Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 3 Chapter 6
Chapter 6
Hari kedua Kompetisi Sembilan Sekolah.
Mengenakan jaket tim teknisi, Tatsuya berdiri didekat pavilion SMA Satu dalam area kompetisi.
Sejak upacara kemarin, ini kali kedua Tatsuya menggunakan jaket ini (hanya peserta yang hadir dalam upacara pembukaan).
Ditambah setelan yang dia kenakan pada sesi meet and greet, dan jaket ini, Tatsuya tetap tak bisa menghilangkan perasaan tak nyaman ini.
Tapi, Tatsuya tahu ini kewajiban, mau tidak mau dia harus terbiasa mengenakannya.
“Ada apa? Bad mood?”
“Tidak, bukan apa-apa, kenapa presiden berpikir seperti itu?”
Tatsuya dengan tenang menjawab pertanyaan Mayumi, tapi hatinya sedikit bingung.
Tatsuya yakin ‘poker face’ andalannya sudah sempurna, tapi apa dia memang mudah dibaca?
“Hmm~ kenapa ya?”
“Tunggu sebentar, jangan menanyakan pertanyaan ambigu juga......”
Tatsuya merasa tak berdaya, dalam hati.
Sepertinya bukan karena dia mengirim perasaannya ataupun cara bernafasnya menunjukkan seperti itu.
Tetapi, Mayumi yang bisa dengan akurat menebak pikiran Tatsuya tanpa pertanda apapun jauh lebih mengerikan bahkan hampir menjadi ancaman.
“Lupakan itu untuk sementara, ada keperluan apa, presiden?”
Tatsuya mengesampingkan masalah itu sekarang – dan tak banyak yang bisa dia lakukan meskipun dia sendiri prihatin – dan selidiki mengapa Mayumi mencarinya sebelum pertandingan dimulai.
“Melihat keadaanmu sekarang...... sudah mengingat semua datanya?”
Keputusan mengangkat Tatsuya sebagai asisten teknisi untuk Crowd Ball kategori wanita dilakukan secara mendadak tadi malam, jadi agar Tatsuya bisa menyesuaikan CAD para pemain, dia harus mengingat dengan cepat spesifikasi psion setiap pemain.
“Ya, semuanya.”
“Semuanya?”
“Ya, semuanya.”
Setelah Tatsuya mengulangi pernyataan yang sama untuk dua kalinya, Mayumi menatap Tatsuya dengan mata yang seperti terkejut.
“Ini mungkin seperti peninjauan kembali...... tapi Tatsuya-kun benar-benar mengagumkan, jangan bilang kamu memiliki kemampuan seperti mengingat langsung atau ingatan fotografi?”
“Dibandingkan denganmu, aku punya kekuatan sihir yang lebih aneh.”
“Dari sudut pandang pelajar, itu seperti kemewahan yang mustahil didapatkan.”
Sudah jelas, Mayumi dijamin mendapat tempat dalam universitas sihir tanpa mengikuti ujian masuk, tapi dia tetap mengatakannya.
– Diiringi dengan Mayumi yang menggunakan kedua tangannya untuk memegang pipinya yang cemberut.
“......”
“Hmm, ada apa?”
Tatsuya mulai memegangi keningnya dengan ibu jari dan telunjuk sementara Mayumi sedikit memiringkan kepalanya.
“Presiden, apa kau...... Sudahlah.”
Tatsuya ingin mengatakan “Apa kau benar-benar seperti ini dan bukan sekedar akting?”, walau akhirnya berhasil menelan pertanyaan tersebut dengan paksa – keputusan yang bijaksana.
“...... Bukankah pertandingannya akan segera dimulai?”
“ Memang, ayo berangkat.”
“Ah?”
“Tadi kubilang, ayo berangkat.”
“Ya...... benar.”
Penyesuaian CAD dilarang selama pertandingan berlangsung, tapi penyesuaian mungkin perlu dilakukan langsung setelah rehat.
Itulah alasan itulah, sudah sewajarnya teknisi terus mengikuti peserta daripada menunggu di pavilion – walau begitu, tidak perlu sampai bersama-sama menuju ke lapangan, tapi Tatsuya berjalan mengikuti Mayumi.
“Miyuki-chan berada di dek observasi?”
Hal pertama yang Mayumi tanyakan selagi mereka berjalan bersama.
“Dia pergi melihat ‘Icicle Destructuin’.”
Pertanyaan Mayumi tidak menyebabkan Tatsuya untuk berpikir “kenapa kau menanyakannya?”, tapi lebih berpikir “pertanyaan ini lagi?”
“Berarti...... Kalian berdua memang sesekali bergerak sendiri.”
Tatsuya dengan hati-hati menjaga ekspresinya tetap netral dan tidak membiarkan perasaan kurang senang terlihat dari jawabannya, sebaliknya Mayumi mengangguk dengan cukup ekspresi.
Tatsuya entah mengapa agak merasa sedih.
“...... Di mata presiden, apa kami sebegitu lengketnya?”
Ekspresinya bisa dibilang cukup memprihatinkan.
Mayumi dengan cepat menyangkal dengan melambaikan tangannya.
“Ah, bukan, aku tahu bukan itu masalahnya. Aku tahu kalau kalian berdua terpisah ketika melakukan tugas untuk dewan siswa dan selama kelas berlangsung, jadi, bagaimana ya mengatakannya...... Anggapan, ya ini hanya masalah anggapan!”
“Presiden...... bagi seorang penyihir, anggapan merupakan kenyataan.”
Hawa lembab yang meningkat dengan cepat serta tatapan berat menyebabkan Mayumi mengeluarkan tak terlihat.
Atmosfir berat tetap bertahan sampai mereka tiba di lapangan.
Ketika tiba di lapangan, Tatsuya merasa ini dapat mempengaruhi moral sebelum bertanding, karenanya dia mengekang ekspresinya dengan paksa.
Tetapi, ketika Mayumi membuka jaket pendinginnya (sport jacket dilengkapi dengan sistem pendingin berdasarkan thermodynamics), wajah tanpa ekspresi Tatsuya hampir tergelincir.
“...... Apa presiden akan mengenakan itu dalam pertandingan?”
“Benar.”
Anggukan meyakinkan dari Mayumi hanya menyebabkan Tatsuya sakit kepala.
“Apa presiden benar-benar mengenakan seragam itu dalam pertandingan?”
“Eh~ terlihat aneh ya?...... apa tidak cocok denganku?”
“...... Cocok sekali untukmu.”
“Benarkan......? Hee hee, terima kasih ya atas pujiannya.”