Tate no Yuusha Jilid 1 Bab 5 (Indonesia)

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 5 : Kenyataan (Pahit) Sang Perisai

Di luar gerbang tembok kota, sejauh mata memandang terdapat padang rumput yang luas. Ada juga sebuah jalan bebatuan (atau semacamnya) yang mengarah ke daerah yang jauh, tapi selain itu, tidak ada lagi tanda peradaban manusia di sekitar sini.

Terakhir aku melihat pemandangan seperti ini, adalah saat perjalananku ke Hokkaido, namun tetap saja tidak sebanding dengan pemandangan langit tak berujung dan hamparan rerumputan hingga mencapai cakrawala ini. Satu-satunya hal yang mencegahku dari berlarian dan bersenda gurau sepuas hati, yaitu reputasiku bisa jatuh lebih dalam ketika ada orang yang melihatku berbuat begitu.

"Tunggu sebentar, Pahlawan Perisai. Daerah ini menjadi habitat banyak monster yang lemah. Kita bisa melakukan 'pemanasan' di sini sebelum melawan monster yang lebih kuat."

"Ide yang bagus! Ini pertama kalinya aku bertarung, jadi hari ini ayo kita usahakan yang terbaik!"

"Ya. Mohon anda lakukan yang terbaik."

"Tunggu, apa kau tidak akan membantuku?"

"Tentu akan kubantu. Tapi sebelum itu, kupikir lebih baik kita tes seberapa kuat dirimu saat bertarung sendirian."

"Oh... Mungkin kau ada benarnya juga."

Kalau kupikir lagi, Mine pasti sudah berpengalaman, sedangkan aku tidak tahu sampai sejauh mana kemampuan bertarungku. Jika menurutnya monster di sini cukup aman untuk jadi lawan latihanku, aku harus mempercayainya.

Dengan susah payah kami melewati dataran ini, hingga kami menemukan seekor makhluk mencolok mirip-...balon.

"Ah, itu lihat. Kelihatannya ada satu monster Orange Balloon di sana. Berhati-hatilah, Pahlawan Perisai. Monster itu lemah, tapi sangat agresif."

Kenapa penamaan monsternya seperti itu? Hanya karena bentuknya mirip balon, kemudian monster itu dinamai Orange Balloon? Kasihan juga monster itu.

"Grah!"

Aku bisa merasakan aura kebencian yang memancar dari kedua mata dan geraman ganasnya. Setelah menyadari kedatanganku, monster itu langsung menyerangku.

"Semoga berhasil, Pahlawan Perisai!"

"Baiklah!"

Ini adalah kesempatanku untuk bersinar. Lalu aku menyiapkan perisai di tangan kananku, dan langsung menghantam Orange Balloon itu.

*BUKKK*
*BOING*

Bagian tubuhnya yang kuhantam langsung kembali seperti semula. Benar-benar monster yang elastis! Padahal aku yakin hantaman itu bisa langsung membuatnya meletus...

Orange Balloon itu menggeram dan menggertakkan giginya padaku.

"Woah!"

*TRANGG*

Serangan monster itu menimbulkan suara yang berisik, tapi tetap kuabaikan itu. Meskipun Orange Balloon itu terus menggigit lenganku, aku tidak merasakan apapun. Rasanya seperti ada energi pelindung samar, yang terpancar dari perisai dan melindungiku.

Aku memandang ke arah Mine tanpa berkata apapun.

"Kau pasti bisa!"

...Apa aku bisa? Memang aku tidak terkena "damage"[1], tapi damage seranganku juga sangat kecil. Aku harus merubah siasatku.

"HYA HYA HYA HYA HYA!"

Aku memusatkan tenagaku dan menghajar Orange Balloon itu dengan tinjuku.

Lima menit kemudian...

*DOR*

Akhirnya monster itu meledak.

"Haah...haah...haah..."

(...Ping!)

Setelah kudengar suara itu, sebuah pesan muncul dan tertulis kalau aku sudah mendapat 1 EXP. Setelah bertarung dengan sengit, tapi hanya mendapat 1 "experience point"[2]... rasanya perburuan ini tidak sesukses seperti rencananya. Semua monster ini lebih kuat dari yang kukira. Aku tidak bisa selamanya bertarung dengan tangan kosong.

"Selamat atas keberhasilanmu, Pahlawan Perisai."

Mine bertepuk tangan untukku, walau terlihat sedikit dipaksakan.

Setelahnya, aku mendengar ada suara langkah kaki yang semakin jelas di suatu tempat. Aku menoleh ke arah suara itu, dan melihat Ren beserta semua pengikutnya, sedang berlari dengan terburu-buru. Selintas aku ingin memanggilnya, tapi tidak kuurungkan niatku itu karena mereka kelihatan sedang sibuk.

Mendadak tiga Orange Balloon muncul di depan mereka.

*wush*

Tanpa ragu, Ren langsung menebaskan pedangnya ke sekitar, dan menghabisi semua monster itu sekaligus.

Dia mengalahkan semuanya dengan satu serangan saja!? Seberapa besar damage serangannya itu!?

"..."

Mine melambaikan tangan di depan wajahku, yang masih melamun saat melihat tim Ren pergi.

"Jangan terlalu memikirkannya. Masing-masing Pahlawan punya cara tersendiri dalam bertarung."

"...Terimakasih, Mine."

Itu benar. Tadi saja aku terus digigit selama lima menit tanpa mengalami luka yang parah. Setidaknya, poin pertahananku cukup tinggi. Dengan sedikit lebih bersemangat, aku mengambil beberapa "loot"[3] yang jatuh setelah kukalahkan Orange Balloon tadi. Suatu suara pelan dari perisaiku, berbunyi setelah kuambil item-nya.

Menarik...

Saat kudekatkan item itu ke perisaiku, permata perisainya menyala dan menyerap bahan karet berwarna jingga tersebut.

Potongan Balon dari Orange Balloon telah Didapatkan.

Sekarang menu Weapon Book juga sudah menyala. Aku membuka menu itu untuk melihat kalau-kalau ada info berubah, ternyata ikon "Perisai Jingga Kecil" telah muncul - walaupun masih terkunci -, mungkin aku harus mengumpulkan lebih banyak bahan dulu untuk bisa memakainya.

"Apa tadi itu kekuatan dari senjata legendarismu?"

"Ya. Sepertinya aku bisa menyatukan beberapa bahan untuk membuka bentuk lanjutannya.

"Jadi begitu..."

"Apa potongan balon ini bisa dijual?"

"Paling besar kau bisa jual potongan itu seharga 1 koin perunggu."

"...Lalu berapa banyak koin perunggu agar bisa ditukar dengan koin perak?"

"Butuh 100 koin perunggu untuk ditukar jadi 1 koin perak."

Oh, baiklah. Lagipula aku tidak terlalu mengharap untung dari benda ini.

"Ngomong-ngomong, sekarang kau akan ikut berburu, kan?"

"Sepertinya sekarang aku juga harus ikut bertarung."

Dua Orange Balloon mendekat saat kami masih berbicara. Walau begitu, Mine menghunuskan pedangnya dan menghabisi keduanya, dengan dua tebasan kilatnya yang memukau. Monster itu sampai tidak diberi kesempatan sedikitpun.

Tidak mungkin...bahkan Mine juga bisa mengalahkan monster itu dengan cepat...?

Ini adalah hari keduaku sebagai Pahlawan di dunia paralel, tapi setelah pertarungan lima menitku tadi, akhirnya aku mengerti. Aku mengerti betapa lemahnya aku ini - atau betapa lemahnya perisai ini -.

...Sepertinya, lebih baik biar Mine saja yang menangani bagian pertarungannya.

"Baiklah, kita pakai rencana baru. Kau yang menyerang, dan aku yang bertahan. Biar kita coba apa rencana ini akan sukses."

"Baiiik!"

Mine langsung menyetujuinya. Kemudian, kami terus "membersihkan" setiap Balloon yang kami temui di sana, hingga matahari hampir tenggelam.

Ternyata warna monster itu bermacam-macam, selain Orange Balloon, kami juga melawan Yellow Balloon.

"Di depan sana ada monster yang lebih kuat, tapi kita harus kembali ke istana sebelum malam tiba."

"Aah, padahal aku ingin melawan lebih banyak monster lagi..."

Karena serangan monster tidak lagi mempan padaku, bertahan dari kepungan beberapa monster menjadi sangat mudah. Rasanya aku bisa terus berburu seharian.

"Aku senang kau cukup bersemangat hari ini, Pahlawan Perisai, tapi kuharap kita bisa pergi ke toko senjata lagi sebelum mereka tutup. Kalau kau membelikanku perlengkapan yang lebih bagus, besok kita bisa lebih cepat menaikkan level dari hari ini."

"...Kalau kau berkata seperti, sepertinya aku tidak bisa memprotes lagi."

Tapi apa tidak apa-apa, menghentikan perburuan di saat aku hampir naik level begini? Aku sudah mengumpulkan cukup bahan untuk membuka bentuk Perisai Jingga dan Perisai Kuning, tinggal mencari beberapa poin EXP lagi sampai kedua bentuk perisai itu bisa kugunakan.

(Ngomong-ngomong, aku terus mengumpulkan potongan balon, meskipun sudah melebihi dari yang kubutuhkan. Walaupun per satuannya hanya dihargai 1 koin perunggu, tapi hei, uang tetaplah uang!)

Pada akhirnya, aku pun mengikuti kemauan Mine untuk kembali ke kota, dan kami tunda petualangan kami untuk esok hari.

Referensi :

  1. Damage adalah istilah untuk menghitung seberapa kuat serangan suatu karakter dalam game. Umumnya besarnya damage yang dilancarkan dilihat dari kualitas senjata, level sihir, dll. Sedangkan damage yang diderita dari serangan musuh bisa diperkecil dengan memakai perlengkapan pelindung seperti zirah, perisai, atau bahkan sihir pertahanan, dll.
  2. Experience point atau disingkat EXP, adalah poin pengalaman untuk kemajuan karakter dalam game RPG, yang biasanya didapat dari mengalahkan monster atau mengerjakan misi. Setelah mendapatkan jumlah poin EXP yang cukup, maka karakter tersebut akan naik level dan semakin kuat.
  3. Loot adalah item yang jatuh atau barang rampasan dari monster yang sudah dibunuh atau dikalahkan. Biasanya berupa potion (obat), bahan mentah untuk membuat sesuatu, senjata, zirah, dll.