Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 4 Chapter 10
Hari kelima dari divisi pemula berakhir dengan suasana terkejut.
Kemarin Tindak criminal yang tak terduga terjadi sewaktu event monolith code, secara serius mencederai pemain dari first high sampai mereka tidak bisa ikut bertanding lagi.biasanya, dua pertandingan yang tersisa akan berakhir begitu saja, tapi berkat selaan panitia, tim pengganti diperbolehkan untuk bertanding di hari itu.
Monolith code menggunakan bermacam-macam format dengan setiap sekolah bertanding dalam 4 pertandingan dan 4 sekolah dengan jumlah kemenangan terbanyak akan masuk ke babak eliminasi.
Apabila hasilnya seri, total skor akan dihitung ulang dengan mengecualikan kemenangan WO. Apabila hasilnya seri, ada kebiasaan dimana dua sekolah akan bertanding memperebutkan siapa yang maju ke babak elimiasi. Apabila tidak ada pertandingan langsung, maka sekolah dengan durasi menang paling singkat akan maju ke babak eliminasi.
Saat ini kemenangan ada ditangan third high dengan 4 kemenangan, eight high dengan 3 kemenangan, first high, second high dan 9th high masing-masing dengan dua kemenangan. 9th high memakan waktu paling sedikit untuk mencapai dua kemenangan dibandingkan second high. Salah satu kemenangan first high termasuk juga dengan di diskualifikasinya fourth high, jadi mereka tidak bisa maju dengan dua kemenangan.
Hari ini apabila first high mengalahkan second dan eight high, maka sekolah yang akan maju ke babak eliminasi adalah first, third, eight dan 9th high.
Apabila first high mengalahkan second high namun kalah menghadapi eight high, maka yang akan maju adalah first, third, eight, dan 9th high.
Apabila first high kalah menghadapi second high namun dapat mengalahkan eight high, maka First, Second, Third, dan Eighth High yang akan maju.
Kalo dua-duanya kalah, maka first high tidak akan maju ke babak eliminasi.
Begitulah kejadiannya.
Tanpa memerhatikan, kalo fist high mengalahkan second high, kemudian second high akan di eliminasi daripada maju tanpa kemenangan, maka second high akan memprotes keputusan ini. Di sisi lain, kalo first high mengalahkan eight high kemudian santai menghadapi second high, maka kompetisi 9 sekolah akan dituduh berpihak pada first high.
Leo : “dengan kata lain, untuk menyenangkan semua orang, kita hanya perlu kalah dalam semua pertandingan…”
Tatsuya : “kalo kita memang akan bertanding, kita akan bertanding untuk menang. Kalau kita kalah, maka membuat pengecualian dalam pergantian pemain sama saja dengan percuma.”
Miki : “tampaknya aku tidak perlu mengkhawatirkan itu.”
Fakta bahwa pemain pengganti first high sama sekali tidak terdaftar menimbulkan banyak kebingungan dan pembicaraan diantara para penonton.
Daripada memilih pengganti dari 10 pemain andalan 1st high, mereka lebih memilih seorang teknisi dan dua pemain yang baru direkrut.
Beberapa orang berpikir, apa 1st high menyembunyikan pemain andalan lainnya dalam monolith code? Kalo memang begitu, kenapa tidak sejak awal mereka ditempatkan dalam pertandingan? Semua sekolah kebingungan dengan keputusan 1st high.
Dan sekarang, mereka bertiga yang masuk kedalam arena semakin menimbulkan rasa penasaran diantara penonton.
Mikihiko : “…apa kau pikir kita tidak terlalu mencolok?”
Mikihiko tampaknya gugup. Mendengar ini, tatsuya hanya berkomentar begini.
Tatsuya : “wajar saja kalo pemain di arena akan di lihat oleh penonton.”
Mikihiko : “bagaimana yah, bukan itu maksudku…”
Mikihiko menggelengkan kepalanya pada tatsuya yang pura-pura bersikap acuh, meski dia tahu benar maksud dari perkataan tatsuya. Perlahan-lahan Mikihiko menoleh kearah Leo.
Mikihiko : “itu benar-benar mencolok…”
Leo tahu benar maksud mikihiko dan menurunkan pandangannya ke arah pinggangnya.
Keributan dari bangku penonton memantapkan kecurigaan Leo.
Pakaian pelindung mereka sama dengan sekolah lainnya.
Penonton : “pedang? Bukankah kontak fisik langsung itu dilarang?”
sosok mini communicator di pinggang leo membuat ribut penonton.
Pedang Leo sebenarnya adalah CAD berbentuk senjata(Weaponized-Integrated CAD). Namun, kurang dari 10% penonton yang tahu akan hal itu. Sangat sedikit orang, bahkan diantara pemain dan teknisi, hanya sedikit yang tahu eksistensi dari CAD berbentuk senjata.
Biasanya, sihir yang dimasukan kedalam CAD berbentuk senjata adalah sihir yang menguatkan kemampuan kontak fisik senjata – pedang biasanya ditingkatkan ketajamannya. tombak ditingkatkan kemampuan menusuknya. Tongkat ditingkatkan kekuatan hantamannya. Dan perisai diperkuat kemampuan bertahannya.
Contohnya “sonic blade (HF Blade)”, beberapa pilihan sihirnya yang dapat digunakan adalah “percepatan”, “daya potong”, “penguatan”, “dan reflect”, tapi semua itu digunakan untuk meningkatkan kemampuan kontak fisik dari CAD berbentuk senjata tersebut. As a "sword", the typical options include cutting power and armor penetration, so whichever power it was it still directly correlated with the weapon's physical attack. Anyone familiar with CADs was justified in their reasoning that this was against the rules for Monolith Code.
Sebagai “pedang”, pilihan sihirnya yang biasa dipakai adalah peningkatan daya potong dan daya tembus pertahanan musuh, jadi sihir manapun yang digunakan pasti terkait dengan peningkatan kemampuan kontak fisik pedang tersebut. Siapapun yang paham mengenai CAD pastinya akan berpikir bahwa ini bertentangan dengan aturan.
Namun, Leo bukan satu-satunya yang menjadi pusat perhatian sekarang.
Shin : “…itu dia.”
Masaki : “yah, aku tak pernah menyangka dia akan tampil di arena.”
Shin : “twin pistol, dengan CAD bentuk gelang di tangan kanan… serentak mengoperasikan 3 CAD?”
Masaki : “dia bukan orang biasa. Aku rasa dia tidak menggertak. Bukankah CADnya terlihat seperti long-barrel Specialized CAD?”
Shin : “CADnya tidak tampak seperti senjata rahasia, jadi dia mungkin dual-wielding dua Specialized CAD. Tapi kebanyakan orang biasanya memilih menggunakan generalized CAD untuk mengoperasikan sihir dari system yang berbeda.”
Masaki : “jadi kau bisa mengoperasikan banyak CAD sekaligus. Tunjukan kemampuanmu padaku!”
Percakapan Masaki dan Kichiouji mewakili semua pembicaraan semua orang yang menonton Tatsuya.
Ini adalah teknisi iblis yang memenangkan juara pertama di setiap event yang dia masuki.
berlawanan dengan semua pemain putri tahun pertamayang mendukung tatsuya, pemain tahun pertama putra menonton dengan penuh benci.
Mereka diam-diam mendukung tim lawan.
Rasa penasaran menyelimuti seisi arena.
Ditengah semua ini, Pertandingan melawan eight highpun dimulai.
◊ ◊ ◊
Mari : “jadi kita melawan eight high di hutan, ya…”
Mayumi : “sebenarnya…kita dalam posisi tidak diuntungkan”
Mari bergumam seraya terpaku pada layar monitor selagi mayumi menjawab sembari menonton jalannya pertandingan.
Monolith code adalah event yang dimana pemain bertarung satu sama lain di berbagai macam medan. Medan yang dipilih kompetisi 9 sekolah ada 5 : hutan, batu-batuan, lapangan luas, pegunungan, dan perkotaan.
Diantara semua sekolah sihir, eight high yang paling menekankan latihannya di area perhutanan, jadi hutan sudah seperti halaman belakang mereka. Medan yang dipakai untuk pertandingan di acak. Namun, meski ada aturan seperti itu, fakta bahwa medan yang dipakai sekarang tidak menguntungkan salah satu sekolah (1st high) menimbulkan kekhawatiran bahwa seseorang memanipulasi hal tersebut.
-namun, baik Mayumi maupun mari atau anggota lainnya yang berkumpul di kemah khawatir akan hal tersebut.
Sudah menjadi pengetahuan umum diantara komando first high bahwa tatsuya adalah “spesialis ninjutsu, murid Kokonoe Yakumo. Area perhutanan dengan banyak rintangan adalah lokasi ideal untuk mengeluarkan potensi maksimal ninjutsu.
Namun, untuk pihak lawan yang sama sekali tidak mengetahui hal ini, akan menimbulkan salah perhitungan yang fatal.
Diantara lokasi start – dimana monolith dimunculkan – ada jarak sekitar 800 meter.
Kalau mengenakan pakaian pelindung + CAD, pemain setdaknya membutuhkan 5 menit untuk menelusuri area perhutanan.
Kalau memperhitungkan bahwa mereka harus waspada serangan musuh, waktu yang dibutuhkan untuk menelusuri hutan pasti akan berlipat-lipat.
Namun – kurang dari 5 menit, pertarungan terjadi di dekat area monolith eight high.
Aktivitas pemain di pantau melalui anti-cheating kamera. Gambar yang terekam akan ditampilkan dilayar besar penonton. Didalam arena dengan banyaknya rintangan visual, penonton benar2 bergantung pada gambar di layar untuk mengetahui apa yang terjadi arena.
Sekarang, di layar yang mengapung di udara, terpampang gambar tatsuya sedang menghadapi defender dari eight high.
Shin : “dia sangat cepat….!”
Masaki : “Personal Acceleration?”
Mendengar gumaman Kichiouji, Masaki juga bertanya-tanya, matanya masih terpaku pada layar.
Kelebatan tatsuya muncul sebentar dilayar, kemudian tatsuya melompat ke tempat lain dengan seketika.
Defender lawan bertekuk lutut. The camera switched over to find Tatsuya flanking the defender to the right side and sprinting for the monolith. Kamera berpindah-pindah mencari tatsuya yang mencoba mengapit defender 8th high ke sisi kanan, tatsuya lalu berlari ke arah monolith.
Shin : “tidak, tampaknya dia sama sekali tidak menggunakan Move-Type Magic...AH!”
Defender eight high mengarahkan moncong cadnya ke arah tatsuya. Serangan tatsuya tadi tampaknya hanya mengganggu keseimbangan defender eight high saja.
Specialized CAD yang berbentuk pistol short-barrel memulai Activation Sequence nya.
Tiba-tiba, di layar yang di desain untuk menampilkan gerakan psion, muncul gelombang kejut –ledakan psion – yang menghancurkan activation sequence dari defender eight high.
Barusan saja, tangan kiri tatsuya memgang CAD.
Dari samping, tangan kanannya kosong.
Tapi di layar sekarang, tatsuya sedang berlari dengan CAD di tangan kanannya seraya mengarahkan CADnya ke arah defender lawan.
Masaki : “kapan?”
Apa dia menariknya? Masaki berkata.
Tapi jawaban yang diberikan Kichiouji tidak memuaskan.
Shin : “tunggu, jangan-jangan… gram demolition!”
Masaki : “apa kau bilang gram demolition?”
Defender lawan kaget bukan main melihat activation sequencenya hancur berkeping-keping. Tatsuya terus memperhatikan lawannya dan menarik pelatuk di tangan kanannya dihadapan monolith.
Honoka : “bagus! Monolithnya terbuka!”
Melihat tatsuya memasukan kode special untuk membelah monolith, honoka melompat kegirangan.
Shizuku : “aneh…”
Disamping honoka, shizuku mengerutkan alisnya (bingung).
Eimi : “shizuku, apa yang aneh?”
Di antara kumpulan siswi tahun pertama first high, Eimi bertanya pada Shizuku.
Shizuku : “monolithnya sudah terbuka, kenapa dia kabur?”
Seperti yang dikatakan shizuku, tatsuya tidak langsung meng copy codenya kedalam monolith, tapi malah melarikan diri dan bersembunyi di kegelapan hutan.
Eimi : “benar juga… hey Miyuki, bagaimana menurutmu?”
Miyuki : “meski itu adalah onii-sama, akan sangat sulit memasukan 512 huruf dibawah serangan musuh.”
Flappy-Keyboard yang ada di tangan kiri pemain dapat juga digunakan untuk memasukan kode kedalam monolith. Meski tatsuya dapat mengetik secepat kilat, dia masih membutuhkan waktu untuk memasukan 512 huruf dengan menggunakan keyboard yang kecil.
Shizuku : “kau benar… ini pertama kalinya aku melihat seseorang memasukan kuncinya selagi defender lawan dalam keadaan lumpuh.”
Seperti yang dijelaskan shizuku, defender lawan yang tadinya lumpuh, sadar kembali dan mengejar tatsuya kedalam hutan.
Mari : “tadi itu… adalah…”
Ketika tatsuya menggunakan counter magic, tidak ada orang lain yang seterkejut Mari.
Mari terengah-engah dan berbicara terbata-bata. Yang paling mengejutkan adalah, disampingnya, mayumi menjawab dengan jujurnya.
Mayumi : “gram demolition… aku sudah menduga kamu dapat melakukannya, tatsuya-kun… dan kau tidak mengecewakan”
Mari : “mayumi, kau tahu tadi itu apa?”
Mayumi melihat sekilas kearah mari, yang tidak sabar ingin mendekati Mayumi, lalu mayumi segera kembali melihat layar.
Mayumi : “Gram demolition menggunakan partikel psion yang dikompress(ditekan) untuk kemudian diledakan sembari menabrakannya kelawan tanpa perlu menggunakan information dimension. Sihir counter ini dilakukan dengan cara meledakan semua Activation and Magic Sequences secara paksa – dan segala hal yang ada jejak magic psion didalamnya.
Ini adalah sihir yang meledakan rekaman sihir (gram), maka dinamai Gram demolition.
Meski disebut sihir, namun ini hanyalah meriam psion yang penggunaannya sama sekali tidak menggunakan magic sequence. Dengan begitu, gram demolition tidak hanya mampu meledakan data fortification (sihir penguatan) ataupun wide area interference, tekanan dari meriam psionnya mampu meledakan efek dari cast jamming.
Karena tidak ada efek secara fisik, maka rintangan fisik bisa ditembus.
Dengan begitu, sihir yang dilemparkan musuh padamu akan diledakan secara paksa oleh psions.
Untuk menahan efek dari gram demolition, dinding psion berlapispun sangat sulit menahannya.
Selain jarak areanya yang sangat pendek, gram demolition hampir tidak memiliki kelemahan. Sama dengan gram dispersion, gram demolition dikenal sebagai salah satu counter magic terkuat didalam nonsystematic magic… tapi hanya sedikit orang yang mampu menggunakannya.
Aku juga tidak dapat melakukannya.
Karena ini bukanlah interference ability tapi merupakan penghancuran total, aku tidak bisa menggunakan kekuatan seperti itu dengan psion count (MP) ku.
Singkatnya, ini adalah sihir kelas berat!”
Mari : “…dengan kata lain, sihir ini ibarat sesosok raksasa yang mengayunkan tongkat besar dengan sepenuh tenaga.”
Mendengar penjelasan Mari, Mayumi tertawa terbahak-bahak.
Mayumi : “bisa mengatakan seperti itu, tampaknya kau begitu tenang melihatnya, Mari! Tapi, kau sudah benar. Sewaktu melawan Hanzou-kun, aku pikir tadinya tatsuya-kun itu tipe yang lebih lembut, dan cerdik… aku tidak pernah menduga kalau dia itu tipe petarung garis depan.”
Mari : “kalau begitu, kejadian sewaktu di bis sekolah kemarin, itu benar-benar…”
Mayumi : “aku yakin begitulah yang terjadi. Aku sama sekali tidak melihatnya waktu itu, tapi bukankah mari melihatnya? Waktu itu Setidaknya ada 10 magic sequence yang tumpang tindih, tapi semuanya dibatalkan secara instant… sebenarnya seberapa tinggi psion count dia…”
Formasi eight high terdiri dari satu defender dan dua penyerang.
Dua penyerang menyebar ke dua arah. Salah satu dari mereka sampai ke wilayah first high.
Erika : "Ah, Tatsuya-kun, cepat!"
Mizuki : "Go, Leo-kun!"
Monolith Di Wilayah first high, ditempatkan dimana penonton bisa melihat semua hal yang terjadi disana.
Didepan monolith, Leo kemudian memasang kuda-kuda dan menarik pedang dari pinggangnya.
Sosok penyerang musuh terlihat diantara pepohonan.
Penyerang tersebut memegang CAD yang sama dengan temannya.
Niat penyerang tersebut jelas ingin membingungkan Leo, defender dari first high, kemudian membuka monolith sekaligus.
Penyerang musuh mengarahkan CADnya ke arah Leo.
Tapi Leo mengayunkan pedangnya secara horizontal di saat yang bersamaan.
Mizuki : “bagus!”
Erika : “sial, orang itu begitu lihai!”
Erika dan mizuki melompat kegirangan.
Papan metal terbang melintas diantara pepohonan dan menghantam penyerang musuh dari depan.
Berdasarkan koordinat pepohonan, Leo sudah memperhitungkan jarak serangnya dan menggunakan potongan pedangnya untuk menghantam musuhnya dari kejauhan.
Setelah menyatukan kembali pedangnya, Leo mengarahkan pedangnya ke angkasa.
Potongan pedang tersebut ditembakkan keangkasa
. Leo : "Oh — Ah —!"
Dengan teriakan, Leo mengayunkan pedangnya ke bawah menghantam penyerang musuh yang terbaring di tanah.
Shuzune : “apa itu tadi?”
Meski pertanyaannya agak kasar, pertanyaan suzune menggambarkan bahwa dia kehilangan kesabarannya.
Azusa : “itu adalah ‘mini comunicator’ – CAD berbentuk senjata yang dibuat sendiri oleh shiba-kun.”
Azusa, yang hadir sewaktu kalibrasi tadi malam, menjawab pertanyaan suzune.
Suzune : “CAD berbentuk senjata yang dibuat sendiri… kira-kira bagaimana desainnya?”
Mendengar jawaban singkat azusa, suzune mengangguk berkali-kali.
Suzune : “aku mengerti, itu adalah konsep baru, namun, untuk shiba-kun, ini adalah konsep kasar.”
Azusa : “kasar ya?”
Suzune dengan sabarnya menjelaskan pada azusa, yang memiringkan kepalanya.
Suzune : “ya, sihir ini memiliki keterbatasan dalam criteria kekuatan fisik penggunanya dan sitauasi yang ideal untuk mempergunakannya.”
The third player from Eighth High was repeatedly backtracking through the forest.
Pemain ketiga dari 8th high berkali-kali mencoba menyusuri kembali jejaknya di hutan.
Meski arena nya adalah hutan, arena tersebut bukanlah Hutan Fuji. Bagian tebing dari arena tersebut adalah buatan manusia, dengan pohon dan tetumbuhan yang sengaja ditanam disana, dan hanya diperuntukkan untuk latihan.
Setengah abad telah berlalu sejak fase pencangkokan, dan hutan telah tumbuh dengan alami, ini bukanlah hutan lebat dimana orang bisa tersesat dalam jarak 800M.
Tapi nyatanya pemain dari 8th high benar-benar tersesat.
Enemy : “dimana kau! SOB! Berhenti bersembunyi dan hadapi aku dengan jantan!”
Pemain dari 8th high sama sekali tidak berupaya menyembunyikan kekesalan dalam nada bicaranya selagi dia mencoba menggunakan sihir untuk melenyapkan gelombang ultrasonic di sekitarnya.
Kekuatan dari gelombang suaranya benar-benar sepele.
Efek yang dirasakan hanyalah dengingan di telinga.
Meski begitu, dengingannya begitu menyebalkan.
Meski pemain menggunakan helm pelindung kelas militer, itu hanyalah helm prajurit biasa untuk melindungi kepala dari benturan dan tekanan, jadi tidak ada fungsi apapun untuk menghalangi gelombang suara. Helmnya memang melindungi wajah, tapi ada lubang kecil untuk pendengaran.
Dibawah serangan dari gelombang suara, satu-satunya solusi hanyalah menggunakan sihir untuk pertahanan diri.
Pemain dari 8th high menyimpan CADnya dikantong, dan mengeluarkan generalized CAD berbentuk handphone dari sakunya, dia berencana menggunakannya untuk mempertahankan diri dari gelombang suara lalu kemudian bergerak ke wilayah 1st high.
Meski begitu, tak memperdulikan sebanyak apa dia berjalan, dia tidak pernah sampai di wilayah musuh.
Dia tidak pernah sadar.
Dibawah tekanan frekuensi suara tinggi dan rendah, perhatiannya hanya terfokus pada frekuensi yang tinggi, membiarkan frekuensi rendah mengobrak-abrik isi telinganya.
Jarak pandangnya terbatas – dipersulit oleh kenyataan bahwa dia tidak mempunyai kesempatan memperbaiki seluruh indranya. Biasanya ini berakhir dengan situasi dimana dia tidak bisa mengetahui lokasinya sekarang.
Apabila seseorang sadar dia sedang tersesat, mereka biasanya menggunakan kompas, tapi kalo mereka disesatkan oleh indranya sendiri, pastinya akan sangat sulit untuk memperbaiki situasi tanpa terlebih dahulu sadar bahwa dia sedang dikecohkan.
Pemain dari 8th high jatuh dalam perangkap tiada akhir yang disebut “keangkuhan”
Mikihiko adalah yang orang yang bertanggung jawab atas perangkap ini.
Spirit Magic "Echo Maze".
Meski dia mau melawan, berkat indranya yang kacau-balau, dia tidak bisa tahu dimana lokasi penyihirnya, meski dia dalam keadaan normal, mustahil dia bisa mengetahui lokasi mikihiko.
Itu karena mikihiko melakukan serangan suara ini melalui spirits.
Meski dia menemukan sumber sihirnya, satu-satunya yang bisa ditemukan hanyalah spirit yang beterbangan.
The power of absolute stealth.
Ini adalah senjata terkuat dari "Divine Earth Magic”, cabang dari spirit magic milik mikihiko.
Dibelakang lawan yang berjalan tanpa arah, Mikihiko memperhitungkan sudah waktunya dia melaksanakan fase selanjutnya dari misinya.
Setelah memancing defender musuh menjauh dari monolith dan masuk kedalam hutan,
Kalo dia memilih menyerang, dia harus menyempatkan diri untuk memasukan semua kodenya dengan segera setelah melumpuhkan musuhnya.
Kalau dia memilih untuk membantu temannya, dia harus terus mengalihkan perhatian defender musuh, dengan kata lain memberikan waktu untuk mikihiko memasukan kodenya.
Dia berhenti sejenak untuk berpikir.
Tatsuya memilih untuk menyerang.
Dia menarik CAD di saku kirinya dan menarik pelatuknya setelah mengarahkannya CADnya ke tanah.
Setelah mengaktifkan sihir untuk meringankan tubuhnya, dengan entengnya tatsuya melompat diantara pepohonan bak marmot.
Begitu dia menggunakan sihir, musuhnya dapat dengan mudah menunjukan lokasinya.
Penggunaan sihir akan menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan dalam perubahan Eidos.
Penyihir yang pandai tidak hanya dapat mengidentifikasi lokasi pengguna sihir berdasarkan suara sihir saja, tapi berdasarkan sihir yang digunakan. Namun, untuk sihir lemah semacam ini, apa pemain dari 8th high mampu mendeteksi bahwa tatsuya baru saja menggunakan Weight-Type Magic? kalo ya, apa mereka bisa memastikan bahwa tatsuya melompat-lompat di pepohonan?
Untuk tatsuya, itu adalah hasil yang paling diharapkan.
Selagi dia melompat diantara pepohonan, dia tidak menggunakan sihir.
Seolah kakinya terdapat pegas didalamnya, dia bahkan tidak menggoyangkan pohon sewaktu melompat.
Seperti yang diduga, defender lawan sudah tiba di tempat tatsuya melompat.
Pandangannya menoleh keatas.
Dibelakangnya, Tatsuya menarik pelatuk CAD di tangan kanannya.
Di layar lebar yang menunjukan pergerakan psion, gambarnya menunjukan defender 8th high dibanjiri psion dari Nonsystematic magic.
Defender tersebut terhuyung-huyung sebentar, lalu pingsan.
Masaki : "...'Resonate', eh, Nonsystematic Magic."
Shin : “jadi dia menggunakan gelombang biologis dan gelombang psion untuk membuat resonansi demi melumpuhkan musuhnya?”
Mendengar kata-kata Kichiouji, Masaki mengangguk.
Shin : “tampaknya dia mengkalibrasi tangan kanannya untuk menggunakan Nonsystematic magic dan tangan kirinya untuk Weight-Type Magic dan secara bergantian mempergunakannya.”
Masaki : “George…bukankah Nonsystematic Magic orang ini mengandung jejak sihir kuno?”
Shin : “kau pikir begitu Masaki? Apa itu Shugendo… atau bahkan ninjutsu? Gelombang biologis – yang dikenal sebagai ‘chi’, tampaknya hampir mirip dengan sihir yang dia gunakan.”
Masaki : “aku pikir bahkan pengguna sihir kuno tidak akan menipu orang dengan istilah ‘chi’ sekarang ini.”
Shin : “Ho? Memikirkan hal sepele tak terdengar sepertimu, masaki.”
Defender musuh masih belum kehilangan seluruh mobilitasnya. Dia mash tersadar. Namun, dalam kondisinya sekarang, dia tidak lagi mampu menghalangi tatsuya.
Menggunakan potensi energy dari dahan pohon, tatsuya melompat tinggi. Selagi dia terbang ke atas, dia menarik pelatuk di tangan kirinya dan tidak mengkhatirkan posturenya saat mendarat. Dia sampai di depan monolith secepat kilat.
Gambar tatsuya membuka cangkang monolith dan memasukan kodenya dapat dilihat diseluruh layar.
Di kejauhan teriakan supporter dari 8th high dapat terdengar, mayumi bergantian menoleh ke arah mari.
Mari juga menoleh kea rah mayumi.
Mayumi : “…dia menang”
Mari : “…dia benar-benar menang.”
Sekarang, 1st high dijamin maju ke babak eliminasi.
Namun untuk alasan tertentu, mereka berdua tampaknya tidak terlalu senang dengan pikiran itu.
Setelah menerima codenya, peluit berakhirnya pertandingan berbunyi.
Selagi lambang 1st high di angkat ke udara, bangku tempat supporter 1st high berubah hiruk-pikuk.
“kita menang! Kita menang!!”
“luar biasa, luar biasa, luar biasa! Ini kemenangan total!”
"selamat, Miyuki!"
“kakakmu berhasil!”
Teriakan bahagia datang dari siswi tahun pertama.
Seolah mereka sudah menjadi juara.
Juga ada dukungan dan ucapan selamat yang datang dari penonton biasa, tapi lebih pelan.
Erika : “whew…jantungku hampir saja berhenti!”
Mizuki : “kenapa? Bukankah Tatsuya-kun, Leo-kun, dan Yoshida-kun semua selamat?”
Erika : “tidak… aku pikir selain tatsuya-kun, yang lainnya tampak terdesak…”
Mizuki : “eh? Bagaimana mungkin?”
Erika : “kalau ditanya bagaimana… yah, dalam banyak hal.”
Mendengar kata-kata tak jelas datang dari temannya, Mizuki memiringkan kepalanya dengan cara yang lucu.
Mizuki : “kamu benar-benar aneh, Erika-chan.”
Dilihat aneh oleh Mizuki, Erika menyiapkan lusinan alasan untuk mempertahankan dirinya, tapi membuat temannya cemas bukan hobby Erika, jadi dia memutuskan untuk membiarkannya untuk saat ini.
◊ ◊ ◊
Pertandingan selanjutnya adalah antara 1st high dan 2nd high akan dimulai 30 menit dari sekarang.
Sementara dia berpikir istirahatnya terlalu pendek, masaki tidak mengkhawatirkan ini karena pastinya dia tidak akan bertanding melawan mereka hari ini. Di sisi lain, masaki berpikir akan sangat menguntungkan bagi timnya apabila 1st high capek duluan. Namun, tiba-tiba, dia merasa pikiran itu tidaklah pantas. Dan langsung mengenyahkannya dari pikirannya.
Setting arena selanjutnya masih belum di umumkan.
Setelah pertandingan, Masaki masih duduk di bangku penonton dan berbincang-bincang dengan Kichiouji.
Masaki : “jadi, bagaimana menurutmu pertandingan tadi?”
Shin : “maksud Masaki bukan seluruh tim, tapi ‘dia’ saja, bukan?”
Mendengar Kichouji, Masaki hanya bisa nyengir.
Masaki : “kau benar. George, kalau itu kamu, bagaimana caramu menghadapi dia?”
Shin : “aku merasa dia sangat terbiasa dengan peperangan. Gerakan, pengawasan medan perang, pemposisian unit… dibandingkan kemampuan sihirnya, hanya itu yang harus kita waspadai, bukan?”
Masaki : “bagaimana dengan sihirnya?”
Shin : “tunggu sebentar… meski aku terkejut dengan ‘gram demolition’… tapi serangan akhir ‘resonance’ nya, meski dia melakukan serangan kejutan dengan sempurna, dia tidak mampu melumpuhkan musuhnya secara total. Bukankah itu celah yang bisa manfaatkan?”
Masaki : "Yeah..."
Shin : “aku baru sadar sekarang, awalnya dia menggunakan Weight-Type Magic untuk mengganggu keseimbangan lawannya – tapi tampaknya, tadinya dia berniat untuk menjatuhkan musuhnya, tapi hanya mampu membuat musuhnya bertekuk lutut.
Sama halnya dengan Light Weight Magic yang dia gunakan untuk melompati pepohonan. Sihirnya tidak cukup untuk menopang seluruh berat badannya.
Untuk alasan tertentu, mungkin dia tidak mampu menggunakan sihir yang kuat?
Ini mungkin efek samping dari penggunaan CAD performa tinggi dalam waktu yang lama, dia mungkin tidak bisa mengerahkan seluruh potensinya dengan model yang lebih inferior, tapi siapa tahu.”
Masaki : “itu mungkin saja. Dengan kemampuannya yang sehebat itu, dia mungkin terbiasa menggunakan hardware yang paling baru. Karena dipilih sebagai pemain secara mendadak, dia tidak punya waktu untuk membiasakan diri dengan model yang lebih inferior.”
Shin : “kita tidak tahu detailnya, tapi itu tidak penting, bukan? Bagaimanapun juga, dari perspektif sihir, aku pikir ‘gram demolition’ adalah satu-satunya yang harus kita waspadai. Daripada bernasib sama dengan pemain dari 8th high, kita sebaiknya berhati-hati agar tidak terjebak oleh strategi yang sama.”
Masaki : “jadi maksudmu kita tidak perlu takut berhadapan langsung dengannya?”
Shin : “tepat sekali. Kalau saja kita bisa mendesaknya untuk berhadapan satu-lawan-satu denganmu…. Kalau kita bisa melakukan itu, maka kemenangan masaki sudah dipastikan. Contohnya, kalau pertandingan kita diatur di lapangan terbuka, kita akan menang dengan skala 10 berbanding 10 (100% menang).
◊ ◊ ◊
Diwaktu istirahat pemain dari 1st high, Mikihiko yang bingung, berkali-kali duduk –berdiri dari kursinya.
Leo : “Mikihiko… bisa kau tenang sedikit?”
Kalibrasi "Mini Communicator" telah selesai. Seolah mengecek ulang beratnya, Leo mengayun-ngayunkan pedangnya.
Miki : “Leo.. kamu ini benar-benar periang ya. Yah… meski tadi baru saja ketemu siswa kelas lain yang belum kita kenal.”
Kata-kata itu keluar dari mulut mikihiko. Dilihat dengan pandangan penuh tanda Tanya oleh semua orang, Miyuki tersenyum manis.
Miyuki : “aku baru tahu Yoshida-kun begitu pemalu!”
Tatsuya mengankat bahunya dan duduk dalam posisi santai. Dibelakangnya, Miyuki berdiri memijat bahu kakaknya dan menoleh dengan senyum mempesona ke arah mikihiko.
Tatsuya : “aku pikir reaksi Mikihiko sangat normal. Lagipula dia masih remaja, Miyuki.”
Miyuki : “Aya! Benarkah, onii-sama. Miyuki belum pernah melihat onii-sama malu sebelumnya.”
Melihat tatsuya memalingkan wajahnya dan menatap adiknya dengan mata menyipit, senyum miyuki semakin melebar, sekarang, jari lembut Miyuki tak henti-hentinya memijat pundak kakaknya.
- jadi aku malu, sial!-
-tapi melihat kalian seperti itu hanya membuatku semakin gugup!-
…tak mampu mengatakan hal tersebut, mikihiko hanya bisa diam dan menderita sendirian.
Ngmong-ngomong, mayumi dan azusa masuk kedalam tenda.
Melihat kakak-beradik seperti itu, mereka berdua terdiam, sementara wajah azusa semakin kemerahan dari detik ke detik.
Sementara mayumi gagal tersipu secara terbuka, dia memandang tatsuya dengan penuh curiga.
Tatsuya : “…rasanya ada sorang yang sedang menghakimiku, atau sedang menghina?”
Mayumi : “kamu terlalu banyak berpikir yang tidak-tidak!”
Ketika tatsuya berhadap-hadapan dengannya, mayumi menarik kembali kata-katanya, lalu terbatuk selagi pura-pura membersihkan tenggorokannya.
Pada saat Mayumi berbalik, tatsuya sudah berdiri.
(entah kenapa… anak ini seperti tentara…)
Ujung kakinya saling berjauhan, punggungnya tegak, kedua tangannya disilangkan di punggungnya, seolah postur ini sudah biasa dilakukannya. Apa dia bimbang, hati-hati, atau terlalu percaya diri? Tidak ada yang tampak tidak wajar baginya.
Malah, kelakuan tatsuya membuat mayumi merasa kekanak-kanakan.
Mayumi : “… jujur saja, tak perlu mengkhawatirkan hal itu.”
Pada akhirnya, mayumi membela diri meski dia enggan melakukan itu, membuat dirinya marah akan diri sendiri dan memutuskan untuk melaksanakan tugasnya sesegera mungkin.
Mayumi : “setting arena untuk pertandingan selanjutnya telah diputuskan.”
Tatsuya : “jadi kau secara khusus datang sendiri untuk memberitahu kami. Terima kasih banyak.”
Tatsuya membungkuk kepada mayumi dan menggunakan isyarat matanya untuk menanyakan : “dimana?”
Mayumi : “perkotaan.”
Kata-kata mayumi membuat tatsuya terdiam.
Tatsuya : “…begitu keputusannya, meski mereka sadar benar kejadian kemarin?”
Mayumi : “itu karena setting arenanya dipilih secara acak. Aku takut mereka tidak mempertimbangkan kejadian kemarin dalam keputusannya.”
Tatsuya : “aku mengerti…”
Sangat luar biasa, panitia begitu blak-blakan dengan keputusannya, pikir tatsuya, tapi dia memilih untuk tidak memprotes keputusan ini.
Tatsuya : “aku akan segera kesana. Kalibrasi CAD sudah hampir selesai.”
Mayumi : “terima kasih!”
Mayumi menyatakan persetujuannya sementara Leo dan Mikihiko segera bersiap-siap.
Persiapannya hanya mengikat jaket pelindung, helm, dan CAD yang mereka ambil tadi.
Hanya itu persiapan yang diperlukan.
Mereka mengenakan jaket, mengencangkan seletingnya.
Azusa : "Uh, Shiba-kun..."
Disaat Tatsuya mengatur CAD dan kantung pistolnya, Azusa bertanya.
Tatsuya : “apa?”
Azusa : “apa yang akan kau lakukan dengan … CAD Saijou-kun?”
Tatsuya : “apa yang akan aku lakukan?”
Azusa : “karena… bukankah akan sulit mengayunkan ‘mini comunicator’ dalam jarak dekat, seperti dalam ruangan atau tangga? Sihir yang dipasang hanya untuk membuat mata pedang mengapung di udara, jadi kekuatannya masih bergantung pada lengan penggunanya, bukan? Meski mata pedangnya bisa memangjang, kalau tidak ada ruang yang cukup untuk mengayunkan pedangnya, maka desain CADnya tidak menguntungkan untuk situasi ini…setidaknya itulah yang kudengar.”
Tatsuya : “dari Ichihara-senpai, tepat?”
Kata-kata Tatsuya menebak jalan pikiran Azusa, membuat azusa tersipu malu, tapi untuk alasan yang berbeda dengan sebelumnya.
Tatsuya : “seperti yang diharapkan dari Ichihara-senpai, itu adalah analisis yang akurat. Namun, tak perlu khawatir. Masih ada ruang untuk mengayunkan minicomunicator didalam ruangan. Meski kita tidak bisa menggunakan pedang sepanjang sepuluh meter, 1 meter juga bisa.”
Mendapati isyarat dari Tatsuya, Leo mengangguk dengan ekspresi “serahkan semuanya padaku”.
◊ ◊ ◊
Pertandingan 1st high melawan 2nd high benar-benar tidak memperdulikan kejadian kemarin, dan sekarang….panitia sudah memasang monolith masing-masing sekolah di 2 gedung berbeda– Monolith dipasang khususnya, di lantai 3 bangunan 5 tingkat.
Penolakan panitia untuk bertanggung jawab atas kecelakaan kemarin sekali mengingatkan semua orang bahwa birokrasi di universitas sihir sangat bersifat politis.
-namun, pertanggungjawaban kejadian kemarin tidak akan jatuh pada panitia.
Setidaknya untuk tatsuya, area tertutup dengan banyak tempat berlindung jauh lebih baik daripada lapangan terbuka, jadi dia tidak begitu mengeluhkan hal ini.
Sekarang, tatsuya telah berhasil menyusup lantai puncak dari gedung 2nd high. Dia menyelinap masuk tanpa terdeteksi defender lawan dengan cara melompati gedung-gedung tanpa menggunakan sihir. karena dia sudah terbiasa melakukan kegiatan fisik, dia berhasil menghindari deteksi defender lawan dan berhasil mendekat ke target.
Karena tatsuya menyelinap masuk gedung tanpa terdeteksi, tatsuya menghabiskan banyak waktu untuk menyelinap. Sekarang, Meski mereka kalah di pertandingan ini, mereka masih akan maju ke babak eliminasi. Meski begitu, format dari babak eliminasi adalah first seed menghadapi 4th seed dan 2nd seed menghadapi 3rd seed. Menghadapi 3rd high di semifinal benar-benar berbeda dengan menghadapi mereka sewaktu final. Tatsuya memperhitungkan waktu sangatlah sedikit meski dia meninggalkan mikihiko untuk membantu Leo.
Tatsuya : “mikihiko, kau bisa mendengarku?”
Mikihiko : “diterima, Tatsuya”
Meski monolith code tidak melarang pemain menggunakan wireless communicators, sangat sedikit sekolah yang memanfaatkan fasilitas ini. Hal itu disebabkan, meski isi dari pesan tidak bisa dimengerti lawan, teknik modern cukup mampu menunjukan lokasi dari pengirimnya.
Terlebih lagi, three man team yang menggunakan wireless communicator biasanya akan terjebak dalam situasi dimana salah satu anggotanya berada diluar jangkauan. Intinya, wireless communicator tidak begitu bermanfaat dalam pertandingan ini.
Meski begitu, untuk alasan tertentu, tatsuya memilih menggunakan fasilitas ini.
Tatsuya : “mari mulai, kami mengandalkanmu untuk menemukan lokasi monolith.”
Leo : “kita tidak bisa bertahan disini terus, cepat temukan!”
Miki : “dimengerti”
Salah satu anggota tim tampaknya sedang bertarung.
Tatsuya memanipulasi gelang yang ada di tangan kanannya dan melakukan summoning magic.
Leo dengan semangatnya mengayunkan mini communicator secara horizontal.
Papan metal yang memiliki panjang 40 cm dengan lebar 12 cm – mata pedangnya terbang ke udara dan mengejar pemain dari 2nd high. Kurangnya berat pada pedang di tutupi oleh kekuatan ayunan Leo. Leo berhasil memotong kaki salah satu penyerang.
Penyerang tersebut jatuh ke tanah. Kalo ini adalah medan perang Leo akan langsung maju dan menghabisi penyerang tersebut. Hanya saja, monolith code melarang pertarungan jarak dekat.
Leo : "Mikihiko!"
Meski sadar Miki tidak bisa mendengar ucapannya, Leo masih member sinyal pada Mikihiko, yang sedang menonton kejadian tersebut melalui spirits.
Menjawab sinyal Leo, bola petir terbentuk di udara.
Dan menghantam pemain dari 2nd high yang sedang berbaring di tanah.
Namun, Leo tidak punya cukup waktu untuk merayakan telah mengalahkan 1 orang.
Menyadari tubuhnya berada didalam efek Move-Type Magic, Leo berteriak.
Leo : "diam!"
Suaranya mengaktifkan CAD di tangan kirinya. Meski menggunakan 2 CAD secara bersamaan, selama dua sihir yang aktif berada dalam system yang berbeda, tidak akan ada gangguan diantara keduanya.
Untungnya- dalam situasi tertentu- CAD Leo memiliki ketahanan dan processing power dari 2 generasi yang lalu, jadi sudah memenuhi syarat pertandingan kompetisi 9 sekolah. Meski time delay penerimaan suaranya tidak sesuai dengan standar tatsuya, dalam situasi ini, kebiasaan lama melenyapkan kekhawatiran tersebut, maka Leo menggunakan CADnya sendiri setelah di setel total activation sequencenya.
Sesuai yeng direncanakan, meski CAD leo itu “jadul”, CADnya masih sempat mengaktifkan sihir pertahanan sebelum musuh meluncurkan Move-Type Magic pada Leo.
Dari tempat dia berdiri – dia menguatkan koneksi tubuhnya pada koordinat yang cocok. Ini adalah taktik yang sama digunakan Mari dalam battleboard, meski dalam skala lebih kecil. Sihir mari memberikan kebebasan bergerak bersamaan dengan menstablikan tubuhnya pada papan yang sedang meluncur. Berbeda dengan mari, tujuan Leo hanyalah menstabilkan dirinya di tanah tanpa menggerakan satu ototpun. Ini hanya berlangsung sebentar.
Namun, karena aplikasi CAD yang dipakai adalah versi downgrade, sihir leo masih mampu mengcounter sihir lawannya.
Gedung ini di desain dengan model asrama.
Dari jendela yang rusak, sosok musuh terlihat melewati koridor.
Leo menarik tangan kanannya dan bersiap untuk menerjang, tapi musuhnya keburu kabur.
Dengan perlahan mendekati lawannya yang pingsan, Leo melepaskan helm musuhnya.
Berdasarkan aturan main, begitu pemain kehilangan helmnya, maka pemain tersebut akan didiskualifikasi dari pertandingan.
Leo : (OK, sekarang kita sudah melumpuhkan satu orang)
Meski tahu benar mustahil bisa mengirimkan pesan ini, Leo masih memikirkan hal ini di benaknya sendiri.
Leo : (sekarang terserah padamu, Tatsuya. Situasinya semakin buruk disini.)
Berkat summoning magic Tatsuya, spirit yang menempel padanya menjadi aktif.
Tatsuya tidak mampu menggunakan spiritual magic.
Meski dia bisa mendeteksi SB (spirit) yang aktif, dia tidak mampu mengendalikannya. Penyihir melakukan sihir modern dengan cara menciptakan sinyal palsu untuk memanipulasi dan menulis-ulang Eidos, dan Bukan menggunakan keinginan personal untuk mengontrol eidos.
Namun, penyihir modern masih mampu melakukan summoning magic paling basic dari spiritual magic.
Tatsuya mampu mengingat magic sequence didalam activation sequence karena area perhitungan artificial magicnya tersimpan dalam alam sadarnya. Tak peduli sihir macam apapun itu, begitu dia berhasil meretas activation sequence dan magic sequencenya. memProyeksikan magic sequence yang belum sempurna masih mampu dilakukannya.
Ini tentunya tidak dalam level yang sama dengan mengcasting sihir yang sebenarnya, karena tatsuya hanya meniru magic invocationnya, namun, selama komponen yang diperlukan telah ada, meski sihir tatsuya hanya tiruan, efek sihir tertentu akan berhasil dikeluarkan.
Mikihiko menaruh spirit yang tak aktif pada Tatsuya, yang dimana tatsuya menggunakan sihirnya untuk mengaktifkannya.
Dengan begini, tatsuya bisa dengan segera berhubungan dengan Mikihiko.
Meski tatsuya tidak mampu mengendalikan spirit, sejak awal tatsuya tidak pernah berniat untuk mengendalikannya.
Untuk tahap tertentu, tujuan tatsuya adalah hanyalah membawa spirit Mikihiko ke wilayah musuh.
Sihir barusan pastinya sudah membuat defender lawan waspada.
Keinginan tatsuya adalah memancing defender lawan meninggalkan monolith.
Tatsuya dengan perlahan mulai bergerak.
Lewat “contracted” spiritnya, Mikihiko menyadari Tatsuya telah berhasil mengaktifkan kembali “spiritnya”.
Miki : (jujur saja, bagaimana bisa kamu berakhir jadi murid course 2, tatsuya….?)
Pikiran ini muncul di benak mikihiko selagi dia mengkonsentrasikan spiritnya yang berada di kejauhan.
Nyatanya, dalam bidang sihir, jarak itu bukanlah masalah. Untuk dimensi informasi raksasa, jarak fisik bukanlah masalah.
Awalnya, hanya Nonsystematic Magic yang secara langsung menembakkan psion tanpa menggunakan dimensi informasi yang memiliki keterbatasan dalam jarak.
Namun, manusia hanya terbatas pada panca indra dan pengalamannya.
Kalau jarak fisiknya sangat jauh, akan ada persepsi jarak jauh.
Persepsi jarak ini menjadi jarak tempuh sihir.
Dengan pikiran seperti itu dibenak orang, sihir jadi kurang begitu efektif.
Maka, untuk menembakkan sihir pada target yang jauh, kunci keberhasilannya terletak pada cara pikir “target berada dihadapan penyihir”.
Pada titik ini, Spiritual Magic mengacu pada koneksi antara penyihir dan spirit – bergitu terhubung, mereka bisa merasakan kedekatan dengan spirit. Dengan kaya lain, Spiritual Magic adlah sesuatu yang dengan mudah dapat menipu masalah jarak untuk sihir.
-hanya dengan begini.
Miki : (…aku melihatnya.)
Visual Tuning.
Tatsuya tidak hanya memanggil spirit dan membaca informasi yang terekam. Sebaliknya, dia menggunakan koneksi melalui dimensi informasi untuk secara langsung melihat sekelilingnya melalui spirit yang aktif. Sihir ini dikenal sebagai “sense tuning”. Ketika terbatas pada visual saja, teknik ini dikenal sebagai “visual tuning”.
Miki : “aku menemukannya tatsuya!”
Namun, selanjutnya datang hal yang sulit.
Mikihiko mempertahankan hubungannya dengan 2 spirit yang ada – 1 sedang mengikuti tatsuya sementara yang lainnya ada pada Leo, selagi dia menyampaikan ini pada tatsuya.
Tatusya : (cepat sekali….. jadi dia sudah menemukannya)
Spirit magic begitu berguna, begitu pikirnya selagi dia meningkatkan ketegangan dalam tubuhnya.
Bagaimanapun kau mendeskripsikannya, tatsuya sedang bersembunyi dengan bergelantungan di atap.
Mungkin karena bangunannya diatur dalam kondisi “sedang dibangun”, ada banyak ventilasi terbuka yang terhubung dengan ruangan monolith 2nd high. Tatsuya bergelantungan pada salah satu ventilasi dan mengawasi defender lawan.
Defender 2nd high pasti sudah mendeteksi sumber sihir tatsuya, namun tidak pernah menyangka bahwa lawannya (tatsuya) sedang mencoba menyerbunya dari atas.
Mungkin tidak, pikir tatsuya.
Dimatanya, rasa gugup defender 2nd high menciptakan dugaan ini.
Napasnya (defender 2nd high) begitu terengah-engah, mungkin karena naik-turun tangga.
Dia pastinya bukan orang yang cocok untuk posisi bertahan. Saat ini, tatsuya seharusnya senang akan ketidakmampuan lawannya, namun mengkasihani lawannya sangatlah munafik.
Tadinya dia memikirkan untuk membiarkan defender lawan lewat, tapi dia lebih memilih untuk menyerang. tatsuya melompat, bersiap mendarat, dan menarik CAD dari saku kanannya di saat yang sama.
begitu mendarat di tanah, Dia langsung menarik pelatuk CADnya.
Defender lawan bahkan tidak punya kesempatan untuk menoleh.
Sihir yang aktif hanyalah gelombang kejut psion. dengan menciptakan gejala pusing, Untuk beberapa detik, teknik ini mampu melumpuhkan musuh.
Dalam peperangan, beberapa detik akan menentukan hidup-mati seseorang, tapi ini adalah pertandingan yang melarang kontak langsung. Tatsuya terus mengawasi musuhnya yang lumpuh dan berlari menuju target yang ditunjukkan mikihiko.
Hanya butuh 10 detik untuk melewati dua ruangan untuk mencapai tempat tujuan.
Menyadari defender lawan sudah dapat kembali bergerak, tatsuya mengarahkan CADnya tepat pada kakinya.
Setiap lantai tingginya 3.5 M
Tinggi antara lantai 3 dan lantai 5 jaraknya 7M.
Ini sudah masuk jarak tembak “kunci”.
Dia tarik pelatuknya.
Perubahan halus pada eidos berjalan di tangannya.
Dengan hati-hati, tatsuya menggunakan tangga yang berlawanan dari arah dimana dia datang dan turun ke lantai berikutnya.
Dengan indra penglihatannya yang terhubung dengan spirit, mikihiko dengan mudah melihat code yang tercantum dalam monolith.
Dia melihatnya.
Saat ini, Leo belum berhadapan dengan musuhnya.
Mikihiko berdoa selagi memasukan code yang dia lihat melalui spirit.
Ketika peluit berakhirnya pertandingan berbunyi, tatsuya sedang sibuk menghindari sihir “kamaitachi” yang ditembakkan defender lawan.
Leo menyandarkan punggungnya ke monolith dan sudah bersiap untuk membabi-buta apabila musuh datang.
Mayumi : “whew…. Ternyata dia sanggup memenangkannya!”
Mayumi bernapas lega yang dimana Mari meresponnya dengan sikap tidak puas.
Mari : “orang itu…. Sampai akhir, Apa sampai akhir dia hanya main-main saja?”
Mayumi : “Eh? Benarkah?”
Mari : “dia dapat dengan mudah menghindari semua serangan itu……kenapa tidak mencoba melumpuhkan musuhnya secara total?”
Mayumi : “aku yakin dia punya alasan untuk itu.”
Mari melotot ke arah tatsuya dengan wajah kesal selagi Mayumi dengan tenang menarik kembali kata-katanya.
Mari : “apa maksudmu? Di pertandingan dulu dia menggunakan ‘resonance’ dan sihir lainnya untuk mengalahkan Hattori. Bukankah seharusnya dia punya trik lainnya untuk pertandingan sekrang?”
Mayumi : “menurut dugaanku, dia tidak mampu menggunakan sihir yang sama sewaktu melawan hanzou-kun Karena spesifikasi CAD untuk kompetisi tidak mampu memaksimalkan potensi sihirnya. juga, bukankah serangan ‘resonance’ dari pertandingan kemarin tidak mampu melumpuhkan lawannya secara total?
Mari, apa kau sudah lupa?
Kemarin, kita memaksa Tatsuya-kun menjadi pemain pengganti, jadi dia hanya memiliki semalam untuk bersiap-siap! Dalam satu malam, dia harus mengkalibrasi CAD saijou-kun dan Yoshida-kun, juga harus memikirkan strategi yang dapat mengeluarkan seluruh potensi timnya….
Aku bisa mengerti kekesalan Mari datang dari kepercayaanmu pada kemampuan tatsuya. Namun, aku rasa salah kalo kita berharap terlalu banyak tanpa memberikannya cukup waktu untuk memenuhi harapan tersebut.”
Mari : "uuuh...... OK......"
Mari mengangguk, menandakan dia mengintropeksi dirinya. Tiba-tiba dia, berhenti.
Mari : “….ngomong-ngomong, Mayumi.”
Mayumi : “yah, ada apa!”
Merasakan aura balas dendam muncul, Mayumi hanya bisa merinding.
Namun, hal inilah yang ditunggu-tunggu Mari.
Mari : “kamu tampaknya sudah benar-benar siap membela tatsuya!”
Mayumi : “apa!? tidak, apa yang kau….”
Mari : “tidak perlu malu. Namun…..aku rasa kamu akan kesulitan menghadapi tingkat sis-con sebesar itu….”
Mayumi : “sudah kubilang bukan itu!”
Sementara keberatan Mari merupakan selip lidah sewaktu perbincangan siswi sekolah , perasaan itu digemakan oleh orang lain melalui perspektif berbeda diantara penonton.
Yamanaka : “akhirnya, dia Cuma pakai ‘gram demolition’, 'Resonance', 'Phantom Blow', dan Weight-Type Magic, ya...... aku bisa mengerti alasan dia tidak menggunakan ‘decomposition’, tapi kenapa menyusahkan diri dengan tidak menggunakan Flash Cast atau Elemental Sight?”
Fujibayashi : “sensei, anda tahu sendiri kan alasan tatsuya menyembunyikan kemampuannya?”
Yamanaka : “tapi, Fujibayashi….. lupakan flash cast, meski dia menggunakan ‘eye of the spirit (aka. Elemental sight), mustahil para penyihir kelas teri yang menontonnya akan sadar apa yang baru saja dia lakukan.”
Dr. Yamanaka dan Lieutenant Fujibayashi dari Independent Magic-Equipped Battalion sedang berbincang-bincang di bangku penonton. Kalau seseorang familiar dengan topic pembicaraan mereka, dia pasti akan melompat kaget dari tempat duduknya. Namun, karena mereka mengenakan pakaian musim panas, mereka berdua pasti akan dikira suami-istri – meski hal tersebut mustahil, karena mereka berdua lebih tampak seperti dokter dan perawat. Kalau seseorang mendengar istilah asing tersebut, mereka pastinya berpikir, bahwa istilah tersebut mungkin berhubungan dengan istilah psikologi atau yang lainnya. Tidak satu penontonpun yang peduli pada pembicaraan mereka berdua.
Fujibayashi : “meski begitu, kalau seseorang melihat sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilihat, ini akan menjadi tanda waspada diantara penonton yang jeli. Dibandingkan sensory magic, ‘elemental sight’ lebih seperti superpower. Dalam situasi tertentu, itu mungkin akan lebih menarik perhatian disbanding ‘decomposition’.”
The "Eyes of the Spirits" yang mereka bicarakan adalah – berkaitan dengan kemampuan tatsuya untuk melihat “bentangan (warna)” dari dimensi informasi.
Masing-masing dari Four Major Systems dan Eight Major Types of magic memproyeksikan magic sequence kedalam Eidos melalui dimensi informasi.
Maka, penyihir yang menggunakan sihir modern memiliki kemampuan untuk menghubungkan diri dengan dimensi informasi. Dengan menghubungkan diri dengan dimensi informasi dan memastikan “keberadaannya” –tatsuya boleh dibilang mampu memperluas penglihatannya.
Dan…. “memperluas penglihatan” ini memiliki banyak akibat.
Di dunia ini Segala sesuatu yang memiliki wujud fisik memiliki Eidos yang tercetak dalam dimensi informasi.
Juga, ini tidak dilakukan melalui pancaindra, atau seolah dia dapat melihat “menembus” perluasan dimensi informasi dan sinyal subsistem untuk menarik keluar target yang dia butuhkan. Sebetulnya, dia bisa mengidentifikasi setiap Eidos dan membidiknya secara terppisah.
Dengan kata lain, tidak ada yang bisa lolos dari “elemental sight”nya.
Istilah "Eyes of the Spirits" sebenarnya adalah istilah yang salah, namun sering digunakan karena sudah menjadi kebiasaan.
Pelajar yang pertama kali menterjemahkan istilah ini biasanya menggunakan kata sifat “elemental”, tapi itu sering di salahartikan dengan kata benda “elemental”, yang mengakibatkan munculnya istilah "Eyes of the elementals", yang disingkat "Eyes of the Spirits". Tentu saja banyak orang yang salah menyebutnya, tapi karena "Eyes of the Spirits" lebih berkesan “sihir” daripada “elemental sight”, maka nama itu digunakan. Ini adalah pendekatan nonscientific untuk mengkaji masalah tersebut, tapi itu merupakan sebab mengapa istilah itu tidak pernah di koreksi.
Sementara “kesalahan” ini menjadi sumber perdebatan antara “ahli” dan “non-ahli”….
Karena tidak ada yang maju kedepan untuk mengkoreksi masalah itu, para jury masih bingung apakah masalah ini patut diperdebatkan.
-kembali ke topic masalah-
Yamanaka sadar benar yang dibicarakan Fujibayashi. Elemental sight itu sama dengan “mist dispersal”, dua-duanya sangat rahasia.
Meski begitu, yamanaka masih enggan menerimanya.
Yamanaka : “karena dia dilarang untuk membeberkannya, kita mungkin dalam situasi yang serupa….”
Mereka berdua tidak cukup lugu atau pun bodoh untuk datang dan mendukung Tatsuya, dan tatsuyapun tidak cukup lemah untuk memperlihatkan sesuatu yang dilarang dihadapan semua orang. Pada titik ini, Yamanaka, Fujibayashi, Kazama, Sanada, dan Yanagi sadar akan hal ini, namun selalu ada pengecualian. Kalo bencana muncul dan sihir rahasia terpaksa terungkap di mata public, mereka harus dilokasi untuk mengatasi situasi. Itu sebabnya mereka hadir disini dan memfokuskan energy mereka pada pertandingan Tatsuya.
Maka mereka tidak punya hak untuk mengkritik sifat rahasia dari Yotsuba, yang dimana ini adalah maksud yamanaka. Tanpa memperdulikan seberapa besar keinginan yamanaka untuk melihat tatsuya menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya pada dunia, dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Fujibayashi : “namun, aku pikir dia akan lolos apabila menggunakan flash cast. Menghadapi ‘prince; atau ‘cardinal’, aku pikir dia tidak akan mampu melawan mereka dengan menggunakan CAD selemah itu.”
Seolah mencoba meredam keinginan yamanaka, fujibayashi mengakhiri pembicaraannya disini.
Tidak semua penonton terfokus hanya pada tatsuya.
Cukup banyak orang yang menonton Leo. Khususnya karena dia yang pertama menggunakan CAD berbentuk senjata dalam kompetisi ini.
Juga, cukup banyak penonton yang menonton mikihiko, yang mampu melihat 512 code monolith dari kejauhan. Diantara para penonton yang tidak sadar akan hal yang terjadi, satu teman masa kecil adalah pengecualiannya.
Erika : “sebenarnya, miki….. kemampuanmu sudah sama seperti dulu.”
Miki : “eh, apa yang sama seperti dulu, Erika-chan?”
Mizuki memiringkan kepalanya karena tertarik mendengar gumaman Erika. Erika menjawabnya dengan tidak jelas, lalu kembali kea lam pikirannya.
Hubungan Erika dan mikihiko jauh lebih lama daripada yang dibayangkan Mizuki, jadi Erika tahu benar apa yang sedang Mikihiko lakukan.
Sementara sense tuning bukanlah pencapaian yang sepele, dulu sebelum kecelakaan terjadi, Mikihiko yang dikenal sebagai “jenius” mampu menggunakan sense tuning dengan mudah. Namun, setelah insiden terjadi, dia tidak mampu menggunakan sihir seperti dulu.
Erika : (jujur saja…. Mental traumamu sudah lama sembuh.)
Biasanya orang akan bilang luka fisik lebih mudah disembuhkan daripada luka mental.
Faktanya, luka fisik dibedakan menjadi luka yang dapat sembuh dan luka yang tak bisa diobati lagi.
Sama juga dengan trauma mental.
Erika : (Miki….. apa kau sadar? Hari ini, kau seperti dulu sewaktu dalam kondisi puncak!)
Erika tidak memiliki kekuatan untuk mengidentifikasi Spirits, atau memiliki mata yang mampu melihat spirit.
Maka, dia tidak mampu memastikan apakah spiritual magic berhasil dilakukan ataukah tidak. Meski begitu, dia adalah anak dari keluarga Chiba, yang terkenal dengan dalam kemampuan sihir anti-personnelnya.
Berdasarkan minute dan subtle changes pada pergerakan , line of sight, dan expression, sampai tahap tertentu masih mungkin mengidentifikasi apakah seseorang menggunakan sihir, apa yang mereka bidik, dan apakah merka berhasil.
Putri dari keluarga Chiba menggunakan "Swordsman's Eyes" untuk melihat apakah mikihiko menggunakan sihirnya ataukah tidak.
Erika : (sulit dipercaya…… cepat dan sadari. Bahwa kau sudah sembuh!)
Saat ini, Mikihiko telah memperoleh kembali kemampuan lamanya dan tidak dengan kepercayaandirinya.
Erika bisa melihat itu dari ekspresi diamnya. Ini adalah hasil dari pertemanan yang dipaksakan sewaktu kecil.
Sekarang, yang Mikihiko perlukan adalah memperbarui kepercayaan dirinya. Yang perlu dia lakukan adalah mempercayai dirinya sendiri-
Mizuki : “….Erika-chan, kamu kenapa? Erika-chan!”
Erika : “Eh? Apa?”
Mizuki : “apa maksudmu dengan ‘eh, apa?’. Kenapa kamu tiba-tiba diam begitu? Apa kamu mengkhawatirkan sesuatu?”
Erika : “eh, ya, benar juga, aku sedikit khawatir. Bukankah aku sudah bilang tadi itu nyaris? Aku harap, babak selanjutnya akan baik-baik saja~”
Mizuki telah berhasil diperdaya oleh kata-kata Erika, mengenyampingkan Mizuki sekarang, Erika sekali lagi kembali dalam alam pribadinya.
◊ ◊ ◊
Undian untuk babak eliminasi telah diumumkan.
Pertandingan pertama semifinal, 3rd high melawan 8th high.
Pertandingan kedua, 1st high vs 9th high.
Hasil dari babak awal adalah, urutan pertama :3rd high, urutan kedua : 1st high, urutan ketiga : 8th high, dan urutan ke-4 : 9th high. Berdasarkan aturan, semifinal seharusnya : 3rd high vs 9th high dan 1st high vs 8th high, namun karena di babak awal 1st high sudah berhadapan dengan 8th high, panitia membuat pengecualian.
Babak eliminasi akan dimulai sore hari.
Meski pertandingan tatsuya adalah yang kedua di sore hari, mereka tidak ingin ketinggalan menonton pertandingan 3rd high.
Masih terlalu awal untuk makan siang, tatsuyapun kembali ke hoteldengan membawa kotak bento selagi ditemani Miyuki.
-tampaknya mereka tidak bisa menikmati makan siangnya dengan damai di kemah.
Leo dan Mikihiko sudah kembali ke kamarnya masing-masing untuk menghindari kegaduhan.
Meski honoka ingin bergabung dengan mereka, kalau keberadaanya hanya akan menciptakan situasi dimana teman sekelasnya hendak ikut bersama Honoka, maka kabur ke kemah menjadi percuma.
Berhasil keluar dari tatapan keramaian – kebanyakan adalah tatapan hangat pada Miyuki – kakak-beradik tersebut segera meninggalkan area pertandingan hanya untuk menemukan adegan langka terjadi di lobi hotel.
Tatsuya : "Hm?"
Miyuki : "Wow......"
Di tengah lobi, Mari berdiri disana dengan ekspresi memerah di wajahnya.
Di sebelahnya, berdiri pemuda yang umurnya agak lebih tua.
Perbedaan umurnya kira-kira kurang dari 10 tahun. Dia pastinya berumur sekitar 20 an.
Kakak-beradik tersebut tahu bahwa Mari dikabarkan memiliki pasangan yang lebih tua.
Apa lelaki muda ini adalah pasangannya?
Dia berperawakan wajar dan tidak terlalu tinggi, meski dia agak lebih tinggi dari tatsuya. Boleh dibilang, perawakannya tidak seperti atlit, melainkan lebih seperti orang yang berpengalaman dalam seni bela diri.
Tiba-tiba, Tatsuya melambatkan langkahnya.
Miyuki : "Onii-sama?"
Miyuki yang baru setengah jalan sekarang, berbalik dan melihat tatsuya.
Tatsuya tidak ingin bercanda, maupun mencoba untuk mencuri-dengar pembicaraan mereka.
Wajah pemuda itu begitu familiar. Setelah mengingat-ngingat kembali, dia akhirnya sadar.
Tatsuya : “…..hebatnya kompetisi 9 sekolah. Kamu bisa bertemu selebritis di mana-mana.”
Sekarang tatsuya tertarik dengan pembicaraan mereka.
Miyuki : “kau kenal dia?”
Tatsuya : “dia termasuk dalam kategori selebritis internasional”
Disampingnya, Miyuki memaksa tatsuya untuk memberitahunya. Tatsuya tadinya berencana untuk memberitahu Miyuki didalam perjalanan.
Namun, tiba-tiba datang penantang baru berjalan mendatangi pasang tersebut. Suara teriakan menghentikan langkah kaki tatsuya dan miyuki.
Erika : “Nii-sama! Sedang apa kau disini?!”
Miyuki : “nii-sama? Jadi pemuda itu adalah kakaknya Erika….?
Miyuki mengalihkan pandangannya dari Erika, yang sedang berjalan ke arah pemuda itu, kepada tatsuya untuk mendapatkan kepastian.
Tatsuya : “kalau tidak salah, pemuda itu kakak keduanya Erika, namanya Chiba Naotsugu, Yang memiliki julukan ‘Chiba Kirin’. Sekarang dia sedang belajar di universitas pertahanan nasional, dan memiliki reputasi sebagai penyihir petarung jarak dekat terbaik di dunia.
Miyuki : “jadi dia sebegitu hebatnya. ….tapi, aku pikir, kalo Erika memiliki kakak sehebat itu seharusnya dia bangga, tapi kemarahan ini tampaknya tidak mencerminkan hal itu”
Tatsuya : “benar. Meski ada kabar bahwa naotsugu itu pembelot dalam keluarga Chiba…. Tapi aku rasa Erika bukan tipe orang yang terlalu memusingkan hal seperti itu.”
Miyuki : “aku setuju….”
Selagi tatsuya dan miyuki membicarakan hal tersebut, Erika sedang mengomeli kakaknya – selagi mengacuhkan mari.
Erika : “Nii-sama sekarang harusnya berada di Thailand untuk mengajar seni pedang sampai minggu depan! Kenapa sekarang disini!?”
Erika sudah murka.
Biasanya Erika tidak peduli dengan urusan orang lain. Namun Sekarang, benar-benar berbeda.
Nao : “Erika…. Tenang sedikit.”
Pemuda itu – Chiba Naotsugi mencoba memadamkan api kemarahan adiknya, tapi tampaknya gagal.
Erika : “bagaimana bisa aku tenang! Aku tidak tahu apa yang Onii-sama lakukan di luar sana, tapi aku tidak habis pikir nii-sama akan mangkir kerja!”
Nao : “kamu salah paham, tenang….. aku tidak mangkir kok….”
melihat sifatnya yang lemah-lembut, Perilaku Chiba Naotsugu sangat berbeda dengan julukannya. Dihadapan kemarahan adiknya yang tak padam-padam, dia tidak pernah mencoba memarahinya maupun membela diri.
Erika : “Ho…. Begitu. Jadi maksudmu, bekerjasama dengan Thai Royal Magicians dan mengabdi sebagai instruktur seni pedang itu hanya kesalahpahamanku saja?”
Nao : “bukan.. bukan… kamu salah paham…… aku tidak mangkir, aku hanya cuti….”
Erika : “benar begitu? Karena nii-sama harus mengenyampingkan misi diplomatis yang melibatkan pemerintah jepang dan Thailand, pastinya ini misi yang sangat penting bukan?
Kalo memang begitu, apa yang begitu penting sampai-sampai memaksa Nii-sama pulang ke jepang dan datang di hotel yang sudah dipesan untuk kompetisi 9 sekolah?”
Di mata tatsuya, nada bicara Erika mulai membaik, tapi moodnya semakin buruk.
Naotsugu pastinya menyadari hal ini juga.
Buktinya, ekspresi naotsugu semakin kaku.
Nao : “B,bu.. Bukan, itu bukan misi diplomatic atau sejenisnya…. Itu hanya pertukaran niat baik antara kandidat militer yang akan menerima penempatan kerja, jadi ini tidak lebih dari pertukaran pelajar antar universitas….”
Erika : "Nii-sama!"
Nao : "HADIR!"
Erika : “pertukaran pelajar atau bukan, bukankah itu masih misi resmi?! Itu tidak bisa dijadikan alasan untuk mangkir kerja!”
Nao : “ya, seperti yang Erika katakan!”
Melihat salah satu ahli pedang terbaik di dunia dalam kondisi seperti itu, tatsuya hanya bisa kaget.
Tatsuya : “….aku pernah mendengar suami yang menjadi bulan-bulanan istrinya, tapi aku belum pernah melihat seseorang diomeli oleh adiknya sendiri….”
capek melihat pemandangan itu, tatsuya memalingkan wajahnya hanya untuk menemukan Mizuki duduk gelisah. Setelah melambaikan tangan kearah mizuki, Mizuki tampak lebih tenang dan mendekati tatsuya.
Mizuki : “Tatsuya-kun…. Erika-chan kenapa?”
Tatsuya : “entahlah….”
Mendengar pertanyaan Mizuki, tatsuya hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Miyuki : “Onii-sama, aku yakin Erika sedang curhat?”
Miyuki tidak mampu menahan tawanya lagi dan memberikan jawaban tidak jelas pada tatsuya.
Tatsuya : “curhat? Curhat tentang apa?”
Miyuki : “nanti juga tahu.”
Semakin bingung, Tatsuya dan kawan-kawan hanya bisa bengong melihat “pertengkaran saudara” ini memasuki babak baru.
Erika : “Nii-sama, jangan bilang kamu mangkir karena ingin bertemu dengan perempuan ini?”
Nao : “waduh, aku sudah bilang kan…. Aku tidak mengkir”
Erika : “aku ga mau tau!”
Erika dengan sadis memotong kata-kata kakaknya dan melotot ke arah mari, yang dia acuhkan dari tadi, sebelum tatapannya kembali kea rah Naotsugu.
Erika : “sungguh mengerikan….Niisama, yang dijuluki Chiba Kirin, akan meninggalkan tugasnya demi perempuan semacam ini….”
Mari : “…..Erika, aku ini masih kakak kelasmu di sekolah. Aku tidak ingat pernah menyinggungmu sampai-sampai pantas disebut seperti itu?”
Sampai titik ini, Mari dengan sabar menahan emosinya, tapi akhirnya melepaskan emosinya dan menyela perkataan Erika.
Namun Erika mengacuhkannya.
Erika : “ngomong-ngomong, aku yakin reputasi Nii-sama mulai jatuh sejak mulai berhubungan dengan perempuan ini. Ahli pedang yang menguasai seni ribuan pedang meninggalkan latihannya karena tertipu oleh godaan kecil….”
Nao : "Erika!"
Bagi Naotsugu, tadi adalah topic yang tabu. Dia menanggalkan sifat lemah-lembutnya. Menghadapi celaan ini, Erika merinding kaget.
Nao : “untuk mengasah bakat itu, orang harus menyerap kemampuan baru.
Itu yang kuyakini dan selalu kulakukan
Ini tak ada hubungannya dengan Mari.
Setelah mendengar mari cedera, aku yang tidak bisa tinggal diam.
Meski begitu, Mari sudah bilang tidak apa-apa meski aku tidak datang.
sejak awal, sebagai anak dari keluarga Chiba, kamu seharusnya malu dengan kelakuanmu!”
Erika : "............"
Erika menggigit bibirnya sembari terdiam, meski begitu, Erika tidak pernah memalingkan pandangannya dari Naotsugu.
Nao : “ayo, Erika. Minta maaf pada Mari.”
Erika : “….ga sudi.”
Nao : "Erika!"
Erika : “ga sudi! Faktanya Nii-sama sudah meninggalkan tugasnya untuk datang kemari! Dan semua karena perempuan ini!”
Sekali lagi, kondisinya berbalik.
Erika : “aku ga akan pernah merubah pendapatku! Nii-sama mulai berubah sejak pacaran dengan perempuan ini!”
Erika pergi dari hadapan kakaknya dengan langkah cepat.
◊ ◊ ◊
Mizuki : “Erika-chan, tunggu, Erika-chan!”
Saat Erika tiba di evelator, mendengar suara Mizuki, Erika berbalik
Erika : “…..Tatsuya-kun. Miyuki juga…. Jangan-jangan kalian mendengarnya?”
Nada bicara dan ekspresinya benar-benar seperti Erika yang biasa.
Namun, insting Tatsuya mengatakan bahwa Erika sedang menahan tangis.
Tatsuya : “aku minta maaf…. Kami tidak bermaksud untuk.”
Erika : “Tatsuya-kun, kali ini kau harus mentraktirku.”
Tatsuya : “Apa!?..... baik, kamu menang. Tolong ampuni aku.”
Erika : "Negotiations complete."
Erika mengeluarkan senyum cerianya kembali.
Melihat Erika mencoba kembali ceria, tatsuya tidak membahasnya lagi
Miyuki : “Erika, kamu udah makan?”
Erika : “HM? Ini masih terlalu cepat…. Eh, OK. Aku belum makan, ayo makan sama-sama.”
Mendengar pertanyaan miyuki, Erika memberikan jawaban ragu-ragu.
Miyuki : "Onii-sama?"
Tatsuya : “baik. Lagipula Kita akan makan di kamar. Kalo kamu tidak keberatan, apa kamu mau bergabung dengan kami?”
Erika : “tentu! Mizuki, mau ikut juga?”
Mizuki : “OK, kalo begitu, maaf mengganggu….”
Tatsuya : “tolonglah, kamu tidak mengganggu kok.”
Mizuki : “eh? Bukan itu maksudku!”
Erika : “ayolah… Tatsuya-kun, menjahili orang agak sedikit kelewatan.”
Mizuki masih bermood buruk karena dia biasanya digunakan sebagai alat untuk mencairkan suasana.
Namun, dia tidak marah pada tatsuya. Tatsuya senyum kecut selagi dia menggigit sandwichnya.
Mizuki dan tatsuya pura-pura tidak tahu atas apa yang terjadi tadi, jadi mereka tidak membahasnya lagi.
Erika : “jadi…. Tatsuya-kun, Miyuki, Mizuki, apa yang kalian ingin tanyakan padaku?”
Namun begitu, orang yang bersangkutan –Erika, sudah siap membuka aibnya.
Miyuki : “orang yang dikencani Watanabe-senpai tampaknya kakaknya Erika”
Miyuki satu-satunya yang menjawabnya dengan cara yang acuh.
Erika : “yap. Kakakku yang bodoh itu, sungguh malang dan menyebalkan melihat dia ditipu oleh perempuan itu….”
Tatsuya : “bukankah dia ahli pedang kelas dunia? Meski kamu tidak memujinya, aku rasa tidak baik memanggilnya ‘kakakku yang bodoh’, bukan?”
Erika : “eh?....ah, begitu ya. Kalo itu Tatsuya-kun, tak akan aneh kalo kamu mengetahui tentang Naotsugu Nii-san.”
Miyuki : “E-ri-ka. Meski sedang bersama kami, kamu tidak perlu mengubah cara memanggil kakakmu, OK? Bukankah kamu memanggilnya Naotsugu Nii-sama?”
Erika : “Ah~, lupakan saja! Itu tidak terdengar seperti aku!”
Erika wrapped her hands around her head and buried her head into the bed.
Tampaknya, istilah “sopan” membuatnya begitu malu.
…..dibandingkan dengan itu, tatsuya berharap Erika lebih malu menguburkan kepalanya di bantal yang digunakan seorang lelaki. Pikir tatsuya.
Miyuki : “OK,OK. Jadi Erika suka sama Naotsugu-san.”
"............"
Bukan hanya Erika yang terdiam.
Pernyataan Miyuki langsung mengubah Tatsuya dan Mizuki menjadi es batu.
Erika : “….enggak mungkin!!”
Erika melompat-berdiri dan berteriak.
Melihat fakta bahwa wajahnya dikuburkan di bantal selagi dia mulai menjawab, satu-satunya kata yang mereka dengar adalah “enggak mungkin”. Mampu menjawab dengan seketika dalam situasi seperti itu memang patut diacungi jempol.
Miyuki tertawa terbahak-bahak.
Dan menjatuhkan pernyataan yang lebih gila.
Miyuki : “jadi, Erika. Ternyata kamu menderita Brother Complex!"
Erika : “apa….”
Erika hanya menganga.
Pernyataan gila itu tak pernah terpikir dalam benaknya.
Erika : “ aku ga mau mendengarnya darimu! Dasar kau bro-con hardcore!”
-apa yang terjadi selanjutnya, tatsuya dan mizuki hanya menyimpannya dalam diri sendiri.
◊ ◊ ◊
Leo : “….hey, tatsuya, kamu terlihat buruk, eh? Apa kau baik-baik saja?”
Miki : “entah mengapa, kau terlihat capek….”
Ketika tatsuya sampai di bangku penton, hal pertama yang dia dengar adalah komentar Leo dan Mikihiko.
Tatsuya : “aku sedikit capek. Bukan masalah kok, ini lebih seperti kelelahan emosi daripada tekanan mental. Aku akan baik-baik saja kalo aku konsentrasi sewaktu pertandingan.”
Tatsuya melambaikan tangannya dengan sederhana. Di sisi lain, Miyuki dan Erika duduk seolah tidak terjadi apa-apa.
Dibelakang mereka, tingkah laku Mizuki sedikit mencurigakan, tapi baik Leo maupun Mikihiko menyadarinya. Karena focus mereka lebih kepada pertandingan.
Miki : “…..maaf. tampaknya kita terlalu mengandalkan Tatsuya.”
Mikihiko dengan pengertiannya salah mengartikan ini.
Tatsuya : “bukan, itu bukan masalahnya. Tenang. Tak perlu khawatir.”
Meski kata “bukan itu masalahnya” tidak berarti apapun, fakta bahwa tatsuya memilih untuk merespon dengan cara ragu-ragu menandakan bahwa dia juga memiliki sikap yang sinting.
Miki : “selama kau baik-baik saja. Tatsuya bekerja terlalu berlebihan di babak terakhir, jadi jangan terlalu memaksakan dirimu!”
Tatsuya : “akan kuingat itu.”
Aku tidak layak memiliki teman sebaik itu, pikir tatsuya.
Leo : “aku juga akan memperhatikan hal itu, jadi tak perlu khawatir.”
Dia tidak pernah berniat untuk membuat temannya mengkhawatirkan dia. Maka, tatsuya hanya mengangguk setuju saja.
Namun, begitu pertandingan dimulai, bagaimana surampun wajahnya jadi tidak begitu penting lagi.
Perhatian mereka – tentu saja, termasuk tatsuya – hanya tertuju pada pertandingan antara 3rd high melawan 8th high di arena bebatuan.
Melewati seluruh harapan mereka, pertandingannya benar-benar berat sebelah.
Sebenarnya, lebih pantas menggambarkan ini sebagai solo performance.