Silver Cross and Draculea (Indonesia):Jilid01 Bab1

From Baka-Tsuki
Revision as of 17:57, 4 September 2014 by KidzFromHell (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Prolog

Aw.

Kiss, yang disertai darah ini, mencemari hari pertama sekolah SMA seorang Kujou Hisui dengan warna merah.

Tepat setelah upacara pembukaan, dia tiba-tiba digigit oleh vampir saat dalam perjalanan pulang.

Untuk memperingati hari istimewa ini, mungkin, pelajar yang lain akan merayakan ini dengan keluarga mereka, bahkan mungkin sampai membuat pesta.

Tapi untuk Hisui, yang hidup sendiri, tidaklah mungkin untuk mengadakan pesta seperti itu.

Selagi dia berjalan pulang dengan santai, langit pun sudah gelam.

Diiringi dinginnya angin malam yang bertiup di wajahnya, Hisui berjalan kearah taman dekat rumahnya.

Dedaunan lebat dan akar pohon menutupi cahaya lampu jalan, membuat seluruh daerah menjadi gelap, bahkan di siang hari. Dan akan bertambah gelam di malam hari, begitu redum sampai-sampai dia tidak bisa melihat jarinya sendiri yang ada di hadapannya.

Tapi kenapa dia memilih rute jalan ini? ...bahkan Hitsui sendiri tidak mengerti kenapa.

Jika dia ingin beralasan, mungkin karena bau yang dia cium.

Ketika dia berjalan melewati taman, dia mencium bau yang tampaknya aroma mawar mulia.

Dia terpikat oleh aroma itu, dan saat pemikirannya bersih kembali, dia sadar jika dia berada di jalur yang tidak biasanya dia lalui.

Dan itu berbuah bencana.

Seorang Vampir dari mitos tiba-tiba muncul secara nyata di depannya. Dan, sebelum dia sempat melawan, dia digigit.

Tidak, jika di pikir kembali, digigit itu bukanlah masalah besar.

Meskipun, sedikit tidaknya ada rasa ngeri saat begitu banyak darah terkuras darinya, walaupun hidupnya jauh dari terancam punah.

Jika dia orang biasa, dia akan menghadapi dilema untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kemanusiaannya tepat sebelum dia mati. Tapi untuk Hisui, itu bukanlah masalah yang harus diperdulikan.

Meskipun ada kemungkinan dia mati karena kehabisan darah, tapi berapapun banyak darahnya hilang, dia tidak akan menjadi vampir.

Dengan kata lain - masalah yang harus dia perdulikan adalah...

"Apa yang sebenarnya terjadi? Apa ini semacam sihir? Atau semacam tipuan? Jawab aku, Manusia!"

Dia terlibat dengan gadis vampir keras kepala.

Setelah si gadis selesai menghisap darahnya, dia terus mengikuti dan berteriak tak heti-heti di belakangnya.

"Sekarang sudah malam, bisa kau tenang sedikit?"

"Aku lebih hidup di malam hari!"

"Benar juga, kau kan vampir..."

Karakteristik Khusus Vampir # 2 - Mereka mulai aktif setelah matahari terbenam dan mulai redup saat fajar. Karena karakteristik inilah mereka di juluki Raja Malam Hari, tapi untuk orang yang aktif pada malam hari seperti Hitsui itu sangatlah mengganggu.

"Kenapa tidak terjadi apa-apa saat sesudah aku menggigitmu? Setelah tergigit seharusnya kau menjadi pelayanku dan menuruti perintahku!"

"Nggak mau~." Hisui secara spontan menolaknya.

"Tidak mungkin...sampai-sampai kau tidak mau menuruti perintahku!? Meskipun aku sudah menghisap darahmu!?"

Sebenarnya, untuk vampir, hal seperti ini tidaklah mungkin bisa terjadi, mungkin rasanya seolah dunia telah kiamat.

Entah itu orang suci, orang bangsawan atau penjahat kejam, selama mereka dilahirkan sebagai manusia, setelah digigit oleh vampir, itu akan mengakibatkan Transformasi.

Juga, orang yang sudah tergigit, pikiran mereka akan dikendalikan oleh vampir, yang mereka pedulikan hanyalah kesejahteraan Tuannya....tapi, Hitsui bahkan tidak memperhatikan itu.

"Orang macam apa kau?! Sihir macam apa ini!?"

"Entahlah, ini bukan sebuah kemampuan, ini hanyalah ciri fisik, fi-sik."

Aku sudah berkali-kali menjawab pertanyaanmu itu.

Hisui yang marah menjawab dengan nada tak senang.

"Mana mungkin situasi macam itu ada? Juga, aku itu seorang VAMPIRE, kau menemui wanita seperti diriku! Dan, kau harusnya seperti itu..... kan??"

"Tentu aku takut. Lagian kau mengenakan pakaian 'Aku Vampir'. Tapi, tidak terpikirkan olehku, aku akan di incar olehmu."

"Kau cukup tahu juga. Dilihat dari cara bicaramu, ini bukan pertama kalinya kau bertemu vampir, kan?"

".....Ah, aku cuma sudah tahu tentang vampir, cuma itu."

Hisui tidak bicara lagi, dan terus berjalan dalam diam.

Rushella juga sadar jika bertanya seperti itu lagi hasilnya akan sia-sia, kemudian dia terdiam untuk beberapa saat sebelum mengajukan pertanyaan yang berbeda.

"....Ya sudah, aku akan mengakui fakta kalau kau punya tubuh yang tidak masuk akal. Dan aku tidak peduli pada mereka si vampir biasa; kau tidak bisa lari dari taring Leluhur Sejati. Mengakulah, trik apa yang kau gunakan?"

Hisui tiba-tiba berhenti.

Rushella baru saja menyebutkan deskripsi tertentu yang tak bisa diabaikan.

"Leluhur Sejati? Kau bercanda, kan?"

"Tentu saja tidak! Aku berada di puncak ras vampir, pembawa darah sang pendiri, Nona Leluhur Sejati yang Agung!"


'~~ 20% ~~'



Sebelumnya Prolog Kembali keHalaman Utama Selanjutnya Bab 2