Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 4 Chapter 11

From Baka-Tsuki
Revision as of 18:21, 2 June 2014 by Akbarsanjaya (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

perayaan kedua event dari divisi pemula dan dilakukan di saat yang sama.

3 pemain pengganti yang mendapatkan juara pertama dan secara langsung bertanggungjawab atas kemenangan divisi pemula, semuanya cedera di final, jadi ini bukan waktunya hura-hura. meski begitu, meski sebagian besar kemenangan sudah dipastikan, persiapan masih harus dilakukan untuk event mirage bat besok, jadi mereka tidak punya waktu untuk merayakan.

berkat kemenangan fist high, perbedaan skor antara first high dan third high semakin lebar.

sekarang saja perbedaannya 140 poin.

untuk event mirage bat besok, juara pertama akan mendapat 50 poin, juara ke-2 mendapat 30 poin, juara ke-3 mendapat 20 poin, ke-4 mendapat 10 ppoin.

untuk babak awal besok dan final untuk monolith code, juara pertama mendapat 100 poin, ke-2 60 poin, ketiga dan keempat mendapat 40 poin.

Based on tomorrow's result, First High's overall victory might become a certainty before reaching the final day. berdasarkan hasil besok, seluruh kemenangan first high sudah dipastikan sebelum hari akhir.

pemain dan teknisi sedang sibuk mempersiapkan keperluan (seragam, CAD, dll.), jadi anggota lainnya yang punya waktu luang akan ikut sibuk.

Tatsuya sengaja tidak menggunakan "Regrowth" pada gendang telinganya yang pecah dan menerima perawatan medis dari infirmary. seletah itu, dia menggunakan "regrowth" untuk memperbaiki semua kerusakan fisiknya dan menutupinya dengan perban.sekarang, dia sedang bersama miyuki memperiapkan untuk besok.

tidak satupun anggota timnya, khususnya kakak kelasnya, yang tahu dia sudah sepenuhnya pulih, jadi mereka masih khawatir. sementara tatsuya merasa sedikit bersalah karena menipu mereka, dia punya alasan melakukan itu. sebagai penebusan dosa, dia memilih menahan rasa tidak nyaman menggunakan pelindung telinga di tengah panasnya musim panas - dia juga tahu bahwa hal sesederhana itu tidak bisa disebut penebusan dosa.

namun, meski mereka "sibuk bekerja". ini tidak bisa sebanding dengan kegilaan kemarin.

coret itu, mendekati saja tidak.

kemaren malam, dia harus mempersiapkan dua orang secara total dari dasar - tiga, termasuk dirinya - CAD termasuk, yang menciptakan ketekunan gila-gilaan dalam bidang ini.

meski miyuki pindah dari divisi pemula ke divisi official, dia tadinya didaftarkan untuk mirage bat, jadi persiapannya di laksanakan dengan cepat. event yang berada diluar kontrol mereka memakan waktu sehari, tapi itu tidak akan banyak mempengaruhi hasilnya.


Mayumi : "jangan paksakan dirimu, tatsuya-kun, istirahat saja. kau sudah memaksakan dirimu terlalu keras kemaren."


Suzune : "Miyuki-chan, kamu juga. kalau kamu selalu bekerja begitu keras, kita tidak akan bisa berhenti menimbulkan cedera."


Tatsuya dengan ahlinya menyelesaikan pengetest-an CAD. juga Miyuki, dia secara langsung dipaksa berhenti oleh Mayumi dan Suzune, yang menutup aktifitas hari ini.


                                                                                             ◊ ◊ ◊


disatu tempat, dimalam hari pada waktu ini, grup lainnya yang terkena insomnia sedang dalam posisi terpojok.


"kalo terus begini, kemenangan first high sudah dapat dipastikan........."


"persetan dengan itu! apa kau mau menyerah? kau mau diam saja dan mati?!"


"kalo 1st high menang terus, kita akan kehilangan miliaran dolar!"


"kita lebih baik mati daripada kehilangan uang sebanyak itu! markas tidak pernah tertarik dengan rencana ini, karena kalo gagal, uang yang hilang akan terlalu banyak. kita yang memaksakan rencana ini berjalan. sekarang, mungkin kita masih beruntung kalo hanya diubah menjadi 'generator', dan siapapun yang tidak berguna akan dirubah menjadi 'booster' dan diperbudak sampai mati."


orang-orang yang duduk disekitar meja memandang penuh kebencian pada orang yang berdiri terpaku di sudut ruangan.


"tanpa rencana ini, kita mungkin tidak akan memenuhi quota kita.... tapi aku rasa kita sudah kebablasan."


"ini bukan waktunya mengakatan ha itu! ...kalau begini, mari kita lakukan dengan cara apapun!"


"dia benar! kita sudah menghabiskan energi memaksa kandidat yang potensial kalah dalam pertandingannya. sekarang, kita tidak boleh ragu melakukan taktik yang lebih brutal. meski pelanggan kita akan curiga, selama kita tidak meninggalkan jejak, itu hanya akan menjadi sekedar dugaan saja. kita lakukan atau mati!"


"kirim agen pada asisten. untuk mirage bat besok, paksa semua pemain 1st high untuk mengundurkan diri - dengan cara apapun!"


"kalo mereka beruntung mereka tidak akan mati"


orang-orang itu melihat satu sama lain dengan senyum maniak di wajahnya, pikiran mereka sejalan.


                                                                                                ◊ ◊ ◊


hari ke-9 kompetisi 9 sekolah. cuaca yang nyaman berakhir sampai kemarin, dan sekarang mulai memburuk, dengan awan yang tebal menandakan datangnya hujan.

namun, tidak ada matahari yang menyilaukan dengan adanya awan hitam di angkasa, menciptakan kondisi yang sempurna untuk mirage bat. untuk para pemain, termasuk miyuki, tanpa diragukan lagi ini adalah "cuaca yang sempurna".


Tatsuya :" sementara ini adalah kondisi yang sempurna untuk mirage bat.... entah kenapa aku meraasa ini adalah pertanda datangnya konflik."


mendengar tatsuya bergumam sendiri selagi menatap kelangit, miyuki mendecitkan alisnya.


Miyuki : "apa akan ada yang terjadi...?"


Tatsuya : "sejak tujuan mereka masih merupakan misteri.... tidak ada bukti kejanggalan tidak berarti menjamin tidak akan terjadi apa-apa. meski begitu, miyuki tak perlu khawatir. apapun yang terjadi, hanya kamu, yang akan aku lindungi sampai batas penghabisan."


kata-kata tatsuya tidak melebih-lebihkan

bagi tatsuya, tujuan hidupnya adalah melindungi Miyuki.

jujur saja, di pikiran tatsuya, mengorbankan pemain lain tidak lebih dari kegilaan.

namun - tatsuya mungkin bersyukur tidak ada orang lain yang mendengar perbincangan mereka.

kalo ada orang lain yang mendengar.... kalo seseorang melihat tatsuya memandang ke langit dan , diluar jangkauannya, miyuki menurunkan kepalanya selagi tersipu malu sementara tersenyum, mereka mungkin akan melaporkan kakak-beradik itu atas tuduhan "homicide by headacches"


                                                                                                ◊ ◊ ◊


Miyuki dipersiapkan untuk tampir di babak kedua.

sebenarnya, tampil di babak pertama dengan istirahat yang cukup adalah yang terbaik. namun tatsuya berpikir, semua hal tidak selalu berjalan sesuai rencananya, jadi mereka akan bersyukur kalo miyuki tidak dijadwalkan untuk pertandingan ke-3.

mereka berdua memilih untuk mengamati pertandingan pertama dari bangku penonton tambahan.

sementara ada waktu istirahat selama 45 menit antara pertandingan pertama dan kedua, pindah dari bangku penonton ke arena pertandingan hanyalah membuang-buang waktu.

pemain dari sekolah lain tampaknya berpikiran sama, melihat cara mereka berkumpul di satu sisi arena.


Miyuki : "Kobayakawa-senpai terlihat bersemangat!"


itu adalah penilaian miyuki mengenai kakak kelas mereka, yang sedang menunggu sinyal mulai pada salah satu pilar di tengah danau.

tatsuya juga berpikir seperti itu.

namun, mari pernah mengeluh bahwa kobayakawa adalah orang yang labil. tatsuya berpikir, karena ini adalah babak penentuan yang menentukan keseluruhan kemenangan 1st high, mustahil untuk memintanya untuk tenang.

namun, menang atau kalah masih ditentukan oleh dia, tapi tampaknya tidak ada masalah, tatsuya pikir.

dibawah tatapan penonton, pegawai terkait, teman satu tim, sinyal dimulainya pertandingan berbunyi.

pertandingan pertama menjadi aktivitas membingungkan yang menentukan kedudukan, kobayakawa mempertahankan posisinya.

tegang, Erika akhirnya bernapas lega dan berbicara pada tetangganya Mizuki - hanya untuk menemukan temannya menonton pertandingan dengan mata telanjang.


Erika : "Mizuki.... apa tidak apa-apa kalau kau melepaskan kacamatamu?"


penyihir yang sangat sensitif pada cahaya pushion memakai kacamata khusus untuk menghalangi efek cahaya pushion juga untuk menghindari terstimulasi secara emosional oleh pushion aktif. pada situasi sekarang, melepaskan kacamatanya pada event gila seperti ini pastinya akan menekan kesehatan jiwanya.


Mizuki : "sebenarnya... agak kurang nyaman."


Erika menyadari tangan mizuki yang memegang kacamatanya gemetaran dari waktu kewaktu.


Mizuki : "tapi aku pikir selalu mencoba menghindari masalah bukanlah jawabannya."


Erika : "...aku tidak berpikir Mizuki sedang mencoba menghindari masalah."


Erika sudah mendengar alasan Mizuki masuk ke sekolah sihir beberapa kali.

tentu saja, alasan utamanya adalah memanfaatkan bakat langka ini. khususnya, dia ingin masuk universitas sihir untuk menjadi magic artificier.

namun di saat yang sama, dia juga ingin belajar mengontrol "mata" ini. dengan keterbatasan siswi Course 2, dia ingin sebanyak-banyaknya latihan.

sementara masih belum dewasa, karena dia melihat ini sebagai "kekuatan", tentu saja ini bukan lari dari kenyataan. dan khususnya karena kemampuannya belum matang, Erika yakin menggunakan alat bantu adalah pendekatan yang benar.

khususnya karena ini.


Erika : "Roma tidak dibangun dalam 1 hari. sama saja dengan kamu, kamu tidak akan bisa menguasai kemampuan ini sekaligus, meski aku seharusnya tidak mengatakan ini, kalau kamu memaksakan diri nanti akhirnya kamu akan terluka. Mizuki, memaksakan diri bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada tubuhmu."


itu sebabnya dia menasihati Mizuki.


Mizuki : "ya... tapi, kalau kututup mataku diwaktu ada sesuatu yang harus kulihat, aku pikir itu juga salah...."


meski begitu, Mizuki masih tidak mengenakan kacamatanya.


Mizuki : "ketika watanabe-senpai cedera, kalau saja aku memperhatikan dengan baik, aku mungkin bisa memberikan bantuan untuk tatsuya-kun dan lainnya."


Erika : "jadi kali ini, kamu mengawasi kalau-kalau ada insiden lain akan terjadi?"


Mizuki : "tepat sekali. kau tahu.... aku rasa miyuki akan baik-baik saja. karena kalau sesuatu yang salah terjadi pada miyuki, mustahil rasanya hal itu akan dilewatkan tatsuya. namun, hari ini tatsuya hanya tidak bisa mengawasi semua pemain. ditambah lagi, dia terlalu banyak bekreja kemaren. jadi aku...."


Erika : "kalau pemain lain terlibat dalam masalah, Tatsuya-kun tidak akan diam saja. pasti begitu.... penampilan tatsuya tampak seperti orang yang dingin, tapi sebenarnya dia orang yang baik."


Mizuki : "kehangatan Tatsuya-kun datang sewaktu memerhatikan temannya...!"


Erika : "ya, ya, aku mengerti!"


(kalau bukan teman, tatsuya akan membuat keputusan yang paling dingin dan objektif)

Erika menyimpan pikiran itu dalam-dalam. dia mengepalkan keduatangan di hadapan Mizuki dan mencoba menghiburnya.

Mikihiko, yang duduk disamping Mizuki, menyela begitu mendengar perbincangan mereka.


Miki : "aku mengerti kekhawatiran Erika pada Shibata-san. mata Shibata-san adalah alat yang paling berguna untuk mencegah seseorang menggunakan sihir spiritual untuk mengganggu jalannya pertandingan. karena kita sekarang sudah dilindungi perisai yang mengurangi efek cahaya pushion, aku rasa efek samping tidak akan begitu terasa."


mendengar hasrat dari kata-kata mikihiko, erika tersenyum jahil.


Erika : "hm~....? jadi Miki akan melindungi Mizuki sekarang?

kalau sesuatu terjadi pada Mizuki, Miki akan bertanggung jawab sekarang?

tentu saja, itu tipe tanggung jawab lelaki pada perempuan, bukan?"


Miki : "apa, ini bukan waktu membicarakan hal seperti itu!"


dengan wajah memerah, bantahan Mikihiko wholly ignored his usual objection to his nickname.

berbicara mengenai Mizuki, dia tampak tersipu malu dan kehabisan kata-kata.


Leo : "....kau benar-benar wanita jahat!"

disisi lain, Erika mengacuhkan teguran dari sebelah tempat duduknya.

diantara Leo, yang sedang diacuhkan, dan erika, yang pura-pura acuh, perbincangan yang hidup dimulai. kali ini, bell ronde kedua dibunyikan.

Mereka berdua memasang ekspresi “tidak puas” dan menggunakan ekspresi wajah untuk mengungkapkan perasaan hati mereka untuk menghindari mengganggu para pemain dan penonton lainnya.

Setelah itu, begitu babak kedua dimulai, insiden terjadi.

Kobayakawa dan pemain lainnya melompat kearah bola hijau yang sama di langit.

Sayangnya, pemain lawan sampai duluan.

Kobayakawa menggunakan sihir untuk menghentikan momentum lompatannya.

Tubuh lawannya berhenti di udara.

Lalu, dia mencoba menggunakan sihir untuk kembali ke lokasi awalnya, tapi menemukan pemain lain sudah mendarat di area tersebut.

Tidak gentar, dia memutuskan untuk mendarat di tempat lain dan mengganti magic sequence untuk mendarat disana.

Namun, tubuhnya yang seharusnya bergerak dalam pola diagonal- terjatuh kebawah karena ditarik gravitasi.

Bahkan para penonton bisa melihat ekspresi takut kobayakawa selagi dia jatuh.

kaget

panik

Terror.

Sihir yang seharusnya membantunya tidak aktif

Sihir telah membantu hidupnya sampai hari ini, tiba-tiba mengkhianati dia di saat kritis. Dia bahkan lupa untuk struggle selagi dia terjatuh ke danau.

Meski dibawah adalah permukaan air, tetap saja dia jatuh dari ketinggian 10 meter.

Kalau pendaratannya buruk, akibatnya bisa fatal.

Kobayakawa bahkan tidak memasang kuda-kuda untuk persiapan pendaratan.

Untungnya, ini adalah pertandingan atletis dengan dua sampai tiga lapis pengaman untuk menghindari kecelakaan. Sudah ada system pengaman kalau-kalau pemain tiba-tiba kehilangan kendali sihirnya.

Para staff langsung melepaskan speed-type magic.

Pada momen kobayakawa jatuh sampai salah satu staff menggunakan sihir untuk menangkap tubuhnya, mungkin berlangsung kurang dari sedetik.

Masih, dia hanya setengah jalan menuju permukaan air.

Ini sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan kepercayaan dirinya.

Dengan mata kasihan, tatsuya melihat para staff membawa kakak kelasnya yang tak sadarkan diri dengan tandu.

Alasan terbesar kenapa para remaja kehilangan kemampuannya menggunakan sihir karena situasi yang berbahaya yang disebabkan oleh gagalnya sihir dan ketidakpercayaan pada sihir.

Sihir adalah kekuatan yang menipu dunia.

Sihir sendiri ada diluar logika dunia, dengan kata lain adalah tipuan.

Meski begitu, kalau semua orang bisa menggunakan “mata”nya melihat sihir seperti yang dilakukan tatsuya, mereka akan percaya tipuan namun nyatanya kekuatan ini.

Namun begitu, untuk sebagian besar penyihir, sihir adalah keberadaan yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Meski mereka dapat melihat Psion, mereka tidak bisa melihat bagaimana sihir berinteraksi dengan dunia. Pendek kata, mereka hanya tahu dunia sebatas teori yang ada.

-ketika aku menggunakan sihir, apa benar ini adalah kekuatanku sendiri-

Setiap calon penyihir selalu mempertanyakan ini dalam pelatihan mereka. Bukan, kecurigaan ini, begitu sihir gagal muncul, kecurigaan ini akan tumbuh menjadi kepercayaan.

-lihat, sihir itu tidak ada-

Kepercayaan ini.

Begitu ide ini tertanam pada penyihir, sihir akan selamanya jauh dari mereka.

Sihir adalah sesuatu yang rapuh yang menggantungkan diri pada mental penggunanya.

(…kobayakawa-senpai tidak akan bisa menggunakan sihir lagi seumur hidupnya.)

Seolah mencoba untuk menghibur miyuki yang pucat, Tatsuya membuai bahunya ke dadanya selagi dia bergumam sendiri.

Pada saat Dalam genggaman gravitasi dan pada momen permulaan, ekspresi kobayakawa dipenuhi dengan terror.

Meski itu orang lain. Menyadari bahwa seseorang selamanya kehilangan kemampuannya yang berharga pastinya akan menimbulkan perasaan tidak nyaman.

Seolah membakarkan tanda(cap) pada luka, handphone didadanya mulai bergetar.

Miyuki, yang dipeluk oleh tatsuya, melihat tatsuya dengan terkejut. Tatsuya dengan tenang menaruh handphonenya di telinganya.


Miki : “Tatsuya, ini aku, Mikihiko. Ada waktu?”


Tatsuya : “…Ah, tidak masalah.”


Meski lampu menunjukan bahwa sound wave interference modul pada HP sedang bekerja, tatsuya masih menurunkan volumenya.


Miki : “sayangnya, pada insiden tadi, aku tidak dapat mendeteksi sihir yang apapun.”


Tatsuya : “begitukah…”


Miki : “maaf mengecewakanmu…”


Tatsuya : “tak perlu khawatirkan itu, aku juga gagal menyadari sesuatu.”


Miki : “tapi, Shibata-san ingin mengatakan sesuatu padamu.”


Tatsuya : “Mizuki? Maksudmu, dia sedang tidak mengenakan kacamata?”


Nada bicara Tatsuya mengandung kekaguman yang tidak dipalsukan.

Namun, Mikihiko tidak langsung menjawab.


Mizuki :”Tatsuya-kun, ini Mizuki.”


Tatsuya : “Mizuki, apa kau melihat sesuatu?”


Apa kau baik-baik saja? Itu adalah kata-kata yang tertinggal di tenggorokan tatsuya.

Namun, tatsuya percaya bahwa dengan menanyakan kondisi mizuki sama saja dengan menginjak-injak niat baiknya.

Sebagai seseorang yang terkait dengan sihir, dia membuat keputusan untuk menggunakan “penglihatannya”

Dan, menanyakan hasil penglihatannya adalah apa yang harus ditanyakan oleh anggota dari dunia sihir sepertinya, tatsuya pikir.


Mizuki : “ya, begini… di tangan kanan kobayakawa senpai… mungkin didekat Dimana dia mengenakan CADnya, aku melihat cahaya, bukan, ini lebih seperti ‘spirit’ yang meledak.”


Tatsuya : “benarkah… kau melihat itu, jadi kamu mau bilang ‘spirit’ ini meledak?”


Mizuki : “Uh…. Ya, begitulah perasaanku. Itu terlihat seperti barang elektronik tua yang berdecikan listrik kemana-mana, seperti itulah….”


Tatsuya : “aku mengerti. Jadi begitu, aku mengerti sekarang… jadi begitu cara mereka melakukannya.”


Tatsuya sudah data bayangan perangkap macam apa yang digunakan musuhnya.


Mizuki : "Uh, Tatsuya-kun...?"


Tampaknya, anggukan tatsuya bisa dideteksi melalui suara yang ditimbulkan telpon.

A somewhat hesitant, but very hopeful voice (from Mizuki) traveled across the other end of the line.


Tatsuya : “temuan yang bagus Mizuki, ini adalah informasi yang sangat berharga!”


Mizuki : “kembali!”


Sebelum Mizuki balas bertanya, Tatsuya menjawab duluan. Setelah itu, suara cemas Mizuki kembali muncul.