Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 4 Chapter 9
pada hari itu adalah hari kelima dari nine schools competition dan pagi kedua di divisi pendatang baru.
Tatsuya tiba di depan arena yang sedang sibuk mempersiapkan untuk pertandingan Newcomers Icicle Destruction (pertandingan memecah es pemula)
banyak derek-derek besar mengeluarkan muatan es batu berukuran 1 X 1 X 2 dari kendaraan-kendaraan yang di rancang khusus untuk mengangkut barang. melihat ini orang-orang mulai percaya bahwa hari-hari dimana robot-robot besar dari film kartun menjadi kenyataan tidaklah jauh.
Tatsuya : "kalau kita dapat menghiraukan efisiensi energy..."
Miyuki : "onii-sama? apa yang sedang kau bicarakan?"
seolah menolak cara berpikir aneh ini, Tatsuya tanpa sadar mulai bergumam sendiri.
Tatsuya : "tidak, bukan apa-apa kok.."
Miyuki tidak mencoba mengungkit masalah ini lagi.
Tatsuya : "ayo cepat berangkat.."
Miyuki : "YA"
sebenarnya, ini adalah satu-satunya titik permberhentian menuju area pertandingan.
Tatsuya meminta Miyuki untuk terus berjalan menuju area peristirahatan yang berada di puncak menara panah.
◊ ◊ ◊
masih ada waktu 30 menit lagi sebelum babak pertama pertandingan pagi dimulai.
ketika Tatsuya memasuki arena, dia masih banyak memiliki waktu luang.
"pagi!"
......tampaknya para pemain yang bermain di babak pertama sudah disana.
"pagi maaf sudah menunggu lama."
Eimi : "ya ampun... tampaknya aku datang kepagian."
pemain yang akan bermain di babak pertama, Akechi Eimi, tersenyum sembari menggelengkan kepalanya dan menyapu rambut merahnya kembali dari wajahnya.
Miyuki : "pagi Eimi. seberapa pagi kamu terbangun?"
Eimi : "pagi Miyuki, untuk alasan tertentu, aku terbangun sebelum alarm berbunyi, seolah aku belum pulih dari semangat kemarin."
namanya adalah Emilia Goldie. nama lengkapnya Akechi Emilia Goldie Eimi. Eimi adalah keturunan Inggris. julukannya adalah "Emmy", yang namanya datang dari nama Inggrisnya yaitu "Emilia"
kemampuan penyihir sangat terpengaruhi oleh garis keturunan.
dikarenakan hubungan antara sihir dan kekuatan politik negara, setiap negara benar-benar dengan ketat melindungi garis keturunan para penyihirnya atau boleh dibilang masing-masing negara melarang perkawinan penyihir antarnegara. (jepang menganut politik pelarangan pernikahan antarnegara)
namun, dalam generasi kakek Tatsuya, masing-masing negara secara aktif mendorong perkawinan penyihir antara negara. tujuannya adalah untuk "menyilangkan" "mengumpulkan" "mengembangkan" penyihir yang lebih baik.
hasilnya adalah setengah dari siswa-siswi sekarang yang belajar di sekolah sihir merupakan keturunan dari eropa dan india.
Leo adalah salah satunya, dan seorang siswi bernama Akechi Eimi adalah yang lainnya.
Seperti yang bisa disimpulkan dari kata-katanya, Eimi juga ikut serta dalam pertandingan Speed Shooting kemarin. ini adalah hari keduanya Eimi bekerja sama dengan Tatsuya. sama halnya dengan Miyuki dan 2 orang lainnya,Eimi adalah orang yang pertama dari tim putri yang akrab dengan Tatsuya. untuk Tatsuya, Eimi adalah orang yang enak diajak bekerjasama di tim putri.
setelah keduanya saling menyapa, para gadis mulai ngobrol sementara Tatsuya mengotak-atik CAD yang dia bawa untuk melakukan pemeriksaan sepintas, untuk kemudian diserahkan ke Eimi.
CAD Eimi merupakan Specialized CAD berbentuk SHotgun dengan panjang dan ukuran yang pas di tangan seorang wanita muda.
senjata itu terlihat cukup berat, namun karena recoil bukan masalahnya, berat Shotgun itu cukup ringan apabila dibanding senjata api normal. sewaktu Eimi mengayunkan Shotgun itu dan membidik ke arah jendela tingkah laku Eimi terlihat seperti cowboy.
Miyuki : ".....Eimi, kamu bukan orang inggris, tapi aslinya orang Amerika ya...?"
Eimi : "sudah berapa kali aku bilang mengenai masalah ini, sekarang Miyuki ikut-ikutan juga? keluarga nenekku diangkat menjadi Knight oleh Tudor sendiri."
Bertentangan dengan isi kata-katanya, nadanya tetap gentar.
Dia mempertahankan postur tubuhnya dan mulai mengisi CAD dengan Psions. seperti halnya dengan Morisaki Quick Draw, ditengah-tengah proses, pengaman kemudian dilepaskan. ini benar-benar jenis penarikan Cad yang berbeda.
Tatsuya : "bagaimana?"
Eimi : "hm...... rasanya aku mengerti perasaan Shizuku sekarang."
semua siswi tahun pertama tahu bahwa seorang wanita kaya dari keluarga Kitayama ingin sekali mempekerjakan Tatsuya.
Tatsuya : "apa ada masalah dengan pengaturannya?"
Eimi : "sempurna!"
Eimi mulai santay lalu tersenyum.
Terlepas dari rambut merah dan mata hijaunya, penampilan luar Eimi benar-benar terlihat Jepang. bahkan diantara siswi seangkatannya, Eimi terlihat yang paling kekanakan-kanakan. Daripada menyebut senyum Eimi sebelumnya "Gembira", ungkapan "teehee" yang lugu mungkin lebih cocok.
Tatsuya : "aku benar-benar tidak mengerti maksud kamu"
Eimi menggelengkan kepalanya mendengar gumaman Tatsuya, tapi senyumnya tidak pudar sedikitpun. salah satu alasan utamanya pasti karena Eimi tidak tahu apa yang Tatsuya katakan tadi.
Tatsuya : "setidaknya biar kuatur ulang lagi CADnya. bisa tolong kau pakai ear setnya?"
Eimi : "Eh? kenapa?"
Tatsuya : "Eimi.... sejujurnya, kamu tidak tidur semalam tadikan?"
ketika ditanya begitu, seyum Eimi mulai tampak dipaksa
Eimi : ".... kok tahu?"
melihat mata terbelalak Eimi, Tatsuya mulai menganggukan kepalanya, kemudian mengambil CAD dari tangan Eimi dan mengatur kembali CADnya.
Eimi : "...Tatsuya lebih jeli dari orang tua aku."
Eimi dengan patuh memakai kembali headphone itu sembari menggerutu "sulit dupercaya" dan meletakan tangannya ke alat pengukuran.
melihat angka-angka sembari memutar layar, expresi Tatsuya mulai pucat.
Dengan melihat sekilas perubahan wajah Tatsuya, tubuh Eimi juga mulai meringkuk. Adegan ini tidak luput dari mata Miyuki
Miyuki : "bagaimana hasilnya...Onii-sama?"
tidak ada cercaan dalam kata-katanya, tapi ketika Tatsuya mendengar kata-katanya, ia mengangkat kepalanya sembari tersenyum sambil mengusap ruang antara alis dengan kedua jarinya.
Tatsuya : "kecuali Eimi tertidur pulas(dengan menggunakan mesin khusus)?"
Eimi : "maksudmu, Tatsuya juga melakukan itu?"
Reaksi Eimi membuat ekspresi wajah Tatsuya melembut selagi mengangguk.
Eimi : "Wow, aku menemukan teman. gimana ya.... bukannya itu menimbulkan perasaan ga nyaman? khususnya suara aneh yang keluar dari mesin itu."
Tatsuya : "tidak ada resiko kesehatan kok.... tapi aku setuju itu kurang begitu nyaman. setidaknya aku membuat pengecualian kalo sedang kesulitan tidur. khususnya apabila ada pertandingan besok."
Eimi : "OK~."
respon Eimi sangat mirip dengan anak kecil yang baru dimarahi orang tuanya. Tatsuya hanya bisa tersenyum melihat ini.
Tatsuya : "kalau begitu, aku akan meningkatkan sedikit feedback loopnya..... ini mungkin sedikit mengganggu, tapi tahan saja sebentar. pastinya kamu ga mau disalahkan karena 'kalah bertanding karena kurang tidur', kan?"
Eimi : "aku janji akan tahan! kalau benar terjadi seperti itu, teman-temanku akan terus menyalahkanku."
tidak ada yang patut diperhatikan dari kata-kata Eimi barusan. Eimi tersipu malu dan meraba-raba celananya. Tatsuya terhening untuk beberapa detik.
Eimi : "tadinya aku ga mau membahas ini, tapi, Miyuki.... sebenarnya apa saja sih yang kalian lakukan di kamar?"
Miyuki : "Eng, Enggak ada, Onii-sama dan Miyuki ga melakukan hal yang memalukan kok!"
Eimi: "benarkah~? kamar Miyuki benar-benar aman ya."
Miyuki : " Eimi! jangan bicara yang aneh-aneh di depan Onii-sama!"
keheningan yang canggung menyelimuti ruang peristirahatan. untuk meleburkan suasana, pengalihan topik pembicaraan harus terjadi. tapi Tatsuya tidak sepenuhnya yakin topik ini ditujukan pada siapa.
"...... beruntungnya, babak pertama dimulai di pagi hari jadi kamu bisa beristirahat sebelum pertandingan dimulai. maaf, Miyuki, tapi apa aku bisa merepotkanmu tuk mempersiapkan "ruang tidur" untuk keperluan mendadak?"
"ok. segera aku kerjakan."
setelah Miyuki pergi mempersiapkan sensory inhibitory dock (soundproof, shockproof, light-shielded, sealed single bed), Tatsuya mulai pengaturan CAD.
◊ ◊ ◊
meski ronde pertama jadi agak tegang pada satu titik, kemenangan akhirnya diperoleh dengan 3 es batu yang tersisa di didaerah sekutu.
ngomong-ngomong, hasil akhirnya adalah Eimi yang sekarang ini sedang berada di alam mimpi tanpa diberi kesempatan untuk mengeluhkan "terlalu gelap~" atau "terlalu sempit~".
ini adalah event ke 5, yang dimana merupakan event ke-2 bagi siswi dari first high. mereka sekarang ini sedang berada di area peristirahatan sebelum pertandingan dimulai.
Tatsuya : (rasanya aku ingat mengatakan hal serupa akhir-akhir ini.)
Tatsuya berpikir seperti itu, tapi masih terpaksa untuk berterus terang.
Tatsuya : "Shizuku..... apa kamu benar-benar akan berpakaian seperti itu sewaktu pertandingan?"
Shizuku : "Ya?"
ketika Shizuku membalas dengan ekspresi "apa ada yang salah?" pada wajahnya, Tatsuya ingin sekali memalingkan wajahnya karena benar-benar kebingungan.
icicle destruction melibatkan peserta untuk berdiri diatas panggung tinggi dan mempertahankan 12 balok es pada daerah mereka yang luasnya 12 meter persegi, selagi disaat yang sama mencoba menghancurkan balok es lawan.
peserta hanya diperbolehkan menggunakan sihir jarak jauh, jadi tidak perlu menggerakan tubuh mereka.
dengan kata lain, pakaian peserta sama sekali tidak ambil andil dalam event ini.
satu-satunya syarat pakaian yang boleh dipakai adalah "harus pantas, dan mengikuti nilai moral".
dan hasilnya adalah - sementara tidak bermaksud sepeti itu - pada titik tertentu icicle destruction putri berubah menjadi ajang fashion show.
sekedar informasi, ketika Kanon muncul di divisi resmi di hari ke2 dan ke 3, dia mengenakan pakaian sports biasa. dia mengenakan celana ketat, mini jacket, kaos, juga kaos kaki panjang dan sepatu tenis.
disisi lain, Eimi berpakaian seperti jockey kuda, lengkap dengan baju kerah putih, jaket merah, celana ketat wanita dan boot berkuda berwarna hitam, juga dengan topi hitam.
tetap saja, itu masih terbilang normal dan tidak termasuk kategori 'mencolok'.
kemudian, Shizuku....
Tatsuya : "Uh, Shizuku......"
Shizuku : "Ya?"
Tatsuya : "bukankah Tamoto itu...... akan mengganggu?"
Ya.
tak perlu dibantah lagi, yang dikenakan Shizuku adalah "Tamoto" dari kimono.
Shizuku : "tak masalah. lengan bajunya cukup pendek, lagipula aku memakai Obi."
ngomong-ngomong, Shizuku mengikatkan obi dihadapan Tatsuya.
gerakan mengikat yang lancar menunjukan bahwa Shizuku sangat berpengalaman mengenakan kimono.
tapi—
Tatsuya : (kalo kamu ingin menggunakan obi untuk mengikatkan tamoto, bukannya lebih baik kalo kamu memakai kimono terlebih dahulu?)
begitulah dalam benak TAtsuya.
tidak ada banyak waktu sebelum babak berikutnya, jadi Tatsuya menyerah untuk membujuk Shizuku untuk mengenakan pakaian lain - lagipula, ini adalah "pakaian resmi" untuk meningkatkan semangat seseorang. dalam kasus ini, Tatsuya hanya perlu untuk tidak menghiraukannya saja.
Shizuku memilih -mengoreksi, CAD yang dipilih Tatsuya untuk SHizuku adalah generalized CAD.
ini berarti bahwa pertandingan ini membutuhkan alokasi energi yang hati-hati.
bukannya Tatsuya terus menerus dapat mengeluarkan kelinci dari dalam topi. tepatnya, Tatsuya sendiri tidak tertarikuntuk terus menerus menciptakan trik berbelit-belit.
untuknya, ini hanya masalah menyediakan peserta dengan alat yang paling tepat dan strategi yang dapat mengeluarkan potensi maksimal peserta, tidak lebih. intinya, kalau serangan langsung adalah strategi paling efektif, dengan kejamnya dia akan menggunakan strategi itu sebagai dasar tindakannya.
sama halnya dengan pertandingan ini.
setibanya Shizuku diatas panggung, para penonton bersorak-sorai begitu melihat pakainnya.
namun, Shizuku tetap sigap meski angin sepoi-sepoi menyentuh wajahnya selagi dia mengangkat tangannya, tamoto itu terikat dengan kenccang oleh obi.
CAD Shizuku sekarang adalah CAD yang biasa dia gunakan, dengan console perintah mengarah pada kedalam tangannya.
dizaman ini, sebagian besar penyihir wanita menggunakan CAD dengan console perintah menghadap keluar. kendati mode umumnya begitu, Shizuku masih memilih menggunakan console feminim yang menghadap kedalam, yang sangat cocok dengan statusnya sebagai Ojou-sama. namun melihat pembawaannya yang pendiam , jujur saja hal ini terkadang terlihat sangat canggung.
kalo hal ini dikatakan dengan terus terang dihadapannya, tentu saja akan berakhir dengan tamparan. tatsuya mengatur titik api dari monitor sembari mencoba mengenyampingkan pemikiran tersebut.
In the following time period,
tugas Shizuku hanyalah fokus pada pertandingan.
tugas Tatsuya adalah memusatkan perhatiannya pada Shizuku.
◊ ◊ ◊
Honoka : "Miyuki..... apa kamu akan pergi ke tempat Tatsuya-kun?"
Honoka berbicara pada Miyuki dari samping. kali ini, Miyuki duduk di area berbeda yang khusus untuk peserta dan cadangan, bukan di area tempat duduk penonton, selagi menunggu pertandingannya dimulai.
seperti yang dia lakukan pada pertandingan Eimi di babak pertama, pada saat Tatsuya memasuki ruang monitor, Miyuki berpisah dengan Tatsuya.
sangat biasa untuk peserta dari sekolah yang sama untuk mendukung kawan mereka dari ruang monitor, tapi-
Miyuki : "Icicle destruction adalah pertandingan single. cepat atau lambat, Shizuku dan aku akan bertemu di area pertandingan, jadi akankah tidak adil rasanya kalo aku melihat jurus andalannya?"
dalam hal jurus andalan, sebenarnya sudah ada kesempatan untuk melihatnya sewaktu latihan. bahkan first high sekalipun tidak cukup mewah untuk menyediakan sarana latihan skala besar untuk kompetisi 9 sekolah.
jadi, yang Miyuki maksudkan adalah hal lain.
mereka ditakdirkan untuk menjadi lawan. Miyuki tidak ingin melihat Tatsuya, yang bekerja sebagai teknisi mereka, khawatir tentang hal sepele seperti itu. ini mungkin yang jadi sumber kekhawatiran Miyuki.
pada saat yang sama, Miyuki tidak ingin Shizuku terganggu oleh kehadirannya.
Honoka dan Shizuku adalah teman dekat sekaligus rival semenjak SD. sampai SMP, Honoka melihat SHizuku sebagai lawannya yang terkuat dan begitu pula sebaliknya, Shizuku melihat Honoka sebagai lawan tersulit.
didalam teman seangkatan dan sebayanya, tidak ada satupun yang menyamainya dalam bakat sihir.
sewaktu masuk ke SMA dan menerima training sihir resmi, baik Honoka dan Shizuku sangat menginginkan bertemu dengan lawan selain mereka berdua yang dapat mendorong mereka melewati batas. namun, disuatu tempat didalam hati mereka, kepercayaan yang keras kepala yang sulit sekali dilenyapkan mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah menemukan seseorang yang menyamai mereka.
dalam sekolah yang sama, dalam tutoring class yang sama, tidak ada satupun anak yang berasal dari Ten Master Clans, yang ada hanya anak yang berasal dari "number system (hundred family). namun, tidak ada satupun dari mereka yang layak menjadi rival.
namun, begitu masuk ke dalam test masuk SMA, 'kesombongan' mereka terlenyapkan.
oleh wanita cantik yang duduk disamping mereka.
berdasarkan pada rangking dan test sihir standar, Honoka berada di urutan keempat di bawah Miyuki, dan Morisaki. dalam pendapat Honoka, meski Shizuku tidak termasuk, dia tidak merasa sekalipun lebih lemah dari Morisaki.
subjek pertama dari test masuk standar SMA adalah penerapan teknik sederhana yang melibatkan 10 proses. (hanya orang sekaliber Honoka yang dapat menyebut '10 proses' sebagai sederhana.)
tidak ada stres dalam tekniknya dan Morisaki hanya sedikit diuntungkan karena kecepatannya yang lebih superior. kalo ini adalah teknik yang lebih kompleks dengan proses tambahan, Honoka yakin dia dapat mengalahkan Morisaki.
namun Miyuki adalah "pengecualian".
dia memiliki kemampuan tinggi dan kekuatan yang membuat kecemburuan menjadi hal yang menggelikan.
kalau seseorang menyatakan bahwa dia berasal dari ten master clans, Honoka tanpa ragu lagi akan mempercayainya.
tapi itu adalah hal yang wajar.
-begitulah pikiran Honoka sewaktu perama kali menyaksikan sihir Miyuki di area test masuk.
Honoka tidak sadar betul bahwa dia sudah dekat dengan kenyataan, bahwa sihir Miyuki benar-benar mengalahkannya.
anggapan ini terus menggantung dibenaknya selama 4 bulan kedepan disekolah, yang daripada menipis, anggapan ini malah semakin menguat.
Honoka merasa meski Shizuku sedang sendirian, dia tidak bisa memanipulasi sihirnya dengan normal kalau Miyuki menjadi lawannya.
ketika dia mengetahui bahwa Miyuki dipindah ke Mirage Bat untuk divisi resmi, yang daripada itu akhirnya terhidandarkan menjadi lawan honoka, Honoka bernapas lega.
sewaktu dia mengingat kembali test masuk SMA, Honoka tiba-tiba teringat kembali pertama kali bertemu dengan "dia".
kenyataannya, pertemuan pertama kali Honoka dengan Tatsuya bukanlah sewaktu insiden hari masuk sekolah. bukanlah sewaktu Erika dan teman-temannya berkelahi dengan Morisaki, dimana Honoka mengeluarkan Sihir yang bertentangan dengan aturan sekolah, yang ujungnya dapat berakhir berurusan dengan ketua komite disiplin apabila Tatsuya tidak mencoba menyelanya. Honoka bertemu Tatsuya, lama sebelum kejadian ini.
kebetulan saja di hari test masuk SMA, bukan hanya Miyuki, tapi Tatsuya juga ternyata di dalam grup testing yang sama dengan Honoka.
penampilan saudara-saudari ini dari luar benar-benar tidak mirip.
Honoka tidak memiliki keahlian untuk mengingat nama setiap orang.
alasan kenapa Tatsuya meninggalkan kenangan kuat pada Honoka adalah bukan karena dia adalah kakak Miyuki.
skor kemampuan teknisnya benar-benar rendah.
tanpa menghiraukan kecepatan, kekuatan, skala, dan subjek lainnya benar-benar biasa dan sepele, sampai tahap boleh dibilang dibawah standar.
namun, sihirnya begitu indah, menakjubkan!
Honoka tidak mampu menganalisa magic sequence seperti Tatsuya.
dia juga tidak memiliki kemampuan seperti Mizuki yang memiliki sensitifitas pada psion dan pushions.
kalau dibandingkan dengan penyihir biasa, Honoka, yang memiliki spesialisasi dalam light wave oscillation magic, tidak secara akut sensitif terhadap efek samping sihir yang menciptakan gelombang cahaya.
gangguan yang meluap-luap atau sisa dari magic sequence akan menciptakan gelombang psion lalu terombang-ambing di udara. ketika photon berhubungan dengan hal itu, hasilnya adalah gelombang suara.
tapi bunyi hiruk-pikuk ini sama sekali tidak terdeteksi dalam sihir Tatsuya.
dengan kata lain, tidak ada efek samping dari magic sequence nya. kekuatan sihirnya meluas sampai batas dan didedikasikan pada pencetak-ulangan fenomena, membuat sihir menjadi sesuatu yang diperhitungkan sampai ke detil terakhir.
Honoka berpikir bahwa sihirnya adalah sebuah karya seni
sampai sekarang, dia tidak pernah melihat sihir seindah itu.
setelah itu, meski dia sudah melihat sihir Miyuki yang mendominasi, dia masih tidak bisa melupakan sihir itu.
itu sebabnya Honoka merasa dikhianati ketika melihat tidak adanya lambang bunga di seragam Tatsuya ketika masa orientasi siswa.
ini sebabnya Honoka menaruh sikap antagonistic pada grup Tatsuya hari itu.
—kenapa kamu ada disisi itu (Course 2)!?
—kenapa tidak disisi ini saja (Course 1)!?
mata Honoka digelapkan oleh kemarahan tidak logis ini.
betul, dalam hal kecepatan, kekuatan dan skala, setiap kategori yang dites padanya hasilnya jauh dari standar (untuk murid course 1).
namun, fakta bahwa "dia", yang bisa menciptakan sihir seindah itu, harus puas hanya dengan status sebagai "cadangan (weed)", Honoka merasa bahwa itu tidak bisa dimaafkan.
Miyuki : "......Honoka, ada apa?'
terkaget, Honoka menoleh kesebelahnya dan menemukan Miyuki yang sedang memandangnya dengan kebingungan.
dia pasti sadar bahwa Honoka tiba-tiba melamun ditengah pembicaraan mereka.
Honoka : "M-maaf tidak ada apa-apa."
meski dia sadar bahwa sesuatu seperti itu telah terjadi. ketika dia menimbang ulang tindakannya dan "emosi salah sasaran" dan alasan kenapa dia dengan sadar menyebutkan "dia", Honoka tersipu malu sampai menurunkan kepalanya.
◊ ◊ ◊
Women 1 : "akhirnya giliran Kitayama-san."
women 2 : "tampaknya dia menggunakan generalized CAD sekarang."
2 peserta putri berbincang-bincang di depan layar di paviliun. Suzune, yang dibanjiri pekerjaan, mendesah melihat pemandangan ini.
namun, kedua peserta putri tersebut tidak menghiraukan tanda ketidaksenangan ini.
Mayumi : "kira-kira trik apa lagi ya... yang akan dia gunakan sekarang."
Mari : "tidak tahu juga. mungkin dia sedang bermain pikiran dengan kita dan akan melakukan serangan frontal karena kita berpikiran seperti itu."
Mayumi dan Mari berkerumun di depan layar lebar layaknya 2 anak kecil yang sedang menonton pertunjukan kesukaan mereka.
Suzune yang sudah lama menyerah. sekali lagi mendesah, menerima kenyataan harus bekerja sendiri.
baik Mayumi maupun Mari tidak memperdulikan pilihan pakaian yang dikenakan Shizuku.
untuk veteran yang sudah mengikuti kompetisi 9 sekolah sebanyak 3 kali, hal ini tidak termasuk aneh
faktanya, mereka berpikiran "huh, tampaknya tahun ini hanya sedikit dari mereka!"
juga karena alasan ini, Shizuku tadinya orang yang sering menonton kompetisi 9 sekolah setiap tahunnya, jadi dia tidak malu dengan pakaiannya tersebut.
"Ho, gilirannya dimulai."
mereka berdua mendekat kelayar.
◊ ◊ ◊
lampu merah tanda dimulainya pertandingan dinyalakan.
lampu tersebut berpindah ke kuning, dan ketika lampu hijau myala-
lingkaran Shizuku mulai menari bersama console perintah.
ke arah 12 bongkah esnya.
dia mengeset semuanya sebagai target dan menembakan magic sequence.
tiba-tiba setelahnya, sihir musuhnya datang ke area Shizuku.
ini adalah taktik populer yang melibatkan move-type magic untuk menyerang cepat area musuh.
namun bongkahan es Shizuku tetap berdiri kokoh sementara sihir lawannya tidak berfungsi sama sekali.
◊ ◊ ◊
"wah, sihir penguatan."
setiap markas memiliki monitor layar lebar yang dapat menganalisa sihir apa yang sedang digunakan juga kekuatannya. sama seperti detektor panas, berbagai warna cahaya dapat terlihat dalam monitor.
menggunakan fungsi ini, mudah sekali membedakan apakah peserta sedang menyerang atau bertahan.
Data Fortification.(sihir penguatan)
Eidos adalah rekaman status terkini dari information body. melalui information body ini, bagian dari informasi atau bahkan seluruhnya dapat digandakan atau diproyeksikan ulang kepada target untuk melindungi EIDOS agar tidak diubah lagi. bagian yang tercopy oleh data fortification memiliki kemampuan untuk mencegah sihir asing untuk mempengaruhi target.
Shizuku menggunakan data fortification untuk menetapkan lokasi target agar "tetap disana". monitorpun memperlihatkan, sihir move type magic musuh telah di netralkan oleh sihir Shizuku.
Mari : " benar-benar serangan langsung."
Mayumi : "bukankah ini sesuai prediksi Mari?"
Suzune, yang mendengar perbincangan ini, berpikir : :tidak juga, suilt dikatakan bahwa strategi ini diciptakan untuk mempermainkanmu....." tentu saja, pemikiran ini tidak dapat disampaikan pada penonton yang terpesona.
Mayumi : "tetap saja, aku pikir penyihir yang memiliki kekuatan gangguan besar seperti Kitayama-san, daripada menggunakan data fortifcation, dia seharusnya menggunakan wide area interferrence sebagai "serangan frontal.'"
Mari : " berdasarkan hasil kemarin, Kitayama-san juga memiliki kapasitas sihir yang langka. dia seharusnya tidak merasakan stress saat mengcopy Eidos. juga, untuk sihir gangguan, data fortification lebih efisien dibandingkan dengan wide area interferrence."
dilayar, lawannya sekali lagi mencoba menggunakan move magic untuk menyerang, tapi ternetralkan seperti sebelumnya.
ternetralkan secara berkesinambungan, selagi sihir musuh lenyap-
3 dari bongkahan es di area musuh kemudian hancur.
Mari : ".......sebenarnya apa yang sedang terjadi? Mayumi, apa kau melihatnya?"
Mari bertanya dengan kebingungan, tapi Mayumi hanya berpaling tanpa ada rasa percaya diri di wajahnya.
Mayumi : "aku hanya bisa menebak berdasarkan data dari layar saja....."
tentu saja, mengamati dari layar jauh berbeda dengan mengamati langsung dari lapangan.
Mayumi : aku rasa itu adalah aplikasi dari 'resonance'."
monitor tidak mampu mengikuti efek sihir tidak langsung yang diarahkan ke target, jadi satu-satunya cara untuk mengetahui sihir apa yang digunakan adalah dengan mengamati efek samping sihir pada lingkungan sekitar area pertandingan.
Mayumi : " dia menggeser frequency tidak biasa dari oscillation magic kepada area lawannya dan mengunci frekuensinya selagi frekuensi tersebut mulai beresonansi dengan bongkahan es, lalu menaikin outputnya di saat yang sama, dan akhirnya menciptakan 'resonance. aku rasa caranya seperti itu."
Mari : " jadi begitu ya caranya..... untuk menghindari sihir balasan, dia dengan tidak secara langsung menyerang bongkahan es dengan sihir, tapi menggunakan batu sebagai medium sihir serangan, kalo dibandingkan dengan 'mine genesis' milik kanon yang hanya mengandalkan kekuatan sihir saja, ini adalah teknik yang levelnya lebih tinggi. melihat ini terkadang aku sulit membedakan siapa yang kakak kelas, dan siapa yang adik kelas."
Mayumi : "benar sekali karena menemukan titik resonance cukup memakan waktu, dia menggunakan data fortification untuk mengulur waktu. tampaknya Shizuku sangat pandai memanipulasi oscillation frequency."
Mari : "betul sekali."
Mayumi dan Mari berdua memikirkan mengenai Non-Systematic Magic yang digunakan Tatsuya untuk menghancurkan Hattori. sihir itu juga menggunakan gelombang psion termanipulasi untuk menciptakan frekuensi oscillation yang tumpang tindih.
apa yang ditampilkan di monitor bukan hanya kemampuan seni Shizuku, tetapi tangan Tatsuya yang bermain dibelakang layar. pada poin itu, mereka berdua sepakat satu sama lain.
◊ ◊ ◊
(seperti yang kuduga, Shizuku melakukannya dengan baik.....)
Tatsuya mengangguk selagi mengamati peserta dari balik layar.
4 bongkahan es telah hancur di area lawan.
sementara ke-12 es masih berdiri di area sekutu.
penampakan biologis yang terpampang dalam layar hanya menunjukan kelelahan minor, jadi tidak ada pengurangan pada kemampuan untuk mempertahankan casting sihir.
tidak ada gejala kelelahan seperti yang ditunjukan Eimi. bagaimanapun juga, apakah itu "data fortification" atau "ressonance", performa Eimi sudah terduga, performanya sudah lebih baik daripada sewaktu dia berlatih.
setengah dari hipotesa Mayumi dan Mari tepat sasaran, tapi setengah lagi adalah salah. ibu Shizuku adalah orang yang pandai dalam sihir "resonance". sebelum satu tim dengan Tatsuya, Shizuku sudah cukup pandai dengan sihir itu (berdasarkan standar SMA).
dengan menggunakan sihir yang meningkatkan frekuensi oscillation pada level yang tidak biasa dan secara langsung menembakannya pada target selagi menyatukan frekuensinya, hal ini akan menghancurkan target menggunakan frekuensi oscillation pada saat daya tahannya lemah. sebenarnya "resonance" adalah tipe sihir yang melewati 2 proses. ketika menerapkan sihir oscillation pada target, penyihir akan merasakan poin resonance berdasarkan mekanisme pertahanan Eidos pada magic sequence yang mengganggu; kalo menggunakan interval yang tidak biasa, metode alternatif dapat digunakan untuk mengidentifikasi target resonance.
ini bukanlah bergantung pada alat memonitor, tapi dilakukan dengan menghimpun activation sequence pada magic sequence. itu adalah bagian yang diurus oleh Tatsuya.
teknik ini diciptakan dengan menambahkan proses baru pada sihir "resonance" yang biasa digunakan Shizuku. namun, Shizuku dapat menggunakannya dengan baik. sebenarnya, sihir pada level ini tidak diperoleh hanya dengan latihan di sekolah, tapi di asah berjam-jam melalui latihan diluar kelas.
sewaktu bongkahan es lainnya hancur di area lawan, salah satu dari bongkahan es di area sekutu juga ikut hancur.
namun, ini hanyalah "serangan terakhir" lawan. Tatsuya bisa tahu hanya dengan melihat.
pemain lawan menghabiskan segalanya pada serangan terakhir itu. dia pastinya sadar tulisan pada dinding, namun dengan putus asanya mencoba menghindari kekalahan tanpa menghancurkan sebongkah espun.
tatsuya menonton Shizuku dengan langsung, bukan melelalui monitor.
tak sedikitpun psion yang dilepaskannya berkibar dengan liar.
tidak ada tanda-tanda keraguan, tidak ada tanda-tanda keangkuhan. pada saat yang sama dengan penuh semangat Shizuku mempertahankan wilayahnya, dia membalas serangan pada wilayah lawan.
mungkin, untuk alasan yang aneh, dia tidak terpaku pada lawannya. dia bertanding dengan cara yang membuat orang lain tidak merasa khawatir menontonnya.
lawannya, telah menghabiskan seluruh energinya, tidak memberikan perlawanan yang berarti.
3 bongkah es di wilayah lawan hancur seperti kastil pasir yang dihantam ombak yang datang.
◊ ◊ ◊
pertandingan Miyuki dimulai pada akhir babak pertama.
ini adalah penantian yang lama dari pagi hari, tapi karena dilaksanakan setelah waktu makan siang, ini tidak terasa lama baginya.
berbicara mengenai Tatsuya, dia juga sudah bangun sejak pagi dan ini adalah pertandingan ketiga yang diurusnya, jadi dia tidak dapat dibilang sedang "menunggu".
Miyuki dan Tatsuya adalah satu-satunya yang berada di area peristirahatan untuk peserta.
Honoka dan Shizuku tidak terlihat.
mereka mengatakan sewaktu makan siang bahwa mereka akan memberikan dukungan pada MIyuki sewaktu pertandingan. sekrang, mereka mungkin sedang bertemu dengan grup Erika.
sebaliknya, yang bukan merupakan masalah saat ini, Isoro dan Kanon juga Mayumi dan Mari datang untuk mendukung Miyuki.
Tatsuya : (benar-benar grup pendukung yang besar.....)
Tatsuya memasang wajah lelah selagi bergumam dalam pikirannya. tentu saja. dia mengatakan sesuatu yang lain tentunya.
Tatsuya : "aku senang kamu datang untuk mendukung Miyuki, tapi..... ketua, bukannya seharusnya anda beristirahat?"
Mari : "apa, bahkan kamu sekarang memperlakukan aku seperti orang sakit? menonton bukan berarti aku harus melompat dan menari, jadi tidak masalah."
tapi tetap saja dia cedera parah. Tatsuya menelan bulat-bulat perkataan itu dan mengarahkan pembicaraan pada MAyumi.
Tatsuya : "oh...... kalau begitu, bukankah presiden sekarang seharusnya berada di paviliun? aku pikir tim putra masih bertanding."
Mayumi : "tidak masalah. aku menyerahkannya pada Hanzou-kun. aku juga akan berhenti menjadi presiden 2 bulan dari sekarang, jadi bukan ide yang baik kalo terus-menerus bergantung padaku."
ini adalah pendapat yang valid, tapi menyinggung kebodohan seseorang
lagipula, keberadaan mereka tidak akan mempengaruhi pertandingan, jadi melanjutkan pembicaraan ini akan percuma.
Tatsuya : "Miyuki, kita memiliki banyak senpai yang mendukung kamu, jadi pastikan jangan gugup ya."
Pfft, seseorang hampir tertawa dibelakang, tapi Tatsuya memilih untuk tidak menghiraukannya.
tampaknya, dia terlalu memanjakan Miyuki. tapi untuk Tatsuya, adiknya akan selalu menjadi adiknya.
Miyuki : "tolong jangan khawatir. karena Onii-sama akan selalu berada di sampingku."
setelah itu, Miyuki menaikan kepalanya dan menatap pada kakaknya yang dia percayai. ditelinganya, suara lain menjadi tidak terdengar.
◊ ◊ ◊
penampilan Miyuki di panggung membuat penonton terkagum-kagum.
Kanon : "tadi, benar-benar, itu tadi......."
Isori : "tapi pakaian itu benar-benar cocok dengannya, bagaimana menurutmu Kanon?"
Kanon : "benar-benar sangat menawan."
Tatsuya tidak menghiraukan pembicaraan Kanon dan Isori seolah itu hanya musik belakang layar dan memfokuskan dirinya untuk memonitor status Miyuki. dengan cepat, persiapannya telah selesai. Tatsuya menatap kearah Miyuki dan tiba-tiba menyadari : "benar juga, itu yang ditatap semua orang"
Miyuki berpakaian dengan Hakui putih yang disandingkan dengan hakama merah tua. rambutnya diikat dengan pita putih.
benar, gaya rambutnya sedikit berbeda, apabila CADnya digantikan dengan lonceng atau sakai, dia akan tampak lebih cantik. begitulah cara berpakaiannya.
mulanya, dia sudah cantik dan sekarang disandingkan dengan pakaian ini, dia seolah mengeluarkan aura suci.
tidak, mungkin dia sudah melewati kesucian dan sekarang sedang mendekati alam dewa.
Mari : "Ouch, tampaknya lawannya tenggelam."
Mayumi : "mau bagaimana lagi. bahkan aku saja tidak dapat mengalahkan itu...... Ah, kecuali itu adalah tujuannya sejak awal?"
suara Mayumi dan MAri dibelakang ditujukan pada Tatsuya secara langsung. Tatsuya berbalik dan menjawab.
Tatsuya : "tujuan, maksudmu apa? tidak ada yang luar biasa dari memakai pakaian seperti itu untuk upacara sihir."
masih saja, jawabannya secara harfiah adalah jawaban untuk pertanyaannya, tapi pastinya ada kesalahan pada kedua belah pihak mengenai apa yang ingin dikomunikasikan.
Mayumi : "......apa keluarga Tatsuya-kun menganut kepercayaan Shinto?"
kali ini pertanyaannya keluar dari topik pembicaraan. setelah pengejaran tak henti-henti Mayumi, Tatsuya tanpa ragu menjawabnya selagi menganggukan kepala.
Tatsuya : "tidak juga, ini hanya karena kami adalah orang jepang."
Mayumi : ".......benarkah, ok kalo begitu."
Mayumi dengan ogah-ogahan mengangguk. Tatsuya berhenti dengan "mari kita hentikan pembicaraan ini" dan kembali menatap monitor.
kata-kata Tatsuya boleh dibilang cukuplah logis.
namun, kalo seseorang menonton seluruh prosesnya, mereka bisa langsung tahu bahwa apa yang dikatakannya tidaklah konsisten.
keduanya adalah kimono, tadinya Tatsuya kesulitan menerima tamoto Shizuku namun tidak mempertanyakan pakaian Miko adiknya. dalam hal ini sensibilitas Tatsuya - secara objektif - benar-benar mencurigakan.
◊ ◊ ◊
Miyuki tidak sadar dengan drama yang sedang bergejolak dibelakang layar - yah, itu memang sudah diduga - dia dengan tenangnya menunggu sinyal start.
"mendahului start" adalah sebuah pelanggaran berat.
sikap kelewat antusias dapat secara tanpa sadar mengaktifkan sihir, yang merupakan kesalahan peserta sendiri. sadar akan kemungkinan ini, Miyuki tidak begitu membara sewaktu menunggu, seperti peserta lainnya, Miyuki sedang berkonsentrasi untuk menahan diri.
.......dimata orang lain, ini dapat disebut "posture of silence".
sinyal lampu di masing-masing sisi menyala merah.
Miyuki membuka matanya dan menatap langsung ke wilayah lawan.
keheningan meliputi seluruh penonton.
bukan hanya pada satu area, tapi diseluruh arena.
mengejutkannya, bukan penonton laki-laki, tapi penonton perempuan yang terpesona oleh tatapan itu.
ini bukan lagi suasana yang dinanti-nanti dari sekedar menonton.
dengan maaf kepada peserta lain, seluruh penonton terpaku pada setiap gerakan Miyuki.
sinyal lampu menyala di kuning, dan sewaktu berganti ke hijau-
ombak cahaya Psion membanjiri seluruh area tanpa memperdulikan wilayah sekutu atau lawan.
namun, seluruh arena - telah berubah menjadi 2 musim yang berbeda.
dingin yang teramat sangat menyelimuti wilayah Miyuki.
panas yang membara membanjiri wilayah lawannya.
bongkahan es di wilayah lawannya mulai meleleh.
lawan dengan putus asanya mencoba menerapkan sihir pendinginan yang efeknya tak nampak bagaimanapun juga.
posisi Miyuki berubah menjadi neraka beku yang menembus batas angin di musim dingin.
wilayah musuhnya berubah menjadi tempat penyiksaan membara yang menyaingi kekuatan musim panas.
namun, ini hanya berlangsung sebentar saja.
dengan cepat,
wilayah Miyuki diselimuti dengan embun dingin.
sementara wilayah lawannya ditelan oleh uap panas.
◊ ◊ ◊
Mari : " tak mungkin itu adalah......."
Mayumi : "Inferno......?"
dibelakangnya, Tatsuya dapat mendengar bisikan dan erangan Mari dan Mayumi.
dugaan mereka adalah benar, tatsuya berpikir, jadi dia tidak membalikan badannya.
tatapan Tatsuya masih terkunci pada penampilan Miyuki dari monitor.
Medium-Scale Oscillation-Type Magic "Inferno".
dengan membelah area target menjadi 2 bagian dan mengurangi energi kinetik dan putaran semua objek dalam satu bagian, energi tambahan ini dapat dilepaskan ke bagian laindalam bentuk panas. dengan cara ini, perlindungan energi masih dikelola selagi menerapkan prinsip reverse entropy dari thermodynamics.
terkadang, sihir ini digunakan sebagai bahan test untuk penyihir rank-A. banyak peserta tes yang kesulitan menggunakan sihir yang teramat sulit ini, tapi untuk Miyuki, ini hanya masalah sepele yang bisa dimanipulasi sesuka hatinya.
karena sihir ini pada dasarnya adalah sihir skala besar, tidak perlu khawatir kalo sihir ini akan bocor keluar lalu kemudian melanggar aturan. namun, sifat dasar dari sihir ini memaksa penggunanya untuk sangat hati-hati dalam menerapkannya bahkan untuk teknik tersederhanapun. kalo kecelakaan terjadi, Miyuki akan secara otomatis didiskualifikasi dari pertandingan, yang pastinya akan mendorong Tatsuya untuk ikut campur apabila perlu. ini adalah apa yang terlintas dalam benak Tatsuya sewaktu dia melihat Miyuki.
tapi, tampaknya kegelisahannya tidak diperlukan.
temperatur di wilayah musuh meroket melewati 200 derajat celcius.
Flash freeze icicles yang dibentuk dengan buru-buru bukanlah apa-apa melainkan es batu dengan banyak lubang udara didalamnya. lubang-lubang itu dengan cepat melebar ketika dipanaskan, yang mengakibatkan es itu retak dan mencair dibawah panas.
temperatur berhenti naik.
tiba-tiba, gelombang udara menyebar diseluruh wilayah musuh.
Miyuki mengganti sihirnya.
dia menekan dan melepaskan udara.
setiap es yang rapuh di wilayah musuh terpecah lalu pecahannya menumpuk menjadi satu.
◊ ◊ ◊
masih ada total 360 peserta dan 72 teknisi. sementara beberapa sekolah dilepaskan haknya kepada penasihat taktik, jumlah total peserta dalam kompetisi 9 sekolah masih melebihi 450 siswa. kalo ada ball atau bahkan banquet, jumlah ini masih bisa dikelola, tapi secara praktis akan mustahil untuk dicapai sewaktu event utama.
makan pagi awalnya disediakan dalam bentuk prasmanan. makan siang terdiri dari bento yang dikirim ke masing-masing paviliun sekolah maupun ke mobil teknisi, meski beberapa orang lebih memilih membawanya kembali ke kamar mereka. makan malam disediakan di 3 ruang makan dalam sesi yang berbeda-beda, dengan masing-masing sekolah hanya mendapatkan giliran makan selama 1 jam. (masing-masing sekolah makan secara terpisah untuk menghindari bocornya taktik mereka.)
sebenarnya, makan malam adalah satu-satunya kesempatan seluruh sekolah untuk berkumpul di ruang makan malam.
1 jam ini adalah momen yang berharga untuk berbagi suka dan duka sewaktu bertanding.
malam ini, di meja first high, sebuah garis pembatas dapat terlihat antara terang dan gelap.
kegelapan menyelimuti sudut dimana peserta putra tahun pertama berkumpul.
cahaya menerangi sudut dimana peserta putri tahun pertama berkumpul.
dan ditengah hutan peserta putri, setitik garis merah (atau mungkin hijau lebih cocok untuk hutan?) adalah tentu saja TAtsuya.
"Miyuki, tadi itu luar biasa."
"jadi itu tadi 'Inferno'? para senpai semua terkejut. katanya bahkan penyihir rank-A kesulitan dengan sihir itu."
"Eimi, kerja bagus! tapi pertandingan pertamamu benar-benar sengit tadi."
"Cavalier gear dengan carbine stance, nice!"
"Shizuku juga hebat! kimono dan tamoto yang kau kenakan benar-benar cantik, lalu kamu berhasil menyudutkan lawanmu. keren~!"
sementara divisi pemula crowd ball hanya merebut juara kedua dan juara ke 6, mendapatkan hasil yang "ga begitu wah", performa mendominasi dari peserta penghancuran es membuka jalan 3 orang untuk ke babak ketiga, melanjutkan performa juara dari event speed shooting. ini membuat para peserta putri berjemur dalam mood yang gembira.
format dari penghancuran es melibatkan total 24 pemain, dengan 12 pertandingan di ronde pertama dan 6 pertandingan di rone ke 2. dengan 3 orang maju ke babak 3, first high berhasil mengurangi peserta lawan menjadi setengah.
ke-3 juara dari babak ke 3 nantinya akan bertanding secara round robin untuk menentukan juara utamanya, meski berdasar situasi sekarang, ada kemungkinan besar bahwa ke 3 posisi juara nantinya akan diambil oleh peserta dari first high. kalo memang terjadi seperti itu, itu pastinya akan menjadi pencapaian yang luar biasa. kenyataan ini membuat mereka bersemangat.
semua kakak kelas tersenyum yang seolah mengatakan "mau kami apakan kalian ini" selagi para adik kelas menari dengan riang.
Nanabi : "Shiba-kun, sihir Shizuku itu semacam 'resonance', bukan?"
seorang siswi tahun pertama yang mendatangi Tatsuya bukanlah pemain yang diurus olehnya. Tatsuya kenal siapa gadis ini, tapi tidak begitu akrab. Tatsuya tiba-tiba menjadi pusat perhatian dan akhirnya mengatakan jawaban yang cukup sederhana.
Tatsuya : "benar."
jawaban yang cukup objektif, suaranya lebih lembut dari biasanya. biar mereka adalah teman seangkatan, lawan bicaranya adalah siswi course 1 yang jarang dia ajak bicara. Tatsuya berjaga-jaga agar tidak menyinggungnya dengan tidak sengaja.
sayangnya, kehati-hatian ini membawa respon yang sebaliknya.
"jadi activation sequencenya benar-benar di rancang oleh Shiba-kun?"
"aku dengar Shiba-kun mengembangkan teknik yang digunakan Shizuku dalam Speed Shooting, bukan?"
"SHiba-kun yang merancang strategi untuk inferno juga."
"kabarnya Shiba-kun juga yang menjadi dalang dibalik strategi flashbang Honoka."
ombak pertanyaan yang berkelanjutan tidak memberikannya ruang untuk melarikan diri dan terus menerus membocorkan kesabarannya, tampaknya tidak ada yang bisa dilakukan Tatsuya, mereka tampaknya masih dalam suasana tegang yang dimana menggunakan suasana bersaing sekarang sebagai cara untuk meredakan ketegangan setelah pertandingan. dari perspektif orang lain, pujian berlebihan ini mungkin dapat dilihat sebagai 'pamer' demi meningkatkan kepercayaan diri mereka. Tatsuya mengerti perasaan itu, jadi dia mencoba untuk tidak menghapus antusiasme mereka dan dengan sabar terus mendengarkan.
Nanabi : "hebat sekali.... kalo Shiba-kun yang menjadi support ku, aku mungkin bisa menang juga."
namun, pernyataan ini masih kelewatan dan tidak dapat dibiarkan begitu saja.
namun begitu, Tatsuya lebih baik bukan orang yang memperingatkan hal itu. Tatsuya memberi aba-aba pada Miyuki, yang duduk disampingnya.
Miyuki : Nanabi, aku rasa ada yang salah dengan pernyataan itu."
setelah ditegur dengan lembut, siswi ini tiba-tiba tersadar bahwa kata-katanya dapat disalah artikan sebagai ketidakpuasan pada teknisinya.
sikapnya berubah 180 derajat selagi dengan gugup berdiri, berbicara sepanjang waktu, dan mencari kakak kelas yang bertanggung jawab sebagai teknisinya. ketika menemukan teknisinya tersenyum dan melambaikan tangannya kepadanya, dia akhirnya bernapas lega, membungkuk meminta maaf, kemudian kembali ke tempat duduknya.
Nanabi : "aku bicara tidak baik."
Miyuki : "nana, kamu tidak bisa menyalahkan kesalahanmu pada CAD."
Nanabi : teehee.....maaf."
volume bincang-bincang para gadis turun dengan drastis, tapi tidak sampai pada tahap berbisik.
Takigawa : tapi tanpa diragukan lagi berkat Shiba-kun, performaku lebih baik dari biasanya."
kali ini Takigawa yang berbicara, siswi yang merebut juara ketiga dalam speed shooting. eimi, mendengar itu, setuju dengan hal ini.
Eimi : "pada tingkat tertentu, CAD calibration sama saja dengan memberitahukan rahasia terbesarmu, bukan? dan kepada teknisi lelaki....... meski aku tadinya berpikir seperti itu, tapi memiliki Shiba-kun sebagai teknisiku benar-benar luar biasa! ini untuk lelaki-lelaki yang bersedia memberikan Shiba-kun pada kita!"
Tatsuya hanya bisa tersenyum kecut pada kesalahpahaman besar yang tersembunyi dibalik senyum tak berdosa itu.
namun, masih ada orang yang tidak bisa tersenyum kecut.
Morisaki : "Ah, hey!"
dengan membanting meja, salah satu siswa berdiri.
tanpa memperhatikan orang-orang yang mencoba menghentikannya, Morisaki mengambil makanannnya dan pergi menuju area cattering sebelum meninggalkan ruang makan.
◊ ◊ ◊
berbeda dengan event olahraga sihir, perbedaan kelamin tidak terlalu dipermasalahkan dalam kompetisi sihir.
meski begitu, ketika mempertimbangkan bahwa kemampuan fisik mempengaruhi event seperti battle board dan crowd ball, divisi pemula memisahkan gender mulai dari tahun ini dan kedepannya.
dengan kata lain, ini adalah pertama kalinya putra dan putri bertanding secara terpisah di divisi pemula.
sampai tahun kemarin, tidak ada pemisahan gender, jadi putra biasanya bertanding dalam event seperti battle board atau crowd ball, sementara putri memilih berpartisipasi dalam event seperti penghancuran es atau speed shooting yang tidak menguras stamina terlalu banyak.berkat ini, penonton terbagi menjadi 2 (penonton event putera dan penonton event putri)
jadi mana yang lebih populer, pertandingan putra atau pertandingan putri?
berdasarkan divisi resmi tahun kemarin, kebanyakan penonton menonton event putri, sementara militer , polisi, pemadam kebakaran, dan pihak universitas lebih memilih untuk menonton pertandingan putra.
-sekali lagi, berbicara mengenai divisi pemula tahun ini.
Mayumi : "banyak sekali orang disini...."
Mari : " biasanya banyak tempat duduk kosong sewaktu event putra."
2 gadis yang duduk di area observasi dan menatap dengan sedih pada para penonton yang terpaksa berdiri karena stadion kepenuhan.
adalah Mayumi and Mari.
Mayumi : "entah kenapa, aku merasa banyak sekali orang dari universitas."
Mayumi berkata seperti ini setelah melihat ke arah tempat duduk VIP.
Mari : "setelah melihat itu kemarin, mereka tidak akan puas dengan hanya merekam, bukan?"
Mari setuju.
Mayumi : "tepat sekali, bukankah kita disini untuk menonton juga?"
demi menegakan keadilan, urutan pertandungan dibalikan sejak kemarin.
hari ini adalah hari ke-6 dari kompetisi 9 sekolah dari divisi pemula.
pertandingan pertama dari babak ketiga penghancuran es akan dimulai.
Mayumi melihat seklias kearah jam dan menunggu Miyuki masuk kepanggung.
◊ ◊ ◊
mundur sebentar.
selagi Tatsuya dan Miyuki berjalan menuju area peristirahatan untuk event penghancuran es, 2 orang dari third high muncul dihadapan mereka.
mereka berdua adalah siswa.
salah satu dari mereka memiliki fisik yang sebanding dengan Tatsuya dalam hal tinggi badan dan lebar bahu, sampai pada titik sangat sulit sekali membedakannya. namun, siswa itu memiliki penampilan yang lebih tampan.
siswa lainnya lebih pendek. berkat reputasi sekolah yang menekankan dalam kemampuan bela diri, mereka tidak memberikan kesan lemah.
mereka tampaknya menyadari keberadaan Tatsuya dan disaat yang sama berjalan ke arahnya.
Masaki : "aku Ichijou Masaki, third high, tahun pertama."
siswa yang lebih tinggi bicara lebih dahulu.
untuk ukuran orang yang baru bertemu, nada bicaranya sedikit berlebihan, tapi luar biasanya, Tatsuya tampak tidak begitu keberatan.
While both of them were 1st Year students, Ichijou Masaki naturally fit into a leadership role and seemed to exude the charismatic aura of a true leader. sementara mereka berdua adalah siswa tahun pertama, Ichijou Masaki secara alami cocok berperan sebagai pemimpin dan tampak memancarkan kharisma sebagai pemimpin yang sebenarnya.
kedua matanya terfokus pada Tatsuya.
Shin : "begitu juga aku, Kichiouji Shinkurou, siswa Third HIgh, tahun pertama."
pemuda yang pendek bicara dengan sopan dan memperkenalkan dirinya dengan cara tradisional, meski matanya memancarkan kilau persaingan.
Tatsuya : "First High, tahun pertama, Shiba Tatsuya. jadi, 'crimson prince' dan 'cardinal george' sendiri dihadapanku, ada yang bisa kubantu?"
tanpa menunjukan kedengkian.
sedikit berbeda dari permusuhan belaka.
namun, boleh dibilang ini adalah perilaku yang tidak sopan.
lebih tepatnya, ini adalah suasana persaingan.
seperti Masaki, Tatsuya juga merespon dengan nada bicara yang boleh dikatakan, tidak sopan untuk ukuran perkenalan pertama.
Tatsuya merasa memasang topeng kesopanan palsu hanya akan menyinggung mereka berdua.
Masaki : " Ho......jadi kamu tahu mengenai reputasi George juga diriku? yah, ini akan menjadi lebih mudah."
SHin : "Shiba Tatsuya..... nama yang sampai sekarang tak dikenal, tapi saya tak akan melupakan nama ini. anda mungkin teknisi paling jenius sejak berdirinya kompetisi 9 sekolah. saya rasa kami kurang sopan disini, tapi yang kami harapkan hanyalah berhadapan denganmu sekali saja."
Tatsuya : "saya merasa terhormat dikatakan 'jenius' oleh anak ajaib yang menemukan cardinal code pada umur 13 tahun..... tapi anda benar ini bertentangan dengan nilai kesopanan."
untuk gaya bicaranya, dia membalas dengan gaya berterus terang.
namun, tak adasatupun dari mereka yang merasa tersinggung. mereka datang dengan niat teguh dan menjaga sikapnya seperti berhadapan dengan saingan yang serius.
Tatsuya : "Miyuki, pergi duluan dan bersiap."
Tatsuya tidak memalingkan matanya dari mereka berdua selagi memberi instruksi pada MIyuki. Tatsuya menduga bahwa mereka akan disini untuk sementara waktu.
Miyuki : "baiklah."
Miyuki membungkuk kearah Tatsuya dan berangkat menuju area peristirahatan tanpa melihat sekalipun kearah Masaki, seolah mereka berdua tidak pernah ada. tidak ada satu tandapun yang menandakan bahwa Miyuki dengan sengaja menghindari mereka - begitulah cara Miyuki dengan sempurnanya menganggap mereka tidak ada.
untuk sesaat, mata Masaki mengikuti Miyuki, tapi dengan cepat kembali ke Tatsuya.
Shin : "......'prince', bukankah giliranmu akan dimulai?"
sedikit keraguan dan keengganan tidak lolos dari mata Tatsuya. didalam hati, Tatsuya bernapas lega.
dengan teguh, mata Tatsuya memaksa Masaki untuk menjawab.
Masaki : "...... kami akan bertanding pada monolith code, besok."
namun, yang menjawab adalah Kichiouji.
Kichiouji adalah juara untuk event speed shooting pemula, sementara Masaki dicalonkan sebagai pemenang untuk event penghancuran es pemula. sewajarnya, sudah diduga bahwa setiap sekolah akan memajukan pemain andalan mereka untuk Monolih Code.
Shin : "apa rencanamu?"
meski dia ingin menjawab pertanyaan itu, sayangnya sudah tidak ada waktu lagi.
Tatsuya : "aku tidak bertanggung jawab untuk itu."
begitulah jawabannya, dia tidak punya kewajiban untuk memberitahukan detailnya, jadi dia memberikan jawaban tidak jelas.
Shin : "begitu ya...... sayang sekali. suatu hari, saya berharap dapat berhadapan dengan pemain yang kau urus. dan tentu saja, kami akan menang."
kata-kata Kichiouji membuat Tatsuya merasa "apa kau menantangku sekarang?" tapi dengan cepat dia berpkir lain, karena sejak awal orang-orang ini datang untung menantang dirinya.
Masaki : "maaf mengganggu waktumu. kami berharap suatu hari kita dapat berhadapan langsung di medan perang."
sebelum Tatsuya dapat menjawab Kichiouji, Masaki memberikan pernyataan ini dan berjalan melewati Tatsuya bersama Kichiouji.
-pada akhirnya mereka hanyalah sekelompok orang yang tidak sopan. Tatsuya berpikir selagi berjalan menuju area peristirahatan tempat dimana Miyuki menunggu.
Miyuki : "mau apa mereka?"
hal pertama yang ditanyakan Miyuki ketika keluar dari ruang ganti setelah melihat kejadian tadi.
Tatsuya : "mengecek, mungkin? percuma saja menurutku."
Tatsuya menggelengkan kepalanya dan memilih untuk menjawab dengan nada biasa selagi menyerahkan CAD pada Miyuki yang telah dia persiapkan sewaktu Miyuki sedang berganti pakaian.
apabila ada gangguan sebelum bertanding, hal ini akan mempengaruhi pertandingan itu sendiri, jadi Tatsuya mempersingkat pembicaraan secepat mungkin. namun, setelah Miyuki mendengar jawaban Tatsuya, dia tertawa terbahak-bahak seolah menemukan makna tersembunyi dalam kata-kata Tatsuya.
Miyuki : "aku rasa itu adalah pernyataan perang mereka, Onii-sama."
dia sadar mengenai apa yang dimaksudkan oleh adiknya. dia juga merasa mereka datang sendiri kehadapannya khusus untuk menantang dirinya.
tapi di mata Tatsuya, ini hanya upaya yang percuma.
Tatsuya : "......kamu tak percaya denganku."
meski Miyuki terbahak-bahak, namun ini bukan sesuatu yang akan dia biarkan begitu saja.
Tatsuya : "maksudku..... aku ini bukan peserta, bukan? aku tidak percaya kedua orang itu yang memiliki reputasi melebihi anak SMA akan menganggap orang yang tidak dikenal sepertiku sebagai rival."
"Rival" didasarkan pada asumsi bahwa masing-masing pihak mengakui bahwa mereka memiliki status yang setara.
objektifnya, dari penampilan luar, dia bahkan tidak dalam strata yang sama dengan mereka berdua. singkat kata, membandingkan dirinya dengan kedua orang itu adalah hal yang konyol. lebih jauh lagi, tampaknya mereka berdua belum tahu rahasia Tatsuya.
intinya, mustahil bagi "Crimson Prince" atau "Cardinal George" dapat melihat Tatsuya sebagai lawan - begitulah pikiran Tatsuya.
melihat kakaknya beranggapan seperti ini, adiknya mendesah dengan dalam.
Miyuki : "....Onii-sama, meremehkan kemampuanmu sendiri akan sangat fatal dalam pertempuran. sebenarnya seberapa tinggi kau dihargai, seberapa besar kau dilihat, berapa banyak sekolah lain melihat Onii-sama - betapa besarnya antagonisme mereka membara karena strategi dan kemampuan Onii-sama - aku pikir Onii-sama harus mempertimbangkan semua ini secara objektifitas sekali lagi."
untuk Miyuki, ini benar-benar nasihat yang jarang, dan berterus terang.
ini benar-benar kejujuran dan celaan yang tidak terduga. Tatsuya hanya bisa berdiri dan bengong.
ini adalah ketiga kalinya Miyuki menggunakan kecantikan misteriusnya untuk merenggut hati penonton selagi disaat yang sama menggunakan kekuatannya untuk melenyapkan musuh.
◊ ◊ ◊
diatas ombak dimana kemenangan battle board ditentukam, babak pertama dari semifinal putri akan dimulai.
peserta telah bersiap di masing-masing posisi.
Honoka dalah salah satunya.
Erika : "Hm~"
Mizuki : "............"
Erika : "itu sedikit......"
Mizuki : "............"
Erika : "OK, itu, uh......"
Miuki : "............"
Miyuki : "What the heck are you two doing?"
ketiga peserta berdiri berdampingan di garis start. di pangkalan, Erika humming dengan frustasi frustasinya sementara Mizuki hanya diam saja disampingnya. akhirnya menyapa, Leo dengan enggannya bertanya.
Erika : "bukankah itu~ sedikit aneh? semua peserta memakai kacamata hitam."
Miyuki : "Erika-chan itu namanya 'Googles'......"
benar sekali, seperti yang diaktakan Erika dan Miyuki, bukan hanya Honoka, tapi kedua peserta lainnya memakai kacamata hitam juga.
Mikihiko : "bukankah itu wajar saja? ini adalah cara terbaik untuk mengatasi sihir cahaya Honoka."
analisa Mikihiko hanya sampai pada tataran akal sehat saja, membuat Erika menampilkan ekspresi "betapa membosankannya~" selagi dia tertawa bohong-bohhongan.
"......memang apa salahnya dengan itu?"
"tapi bukankah itu berarti bahwa mereka jatuh kedalam strategi Tatsuya-kun? peserta Battle board tidak menggunakan googles karena cipratan air dapat mengganggu penglihatan mereka. ini adalah alasan utamanya. namun mereka langsung menggunakan googles setelah di butakan sekali...... pastinya ada cara lain untuk mengatasi sihir cahaya...."
"apa Honoka-san berencana untuk menggunakan air mengaburkan penglihatan mereka?"
Erika mengangguk dengan tidak tertarik.
namun.
Mikihiko :" sulit dikatakan..... aku ragu Tatsuya akan mengandalkan taktik biasa."
Erika : "......mungkin."
kata-kata Mikihiko tampaknya menumbuhkan ketertarkan dalam diri Erika.
sekarang, tidak ada bom cahaya yang muncul setelah start dimulai.
"dia melambat!?"
"tidak, dia berada tepat dibelakang!"
selagi mereka bernavigasi lorong berlika-liku didalam geladak observasi, Honoka berada di urutan kedua memasuki sudut tajam yang pertama.
"Eh?"
di lokasi ini, peserta yang diurutan pertama mengambil rute yang aneh.
bukan hanya dia menurunkan kecepatannya dnegan drastis, dia bahkan ,mendekati tengah rute.
Honoka juga melambat, tapi mengambil sudut yang lebih tajam dan berhasil mencuri urutan pertama dari peserta yang mengambil rute berputar.
"apa yang baru saja terjadi?"
biasanya, peserta yang mengurangi kecepatannya dengan drastis dan menyusur rute dalam, atau mengambil sudut yang lebih besar tapi mengontrol perpelanan kecepatan.
rute yang diambil peserta lain dapat digambarkan sebagai amatiran. bukan hanya dia mengurangi kecepatannya dengan drastis, dia juga meninggalkan ruang menyusul yang besar.
Leo : "......sepertinya ada bayangan yang mengambang di saluran air."
mengikuti observasi Leo, Erika memicingkan mata dan berteriak.
Erika : "Ah, itu dia lagi!"
sekarang muncul di jalan melengkung yang lebar.
peserta yang dilewati Honoka sekali lagi meninggalkan lubang besar antara Honoka dan dinding dan melambat lebih dari perlu untuk melewati sudut itu. hasilnya lawan semakin tertinggal jauh dibelakang Honoka.
Mikihiko : "......pantas saja, jadi begitu rupanya."
Erika : "Eh, apa!?"
Erika bertanya kepada Mikihiko, yang mengangguk dnegan kagum.
Mikihiko : "niat Tatsuya adalah agar lawan memakai google yang melindungi dari cahaya. titik ini serupa dengan tebakan Erika."
Mikihiko berbicara dengan semangat, seolah meninggalkan sifat biasanya yang keras kepala.
Mikihiko : "namun, kali ini bukan menggunakan cipratan air untuk mengaburkan pandangan mereka, tapi untuk membuat area yang lebih gelap semakin sulit dilihat."
Erika : "jadi begitulah kenapa! ilusi dapat digunakan seperti ini.....!"
Mikihiko : "benar sekali. dengan membuat area-area menjadi lebih gelap, kamu dapat memanipulasi gerakan lawan. akhirnya, sihir tergantung dari cara penggunaan....."
Leo : ".......kumohon apa kalian bisa juga menjelaskannya padaku daripada senang-senang sendiri."
mendengar suara ketidaksenangan Leo, Mikihiko akhirnya terbangun dari lamunannya.
Mikihiko : "maaf, maaf. dengan kata lain, strategi Tatsuya adalah......"
◊ ◊ ◊
Suzune : "strategi Shiba-kun sangatlah sederhana.
dia menggunakan gelombang cahaya dari sihir oscillation untuk mengontrol cahaya disekitar jalur alur.
google pelindung sudah banyak mengurangi jarak pandang. hal ini kemudian diperburuk dengan jalur air yang digelapkan, membuat orang salah memperhitungkan jarak sudut, yang dapa akhirnya memaksa pemain lawan untuk menjauh dari kegelapan....... intinya, dia mengurangi area yang pemain berani masuki."
Hattori, yang menyeret Kirihara, sedang menunggu benteng menggantikan Katsuto, yang pergi melihat event penghancuran es putra. mereka sekarang sedang mendengarkan setiap kata yang Suzune jelaskan.
Suzune : "meski pikiran berkata lain dan menganggap bahwa sudut ruangan itu lebih lebar, sangat sulit mengesampingkan daya paham fisik. di saat yang sama, tak peduli siapapun pemainnya, semua orang akan kesulitan meningkatkan kecepatan untuk menembus koridor sempit. maka, strategi ini didasarkan untuk mencegah pemain lawan mengeluarkan seluruh kemampuannya."
Hattori : "......tapi, bukankah Honoka-san sendiri akan terpengaruh?"
Suzune : "itu sebabnya dia sudah berlatih didalam situasi yang sama."
pertanyaan hattori membawa jawaban yang sederhana.
Hattori : "......intinya, penggunannya tetap tidak terpengaruh oleh sihirnya sendiri, jadi tidak masalah."
Suzune : "jangan santai dulu. Shiba-kun bilang bahwa 'lebar jalur air sudah diperbaiki', jadi gunakan tubuhmu daripada menggunakan matamu untuk mengingatnya."
mendengar jawaban Suzune, Kirihara bergumam.
Kirihara : ".......jadi daripada disebut strategi cerdik, lebih pantas disebut sebagai serangan total..... strategi seperti ini hanya bisa datang dari seseorang yang benar-benar kejam."
mendengar pandangan Kirihara membuat Suzune tertawa terbahak-bahak.
◊ ◊ ◊
setelah pertandingan di pagi hari, paviliun yang di reserve oleh first high berubah menjadi lautan perayaan.
ketiga peserta dari event penghancuran es divisi pemula semua memenangkan ronde ke 3.
pada porsi event pertandingan duel sewaktu sore hari, setiap peserta yang datang berasal dari first high.
Honoka juga maju ke final battle board. ini adalah hasil yang hanya bisa digambarkan sebagai "mendominasi".
satu-satunya orang yang tidak bisa ikut bersenang-senang dalam final hanyalah peserta putra tahun pertama dari fisrt high.
kalau mereka bertanding secara normal, peserta putra pastinya dapat mencapai hasil yang sama. boleh dibilang, kebencian buta mereka membawa kepada kesalahan mental berulang-ulang yang terus meningkat seiring dengan berkurangnya teman mereka, yang pada akhirnya melempar mereka pada lingkaran penghancuran diri.
3 diantaranya berasal dari event penghancuran es - Miyuki, Shizuku, dan Eimi, juga Tatsuya, teknisi yang bertanggungjawab, tidak hadir karena mereka dipanggil ke converence room di hotel.
Mayumi : "waktu kita hanya sedikit, jadi aku akan singkat saja."
Mayumi adalah orang yang memanggil mereka kemari. dia satu-satunya yang menunggu mereka.
Mayumi : "sampai sekarang, tidak ada sekolah yang pernah memonopoli event duel. Shiba-san, Kitayama-san, Akechi-san, performa kalian memang patut dicontoh."
dengan sopan, tenang, dengan penuh ketakutan, ketiga dari mereka menunjukan sikap yang masing-masing berbeda selagi mereka membungkuk dan berterima kasih atas pujian Mayumi.
Mayumi : "demi menghargai prestasi ini, panitia memiliki usulan. mereka bilang tanpa memperhatikan apapun kedudukan dalam duel, sekolah kita akan menerima semua poin, jadi tidak perlu memainkan ini. kalian bertiga akan mendapatkan juara pertama."
mereka bertiga melihat satu sama lain, dengan Tatsuya tersenyum dengan sengit di belakang.
bagaimanapun mereka mencoba menyembunyikannya, pihak panitia tampaknya ingin mengurangi beban pekerjaan mereka.
Mayumi : "terserah kalian mau menerima usulan panitia ataukan tidak. satu-satunya syarat hanyalah bahwa kalian tidak memiliki banyak waktu untuk mempertimbangkan ini. jadi tolong cepat putuskan sekarang."
mendengar kata-kata mayumi, eimi mulai gugup selagi matanya melirik ke kiri dan kekanan.
dengan kemampuannya, dia yakin dia tidak menang melawan Miyuki ataupun Shizuku.
sampai titik ini, dia masih puas dengan urutan ketiga, tapi sudah menjadi sifat dasar manusia menginginkan urutan pertama. terlalu menegangkan baginya untuk menginginkan ini tidak terjadi.
sekilas, Miyuki melihat kearah Tatsuya.
Shizuku melakukan hal serupa.
Tatsuya : "Tatsuya-kun, bagaimana pendapatmu? kalo kami bertiga bertanding, kamu pasti akan kesulitan mengelola kami semua."
jadi, Mayumi berharap mereka bertiga untuk mendapatkan kedudukan pertama bersama, Tatsuya pikir.
sebenarnya, ini adalah hasil yang terbaik apabila dilihat dari sudut pandang pemimpin.
Tatsuya : "jujur saja, berdasarkan kondisi Akechi-san sekarang, ada baiknya dia menghindari babak berikutnya. babak ketiga terlalu sengit dan sulit dibayangkan kalo dia bisa pulih hanya dalam waktu satu atau dua jam saja."
dari sudut pandang Tatsuya, dia tidak perlu khawatir soal ini. dia hanya berterus terang saja.
Mayumi : "benarkah.....Akechi-san, apa kau setuju dengan yang dikatakan Tatsuya-kun barusan?"
Eimi : "bagaimana yah...... sebelum aku mendengar perkataanmu barusan, aku sudah berniat untuk menyerah. betul sekali aku sedang tidak berada dalam kondisi optimal, jadi aku berencana untuk mundur setelah membicarakannya dengan Shiba-kun....... karena Shiba-kun lebih tau kondisiku dari pada diriku sendiri."
nada bicaranya agak malu-malu, mungkin karena dia merasa melalaikan kewajibannya dengan menerima usulan panitia.
Mayumi : "benarkah."
Mayumi tersenyum untuk menghiburnya dan mengangguk sebelum berpaling kearah Miyuki dan Shizuku.
Shizuku : "aku......"
Shizuku bicara duluan.
Shizuku : "ingin bertanding."
matanya terbakar oleh ketetapan hati selagi dia menatap kearah mata Mayumi.
Shizuku : "setelah ini, berapa banyak kemungkinan yang akan aku dapat untuk berhadapan dengan Miyuki..... aku tidak ingin melewatkan kesempatan ini."
Mayumi : "sayang sekali......"
Mayumi menjatuhkan pandangannya ketanah dan mendesah.
Mayumi : "bagaimana dengan Miyuki-chan?"
Miyuki : "kalo Kitayama-san ingin bertanding melawanku, aku tidak punya alasan untuk menolak."
Mayumi tahu benar bahwa Miyuki itu berpendirian tegas yang mengingkari penampilannya, jadi dia tidak begitu kaget mendengar jawaban ini.
Mayumi : "aku mengerti..... kalo begitu, aku akan melaporkan ke ketua panitia bahwa Akechi-san menyerah sedangkan Shiba-san dan Kitayama-san akan bertanding untuk menentukan juara di babak final. pertandingannya seharusnya dimulai di sore hari, jadi ada baiknya kamu gunakan kesempatan ini untuk bersiap-siap."
setelah Mayumi bicara. orang yang pertama kali membungkuk adalah Tatsuya.
selagi Tatsuya meninggalkan ruangan, Miyuki dan Shizuku langsung membungkuk pada Mayumi dan pergi setelah Tatsuya. Eimi dengan penuh ketakutan membungkuk juga dan berkara : "aku permisi."
◊ ◊ ◊
bangku dipenuhi oleh penonton.
perubahan dalam event penghancuran es divisi pemula dengan cepatr diumumkan dan dengan sengaja di pasang sebagai pertandingan pertama di sore hari untuk menghindari konflik dengan event lain.
tidak hanya tempat duduk biasa, bahkan tempat duduk yang sudah dipesan untuk member dengan cepat terisi.
disana, tatsuya bisa terlihat sedang dihimpit diantara Mayumi dan Mari.
setelah selesai mengatur kedua CAD peserta, Tatsuya tidak menemani Miyuki ataupun SHizuku, tapi duduk di ujung area tempat duduk yang sudah dipesan.
sebelum pergi, dia hanya mengatakan satu hal pada keduanya.
kalimat, "lakukan yang terbaik".
Mayumi : "tapi sebenarnya, kamu ingin berdiri disamping Miyuki, bukan?"
sayang, kata-kata tersebut memiliki konotasi berbeda apabila datang dari bibir Mayumi (selagi senyum iseng). untuk alasan tertentu, kapanpun dia bersama Tatsuya, sisi jahatnya selalu menampakkan diri.
Tatsuya : "ya."
mungkin karena Mayumi kesal oleh reaksi datar Tatsuya.
Mayumi : ".......kamu benar-benar dengan mudah mengakuinya."
meski dia memberikan tuntutan menjadi galak, sifat Mari yang sebenarnya - mungkin - lebih baik hati daripada Mayumi selagi dia menyela dengan nada membantah.
Mari : "apa kau tahu artinya sister complex?"
Tatsuya : "aku tak begitu mengerti. bagaimana bisa, mendukung saudarimu sendiri dapat dianggap sis-con?"
bantahan langsungnya selagi berpura-pura bodoh sudah menjadi kebiasaan Tatsuya.
terkecuali Mayumi dan Mari mulai lihai menghadapi taktiknya.
Mayumi : "wow, apa kau mendengar itu Mari? anak ini sebenarnya cukup yakin dengan alasannya!"
Mari : "tampak sakit untukku. apa ini tak ketolongan lagi?
bukankah percuma menggosip dengan lantang mengenai orang yang tersangkut diantara mereka? Tatsuya berpikir. dia benar-benar tidak berdaya menghadapi cara spesial "mengganggu adik kelas".
senda-gurau pendek ini hanyalah santapan pembuka sebelum tirai ditarik.
seolah untuk membuktikan ini, ketika kedua peserta memasuki panggung, seluruh penonton jatuh ke sunyian dalam.
didalam arena, 2 gadis muda berdiri berhadapan satu sama lain.
disatu sisi, pakaian white hakui dan hakama merah tuanya mengisi mata.
disisi lain, tamoto dengan warna air membanjiri penglihatan.
Miyuki tidak mengikat rambutnya; dan Shizuku tidak mengenakan obinya.
rambut panjang, tergeray dan tamoto dari sutra berkibar di angin tipis musim panas.
kedua gadis muda diliputi oleh keheningan yang mencekik.
ini adalah "semangat bertarung" dingin yang namanya dibagi oleh kontes sihir murni.
sinyal 'siap' dinyalakan.
warnanya berubah, dan ketika suar yang menandakan dimualinya pertandingan dinyalakan-
sihir banjir keluar di saat yang sama.
gelombang panas menyerbu wilayah Shizuku.
namun, bongkahan es dengan sigap bertahan dari serbuan tersebut.
sihir skala besar "inferno" telah ditangkal oleh sihir "data fortification" yang menghentikan perubahan temperatur pada bongkahan es.
bumi bergetar sewaktu sihir menyerbu wilayah Miyuki.
tapi getarannya dihentikan disaat mereka mencoba untuk beresonansi.
sihir skala besar mencegah getaran dan pergerakan didalam wilayahnya sendiri dan meluas menembus permukaan dan perut bumi.
mereka berdua maju dan mundur, saling bergiliran menggunakan pencetakulangan fenomena pada bongkahan es satusamalain. ini adalah sebuah jalan buntu, pantas untuk diberikan pujian dari cendekiawan dan ahli - yang berada diluar.
tapi kombatan yang terlibat tidak berpikir seperti itu.
Shizuku : (aku tidak bisa masuk......! seperti yang kuduga dari Miyuki!)
"Resonance Shizuku seluruhnya dipentalkan dari wilayah Miyuki.
sebaliknya, gelombang panas Miyuki menyelimuti wilayah SHizuku.
"data fortification" adalah sihir balasan yang digunakan untuk mencegah sihir menembus dan memodifikasi Eidos.
data fortification tidak bisa mencegah efek fisik dari sihir.
meski sihir tidak bisa secara langsung memengaruhi temperatur bongkahan es, hawa panas akan membuat bongkahan es meleleh. ini hanya masalah waktu.
Shizuku :(kalau begitu!)
Shizuku menggapai lengan kanannya untuk mengambil CAD yang tertempel disana.
dia menarik CAD berbentuk pistol.
ini adalah jurus andalan yang Tatsuya siapkan untuk SHizuku.
Shizuku mengarahkan moncong senjatanya kearah bongkahan es yang berada di depan wilayaj Miyuki, lalu menarik pelatuknya.
Miyuki : (Dual-wielding CAD!? Shizuku, kau berhasil menguasai itu?)
melihat tangan kiri SHizuku memegang CAD berbentyk pistol, Miyuki tergoyah.
menggunakan CAD lebih dari satu adalah ciri khas kakaknya. itu adalah teknik yang sangat sulit yang hampir "unik".
Miyuki percaya, untuk seseorang yang dengan mudahnya kehilangan kendali seperti dirinya, masih terlalu cepat untuk menantang menggunakan kemampuan yang membutuhkan kontrol total pada psionnya. disaat yang sama, dia ketakutan mayalahi kemampuan andalan kakaknya.
namun, pada momen ini, Shizuku menggenggam CAD kedua dihadapan matanya.
tanpa membangkitkan gangguan dari gelombang sinyal psion, CAD kedua berhasil menyelesaikan activation sequencennya.
secara instant, sihir Miyuki dihentikan.
sihir yang terus menerus diperpendek di tengah penyalinan.
sekarang, sihir baru SHizuku menyerbu kedepan.
Mayumi : "Phonon Maser!?"
mendengar lenguhan Mayumi, Tatsuya tepuk tangan sendirian seolah sihir ini tidak ada sangkut pautnya dengannya : "dia benar-benar pandai dalam sihir!"
barisan depan bongkahan es di wilayah Miyuki mulai mengeluarkan uap putih.
selama 3 ronde, bongkahan es Miyuki tak tersentuh - pada level sihir - oleh lawannya, dan sekarang dirusak untuk pertama kalinya oleh serangan lawan.
Oscillation-Systematic Magic "Phonon Maser" — sihir level tinggi yang meningkatkan sejumlah goyangan supersonic untuk memberntuk sinar panas quantum.
meski ini adalah taktik yang diberikan tatsuya pada Shizuku untuk mengalahkan Miyuki.....anehnya ekspresinya tetap dingin.
bukan karena Miyuki terancam akan kalah.
tapi karena dia lebih tahu dari siapapun bahwa mengandalkan kekuatan sebatas ini untuk mengalahkan adiknya hanyalah khayalan belaka.
dia bimbang untuk sedetik.
membalas sihir Shizuku yang baru, Miyuki juga mengganti sihir.
uap yang naik dari bongkahan es - terhentikan.
bukan karena dia menahan sinar panas yang dibentuk oleh tembakan gelombang supersonic, tapi karena dingin yang teramat sangat, yang melewati panas dari "Phonon Maser" telah menampakkan diri.
wilayah Miyuki dengan cepat diselimuti oleh kabut putih pekat.
kabut tersebut secara bertahap singgah di wilayah SHizuku.
Miyuki tahu bahwa SHizuku akan meningkatan kekuatan gangguan dengan "data Fortification".
meski begini. tanpa memperhatikan
Miyuki : (.......sayang, kau terlalu Naive Shizuku!)
kabut yang mengalir adalah "udara dingin". temperatur berubah - sihir yang mencegah pencairan tidak berpengaruh pada sihir ini.
MAri : "........'Nifleheim'......mustahil, bukan? dalam dimensi sihir apa kita disini......"
Mari bilang dengak kagumnya.
Tatsuya juga berperasaan seperti itu, tapi memilih untuk diam saja.
Wide Area Freezing Magic "Niflheim".
pada level dasar, teknik ini mengabaikan panas dan bentuk, menggunakan sihir untuk mendiginkan semua objek di area yang ditentukan. meski begitu, dalam hal praktis, sihir ini digunakan untuk menciptakan debu-debu intan, partikel es kering, atau awan gas nitrogen besar yang dapat dilemparkan pada target.
demikian juga, kekuatannya dibangun menuju level terkuat.
kabut nitrogen mulai masuk menuju wilayah Shizuku dan menghilang didekat ujung arena.
di satu sisi bongkah es SHizuku - dihadapan Miyuki, Nitrogen mulai melapisi kulit bongkahan es, menciptakan dinamit pada es.
Miyuki memadamkan "nifleheim" dan sekali lagi mengaktifkan "inferno".
"data fortification" Shizuku hanya dapat memengaruhi objek yang sudah ada didalam wilayah, maka tidak ada efeknya pada materi yang baru diterapkan.
mengurangi temperatur dari gas nitrogen menciptakan efek pendinginan. demikian pula, dengan memanaskan cairan nitrogen pada temperatur melebihi panas ruangan normal akan menguapkan nitrogen dengan instan.
meluaskannya 700 kali ukuran semulanya.
dengan raungan besar, bongkahan es SHizuku hancur menjadi satu. tidak diketahui apakah raungan itu datang dari es yang menghantam satu sama lain, atau raungan itu yang menyebabkan es menjadi hancur, atau karena disebabkan karena ledakan gas.
fakta bahwa bongkahan es hancur menjadi bagian-bagian kecil menyatakan adanya ledakan keras.
para juri pastinya kaget melihat kejadian dihadapan mereka.
karenanya mereka ragu untuk sementara waktu sebelum mengumumkan hasil pertandingan.
◊ ◊ ◊
Shizuku : "selamat atas kemenanganmu Honoka."
Shizuku, yang sudah kembali kekamarnya, memberi selamat pada Honoka, yang baru saja kembali dari pemeriksaan medis.
Honoka : terima kasih.... tadi itu pertandingan yang bagus, SHizuku."
Shizuku : "ya..... tapi aku masih belom bisa menerimanya."
kata-kata lembutnya mungkin menyebabkan orang untuk mengira : "apakah itu benar?" tapi Honoka adalah teman dekatnya semenjak kecil, jadi tidak mungkin kalo dia tidak memahami maksud Shizuku.
Honoka : "Shizuku......"
Honoka memeluk erat-erat SHizuku.
dengan tangan tersilang, Shizuku membalas pelukan Honoka.
Shizuku : "meski aku tidak punya kesempatan menang dari awal."
Honoka : "benarkah....... "
Shizuku : "tapi tidak ada lagi yang bisa kulakukan."
Honoka : "............"
Shizuku : "aku masih belom bisa melupakannya, Honoka...."
Honoka : ".....kamu suda berusaha."
situasi ini bertahan untuk beberapa waktu.
Shizuku : "....makasih, aku sudah baik sekarang."
bilang Shizuku, selagi dia lepas dari pelukan Honoka.
tidak ada air mata di wajahnya.
Honoka : "benarkah....? Shizuku, mau pergi minum teh? aku agak lapar."
Shizuku : "......OK."
Honoka : "tunggu sebentar aku ganti pakaian dulu, ok?"
Shizuku tersenyum sembari malu-malu dan mengangguk selagi menatap sikap Honoka yang riang.
sewaktu Honoka menginjakkan kaki di cafetaria, dia tiba-tiba tersangkut di tempat yang sesak dan akhirnya tidak bisa bergerak.
dia saling bertatapan dengan Miyuki, yang hadir lebih dulu.
mereka tidak kabur begitu saja, meski begitu, mereka tidak begitu saja duduk disamping Miyuki. situasi yang buruk seperti ini hampir membuat Honoka menangis.
Miyuki : "selamat atas kemenangannya, Honoka."
selagi senyum hangat Miyuki begitu brilian seperti biasanya, dalam senyumnya masih ada kekakuan dalam bibir atasnya. bibirnya itu tidak bisa "bertindak normal" dan, selagi masih ada perbedaan, Miyuki bukan pengecualian dalam hal ini.
Tatsuya : "Honoka, selamat ya."
kalo Honoka ragu sekarang dan memasang senyum kaku, ini akan memperburuk suasana. untuk menghindari situasi itu, Tatsuya langsung memberinya selamat dan disaat yang sama mengilangkan suasana aneh yang menyelimuti mereka. namun, dengan melakukan hal itu dia memotong jalan keluar Honoka.
Honoka : "ah err, terima kasih banyak....."
Shizuku : "Tatsuya-kun boleh kami duduk bersamamu"
Shizuku melumerkan suasana disini.
Tatsuya : "Tentu saja, silahkan duduk."
Tatsuya Bilang selagi dia berdiri dan melangkah dibelakang kursi kosong. Miyuki mengambil cangkir teh dan memindahkannya ke baki sebelum duduk berdekatan dari posisinya semula didekat Tatsuya.
Tatsuya : "silahkan."
Shizuku : "terima kasih."
Shizuku tidak ragu-ragu dan duduk di kursi yang ditarik Tatsuya untuknya - Shizuku duduk di seberang Miyuki.
Honoka tersipu selagi Tatsuya melakukan yang sama untuknya.
setelah Honoka dan SHizuku memesan cake set dari pelayan yang kebetulan lewat, Tatsuya sekali lagi melihat kearah mereka berdua.
Tatsya : "aku yang traktir. anggap saja ini perayaan keberhasilan merebut juara pertama dan kedua"
Honoka : "eh, benarkah?"
Shizuku : "......kalau begitu terima kasih."
sementara Honoka ragu untuk sementara waktu, Shizuku langsung mengangguk menerimanya. SHizuku tampaknya sadar bahwa niat Tatsuya adalah untuk menghibur Shizuku, jadi tidak ada alasan untuk menolak.
melihat temannya memantul elbih cepat dari yang diduga, Honoka bernapas lega dan akhirnya memfokuskan perhatiannya pada situasinya sendiri.
Honoka : "hm, begini....."
tatsuya : " Hm?"
Honoka : "begini, aku bisa menang berkat Tatsuya-kun! terima kasih banyak!"
setelah semua perhatian kembali pada dirinya, Honoka bombang lebih cepat dari biasanya dan sadar bahwa dia belum bertima kasih pada Tatsuya atas semuanya. dia pada akhirnya dapat melakukan itu.
melihatnya seperti ini, Tatsuya tersenyum dan menganggukan kepalanya.
Tatsuya : "aku hanya sedikit membantu."
dia bukannya sedang merendahkan diri ataupun sedang membantah kata-kata Honoka, dia hanya tidak ingin keluar dari perbandingan. Honoka tidak mempermasalahkan kalimat "hanya sedikit membantu" karena dia sadar benar makna dibalik senyumannya.
setelah memastikan ini, Tatsuya menyapu senyumannya dan menatap SHizuku.
Tatsuya : "namun, aku harus meminta maaf pada Shizuku."
SHizuku : "Eh?"
Shizuku menatap Tatsuya dengan ekspresi "aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan".
Tatsuya : "mengabaikan hasil akhirnya, pertandingan tadi seharusnya bisa lebih baik lagi...... perkiraanku terlalu naif. merupakan pekerjaan terlalu berat untuk memintamu menguasai 'Phonon Maser' hanya dalam waktu dua minggu."
Shizuku : "Ah, itu...... bukan, ini bukan salah Tatsuya-kun. juga, tanpa sihir itu, aku benar-benar tidak ada kesempatan untuk melakukan perlawanan."
menyadari alasan kenapa Tatsuya meminta maaf, Shizuku menganggukan kepala.
Shizuku : "tadi itu salahku karena tidak bisa mengendalikannya. aku yang seharusnya meminta maaf. kalau aku dapat menggunakannya dengan benar, tadi mungkin dapat berakhir menjadi pertandingan yang lebih baik. sebagai lawan yang tidak sebanding, aku juga ingin meminta maaf pada MIyuki."
Miyuki : "tolong jangan berkata seperti itu. tadi juga, aku begitu kaget. Shizuku dapat menggunakan kemampuan sihir tinggi seperti mengguanakn 2 CAD di saat yang sama."
Miyuki tersenyum dan mengangguk. setelahnya, dia dengan isengnya melotot kearah Tatsuya.
Miyuki : "Onii-sama, apa kau benar-benar mencoba membuatku kalah?"
menghadapi pertanyaan sulit ini, Tatsuya langsung menjawab.
Tatsuya : "..........aku hanya ingin kalian berdua mengeluarkan potensi maksimal masing-masing."
dan hasilnya adalah jawaban bermartabat ini.
sombong, tapi bukan kebohongan.
Miyuki sadar benar mengenai hal ini, tapi untuk mengerti berbeda halnya dengan puas atas jawaban ini.
Miyuki : "sebenarnya..... apa orang ini tidak peduli dengan adiknya?"
tatsuya : "aku yakin kamu akan benar-benar marah kalau aku meremehkanmu."
semua orang dapat melihat sepasang teman sedang mengganggu si kakak, tapi ini adalah kejadian yang jarang terjadi untuk Miyuki. kata-katanya tidak saja menimbulkan bantahan dari TAtsuya, kata-katanya juga membuat Honoka dan Shizuku tertawa terbahak-bahak.
◊ ◊ ◊
hari ini adalah hari ke tujuh dari kompetisi 9 sekolah dan hari ke empat di divisi pemula.
hari ini adalah babak awal event monolith code dari divisi pemula, yang dianggap sebagai event terpenting dari kompetisi 9 sekolah. namun, perhatian penonton tertuju pada mirage bat.
karena ini adalah event yang hanya bisa diikuti oleh gadis muda, seragam mereka terdiri dari spandex yang ditutupi rok mini dan rompi atau jaket tak berkerah. kalo dibandingkan dengan fashion show yang ditunjukan pada peserta putri dari icicle destruction, event mirage bat adalah santapan mata yang berbeda.
sebaliknya, gadis-gadis muda yang memakai seragam itu sedang menari di udara.
dalam hal keindahan, event ini, tanpa diragukan lagi adalah nomor satu diantara semua kompetisi sihir. jadi, wajar saja apabila event ini mendapatkan banyak perhatian dari fans laki-laki. Selain itu – kalau bukan karena firasat Tatsuya, dia merasa bahwa dia juga menjadi sorotan orang Bukan sorotan nafsu yang sedang Tatsuya lawan, melainkan sorotan kemarahan yang penuh dengan permusuhan.
Satomi : “…. Kamu benar-benar lamban, kalau menyangkut urusanmu sendiri.”
Pemain yang baru menyelesaikan persiapannya untuk pertandingan pertamanya, berbicara pada Tatsuya dengan nada menggoda.
Tatsuya : “aku tidak akan membantah kalau aku ini lambat mengerti dalam beberapa hal…. Tapi apa kau menyadari sesuatu Satomi?”
Satomi : "tentu saja!"
Namanya Satomi Subaru dari first high, tahun pertama kelas D, dan, tentu saja, murid course 1. Satomi itu nama marganya, karena mereka berdua tidak cukup dekat untuk memanggil dengan nama yang aslinya.
Satomi : “semua orang datang untuk menonton Shiba-kun”
Dia adalah wanita muda yang kira-kira sama dengan Mari. Tepatnya, mereka berdua sama-sama populer diantara sesama jenisnya daripada dengan lawan jenisnya.
Namun, sampai pada akhirnya, mereka hanya “seolah” sama. Juga, kalau mereka berdiri berdampingan, mereka akan memberikan kesan yang berbeda.
Anggap saja mereka berdua berpakaian dengan busana “swallow suits”.
Mari akan memberikan kesan “wanita cantik berpakaian pria”.
Sementara Subaru dapat dikategorikan sebagai “lelaki cantik dari troupers”.
Sayangnya, itu adalah apa yang membedakan mereka.
Masih merupakan misteri apakah Subaru menyadari akan hal ini, tapi benar adanya kalau gaya bicara dan tingkah laku Subaru ada kesan maskulin didalamnya.
Namun begitu, ini bukanlah kesan yang tidak sopan, karena Subaru adalah gadis yang sangat peka.
Subaru : “dalam Speed Shooting dan penghancuran es, kita meraih semua juara tiga besar. Aku rasa siapapun yang menonton bisa tahu software CAD yang sangat efisien ikut ambil andil dalam hal itu. Itu sebabnya semua orang ingin tahu siapa teknisinya.”
Tatsuya : “…. Tapi, semua orang bisa tahu siapa teknisi yang bertugas tanpa harus banyak meneliti.”
Subaru : “itu benar. Shiba-kun, semua sekolah sekarang sangat waspada denganmu.”
Kalau apa yang dikatakan Subaru adlaah benar – maka tidak ada alasan untuk berpikir lain – setidaknya banyak hal mulai bergerak kearah yang diharapkan Tatsuya.
Umumnya, ketika orang dipaksa bertindak dalam situasi tanpa persiapan. Orang umumnya akan beranggapan “begitulah hidup”.
Meski begitu, dia benar-benar tidak siap dengan situasi ini.
Berdasarkan rencana, identitas “Shiba Tatsuya” hanya boleh diketahui setelah kelulusan.
Subaru : “kalau begitu…. Sekarang giliranku. Jujur saja, dengan CAD ini ditanganku, mustahil aku akan kalah di awal.”
Selagi Subaru berjalan menuju pintu masuk, Subaru mengangkat tangannya, menunjukan “gelang” yang tampak bersinar. Diapun tersenyum.
Tatsuya mengacungkan jempolnya dan melihatnya pergi.
Seperti yang telah dia katakan, Subaru dipastikan akan menang di babak awal.
Menggunakan CAD yang dikalibrasi Tatsuya.
Sementara Tatsuya tidak ingin terlalu menonjol dimata public, dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.
Sebagai murid course 2 - sebagai seorang “Weed”, tidak akan ada orang yang menaruh banyak harapan pada Tatsuya, namun sekarang situasinya berbeda.
Sekarang, ada Mayumi dan Mari yang menominasikannya untuk ikut dalam kompetisi 9 sekolah, Katsuto yang mendukung keputusan ini, Hattori yang mendukungnya disamping perasaan pribadinya dan Kirihara yang
meski berbahaya namun mau jadi kelinci percobaan Tatsuya. Lalu ada Honoka, Shizuku, dan pemain wanita lainnya yang menggantungkan diri pada Tatsuya - juga ada Miyuki yang serta-merta percaya dan mendukungnya.
Begitu terikat, hubungan social itu tidak akan dengan mudah “dihancurkan” oleh Tatsuya.
◊ ◊ ◊
Mirage Bat melibatkan 4 orang dalam pelaksanaannya di babak awal dengan 6 pemenang dari masing-masing ronde yang maju ke babak berikutnya.
Meski ini adalah event dalam kompetisi 9 sekolah dengan jumlah babak paling sedikit, bukan berarti ini adalah event mudah untuk pemain.
Dengan mempertimbangkan ada 3 ronde, yang berlangsung 15 menit , ini adalah event yang beralngsung paling lama dalam kompetisi 9 sekolah. Termasuk 5 menit istirahat, event tersebut dapat berlangsung 1 jam.
Dibandingkan event penghancuran es dan monolith code yang tidak ada batasan waktu, mirage bat boleh dibilang sangat lama.
Juga, sewaktu bertanding, pemain harus menggunakan sihir terus menerus dan melompat berkali-kali. Tekanan pada pemain hamper sama dengan lomba marathon.
dan lebih parahnya lagi, ada dua pertandingan dalam satu hari.
dalam hal stamina, event ini lebih melelahkan daripada crowd ball dan monolith code.
dengan memperhatikan kesehatan pemain, ada interval yang cukup panjang untuk beristirahat diantara babak awal dan babak penyisihan
pertandingan pertama dimulai jam 8 pagi, dengan dua arena yang mulai secara bersama-sama, babak awal harusnya selesai pada siang hari.
babak penyisihan dimulai jam 7 malam, ini adalah satu-satunya pertandingan yang berlangsung dimalam hari pad aseluruh kompetisi 9 sekolah.
beberapa orang mungkin bertanya kenapa kompetisi 9 sekolah memaksakan babak awal dan babak penyisihan dalam satu hari daripada melaksanakannya dalam 2 hari. itu, tentu saja, ada alasannya.
Mirage Bat adalah event dimana pemain mengayunkan tongkat kearah bola hologram. dengan kata lain, pemain harus mengidentifikasi ilusi yang berterbangan 10 meter diatas tanah selagi berdiri di lantai, kalau tidak, mustahil bisa menyelesaikan event tersebut. event ini tidak cocok dilaksanakan dibawah panasnya matahari. maka dari itu pesawat terbang diterbangkan sewaktu babak 3 untuk menghindari agar jangan sampai matahari mengganggu jalannya pertandingan.
Mirage Bat didesain untuk dilaksanakan pada malam hari.
In order to avoid letting the players' bodies cover the projecting lights, the 3D projector was set atop the cylindrical light towers that surrounded the arena. From this alone, one could fully understand this was intended to be a night event.
◊ ◊ ◊
setelah babak kedua berakhir - seperti yang diduga, Honoka dan Subaru menang - Tatsuya kemudian kembali ke kamarnya untuk tidur sebentar.
kedua pemain sudah kembali ke kamarnya dan tertidur lelap.
dalam event ini, mengembalikan stamina yang hilang sangatlah penting
sebagai teknisi, Tatsuya tidak perlu tertidur secara fisik, tapi ini kesempatan yang bagus untuk menenangkan syarafnya. tadinya dia berniat menggunakan sleeping docks, tapi tidak jadi menggunakannya dan memilih untuk memprioritaskan untuk pemain, Tatsuya kemudian kembali ke ruangannya, menarik hordeng, dan berbaring di kasur.
sekarang, babak ke-3 dari mirage bat sedang berlangsung. dia sangat beruntung karena ditugaskan pada babak pertama dan kedua. meski pertandingan hanya berlangsung selama satu jam, ini sangat berdampak besar dalam memulihkan dirinya baik secara fisik maupun mental.
dia juga berharap agar babak awal pertandingan Miyuki di official division berlangsung lebih awal, tapi ini diluar kendalinya. Tatsuya mengabaikan pikiran tersebut begitu menyadari bahwa sia-sianya pikiran tersebut.
tubuhnya tidaklah capek, jadi dia tidak perlu memaksakan dirinya untuk tidur, tapi Tatsuya membiarkan dirinya melamun.
selagi dia berbaring, ingatan Tatsuya kembali pada peristiwa kemarin pagi.
Ichijou Masaki and Kichijouji Shinkurou — sementara mereka seumur dengan Tatsuya, mereka berdua adalah jenius yang dikenal di dunia sihir.
Ichijou Masaki - 3 tahun lalu, ketika Great Asian Alliance menyerang Okinawa, Uni Soviet juga ikut menyerang di daerah Sado, disana terlihat seorang anak berumur 13 tahun yang berpertisipasi di garis depan dan, bersama ketua keluarga Ichijou, Ichijou Tsuyoshi, menggunakan "Rupture" untuk menghabisi banyak prajurit musuh. dia adalah penyihir yang memiliki pengalaman berperang.
meski skala pertempurannya cukup kecil (sampai hari ini, uni soviet membantah terlibat dalam aksi militer di Sado), dia (Masaki) dianugerahkan dengan gelar "the Crimson Prince of the Ichijou Family" untuk kemenangannya. (Crimson maksudnya si Masaki selalu bermandikan darah sewaktu berperang)
Kichijouji Shinkurou - seorang jenius yang menemukan "cardinal code", yang awalnya hanya ada dalam teori, pada umur 13. berdasarkan nama marganya Kichijouji dan "Cardinal code" yang dia temukan, dia diberi gelar "Cardinal George" dan dianggap sebagai bintang kejora dalam dunia teori sihir.
fakta bahwa mereka berdua masuk kedalam sekolah dan ditahun yang sama seolah curang.
kombinasi mereka berdua dalam Monolith Code sudah menjadi kombinasi yang sulit dikalahkan, setidaknya untuk divisi pemula.
Morisaki dan kawan-kawan patut dikasihani. Tatsuya melihat hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan lebih mengampuni.
kalau saja ada cara untuk menutup kekurangan tim kita.
("Rupture" adalah sihir yang memiliki kekuatan destruktif peringkat "a"..... mungkin.)
sihir keluarga Ichijou yang terkenal "rupture" adalah sihir dispersal yang mampu menguapkan segala macam cairan dalam tubuh korbannya.
begitu cairan dalam tubuh korban menguap, tubuhnya akan terobek-robek.
untuk internal combustible machines, begitu bahan bakarnya diuapkan, mesinnya akan langsung meledak. begitu juga dengan cairan batre. meski tidak ada cairan yang murah terbakar didalamnya, tetapi masih ada minyak mesin, oli, dan pendingin. hampir tidak ada mesin yang tidak menggunakan bahan cairan. jadi, selama "Rupture" digunakan, keluarga Ichijou mampu menghancurkan berbagai macam mesin.
ini adalah sihir yang sempurna untuk menghabisi pasukan manusia dan mesin. "rupture" di desain untuk keperluan militer, jadi wajar saja kalau dilarang digunakan dalam monolith code.
(meski begitu, tetap saja masaki adalah ahli waris keluarga Ichijou, ditambah lagi memiliki gelar "crimson Prince" jadi tidak mustahil kalau dia menguasai sihir selain "rupture" untuk digunakan dalam monolith code)
Tatsuya mengalihkan pikirannya dari dua jenius itu and declared war in front of him to the Monolith Code event itself.
Tatsuya tidak perlu mencurahkan energinya untuk memikirkan cara menghadapi third high sekarang.
sekarang, pertandingan kedua first high baru dimulai.
(They already took the first match and the second match is against the lowly Fourth High. Even they can't screw this up that bad......)
mata tatsuya tetap terpejam selagi dia memembarkan dirinya terlelap dalam tidurnya.
◊ ◊ ◊
Tatsuya terbangun di tengah hari dan pergi ke area pertandingan, hanya untuk menemukan suasana kebingungan menyelimuti area pertandingan.
persetan dengan itu, tempat itu diselimuti suasana panik.
kemah first high ditengah semua itu.
Miyuki : "Onii-sama!"
pada saat dia menginjakan kaki di kemah, Miyuki berlari ke arah Tatsuya seolah kejadian ini adalah sesuatu yang ditakdirkan. Shizuku berada di sampingnya.
Tatsuya : "Miyuki...... Shizuku juga, bukankah kalian seharusnya bersama Erika?"
berdasarkan rencana, sebelum Honoka terbangun - dia harus mempersiapkan diri untuk final jam 5 sore - Miyuki dan SHizuku seharusnya menonton Monolith Code bersama Erika dan lainnya.
Yet, the two of them were here, which implied that...... namun, mereka berdua malah berada di kemah, yang berarti.....
Tatsuya : "apa yang terjadi? apa ada kejadian di Monolith Code?"
tanpa menunggu jawaban, Tatsuya melancurkan pertanyaan lainnya.
sebenarnya dia tidak perlu bertanya apa ada sesuatu yang terjadi, suasana di kemah sudah menyatakan bahwa ada sesuatu yang terjadi.
Tatsuya memiliki firasat bahwa ini mungkin akan lebih buruk dari yang dia perkirakan.
Miyuiki : " ya, ada kecelakaan, tapi...."
Shizuku : " Miyuki, itu bukan kecelakaan!"
selagi Miyuki ragu untuk berbicara, Shizuku membantah kata-katanya.
Shizuku : "tadi itu benar-benar kelewatan, benar-benar melanggar aturan."
meski SHizuku mengendalikan nada bicaranya, mata Shizuku terlihat benar-benar marah.
Miyuki: "Shizuku.... ini bukan saatnya menuduh orang. kita tidak punya bukti bahwa fourth high sengaja melakukan ini."
Mayumi : "benar, Kitayama-san."
dibelakang mereka, Mayumi menyela pembicaraan mereka.
Mayumi : " sangat sulit untuk mempercayai bahwa semua ini adalah kecelakaan.... meski begitu, kita tidak bisa menarik kesimpulan seperti itu. kalau kita menuduh orang sembarangan, beberapa orang yang tidak tahu mungkin akan mempercayai tuduhan itu."
ini mungkin sedikit tidak sopan, tapi tadi itu argumen yang pantas dikatakan seorang kakak kelas.
sewaktu dia melihat shizuku bertobat pada teguran tersebut, Tatsuya juga berpikir, "Presiden tampaknya memiliki beberapa trik di benaknya".... sayangnya, Mayumi langsung melirik ke arah Tatsuya dari samping.
Tatsuya : "...... apa ada masalah?"
Mayumi : "...... kamu barusan baru berpikir hal yang tidak sopan, ya?"
(tajam benar firasatnya.....!)
Tatsuya sedikit bimbang menghadapi ketajaman Mayumi menebak pikirannya.
namun, selagi dia berdiri disana, pengalaman hidupnya mengingkari penampilannya.
Tatsuya : "tidak, saya hanya berpikir, bu presiden benar-benar bisa diandalkan...."
dia menggunakan topeng kejujuran dan pura-pura menjadi tertuduh agar dapat mengukur reaksi Mayumi.
Mayumi : "....benarkah begitu?"
sementara matanya masih curiga, Mayumi setidaknya mengendalikan diirinya. tidak hanya dia tidak mampu menemukan lubang dalam cara Tatsuya bertingkah laku. dia juga merasa ini bukan saatnya memperdebatkan hal itu.
Tatsuya : "jadi, bagaimana luka-lukanya?"
Mayumi : "jadi dari pembicaraan saja kau menyadari Morisaki dan yang lainnya luka-luka..."
Mayumi melenguh, ekspresi "benar-benar merepotkan" tertulis di seluruh wajahnya.
Mayumi : "mereka benar-benar terluka. eventnya berlangsung di area perkotaan, mereka tertimpa reruntuhan bangunan yang hancur akibat sihir 'battering ram'."
Tatsuya : "..... kalau digunakan di area tertutup, sihir 'battering ram' dapat dikategorikan sebagai sihir peringkat-A dalam skala penghancuran. ini benar-benar berbeda dari bahaya yang ditemui sewaktu battle board dan benar-benar pelanggaran aturan."
"battering ram" yang mereka berdua bicarakan dikenal juga sebagai sihir "point burst", sihir yang dikembangkan dalam penelitian PK. sihir ini bekerja dengan menulis ulang Eidos pada objek dan menimpa objek dengan sihir muatan(berat) pada satu poin. ketika digunakan pada bangunan, yang menjadi target biasanya atap atau dinding, atau setidaknya "permukaan datar" yang terpisah dari pilar-pilar dan membutuhkan kapasitas sihir besar dan high interference strength.
sihir tersebut mampu menghancurkan bangunan, sihir tersebut lebih efisien dibanding perpaduan antara move-type magic dan palu. namun, "battering ram" adalah sihir yang melelahkan, bahkan BS magician menemukan sulit untuk menggunakannya.
Mayumi : "aku setuju.... meski mereka mengenakan pakaian pelindung kelas militer, itu tidak akan banyak membantu menghadapi berton-ton batu yang berjatuhan di atasmu. berkat helm dan para pengawas yang mengcast sihir anti muatan(berat), bencana dapat dihindari....mereka bertiga sedang mengikuti terapi sihir pengobatan, namun itu akan memakan waktu dua minggu. mereka terpaksa diopname selama tiga hari."
namun, Mayumi masih menhindari beranggapan bahwa kejadian itu benar-benar sengaja, kemudian mulai mengganti arah pembicaraannya."
Tatsuya : ".....ini benar-benar leih serius dari yang aku duga"
Tatsuya hanya bisa bersimpati dengan sikap Mayumi yang tidak mau berpendapat dan kemudian tidak lagi membahas masalah hal itu.
Mayumi : "benar. ini mungkin terlalu kejam, tetapi begitu aku melihat dokter sihir bekerja, itu benar-benar pemandangan yang buruk."
begitu dia berkaata seperti itu, ini benar-benar opini yang kasar mengenai member yang terluka.
namun, fakta bahwa mayumi bimbang adalah indikasi bahwa Mayumi tidak waspada pada Tatsuya.
tatsuya : "tunggu, pada titik ini aku masih belum mengerti. apa mereka bertiga celaka di bangunan yang sama?"
ini mungkin bukanlah hal yang harus dikhawatirkan tatsuya, tapi di monolith code, strateginya umumnya membutuhkan satu orang menyerang dan dua orang bertahan atau sebaliknya. Tatsuya sulit mengerti bagaimana situasinya sampai mereka bertiga dijatuhkan secara bersama-sama di waktu yang sama.
Shizuku : "mereka tiba-tiba terkena diserang begitu pertandingan dimulai. bukan karena mereka tidak bsa menemukan satu lawanpun begitu pertandingan dimulai, tetapi karen amereka tidak memiliki kesempatan untuk melakukan hal itu. kalau mengenyampingkan 'battering ram' sekarang, tiba-tiba menyerang sewaktu pertandingan dimulai adalah pelanggaran aturan."
yang menjawab adalah gumaman sihuzuku
Tatsuya : "begitu.... kalau begini, panitia pasti akan sibuk juga"
Miyuki : "karena mereka tidak mampu mencegahnya.... bukan?"
melihat tatsuya yang tersenyum jahat, Miyuki memiringkan kepalanya dan bertanya dengan bingung.
Miyuki terlalu tulus dan jujur untuk mengukur logika tatsuya yang sinting.
Tatsuya : " ini bukan hal yang terlalu penting. namun, menset reruntuhan yang mudah hancur sebagai area awal permainan adalah penyebab utama dari kejadian ini - kita akan menganggapnya kecelakaan sekarang.panitia mungkin akan membatalkan monolith code dari divisi pemula sekarang."
Miyuki "...itu juga benar"
Miyuki setuju dengan logika Tatsuya. disaat yang sama, mayumi mulai menyela.
Mayumi : "memang ada keinginan untuk menghentikan monlith code, hasil akhir dari babak awal masih dihitung untuk semua sekolah kecuali untuk kita dan fourth high. skenario terburuk sekolah kita akan dipaksa untuk mengundurkan diri di babak kedua."
mendengar kata-kata mayumi, giliran tatsuya yang menggelengkan kepalanya.
Tatsuya :"apa maksudmu dengan skenario terburuk? pemain sudah tidak dapat melanjutkan pertandingan, jadi disamping mengundurkan diri, aku tidak melihat pilihan lain..."
Mayumi : "saat ini, Juumonji-kun sedang bernegosiasi dengan panitia."
tatsuya : "benarkah..."
setelah pengumuman kompetisi 9 sekloah melarang pergantian pemain, mengganti pemain adalah dilarang. dengan kata laun, sejak lawan melanggar aturan, kita akan meminta pengecualian?
namun begitu, tim monolith code terdiri dari murid tahun pertama dengan ranking praktek tertinggi. meski mereka menemukan pengganti, kemenangan masih sulit dicapai. daripada mencari pemain pengganti, pilihan yang lebih baik adalaj untuk meminta skor monolith kode dicabut dari keseluruhan skor. dibelakang respon samar-samar, tatsuya mulai mempertimbangkan sesuatu.
biasanya, Mayumi tidak tahu rencana jahat apa yang berada di pikiran tatsuya.
Mayumi : "—Tatsuya-kun, aku ingin bicara denganmu."
suara Mayumi dipenuhi dnegan nada centil, dia pasti terkesima dengan serangkaian kecelakaan ini dan mencari orang yang bisa dia andalkan.
disaat yang sama, adiknya memandang penuh cemburu pada Tatsuya. dia benar-benar ingin menggali lubang dan bersembunyi "bukan aku, jangan marah padaku, kenapa kamu tidak marah sama Mayumi?". tapi tidak mungkin dia akan ketahuan dengan mengatakan itu.
Mayumi : "bisa ikut aku sebentar?"
apakah ini berarti dia khawatir orang lain akan mendengar pembicaraan kita?
intensitas pandangan kemarahannya mulai berlipat-lipat, tapi tatsuya pura-pura acuh dan berjalan mengikuti mayumi.
◊ ◊ ◊
Meski mereka berada di kemah dengan dinding yang memisahkan mereka dengan dunia luar, namun kemah itu hanya terbuat dari kain, jadi pembicaraan mereka akan mudah didengar dari luar.
Namun, ini adalah area dari sihir yang menentang hokum kenyataan. Mayumi dengan perlahan-lahan membangun tembok sihir yang mencegah agar jangan sampai pembicaraan mereka terdengar keluar.
Tatsuya : “dinding suara yang cukup sempurna”
Mayumi : “benarkah….? Hmm hmm, terima kasih.”
Mayumi duduk dengan sedikit ekspresi malu-malu sementara tatsuya menarik kursi dan duduk.
Tatsuya : “kalo begitu, mari langsung ke pokok pembicaraan….”
Mayumi : “baiklah…”
Tatsuya : "............"
Meski mayumi menekankan bahwa waktu adalah penting, dia menahan diri untuk berbicara. Karena mereka berdua berbicara sendirian akan menimbulkan berbagai praduga, tatsuya akhirnya angkat bicara.
Tatsuya : “kamu menduga bahwa kejadian ini terkait dengan peristiwa sabotase sebelumnya?”
Mayumi : “…. Ya. Dalam topic itu, aku ingin mendengar pendapat Tatsuya-kun. Tatsuya-kun bilang sebelumnya bahwa insiden kecelakaan yang menimpa Mari ada sangkut pautnya dengan CAD yang disabotase, bukan?”
Mayumi akhirnya memberanikan diri untuk bertanya, yang pada akhirnya dijawab tatsuya dengan anggukan dan kata : “ya”
Mayumi : “kalau mereka menggunakan taktik yang sama sekarang, hal ini akan menjelaskan tingkah laku fourth high…. Menurutmu bagaimana caranya membuktikan mereka bersalah?”
Tatsuya : “satu-satunya cara hanyalah menangkap basah mereka, pilihan lain tidak ada.”
Mayumi : “apa kita…. Bisa meminjam CAD fourth high dan menelitinya?”
Tatsuya : “tidak apa-apa asalkan sisa dari activation sequence masih tersisa….. tapi melihat dari kesunyian dari seventh high yang telah didisqualifikasi, aku rasa tidak mungkin.”
Mayumi : “benarkah….”
Pandangan mayumi terjatuh pada tangannya diatas meja.
Tatsuya hanya bisa menonton saja dan menganggap bahwa dia menyebabkan kekecewaan pada Mayumi. Mayumi tidak mengangkat wajahna dan terus bertanya.
Mayumi : “…. Kalo ini sesuai dengan perkiraan Tatsuya-kun dan sekolah kita menjadi target sabotase….. menurutmu apa motifnya? dendam? Balas dendam atas kejadian musim semi?”
Jadi itu yang dikhawatirkan Mayumi, piker tatsuya.
Tatsuya memiliki informasi ditangannya untuk menghapus kekhawatiran ini. Dia tahu bahwa situasi ini tidak disebabkan oleh sisa dari “Blanche”, organisasi teroris yang mereka hancurkan, atau organisasi
terkait. Kalau dia mengungkapkan semua yang dia ketahui, dia bisa menghilangkan kekhawatiran mayumi.
Namun, tidak mengungkapkan semuanya adalah pilihan terbaik
Tatsuya : “ini tidak ada sangkut-pautnya dengan kejadian musim semi.”
Akhirnya, tatsuya mengeluarkan kartu dari tangannya.
Mayumi : “eh, apa yang membuatmu bisa berkata seperti itu?”
Mayumi mengangkat kepalanya dan balik bertanya, suaranya menghkhianati harapan dan doanya yang memiliki dasar untuk berkata seperti itu.
Tatsuya memiliki kekuatan untuk mewujudkan harapan itu. Disaat yang sama, dia menyangkal pilihan untuk mengungkapkan semuanya pada Mayumi.
Tatsuya : “sehari sebelum upacara….. bukan, tanggalnya sudah berubah. Maksudnya, dimalam sebelum upacara pembukaan, beberapa bajingan bermaksud menyusup ke asrama. Totalnya tiga orang, masing-masing bersenjatakan senjata otomatis.”
Mayumi : “…..ini pertama kalinya aku mendengar ini!”
Tatsuya : “itu karena ada perintah tutup mulut. Kebetulan, aku sedang ada stasion sewaktu ini terjadi dan ikut membantu menangkap mereka….. aku juga tahu mengenai latar belakang mereka. Orang yang menyerang kompetisi 9 sekolah tahun ini tampaknya organisasi kejahatan yang berbasis di hongkong.”
Bagian yang rahasia di tutupi dengan kebohongan.
Mayumi tidak mencurigai sedikitpun pekataan Tatsuya.
Mayumi : “kali ini mungkin hanya kebetulan…. Tapi tolong lain kali usahakan untuk tidak terlibat dalam peristiwa yang berbahaya .”
Tatsuya : “kalo dipaksa menjawab, aku merasa selalu dipaksa terlibat dalam hal-hal aneh.”
Mayumi memandang penuh curiga pada tatsuya. Tapi dia menyadari ini bukan saat yang tepat untuk itu.
Mayumi : “OK…. Bukankah kamu sudah diminta untuk tutup mulut atas peristiwa ini? Terima kasih sudah memberitahuku”
Tatsuya : “sebaliknya tolong jangan sebarkan berita ini”
Mayumi : “aku tahu, aku janji”
Mayumi mengangkat tangannya seolah bersumpah.
Tindakan Mayumi hamper membuat Tatsuya tertawa
Mayumi :”…. Meski aku semestinya tidak mengatakan ini, aku merasa lebih lega sekarang.”
Tatsuya :”…..benar, tapi kata-kata itu tidak boleh terdengar di tempat lain.”
Mayumi : “jangan khawatir. Aku hanya berkata begitu di hapadan tatsuya-kun.”
Keh, apa maskudnya itu? Tatsuya bingung pada saat yang sama.
Jangan bilang Mayumi menghubungkan ini dengan perkataan “adik yang bisa diandalkan” yang dikatakannya beberapa hari yang lalu.
Seperti biasa, pola pikir mayumi masih merupakan misteri bagi tatsuya.
◊ ◊ ◊
Man 1 : "bagaimana situasinya?"
Man 2 : "sesuai rencana. first high akan mengundurkan diri dari Monolith code."
Yokohama, China Street, dilantai ter-atas di suatu hotel. 5 orang duduk di hadapan meja bundar.
di dinding, ada gambar naga terbang yang dijahit dengan benang berwarna emas.
Man 3: "Monolith code adalah event yang paling penting. meski divisi pemula hanya berharga setengah poin dari divisi official, ini masih merupakan hantaman keras."
The men nodded with smiles plastered on their faces. However, their pallor was terrible and every one of their smiles was forced.
◊ ◊ ◊
Setelahnya, mayumi meminta : “untuk mencegah kepanikan menyebar dikalangan siswi tahun pertama, aku mengandalkan bantuanmu.” Tatsuya tetap tinggal di kemah….. kecuali dia tidak tahu bagaimana melakukan permintaan mayumi.
Dia merasa bahwa tugas untuk memberikan dukungan moral pasa siswi tahun pertama adalah pekerjaan kakak kelasnya.
Dia benar-benar menyesal lesunya penerimaan pada perintah itu, jadi selagi memasang ekspresi “tidak terjadi apa-apa”, dia memfokuskan dirinya mengkalibrasi CAD untuk event mendatang.
Hanya itu yang dia lakukan, tapi untuk alasan tertentu, dia jadi dikelilingi oleh pemain siswi tahun pertama.
Ini mungkin karena Miyuki yang merupakan ketua pemain siswi tahun pertama, nempel pada tatsuya. Biasanya, ini yang menjadi pikiran tatsuya tapi sayangnya, dia tidak begitu bodoh untuk mempercayai ini tanpa terkecuali.
Mata mereka benar-benar terfokus pada tatsuya.
Itu bukanlah pandangan genit. Dia tidak cukup narsis untuk berpikiran seperti itu.
Disaat yang sama, dia sedikit kaget pada makna dibaliknya – hanya itu area dimana dia cukup lambat.
Benar-benar diserang oleh pandangan kesunyian itu, ini adalah kondisi bekerja yang menyebalkan, tapi bukan berarti dia bisa mengusir mereka.
Dia menahan diri untuk memulai perbincangan, bukan berarti dia terganggu oleh mereka. Tidak memiliki pilihan lain, dia memilih untuk mengacuhkan mereka dan bekerja tanpa banyak bicara.
Penampilan yang tidak pernah berubah
Objek yang bertahan selamanya
Dia benar-benar tidak tahu nilai apa yang dimiliki.
Untuk seseorang yang selalui bekerja dalam kondisi yang ketat dan juga tahu mengenai bagaimana cara kerja dunia luar seperti tatsuya, hanya beberapa hal yang benar-benar abadi.
Meski begitu, gadis-gadis itu hanya terdiam selagi menontonnya bekerja seolah tidak pernah terjadi apapun. Semua ini Miyuki lihat dnegan matanya sendiri selagi dia mengangguk menggantikan kakaknya. Penerima manfaat dari sikap normal tatsuya – atau pura-pura normal – adalah Honoka.
Mulanya, setelah mendengar peristiwa yang menimpa Morisaki dan kawan-kawan, wajahnya berubah pucat. Namun, setelah melihat sikap normal Tatsuya dan mengikuti pembahasan taktik, dia akhirnya jadi ikut tenang. Perubahannya begitu besar sampai-sampai tatsuya menjadi merasa tidak nyaman.
Tatsuya : “tidak ada perubahan besar dari babak awal. Pada akhirnya, mirage bat hanyalah test stamina.”
Namun, meski dia tidak merasa nyaman, dia tidak bisa berbuat banyak pada titik ini.
Pertandingannya akan segera dimulai. He was pressed for time at the moment, so he could only table his unease and focus his concentration on the battle ahead.
Tatsuya : “hindari terlibat dalam pertarungan erosi. Satu-satunya hal yang perlu kau lakukan adalah menyesuaikan diri.”
Dibawah pengawasan tatsuya, Subaru mengangguk dengan penuh semangat.
tatsuya : “Honoka, jangan menghamburkan energy pada teknik yang berlebihan. Seperti latihan, ada objek palsu terbuat dari sihir ilusi yang dipersiapkan untuk menghabiskan staminamu.”
Diperingati, kini giliran Honoka untuk mengangguk.
Tatsuya :”satu-satunya hal yang perlu kalian pikirkan adalah bagaimana mengeluarkan keahlian kalian semaksimal mungkin. Jangan khawatir, kita sudah menjadi juara pertama dan kedua pada pertandingan ini.”
Melihat pernyataan kemenangan dari tatsuya, mereka berdua mengangguk dengan semangat.
◊ ◊ ◊
sementara hari ini adlah puncak dari musim panas, hari terpanjang sudah berlalu.
pada jam 7 malam, matahari sudah lama tak lagi terlihat dan langit biru telah tergantikan oleh bintnag-bintang.
permukaan danau mencerminkan bintang-bintang di langit, mengakibatkan pemandangan yang indah sekali.
diantara bintang, 6 gadis berdiri diatas banyak pilar.
seragam tipis yang menjiplak garis tubuh mereka tidak dihiasi dengan beragam aksesoris, tapi diatas ombak berbinar-binar, mereka seoralh mengeluarkan aura - itu sebabnya banyak fans pria yang mengerubuni bangku penonton.
Mirage Bat menggunakan tongkat spesial untuk memukul target yang muncul 10 meter diatas tanah, dengan jumlah pukulan terbanyak yang akan menentukan kemenangan.
biarpun mereka bilang pukul, faktanya tidak ada sensasi benturan sewaktu memukul bola yang muncul.
alasan dibelakang ini adalah karena tongkat dtangan pemain akan berinteraksi dengan CAD dan melepaskan sinyal di tempat yang sama dengan projeksi bola. ketika mereka bersinggungan, projeksi bola akan secara otomatis hancur begitu mendapat sinyal benturan dan akan menambah kolom pukulan pemain.
memenangkan event ini membutuhkan dua keahlian.
kemampuan untuk melompat di ketingggian yang sama dengan proyeksi yang terbang.
dan kemampuan untuk menemukan lokasi dari setiap bola yang terbang.
diantara kedua hal itu, yang kedua adalah hal yang paling mudah terlpakan. sejak tidak ada yang lebih cepat dari cahaya, serentak melompat begitu menemukan lokasi bola adalah keputusan yang terbaik. tetapi ada- beberapa pengecualian.
ada jeda beberapa milisecond sebelum projeksi bola muncul di udara. kalau seseorang mampu mendeteksi getaran dari cahaya terlebih dahulu, mereka akan mampu untuk melompat ke lokasi gelombang bola sebelum bola itu muncul.
Honoka sangat pandai dalam membaca gelombang cahaya - dan ini memberikan keunggulan pada Honoka di babak eliminasi.
sebelum bola muncul, Honoka sudah mengaktifkan sihirnya.
pemain lain hanya bisa bengong saja melihat Honoka mengambil semua kesempatan.
bola berikutnya muncul.
warnanya biru. warna itu muncul paling lama, jadi bola-bola biru itu paling mudah di pukul.
5 pemain memulai activation sequence.
yang pertama melompat keudara adalah subaru.
semua orang memulai activaton sequence di saat yang sama, tapi yang berhasil menyelesaikannya lebih dahulu adalah 2 pemain dari first high.
dibandingkan pemain-pemain di event tersebut, para teknisi yang berada di bangku penonton yang marah pada hasil tersebut.
sejak perbedaannya begitu ditonjolkan di depan mata mereka, mereka terpaksa mengakui bahwa penyebabnya ada pada perbedaan dari performa CAD.
sejak setiap sekolah memilik ikelebihan dalam hal mesin, tidak ada perbedaan jauh dalam hal kemampuan hardware.
maka dari itu, perbedaan hanya ada ada performa software.
dengan kata lain, kemampuan dari teknisi
"SIAL! bagaimana caranya dia memasukan data-data rumit pada activation sequence sekecil itu!"
seseorang marah di belakang. mereka pasti menggunakan kirlian filter (a filter that could bring the psion density and activity into the visible spectrum) untuk mengambil gambar aktivasi dan prosesi CAD honoka dan subaru.
mereka langsung melompat keudara - benar-benar menolak efek dari pelambatan gravitasi - ke arah projeksi bola, berhenti di hadapan bola, kemudian kembali dengan arah yang sama stelah mencetak skor dan mendarat setelah melebarkan kesemuan.
sepanjang rantai gerakan, tanpa memperhatikan apakah itu honoka atau subaru, merek atidak pernah memanipulasi CAD sekalipun. dengan kata lain, semua hal mulai dari pemain melompat ke udara berkat activation sequence yang tertuli pada CAD.
semakin kecil activation sequence, semakin cepat kecepatan prosesi.
begitu juga, semakin sedikit activation sequence yang perlu di proses, semakin seddikit beban pemain.
mereka menggunakan kekuatan sihir seminimal mungkin untuk menyelesaikan manipulasi fenomena pada kecepatan paling cepat.
Teknisi : "seolah kita sedang menghadapi Taurus silver sendiri di luar sana!"
tidak ada yang tahu siapa yang membuat komentar itu.
Mayumi : "A-chan, ada apa....?"
Azusa berbalik melihat Mayumi mengamati dia dengan khawatir. mengamati Azusa yang bengong, dan terpaku.
Azusa : "tidak.... tidak ada"
melihat Azusa yang kebingungan, Mayumi membalas dengan "benarkah?" dan kembali mengawasi kontes.
reaksi Azusa boleh dianggap wajar, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
namun, what was different was that something other than her usual embarrassment currently captured her heart.
Azusa : (......seolah kita sedang menghadapi "Taurus Silver"?)
di suatu tempat, seseorang mengeluh akan hal tersebut.
tercampur didalamnya semua teriakan, kegembiraan dan kecemasan, untuk alasan tertentu kata-kata itu tertancap di telinga Azusa.
(pengaturan activation sequence secara manual..... menghubungkan main sistem dari generalized model kepada susbsitem specialized model yang merupakan penelitian paling penting.... kemampuan menggunakan loop cast pada generalized model......inferno.....phonon maser....nifleheim..... semua sihir kelas atas itu tidak pernah sekalipun activation sequencenya di publikasikan kepada publik)
sebagai seseorang yang ingin menjadi magic artificier, Azusa mencoba mengingat kembali perkataan semua orang yang didengarnya.
(seolah, menghadapi Taurus Silver?
tidak, dia..... bukan Taurus Silver, itu mustahil....)
-aku ingin tahu seberapa mengejutkannya kalau taurus silver ternyata adalah remaja jepang seperti kita -
tiba-tiba, suara Tatsuya berdering pada benak Azusa.
Mayumi : "...... kenapa kamu? kalau A-Chan tidak sehat, cepat istirahat!"
Azusa : "tidak, tidak apa-apa....."
kecemasan Mayumi membuat Azusa terbangun daru tempat duduknya, Azusa tidak lagi terselamatkan sekarang.
kata-kata yang berdering di ingatannya. mungkin, itu bukanlah tebakan.....
(bagaimana mungkin?bagaimana mungkin?bagaimana mungkin?bagaimana mungkin?bagaimana mungkin?bagaimana mungkin?bagaimana mungkin?)
semua kata itu mengisi semua pikiran Azusa.
jauh dari pikiran itu, 2 adik kelas Azusa memenangkan pertandingan pertama.
◊ ◊ ◊
In the end, Mirage Bat for the Newcomers Division turned out just as Tatsuya predicted, with Honoka and Subaru in sole possession of First and Second Place. Immediately after the end of the match, Tatsuya was summoned to the conference room without any opportunity to partake in the fruits of victory.
Inside, the upperclassmen waiting for Tatsuya were wholly unlike his (female) peers who were delirious with joy, upperclassmen who were the utter masters of their emotions and hid them beneath solemn expressions.
Mayumi, Mari, Katsuto, Suzune, Hattori, Azusa.
Everyone from high command in First High was present.
In addition, Kirihara and Isori were also on the flanks.
Given that team members just suffered serious injuries, it was only natural that they could not appear delighted, but even so their expressions were a little stiff — as if dreading what was coming next. Especially Hattori, who apparently was at wit's end about what expression to adopt, so he chose to form a mask with his own face, with a thoroughly ill at ease expression.
This could not turn out well, so Tatsuya mentally fortified himself.
"Good work. Thanks to you, we obtained a far better result than any we could've hoped for."
Mayumi used a normal — more like official — choice of words.
Before she said this, Tatsuya's keen senses picked up how she and Katsuto exchanged a glance in a blink of an eye.
"That's all thanks to the players' diligence."
Tatsuya also replied back in a vague fashion. He hadn't felt this sort of tense atmosphere since he first enrolled here.
"Of course, credit is due to Mitsui-san and Satomi-san as well as all the other students who tirelessly trained to achieve this result.
However, everyone acknowledges that Tatsuya-kun's contribution is nothing short of outstanding.
We didn't suffer a single setback in any of the three events you were responsible for...... In terms of points, the fact that we are guaranteed at least Second Place in the Newcomers Division is all thanks to Tatsuya-kun."
"......Thank you very much."
Tatsuya executed a short and prudent bow.
They kept their eyes from matching as they waited for the other person to speak. Yet, Mayumi didn't cut to the chase.
Tatsuya slowly raised his eyes to find Mayumi using her eyes to stop Katsuto.
There appeared to be something difficult to speak of that Katsuto wanted to clarify.
What was it that warranted such a level of indecision?
Finally noticing that Tatsuya was intently watching her, Mayumi seemed to cave and briefly shut her eyes.
"As I said earlier, even if we withdrew from Monolith Code, we are still guaranteed Second Place in the Newcomers Division. Right now, there's a 50 point difference between First High and Third High. If Third High takes Second Place or higher in Monolith Code, they would take First Place overall in the Newcomers Division. We would retain First Place if they only achieve Third Place or below."
This way, there wouldn't be a huge gap in the rankings for the Newcomers Division, which was Tatsuya's objective all along for the combined score.
So what were they so anxious about?
Also, why was he summoned in the first place?
Tatsuya was also starting to fret now.
"Before the Newcomers Division, didn't we assume this would be enough......"
Mayumi could already detect his growing displeasure from his voice. In the midst of her suppressed expression, there were hints of a slightly harried look. What came out was an anxious, frantic voice.
"Since we've come so far,"
Even so, she wasn't settling down to re-examine the situation, but rushing for the finish line.
At this point, Tatsuya finally realized what they were going to ask of him.
"We wish to charge for First Place overall in the Newcomers Division."
At some point, Mayumi's tone had reverted to her normal level.
"Are you aware that Third High is dispatching Ichijou Masaki and Kichijouji Shinkurou for Monolith Code?"
At Mayumi's question, Tatsuya replied with a succinct "Yes".
"Exactly...... Setting aside Ichijou-kun for the moment, Tatsuya-kun may know more about the details surrounding Kichijouji-kun. With those two teaming up, the chances of them being upset in the elimination round is extremely remote. If we withdraw from Monolith Code, our chances of triumphing in the Newcomers Division vanish as well."
So, they wanted him—
"So Tatsuya-kun...... May we rely on you to replace Morisaki-kun and the others in Monolith Code?"
—The "thing" that Mayumi wanted him to do coincided exactly with what Tatsuya surmised.
"......May I ask two questions?"
"Of course, what is it?"
He was already 90% certain, but this was a good opportunity to verify things, Tatsuya thought.
"There are still two matches in the preliminary round that have been extended until tomorrow, correct?"
"Yes, you're right. Owing to this, tomorrow's schedule will change as well."
"I thought that replacing players are forbidden even if the starters suffered injuries?"
"After carefully considering the situation, a special exception was made."
What an unsurprising answer.
Still, even if all these answers were anticipated, accepting them was an entirely different story.
"......Why me?"
This was no question, but a subtle rejection in and of itself. It was just that he was facing upperclassmen, so he had to at least observe the forms and could not simply say "No".
Mayumi probably predicted that Tatsuya would answer this way and still hadn't come up with a method to persuade him, hence she kept beating around the bush. Currently, she wore a forced smile pasted on her miserable expression.
"I just thought that Tatsuya-kun was the strongest candidate......"
"Disregarding your grade in technical skills, in live combat ability alone you are undoubtedly the mightiest among the 1st Year male students."
Mari, who until this moment had left the negotiations to Mayumi, noticed that the situation was turning bleak from Mayumi's vague response, and threw her weight behind the "persuading" side.
"Monolith Code is not 'live combat' — it is a 'magic competition' where hand to hand combat is forbidden. I'm sure everyone is well aware of this without me pointing it out."
Despite this, Tatsuya still didn't capitulate.
"On magical fighting strength, I think you are also in the highest tier as well."
Mari glanced at Hattori, who knitted his brows with a thoroughly miserable expression.
This was a merciless, but effective angle of attack, so Tatsuya was forced to abandon his excuse of being "incapable". However, he still had another card up his sleeve.
"But I'm not a player. In terms of replacements, we should still have other players that have only competed in one event."
Now, even Mari was at a loss.
"Even if we ignored the pride from the Course 1 students, by grabbing a replacement 'player' from the ranks of the 'auxiliaries', you would damage the confidence of future participants as well."
This was probably the issue that was causing them the most headaches and also the one they didn't want to address.
The Newcomers Division did wonders for educating new students. Even if they triumphed this year, they could not guarantee that this would not negatively impact the Official Division in the ensuing years, which was essentially putting the cart in front of the horse.
If the replacement for one of the primary players turned out to be an auxiliary, and a Course 2 student to boot, this would have a shattering impact on not just the other players, but also the pride of the collective body of Course 1 students.
Mayumi and the others had no rejoinder for this.
He was the master of the field, Tatsuya judged. Now was the time for him to tactfully decline and bow out, and—
"Don't be naive, Shiba!"
Katsuto's booming voice rang out.
For a time, Tatsuya was unable to respond.
He was temporarily unable to discern exactly why he was being scolded.
While it was true that his words were sophistry laden with logic, it was logic nonetheless.
If they deployed him, even if victory over Third High wasn't attainable, Second Place in Monolith Code was still possible.
The difference between gold and silver in Monolith Code was a paltry 40 points. If they captured Second Place, then they would likely carry the Newcomers Division.
But in that case, no matter how you sliced it, Tatsuya would become the key contributor that made the Newcomers Division victory possible.
This would be an absolutely unacceptable result to the Course 1 students still dwelling in their elitist world. Even if he was eliminated during the preliminary round, they would not suffer a Course 2 student like him to represent them in Monolith Code.
"You are already a member of the representative team."
However, Katsuto's words fell precisely on the weakest point of Tatsuya's defense.
"Regardless of whether you are a player or auxiliary, that is not important. You are one of the 20 representatives selected out of the 200 1st Year students."
Katsuto's alternate meaning.
In other words, Tatsuya's presence had already dealt a huge blow to the Course 1 students and brought about severe shock and panic.
"In light of this emergency, our leader Saegusa has selected you as the replacement.
As a member of the team, once you have accepted this responsibility, you also have the obligation to fulfill your duty as a member."
"But......"
Even so, he still had to respond. Otherwise, they......
"As a member, you should not go against your leader's decisions.
If the judgment was erroneous, then we who aid the leadership will bring it to a halt.
Members other than ourselves have no place to object.
Indeed...... Regardless of whether it's myself, the person in question, whoever!"
Tatsuya stared at him blankly and dropped what he was going to say.
Tatsuya finally comprehended what Katsuto really wanted to express.
The message Katsuto was driving across was that regardless of who objected and regardless of what the outcome was, the brass would take full responsibility for the fallout.
"Do not cower, Shiba. Do not worry that you are a substitute. Since you have been selected, go out there and do your duty."
These words were not just restricted to the Nine Schools Competition. The Nine Schools Competition never had a replacement policy in the first place.
—Do not use your status as a Course 2 student as an escape route.
—Do not look for excuses.
—Do not put yourself in a position of weakness and wallow in despair.
Do not worry that you are a substitute — that's what this meant. Do not concern yourself with your substitute (Weed, Course 2 student) status, these are what those words entailed.
All his egress routes had been denied.
Also — since they've already gotten to this point, he had no plans to back down.
"......Understood. I shall do my best."
Mayumi and Mari both relaxed.
Katsuto solemnly nodded.
"Then, who are my teammates?"
In front of the upperclassmen, his tone was noticeably softer.
To be precise, he was intentionally using a firmer tone than usual up until now.
"That's up to you."
"Ah......?"
Tatsuya was not feigning ignorance. He was once again unable to comprehend what was being said.
"The last two members will be decided by you."
The same instructions were repeated in a different manner. Katsuto added a few words as if he had just thought of something.
"It would be best if you could decide now, but if you need some more time to consider, then come back an hour from now."
Hearing Katsuto's words, Tatsuya almost blurted out, "You're just the same."
This was the case in April when they sacked "Blanche's" base. He gave full authority to an underclassman as if nothing was out of the ordinary.
If he could avoid taking full responsibility, then this would only be a tactic to preserve himself. Yet for Katsuto, the only thing he had was responsibility here, so there's no reason he could treat this so cavalierly. Rather than calling this a byproduct of his leadership training, it may be more appropriate to say this was his nature...... Abandoning these useless thoughts, Tatsuya focused back on the topic at hand.
"No, if I just need to choose, I don't need any time......"
Tatsuya had already selected two replacements in his head from the roster.
"I just don't know if they will agree."
"Let us handle that."
......Again, refusing was not an option.
Today was the first time Tatsuya learned that the eldest son of the Juumonji Family had such a forceful personality.
"Is anyone alright? Even if I choose people from outside the team?"
Tatsuya's mood lightened considerably as if he was allowed to be as frivolous as possible.
"Eh? That's a little......"
"That's fine. This is already an unprecedented exception, so by now, no one will care if two more are added."
"Juumonji-kun......"
Mayumi helplessly glanced at Katsuto. On his part, Katsuto was wholly unperturbed by this.
"Then, I choose Yoshida Mikihiko from Class 1-E and Saijou Leonhart, also from Class 1-E."
"Hey, Shiba!?"
Hattori quickly tried to interject, but was held back by Suzune's raised hand.
"That's fine. Nakajou."
"Yes, present!"
Katsuto didn't bat an eyelid at Azusa's exaggerated response.
"Please call Yoshida Mikihiko and Saijou Leonhart here. The two of them should be at this hotel, though not with the normal cheering squads."
At first glance, he was bold and unconstrained — while this was also true, he was also someone who paid attention to the minute details. That being said, it was true that unofficial members and students that weren't part of the cheering squads and were also residing in this hotel did count as oddities. For people doing their due diligence, this was something worthy of devoting some attention to, so it was hardly surprising that he knew. Even so, Tatsuya was still impressed with Katsuto's knowledge.
"......Tatsuya-kun. Can you tell us why you chose them?"
Since she abandoned the responsibility for persuading Tatsuya to Katsuto, Mari was in no position to object at this point.
Nevertheless, she was still unable to accept this answer, maybe even suspicious that something was afoot as she asked this.
"Of course. A big reason is that I have practically not trained or interacted with any of the male team members."
Tatsuya was only responsible for calibrating the Women's team, so it was true that he had never observed any of the men practicing.
"I am utterly unfamiliar with their proficiency and weaknesses. The competition is tomorrow. It is by far too late to start investigating, devising strategies, or doing calibration."
"......Do you know these two very well?"
"Yes. We're not just in the same class — we also understand each other very well."
"Hm...... You have a point. Since we can rely on other technicians for calibration, if teammates don't understand each others' strengths and weaknesses, teamwork would become a serious issue."
As Mari considered this, she suddenly revealed a completely unexpected, mischievous expression.
"Then, that's not the biggest reason, so what is it?"
At Mari's curious question, Tatsuya didn't hesitate and immediately made a stand.
"Ability."
"Wha?"
This intrepid answer caused Mari, Mayumi, Katsuto, and Suzune to look upon Tatsuya with profound interest.
◊ ◊ ◊
"Hey, Tatsuya...... Is it true?"
Rather than being confused, Leo wore a forlorn expression as he repeated this question for the umpteenth time.
"Setting aside President Saegusa for the moment, do you think Group Leader Juumonji would spin such a complicated lie?"
Tatsuya was getting ready to give up answering this question.
"Even if you said setting aside the President, I still don't understand...... Oh, so it's really true."
Until now, Leo was still skeptical as he heaved a deep sigh.
To his side, Mikihiko was highly distracted as his eyes drifted, evidently unsure where to look.
"Miki, settle down a bit."
"My name is Mikihiko."
After conversing with Erika as if prearranged, a disgruntled Mikihiko sat down on the bed.
They were in Tatsuya's double room. The entire brass went and persuaded the two of them to accept — more like coerced — and Tatsuya called them over to make plans for the future.
With Erika and Mizuki following along, this does seem a little "prearranged".
Miyuki, Honoka, Shizuku were tied up by Eimi, Subaru, and their teammates and were currently locked in a spiral of "madness".
"But...... Haven't Mikihiko and I made no preparations whatsoever?"
"Exactly...... Forget about the CAD, I don't think we even have uniforms?"
Mikihiko's face was a little pale. Owing to his sudden selection, he was a little timid and mystified at his completely unexpected elevation as a Course 2 student to starter for the Newcomers Division. Not that Mikihiko would ever be caught dead admitting that.
Leo's coloring was normal, but he had shaken off his usual joking expression. He didn't look particularly energetic.
Besides Mikihiko, Tatsuya was surprised to find that even Leo was a little daunted, but he didn't choose to alter the plan of attack. Don't even dream of throwing everything to me, Tatsuya thought.
"Relax. They didn't prepare a uniform for me either."
"Wait, that's hardly a comforting thought."
Tatsuya waved his hand at Leo's ready retort.
"It'll be OK. Even if there's nothing we can do about it, just relax."
"No, that's not what I meant."
This time it was Erika's turn to snark.
Those two certainly share the same interests, Tatsuya thought.
"Fine, you're right. Honestly, that's all I can say. Don't worry about it. We've already put Nakajou-senpai in charge of the protective gear and tunics. Appearances can be pretty deceiving and she's quite a competent person. I'm sure she'll have the perfect uniforms for us."
Nobody had any comment for that. Not that anyone was going to call into question whether her competence belied her appearance.
"I'll handle the CADs. I guarantee that I'll only need an hour per person."
Completely calibrating a CAD from scratch to the point that it was customized for a Magician usually required triple the amount of the time.
Yet, neither Leo nor Mikihiko seemed particularly astounded.
On one hand, they weren't wholly aware how impressive "one hour" actually was, and on the other hand, they had already seen so many "shockers" in the past four days that they already thought "Tatsuya's omnipotent".
"Is that OK? Isn't it already 9 PM? You still need time for your gear, right?"
Erika was the only one of the four who was aware how time-consuming CAD calibration was. Thus, she was the only one looking on with concerned eyes.
"That'll be fine. I only need 10 minutes."
Looks like their worries were groundless. Once more experiencing first-hand how ridiculous he was, Erika heavily sighed.
"Ten minutes, eh, ten...... Why do I even bother worrying about you."
"Unfortunately, in reality, we don't have that much time."
"Eh?"
Erika comically portrayed a carefree expression, but upon hearing Tatsuya's bleak words, she quickly became anxious again.
"Regardless of how you describe this, we are an impromptu lineup with no tactical planning.
We have no time to practice, so we must do our fine tuning in battle.
Charging into the fray with only a rough battle plan is like heading in there blind.
For me, this is simply the last resort."
Rather than saying that Tatsuya was discouraged, it was more like he was ranting.
Erika relaxed somewhat and nodded.
"......So that's how it is. Trickery is Tatsuya-kun's specialty."
"That's going a little too far."
Tatsuya could only droop his shoulders and smile at Erika's overblown description of his shortcomings.
"Well...... It's pointless to complain any further about something that has already been decided. While Ichihara-senpai and Nakajou-senpai are scrounging up the necessary materials, let's go over our strategy."
"You were the one who said we couldn't come up with a plan."
Seeing Erika nitpicking Tatsuya's words, Mizuki barred her path with a vexed expression on her face. (She was just standing in front of her.)
"Erika-chan...... At the very least, please don't hinder Tatsuya-kun."
"Ouch! Mizuki, I was just trying to liven up this totally deadbeat~ atmosphere......"
"Yes, yes, as this deadbeat~ atmosphere is fading away, please be quiet. He already said we're running out of time, Erika."
Recently, Mizuki had finally figured out the key to dealing with her friend, so she wasn't being pulled this way and that like she was in the past.
"Hm......"
Erika puffed her cheeks at being scolded, but mercifully remained silent. No matter what she said or what attitude she adopted, she stayed because she was sincerely worried about Tatsuya, Leo, and Mikihiko.
"Our first topic is the formation itself."
Tatsuya completely ignored the interruption and kept going.
"I'm on offense, Leo is on defense, while Mikihiko will use guerrilla tactics."
"OK. But what am I supposed to do on defense?"
"I want to know too. What do you mean by guerrilla?"
At this point, Leo and Mikihiko had either accepted their fate or were earnestly getting excited. The highest probability was that they were just trying to muddle through it. Regardless of the reason behind their completely different and proactive attitude, Tatsuya continued his fluid explanation.
"The defense's job is to protect allied territory from enemy assault.
Everyone knows the victory conditions for Monolith Code, right?"
At this question, Leo answered without much confidence.
"To render the opposing team unable to continue, or transfer the code hidden within the monolith into the terminal, right?"
"That is correct. In order to transfer the code hidden within the monolith, a special Nonsystematic Magic must be inputted into the monolith. The special Magic Sequence serves as a key and splits the monolith in two. Once the monolith has been split, the team is forbidden from using magic to reseal the break. However, using magic to prevent the monolith from splitting is valid. Also, there is a requirement stating that the special Magic Sequence must be used within 10 meters of the monolith and would immediately stop upon leaving that range."
"......In other words, the defense's job is to prevent the enemy from getting within 10 meters of the monolith, and even if the special (key) Magic Sequence has been inputted, their goal then becomes preventing the monolith from opening or disrupting the enemy from reading the code, these three points?"
"Full marks."
Tatsuya nodded in satisfaction at Leo's answer.
"Generally, Counter Magic can be used to prevent the 'key' from activating, but even without that ability, Fortifying Magic is sufficient to prevent the monolith from opening. Strictly speaking, even if the monolith has been split, but if the two halves are still stuck together, this status can be maintained indefinitely. This way, because the monolith wasn't reattached after separation, this is not a violation of the rules."
Leo revealed a powerless expression swiftly followed by a suspicious glance towards Tatsuya.
"I really don't want to say this, Tatsuya, but isn't this the standard definition of 'trickery'......?"
Still, Tatsuya wasn't going to surrender to this level of sarcasm (even if it was only joking among friends).
"Leo and Erika say the exact same thing."
The first one to waver and shout out was Leo.
"Who do you take me for!"
"What are you talking about!"
Erika immediately set off a chain reaction.
"OK, OK, Erika-chan, relax a little. Leo-kun, please don't get too excited."
Thanks to Mizuki's intercession, the two of them avoided a head on conflict.
"......So I understand the 'key' portion. But how do we go about denying the enemy?"
Leo recovered his composure and asked a new question.
"Is kicking and punching off limits as well? I'm not exaggerating here, but long range magic is not my strong point."
"Then use this."
As he said this, Tatsuya pulled out that "sword".
"......Wait, I thought direct contact was forbidden?"
When Leo said this, Tatsuya handed him a thin little booklet.
"A manual?"
Why are you handing me this? Just as he was about to ask, Leo noticed a dog leaf on one of the pages and abandoned his question to flip open that page.
"Rules for Monolith Code, eh......?"
The printed rules for Monolith Code were all over the page, ranging from a simple explanation to newcomers without any preconceived notions to a more detailed play-by-play of an actual competition.
"It's enumerated here that attacks caused by objects under the effect of magic are not against the rules."
"So...... If an object is in flight due to magic...... Isn't that...... I got it."
The basic setup of this "sword" involved separating the blade in the middle, with half of the blade maintaining a set distance from the other half and flying through the air at will. From a magic systems perspective, it may be more appropriate to describe this as the blade extending through the air. From outward appearances, this was half of a broken sword flying to and fro through the sky. Since there was no physical connection between the two halves, this fulfilled the condition for "objects in flight due to magic".
"Tatsuya, did you create this thing because you knew about this ahead of time?"
At Leo's sincere query, Tatsuya could only chuckle wryly and shake his head.
"You overestimate me too much...... This was made purely on a whim. I'm not in the habit of creating malicious tricks day and night."
It seemed that neither Leo nor Erika was wholly satisfied with Tatsuya's explanation, but time was of the essence, so he chose to ignore it.
"This Weaponized Integrated CAD — 'Mini Communicator' has already been calibrated for Leo's personal use. I've already adjusted the variability of the distance and duration like we spoke of earlier, so don't mess up the controls."
"Eh? You mean we're doing a live test in combat!?"
"Everything tomorrow would be the same thing as live combat."
Tatsuya switched his tone and paused before adopting an enigmatic smile.
"Besides, I guarantee that this time it'll be far easier to use than last time."
"Fine, hopefully this won't be a problem."
Facing Tatsuya's evil smirk, Leo fearlessly took the "Mini Communicator" from him.
"Next is Mikihiko's role......"
"Yep, Tatsuya, what should I do?"
Mikihiko rose from the bed. Although he was initially indecisive, he was now very proactive, or maybe he was simply motivated now. Being roused to action was infinitely preferable to how he was before, but Tatsuya didn't touch on this and focused on his mission briefing.
"Guerrilla tactics will entail providing support to either the offense or the defense."
After delivering this simplistic answer, Tatsuya continued to ask.
"You are capable of other long range magic like the earlier lightning-based magic, correct?"
"Well, yeah......"
Mikihiko vaguely replied.
Families that had inherited Ancient Magic had a strong tendency to hide their own magic abilities.
In modern magic, thanks to the categorization and systems approach to magic, with a notable exception for a few BS Magicians, confidentiality has become a mere formality. However, due to the ingrained values system, this could still be seen at the subconscious level.
Nonetheless, they were headed into battle tomorrow, so if they couldn't be honest with one another now, they would be in dire straits.
"The destructive power for lightning magic is C-Rank, right?"
"......That's a magic that was only meant to disable the target, so it only rates as C-Rank. Since it hasn't been publicized yet, there is no actual record in the rankings."
"Unpublished, huh...... Wouldn't that be a huge problem if we used that tomorrow?"
"No...... There should be no problem. The theory behind it is not secret, but the Activation process is. If I avoid talismans and only use a CAD, we should be OK. ......Tatsuya."
"What's up?"
"Tatsuya...... You said this before, right? My...... The Yoshida Family's technique is too verbose, so I cannot wield magic in the way I desire."
"That is correct."
Erika stared at them with widened eyes. Next to her, Tatsuya decisively — more like ruthlessly — nodded.
Mizuki covered her mouth with both hands.
Even Leo was struck speechless.
The technique that the famous line of Ancient Magic users had laboriously developed over many generations had just been judged to be a "blemished product!" Without a certain degree of confidence, no one dared to make that assessment.
Otherwise, they were fools of the highest order that believed solely in the superiority of their own techniques.
Obviously, Tatsuya did not belong in the latter category.
"......Then Tatsuya, can you tell me a more efficient technique?"
"I won't tell you, I will configure one."
"......I'm sorry, the difference escapes me."
"The magic you used was likely a variant of 'Thunder Child'. What I can do is remove the unnecessary portions within the technique and reduce the number of computations while maintaining the phenomenon rewriting ability and alter the Activation Sequence to make that Magic Sequence possible, that's all. At the end of the day, this is still the magic that Mikihiko is comfortable with."
"......So you weren't joking when you said you can comprehend anything you see. It is a variant of 'Thunder Child'. In order to hide the weakness of the technique, additional layers were added on to disguise the original ability. However, this may tie into the unnecessary portions that Tatsuya spoke of."
"There was a time when longer casting times required certain defenses to avoid interference. Nevertheless, with the advent of CADs and the rise in casting speed for modern magic, individual counter spells have become obsolete since the magic that is being activated remains unknown. Thus, the real counter to modern magic doesn't lie in the type of magic, but counter magic that can eradicate its effectiveness in the first place."
Mikihiko made a small noise.
Amazingly, his smile was in no way self derogatory.
"Haha, so that's how it is...... Ancient Magic was supposed to possess superior firepower, but now they cannot stand against modern magic."
"That's incorrect, Mikihiko."
"Eh?"
"Ancient Magic and modern magic are not separated by superiority or inferiority, but by their individual strengths and weaknesses.
In a head-to-head match-up, modern magic commands a devastating advantage in casting speed, but from the perspective of surprise attacks, Ancient Magic boasts superior firepower and secrecy.
Didn't Elder Kudou also say this? The key is how you use magic. The reason I recommended you was because I thought that your magic would serve as an incredible ambushing tool."
"Ambushing tool, eh...... That's the first time I've heard of that."
Mikihiko closed his eyes and ruefully murmured. Afterwards, as if dispelling all his doubts, he opened his eyes again.
"I understand. I will use this technique without the talismans, so I'll rely on the CAD instead. Tatsuya, we'll go with your suggestion. I believe in you."
"Thanks, Mikihiko. Since you said that, there's one other thing I wanted to ask of you."
"Sure. This can't be helped, right? Not that I planned to keep it a secret anyway. My father was the one who brought me here, so even if our secret got out, it's not like they have the right to complain."
"Don't worry on that account, my lips are sealed."
"Ah~ ......Me too. I promise that I'll never let this spread."
"Likewise."
"I'm good for that too, as you know."
Besides Tatsuya, everyone present who had been silent until now affirmed their intent to keep his secret.
After viewing the last person (Erika) with considerable suspicion, logic finally trumped emotion as Mikihiko nodded towards Tatsuya.
"I'll keep this short. Can you use 'Visual Tuning'?"
Mikihiko replied after a short pause not because he was unwilling, but because he was totally shocked.
"......You know about that too? Did Kokonoe-sensei tell you that as well?"
"Maybe."
"......You certainly gave me a scare there, Tatsuya. Well, the answer is a definite yes. While I'm incapable of performing 'Five Sense Tuning', if it's only two at a time, I can still use 'Sense Tuning'."
"Visual is good enough, Mikihiko. In that case, our plan of attack is......"
Tatsuya didn't noticeably change his volume, but Mikihiko seemed to naturally crouch closer.
As promised, the calibration of Leo's CAD took less than an hour to finish.
After receiving his personal CAD and weaponized calculation device from Tatsuya, Leo opted to do some training to get used to the new model. Erika volunteered to be his sparring partner as they headed for the outdoor training facility.
The hour was late, but Erika said that with Leo around, nothing would happen to her or otherwise. So Tatsuya compromised.
Presently, Tatsuya was calibrating Mikihiko's CAD at lightning speed. Next to him, Azusa was staring at him in shock. As the user, Mikihiko was also present as he stared wide eyed at Tatsuya's unique calibration method and typing speed. Yet, the subject that astounded Azusa was not so superficial.
Right now, Tatsuya was assembling an Activation Sequence that took into account the traditional requirements for Ancient Magic and adapting them for use in modern magic. "Translating" the technique itself wasn't a particularly daunting task. Much like using a clumsy machine translation, awkward details and minor errors would be scattered all over the place.
Even Azusa was able to fix errors like those.
Yet the calibration being displayed before her eyes was nothing short of a complete rewriting of the Activation Sequence.
By fully comprehending the transformation process from Activation Sequence to Magic Sequence, he was rewriting the Activation Sequence without sacrificing any efficiency from the Magic Sequence.
The Activation Sequence is the blue print for the Magic Sequence. Rewriting the Activation Sequence implied that the Magic Sequence was also being rewritten. Not only did the magic have to be finely tuned to the individual Magician, the excess details in the Magic Sequence also had to be pruned to increase efficiency. That level of rewriting had long surpassed "revision" or "configuration" and had ascended to the realm of "innovation", which was the same thing as improving the very magic itself.
Before he began, Azusa honestly wondered whether this was even possible when she learned from Tatsuya what he was attempting to accomplish. Yet before Azusa's own eyes, he bypassed any experimental verification or live testing and proceeded directly to extracting the very essence of magic from the Activation Sequence and began cutting away at the unnecessary portions and redesigning the Activation Sequence. This was precisely what was unfolding on the editing machine.
Even Azusa, who had volunteered as Tatsuya's aide in place of the usual technician responsible for the Newcomers Division's Monolith Code event, felt powerless before this insane industry. Right now, the only thing she could do was examine the coding language for the freshly minted Activation Sequence as her gnawing doubts steadily solidified into conviction.
He — Shiba Tatsuya — had exceeded the standards of a high school Magic Artificer.
Scratch that, he had long since surpassed the boundaries of what it meant to be a Magic Artificer.
He must be—
Leaving Azusa milling in confusion behind him, Tatsuya used one full hour to completely rewrite Mikihiko's personal Activation Sequence.