Oregairu (Indonesia) : v6.5 Bab 1

From Baka-Tsuki
Revision as of 17:29, 2 January 2019 by Fawz Altw (talk | contribs) (More or less 1/3 of this done.)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Sekali lagi, Hiratsuka Shizuka memberikan perintah baru

Akhir dari Festival Budaya menandakan transisi lebih jauh ke musim gugur.

Langit menjulang tinggi di atas kepala dan angin-angin yang membelai pipimu terasa lebih dingin.

Lorong yang mengarah ke Bangunan Khusus sepi, tidak ada orang. Hari ini sangat dingin, aku pun memasang blazerku. Hanya suara dari langkah kakiku yang bergema dalam hening.

Di sekolah kami, musim gugur adalah musim yang berlalu dengan penuh kesibukan.

Setelah adanya Festival Budaya ada Festival Olahraga dan Karyawisata.

Sebagai siswa di sekolah ini, khususnya kelas dua, jadwal musim gugur kami penuh kegiatan. Tiga peristiwa tersebut mungkin adalah saat-saat terbesar dalam masa muda kami.

Mungkin itulah kenapa setiap kelas dan tingakatan -seluruh siswa- rasanya seolah kurang serius dan penuh gurauan.

Siswa-siswa SMA memang sudah tampak sebagai pribadi-pribadi yang kurang serius. Dan di musim ini, semangat mereka menjadi lebih besar. Festival Budaya adalah dimana semuanya bersatu(Mereka, bukan aku), Festival Olahraga adalah dimana kawan dan lawan saling berbaur(Mereka, bukan aku), dan Karyawisata adalah dimana teman-teman dekat berkumpul(Mereka, bukan aku) yang mana itu mengisi lembaran lain dari masa muda mereka yang berseri-seri. Cara aku mengatakan "Mereka, bukan aku" mengingatkanku tentang es krim putih dan hitam tertentu. Kuyakin menjadikannya milkshake juga enak.

Aku sampai di depan ruang klub, meskipun tidak terpikat dengan bau-bauan manis, tapi saat membuka pintu aku mencium aroma yang manis.

“Oh, Hikki, yahallo!”

Saat aku masuk, aku disapa dengan tangan yang diangkat dengan penuh semangat bersamaan dengan geraian ringan rambut yang disanggul.

Dia adalah Yuigahama Yui. Teman sekelas sekaligus anggota Klub Layanan Sosial ini. Dia memiliki penampilan seperti siswi SMA pada umumnya. Biasanya, dia bukanlah tipe yang akan berbicara denganku begitu saja seperti itu, tapi bahkan sebelum kusadari, dia sudah bergabung dan nyaman di klub ini. Perilakunya menyerupai anak anjing atau bahkan mungkin seekor tanuki[1].

Di atas meja di depannya ada bermacam-macam makanan ringan. Dia tampaknya tengah minum teh setelah sekolah.

Uap berkepul keluar dari cangkirnya. Cangkir teh polos lain disekitarnya juga akan diisi.

Orang yang memegang teko itu menyisir rambutnya yang panjang berkilau keatas dengan jari-jari rampingnya. Sosoknya yang memiliki kemiripan dengan porselen putih, diwarnai dengan lembut oleh cahaya kemerahan matahari dari matahari yang terbenam seperti warna teh yang sedang dituangnya.

Aku tidak terlalu tahu-menahu tentang etika, tapi dia, Yukinoshita Yukino, melakukan itu dengan sangat baik sampai-sampai jika seseorang memberitahuku kalau dia berasal dari keluarga bangsawan, aku akan mempercayainya tanpa ragu.

Setelah selesai menyiapkan tehnya, dia duduk dengan anggun.

"Baiklah, ayo mulai makan" ujarnya.

Yuigahama menyatukan tangannya. "Terima kasih atas makanannya".

"Nikmatilah".

Mereka hampir seperti pasutri. Aku ingin mengejek mereka, tapi suasana yang mengelilingi mereka bisa digambarkan seperti sebuah lukisan yang kusimpan sendiri. Jika kau bertanya apa yang tidak diperlukan di ruangan ini saat ini, tanpa ragu jawabannya adalah aku.

Mungkin itulah kenapa tidak ada bagian dari makanan ringan itu yang disiapkan untukku. Bisakah kita, seperti, berhenti melupakan bagianku saja? Itu mengingatkanku tentang saat aku bekerja paruh waktu sebagai staff konser dan hanya aku yang mendapatkan makan siang tanpa sumpit. Dan saat itu aku berpikir aku akan mencoba memakannya seolah aku berasal dari India. Tentu, ada supermarket dekat sana, tapi... Sialan kau, manager.

"Oh, bagian Hikki.." Ucap Yuigahama, setelah menyesap cangirnya dan mengunyah muffin buatan sendiri.

Yukinoshita akhirnya juga menyadarinya dan dengan lembut meletakkan cangkirnya diatas lepekan. Dia mengubah arah pandangnya untuk memeriksa sekitar meja. Bagaimanapun, satu cangkir tambahan tidak akan ada disekitar dengan mudahnya seperti itu.

Tapi aku tidak butuh perhatian ataupun pertimbangan mereka. Para penyendiri selalu siap, dimanapun dan kapanpun. Lagi pula, tidak ada yang akan datang memberi mereka bantuan.

"Tak apa, aku sudah punya sesuatu."

Aku mengeluarkan minuman yang berada dalam kemasan berbahaya yang mengkilat dengan warna peringatan kuning dan hitam itu dari tasku. Baru minum dan kau sudah berada di puncak; itulah apa yang kami sebut MAX COFFEE. Alih-alih merasa di puncak, kau mungkin sudah selesai minum.

Setelah sampai di kursiku, aku membuka MacCan-ku(Kaleng MAX COFFEE). Aku suka meminumnya saat masih hangat karena itu membuat rasa manisnya semakin luar biasa. Dengan gula yang dikandungnya, tidak aneh jika itu ditambahkan ke ransum standar JSDF[2].

Ada bencana? Bawalah MAX COFFEE. Kau boleh juga membawanya saat kau pergi ke pegunungan.

Setelah kami bertiga memegang minuman masing-masing di tangan kami, Yukinoshita tiba-tiba mengeluarkan sebuah laptop.

Aku dapat mengerti kenapa dia memakai laptop untuk Komite Panitia Festival Budaya, tapi aku tidak yakin apa alasannya sekarang sambil memandanginya dengan mata kosong. Tapi kau tahu, huruf "l"dan huruf kapital untuk "i" terlihat sangat mirip. Dari "Iaptop dan tanpa celana dalam", "Iaptop dan tanpa celana dalam", "Iaptop dan tanpa celana dalam", dan "Iaptop dan tanpa celana dalam," yang mana yang huruf pertamanya "i" !?

Sementara aku sedang memikirkan hal itu dalam kepalaku, Yuigahama terlihat penasaran sambil mengunyah muffin ia melirik-lirik tangan Yukinoshita. Omong-omong, jawaban yang benar dari pertanyaan yang tadi adalah semuanya!

"Hei Yukinon, apa itu?"

"Hiratsuka-sensei memberikan ini padaku dan mengisyaratkan bahwa ini untuk aktivitas klub yang baru.." Yukinoshita menjawab dengan singkat sambil menunggu komputer itu booting[3]. Dia sepertinya juga tidak tahu apa-apa tentang ini.

Komputernya pasti model lama karena butuh waktu untuk bisa menyala. Sementara itu Yukinoshita memasang pose berpikirnya seperti biasa dengan menempatkan tangannya di dagunya saat menatap layar komputer itu.

Yuigahama dan aku mengikuti pandangannya dan melihat ke layar dari belakangnya. Satu text file[4] dengan nama "Read me!" ada di desktop dengan penampilan membosankan.

Selain itu, tidak ada file lain yang sepertinya berhubungan dengan klub ini. Yukinoshita menggerakkan jarinya ke arah file dan meng-kliknya.(TL NOTE: Entahlah, teks English-nya gini:"Yukinoshita slid her fingers towards the file and clicked it." secara harfiah aja jadi pengartiannya.)


Kepada anggota Klub Layanan Sosial,

Aktivitas klub yang baru adalah konsultasi melalui E-mail.

Kita akan menyebutnya "Konsultasi Elektronik prefektur Chiba"(TL NOTE:The Chiba Prefecture Problem E-Consultation")

Saya ingin kalian semua berusaha menyelesaikan masalah apapun yang akan muncul.

Pembina Klub Layanan Sosial - Hiratsuka Shizuka


Setelah membaca instruksi yang luar biasa ringkas itu, kami semua bereaksi secara berbeda-beda.

"Jadi begitu, Aku mengerti sekarang. Kita hanya perlu menjawab E-mail konsultasi yang masuk dengan saran yang layak. Bagaimanapun juga, akankah kita menerimanya begitu sering...?"

Yukinoshita terlihat lebih mengurusi sistemnya dari pada apa aktivitas yang terlibat dan memindai ulang teks itu beberapa kali.

Di sisi lain, mata Yuigahama melebar. "Apa memang Hiratsuka-sensei selalu bertanggung jawab seperti ini atau cuma aku yang berpikir demikian?"

Sekarang itulah Yuigahama. Itulah yang membuatnya terkejut. Sial, aku bahkan ingin berkata itulah Gahama-san[5] kita.

"Tidak juga, dia biasanya memang seperti ini saat berbicara melalui E-mail. Ini mengejutkan hanya karena bagaimana dia biasanya bertingkah."

"Oh, ok-hah?" Yuigahama berpikir sebentar dan berkedip dua kali sambil menatapku.

Memang, reaksi yang bisa dipahami. Saat dia ada di sekitar, dia akan bertingkah sangat kasar, atau seperti Helikopter Apache[6], atau seperti es longsor, atau seperti sejenis Abaranger[7]... Setidaknya, dia tidak menunjukkan tanda-tanda guru yang sopan, rapi, manis, dan tulus...

"Itu berarti dia benar-benar dewasa sebagian besarnya," Ucapku.

Yukinoshita dan Yuigahama menatapku ragu.

"Kau berkata seolah biasa saling kirim E-mail dengan Hiratsuka-sensei." Kata Yukinoshita dingin. Dia menyilangkan tangannya dan menatapku tajam. Tapi aku tidak berhak ditatap seperti itu hanya karena hal itu.

"Alih-alih saling kirim, aku lebih ke menerima E-mail darinya. Aku telah menklasifikasinya dibawah kategori seperti majalah, langganan, Amazon, atau Mac. Sesekali aku mendapatkan E-mail yang sangat panjang darinya."

"Begitukah? Bukan berarti aku peduli," Yukinoshita menjawab ringkas. Dia kembali ke komputernya lagi, tapi suara ketikannya menjadi sangat keras. Dan setelah suara itu ada suara kecil mengikuti.

"E-mail panjang... Oh, Kupikir aku punya sesuatu yang bisa kita konsultasikan kepadanya."

Kau sedikit menakutiku dengan berbisik seperti itu kau tahu, Yuigahama-san... Maksudku, aku juga ingin tahu bagaimana cara menghindara E-mail panjang darinya juga oke? Hanya saja saat aku tidak menjawab, dia akan menelponku.

Aku langsung menyukai pemikiran tentang mengirim E-mail konsultasi begitu saja sampai suara Yukinoshita mengetik berhenti.

"Kita sudah menerima satu E-mail"

"Oh wow, kita benar-benar menerimanya. Coba kita lihat.."

Yuigahama pergi ke belakang Yukinoshita dan memeluk pundaknya. Sekali lagi, Aku tidak bisa mengira gadis dengan kasta tinggi untuk saling bersentuhan kulit seperti itu.

"Berat sekali.." Gumam Yukinoshita.

Apa yang berat hmm? Meskipun aku sangat tertarik, aku mungkin akan mengalami kesulitan jika aku bertanya tentang itu, makanya aku memutuskan untuk mengabaikan hal itu dan bertanya "Apa yang kita dapat?"

"Umm... Ada dari seseorang dengan nama pena, Homooo-san... Ada apa dengan smileys[8] konyol ini?"

Baiklah, aku tahu siapa pengirimnya.

"Kau tidak harus membaca itu," Ujarku.

Yukinoshita sepertinya sepemikiran dan menempatkan tangannya di pelipis seolah menahan sakit kepala. Dia mendesah. "Itu benar. Aku sudah bisa membayangkan apa isinya"

"K-Kita paling tidak harus membacanya! Ayolah, Aku akan membacanya, oke!?"

Yuigahama menarik lengan baju Yukinoshita. Meskipun ia terlihat kesal, dia sepertinya tidak bisa membuat seseorang yang memohon kepadanya seperti anak anjing kecewa. Ia memegang tangan Yuigahama dan sembari menjauhkannya, ia berkata, "Aku mengerti, makanya berhenti mendorongku. Kita akan mendengarkannya sekarang. Sekarang saja.."

"Oke! Aku akan membacanya!"

Yuigahama mulai membaca kelanjutan dari E-mail ketika Yukinoshita mengatur posturnya untuk mendengarkan, meskipun enggan.

She’s so soft on Yuigahama. Am I reading a series from Comic Something Hime or something? As I watched the two engage in their eye-pleasing Yuru Yuri relationship, Yuigahama read the mail aloud. Dia sangat lembut kepada Yuigahama. Apa aku sedang membaca sebuah seri dari Comic Apalah Hime atau Apalah? Sembari aku menyaksikan mereka terlibat dalam hubungan Yuru Yuri mereka yang menyenangkan mata, Yuigahama membaca E-mail itu dengan keras.[9]


[Nama Pena: Konsultasi Homooo-san]

Semenjak Festival Budaya, pikiranku selalu terpenuhi dengan dua orang laki tertentu di kelasku (H-kun dan H-kun).

Rasanya sangat busuk dan tidak pantas bagaimana mereka saling menyadari satu sama lain! HxH itu cabul! Pasti cabul, Kuberi tahu kau! Ya, begitulah seharusnya, lakukan lagi.

Aku akhir-akhir ini berpikir pasti bagus kalau mereka lebih akrab satu sama lain, tapi aku khawatir apakah mereka harus tetap menjaga jarak saat ini. Menurutmu siapa yang harus mulai mendekati yang lain duluan?

Aku lebih khawatir tentang apakah kata sifat sebelum "tidak pantas" itu cuma kesalah atau bukan.

Bagaimanapun, sebenarnya apa yang di khawatirkan orang ini? Jika ada, apa HxH? Hunter x Hunter?[10]

Aku menjumpai diriku memegang kepalaku sedangkan Yuigahama tersenyum masam. Yukinoshita khususnya sudah dari tadi berhenti mendengarkan dan kembali membaca buku di tangannya. Aku sepenuhnya bersimpati dengan keinginanmu untuk tidak terlibat, tapi bukankah reaksi itu sedikit berlebihan?

Dengan Yukinoshita berpegang mengabaikan E-mail itu, Yuigahama memandangi antara aku dan layar, meminta pendapat.

"A-Apa yang harus kita lakukan?"

Sebuah pertanyaan problematik. Sebuah perkembangan super dengan laki khusus disini...

"Uh, kau tidak akan mendapat begitu banyak dengan menanyaiku.. Sama saja yang mana pergi atau meninggalkan, dua-duanya mengarah ke neraka..."

"Bahkan mendengarkan merupakan neraka"

Dia baru saja membisikkan sesuatu yang sangat kasar, benar kan? Yukinoshita mebalik halaman bukunya dan melihat kearah Yuigahama dan aku.

"Apa memang benar-benar ada solusi untuk ini?" Tanya Yukinoshita.

"..Tidak ada. Maaf, Hikki." Yuigahama berpikir sebentar, tapi setelah itu meminta maaf. Apa apaan suasana serius ini..? Jangan kau serahkan padaku!

"Sebenarnya, bisakah kaliah berhenti bertingkah seolah aku salah satu dari dua laki yang disebutkan disini?"

Aku sudah sadar, tapi aku tetap ingin menyuarakan penolakanku. Tapi Yuigahama tampak tidak puas. "Tapi itulah apa yang selalu dikatakan Hina, jadi..."

Jadi dia selalu memberitahumu, hah..? Seharusnya itu adalah tanda popularitas ketika kau tidak ada di sekitar dan tetap menjadi pembicaraan, tapi aku sama sekali tidak senang. Faktanya, bukankah ini hanya salah satu bentuk gosip jahat? Aku lebih memilih mengambil gosip jahat.

Yukinoshita memasukkan tanda kedalam bukunya dan menutupnya.

"Tapi sangat tidak layak untuk Hikigaya-kun untuk bergaul dengan yang lain, makanya tidak ada masalah."

"Itu masuk akal. Oke, kupikir kita sudah selesai dengan yang satu ini!"

Mereka mengambil lagi teh mereka seolah kasus ini sudah ditutup.

Ada apa dengan itu? Aku tidak masalah tentang penolakan notasi "HxH," tapi bahkan karakterku juga ditolak.

"...Itu bagus, tapi bagaimana selanjutnya? Kita harus menjawab, kan?" Tanyaku.

Yuigahama dan Yukinoshita menempatkan tangan mereka ke mulut mereka dan berpikir.

"Oh, iya... Kita harus menjawab karena dia bertanya pada kita."

"Kalau begitu, kita akan menyerahkannya padamu, Hikigaya-kun."

"Kenapa aku?"

Maksudku tentu saja, aku yang paling dekat dengan komputernya, tapi ada apa dengan aturan "Buat orang yang meninggalkan kotatsu mengambil jeruknya"? Apakah kita di rumahku?

  1. Sejenis rakun. https://en.wikipedia.org/wiki/Japanese_raccoon_dog
  2. Japanese Self Defense Force atau Pasukan Bela Diri Jepang. https://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Bela_Diri_Jepang
  3. Booting. Intinya proses dimana sistem operasi mulai diaktifkan
  4. Text File. Dalam istilah komputer, satu file yang berisi teks saja. Seperti yang dibuat melalui Notepad atau Gedit dan sejenisnya.
  5. がはま/gahama artinya aneh
  6. Helikopter perang Amerika Serikat. https://id.wikipedia.org/wiki/Boeing_AH-64_Apache
  7. Sejenis Power Ranger. https://en.wikipedia.org/wiki/Abarangers
  8. Emoticon
  9. Mungkin referensi ke sini: https://en.wikipedia.org/wiki/Comic_Yuri_Hime_S
  10. Judul Manga dan Anime. https://id.wikipedia.org/wiki/Hunter_%C3%97_Hunter https://myanimelist.net/anime/136/Hunter_x_Hunter?q=Hunter%20