Oregairu (Indonesia):Jilid 7 Bab 6
Bab 6: Yukinoshita Yukino diam-diam pergi ke kota di sore hari
Ketika aku tersadar kembali, aku sudah terkapar di atas futonnya.
“Langit-langit yang asing…”[1]
Aku memilah-milah memoriku. Hari ini seharusnya adalah hari karya wisatanya.
Pada hari pertama, kami pergi ke Vihara Kiyomizu-dera diikuti dengan Vihara Nanzen-ji. Untuk alasan tertentu, kami juga harus berjalan ke Vihara Ginkaku-ji. Musim gugur ini memanglah pemandangan yang menabjubkan dan bahkan perjalanan di sepanjang kanal Jalan Setapak Filsuf[2] merupakan olahraga penutup yang bagus. Suasana hati antara Tobe dan Ebina dalam perjalanan santai mereka juga terlihat agak bagus.
Dan begitulah, dengan penyelesaian rencana hari ini, kami lalu pergi ke penginapan kami, menyantap makan malam kami, dan itulah itu.
Itulah itu, jadi mengapa aku sedang tertidur disini sekarang ini?
“Ah, Hachiman, apa kamu sudah bangun?”
Totsuka, yang sedang duduk di sampingku memeluk lututnya, berdiri, berlutut, dan menatapi wajahku.
“Ah, ya. Tidak tunggu, apa sebenarnya yang sedang terjadi disini…?”
Apakah aku memanggil keluar Raja Crimson[3] dan entah bagaimana terlempar sepanjang jalan sampai ke kehidupan-pasca-nikahku-dengan-Totsuka-dimulai-sekarang TAMAT?
Begitulah yang kupikir, tapi yang jelas bukan itu yang terjadi karena aku dapat mendengar suara keras dan riuh datang entah dari mana di dalam ruangan ini.
“Arrrgh. Dia benar-benar mengelabuiku.”
“Hayato terlalu kuat!”
Ketika aku mengintip ke arah asal suara-suara tersebut, suara itu rupanya dari pria-pria dari kelasku yang sedang bersenang-senang, tertawa dan bertukar kata-kata diikuti dengan suara tepukan dan letusan.
Oke, aku sudah ada gambaran bagus akan apa yang sedang terjadi disini.
Rupanya, rencanaku untuk tidur sesaat setelah aku pulang setelah mengacaukan ritme kehidupan sehari-hariku tidak berhasil. Seluruh sore hari ini dihabiskan berjalan kesana-kemari dan setelah kita sampai ke salah satu penginapan acak dan menyantap hidangan besar, detik pas aku sampai ke ruanganku, aku jatuh pingsan.
“Waktu berbenam sudah selesai, tapi kata guru kamu bisa pakai kamar mandi di dalam ruangnya.”
“A-Apa!?”
Dengan kata lain, aku melewatkan kesempatan untuk berbenam dengan Totsuka berhargaku!?
Karena aku dihantam oleh syok seberat itu, aku melompat berdiri dari futonku. Kelihatannya aku mungkin perlu untuk membunuh Dewa…
Selagi aku mengertakkan gigiku karena frustasi, Totsuka menunjuk dengan tegas ke arah pintu masuk ruangan itu.
Catatan Translasi
<references>
- ↑ Referensi Evangelion.
- ↑ Jalan Setapak dari Nanzen-ji sampai Ginkaku-ji Peta
- ↑ http://jjba.wikia.com/wiki/King_Crimson