Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 7 Chapter 11

From Baka-Tsuki
Revision as of 09:32, 13 August 2014 by Chris-kun (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Konflik antara kelompok siswa SMA Pertama dan fakultas (termasuk orang luar) berujung ke tempat penampungan melalui terowongan bawah tanah dan geriyawan bersenjata dalam terowongan mulai mendekat.

Total pengungsi mencapai hampir 60 orang.

Sejak serangan yang datang setelah presentasi SMA Pertama dimulai hingga selesai, jumlah siswa-siswi yang datang untuk mendukung mereka, telah mencapai puncaknya. Secara mental, Azusa sangat menyesalkan kejadian ini, tetapi sebagai Presiden Dewan Siswa, dia harus berani menghadapinya apa pun yang akan terjadi.

Didepan mereka terdengar suara tembakan dan teriakan menjerit. Itu adalah suara Sawaki yang mengalahkan pasukan musuh bersenjata api di barisan depan. Dengan upaya gabungan semua orang, senjata utama seperti senjata api dan pistol semi-otomatis telah berhasil dilumpuhkan.

Azusa juga menggunakan sihir untuk memadatkan udara sekitar untuk menciptakan ledakan yang melumpuhkan 2 pasukan musuh beserta senjatanya.

Hasilnya terbentang di depan matanya.

Meskipun terowongan ini bukanlah sebuah lubang yang digali pada abad sebelumnya. Ada banyak lampu yang menerangi jalan sepanjang terowongan.

Sepanjang lorong bawah tanah, beberapa kekacauan tergambar sepanjang jalan. Umumnya, dia akan mencoba menghindari untuk melihat pemandangan tragis ini. Namun, tugasnya sebagai perwakilan siswa, Azusa terpaksa menahan rasa takutnya.

Dia tidak mempunyai pengalaman dalam keterampilan sihir tempur atau perintah skuad taktis. Bahkan jika dia tidak mengatakan apapun, pihak keamanan yang dipilih dari Grup Aktivitas Klub dan Dewan Kedisiplinan tidak akan membiarkan pasukan musuh mendekati kelompok mereka.

Azusa berjuang menahan cairan lambung yang meningkat di tenggorokannya dan dilihatnya Hattori dan Sawaki datang untuk mengusir pasukan musuh. Yang bisa dilakukan A-chan adalah menonton mereka, sesuai dengan tugasnya.

Sepertinya karena jumlah musuh yang sedikit, untungnya tidak ada korban jiwa di pihak mereka. Namun, penyihir tidak abadi. Mereka akan berdarah jika dipotong, mati jika ditembak.

Pertahanan sihir tidak kebal. Jika energi kinetik peluru melampaui kemampuan sihir untuk mengubah Eidos, maka penghalang sihir dapat ditembus.

Mereka mengalami semacam resiko karena sebagai barisan perisai hidup kita. Dia percaya bahwa mengalihkan perhatiannya dari kawan-kawannya yang sedang melindungi orang-orang termasuk dirinya, yang tidak kompeten dalam pertempuran, akan menjadikan sebuah pengkhianatan tertinggi baginya.

Dengan seksama, Azusa mengamati Sawaki saat ia (Sawaki) menggunakan kepalan tangan dan kakinya untuk melumpuhkan pasukan musuh yang menyerbu dari segala arah, serta Hattori yang berdiri dibelakangnya untuk memberikan tembakan perlindungan dengan sihir.

Pasukan musuh yang keluar dari perlindungannya juga dihancurkan oleh Sawaki dengan mudahnya. Musuh mereka adalah Asosiasi Asia-Timur, sehingga sulit membedakan kontur wajah mereka dengan warga sipil biasa.

Siapapun yang memegang senjata api besar seperti senapan militer dapat segera diidentifikasi sebagai musuh, namun pasukan musuh yang mengintai didepan dengan pisau tempur yang tersembunyi sulit untuk membedakannya dari rata-rata warga sipil. Oleh karena itu, Sawaki mengabaikan segala sesuatu dan hal yang membedakan musuh dan warga sipil.

Dia memperkuat pertahanannya dan menghajar siapa saja yang mengangkat tangan ke arahnya. Dia hanya dapat mengandalkan strategi kasar ini karena untuk memperkokoh pertahanan superlatifnya.

Konvergensi gerak-Tipe kombinasi”Air Armor".

Pertama mengatur 3-5 centimeter udara di sekitar tubuhnya sebagai target, dia merubah permukaan kulitnya menjadi lebih halus dan menurunkan sudut penetrasi fisik sehingga ia bisa menghindari peluru berkecepatan tinggi dengan mass rendah.

Ini bukan semata-mata keterampilan sihir atau fisik, tetapi kombinasi dari dua hal dimana menghasilkan kecepatan dan teknik yang diperlukan untuk melancarkan strategi bunuh diir praktis ini. Musuh yang baru muncul mengayunkan pedang kearahnya.

Berulang kali mengaktifkan sihir, Sawaki menggunakan sihir percepatan diri pada dirinya. Kecepatan tinjunya mendekati kecepatan sonik.

Dikelilingi oleh udara yang dipadatkan, tinjunya memecahkan hambatan suara. Disertai ledakan, pasukan musuh terpental.

Teknik mematikan ini berhasil menghambat musuh-musuh yang baru muncul.

Sebelumnya, tidak berpengaruh pada ancaman yang muncul berulang kali.

Namun, seperti stamina fisik yang terbatas, kekuatan mental manusia juga terbatas. Pukulan Sawaki menyebabkan pasukan-pasukan musuh berbenturan satu sama lain dibelakangnya, memaksa mereka berbenturan dengan dinding dan jatuh tersungkur di tanah. Melihat hal ini, semngat para musuh akhirnya mulai runtuh. Saat Sawaki melepaskan pertahanan sihirnya, teman sekelas yang marah meluncurkan bola-bola uap listrik pada musuh yang melarikan diri..

                                               ◊ ◊ ◊

Skuad Fujibayashi memiliki dua kendaraaan tempur militer (nb: seperti humvee hummer) dan ada delapan orang termasuk Fujibayashi. Meskipun unit ini cukup kecil untuk dinilai sebagai sebuah unit, tapi setiap anggota unit terlihat sangat kompeten.

Fujibayashi: "Mayumi, maafkan aku...... aku tidak bisa menampung semua orang di dalam kendaraan."

Dengan ekspresi menyesal, Fujibayashi memberitahukan Mayumi, yang tampaknya terpesona dengan aura tempur yang kuat pada setiap anggota unit.

Mayumi: "Ah, tidak, awalnya kita memutuskan untuk mengevakuasi dengan berjalan kaki......"

Fujibayashi: "Benarkah. Tetapi bukankah itu terlalu jauh, dan dimana kamu berencana untuk mengevakuasinya?"

Dia berbicara kepada Mayumi dan tidak pada Katsuto karena mereka adalah kenalan lama, tetapi Mayumi sungguh-sungguh berharap bahwa dia juga mendiskusikan hal ini dengan Katsuto. Pada kondisi tersebut, Katsuto pasti takkan ragu-ragu menjawab pertanyaannya dibandingkan dirinya.

"Unit dari regu Tsuchiya menggunakan Nogeyama sebagai pos unit dan terlibat dalam sweeping pasukan gerilya musuh.

Kami masih belum bisa memastikan apakah kapal yang disamarkan di dermaga bukit sudah merapat, tetapi mereka akan segera mungkin membongkar kekuatan serangan mekanis. Dengan cara ini, garis pantai akan berubah menjadi pusat medan perang, jadi aku sarankan kamu mengevakuasi ke dalam kota."

Mayumi: "Lalu......sesuai yang kita rencanakan, aku berpikir penampungan dekat stasiun mungkin akan lebih baik."

Mayumi mengatakannya dengan sedikit bingung saat ia melirik Katsuto.

Katsuto: "Setuju. Itu akan lebih baik."

Melihat Katsuto menggangguk setuju, Mayumi terlihat lega. Saat ini, Fujibayashi tersenyum kecil, tapi hal ini tidak terdeteksi, bahkan oleh Mayumi.

Fujibayashi: "Kemudian kami akan memberikan perlindungan dengan mobil didepan, jadi kami hanya mengikuti sesuai dengan kecepatan mu."

Setelah mengatakan ini, Fujibayashi mendekati salah satu kendaraan dengan Mayumi dan Mari yang tepat dibelakangnya.

Katsuto: "Letnan Fujibayashi."

Namun Katsuto tidak bergerak dan memanggil Fujibayashi dari belakang.

Fujibayashi: "ada apa?"

Fujibayashi tidak menunda dan segera menoleh. Seolah-olah ia diharapkan akan dipanggil untuk berhenti.

Katsuto: "aku tahu ini adalah permintaan yang agak keras kepala, tapi bisakah Anda meminjamkan saya sebuah mobil?"

Itu gila, semua siswa SMA Pertama pikir ketika mereka mendengar hal itu. Hanya ada 2 mobil. Juga, mobil-mobil tersebut tidak hanya mengangkut orang tapi juga menyimpan amunisi.

Fujibayashi: "Kemana kamu akan pergi?"

Saat ini bukan waktunya untuk melakukan tindakan independen. Namun, Fujibayashi tidak segera menolak permintaan Katsuto dan menanyakan alasannya untuk tindakan ini.

Katsuto: "Untuk cabang Asosiasi Sihir. Meskipun saya hanya seorang pengganti, saya masih seorang wakil dari Konferensi Master Klan dan harus memenuhi tanggung jawa saya sebagai anggota Asosiasi Sihir."

Itu adalah suara dari dalam perutnya. Tidak seperti anak-anak muda yang berpikiran pendek dengan fantasi heroik, suaranya adalah suara seseorang yang memutuskan untuk menanggung bebannya.

Fujibayashi: "Dimengerti."

Fujibayashi menjawab terus terang.

Fujibayashi: "Sersan Tateoka, Kopral Otowa. Dampingi Juumonji ke Asosiasi Sihir cabang Kanto."

Tanpa memperhatikan kebingungan Katsuto, dia menyuruh dua bawahannya dan meminjamkannya mobil. Selanjutnya, ia mengangkat suaranya terhadap Mayumi dan yang lainnya saat mereka berdiri disamping kendaraan lainnya.

Fujibayashi: "Cepat, masuk. Kami tidak bisa membiarkan kalian membuang-buang waktu.."

                                               ◊ ◊ ◊