Date A Live (Indonesia):Jilid 9 Bab 6

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 6:Monster KecilAnak-Anak

Bagian 1

19 Oktober Minggu.

Ada keributan saat ini di kediaman Itsuka.

"Shido! Aku lapar Shido!"

"Shidou aku ingin kencing. Aku tidak bisa pergi sendirian. Dampingi aku Shidou"

"Darling! darling!"

"E-eerr…….Shidou-san……….."

"Semuanya tenanglah! Tunggu, ah! Kaguya bukankah itu chupa chupku!"

"Shidou! aku ingin makan Shidou!"

"Kuku, kau bayi, Jangan terikat pada hal-hal yang sepele, kau akan terbongkar sebagai kerdil kau tau?"

"Persetujuan. Apakah satu tidak apa"

"Tunggu kalian berdua! Kembalikan itu!"

"Uu………..ueeeeeee……………"

"Aaaaah, ini, tidak apa, tidak apa"

"Shidou, ini akan bocor"

"Ku-kukuku! Aku tidak akan mengembalikkannya sesudah ini jatuh ke tanganku!"

"Lari. Tangkap aku bila kamu menginginkannya kembali."

"Darling! Darling!"

"………………."

Tentunya, Itsuka Shidou membawa kepalanya sambil membiarkan keringat jatuh ke pipinya.

Meskipun dia memiliki sakit kepala akibat dari kurang tidur, suara bernada tinggi yang terus menerus dan *bata**bata* langkah kaki yang tanpa ampun. Secara kebetulan, 4 sisi kemeja hem nya ditarik dan tampaknya sudah meregang.

Di dalam ruang tamu rumah Itsuka saat ini, ada 7 iblis………… daripada, anak kecil disana.

Usia semuanya saat ini mungkin sekitar 10 tahun. Itu adalah usia yang menyebabkan banyak sekali masalah bahkan dibawah situasi normal. Selain itu, salah satu dari mereka akan menangis, berteriak, menarik Shidou, dan mengejar satu sama lain sesuka mereka. Diminta menjaga anak-anak ini dari beberapa hari yang lalu, stamina Shidou dengan mudah di tebak.

Tapi itu normal. Ini tidak seperti anak-anak ini ingin seperti ini. Shidou menghela napas kecil sebelum mengangkat wajaahnya, melihat monster kecil mengamuk di ruang tamu.

Salah satunya yang terus memanggilnya karena di lapar, dan adalah seorang gadis cantik dengan rambut hitam dan mata cristal.

Satunya yang terus mencoba mengundang Shidou ke toilet, dan gadis tanpa ekspresi yang terlihat seperti boneka.

Satunya adalah seorang gadis yang menggunakan sebuah boneka di tangan kirinya dan dia terlihat akan menangis kapan saja.

Satunya adalah gadis yang terlihat bangga dan dengan rambutnya yang diikat ke kedua arah sambil memakan chupa chups.

Satunya adalah gadis yang suka bercanda yang saat ini sedang di kejar oleh gadis sebelumnya karena dia mencuri permennya.

Satunya adalah gadis dengan ekspresi kosong dan memiliki wajah yang mirip dengan gadis sebelumnya.

Satunya adalah gadis dengan suara yang sangat cantik dan sedikit lebih tinggi dari semuanya.

Semuanya akan menjadi gadis yang cantik bila mereka tetap diam. Tapi-------yang lebih penting bukanlah itu. Shidou melihat kearah gadis-gadis itu sesuai urutan dan menelan ludah. Shidou kenal dengan semua gadis ini.

Tohka, Origami, Yoshino, Kotori, Kaguya, Yuzuru, dan juga, Miku.

Ya. Gadis-gadis ini adalah teman-teman shidou dan adiknya, dan sepenuhnya mempunyai karakteristik tubuh yang sama.

Bila mereka yang lain yang tidak mengetahui situasinya melihat ini, mereka mungkin akan berpikir mereka adalah saudara atau seseorang yang sangat ajaib terlihat seperti mereka.

Tapi, Shidou tau. Gadis-gadis ini tidak salah lagi adalah orang yang asli.

Bila berpikir secara normal, ini adalah fenomena yang tidak bisa terpikirkan. Biasanya tubuh makhluk hidup akan, membesar atau bertambah tua seiring berjalannya waktu. Tapi Tohka dan yang lainnya berubah menjadi anak-anak seolah waktu mereka berputar balik beberapa tahun yang lalu.

Tidak.......yang lebih spesifik, gambaran itu tidak mungkin secara acak.

Shidou tidak tau apakah Tohka, Yoshino dan tubuh Spirit lainnya tumbuh seperti manusia seiring berjalannya waktu. Dia tidak tau apakah tohka dan yang lainnya tampak seperti ini beberapa tahun yang lalu.

Yang berarti, daripada waktu mereka berputar balik, tubuh mereka [Berubah] menjadi tubuh anak-anak.

"Kenapa Natsumi.......... melakukan ini................"

Pikirankanku berubah kearah gadis yang terlihat seperti penyhir dan aku katakan pada diriku sendiri.

Beberapa hari yang lalu dari sekarang. Shidou mempunyai pertandingan dengan Spirit yang dipanggil Natsumi-------dan meraih kemenangan.

Namun setelah itu, Natsumi mengubah tubuh semuanya di area itu sebelum menghilang entah kemana.

Sebagai hasilnya dari hari itu, situasi di rumah Itsuka telah beruah menjadi penitipan anak.

"Shidou! Shidou!"

"Shidou, aku sudah tidak tahan lagi"

"U-uuu…………"

"Kenapa kau, berhentilah disana!"

"Fuhahaha! Datanglah kemari!"

Cibiran. Apakah itu saja?"

"Darling! Darling!"

"Aku mengerti! Aku mengerti karena itulah semuanya mohonlah tenang untuk sementara waktu………….!"

Ditarik dari keempat sisi, meskipun tubuhnya tergoyang, dia berteriak. Namun semuanya tetap tidak diam.

Dan.

"……………maaf mengganggumu"

Ketika Shidou sedang kebingungan seperti guru wali kelas di kelas yang kacau, pintu ruang tamu tiba-tiba terbuka dan seorang wanita masuk.

Mempunyai rambut yang diselesaikan secara acak dan mata mengantuk yang nuansa indah. Di saku dadanya, disana ada boneka beruang dengan banyak sekali bekas luka disana. Dia adalah guru wakil wali kelas Shidou dan juga petugas analisis dari organisasi rahasia <Ratatoskr>, Murasame Reine.

"Reine-san!"

"…………kau terihat mempunyai masalah, Shin"

Setelah Reine mengatakan itu, dia melihat ke sekeliling ruang tamu dan mengerti situasinya, secara perlahan dia membentangankan tangannya kedepan secara perlahan. Dia kemudian menangkap tengkuk leher Yamai bersaudara yang berlarian di sekitar ruang tamu dan menghentikan gerakan mereka.

"Nowaah!?"

"Benturan. Kuhah"

Tiba-tiba karena gerakan mereka terhenti, Kaguya dan Yuzuru membuka mata mereka dengan kebingungan, setelah Reine duduk dengan cara yang dingin, dia dengan lembut membujuk mereka dengan melihat mata mereka.

"……………….Kaguya, Yuzuru. itu tidak baik mengambil sesuatu milik orang lain. Kalian juga tidak akan suka bila seseorang memakan permen kalian juga kan?"

Setelah Reine mengatakan itu, mereka berdua ragu-ragu.

"Gumu…………"

"Renungan. Maaf"

"…………….baiklah, kalian berdua minta maaflah kepada Kotori"

Reine *Pon* menepuk bahu Kaguya dan Yuzuru. Ketika dia melakukan itu, mereka menatap kembali ke arah Kotori and menurunkan kepala mereka.

"Fuun………….Maafkan aku"

"Permintaan maaf. Aku tidak akan melakukannya lagi."

".........Bagaimana kotori. Aku akan menganti permen yang di ambil mereka nanti. Maukah kamu memaafkan mereka?"

Setelah mengatakan itu, Reine melihat ke arah Kotori, kemudian Kotori mendengus sambil melipat tangannya.

"A-aku tidak peduli lagi, sungguh..........aku juga minta maaf karena tidak berbagi"

"………….hnn, kalian bertiga adalah anak yang baik"

Reine mengelus kepala Kotori, Kaguya dan Yuzuru sesuai urutan. Mereka bertiga menghindari pandangannya ketika dia melakukan itu.

"……..Baiklah kalau begitu, Aku penasaran ada apa dengan sisi yang disana"

Selanjutnya, Reine berjalan ke arah Shidou dan melihat Tohka, Origami, Yoshino dan Miku, mereka berempat yang menempel ke shidou. Dia kemudian mendegarkan apa yang mereka berempat katakan sebelum melanjutkan kata-katanya dengan perlahan.

"……..Tohka, Shin saat ini sedang sedikit sibuk. Bisakah kamu menunggu makananmu sebentar lagi? Sebagai gantinya, aku akan memberikanmu kue ini secara spesial.........Origami, Shin mengatakan dia lebih suka gadis yang bisa pergi ke toilet sendirian.......Yoshino, yakinlah, Shin tidak keberatan kamu tidak sengaja memecahkan peralatan makan di pagi hari........Miku, Shin bisa mendegar suaramu dengan jelas. Ini tidak seperti dia mengabaikanmu"

Dan seterusnya, dia berbicara kepada mereka satu per satu dan dengan mudah menenangkan semuanya yang membuat keributan. Itu adalah keterampilan menipu yang luar biasa

"Maafkan aku…………….kamu menyelamatkanku. Aku tidak bisa melakukannya sendirian…………."

"…………tidak, Aku merasa bersalah karena meninggalkan semuanya di bawah perawatanmu."

Tidak, Aku mengerti kamu menemukan sinyal Natsumi. Tapi meskipun begitu------"

Shidou menatap semuanya yang telah sangat tenang sambil membuat senyum kecut.

"Itu menakjubkan Reine-san. Ini seperti kamu adalah seorang seorang ibu"

"……………."

Bahu Reine sedikit tersentak, ketika Shidou mengatakan itu dengan santai.

Pada saat itu, dia segera sadar. Ini tidak seperti dia punya niat lain tapi..........lebih, kata-kata itu murni dipenuhi dengan rasa hormat, berpikir kembali, itu mungkin sesuatu yang tidak cocok untuk di katakan kepada wanita yang masih belum menikah. Shidou mengayunkan tangannya dengan panik.

"M-maafkan aku. Itu salah. Aku tidak bermaksud seperti itu…………."

"............Tidak, Aku tidak peduli......"

Namun, Reine mengatakan bahwa dia tidak peduli tentang hal itu............karena dia wanita yang ekspresinya tidak bisa di baca biasanya, itu sulit bagi dia untuk mengetahui apakah dia benar-benar tidak peduli tentang hal itu.

"S-sekarang aku berpikir itu, Reine-san. Apakah kamu berhasil menemukan Natsumi?"

Untuk mengganti topic, Shidou mengeluarkan suaranya dan Reine langsung menurunkan matanya sebelum mengayunkan kepalanya.

"Seperti diduga. Sepertinya Natsumi bisa Menyembunyikan Reiha-nya. Kami telah mengirimkan Robot observasi untuk pergi ke area yang lebih luas tapi, kami masih belum menemukan sinyalnya........ biasanya, ada kemungkinan dia sudah LostMenghilangl ke dunia yang lain."

"Begitu……….ya"

Selama mereka tidak bisa menemukan alasan yaitu Natsumi, ini adalah situasi dimana tidak bisa lebih baik lagi. Shido sekali lagi , melihat kearah gadis-gadis telah sangat berubah sebelum melihat kembali ke Reine.

"Tapi.......... aku penasaran kenapa natsumi melakukan hal seperti ini."

"…………….Mari kita lihat, itu mungkin langkah darurat untuk pergi dari tempat itu, atau mungkin dia ingin melakukan sebuah pencegahan dengan memotong aset pertempuran Spirit. Dan---------"

"Dan?"

Shidou memeringkan kepalanya sebelum Reine mendirikan satu jarinya.

"……………Hanya pelecehan yang sederhana kurasa."

"…………………"

Mendekar kata-kata Reine, Shidou mengejangkan pipinya. Meskipun itu terdengar seperti lelucon tapi, Shidou tidak punya pilihan lain selain percaya bahwa itu benar.

Bagian 2

Dibutuhkan waktu sekitar 3 jam dari bandara Heathrow Inggris untuk mencapai bandara Narita Jepang

Telah menyelesaikan bisnis simple yang tersisa dalam jet pribadi, Isaac Westcott keluar dari pintu masuk VIP bandara dan menaiki mobil yang telah menunggunya sebelum menuju ke area penginapan di Jepang Tokyo metropolitan hotel kota Tenguu.

Dia adalah seorang yang memilik karakteristik tinggi dengan rambut abu gelap pirang, dan mata yang sangat tajam seperti pisau telanjang. Usianya sekitar pertengahan 30 tapi, atmosfir bahaya yang menutupi tubuhnya menggangu kesesuaian usianya. Setidaknya, dia terlihat sangat muda untuk menanggung beban dengan perusahaan kelas dunia yang dikenal sebagai industri DEM---------kesan seperti itu mungkin mustahil untuk seseorang kecuali mereka telah bertemu dengannya secara langsung.

"Namun, bila kita tetap melakukan kunjungan seperti ini dalam jangka pendek terus menerus, seperti yang di harapkan itu akan melelahkan. Bagaimana, Ellen. Kenapa tidak bangun saja kediaman di Jepang?"

Westcott memalingkan pundaknya sambil mengatakan itu sebelum menajamkan matanya kearah wanita pirang Nordic yang duduk di debelah dia.

"Sebetulnya, kunjungan ke Jepang kali ini seharusnya di tunda untuk nanti. Meskipun sesuatu seperti itu baru saja terjadi, Aku merasa kagum anda bisa meninggalkan istanamu."

Wanita itu mengatakan dengan nada yang kuat. Ellen M Mather. Bawahan langung Westcott dan kapten divisi eksekutif nomor 2 dari tim eksekusi bayang di industri DEM.

"Jangan memuji ku seperti itu. Aku merasa malu"

"Aku tidak memuji"

Ellen mengatakan itu dengan datar. Westcott sedikit mengakat bahunya.

Meskipun demikian, ini tidak seperti dia tidak mengerti apa yang ia katakan. Sebetulnya beberapa hari yang lalu, ada sebuah permintaan untuk pemecatan Westcott di rapat dewan direksi yang diadakan di perusahaan utama industri DEM di Inggris.

Pada saat itu, hal diatasi tanpa menyebabkan masalah karena persuasif fisik Ellen tapi, bila kita meninggalkan markas utama sering sekali maka, kebencian direktur yang tidak merasa nyaman dengan Westcott akan di berikan sedikit waktu persiapan. Kemungkinan orang-orang itu membuat semacam bendera revolusi . Itu natural untuk Ellen menjadi gugup.

Namun, sisi bibir Westcott sedikit terganggu.

"Tidak juga, bila itu perkaranya maka aku tidak peduli. Aku lebih memilih manusia yang penuhi ambisi yang cukup untuk menggigit leherku ketika mereka mendapat kesempatan"

"Itu mungkin tidak apa-apa bagimu tapi, cobalah tempatkan dirimu sebagai seseorang yang harus membersihkannya setelah itu"

Ketika Westcott mengatakan itu, Ellen sedikit cemberut dengan tidak puas.

"Yang lebih penting, apakah kamu menginvestigasi persoalan itu"

"…………..ya, disini"

Ellen menghela nafas kecil dan mengambil tumpukan dokumen yang tertahan oleh jepitan. Westcott menerima itu sebelum menurunkan pandangannya ke foto yang dicetak dan baris literatur.

Itu adalah sebuah dokumen investigasi tentang Itsuka Shidou dan lingkungan di sekitar dia.

"……………..Begitu ya. Dia menjadi anak adopsi di rumah ini dari 10 tahun yang lalu, huh. Dan adik perempuannya dicurigai sebagai Spirit <Efreet>…………. ini cukup menakjubkan kamu bisa mengumpulkan sebanyak ini. Tidak...........aku seharusnya memliki yang lebih lengkap huh."

Westcott terkikik dan melipat dokumennya. Di kertas selanjutnya, ada beberapa foto perempuan yang dicetak diatasnya.

"<Princess>, <Hermit>, <Berserk>, <Diva>------dan <Efreet> baru saja dari sekarang. Dari yang kamu konfirmasi, disana sungguh ada 6 Spirit yang berkumpul di sekitar dia. Ellen, Apa yang kau lihat dalam hal ini?"

"…………….Tidak salah lagi <Ratatoskr> dibalik semua ini"

Menuju ke pertanyaan Westcott, Ellen sedikit tidak puas sambil membuka mulutnya.

"Sama sekali tidak ada kesalahan dari hal itu. Bocah yang bisa menyegel kekuatan Spirit-------tidak salah lagi <Ratatoskr> menggunakan itu. Tidak peduli apakah dia memiliki kekuatan, kecuali ada sebuah bantuan dari organisasi besar maka, menyegel Spirit sebanyak ini..........tidak, sebelum itu, bahkan sangat tidak mungkin untuk dia melakukan kontak dengan Spirit. Tapi---------"

Setelah Westcot memotong kata-katanya, *pin* ia menjentikan document dengan jarinya.

"Tapi, apakah itu sepenuhnya?"

"Dan, dari itu apa maksudmu?"

Ellen bertanyan dengan ragu. Westcott mengangkat bahunya.

"Seperti yang aku maksud. Apakah musuh bebuyutan kita <Ratatoskr> , yang benar-benar menghasilkan situasi indah terdistorsi seperti ini"

"..........apa yang kau maksud ada seseorang di balik latar mengendalikan benang?"

"Aku juga penasaran. Tapi, meskipun itu benar, tidak ada perubahan di rencana yang harus kita lakukan.------------apakah aku benar? Ellen. Ellen M Mathers. Wizard terkuat umat manusia."

Ketika dia mengatakan itu, Ellen mengambil beberapa detik menatap wajah Westcott untuk menemukan motifnya , menurunkan kepalanya ke depan.

"Tentu saja"

Diwajahnya, keraguan dan bingung tidak dapat dilihat. Westcott mengangguk dengan puas.

"Itulah caranya.----- Aku akan memindahkanmu segera sesudah kamu selesai melakukan persiapan."

"--------roger. Jadi dengan siapa aku harus mulai. Seperti yang di harapkan, <Princess>?"

Ellen mengatakan itu sambil menurun pandangannya ke dokument di tangan Westcott. Tapi, Westcott menjawab [Tidak] dan mengayunkan kepalanya.

"Aku berpikir untuk membiarkan Spirit yang ada di dokumen ini bebas untuk sementara.------- tentu saja, bila ada kesempatan bagus maka tidak apa-apa untukmu menangkap mereka"

"Apa yang kamu maksud?"

Westcott menunjukkan foto <Princess> Yatogami Tohka's ke Ellen yang bertanya.

"Meng-inverse <Princes> adalah hal yang baru bagi memorimu kan? Fakta bahwa [Demon King] tercinta kita menunjukan dirinya di depan kita."

"Ya"

"Alasan untuk itu------tidak lain lagi karena bocah itu, Itsuka Shidou. Pada saat kau mencoba membunuh dia, <Princess> dikonsumsi oleh kolam keputusasaan dan kekuatan yang sangat dinginkannya melintasi wilayahnya sendiri------sebagai hasilnya, dia mampu memegang Raja iblis <Nahema>"

Westcott meletakan dokumennya di pahanya dan menyebarkan kedua tangannya.

"Sang [Demon King] yang tidak bisa kita berhenti dambakan muncul dengan mudah, Aku penasaran siapa yang telah membayangkan itu. Spirit--------setidaknya <Princess>, nilai-nilai, kepercayaan dan mencintainya dari dalam lubuk hati dia. Bukankah itu luar biasa? Mereka mungkin akan lebih memperdalam rasa kepercayaan mereka. Pada saat waktu itu datang………….neh"

Pada saat itu, sepertinya Ellen menebak intensi Westcott . Ekspresinya tidak berubah dan aku mengerti, dia menurunkan wajahnya kedepan.

Semakin dalam hubungan Itsuka dengan Spirit, semakin mereka bergantung pada Itsuka Shidou, rasa putus asa akan semakin dalam dan besar setelah mereka kehilangan dia. Pada saat itu------mereka mungkin akan membentangankan tangan mereka ke arah tempat kekuatan yang tidak berasal dari wilayah mereka.

"Aku berencana menggunakan Itsuka Shidou sebagai [Kunci]"

"Sebuah [Kunci] huh. Aku mengerti, itu cara yang bagus untuk mengatakannya"

Westcott membuat senyum kecil pada kata-kata Ellen.

"Ini ironi. Berpikir senjata rahasia anti-spirit <Ratatoskr>, akan menjadi joker kita juga."

"Hal itu tidak terlalu langka untuk obat menjadi racun. Namun ------- "


Dia dapat menebak apa yang akan Ellen katakan sebelum menyelesai kata-katanya. Hal itu adalah, Spirit mana yang harus Ellen tangkap.

Westcott membuat anggukan yang berlebihan sebelum melanjutkan.

"Aah tentang itu, Aku sudah menetapkan sebuah target prioritas baru. Kemarin, secara sempurna, kita menerima intel dari AST. Spirit yang memiliki kekuatan mengubah sesuatu------<Witch> telah muncul di sekitar Kota Tenguu, dan masih belum di konfirmasi Lost hingga kini.......seperti itulah"

Bagian 3

Bagian 2