Oregairu (Indonesia):Jilid 1 Bab 7

From Baka-Tsuki
Revision as of 15:33, 10 October 2013 by Maddox (talk | contribs) (Created page with "=== Chapter 7: Dewa komedi Romantis terkadang dapat melakukan sesuatu dengan baik === ==== Bagian terakhir ==== Setelah itu, kami adalah satu-satunya yang tersisa. “kita m...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Chapter 7: Dewa komedi Romantis terkadang dapat melakukan sesuatu dengan baik

Bagian terakhir

Setelah itu, kami adalah satu-satunya yang tersisa.

“kita menang, tapi rasanya seperti kekalahan.”

Aku menyeringai setelah mendengar ucapan Yukinoshita.

“Jangan konyol. Aku tidak punya masalah apapun dengan mereka.”

Mereka yang bersenang-senang di masa mudalah yang akan menjadi protagonis.

“Hm, itu benar. Semua ini gara-gara Hikki. Sayang sekali harus jadi seperti ini padahal kita menang .”

“Oi, Yuigahama, hati-hati dengan ucapanmu. Apa kau sadar kalau mengungkapkan isi hatimu lebih menyakitiku daripada mendengarmu bicara kasar?”

Aku memelototi Yuigahama, tapi dia tak menggubrisnya.

Yah , Yui benar, jadi dia tidak perlu mundur. Sejak awal orang-orang seperti Hayama dan Miura tidak pernah berpikir tentang kemenangan. Bahkan jika mereka kalah, itu malah akan menjadi memori yang tak terlupakan di masa mudanya.

Apaa? meledaklah, semangat muda! meledaklah!

“be, benar juga, orang bernama Hayama itu, jika aku dilahirkan dan di didik secara berbeda dengan yang sekarang, mungkin aku akan menjadi seperti dia.”

“tak akan ada bedanya bagimu…namun kurasa kau harus me-reset hidupmu.”

Tatapan dingin Yukinoshita secara tak langsung mengatakan “mati saja”.

“…tapi, erm, memang begitulah hal yang bagus dari Hikki. yah…bukan berarti itu tidak baik.”

Yuigahama bergumam seperti menelan kembali kata-katanya, dan aku sama sekali tak bisa mendengarnya. Bicaralah lebih keras, kau pikir kau ini semacam pegawai toko baju!?

sepertinya Yukinoshita mendengar ucapan Yui seraya tersenyum tipis dan mengangguk .

“ternyata masih ada orang yang memandang baik tindakan bodohmu. Sayang sekali.”

Dia mengatakan itu, kemudian berpaling. Totsuka berada di depanku, khawatir dengan kakinya yang cedera, dan di belakangku adalah Zaimokuza, yang terlihat seperti penguntit.

“bagus, Hachiman, seperti yang kuharapkan dari temanku. Namun suatu hari, kita harus menentukan siapa pemenangnya dengan pertarungan…”

Aku menghiraukan Zaimokuza, yang menerawang sambil menggumamkan sesuatu, dan berkata pada Totsuka,

“apa lukamu baik-baik saja?”

“Yeah…”

Aku menyadari kalau aku sedang dikelilingi laki-laki. aku bertanya-tanya apakah ini semua karena kedatangan Zaimokuza yang bersamaan dengan perginya Yukinoshita dan Yuigahama.

Hayama dipandang seperti James Bond dan dikelilingi cewek ibarat pahlawan, sementara aku di kelilingi cowok sehingga kami terlihat seperti special ops A-team.

Kupikir Dewa romcom hanyalah legenda.

“Hikigaya-kun…erm, terima kasih.”

Totsuka berdiri tepat didepanku, memandang ke arahku. Setelah itu, dia berpaling dan terlihat malu-malu. Sejujurnya, aku ingin segera memeluknya, tapi dia ini cowok…

Romcom seperti ini tidak akan berhasil , dan itu berlaku juga bagi jenis kelamin Totsuka. Lagian, rasa terima kasihnya itu salah sasaran.

“aku tidak berbuat apa-apa. Kalau kamu mau berterma kasih, berterima kasihlah pada cewek-cewek itu…”

Aku mencari mereka, dan melihat rambut Twintail masuk ke arah ruangan klub tenis. jadi mereka disana.

Dengan maksud ingin berterima kasih, aku berjalan ke arah ruangan klub.

“Yukinoshi…ahh.”

Mereka sedang berganti pakaian.

Pakaian dalam berwarna hijau jeruk trerlihat dibawah blus nya. Dia masih mengenakan rok tenis, memperlihatkan tubuhnya yang langsing namun tak seimbang dengan jelas.

“WHA, WHA WHA WHA WHA WHA!!”

Kenapa kau berteriak? hentikan itu saat aku sedang mencoba berkonsentrasi! Apa yang akan terjadi jika aku tidak bisa membuat memori kejadian ini? aku menyadari Yuigahama juga ada disana.

Dan dia terlihat mau mengganti pakaian juga.

Sepertinya Yuigahama terbiasa mengkancing baju nya dari bawah sehingga dada nya dapat terlihat jelas. aku bisa melihat bra dan juga belahan dada nya.

Dia memegang rok nya yang diberikan oleh Yukinoshita, yang artinya dia tidak memakainya .

kaus kaki tinggi berwarna biru laut yang cocok dengan cd merah mudanya menutupi paha mulusnya hingga ke pergelangan kaki .

“PERGI DAN MATI SAJA SANA!!!”

BAM! Wajahku dihantam raket berkekuatan penuh.

…beginilah yang seharusnya. Romcom memang sudah seharusnya begini.

Kerja bagus, Dewa romcom. Kerja bagus…

YahariLoveCom v1-297.png




Back to Chapter 6 Return to Main Page Forward to Chapter 8