Dragon Egg Indo:Bab 201

From Baka-Tsuki
Revision as of 12:22, 22 May 2019 by NN (talk | contribs) (→‎Bab 201)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Chapter 201 - Pertempuran Kelompok[edit]

“Kuccha!”
“Kuccha!”


Barisan paling depan dari kelompok kami dan para semut merah dari kelompok musuh saling berhantaman. Segera setelah kedua barisan depan bertemu, pertempuran sepenuhnya dimulai.


Sungguh, memang betul, sangat sulit membedakan mana kawan dan lawan. Inderamu mulai kacau cuma dengan bergerak sedikit saja, meskipun kau secara kasarnya paham kalau rekan timmu ada disampingmu. Semakin susah saat melihat para semut yang bertempur. Dalam sekejap kau gak akan bisa membedakan mana sekutumu.


Kau bisa saja menyerang sekutu yang ada didepanmu tapi juga meninggalkan celah untuk musuh yang ada dibelakang. Ball Rabbit bisa membedakan mereka menggunakan telepati, tapi itu gak bisa dilakukan untuk waktu yang lama dalan pertempuran jarak dekat. Penilaian yang salah sesaat saja bisa menimbulkan hasil yang fatal.


Namun, aku gak boleh diam saja. Saat ini, jumlah musuh sudah lebih dari 30 ekor. Dan gak ada tanda berkurangnya musuh yang dari lubang.


Seraya kami cuma berjumlah 30 ekor, 5 semut yang pergi duluan masih belum menunjukkan diri. Semisal aku gak ikut serta, para semut merah yang ada disini sepertinya jauh lebih lemah.


Kalau aku nggak membantu, sudah jelas kalau semut merah dipihakku akan dibantai. Kalau aku menbiarkan sekutuku kalah, aku gak bisa mendapatkan exp dari mereka.


Bagiku, aku gak akan bisa menghancurkan sarang semut merah sendirian. Tiba-tiba, ingatan dumpling kelabang dibawa para semut terngiang dibenakku.


Meski aku menggunakan strategi dumpling beracun dengan tujuan melemahkan para semut, disaat efeknya terjadi, hukuman mati untuk Nina pasti sudah dilaksanakan.


Selain itu, sebagai hasil kesepakatan dengan Ratu Semut, aku harus bekerjasama dengan para semut. Aku harus memastikan penilaianku gak menyebabkan kesalahan dan menghasilkan lebih banyak kematian yang sia-sia.


Setelah ragu-ragu sesaat, aku memutuskan untuk mundur sebentar dari medan pertempuran. Kau gak bisa melihat musuh secara keseluruhan kalau kau berdiri di barisan depan. Ada saat-saat dimana kau mungkin dikepung tanpa menyadarinya. Terlalu luas disini.


Yah, setelah aku mundur, aku cuma perlu memainkan peran pendukung sampai semuanya jelas. Kalau kau berdiri diposisi dimana kau bisa melihat keseluruhan barisan depan dengan tenang, kau gak akan salah mengira antara kawan dan lawan. Gak perlu kuatir terbunuh akibat keraguan sesaat.


Pertempuran akan semakin menguntungkan kalau aku menggunakan [High Rest] pada para semut untuk pemulihan dan aku harusnya bisa mendapatkan sedikit exp poin kalau aku menggunakan [Wind Slash] saat ada kesempatan. Itu bukanlah exp yang banyak kalau cuma satu, tapi jika demikian, yang perlu kulakukan adalag menyerang mereka semua dengan [Wind Slash] punyaku.


“Guo!”


Tolong terus perhatikan situasi disebelah kiri, sobat.


“Gaa?”


Serahkan padaku, semuanya akan baik-baik saja.


Setelah itu, aku menuju ke barisan depan untuk mengamati situasinya.


Sudah kuduga, karena perbedaan jumlah, pihak kami sepertinya tertekan. Namun, setiap semut merah sudah berfokus pada musuh yang ada didepan mereka masing-masing. Mereka gak terlalu memperhatikan aku, bahkan ketika aku mundur.


“Kucha!”


Semut musuh melompat pada semut sekutu. Semut sekutu menanggapi dengan menembakkan [Clay Gun]. Seekor semut musuh gemetaran setelah menerima tembakan batu pada kepala, tapi seekor semut lain keluar dari bayang-bayang semut tadi.


Didalam ruang sempit diantara semut sekutu, aku menembakkan [Wind Slash] pada musuh yang melompat. Kayaknya semut itu sudah terluka sebelumnya, karena dia terguling beberapa meter dan terhenti sepenuhnya setelah terkena serangan.


126 exp didapatkan.

Title skill [Walking Egg: Lv–] diaktifkan, bonus exp poin sebesar 126 didapatkan.

Level Ouroboros telah naik dari 15 menjadi 21.


Kayaknya lebih efesien seperti ini. Gimanapun juga, level naik dengan mudah diawal.


Kalau aku bisa terus naik level dengan strategi ini, aku merasa seperti aku akan bisa menghancurkan sarang semut merah sendirian. Karena aku merasa begitu, aku terbang di medan pertempuran menggunakan [Fly] sambil menembakkan [Wind Slash] dari udara.


Aku berkonsentrasi menembakkan [Wind Slash] dan rekanku berfokus pada mendukung sekutu dengan [High Rest]. Aku menggunakan [Inspect Status] untuk mencari sekutu yang HPnya kritis untuk dipulihkan dan menembakkan [Wind Slash] pada musuh yang HPnya rendah untuk menghabisi mereka.


112 exp didapatkan.

Title skill [Walking Egg: Lv–] diaktifkan, bonus exp poin sebesar 112 didapatkan.

Level Ouroboros telah naik dari 21 menjadi 23.


117 exp didapatkan.

Title skill [Walking Egg: Lv–] diaktifkan, bonus exp poin sebesar 117 didapatkan.

Level Ouroboros telah naik dari 23 menjadi 25.


Nampaknya exp poin terkumpul dengan stabil. Bahkan debu yang terkumpul sedikit demi sedikit, lama-lama bisa menjadi gunung.


Meskipun semuanya tampak berjalan dengan baik, para semut memiliki skill [Autoregeneration]. Yang sering terjadi, mereka akan mundur dan memulihkan diri sebelum dibunuh. Aku akan kerepotan kalau status lumpuhnya hilang dan aku secara sembrono mengejar terlalu jauh dan berujung dikepung.


[Wind Slash] milikku akan memberi serangan penghabisan. [Clay Gun] nampaknya kurang cepat.


[High Rest] bisa dilakukan tepat waktu, jadi secara keseluruhan cuma ada sedikit damage pada para semut sekutu, tapi karena semut musuh terus keluar dari sarang, jumlahnya masih unggul. Namun, kalau keadaan ini terus berlanjut, pihak musuh pada akhirnya akan kehabisan pasukan.


Aku bisa membatasi konsumsi MPku sendiri seraya semut sekutu masih punya peluang untuk menungguku datang. Meski MPku sangat banyak, MP para semut akan segera habis karena menembakkan [Clay Gun] dan menggunakan [Autoregeneration]. karena pertempuran ini bisa saja berlangsung lama, sebisa mungkin aku gak mau mengurangi MP semut sekutu.


Seraya pertempuran berlanjut, aku membunuh lebih dari 20 semut menggunakan [Wind Slash].


Level skill [Wind Slash] naik dari level 3 menjadi 5

Level skill [High Rest] naik dari level 3 menjadi 6


Levelku juga naik dari 25 menjadi 41.


Ini lebih baik dari yang kuperkirakan. Kalau aku mengamuk di sarang semut sekutuku, aku gak akan mendapatkan exp sebanyak ini.


Namun, ini semakin berat untuk MPku. Situasi menggunakan [High Rest] yang terus-menerus ini mengarah pada jeda untuk memulihkan MPku. Para semut sekutu tampak tertekan sekarang karena dukungan dariku sudah melambat.


Tetap saja, semut musuh terus keluar. Lebih dari 50 musuh sudah dikalahkan, tapi tanpa gangguan mereka terus keluar satu persatu. situasinya akan menjadi agak sulit kalau musuh terus meningkat dengan kecepatan ini. [High Rest] dan [Wind Slash] sekarang mulai menjadi lebih susah digunakan, jadi mungkin sudah waktunya untuk maju ke barisan depan.


Sambil berpikir begitu, 5 semut muncul dari tanah didekat sarang musuh. Para semut sekutu terkejut, itu mungkin bagian dari pasukan yang pergi ke sisi lain. Kayaknya mereka bersembunyi dengan menggali lubang dan menunggu waktu yang tepat untuk keluar.


Kelima semut itu segera melompat kedalam sarang musuh. Para semut musuh berusaha mengejar, tapi sudah terlambat.


“““““Kucha!”””””


Dari pintu masuk sarang, kelima semut itu berteriak bersamaan. Pintu masuk sarang itu hancur dan menimpa kelima semut itu. Beberapa semut musuh juga kena dan tertimpa disaat yang bersamaan.


Jadi itu adalah sebuah batalion khusus yang pergi ke sisi lain....


“Kucha!” “Kucha!”


Para semut merah dari pihak kami senang melihat pintu masuk dari sarang musuh hancur. Para semut ini kayaknya masa bodo dengan hidup dan matinya rekan mereka. Itu mungkin karena persepsi dari seberapa bergunanya mereka sebagai bawahan Ratu. Ini mungkin sedikit kurang ajar buatku karena aku mengirim dumpling beracun kedalam sarang, mengakibatkan mereka diambang kehancuran, tapi itu merupakan perasaan yang agak rumit.


Mungkin lebih menguntungkan dengan ini, tapi cuma pintu masuknya yang telah hancur. Karena para semut punya skill [Tunnel], sebuah jalan keluar baru akan segara muncul dan mereka akan keluar. Namun, itu butuh waktu. Kami pasti bisa menghabisi para semut yang tersisa.


Mereka mungkin membuat pintu keluat lain, tapi setidaknya gak terlihat dari sini. Butuh waktu buat mereka untuk sampai disini.


Sebelumnya Halaman Utama Selanjutnya