahui, dan nada yang tak diketahui.

Suara itu memberikan perasaan aneh. Kau dapat mengerti apa yang ia katakan, namun kau tak dapat mendengar setengah dari yang sebenarnya ia katakan.

Tapi ini bukanlah pertemuan pertama mereka. Kurumi mengangguk tanpa terkejut.

"Nn. Mengenai hal itu berjalan dengan baik. Namun apakah itu benar-benar ada, aku tak akan percaya jika aku tak melihatnya dengan mataku sendiri."

Hal itu benar. Sebulan yang lalu, ketika "Mahluk itu" muncul di hadapan pertama kali, "Mahluk itu" mengatakan kepadanya hal yang hanya dapat ia setengah-percaya pada saat itu.

-Keberadaan Manusia dengan kekuatan tiga Spirit tersegel didalam dirinya, atau sesuatu beserta perkataan itu.

Tapi jika Dia benar-benar ada… itu akan memberikan langkah besar untuk mencapai tujuan Kurumi. Tanpa lama-lama ia berusaha mendekati orang itu dan hal itu membuat Kurumi kaget. Memang benar, penciuman tajam Kurumi merasakan wangi kekuatan Spirit yang besar dari tubuh Shidou.

"Tapi… Apakah kamu sudah menyerah mengenai dia?"

"Fufu, bagaimana mungkin aku menyerah."

Ia mengejek perkataan "Mahluk itu"

"-Tapi sekarang, aku mengutamakan memenuhi "Waktu" ku kembali. Kondisiku yang sekarang tidak cukup untuk membunuh Spirit Api. -Namun, aku belum menyerah."

Sambil mengarahkan Chet<Peluru Kedelapan> ke kepalanya, Ia melanjutkan berbicara.

"Untuk menggunakan peluru terakhir Zafkiel<Kaisar Waktu> - Yud Bet<Peluru Keduabelas>, kekuatan Shidou-san merupakan sesuatu yang harus kumiliki. Aku dengan pasti akan memakan dia. Aku dengan pasti, tak akan menyerah."

Hal itu benar. Ia berharap untuk mencegah keabadian Itu.

Hal iba itu yang telah membiarkan dunia tetap berjalan, dan menyengsarakan hatinya hingga sekarang.

Jalan untuk mencapai harapan itu, akhirnya telah ia temukan.

Di dalam pelat-pelat angka Zafkiel<Kaisar Waktu>, masing-masing berisi <Peluru> berisi kekuatan Spirit.

Peluru-peluru tersebut dapat mengeluarkan kekuatannya dengan mengkonsumsi "Waktu" milik Kurumi, namun hanya properti milik Yud Aleph<Peluru Kesebelas> dan Yud Bet<Peluru Keduabelas> yang berbeda.

Sekali pemakaiannya, membutuhkan ia untuk membayar harga yang sesuai dengan jangka waktu hidup sebuah Spirit.

Jika ia menggunakan Peluru itu, Kurumi dapat mati ditempat.

Bahkan jika ia selamat, ia tak akan memiliki kekuatan yang tersisa untuk mencapai tujuannya.

Tapi dengan Shidou, jika ia dapat "Memakan" Energi yang setara dengan energi tiga Spirit, maka Kurumi akan dapat menggunakan Yud Bet<Peluru Keduabelas> dan masih memiliki energi yang cukup.

Yud Bet<Peluru Keduabelas> milik Zafkiel<Kaisar Waktu>. Kekuatannya adalah-

"-Untuk Memutarbalikkan Waktu. Apa yang akan kau lakukan dengan Itu?"

Menghadapi "Mahluk Itu" yang sepertinya dapat membaca pikiran Kurumi, Kurumi menatap kepada "Mahluk Itu" dan memasang wajah kesal.

"Bagaimana kau dapat tahu begitu banyak? Jangankan menunjukkannya ke orang lain, Aku tak pernah berbicara mengenai hal itu sebelumnnya."

"Jadi… Mengapa."

"Mahluk Itu" berkata dengan candaan. Kurumi mendengus.

Hal itu benar. Kekuatan milik Yud Bet<Peluru Keduabelas>, adalah memutarbalikkan waktu. Itu melihat Kurumi mengangkat Pistol di tangan kirinya, Sambil pelan-pelan membuka mulutnya.

Itu adalah Peluru untuk kembali ke masa lalu.

Memberi tahu secara detail tentang hal itu kepada "Mahluk itu" yang memiliki bentuk yang tak diketahui dapat merugikan Kurumi. Namun, mulutnya bergerak dengan sendirinya. Mungkin hal itu terjadi karena ia ingin mengatakan sesuatu yang belum pernah ia katakan ke orang lain sebelumnya, kepada seseorang mengenai hal itu.

"—Yud Bet<Peluru Keduabelas>. Aku ingin menggunakannya untuk kembali ke tiga puluh tahun yang lalu."

"Tiga puluh tahun yang lalu…? kenapa pada waktu itu?"

"Mahluk Itu" Bertanya kepada Kurumi. Kurumi meletakkan jari telunjuknya pada pelatuk, sambil melanjutkan.

"Tiga puluh tahun yang lalu, Spirit yang pertama kali muncul di dunia ini. 'Spirit Pertama' yang menjadi asal usulnya semua Spirit - tujuanku, untuk membunuh Spirit itu."

"……"

"Mahluk Itu" tak memberi kata balasan. Tanpa peduli, Kurumi melanjutkan.

"Untuk menghapus dari dunia ini, fakta bahwa "Spirit muncul". Agar membuat semua Spirit yang ada di dunia ini, menjadi "Tak ada lagi". -Itu, adalah ibaku."

Setelah diam sesaat, "Mahluk Itu" berkata.

"-Kau, tanpa disangka baik hati."

"…!"

Kurumi memasang wajah tak senang, mengarahkan pistol pada tangannya ke depannya dan menarik pelatuknya.

Namun sebelum peluru yang keluar dari moncong pistol tersebut mengenai sasaran, "Mahluk Itu" telah menghilang menuju kegelapan.



"Bagaimana kondisi Kotori, Reine-san?"